Disuntik Pemda Ketapang 16 Miliar, Perusda KPM Masih Mandeg, Hanya Jual Proposal
KETAPANG - Pemda Ketapang sudah menginvestasikan sebesar Rp 16 miliar kepada perusahaan daerah (Perusda) Ketapang Pangan Mandiri (KPM) pada tahun 2022.
Rencana bisnis perusahaan plat merah ini diakui masih jalan ditempat. Sejauh ini, proposal bisnis yang disebar Perusda belum menarik bagi calon mitra dagang.
Direktur KPM, Alkap Pasti menjelaskan, penyertaan modal itu pihaknya terima tahun 2022.
Alkap bilang, karena BUMD ini berdiri bukan berorientasi pada produk jadi, maka investasi pemda itu lebih banyak digunakan untuk membangun komunikasi dalam rangka menjajaki kerjasama bisnis dengan mitra usaha swasta.
"2024 kita sudah menjajakan proposal kerjasama kepada perusahaan yang ada di ketapang, Kita juga sudah menjajaki kerjasama pupuk dengan perusahaan di surabaya dan perwakilan di ketapang. Semua kegiatan belum ada yang terealisasi," kata Alkap kepada wartawan di Ketapang, Rabu (22/01/2025).
Alkap mengatakan, pihaknya memiliki misi khusus di bidang perdagangan, treding hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Saat ini menurut dia, perusahaan sudah memiliki aset berupa lahan kosong di desa Sungai Nanjung kecamatan Matan Hilir Selatan seluas 1.400 hektar.
Lahan ini diplot menjadi kebun sawit. Tetapi karna nilai investasinya besar, rencana bisnis itu belum dijalankan.
"Hutan itu berstatus HPL, belum pernah digarap. Kami masih mencari investor. Kalau sawitkan perhektar sampai buah pasir itu kurang lebih 70 juta perhektar modalnya, tidak cukuplah modal kita," ucap dia.
Diakuinya, seluruh rencana bisnis yang terkonsep sampai saat ini belum ada yang jalan, baru sampai penjajakan penjakan kerja sama.
"Sampai saat ini bisnis kami belum ada yang jalan, baru sebatas penjajakan kerjasama kepada perusahaan," kata Alkap.
Investasi Pemda segede itu pada Perusda dinilai mubazir oleh beberapa pihak. Ormas Laki Ketapang menganggap, jika manajemen perusda hanya lihai buat proposal. Hal ini sama saja dengan lembaga non provit lainya.
Ormas ini pun mempertanyakan keseriusan jajaran direksi perusda mengelola dan mempertanggung jawabkan duit daerah yang sudah mereka terima.
"Seperti apa pertanggung jawaban duit 16 M itu. bisnis apa yang sudah mereka geluti, kantor nya saja tutup terus, masak uang segitu banyak hanya sebatas bikin proposal kerjasama," ujar Ujang Yandi.
Penulis: Muzahidin