Minggu, 09 Februari 2025
Sabtu, 08 Februari 2025
Summit Nasional Media, Dahlan Iskan ungkap Doktrin Wartawan Sekarang Berubah
Jumat, 07 Februari 2025
Seminar Nasional HPN 2025: Media Garda Terdepan Ketahanan Pangan
Delegasi PWI Kalbar Hadiri Hari Pers Nasional 2025 di Kalsel
Sabtu, 28 September 2024
Museum Wasaka: Menyusuri Sejarah Perjuangan Rakyat Kalimantan
![]() |
Foto: Museum Wasaka/(instagram/@museum_wasaka) |
Borneotribun.com - Museum Wasaka yang terletak di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, merupakan salah satu destinasi wisata sejarah yang wajib dikunjungi oleh pecinta sejarah dan budaya.
Nama "Wasaka" sendiri merupakan singkatan dari "Waja Sampai Kaputing", yang menjadi semboyan perjuangan rakyat Kalimantan Selatan dalam melawan penjajahan.
Museum ini menjadi simbol semangat dan tekad rakyat Kalimantan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Museum Wasaka menyimpan berbagai koleksi yang berkaitan dengan sejarah perjuangan rakyat Kalimantan.
Pengunjung dapat menemukan senjata-senjata tradisional yang digunakan pada masa perjuangan, seperti mandau dan tombak, serta benda-benda bersejarah lainnya yang menceritakan perlawanan terhadap penjajah.
Selain itu, museum ini juga memiliki dokumentasi foto dan arsip penting yang merekam momen-momen bersejarah dalam perjuangan kemerdekaan.
Museum Wasaka tidak hanya menyajikan artefak sejarah, tetapi juga menjadi tempat edukasi bagi generasi muda agar mereka mengenal dan menghargai perjuangan para pahlawan lokal.
Dengan memahami sejarah perjuangan di Kalimantan Selatan, kita bisa lebih menghargai nilai-nilai kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata.
Lokasi Museum Wasaka sangat mudah diakses, tepatnya di tepi Sungai Martapura, Banjarmasin.
Pengunjung dapat menikmati suasana kota sambil menyelami sejarah perjuangan rakyat Kalimantan.
Museum ini buka setiap hari dengan harga tiket yang sangat terjangkau, menjadikannya pilihan wisata edukasi yang ramah bagi keluarga.
Taman Siring Sungai Martapura: Tempat Nongkrong Favorit di Tepi Sungai
![]() |
Keterangan foto: Taman Siring Sungai Martapura/(instagram/@muhammadjaya72) |
Borneotribun.com - Taman Siring Sungai Martapura adalah salah satu tempat nongkrong paling populer di Banjarmasin.
Terletak di sepanjang tepi Sungai Martapura, taman ini menjadi destinasi favorit bagi warga lokal maupun wisatawan yang ingin menikmati pemandangan sungai sambil bersantai.
Suasana yang nyaman, dengan pepohonan rindang dan pemandangan air yang tenang, menjadikan Taman Siring sebagai tempat yang ideal untuk melepas penat.
Keunikan Taman Siring tidak hanya terletak pada pemandangannya, tetapi juga pada beragam fasilitas yang tersedia.
Di sini, Anda bisa menemukan area bermain anak, jogging track, dan tempat duduk yang tersebar di sepanjang taman.
Pada sore hari, banyak penjual makanan dan minuman lokal yang menjajakan dagangannya, sehingga pengunjung dapat menikmati kuliner khas Banjarmasin sambil duduk santai di tepi sungai.
Salah satu kegiatan yang paling digemari di Taman Siring adalah menikmati matahari terbenam.
Dengan latar belakang Sungai Martapura yang tenang, momen sunset di taman ini sangat memukau.
Selain itu, pada akhir pekan, taman ini sering menjadi tempat diadakannya berbagai acara hiburan, seperti pertunjukan musik atau festival kuliner, yang semakin menambah daya tariknya.
Taman Siring juga memiliki dermaga kecil yang memungkinkan pengunjung untuk menyewa perahu dan menikmati pemandangan sungai dari dekat.
Jika Anda tertarik untuk melihat lebih jauh, Anda juga bisa mengikuti tur perahu yang membawa Anda menyusuri Sungai Martapura dan melihat kehidupan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai.
Dengan suasana yang santai, fasilitas lengkap, dan pemandangan yang indah.
Taman Siring Sungai Martapura adalah tempat yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin menikmati suasana Banjarmasin yang otentik.
Jumat, 27 September 2024
Pulau Kembang: Destinasi Wisata Alam dengan Habitat Kera Ekor Panjang
![]() |
Keterangan Foto: Pulau Kembang/(instagram/@never_stop_exploriiing) |
Pulau ini terletak di Sungai Barito, tidak jauh dari pusat kota Banjarmasin. Salah satu daya tarik utama Pulau Kembang adalah keberadaan kera ekor panjang yang menjadi penghuni tetap di pulau ini.
Dengan suasana alam yang asri dan populasi kera yang jinak, Pulau Kembang menjadi destinasi favorit bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi berinteraksi langsung dengan satwa liar.
Pulau Kembang memiliki luas sekitar 60 hektar dan didominasi oleh hutan mangrove.
Di sini, pengunjung bisa melihat berbagai jenis flora yang tumbuh subur, menciptakan lingkungan yang mendukung keberadaan berbagai satwa, termasuk burung dan serangga.
Namun, kera ekor panjang tetap menjadi bintang utama. Kera-kera ini sering terlihat bermain di sekitar area wisata, dan mereka cukup ramah terhadap pengunjung yang membawa makanan ringan.
Bagi wisatawan yang berkunjung, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berada di Pulau Kembang.
Salah satunya adalah menjaga jarak dan tidak memberikan makanan sembarangan kepada kera, karena meskipun terlihat jinak, kera-kera ini tetaplah hewan liar.
Selain itu, bawalah perlengkapan yang memadai seperti topi dan air minum, karena cuaca di pulau ini bisa sangat panas di siang hari.
Pulau Kembang juga memiliki nilai sejarah dan budaya tersendiri. Di tengah pulau terdapat sebuah altar pemujaan yang dipercayai oleh masyarakat Tionghoa sebagai tempat persembahan kepada Dewa Kera.
Setiap tahunnya, altar ini menjadi tempat ritual keagamaan yang dilakukan oleh komunitas Tionghoa setempat.
Bagi Anda yang mencari pengalaman ekowisata, Pulau Kembang adalah tempat yang tepat.
Di sini, Anda bisa menikmati alam sembari belajar tentang keanekaragaman hayati dan interaksi yang harmonis antara manusia dan alam.
Masjid Sultan Suriansyah: Jejak Sejarah Islam di Banjarmasin
![]() |
Keterangan foto: Masjid Sultan Suriansyah di Banjarmasin/(instagram/@kesultananbanjar_official) |
Terletak di Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, masjid ini didirikan pada tahun 1526 oleh Sultan Suriansyah, raja pertama di Kerajaan Banjar yang memeluk Islam.
Dengan demikian, Masjid Sultan Suriansyah menjadi masjid tertua di Banjarmasin dan Kalimantan Selatan.
Arsitektur masjid ini sangat unik karena menggabungkan gaya tradisional Banjar dengan sentuhan arsitektur Islam.
Atap tumpang tiga yang menjulang ke atas adalah salah satu ciri khasnya, melambangkan filosofi Islam yang menempatkan Tuhan di atas segalanya.
Bangunan ini terbuat dari kayu ulin, yang terkenal tahan lama meskipun dalam kondisi cuaca ekstrem.
Masjid ini juga memiliki ruang serambi yang luas, memungkinkan para jamaah untuk berkumpul sebelum atau sesudah salat.
Sejarah mencatat bahwa Masjid Sultan Suriansyah adalah tempat penting dalam penyebaran agama Islam di Kalimantan.
Banyak tokoh Islam di wilayah ini memulai dakwahnya dari masjid ini, termasuk para ulama terkenal yang memberikan pengaruh besar pada masyarakat sekitar.
Hingga kini, masjid ini masih digunakan sebagai tempat ibadah dan wisata religi yang banyak dikunjungi peziarah dari berbagai daerah.
Mengunjungi Masjid Sultan Suriansyah tidak hanya memberikan pengalaman spiritual, tetapi juga pelajaran tentang sejarah dan budaya lokal.
Di sekitar masjid, pengunjung juga bisa melihat makam Sultan Suriansyah dan beberapa peninggalan sejarah lainnya, yang menambah nilai historis tempat ini.
Bagi Anda yang berkunjung ke Banjarmasin, Masjid Sultan Suriansyah adalah destinasi yang wajib dikunjungi.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi ikon sejarah Islam di Banjarmasin yang penuh dengan nilai budaya.
Amparan Tatak: Hidangan Penutup Manis yang Populer di Kalimantan
![]() |
Keterangan foto: Amparan Tatak/(instagram/@yfahriah_onlineshop.bjm) |
Borneotribun.com - Amparan Tatak adalah salah satu hidangan penutup tradisional yang sangat populer di Kalimantan Selatan, khususnya di daerah Banjar.
Hidangan ini memiliki rasa manis yang khas dan tekstur lembut yang sangat disukai oleh masyarakat setempat.
Amparan Tatak sering kali dijadikan sebagai sajian penutup dalam berbagai acara adat maupun perayaan keluarga.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Amparan Tatak cukup sederhana dan mudah didapatkan.
Tepung beras, santan, gula, dan pisang adalah bahan utama yang membuat kue ini memiliki rasa yang kaya.
Pisang yang digunakan biasanya adalah pisang kepok yang memiliki tekstur padat dan manis, sehingga menambah cita rasa khas dari kue ini.
Cara membuat Amparan Tatak dimulai dengan mencampur tepung beras dan santan hingga membentuk adonan yang kental.
Pisang dipotong-potong kecil kemudian ditata di atas adonan tersebut sebelum dikukus hingga matang.
Setelah matang, Amparan Tatak akan memiliki lapisan tepung yang lembut dengan isian pisang manis di dalamnya.
Kue ini tidak hanya digemari oleh masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan yang berkunjung ke Kalimantan Selatan.
Rasa manis dan teksturnya yang kenyal membuat Amparan Tatak sering dijadikan sebagai oleh-oleh.
Selain itu, hidangan ini juga sering disajikan dalam acara adat seperti pernikahan, syukuran, dan perayaan keagamaan.
Iwak Pakasam: Sajian Asam Pedas dari Ikan Fermentasi Ciri Khas Banjar
![]() |
Keterangan foto: Iwak Pakasam, makanan khas Banjar, Kalimantan Selatan/(instagram/@azidin.23) |
Borneotribun.com - Iwak Pakasam adalah salah satu sajian kuliner tradisional yang sangat terkenal di Kalimantan Selatan, khususnya di daerah Banjar.
Sajian ini terbuat dari ikan yang telah melalui proses fermentasi, memberikan rasa asam dan pedas yang khas.
Iwak Pakasam tidak hanya digemari karena rasanya yang unik, tetapi juga karena proses pembuatannya yang membutuhkan kesabaran dan keterampilan khusus.
Proses pembuatan Iwak Pakasam dimulai dengan pemilihan ikan yang segar. Biasanya, ikan yang digunakan adalah ikan air tawar seperti ikan gabus atau ikan haruan.
Ikan dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dilumuri dengan garam kasar untuk memulai proses fermentasi.
Garam ini berfungsi untuk mengawetkan ikan sekaligus mempercepat fermentasi.
Setelah ikan ditaburi garam, ikan kemudian disimpan dalam wadah tertutup selama beberapa hari hingga berminggu-minggu, tergantung pada hasil fermentasi yang diinginkan.
Setelah fermentasi selesai, Iwak Pakasam siap diolah. Salah satu cara terbaik untuk menyajikan Iwak Pakasam adalah dengan menumisnya bersama bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan tomat.
Rasa asam dari ikan fermentasi berpadu sempurna dengan pedasnya cabai, menciptakan cita rasa yang menggugah selera.
Iwak Pakasam biasanya disantap bersama nasi hangat, dan menjadi hidangan yang populer di masyarakat Banjar.
Hidangan ini tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan probiotik karena proses fermentasinya, yang baik untuk pencernaan.
Kamis, 26 September 2024
Dari Sejarah ke Kenangan: Menyusuri Keindahan Pasar Terapung Muara Kuin di Kalimantan Selatan
Pasar ini terkenal dengan aktivitas perdagangan unik yang dilakukan di atas perahu di sepanjang Sungai Barito.
Pasar terapung ini tidak hanya menjadi pusat ekonomi masyarakat setempat, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang sangat populer bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kali ini, kita akan mengulas sejarah, keunikan, serta tips berkunjung ke Pasar Terapung Muara Kuin.
Pasar Terapung Muara Kuin sudah ada sejak zaman Kerajaan Banjar, yang menjadikan sungai sebagai jalur utama transportasi dan perdagangan.
Aktivitas ekonomi di atas perahu-perahu kecil ini melibatkan masyarakat lokal yang tinggal di sekitar tepi sungai.
Pada masa itu, perdagangan di pasar terapung menjadi pusat perekonomian utama, di mana pedagang dan pembeli bertemu untuk melakukan transaksi langsung di atas air.
Meskipun telah banyak pasar modern bermunculan di Banjarmasin, Pasar Terapung Muara Kuin masih bertahan dan menjadi simbol keberlangsungan budaya sungai yang sangat kental di masyarakat Banjarmasin.
Hingga kini, pasar ini menjadi saksi bisu bagaimana kehidupan ekonomi di sungai masih terus berdenyut, dengan para pedagang menjajakan hasil bumi, makanan, hingga kerajinan tangan tradisional.
Salah satu hal yang paling menarik di Pasar Terapung Muara Kuin adalah cara transaksi yang dilakukan di atas perahu.
Para pedagang menggunakan perahu tradisional yang disebut jukung, dan mereka mengayuh perahu dari satu titik ke titik lainnya di sepanjang sungai.
Pembeli, baik dari perahu lain atau dari tepian sungai, dapat bertransaksi langsung dengan pedagang.
Barang-barang yang dijual di pasar ini sangat beragam, mulai dari buah-buahan segar, sayuran, ikan, makanan khas Banjarmasin seperti soto banjar, hingga aneka suvenir khas Kalimantan.
Selain itu, wisatawan juga bisa mencicipi sarapan di atas perahu sambil menikmati suasana pagi di Sungai Barito yang indah dan tenang.
Pasar Terapung Muara Kuin biasanya beroperasi sejak pagi buta, mulai sekitar pukul 05.00 hingga 07.00 WITA.
Karena pasar ini beroperasi pada pagi hari, disarankan bagi pengunjung untuk datang lebih awal agar bisa melihat kesibukan pasar secara maksimal.
Pada waktu-waktu ini, sinar matahari pagi menyinari permukaan sungai, menciptakan pemandangan yang menakjubkan dan pengalaman berbelanja yang tak terlupakan.
Namun, perlu diingat bahwa Pasar Terapung Muara Kuin sudah tidak seramai dahulu karena perkembangan zaman dan kehadiran pasar modern.
Meski demikian, bagi wisatawan yang ingin merasakan nuansa otentik pasar terapung, kunjungan di waktu yang tepat tetap bisa memberikan pengalaman berkesan.
Rabu, 21 Agustus 2024
Konkernas 2024 Di Banjarmasin: PWI Tegas Tolak KLB, Dukung Hendry Ch Bangun
Selasa, 20 Agustus 2024
Pecahkan Rekor MURI Bentangan Kain Sasirangan, Ketua PWI Pusat Puji Inisiatif Pemprov Kalsel
Jumat, 19 Juli 2024
32 Provinsi Pastikan Ikut Porwanas XIV di Kalsel
Rabu, 28 Februari 2024
GMNI Kalsel Serukan Masyarakat Awasi Perhitungan Suara Pemilu 2024
![]() |
Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan saat membicarakan perhitungan suara Pemilu 2024 di Banjarmasin, Senin (26/2/24). ANTARA/Istimewa. |
Polisi Kalsel Rampas Ratusan Butir Ekstasi dan Sabu-sabu
![]() |
Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan telah berhasil menghancurkan sejumlah besar narkotika selama periode Januari hingga Februari 2024. |
Selasa, 30 Januari 2024
Sarang Burung Walet Senilai Rp3,7 Miliar Siap Dikirim ke Berbagai Kota di Indonesia
![]() |
Petugas Karantina Kalsel saat memeriksa sarang burung walet yang akan dikirim ke beberapa daerah melalui Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin. |
Jumat, 26 Januari 2024
Kanwil DJP Kalselteng Tangkap Dua Wajib Pajak, Diduga Rugikan Negara Rp1,6 Miliar
![]() |
Penyidik Kanwil DJP Kalselteng saat menyerahkan kedua tersangka ke Kejari Tanah Bumbu. |
Pertamina EP Tanjung Hadapi Kebocoran Pipa, Antisipasi Tumpahan Minyak di Tabalong
![]() |
Lahan warga di Desa Namun Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong yang terendam tumpahan minyak dari pipa Pertamina. |
Sukses! Polisi Tangkap Dua Tersangka Narkoba di Banjarmasin
![]() |
Dua tersangka RR dan TR saat diamankan di Satresnarkoba Polresta Banjarmasin. (ANTARA/HO-Satrenarkoba Polresta Banjarmasin) |