Berita Borneotribun.com: Peristiwa Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

Jumat, 20 Desember 2024

Mobil Agya Warna Merah Tecabor ke Parit di Depan Masjid Imam Bonjol Ketapang

Mobil Agya Warna Merah Tecabor ke Parit di Depan Masjid Imam Bonjol Ketapang
Mobil Agya Warna Merah Tecabor ke Parit di Depan Masjid Imam Bonjol Ketapang.
KETAPANG – Kondisi lalu lintas di jalan DI Panjaitan kelurahan Sampit awalnya ramai lancar, namun tetiba macet sebentar karena sebuah mobil minibus merk Toyota Agya nyungsep masuk parit, tepat di depan masjid Imam Bonjol. Mobil warna merah dengan plat Polisi nomor KB 1780 WP yang dikemudikan seorang ibu ibu tersebut alami ban sebelah kanan masuk parit pada Jumat pagi (20/12/2024).

Peristiwa itupun jadi tontonan warga, terutama para pengguna jalan yang sedang melintas. Dari keterangan warga, mobil itu masuk parit karena menghindari sebuah sepeda motor. Karena tak terkendali lagi, mobil itupun masuk parit. 

"Infonya menghindari motor di depan, sopirnya ibu-ibu," ujar Karyadi, petugas TRC BPBD Ketapang kepada wartawan, Jumat (20/12/2024)

Dibantu warga, petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Ketapang, langsung ke TKP dan melakukan evakuasi dengan menarik mobil itu menggunakan sebuah mobil truck penganggkut minyak. 

Proses evakuasi tidak berlangsung lama, mobil itupun lantas dapat ditarik. Sementara arus lalu lintas tetap aman dan lancar. 

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Pengemudi maupun penumpang tidak alami cedera apapun, hanya shock ringan diderita si pengemudi Agya Merah. 

Reporter: Muzahidin

Rabu, 18 Desember 2024

Bocah SD Diterkam Buaya Saat Rumahnya Kebanjiran di Desa Pesaguan

Bocah SD Diterkam Buaya Saat Rumahnya Kebanjiran di Desa Pesaguan
Bocah SD Diterkam Buaya Saat Rumahnya Kebanjiran di Desa Pesaguan. (Gambar ilustrasi buaya. (Borneotribun/Muzahidin)
KETAPANG - Bocah bernama MAM (10 tahun) terluka dibagian kaki akibat terkaman buaya yang tiba tiba menyerangnya saat lingkungan sekitar rumahnya alami kebanjiran akibat air laut pasang. 

Koordinator SAR Ketapang, Ayub menjelaskan, insiden kepada bocah yang masih bersekolah di SD setempat itu terjadi pada Rabu ini (18/12/2024) sekitar pukul 9.10 wiba di desa Pesaguan Kiri kecamatan Matan Hilir Selatan, Ketapang. 

Saat itu, korban sedang duduk duduk di samping rumahnya sambil melihat air laut pasang yang sedang naik ke areal sekitar rumahnya. 

Tetiba, dari arah bawah rumah, buaya itu muncul dan menyambar kaki korban. Korban dapat menyelamatkan diri dengan cara berpegangan di tiang rumah sambil berteriak minta pertolongan. 

"Alhamdulillah masih bise selamat setelah bapaknya maen tentarek an dengan buanya itu," ujar Ayub, Rabu (18/12/2024) pagi. 

Akibat serangan mendadak itu, korban alami luka robek di bagian kaki kiri dan sedikit tanganya. Bocah itupun harus mendapat perawatan medis serius di Puskesmas setempat. 

Untuk informasi, saat ini kondisi daerah kabupaten Ketapang dan sekitarnya sedang alami banjir besar akibat air pasang laut naik. Pemda setempat melalui SAR dan BPBD menghimbau warga untuk waspada dan menjaga diri dan keluarga terutama anak anak agar terlepas dari musibah akibat banjir melanda. 

Penulis: Muzahidin

Rabu, 11 Desember 2024

2 Nelayan asal Desa Sukabaru Ditemukan Selamat, Satunya Masih Dicari

2 Nelayan asal Desa Sukabaru Ditemukan Selamat, Satunya Masih Dicari
Foto dua nelayan tradisional yang selamat dari cuaca buruk saat mencari renjong ditemukan di perairan Pagar Mentimun.
KETAPANG - Tim SAR Ketapang baru menemukan dua orang nelayan yang dilaporkan hilang dihantam cuaca buruk pada Selasa semalam. Sementara satu orang nelayan lainya masih belum ditemukan hingga berita ini terbit. 

"Untuk kabar sehat cuma kondisi agak lemah. Sudah di tangani pihak medis puskesmas Kendawangan," ujar Koordinator SAR Ketapang, Ayub, Rabu (11/12/2024). 

Ayub menjelaskan, dua nelayan yang selamat itu bernama Usdianto (23) dan Suriansyah (39). Mereka ditemukan terapung tengah laut di perairan Pagar Mentimun kecamatan Matan Hilir Selatan sekitar pukul 12.44 Wiba pada Rabu ini (11/12/2024). 

Diberitakan sebelumnya, keluarga melaporkan tiga orang nelayan hilang saat mencari kepiting alias rajungan pada Selasa (10/12/2024).

Mereka adalah Marham, Usdianto dan Suriansyah. Mereka hilang diduga akibat dihajar cuaca buruk. 

"Ketiga nelayan tersebut berangkat melaut sekitar pukul 03.00 WIB menggunakan perahu lepeh untuk mencari renjong. Seharusnya, mereka sudah kembali ke daratan pada pukul 09.00 atau 10.00 pagi, namun hingga sore hari, mereka belum juga pulang." kata Ayub. 

Keluarga melaporkan kejadiaan naas itu kepada perangkat desa setempat selanjutnya melanjutkan kepada pos SAR Ketapang.

"Setelah menerima laporan pada sore hari, tim SAR langsung bergerak menuju Pantai Celincing untuk melakukan pencarian. Tim SAR gabungan berkoordinasi dengan Kepala Desa Celincing dan nelayan setempat untuk merencanakan operasi SAR," kata Ayub..

Namun, meski pencarian terus dilakukan, hingga pukul 21.25 WIB, ketiga nelayan tersebut belum ditemukan. Cuaca buruk menjadi kendala dalam operasi pencarian tersebut. Ayub menambahkan, pencarian akan dilanjutkan pada pagi hari untuk mencari titik terang.

"Hari ini, tim masih proses pencarian penyisiran sekitaran mendekati lokasi kejadian," ucap Ayub. 

Reporter: Muzahidin.

Dihajar Cuaca Buruk, Tiga Nelayan Asal Desa Sukabaru Dilaporkan Hilang

Foto: Perahu Nelayan Desa Sukabaru, Benua Kayong Sedang Menepi Akibat Cuaca Buruk.

KETAPANG - Nelayan bernama Marham (24), Usdianda (23), dan Suriansyah (39) dilaporkan hilang saat mencari kepiting alias rajungan pada Selasa (10/12/2024). Mereka hilang diduga akibat dihajar cuaca buruk.

"Ketiga nelayan tersebut berangkat melaut sekitar pukul 03.00 WIB menggunakan perahu lepeh untuk mencari renjong. Seharusnya, mereka sudah kembali ke daratan pada pukul 09.00 atau 10.00 pagi, namun hingga sore hari, mereka belum juga pulang," kata Koordinator SAR Ketapang, Ayub, Rabu (11/12/2024) kepada wartawan di Ketapang.

Ayub menjelaskan, keluarga ketiga nelayan asal desa Suka Baru kecamatan Benua Kayong itu telah mencoba menghubungi, namun belum bisa tersambung. Kondisi cuaca saat itu memang buruk.

Keluarga melaporkan kejadian naas itu kepada perangkat desa setempat selanjutnya melanjutkan kepada pos SAR Ketapang.

"Setelah menerima laporan pada sore hari, tim SAR langsung bergerak menuju Pantai Celincing untuk melakukan pencarian. Tim SAR gabungan berkoordinasi dengan Kepala Desa Celincing dan nelayan setempat untuk merencanakan operasi SAR," kata Ayub..

Namun, meski pencarian terus dilakukan, hingga pukul 21.25 WIB, ketiga nelayan tersebut belum ditemukan. Cuaca buruk menjadi kendala dalam operasi pencarian tersebut. Ayub menambahkan, pencarian akan dilanjutkan pada pagi hari untuk mencari titik terang.

"Hari ini, tim masih proses pencarian penyisiran sekitaran mendekati lokasi kejadian," ucap Ayub.

(Muzahidin)

Kamis, 05 Desember 2024

Kesaksian Buruh yang Selamat dari Terkaman Buaya Ganas dalam Parit di Kendawangan

Kesaksian Buruh Yang Selamat Dari Terkaman Buaya Ganas Dalam Parit di Kendawangan
Foto proses pencarian Armaiyah korban diterkam buaya dalam area kebun kelapa sawit PT BNS di Kendawangan.
KETAPANG - Armaiyah (44), buruh perusahaan kelapa sawit di kecamatan Kendawangan dilaporkan tewas diterkam buaya, jasadnya ditemukan dalam parit tak jauh dari lokasi awal korban dimangsa predator ganas tersebut.

Sebelum meninggal dunia, warga desa Air Hitam Besar, Kendawangan ini sedang beraktivitas sebagai karyawan perusahaan bersama dengan seorang rekan kerjanya bernama Rubeni pada Kamis (05/12/2024) kira kira jam 8 pagi.

Rubeni menceritakan, mereka bermaksud kembali ke jalan luar areal blok perkebunan sambil menyusuri pinggir parit dalam kawasan kebun.

Saat berjalan, korban berkata kepada dirinya bahwa melihat seekor buaya dalam parit. Mereka berlari, tetapi korban kalah gesit dari buaya dan langsung diterkam dan diseret kedalam parit.

Upaya pencarian dilakukan oleh tim perusahaan. Korban ditemukan setelah hampir dua jam pencarian dalam kondisi tewas dengan keadaan tubuh lengan tangan kiri remuk dan lengan tangan kanan patah.

Keterangan Petugas.

Kapolsek Kendawangan Iptu Bagus Tri Baskoro menjelaskan, saat itu korban hendak kembali ke depan bersama rekan kerjanya, korban melihat seekor buaya induk berada diujung pasar pikul yang tergenang air kurang lebih 20 centimer.

"Korban berusaha lari bersama rekannya, namun buaya dengan cepat mengejar dan menerkam bagian tangan kiri korban dan menyeretnya kedalam parit dengan kedalaman air kurang lebih 2 meter. Rubbeni sempat memegang dan menarik tangan korban, namun tarikan buaya sangat kuat sehingga terlepas" jelas Iptu Bagus.

Korban hilang selama 1 jam 30 menit dibawa buaya. Hingga kurang lebih pukul 09:45 Wib saat team perusahaan beserta masyarakat mencari, muncul buaya tersebut dan melepaskan korban.

Korban kemudian di evakuasi oleh team lapangan beserta masyarakat sekitar ke darat dan dinyatakan meninggal dunia saat sedang bekerja.

"Dokter perusahan menyatakan korban meninggal dunia dengan kondisi lengan tangan kiri patah, (remuk) dan lengan tangan kanan terdapat gigitan"kata Bagus.

Reporter: Muzahidin

Selasa, 03 Desember 2024

Remaja Tewas di Lokasi Wisata Air Terjun Siling Beroban Simpang Dua

Foto: Lokasi wisata air terjun Siling Beroban di Simpang Dua, Ketapang.

KETAPANG - Seorang remaja berjenis kelamin lelaki berumur 16 tahun ditemukan tewas tenggelam saat sedang mandi mandi di kawasan wisata Air Terjun Siling Beroban di desa Gema kecamatan Simpang Dua Kabupaten Ketapang, pada Sabtu 30 November 2024 sekira pukul 15.00 wib.

Menurut keterangan aparat, korban bernama AD berasal dari desa Petai Patah kecamatan Sandai, saat itu, tengah asyik bermain di lokasi wisata air terjun tersebut bersama kedua temannya berinisial PA dan JO. 

Korban dilihat saksi sedang memanjat bagian atas di lokasi air terjun tersebut. Namun, tiba-tiba korban terpeleset dan langsung meluncur tenggelam ke dasar air di lokasi wisata itu. 

Melihat korban yang terjatuh dan tidak timbul lagi, teman korban langsung menghubungi warga setempat untuk meminta bantuan mencari korban. Warga setempat langsung melaporkan peristiwa naas ini ke Polsek Simpang Dua.

"Korban diketahui datang ke lokasi air terjun bersama dua temannya, PA dan JO. Mereka berangkat dari desa Petai Patah kecamatan Sandai menuju ke lokasi air terjun sekira pukul 11.00 wib, untuk mandi dan berenang di air terjun," ujar Kapolsek Simpang Dua IPDA Slamet, Senin (2/12/2024). 

Informasi terakhir, pihak keluarga merelakan kepergian almarhum remaja itu dan menganggap peristiwa yang terjadi sebuah musibah. Jenazah almarhum AD sudah dimakamkan oleh pihak keluarga pada hari itu juga. 

(Muzahidin)

Kamis, 21 November 2024

Tongkang Muatan Sawit Karam di Perairan Bagan Belanda

Tongkang Muatan Sawit Karam di Perairan Bagan Belanda
Tongkang Muatan Sawit Karam di Perairan Bagan Belanda.
KETAPANG - Sebuah tongkang bermuatan 100 ton buah kelapa sawit tenggelam di Perairan Bagan Belanda, Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Rabu (20/11/2024) siang. 

Koordinator Pos SAR Ketapang, Ayub mengungkapkan, tongkang Pedalaman TK Niaga 1 itu tenggelam sekitar pukul 12.30 WIB. 

"TK Niaga 1 itu berangkat dari Pulau Bawal dengan tujuan Bengkuang, ditarik oleh KM Setia Jaya dan KM Sinar Utara, cuaca buruk disertai angin kencang," papar Ayub saat dikonfirmasi pada Kamis (21/11/2024). 

Akibat dihantam hujan lebat dan angin kencang, lanjut Ayub, tongkang tersebut miring ke kiri, lalu kemudian tenggelam. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut. 

"korban jiwa nihil, jadi kita tidak ada aksi," pungkasnya. 

Oleh: Muzahidin

Jumat, 15 November 2024

Cabup AW Lepas Tangan Dalam Kasus Tabrakan Warga Tanjung Baik Budi

Foto: Warga korban tabrakan rombongan AW sedang berada di rumah sakit dr Agoesdjam.

KETAPANG - Kasus tabrakan mobil rombongan Alexander Wilyo (AW) saat masih menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Ketapang di Kilometer 37 desa Tanjung Baik Budi masih diingat dan menjadi perbincangan saat ini di kalangan masyarakat Ketapang.

Karena AW terkesan lepas tangan bahkan berdalih dirinya saat peristiwa sedang tidak berada di rombongan mobil penabrak melainkan di mobil lainya. AW bahkan terkesan menyalahkan supir dan oknun PNS diduga berinisial Jh yang saat kejadian menjadi salah satu penumpang di mobil penabrak tersebut 

Kendati kedua korban yakni bernama Cintia dan Leo diberikan pengobatan sempurna oleh AW, cerita ini masih digulingkan karena AW dinilai sosok yang tidak jujur karena menumbalkan staf dan bawahan apabila menghadapi masalah. 

"Saya mendengar dari pembicaraan beberapa orang atas peristiwa ini, bahwa pak AW sosok tidak bertanggung jawab, cari kambing hitam kalau ada kesalahan," ujar Bujang, mengaku sebagai salah seorang warga Sungai Putri, Ketapang pada Jumat (15/11/2024).

Dirinya berpendapat, sikap ini tidak mencerminkan calon pemimpin yang berjiwa jujur dan tanggung jawab karena harusnya salah satu sifat yang dimiliki pemimpin adalah itu.

Sebagai pemimpin, apabila ada kesalahan bawahan dalam bertugas, adalah tugasnya untuk menegur dan memperbaiki. Jika kesalahan itu dirinya terlibat, pemimpin itu juga harus jujur mengakui dan bertanggung jawab. 

"Sikap jujur adalah bukti pemimpin itu memiliki karakter integritas baik. Jangan menyalahkan anak buah kalau dirinya juga tersangkut satu masalah. Itu namanya mencari tumbal,"ucap Bujang. 

Peristiwa ini terjadi saat rombongan AW melintas di jalan Ketapang Siduk selepas kunjungan kerja pada hari Sabtu 6 Mei 2023 sekitar pukul 13.30 Wib. 

Rombongan itu terdiri dari tiga mobil berplat merah Pemda Ketapang. Di bagian depan, ada mobil Patwal, tengah adalah mobil pejabat dan belakang biasanya staf atau ajudan. Saat kejadian, AW berada di mobil tengah atau mobil kedua. 

Hal ini diperkuat oleh keterangan kepala bagian Protokol Pimpinan (Prokopim) Setda Ketapang Doni Andriawan. 

Kesaksian keluarga korban mengatakan, berdasarkan keterangan salah seorang pejabat yang mengikuti rombongan bahwa posisi mobil yang menabrak adalah mobil kedua atau mobil berposisi di tengah. 

"Kata Pak Jah kepada saya, rombongan ini ada 3 (tiga) mobil. Mereka beriring-iringan dan pak HJ menaiki mobil paling depan (pertama), sedangkan yang menabrak adalah mobil kedua," ujar keluarga korban dinukil dari berita media yang terbit memberitakan peristiwa itu. 

Dalam kebiasaanya, mobil yang ditumpangi pejabat Setda Ketapang seperti Bupati/Wakil dan Sekretaris Daerah, jika melakukan kunjungan kerja keluar daerah letak mobil pejabat selalu berada di tengah, atau urutan kedua dari mobil pengawal yang diberikan oleh Satpol PP. 

Mantan Kabag Protokol Pimpinan Daerah (Prokopimda) Ketapang Doni Andriawan menyatakan keterangan tentang kebiasaan posisi mobil pejabat daerah Ketapang itu. Doni Bilang, letak mobil Setda berada di tengah. 

"Jika perjalanan dinas rombongan menggunakan 6 mobil, biasanya mobil Pak Sekda di TENGAH, ya urutan ke 4, 5 lah," kata Doni.

BorneoTribun mengkonfirmasi kepada Cabup Alexander Wilyo, tapi pesan yang dikirim melalui WhatsApp belum dijawabnya. 

(Redaksi)

Kamis, 19 September 2024

Radio Genggam Hezbollah Meledak di Seluruh Lebanon, Memicu Ketegangan dengan Israel

Radio Genggam Hezbollah Meledak di Seluruh Lebanon, Memicu Ketegangan dengan Israel
Radio Genggam Hezbollah Meledak di Seluruh Lebanon, Memicu Ketegangan dengan Israel.
JAKARTA - Radio genggam yang digunakan oleh kelompok Hezbollah dilaporkan meledak pada hari Rabu di wilayah selatan Lebanon dan pinggiran kota Beirut. 

Insiden ini memperburuk ketegangan yang sudah tinggi dengan Israel, sehari setelah ledakan serupa terjadi melalui perangkat pager yang dimiliki kelompok tersebut.

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa insiden ini menewaskan satu orang dan melukai lebih dari 100 orang. Sebelumnya, kantor berita negara menyatakan bahwa tiga orang meninggal dalam insiden ini.

Radio Genggam Hezbollah Meledak di Seluruh Lebanon, Memicu Ketegangan dengan Israel
Radio Genggam Hezbollah Meledak di Seluruh Lebanon, Memicu Ketegangan dengan Israel.
Salah satu ledakan terjadi di dekat acara pemakaman yang diselenggarakan oleh Hezbollah untuk korban yang tewas sehari sebelumnya. 

Saat itu, ribuan pager yang dimiliki kelompok tersebut meledak di seluruh Lebanon, melukai banyak anggotanya.

Seorang wartawan Reuters yang berada di pinggiran selatan Beirut melaporkan bahwa ia melihat anggota Hezbollah dengan panik mencopot baterai dari radio genggam yang belum meledak dan membuangnya ke dalam tong logam.

Radio Genggam Hezbollah Meledak di Seluruh Lebanon, Memicu Ketegangan dengan Israel
Radio Genggam Hezbollah Meledak di Seluruh Lebanon, Memicu Ketegangan dengan Israel.
Palang Merah Lebanon melalui media sosial X (sebelumnya Twitter) mengatakan bahwa mereka telah mengerahkan 30 tim ambulans untuk merespons ledakan yang terjadi di berbagai lokasi.

Serangan Balasan Hezbollah

Kelompok Hezbollah, yang sempat terguncang oleh serangan pager sehari sebelumnya, menyatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah meluncurkan serangan roket ke posisi artileri Israel. 

Ini merupakan serangan pertama mereka terhadap musuh utamanya setelah ledakan pager yang melukai ribuan anggotanya di Lebanon dan memicu kekhawatiran akan perang yang lebih luas di Timur Tengah.

Gambar radio genggam yang meledak menunjukkan bahwa perangkat tersebut berlabel "ICOM" dan "made in Japan." ICOM sendiri adalah perusahaan komunikasi radio asal Jepang. 

Beberapa model radio genggam ICOM, termasuk IC-V82, yang terlihat mirip dengan yang ada di gambar tersebut, telah dihentikan produksinya sejak tahun 2014.

Pembelian Radio Genggam

Menurut sumber keamanan, radio genggam tersebut dibeli oleh Hezbollah lima bulan lalu, bersamaan dengan pembelian pager. 

Dikatakan bahwa badan intelijen Israel, Mossad, yang dikenal sering melakukan operasi canggih di luar negeri, telah menanam bahan peledak di dalam pager yang diimpor oleh Hezbollah beberapa bulan sebelum insiden hari Selasa.

Radio Genggam Hezbollah Meledak di Seluruh Lebanon, Memicu Ketegangan dengan Israel
Radio Genggam Hezbollah Meledak di Seluruh Lebanon, Memicu Ketegangan dengan Israel.
Jumlah korban tewas dari ledakan hari Selasa meningkat menjadi 12 orang, termasuk dua anak-anak, menurut Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad. 

Ledakan tersebut juga melukai hampir 3.000 orang, termasuk banyak anggota militan Hezbollah dan utusan Iran di Beirut.

Investigasi Independen

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, menyerukan adanya investigasi independen terkait peristiwa meledaknya pager. 

Sementara itu, seorang produsen pager asal Taiwan membantah bahwa mereka memproduksi perangkat tersebut. 

Gold Apollo, perusahaan Taiwan tersebut, mengatakan bahwa pager-pager itu diproduksi di bawah lisensi oleh perusahaan bernama BAC yang berbasis di Budapest, Hungaria.

Dampak pada Lebanon

Hezbollah belum memberikan pernyataan resmi mengenai serangan balasan mereka ke Israel. Ketegangan antara kedua pihak telah meningkat sejak konflik Gaza meletus pada Oktober lalu, menimbulkan ketakutan akan perang yang lebih luas di Timur Tengah yang bisa melibatkan Amerika Serikat dan Iran.

Radio Genggam Hezbollah Meledak di Seluruh Lebanon, Memicu Ketegangan dengan Israel
Radio Genggam Hezbollah Meledak di Seluruh Lebanon, Memicu Ketegangan dengan Israel.
Jika terjadi perang skala penuh dengan Israel, Lebanon bisa mengalami kehancuran besar, mengingat negara ini sudah menghadapi berbagai krisis, termasuk keruntuhan ekonomi pada tahun 2019 dan ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut pada tahun 2020.

Menlu Yordania, Ayman Safadi, menuduh Israel mendorong Timur Tengah ke ambang perang regional melalui eskalasi berbahaya di berbagai front.

Hezbollah, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa mereka akan terus mendukung Hamas di Gaza dan bahwa Israel harus bersiap menghadapi balasan atas "pembantaian pager" yang menewaskan banyak anggotanya.

Insiden ledakan ini telah memicu ketegangan besar antara Hezbollah dan Israel, yang bisa berdampak serius terhadap stabilitas Lebanon dan kawasan Timur Tengah secara keseluruhan. 

Seiring dengan eskalasi situasi, banyak pihak berharap agar konflik tidak berkembang menjadi perang yang lebih luas.

Rabu, 18 September 2024

Satu korban meninggal akibat pohon tumbang di perkemahan relawan PMI

Satu korban meninggal akibat pohon tumbang di perkemahan relawan PMI
Satu korban meninggal akibat pohon tumbang di perkemahan relawan PMI. (ANTARA)
Pontianak - Satu orang meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka akibat pohon tumbang yang menimpa tenda perkemahan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) di Taman Agrowisata Rekadena, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

"Insiden tragis itu diperkirakan dini hari tadi, sekitar pukul 04:30, sebelum azan subuh. Saat itu angin kencang tiba-tiba datang hujan deras mengguyur area perkemahan. Sebuah pohon besar tumbang di area perkemahan dan menimpa tenda nomor 6, yang diisi oleh 10 orang relawan laki-laki," kata petugas PMI Kalbar Abussamah, di Sungai Kakap, Rabu.

Sebagai informasi dari 10 orang tersebut, 7 selamat tanpa cedera, sementara 2 orang mengalami luka, dan satu relawan, atas nama Edy Septiadi, meninggal akibat tertimpa pohon.

Sementara korban luka di antaranya adalah Elisius Kayong, yang mengalami memar, serta seorang relawan KSR Untan lainnya yang mengalami patah tulang di bagian lengan.

Kedua korban luka saat ini tengah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Kota Pontianak.

Pihak PMI Kalbar telah memutuskan untuk mengevakuasi seluruh peserta perkemahan ke aula depan sebagai tempat penampungan sementara. Area perkemahan di Taman Agrowisata Rekadena untuk sementara dikosongkan sampai kondisi cuaca lebih aman.

Peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban dan para relawan PMI yang tengah menjalankan kegiatan kemanusiaan. Selain itu, kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang dapat terjadi kapan saja.

Hingga kini, proses evakuasi masih terus berlangsung dengan fokus pada keselamatan peserta yang tersisa.

Terpisah, Kapolsek Sungai Kakap Ipda Dolas mengungkapkan bahwa tim segera bergerak untuk mengevakuasi korban meninggal ke Rumah Sakit Soedarso Pontianak, sementara dua korban luka langsung dirawat di rumah sakit terdekat.

"Kami juga tengah mengevakuasi relawan lainnya untuk dipindahkan ke tempat yang lebih aman di Kantor PMI Kalbar, sambil menunggu kondisi cuaca membaik," tuturnya.

Namun, evakuasi tenda dan barang-barang di lokasi kejadian belum bisa dilakukan karena hujan deras dan angin kencang masih melanda area tersebut.

"Untuk saat ini, prioritas kami adalah memastikan keselamatan seluruh peserta yang tersisa. Tenda peserta lainnya belum bisa dipindahkan, karena cuaca masih belum bersahabat," kata Dolas.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Harisson menyampaikan duka cita yang mendalam kepada korban dan keluarga perkemahan relawan PMI yang meninggal dunia tertimpa pohon di area perkemahan tersebut.

"Saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya. Karena cuacanya tidak begitu baik sehingga hujan lebat tadi subuh itu pohon tumbang dan menimpa tenda," kata Harisson.

Ke depannya, Harisson mengatakan agar setiap panitia penyelenggara kegiatan perkemahan dapat memperhatikan keadaan atau ramalan cuaca yang risikonya rendah.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Selasa, 10 September 2024

Ponton Landasan Bocor, ASDP dan Dishub Sekadau Hentikan Sementara Pengoperasian KM Gunung Palung

Ponton Landasan Bocor, ASDP dan Dishub Sekadau Hentikan Sementara Pengoperasian KM Gunung Palung
Kondisi ponton landasan keluar masuk Kapal Fery Gunung Palung yang mengalami kebocoran dan tenggelam dibagian kepala. (Dokumen Dinas Perhubungan)
SEKADAU – Penyebarangan Kapal Fery KM Palung Sui Ayak - Sungai Asam, Sungai Kapuas Sekadau di hentikan sementara.hal ini disebabkan tenggelamnya ponton landasan keluar masuk kendaraan ke dalam dan keluar kapal Fery sejak, Senin (9/9/2024) malam.

Kepala Dinas Perhubungan Pemda Sekadau, Herman, yang menerima laporan kejadian, Selasa (10/9/2024) pagi segera melakukan peninjauan ke Sunyat Sungai Ayak Belitang Hilir.

" kami sudah dilokasi, sekarang, kondisi ponton untuk keluar masuk ke kendaraan ke Fery tenggelam,bagian kepala ponton masuk ke dalam air dan lumpur, diperkirakan mencapai delapan meter," terang Herman, kepada media ini.
Ponton Landasan Bocor, ASDP dan Dishub Sekadau Hentikan Sementara Pengoperasian KM Gunung Palung
Kondisi ponton landasan keluar masuk Kapal Fery Gunung Palung yang mengalami kebocoran dan tenggelam dibagian kepala. (Dokumen Dinas Perhubungan)
Menyikapi kejadian ini, Herman bersama pihak PT.ASDP mengambil inisiatif untuk mengalihkan arus penyebrangan kendaraan untuk sementara ke ponton penyeberangan n sungai Asam - Sungai Ayak, Belitang Hilir milik PT.Farna.

" kita alihkan sementara mengunakan ponton PT Parna sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan," timpal Herman.

Dijelaskan Herman, selama ini, kapal Fery Gunung Palung mengunakan ponton sebagai  penyangga keluar masuk ke kendaraan kedalam kapal Fery dan tidak mengunakan dermaga yang sudah dibangun khusunya di Sunyat Sungai Ayak.

Hal ini disebabkan, kemiringan plengsengan dermaga setelah dilakukan pengukuran lebih dari 10 derajat.sehingga, jika digunakan kendaraan angkutan barang dengan kapasitas berat, rawan terjadi kecelakaan.

"sebagai solusi selama ini, digunakanlah ponton untuk kendaraan keluar masuk Fery, khusus yang di Sunyat," ungkap Herman.

Dengan terjadinya, kebocoran pada ponton ini, menjadikan penyeberangan kapal Fery KM Palung harus di hentikan sementara pengoperasian.

"kami sudah laporkan kejadian ini kepada Bupati, Wakil Bupati dan juga Sekda,kami juga masih mencari solusi bersama pihak ASDP untuk pengangkatan ponton yang tenggelam," ucapnya.

(Arni Lintang)

Sabtu, 07 September 2024

Satu Unit Rumah Warga di Seraras Hangus, Dinas Damkar dan Penyelamatan Terjunkan Puluhan Personel ke Lokasi

Pemadaman api yang membakar rumah korban, di Desa Seraras oleh petugas Dinas Pemadam dan Penyelamatan Pemda Sekadau. (Dokumen)
Pemadaman api yang membakar rumah korban, di Desa Seraras oleh petugas Dinas Pemadam dan Penyelamatan Pemda Sekadau. (Dokumen)
SEKADAU – Musibah kebakaran Kembali terjadi di Kabupaten Sekadau.Sabtu (7/9/2024) siang, satu unit rumah warga di RT 003/RW 002 Desa Seraras Kecamatan Sekadau Hilir hangus dilahap api.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Eko Sulistyo membenarkan kejadian ini.personel Pemadam Kebakaran dibawah naungan Pemda Sekadau ini pun di turunkan ke lokasi.

Pemadaman api yang membakar rumah korban, di Desa Seraras oleh petugas Dinas Pemadam dan Penyelamatan Pemda Sekadau. (Dokumen)
Pemadaman api yang membakar rumah korban, di Desa Seraras oleh petugas Dinas Pemadam dan Penyelamatan Pemda Sekadau. (Dokumen)
Berdasarkan keterangan saksi -saksi di lokasi kejadian yang dicatat dinas Pemadam dan Penyelamatan, kejadian bermula ketika Korban pemilik rumah, Parmo melihat adanya api di dalam kamar.

"Melihat kondisi tersebut korban berusaha memadamkan api yang menyala dengan menggunakan media air namun tidak berhasil dan api semakin membesar karna cuaca mendukung dengan panas yang terik serta angin kencang membuat api semakin membesar dan tidak terkendali hingga menghanguskan seluruh bangunan dengan persentase 100%,," papar Eko Sulistyo.

Meski demikian, dari kejadian ini, tidak menimbulkan korban jiwa dan korban luka.   korban untuk sementara mengungsi dirumah keluarga dan rumah tetangga terdekat.

Sedangkan, rumah milik korban yang hangus terbakar brukuran 6x9,5 meter Bagian Depan Tingkat satu serta belakang Berukuran 7,5x7 Tingkat Dua.

Letak Tempat Kejadian yang cukup jauh dari ibu kota Sekadau Hilir.tim pemadam kebakaran Pemda harus menempuh perjalanan selama lebih dari 30 menit dan melewati medan jalan berbatu serta menyeberangi sungai Kapuas.

Upaya yang dilakukan tim pemadam di lokasi kejadian dengan  metode pendinginan (Cooling) disekitar lokasi kejadian agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar dan membakar Rumah lainnya yang berada disekitar.

Pemadaman api yang membakar rumah korban, di Desa Seraras oleh petugas Dinas Pemadam dan Penyelamatan Pemda Sekadau. (Dokumen)
Pemadaman api yang membakar rumah korban, di Desa Seraras oleh petugas Dinas Pemadam dan Penyelamatan Pemda Sekadau. (Dokumen)
"Personel kami juga melakukan penyelamatan terhadap pemilik rumah agar tidak mendekati bangunan yang terbakar supaya tidak menimbulkan korban jiwa, serta  melakukan  pendinginan disekitar lokasi kejadian agar tidak menyebar ke rumah sekitar," terang Eko.

Petugas Damkar, Dinas Pemadam dan Penyelamatan menerjunkan lebih dari 20 personel dan peralatan, satu unit Mobil Damkar L-300, satu unit mesin apung honda serta satu unit mesin Apung shibaura. (Arni Lintang)

Jumat, 23 Agustus 2024

Penyelam Temukan Jasad Keenam di Bangkai Kapal Pesiar Mewah yang Tenggelam di Lepas Pantai Sisilia

Penyelam Temukan Jasad Keenam di Bangkai Kapal Pesiar Mewah yang Tenggelam di Lepas Pantai Sisilia
Penyelam Temukan Jasad Keenam di Bangkai Kapal Pesiar Mewah yang Tenggelam di Lepas Pantai Sisilia.
SICILIA - Tim penyelam berhasil menemukan jasad keenam di bangkai kapal pesiar mewah yang tenggelam di lepas pantai Sisilia. Jasad tersebut diyakini adalah Hannah Lynch, seorang remaja berusia 18 tahun, menurut laporan media Italia.

Hannah merupakan satu-satunya penumpang yang masih belum ditemukan setelah kapal pesiar mewah bernama Bayesian karam akibat badai tiba-tiba di dekat desa nelayan Porticello, yang terletak di sebelah timur Palermo, Italia.

Penyelam Temukan Jasad Keenam di Bangkai Kapal Pesiar Mewah yang Tenggelam di Lepas Pantai Sisilia
Penyelam Temukan Jasad Keenam di Bangkai Kapal Pesiar Mewah yang Tenggelam di Lepas Pantai Sisilia.
Sebelumnya, lima jasad telah ditemukan oleh tim penyelam di bangkai kapal yang tergeletak di dasar laut pada kedalaman 50 meter (164 kaki), termasuk jasad ayah Hannah, seorang pengusaha teknologi bernama Mike Lynch.

Selain itu, jasad koki kapal, Recaldo Thomas, telah ditemukan lebih awal di sekitar lokasi tenggelamnya kapal pesiar tersebut.

Dari total 22 orang yang berada di atas kapal pada saat kejadian, termasuk seorang anak berusia satu tahun dan ibu Hannah, Angela Bacares, hanya beberapa yang selamat. Beberapa penumpang terkenal lainnya yang menjadi korban tenggelamnya kapal ini adalah ketua bank Morgan Stanley International, Jonathan Bloomer, bersama istrinya Judy Bloomer, serta pengacara Clifford Chance, Chris Morvillo, dan istrinya Neda Morvillo.

Operasi penyelamatan, yang telah berlangsung sejak Senin, digambarkan oleh tim penyelamat sebagai "kompleks", dengan penyelam hanya diperbolehkan berada di bawah air selama 12 menit setiap kali menyelam. 

Seorang juru bicara dari Penjaga Pantai Italia menyatakan bahwa keputusan untuk mengangkat bangkai kapal dari dasar laut "belum menjadi agenda" tetapi akan dipertimbangkan di masa depan.

Menurut tim penyelamat, bangkai kapal tersebut dalam kondisi "praktis utuh" di dasar laut. Operasi pencarian dan penyelamatan ini akan terus dilakukan untuk memastikan seluruh korban dapat ditemukan dan diidentifikasi.

Tim penyelamat dan pihak berwenang Italia terus bekerja keras di tengah kondisi yang menantang, berupaya untuk memberikan kepastian bagi keluarga korban yang menunggu kabar terbaru. 

Kapal pesiar Bayesian diketahui berlayar dalam perjalanan wisata sebelum cuaca buruk mengakibatkan tragedi ini. Upaya pencarian terus berlanjut, dan penyelam masih berusaha untuk mencapai bagian-bagian kapal yang sulit diakses. 

Penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab pasti tenggelamnya kapal pesiar tersebut juga sedang dilakukan oleh pihak berwenang.

Rumah Barak Jalan Sengaji Hilir Muara Teweh Habis Dilalap Api

Rumah Barak Jalan Sengaji Hilir Muara Teweh Habis Dilalap Api
Rumah Barak Jalan Sengaji Hilir Muara Teweh Habis Dilalap Api.
MUARA TEWEH – Barak 6 pintu dekat lampu merah simpang empat Langgar Darul Hair Muara Teweh, hari ini ludes dilalap api saat ditinggal penghuninya.

Kejadian terjadi sekitar pukul 14:00 WIB sore di jalan Sengaji Hilir gang Semusim RT 8 Muara Teweh. Jum'at, 23 Agustus 2024.

Salah satu penghuni Barak bernama ibu Misbah, saat kejadian mengaku dirinya sedang tidak ada dirumah. Barak yang ditempatinya milik mama Agus pemilik toko alat-alat bangunan yang berada tepat disimpang empat jalan Sengaji.

Saat peristiwa terjadi, terlihat petugas Pemadam Kebakaran memblokade api dengan melakukan penyemprotan dari berbagai arah agar api tidak menjalar kerumah lainnya. Dimana lingkungan pemukiman di lokasi kejadian sangat rapat dan bangunannya banyak terbuat dari kayu.

Ketua RT setempat, Dede, mengaku saat kejadian kebetulan dia sedang berada diluar rumah, sehingga dapat melakukan upaya sebisanya membantu. Disebutnya juga beberapa nama korban seperti Ratna Kencana dan Suriansyah.

Sementara Kabid Pemadaman, Penyelamatan dan Sarana Prasarana Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Barito Utara, Tri Indra Hartono, S.Hut, MP yang kami wawancarai. Menyebut pihak Damkar telah menurunkan unit mobil pemadam kebakaran serta anggota personil yang full dalam kebakaran kali ini. Diterangkannya pula tentang SOP Damkar untuk kebakaran ini.

"Kebakaran tidak merembet. Akan tetapi walaupun statusnya sudah "kuning", Damkar tidak akan bergeser kalau asap ini masih ada," katanya.

Ditambahkannya lagi, apabila mobil pemadam kebakaran keluar dari lokasi itu artinya sedang melakukan pengisian air. Apalagi saat ini musim kemarau air agak sukar jelasnya.

Upaya keras Pemadam Kebakaran Barito Utara memadamkan api di kejadian ini cukup cepat, sehingga beberapa warga mengaku bangga menyaksikan upaya para anggota Damkar tersebut.

(M. Gazali Noor)

Konsumsi Jamur Beracun, Sepasang Suami Istri di Mempawah Hulu Meninggal Dunia

Konsumsi Jamur Beracun, Sepasang Suami Istri di Mempawah Hulu Meninggal Dunia
Konsumsi Jamur Beracun, Sepasang Suami Istri di Mempawah Hulu Meninggal Dunia.
LANDAK – Sepasang suami istri, L (50) dan K (50), warga Dusun Antema, Desa Pahonkng, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, meninggal dunia setelah mengonsumsi jamur beracun yang mereka peroleh dari kebun mereka sendiri pada Rabu, 21 Agustus 2024.

Kapolres Landak, AKBP Siswo Dwi Nugroho, melalui Kapolsek Mempawah Hulu, IPTU Suwandi, membenarkan kejadian tersebut. Menurut Kapolsek, insiden keracunan tersebut terjadi pada Rabu malam sekitar pukul 19.00 WIB. Pasangan suami istri ini mengalami muntah-muntah secara terus-menerus setelah mengonsumsi jamur yang diambil dari kebun dekat rumah mereka.

"Kronologinya, suami istri itu baru saja mengonsumsi jamur yang diambil dari kebun dekat rumah mereka. Tidak lama setelah mengonsumsi jamur tersebut, keduanya mulai mengalami sakit perut dan muntah-muntah tanpa henti, hingga akhirnya dibawa ke Puskesmas Karangan," jelas IPTU Suwandi saat dikonfirmasi pada Jumat, 23 Agustus 2024.

Lebih lanjut, Kapolsek menjelaskan bahwa kondisi kedua pasien semakin menurun dan lemah saat dirawat di puskesmas. Melihat kondisi yang semakin memburuk, pihak Puskesmas Karangan memutuskan untuk merujuk pasangan suami istri tersebut ke Rumah Sakit Promedika di Pontianak untuk penanganan lebih lanjut.

"Ya, mereka sempat dirujuk ke rumah sakit, namun sayangnya, pasangan tersebut tidak bisa diselamatkan. Pihak rumah sakit menyatakan bahwa kedua korban meninggal dunia pada pagi tadi," ujar IPTU Suwandi.

Menanggapi kejadian tragis ini, Kapolsek Mempawah Hulu, IPTU Suwandi, mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam mengonsumsi segala jenis jamur, terutama yang diambil langsung dari alam.

"Kita harus mengambil hikmah dan pembelajaran dari kejadian ini. Sangat penting untuk memastikan terlebih dahulu apakah jamur yang akan dikonsumsi beracun atau tidak. Bisa saja jamur tersebut sudah terkontaminasi oleh zat-zat lain yang berbahaya," tambah IPTU Suwandi.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi, khususnya jamur liar yang belum diketahui jenis dan keamanannya. 

(Tino)

Tragedi Kebakaran di Jalan Tanjung Raya I Pontianak, Lima Orang Tewas

Tragedi Kebakaran di Jalan Tanjung Raya I Pontianak, Lima Orang Tewas
Tragedi Kebakaran di Jalan Tanjung Raya I Pontianak, Lima Orang Tewas.
PONTIANAK - Musibah kebakaran yang terjadi di Jalan Tanjung Raya I, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada Kamis dini hari, mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan satu orang lainnya menderita luka bakar. Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran yang melanda kawasan tersebut.

Kebakaran terjadi di dekat Istana Kadriyah, Kecamatan Pontianak Timur. Menurut kesaksian Safardiana, tetangga korban, api mulai membesar pada pukul 02.20 WIB. "Tiba-tiba api membesar dan membakar rumah korban. Saya, ayah, dan paman panik karena plafon rumah kami juga tersambar api, namun untungnya tidak meluas," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis pagi.

Syarif Joni Herman, abang kandung salah satu korban, menceritakan bahwa saat api mulai berkobar, ia dan keluarganya sempat menyelamatkan diri setelah melihat kepulan asap dan api. "Kami berada di lantai dua dan segera turun membawa anak-anak dan keluarga," tuturnya.

Rumah yang terbakar tersebut dihuni oleh 15 orang dari 4 kepala keluarga, termasuk dua anak yang berada di pondok pesantren. "Satu rumah ini memiliki tiga sekat karena dihuni oleh beberapa keluarga, termasuk saya, adik, dan lainnya," kata Syarif Joni Herman.

Ia mengaku tidak menyangka api bisa dengan cepat membesar dan membuat panik seluruh penghuni rumah. Sekitar pukul 05.00 WIB, baru diketahui bahwa kebakaran tersebut menelan korban jiwa dari keluarga besarnya, termasuk adik kandung, keponakan, dan beberapa anggota keluarga lainnya. "Ini sudah takdir, kami hanya bisa bersabar. Tidak ada yang tahu dan menyangka ini bisa terjadi begitu saja," ungkapnya.

Korban meninggal dalam kebakaran ini adalah Ismail (70), Syarif Maulana (50), Syarifah Ani (40), Syarifah Zahara (13), dan Syarifah Hanifa (8). Sementara itu, korban luka bakar bernama Syarif Alex Almutahar, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor Camat Pontianak Timur, yang saat ini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Menanggapi tragedi ini, Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, melakukan kunjungan takziah ke rumah duka. "Kami turut berduka dan berbelasungkawa atas kejadian kebakaran ini. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan, dan para almarhum serta almarhumah diterima di sisi Yang Maha Kuasa," ucapnya.

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut.

Kamis, 08 Agustus 2024

Merespon Warga Barito Utara 2 Tahun Terancam Tiang PLN Mau Roboh, PLN Kerja Gercep

Kondisi tiang listrik yang sudah diperbaiki oleh petugas PLN.
Kondisi tiang listrik yang sudah diperbaiki oleh petugas PLN.
Muara Teweh, Kalteng – PLN Muara Teweh bergerak cepat menindak lanjut keluhan warga Bayas Barito Utara yang dua tahun mengeluh terancam tiang listrik mau roboh.

Dari pantauan kami dilapangan, beberapa petugas PLN telah datang dengan beberapa unit mobil ke Bayas. Petugas-petugas tersebut tampak sibuk disekitar sebuah tiang listrik untuk melakukan pekerjaannya. Kamis, 8 Agustus 2024 pagi.

Kondisi tiang listrik yang sudah diperbaiki oleh petugas PLN.
Kondisi tiang listrik yang sebelum diperbaiki.
Imam Turmudi, petugas bagian distribusi PLN Muara Teweh menerangkan, pihaknya sedang melakukan pekerjaan pemasangan trafo. Jadi trafo pada tiang listrik yang mau roboh nantinya akan dilepas termasuk tiangnya. Posisi trafo akan berada di tiang listrik lainnya sekitar 150 meter dari tiang yang akan dicabut tersebut.

Dijelaskannya pula, pengerjaan ini tidak menyebabkan pemadaman listrik yang lama dikarenakan trafo di tiang listrik yang mau roboh tetap aktif sementara, sambil menunggu pemasangan trafo yang baru.

"Tidak ada pemadaman. Paling ada setengah jam," kata Imam Turmudi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya di media Pers BorneoTribun ini, adanya keluhan warga Bayas yang mengaku keluarganya terus diliputi kekhawatiran selama dua tahun bila sewaktu-waktu tiang listrik dekat rumahnya roboh.

Kondisi tiang listrik yang sudah diperbaiki oleh petugas PLN.
Kondisi tiang listrik yang sudah diperbaiki oleh petugas PLN.
Kini, setelah mengetahui tiang listrik yang menghantui itu ditangani PLN dengan akan melakukan pemindahan tiang, istri pemilik rumah mengaku lega dan bahagia.

"Syukur dan terima kasih sekali," ucapnya.

Sebelumnya masalah ini sempat menjadi perbincangan warga Muara Teweh. Hingga ada yang menyampaikannya kepada PLN Kapuas.

(M. Gazali Noor)

Rabu, 07 Agustus 2024

Jenazah Pilot Selandia Baru Ditembak oleh KKB Papua Berhasil Dievakuasi ke RSUD Timika

Jenazah Pilot Selandia Baru Ditembak oleh KKB Papua Berhasil Dievakuasi ke RSUD Timika
Jenazah Pilot Selandia Baru Ditembak oleh KKB Papua Berhasil Dievakuasi ke RSUD Timika.
JAKARTA - Jenazah Glen Malcolm Conning (50), seorang pilot helikopter asal Selandia Baru, berhasil dievakuasi dari Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika pada Selasa, 6 Agustus 2024. Glen, yang menerbangkan helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service, tewas setelah ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pada Senin, 5 Agustus 2024.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Komisaris Besar Polisi Bayu Suseno, mengonfirmasi bahwa jenazah Glen tiba di RSUD Mimika dan telah selesai divisum. Bayu mengatakan, "Jenazah Glen telah sampai di RSUD Mimika dan proses visumnya sudah selesai."

Selanjutnya, Satgas Operasi Damai Cartenz akan bekerja sama dengan Polda Papua untuk menerbitkan notifikasi kematian pilot warga negara Selandia Baru tersebut. "Kami akan mengirimkan notifikasi kematian ini ke Divisi Hubungan Internasional Polri dan kemudian ke pihak Selandia Baru," jelas Bayu.

Menurut laporan, Glen tewas ditembak oleh KKB Papua tak lama setelah mendarat di Distrik Alama. Helikopter yang dipilotinya dicegat oleh KKB segera setelah tiba di lokasi. Glen langsung ditembak mati, sementara enam penumpang lainnya dilaporkan selamat. "Dari informasi yang kami terima, pilot memang benar ditembak oleh KKB. Jenazah ditemukan di kokpit helikopter," ungkap Bayu.

Selain itu, KKB Papua juga membakar helikopter IWN MD.500 ER milik PT Intan Angkasa Air Service. Bayu menambahkan, "Helikopternya dibakar, tetapi hanya bagian belakang kursi penumpang yang terbakar. Bagian kokpit tidak terbakar karena mungkin hujan saat kejadian."

Juru bicara RSUD Mimika, Lucky Mahakena, belum bisa memberikan rincian hasil visum. "Kami tidak bisa menyampaikan hasil visum secara rinci karena itu ranah penyidik. Hasil visum akan diserahkan kepada Polres Mimika," ujarnya. Namun, Lucky mengonfirmasi bahwa ada luka serius pada tubuh Glen akibat tembakan senjata api.

Sebelumnya, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengungkapkan bahwa Distrik Alama merupakan wilayah konflik bersenjata. "Kami sudah melarang semua penerbangan sipil masuk ke wilayah tersebut. Semua penerbangan akan menjadi sasaran KKB," kata Sebby.

Kondisi di wilayah tersebut masih penuh ketegangan, dan Satgas Operasi Damai Cartenz telah menurunkan empat tim gabungan TNI/Polri ke Distrik Alama untuk mengejar pelaku. "Kami berharap dapat hasil yang maksimal dan pelaku dapat ditangkap," tutup Bayu.

Warga Desa Bayas Barito Utara Mengeluh 2 Tahun Terancam Tiang Trafo PLN Mau Roboh

Kondisi Tiang Listrik di Desa Bayas Barito Utara. (M. Gazali Noor)
Kondisi Tiang Listrik di Desa Bayas Barito Utara. (M. Gazali Noor)
Muara Teweh, Kalteng – Dua tahun hidup dibawah bayang-bayang ketakutan tiang trafo PLN hampir roboh. Warga Desa Bayas Barito Utara mengeluh sering lapor PLN tapi sia-sia.

Rahmadi, warga asli desa Bayas yang kami wawancarai dilokasi, dimana rumahnya dekat tiang trafo PLN yang sudah miring tersebut, serta kabelnya yang condong ke arah rumahnya. Mengaku sudah bosan melapor ke PLN Muara Teweh.

Kondisi Tiang Listrik di Desa Bayas Barito Utara. (M. Gazali Noor)
Kondisi Tiang Listrik di Desa Bayas Barito Utara. (M. Gazali Noor)
"Munyak ulun ni kami 2 bini ulun ka kantor PLN, (Bosan saya ini kami berdua istri kami ke kantor PLN)," ucap Rahmadi, Sabtu, (3/8/2024) kemarin.

Menurut Rahmadi yang didampingi istrinya, saat dirinya melapor, pihak PLN mengaku tidak melakukan apa-apa dikarenakan masalah dana yang kurang.

"Buhannya menanggapi kendala dana gasan mambaiki," (Mereka menanggapi kendala dana untuk memperbaiki)," ujar Rahmadi dalam bahasa Banjar.

Ditambahkan Rahmadi lagi, "Apa maunya kami mati dulu baru diperbaiki" ucapnya sambil menunjukan raut kecewa.

Bukan hanya itu, Rahmadi juga mengeluhkan kabel dari tiang listrik tadi yang melintang rendah tepat di depan rumahnya dan mengganggu. Dia terpaksa meninggikan kabel itu menggunakan bambu sebagai penjolok kabel tersebut.

Kondisi Tiang Listrik di Desa Bayas Barito Utara. (M. Gazali Noor)
Kondisi Tiang Listrik di Desa Bayas Barito Utara. (M. Gazali Noor)
Kondisi tanah dimana tiang listrik tersebut berada memang terlihat lembek dan rawan longsor. Disamping itu, tiang didirikan di tepi tanah yang agak berjurang.

Terdapat upaya dari pihak PLN untuk menahan agar tiangnya tidak roboh. Pihak PLN mengikat tiang tersebut dengan kabel kuat, lalu di ikatkan lagi pada sebuah tiang lain yang lebih kecil untuk menahannya.

Maneger PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Muara Tewe yang coba kami mintai konfirmasinya tidak dapat kami temui, hanya disarankan security meninggalkan nomor whatsapp (5/8/2024)

Jawaban justru kami peroleh dari nomor Pelayanan Gangguan PLN yang juga kami hubungi..

"Laporan nya sudah di ketahui oleh pa menejer nya. Sudah masuk perencana'an perbaikan," chatnya singkat. 

(M. Gazali Noor)

Selasa, 06 Agustus 2024

Tragis! Pilot Selandia Baru Tewas Ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua

Tragis! Pilot Selandia Baru Tewas Ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Bayu Suseno, menunjukkan foto pilot asal Selandia Baru yang ditembak mati oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Alama, Mimika, Papua Tengah, Senin, 5 Agustus 2024. (Courtesy: Satgas Operasi Damai Cartenz)
PAPAU - Pada Senin (5/8), sebuah insiden tragis terjadi di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. Glen Malcolm Conning, seorang pilot helikopter asal Selandia Baru berusia 50 tahun, dilaporkan tewas ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). 

Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 10.00 WIT di wilayah yang sangat terisolasi, hanya bisa diakses dengan transportasi udara.

Menurut informasi dari Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Bayu Suseno, pilot Glen Malcolm Conning sempat disandera oleh KKB sebelum akhirnya dieksekusi. Selain itu, helikopter jenis IWN MD.500 ER PK milik PT Intan Angkasa Air Service juga dibakar oleh kelompok tersebut. Kombes Pol. Bayu menjelaskan, saat helikopter tiba di landasan, pilot dan penumpangnya dicegat oleh KKB yang bersenjata api. 

Mereka diturunkan dan dikumpulkan di lapangan dekat landasan, di mana Glen kemudian dieksekusi. Jenazahnya dibawa kembali ke helikopter dan dibakar di lokasi.

Selain Glen, helikopter yang terbang dari Bandara Mozes Kilangin Timika ke Distrik Alama itu juga membawa empat penumpang. Mereka terdiri dari dua pria dewasa, seorang anak-anak, dan seorang bayi. 

Berita baiknya, kedua pria dewasa tersebut adalah tenaga medis setempat dan semua penumpang selamat. 

Mereka tidak mengalami kekerasan dari KKB dan telah kembali ke rumah mereka di Distrik Alama.

Kombes Pol. Bayu juga mengonfirmasi bahwa pelaku penembakan adalah KKB di bawah pimpinan Egianus Kogoya. 

Kelompok ini dikenal aktif dalam gangguan keamanan di sekitar Mimika dan menjadi target utama Satgas Operasi Damai Cartenz tahun ini. 

Saat ini, Satgas bersama TNI sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku dan berkomitmen untuk menegakkan hukum di wilayah Papua.

Insiden ini menambah daftar panjang kekerasan yang dilakukan oleh KKB. Sebelumnya, kelompok ini juga telah menyandera pilot Selandia Baru lainnya, Philip Mark Mehrtens, selama lebih dari setahun. 

KKB sebelumnya mengklaim akan membebaskan Mehrtens, namun justru melakukan aksi kekerasan terhadap pilot lain yang sedang menjalankan misi kemanusiaan.

Pemerintah Selandia Baru telah berulang kali mendesak agar Mehrtens segera dibebaskan. 

Pilot tersebut diculik pada 7 Februari tahun lalu setelah mendaratkan pesawat di daerah pegunungan terpencil Nduga. 

Meski ada video yang menunjukkan Mehrtens meminta mediasi internasional, hingga saat ini belum ada kemajuan signifikan dalam upaya pembebasannya.

Sementara itu, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengatakan mereka belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait penembakan ini. 

Mereka menegaskan bahwa pesawat penerbangan sipil dilarang memasuki wilayah konflik mereka dan akan menjadi target utama jika melanggar.

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno