KTT SCO di Astana dengan lambang SCO di atasnya. |
JAKARTA - Konflik antara Rusia dan Ukraina berakibat pada terjadinya perang dagang di seluruh dunia.
Beberapa negara saat ini bermaksud untuk menjadi mitra perdagangan Rusia melalui BRICS dan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO).
Barat dan sekutunya memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Rusia akibat perang di Ukraina.
Namun, Indonesia, bersama dengan sejumlah negara lain seperti Turki, Meksiko, Argentina, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan beberapa negara Afrika, bergabung dengan BRICS dan SCO.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan bahwa negara-negara yang ingin menjadi anggota BRICS dan SCO memiliki peran penting di wilayah mereka.
Jumlah negara yang ingin bergabung dengan BRICS dan SCO meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk sekitar dua lusin negara.
Lavrov mendesak Rusia untuk meningkatkan interaksi dengan organisasi-organisasi tersebut dan menekankan status tinggi BRICS dan SCO.
Diplomat itu juga mengatakan bahwa organisasi-organisasi tersebut memiliki format yang ditujukan khusus untuk kerja sama antar provinsi di negara anggota.
Wakil Afrika Selatan untuk BRICS, Anil Sooklal, mengatakan bahwa para anggota sedang menyusun kriteria untuk perluasan kelompok tersebut dan diharapkan siap dalam tiga bulan ke depan.
Otoritas China mendukung perluasan blok BRICS dan mengatakan bahwa kerja sama yang bermanfaat di antara negara-negara anggota akan mempercepat pemulihan ekonomi domestik di negara-negara BRICS.
BRICS merupakan aliansi dagang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (Afsel).
Aliansi ini merupakan rumah bagi lebih dari 40% populasi global dan menyumbang hampir seperempat dari produk domestik bruto dunia.
BRICS didirikan pada tahun 2009.
Meskipun merupakan sebuah aliansi dagang, beberapa anggota BRICS memiliki pandangan yang berbeda terkait serangan Rusia ke Ukraina.
Namun, mereka belum memutuskan akses dagang dan perekonomian dengan Rusia.
China, Afsel, dan India telah abstain dari pemungutan suara PBB untuk mengutuk serangan Rusia ke Ukraina.
Beijing dan Delhi memiliki hubungan militer yang kuat dengan Rusia dan membeli sejumlah besar minyak dan gas negara tersebut.
Sementara itu, Brasil mendukung pemungutan suara PBB untuk mengutuk serangan Rusia ke Ukraina, tetapi menegaskan bahwa penerapan sanksi sembarangan terhadap Rusia tidak mengarah pada rekonstruksi dialog.
SCO merupakan aliansi dagang dan pertahanan yang terdiri dari China, India, Rusia, serta beberapa kawasan Asia Tengah hingga Pegunungan Kaukasus.
Organisasi ini telah memiliki beberapa jenis kerjasama internasional, salah satunya dengan ASEAN. (*)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS