Berita Borneotribun.com: Jatim Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Jatim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jatim. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 Februari 2024

Poltracking Indonesia: Pemilih NU Lebih Memilih Prabowo-Gibran di Jawa Timur

Pasangan bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka. (ANTARA/HO-Poltracking Indonesia)
Pasangan bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka. (ANTARA/HO-Poltracking Indonesia)
JAKARTA - Poltracking Indonesia baru-baru ini merilis hasil survei yang menunjukkan adanya kecenderungan sebagian pemilih di Jawa Timur yang merasa dekat dengan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) untuk memilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi, dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran mencapai 60,9 persen, sementara pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, mendapatkan dukungan sebesar 15,3 persen, dan pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, meraih dukungan sebesar 16,3 persen.

"Dalam survei itu disebutkan ada 79 persen pemilih yang merasa dekat dengan NU. Poltracking Indonesia menggelar survei di 11 Daerah Pemilihan (Dapil) DPR RI Jawa Timur terhadap 8000 responden," ujar Arya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.

Poltracking Indonesia juga melakukan pemetaan terhadap arah dukungan pemilih yang merasa dekat dengan NU pada bulan September 2023 dengan simulasi tunggal dan bulan Januari 2024 dengan simulasi berpasangan.

Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan tren pemilih yang merasa dekat dengan NU dan memilih pasangan Prabowo-Gibran. Arya menyebutkan bahwa terdapat kenaikan sekitar 19,2 persen dari 41,7 persen menjadi 60,9 persen.

Sementara itu, untuk pasangan Anies-Muhaimin, tingkat keterpilihannya di kalangan pemilih yang merasa dekat dengan NU cenderung stabil dengan kenaikan sebesar 0,7 persen, dari 14,6 persen menjadi 15,3 persen.

Namun, keterpilihan Ganjar-Mahfud di kalangan tersebut mengalami penurunan hingga 19,2 persen, yakni dari 37,5 persen menjadi 16,3 persen.

"Kenaikan dukungan cukup signifikan terjadi pada pasangan Prabowo-Gibran. Sementara itu, terjadi penurunan signifikan dalam keterpilihan Ganjar-Mahfud di kalangan pemilih yang merasa dekat dengan NU. Sekali lagi, meskipun dari kalangan NU, terdapat migrasi pemilih dari Ganjar-Mahfud ke Prabowo-Gibran," jelas Arya.

Survei Poltracking Indonesia dilaksanakan selama 25–31 Januari dengan metode stratified multistage random sampling dan memiliki margin of error sekitar 1,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pengambilan sampel dilakukan dengan memperhatikan keterwakilan seluruh kecamatan yang ada di dapil tersebut dengan tetap mempertimbangkan proporsi daftar pemilih tetap (DPT) di setiap kabupaten/kota.

Sebagai informasi tambahan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3. 

Masa kampanye telah berlangsung sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara masa tenang akan dimulai pada tanggal 11 hingga 13 Februari. Pemungutan suara dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024.

Warta: Antara/Fath Putra Mulya
Editor: Yakop

Sabtu, 05 Februari 2022

Sejoli Nekat Curi Motor Demi Bayar Kos, Kini Tinggal di Hotel Prodeo

Sejoli Nekat Curi Motor Demi Bayar Kos, Kini Tinggal di Hotel Prodeo
Barang bukti dan foto rekaman CCTV Sejoli nekad curi motor. (Foto: Ist)


BorneoTribun Surabaya, Jatim - Kepolisian Unit Reskrim Polsek Mulyorejo Polrestabes Surabaya berhasil mengungkap kasus serta menangkap sepasang sejoli yang diduga melakukan pencurian sepeda motor jenis Vario yang berlokasi di tempat kos Jalan Pumpungan Surabaya Selasa lalu.


Sepasang Sejoli Nekad Curi Motor Demi Bayar Kos

Kapolsek Mulyorejo, Kompol Ardi menerangkan, sepasang sejoli tersebut masing-masing berinisial IHS, laki-laki (22), kos di Jalan Bratang Surabaya sedangkan yang perempuan LHM (25), yaitu tetangga kos korban sendiri.


Menurut Ardi, petugas bergerak cepat melakukan penelusuran sesaat setelah mendapatkan bukti rekaman CCTV. 


Dari keterangan Ardi, ketika itu dilakukan penyelidikan serta melakukan penelusuran dari CCTV di lokasi.


"Pada hari Rabu, (26/01/2022) sekira pukul 12.30 Wib malam, petugas berhasil melakukan penangkapan LHM," terang Ardi.


Polisi berhasil Menangkap Sepasang Sejoli

Lanjut kata Ardi, setelah berhasil menangkap LHM, petugas melakukan interogasi. 


"IHS yang indekos di Bratang Surabaya pun berhasil diamankan petugas.” imbuhnya.


Kepada petugas, sepasang sejoli tersebut mengaku baru pertama kalinya mereka melakukan pencurian. 


Uang hasil kejahatannya digunakan untuk membayar sewa kos dan membeli perhiasan.


Perwira dengan satu melati di pundak tersebut juga memaparkan, dari perbuatan keduanya, mereka dapat terancam hukuman 5 tahun penjara. 


“Berdasarkan bukti-bukti yang ada keduanya akan dijerat dengan pasal 363 KUHP pidana 5 tahun penjara,” tutupnya.(yk/by)

Senin, 18 Oktober 2021

Diduga Lelang Tidak Transparan, Apellti dan GKNI Demo Kanwil DJKN

 
Demo di Kanwil DJKN 

BorneoTribun Surabaya, Jatim Asosiasi Pengusaha Limbah dan Logam Tua Indonesia (APELLTI) bersama Organisasi Masyarakat Garuda Kencana Nusantara Indonesia (GKNI) menggelar aksi demo di Kanwil DJKN Jawa Timur jalan Dinoyo, Senin (18/10/2021).

Puluhan massa GKNI melakukan demo terkait dengan Lelang PT Kertas Leces yang diduga penuh dengan rekayasa.
Mereka menuntut pihak pantia lelang agar melakukan peninjauan ulang terkait dengan lelang pabrik kertas Leces milik PT Kertas Leces. Pasalnya, dalam proses lelang yang dilakukan oleh PT kertas milik BUMN itu diduga ada kejanggalan, salah satu indikasinya adalah kurator dan pihak panitia lelang tidak hadir saat aanwijzing (pemilihan penyedia produk barang atau jasa-red).

Didik Muadi, Koordinator lapangan aksi bersama anggota aksi lainnya meminta agar pihak KPKNL segera meninjau ulang atau dibatalkan.

“Saya bersama kawan-kawan asosiasi APELLTI menanyakan tentang proses lelang pada pabrik kertas di Leces, kami menduga proses lelang tersebut penuh rekayasa,” ujar Didik Muadi yang juga sebagai ketua Organisasi Masyarakat Garuda Kencana Nusantara Indonesia (GKNI).

Kapolsek Tegalsari AKP Dwi Nugroho, yang memimpin pengamanan menyanggupi untuk bertemu dengan pihak Kanwil DJKN sebanyak 3 orang perwakilan.

"Tiga saja ya, yang masuk menemui pihak DJKN," ujar Kapolsek Tegalsari.

Tiga perwakilan, H Toha, H Holik dan Didik selaku ketua GKNI ditemui Rudi Prasetya Kasi Humas Kanwil DJKN.

Didik menceritakan kronologi saat proses lelang yang dilakukan pada tanggal 06 Oktober 2021 lalu itu.

“Saat itu kami hadir tepat waktu akan tetapi pada saat itu para pihak yang berkompeten khususnya kurator dan pihak panitia lelang tidak hadir di waktu aanwijzing tersebut, sehingga pembicaraan menjadi liar,” jelas Didik Muadi.

Ketidakhadiran para pihak yang berkompeten, menurutnya, menimbulkan kejanggalan.

“Tanda tanya dan informasi menjadi tidak menentu. Akibatnya H. Holik, M.Toha Habibi dan kawan-kawan belum dapat menyerahkan jaminan sebagaimana ketentuan lelang,” tambahnya.

Didik menyapaikan agar KPKNL Jember membatalkan ataupun dilaksanakan ulang lelang yang dilaksakan pada tanggal 08 Oktober 2021 lalu.

Mediasi berlangsung agak alot , karena Kepala Kantor DJKN sedang tidak ada dan diwakili Rudi Hidayat sebagai kasi Humas.

"Saya sebagai Humas karena kepala sedang ada tugas," ujar Rudi mengawali pembicaraan.

M Toha Abidin pengusaha dari Probolinggo mengatakan, Ia datang hanya ingin tahu apa yg terjadi sebenarnya dalam proses lelang ini.

"Kami sudah ikuti aturan, kurator tidak hadir jangan seperti ini, ada pemenang tunggal. Jangan ada dusta diantara kita," ucapnya.

H Malik Ali menambahkan, Dia sudah daftar dan mengisi absen, tapi pihak pengundang saat itu malah tidak hadir.

Pihak DJKN, diwakili Humas mengatakan, kurator adalah pihak penjual/penyelenggara. Jadi bukan ranah kami untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Pihak DJKN hanya menjawab proses lelang sudah sesuai prosedur dan diumumkan secara online.

"Sebagai Humas, saya akan sampaikan segala keluhan tersebut kepada pihak yang lebih tinggi," terang Rudi.

Terkait dengan tuntutan agar lelang di ulang atau lelang ini dibatalkan.
Rudi menjawab diplomatis,
"Nanti kami sampaikan ke pihak kurator, karena itu bukan ranah kami," kelitnya.

Didik sendiri menanggapi, pihaknya harus dipertemukan dengan pihak panita agar transparan.

"Kami akan datang dengan massa yang lebih besar, seluruh massa dari Jawa timur akan kami datangkan," tegas Didik.

"Tolong jembatani kami ketemu pihak kurator dan KPKNL," imbuhnya.

Lucunya dalam daftar hadir yang dipegang panitia, salah satu peserta lelang yakni H Ali tidak ada.
Sedangkan dirinya hadir pada saat itu dan mengisi daftar hadir. 

Reporter : Pathnersip

Minggu, 13 Juni 2021

Kunjungi KEK Singhasari, AMSI Ditawari Bangun Klaster Media Siber

Kunjungi KEK Singhasari, AMSI Ditawari Bangun Klaster Media Siber.

BORNEOTRIBUN MALANG, JATIM - Pengurus AMSI Jawa Timur berkunjung ke KEK Singhasari, Minggu (13/6/2021).  Rombongan pengurus dikomandani Ketua AMSI Jatim Arief Rahman dan langsung ditemui David Santoso selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)  Singhasari. 

Hadir pula Wakil Ketua AMSI Pusat Suwarjono, Badan Pertimbangan AMSI Pusat Dwi Eko Lokononto (Pemred Beritajatim.com), Ketua Departemen  Organisasi dan Keanggotaan AMSI Pusat Yatimul Ainun. Dari KEK Singhasari, David didampingi Purnadi selaku Dirut dan Dr Harun selaku konsultan ahli.

Kunjungi KEK Singhasari, AMSI Ditawari Bangun Klaster Media Siner.

Adapun Bupati Malang Sanusi mengutus Kepala Bappeda Tomie Herawanto untuk hadir. Dalam diskusi awal dibahas soal mekanisme perizinan. Tomie memastikan, Pemkab Malang support penuh mengenai perizinan. 

Kunjungi KEK Singhasari, AMSI Ditawari Bangun Klaster Media Siner.

"Untuk urusan perizinan silahkan ditanyakan, kami (Pemkab Malang) kawal penu. Hingga ada istilah OSS ojo suwe-suwe, " ungkapnya. 

Menurut Tomie, KEK Singhasari adalah KEK satu-satunya di Jawa Timur. Pihaknya berjuang berdarah-darah hingga keluar PP. 

"Dengan kedatangan teman-teman AMSI Jatim, kami ingin bersinergi. Berharap point-point dalam Rakerwil juga diperjelas. Kami juga akan akan ajukan ke RPJMD Kabupaten Malang," ungkapnya. 

Sebab, bagi Pemkab Malang, KEK tidak hanya menguntungkan Malang Raya, tapi juga Jatim dan nasional. Dukungan media amat diperlukan untuk pengembangan ke depan. Sebab, PP ada batasan waktu tiga tahun, ini sudah setahun. 

"Kami titip KEK Singhasari dimasukkan, media bisa membantu KEK, apa yang dibutuhkan (data, red), kami siapkan," ujarnya. 

David Santoso selaku pengelola KEK Singhasari langsung tawarkan soal cluster media di KEK Singhasari. 

"Kalau ada cluster media, rasa-rasanya menarik. Ini bisa MoU, kemudian kita laporkan Gubernur. Ini jadi satu-satunya, " terangnya. 

Yang perlu didetailkan adalah interkoneksi dengan berbagai stakeholder, influencer dan lain-lain. Kalau berada dalam satu cluster, kolaborasi konten bisa dilakukan. 

Cluster media di KEK Singhasari juga berpotensi membuat content factory. Kata David nanti mengenai konsep bisnis, seperti revenue hingga monetisasi bisa dibahas. 

"Kita MoU kan cluster media. Pajak periklanan jika ada di KEK ada tax holiday," katanya. 

Kekhususan KEK diiriskan  dengan  media. Bagaimana insentifnya dibahas. Seperti KEK dengan Telkom pernah membahas kerjasama dengan konsep royalti 15 persen. 

"AMSI bisa mempertimbangkan jika di KEK ada valuenya (kemudahan pajak dll, red), " ungkap dia. 

Usulan David kepada AMSI pertama terkait cluster media. Nanti media juga akan mengeluarkan highlight mengenai KEK, mengenai PPH, PPN. 

Kedua terkait detail pembahasan konsep bisnis atau B2B, terkait "jualan". Beberapa perusahaan media jika masuk, David mengatakan garansinya adalah tanah dan penyertaannya.

"Soal pemindahan (kantor media, red) akan dibantu. Pernah membahas ini dengan Pak Steve (kapanlagi.com)," ungkapnya. 

Suwarjono Wakil Ketua AMSI Pusat mengatakan media digital membutuhkan partner yang paham. Cluster media di KEK Singhasari menurutnya memungkinkan. Tim media Suwarjono, malah sebagian besar malah di Yogyakarta tidak jakarta. 

"Kita pilih tempat yang SDM bagus. Industri ini bisa dikerjakan di manapun
Tim IT, ilustrator, video editor dan konten kreator.  Sebagian besar tim saya tidak di Jakarta, secara bisnis tidak sustainable jika seluruhnya di Jakarta. Maka kami cari lokasi yang harga terjangkau," paparnya. 

Contoh lainnya, media Kompas bahkan memindahkan kantor ke Solo. Media memindah basis produksi ke daerah yang harga masuk. 

"Malang, SDM ok, jaringan dan budaya juga ada mahasiswa. memungkinkan utk cluster media. Saya ikut karena ingin tahu lokasi jauh tidak. Motor, bangunan, infestsurkyi apakah harga huga memungkinkan. Kalau Surabaya gak masuk secara bisnis," paparnya. 

Suwarjono melanjutkan, di industri ini pemainnya banyak. Ada homeless media, mereka konten kreator yang masuk dari platform lain dari rumah. Namun untuk media online ada keunggulan. Karena ada ikatan dan aturan lebih bisa menyatukan dibanding teman-teman conten creator. 

Apalagi di era sekarang adalah era iklan dashboard to dashboard, sudah tidak sales ketemu orang, adnetwork dikelola Google dan banyak agency global. Pola ini banyak digunakan. Dan bisa dilakukan jika traffic tinggi dan harus kolaborasi. 

"Ada newsroom bersama dengan platform beda maka akan sangat efisien dan membantu," jelasnya. 

Ke depan era video, maka bisa buat studio bareng. Video akan lebih menarik jika dibuat teman dengan background lapangan atau liputan. 

"Video adalah masa depan, sekarang banyak platformnya, tidak hanya tergantung youtube," jelas Pemimpin Redaksi  portal media PT Arcadia Digital Media Tbk ini. 

Kita harus terbuka inisiasi baru, kolaborasi seperti satu studio. Syaratnya ada teknologi yang membantu. Media terinspirasi Bezoz yang membangun Washington Post tiga tahun kembalikan keuntungan besar. Kuncinya  teknologi. Produk sebagus  apapun jika teknologi tidak bagus. 

David merespons paparan Suwarjono dengan usulan soal pendanaan cluster media. Polanya bisa dengan microfunding, AMSI sebagai pemegang saham. Secara konten ada dan bisnis terwakili. Suara media secara nasional bisa kita suarakan dari sini. (AMSI)

Jumat, 11 Juni 2021

Smart City di Surabaya Bukan Sekadar Urusan Aplikasi

Smart City di Surabaya Bukan Sekadar Urusan Aplikasi
Smart City di Surabaya Bukan Sekadar Urusan Aplikasi.

BorneoTribun Jatim - Ada enam faktor pendukung terciptanya smart city di Kota Surabaya, Jawa Timur. Program ini bukan sekadar urusan aplikasi, karena untuk memberdayakan UMKM.

"Bicara smart city tak hanya bicara aplikasi, tapi ada enam faktor utama yang mendukung. Aplikasi itu bagian kecil dari tata kelola pemerintahan yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo​) Kota Surabaya, M Fikser, dalam acara seminar 'Smart City, Creative Government: Membangun Ekosistem Digital CETTAR Bagi Pembangunan Jawa Timur', yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur secara daring dan luring, Jumat (11/6/2021).

Saat ini, menurut Fikser, Pemkot Surabaya berkonsentrasi menggunakan teknologi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi usaha mikro kecil menengah (UMKM). "Saat ini kami sedang membangun aplikasi dari distributor ke koperasi, dari koperasi kita akseskan ke toko kelontong-toko kelontong yang menjadi binaan Dinas Perindustrian Perdagangan. Dari toko kelontong ini, bisa dibeli para ASN (Aparatur Sipil Negara)," katanya.

Pemkot Surabaya memiliki 15 ribu ASN. Sebanyak 10 ribu di antaranya tinggal di Surabaya. "Ini semua akan jadi konsumen tetap toko-toko kelontong yang jadi binaan Pemerintah Kota Surabaya," kata Fikser.

Wali Kota Surabaya menargetkan pengerjaan aplikasi ini sudah harus selesai pada 15 Juni 2021. "Jadi mulai dari kebutuhan bulanan, semua ASN wajib beli di toko kelontong. Kita sudah bagui ASN per wilayah tempat tinggal yang dekat dengan toko kelontongnya. Untuk rasa keadilan toko kelontong, kami akan batasi transaksi," kata Fikser.

Aplikasi digital juga digunakan untuk tracing Covid-19. "Real time data yang kami terima dari rumah sakit-rumah sakit, masuk ke aplikasi tersebar di semua kecamatan. Pak Camat jadi komando. Data tersebut terdistribusikan ke tiga pilar lalu tracing. Untuk bisa mendapatkan 25 kontak erat, menggunakan aplikasi ini bisa sampai ke-40. Dengan kecepatan menemukan kontak erat, diharapkan bisa memutuskan mata rantai. Termasuk aplikasi kondisi riil pasien di setiap rumah sakit, kita gunakan sebagai bahan evaluasi dan analisis pemangku kebijakan," kata Fikser.

Nantinya semua layanan di kantor kecamatan dan kelurahan berbasis teknologi. "Jadi warga tidak perlu datang ke kelurahan. Dia bisa mengupload surat-surat persyaratan, setelah itu lalu diapproval lurah dan camat, dia bisa mencetak sendiri surat-surat keterangan itu," kata Fikser.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga menandatangani nota kesepahaman dengan rumah sakit-rumah sakit agar bayi yang lahir bisa langsung membawa akta kelahiran dan perubahan kartu keluarga. "Jadi ketika bayi dan ibu keluar rumah sakit, administrasi kependudukannya sudah clear," kata Fikser. (AMSI Jatim)

Gubernur Jawa Timur Khofifah Terinspirasi Jack ma

Gubernur Jawa Timur Khofifah Terinspirasi Jack ma
Gubernur Jawa Timur Khofifah.

Surabaya, Jatim - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sejak awal berupaya agar usaha mikro kecil menengah diberikan peluang melalui digitalisasi sistem. Ia terinspirasi Jack Ma, pemilik Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok.

"Saya mengikuti bagaimana pikiran-pikiran Jack Ma yang memiliki ritel terbesar di dunia, tanpa harus punya pabrik, tanpa harus punya gudang, tanpa harus punya public transportation tapi bisa menguasai dunia, karena digitalisasi sistem yang sudah dikembangkan," kata Khofifah, dalam acara 'Smart City, Creative Government: Membangun Ekosistem Digital CETTAR Bagi Pembangunan Jawa Timur', yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur secara daring dan luring, Jumat (11/6/2021).

Peluang perkembangan ekonomi digital Indonesia di Asia Tenggara luar biasa. Tahun 2020, nilai ekonomi digital Indonesia sudah mencapai Rp 624 triliun, lebih besar daripada Malaysia (Rp 153 triliun), Filipina (Rp 111 triliun), Singapura (Rp 125 triliun), Thailand (Rp 250 triliun), dan Viietnam (Rp 194 triliun).

Lima tahun kemudian, diperkirakan Indonesia melaju lebih cepat daripada negara-negara Asia Tenggara lainnya, dengan nilai ekonomi digital mencapai Rp 1.726 triliun. Sementara Malaysia Rp 417 triliun, Filipina Rp 369 triliun, Singapura Rp 206 triliun, Thailand Rp 737 triliun, dan Vietnam Rp 723 triliun.

"Jawa Timur sebagai kontributor PDB (Produk Domestik Bruto) terbesar kedua di Indonesia tentu harus lebih cepat masuk pada ruang ini," kata Khofifah.

Besarnya pengguna e-commerce di Indonesia adalah potensi yang harus dimanfaatkan. Tahun 2021, ada 148 juta orang pengguna dan pada 2024 akan mengalami peningkatan signifikan. "Ini harus kita sampaikan pada pelaku UKM (Usaha Kecil Menengah) dan IKM (Industri Kecil Menengah)," kata Khofifah.

Sekitar 57,25 persen PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Jawa Timur didukung oleh pelaku UKM. Pelaku UKM juga memberi kontribusi 61 persen pada PDB nasional. "Jadi memang untuk backbone ekonomi nasional dan Jawa Timur, pelaku UKM besar sekali kontribusinya," kata Khofifah.

Peluang digitalisasi sistem di Jatim sangat besar, karena rata-rata internet di desa-desa sudah 4G dan bahkan 5G. Pemprov Jatim menyiapkan sejumlah BTS (Base Transceiver Station) mini, terutama untuk mendukung pembelajaran virtual. (AMSI Jatim)

Kebutuhan Publik Zaman Now Bukan Hanya Berita Keras

Kebutuhan Publik Zaman Now Bukan Hanya Berita Keras
Seminar Nasional 'Smart City, Creative Government: Membangun Ekosistem Digital CETTAR Bagi Pembangunan Provinsi Jawa Timur.

BorneoTribun Surabaya, Jatim - Media massa digital atau dalam jaringan sudah harus mulai meninggalkan pola pikir konservatif dan konvensional. Masyarakat tak hanya butuh berita keras (hard news), tapi juga informasi keseharian.

Hal ini dikemukakan Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut, dalam Seminar Nasional 'Smart City, Creative Government: Membangun Ekosistem Digital CETTAR Bagi Pembangunan Provinsi Jawa Timur', yang digelar secara luring dan daring oleh AMSI Jatim, Jumat (11/6/2021).

"Informasi tidak harus selalu politik ekonomi atauy hard news lainnya. Publik membutuhkan konten sosial berisi informasi tentang kira-kira mana tempat makanan di kota kita yang tertib prokesnya, bagaimana prokes jaga jarak di pusat belanja, tempat kongko paling sehat, list tukang sate, list tukang cukur, dan lain-lain," kata Wens.

Wens mengatakan, informasi-informasi seperti itu jarang masuk di media-media digital di Indonesia karena pola pikir pengelola media masih konservatif, yakni pemberitaan keras. "Kedua, tak terbayang di pikiran kita bahwa informasi seperti ini bisa dijual," katanya.

Media massa digital dan daring juga bisa memberikan perhatian pada kegiatan amal. Media bisa mengampanyeken kegiatan sosial yang mengajak masyarakat beramal. "Kita bisa bekerjasama dengan Dinas Sosial, brand yang punya CSR (Corporate Social Responsibility)," kata Wens.

Media massa digital dan daring juga perlu membuat semacam komunitas anti-hoaks dan anti-ujaran kebencian dengan melibatkan banyak pihak. "Saat ini banyak BUMN dan perusahaan yang ingin  dicitrakan ikut dalam kamnpanye anti hate speech dan anti hoax," kata Wens.

Media yang menjadi anggota AMSI perlu melakukan kolaborasi dengan Dinas Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi untuk ikut mengangkat bisnis UMKM. "Buka jalan bagi user untuk beli. Ini penting, karena saat ini semua orang berjualan pakai teknologi digital. Kita media digital yang setiap saat dikunjungi karena orang ingin update informasi," kata Wens. Keinginan ini bisa dijawab oleh media massa digital.

Dalam hal turisme, media massa digital dan daring bisa berkolaborasi dalam hal kunjungan destinasi wisata, perhotelan, konten, tiket, dan pemesanan tempat. "Kita belum terbiasa bahwa beli jual beli tiket patiwisata bisa di media massa," kata Wens. Media massa terbiasa menulis wisata tanpa ada tindak lanjut untuk masuk ke bisnisnya.

Media massa juga perlu menampilkan semacam agenda kota, seperti jadwal pameran, seminar, peluncuran produk atau program sesuatu, dan mengarahkan pembaca untuk berpartisipasi. "Ini paling mudah dibikin. Misalkan konser musik tanggal sekian, webinar tanggal sekian. Itu bisa diklik di website kita. Jadi orang mau tahu apa yang terjadi di kota itu dalam sebulan ke depan, datang ke tempat kita," kata Wens.

Media massa disarankan berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk agenda kota ini. "Pemda punya kepentingan ke publik untuk agenda-agenda seperti ini. Jadi apa yang terjadi di kota kita semestinya ada di website kita. Misalnya orang mau tahu tukang cukur yang baru di Surabaya masuk di Beritajatim.com," kata Wens. Selain itu, untuk aspek edukasi, media massa juga perlu menampilman informasi dan agenda mengenai kampus. 

"Kunci kekuatan kita adalah kira punya pembaca. Orang datang setiap saat ke media kita. Ada konsumen lain, pebisnis, government yang sebetulnya bisa kita ajak kolaborasi. karena kita adalah panggung orang yang bisa datang setiap saat," kata Wens. (Rilis AMSI Jatim)

AMSI Diharapkan Jadi Bagian Momentum Kebangkitan Koperasi dan UMKM di Dunia Digital

AMSI Diharapkan Jadi Bagian Momentum Kebangkitan Koperasi dan UMKM di Dunia Digital
Logo AMSI.

BorneoTribun - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) diharapkan menjadi bagian dari momentum kebangkitan koperasi usaha mikro kecil menengah dan start up atau wirausaha pemula berbasis teknologi di Indonesia. Selain itu kegiatan ini bisa jadi momen akselerasi ekonomi secara nasional di tengah pandemi Covid-19.

Harapan ini dikemukakan oleh Menteri Koperasi dan UKM yang dibacakan oleh Plt Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Edhi Kusdiyarwoko D., dalam Seminar Nasional 'Smart City, Creative Government: Membangun Ekosistem Digital CETTAR Bagi Pembangunan Provinsi Jawa Timur', yang digelar secara daring  dan luring oleh AMSI Jatim di Prigen Pasuruan, Jumat (11/6/2021).

Edhi berharap Asosiasi Media Siber Indonesia terus konsisten mengambil peran dalam memperkuat dan mengembangkan digitalisasi Indonesia. "Kegiatan ini mengambil peran aktif mempersiapkan sumber daya masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di Provinsi Jawa Timur untuk menjadi pelaku masyarakat yang terbuka, melek digital, inovatif, dan kolaboratif serta dapat eksis di dunia digital lebih jauh lagi dapat masuk ke pasar global," katanya.

Menurut Edhi, saat ini UMKM mendominasi postur pelaku usaha, penyerapan tenaga kerja, dan kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). "Namun rasio kewirausahaan Indonesia masih rendah," katanya.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, ada 64,2 juta unit UMKM di Indonesia, kontribusinya 97 persen terhadap total tenaga kerja dan 61 persen PDB nasional. Rasio kewirausahaan di Indonesia 3,47 persen, relatif rendah dibandingkan Thailand 4,26 persen, Malaysia 4,74 persen, dan Singapura 8,76 persen.

"Melalui Pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), pemerintah sudah menjalankan Online Single Submission (OSS) sebagai sistem yang mengintegrasikan seluruh pelayanan perizinan berusaha dilakukan secara elektronik. Melalui reformasi sistem perizinan, birokrasi perizinan di tingkat pusat dan daerah lebih mudah, lebih cepat, dan juga lebih terintegrasi," kata Edhi.

Menurut Edhi, pelaku usaha dapat memanfaatkan OSS untuk mendapatkan NIB dan mendaftarkan izin Usaha secara online. "Seyogyanya di masa pandemi dengan peraturan PPKM di daerah-daerah, pelaku usaha khususnya UMKM dapat memanfaatkan layanan dengan ini sebaik-baiknya. Berbagai daerah dipacu untuk beradaptasi kebiasaan baru melalui berbagai layanan yang diberikan agar tetap produktif di masa pandemi Covid-19," katanya. (Tim AMSI)

Selasa, 25 Mei 2021

Kesepian, Pria Di Kediri Sodomi Adik Ipar


Korban (membelakangi). Ist

Borneotribun Kediri, Jatim Tak kuat menahan kesepian,  pria beristri di Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri tega "meruda paksa" adik iparnya yang masih duduk di bangku SMA.

Kasus tersebut menggegerkan warga Desa Kujang, Kecamatan Ngancar, Kediri. 

PP (27) di tangkap polisi atas dugaan melakukan perbuatan tidak senonoh kepada adik iparnya sendiri yang masih kelas dua di salah satu SMA di Kabupaten Kediri.

Jeny Claudya Lumowa yang akrab di sapa Bunda Naumi, Koordinator Nasional (Kornas) Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) setelah mendapat laporan dari Ketua TRC PPA Korda Kediri M. Rifa'i adanya kejadian tersebut, langsung meluncur ke rumah korban yang saat itu dalam kondisi trauma dan sempat konfirmasi korban LS (17) dan keluarganya, Selasa (25/05/2021).

"Secara singkat kronologi kejadian berawal dari pelaku PP yang tak lain adalah kakak ipar korban di tinggal istrinya bekerja di luar negeri, PP tinggal di kontrakan bersama seorang anaknya yang berusia 4 Tahun, di ketahui kontrakan pelaku PP tidak jauh dari tempat tinggal korban LS (17).

"Dirumah kontrakan pelaku, awalnya hari Sabtu' 24 April 2021 sekira jam 20.00 Wib. korban dicekok'i miras oleh pelaku yang saat itu sedang minum-minuman keras bersama teman - temannya, tak berselang lama, teman - teman pelaku pamitan pulang, sementara korban mulai tak sadarkan diri, melihat kondisi korban yang mulai tak sadarkan diri, pelaku melampiaskan nafsu bejadnya dengan memperkosa korban," Ungkap Bunda.

Tak berselang lama, korban menceritakan apa yang di alaminya kepada IS kerabat korban, dan IS melaporkan perbuatan bejad PP ke Polres Kediri.

Saat diwawancarai, korban sudah tak bisa banyak bicara, korban syok, dan mengalami trauma, sementara orang tua korban meminta TRC PPA mendampingi dan mengawal kasusnya.

"Terhadap korban, kami TRC PPA akan berikan teraphy healing untuk menghilangkan traumanya, sementara pelaku telah di amankan jajaran unit reskrim Polres Kediri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," Pungkas Bunda. (Eric)

Minggu, 23 Mei 2021

Gempa 5,9 magnitudo Merusakan Ratusan Bangunan di Jawa Timur, Tidak Ada Korban Jiwa

Gempa 5,9 magnitudo Merusakan Ratusan Bangunan di Jawa Timur, Tidak Ada Korban Jiwa
Salah satu rumah warga terdampak gempa M5,9 di Provinsi Jawa Timur, Jumat (21/5). (Foto: Courtesy/Situs Web BNPB)

BorneoTribun Jatim -- Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo yang menggoyang Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (21/5), mengakibatkan ratusan bangunan di sejumlah kota di provinsi tersebut rusak. 

Bencana itu juga mengakibatkan satu warga luka berat, satu luka ringan, tetapi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan tidak ada korban tewas.

BNPB dalam keterangannya di situs webnya, Sabtu (22/5), mengatakan kerusakan pada bangunan memiliki tingkatan yang berbeda. Selain rumah, gempa tersebut juga merusak sejumlah fasilitas kesehatan, rumah ibadah, sekolah dan fasilitas umum lainnya.

BNPB mengatakan pasca gempa yang terjadi pada dan pukul 19.09 WIB dan berpusat 57 km tenggara Blitar itu, masih terdapat empat gempa susulan dengan kekuatan 2,7 hingga 3,1 magnitudo. Pusat gempa susulan, kata BNPB, terjadi dengan kedalaman yang berbeda.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mendistribusikan sejumlah bantuan untuk warga terdampak gempa antara lain sembako, lauk pauk dan terpal. Bantuan untuk mendukung penanganan COVID-19, seperti masker kain dan masker medis, juga diberikan. [ah]

Oleh: VOA

Sabtu, 15 Mei 2021

Antisipasi Penyebaran Covid-19 Pasca Lebaran, Kapolda Jatim Tinjau Pos Check Point

Antisipasi Penyebaran Covid-19 Pasca Lebaran, Kapolda Jatim Tinjau Pos Check Point
Antisipasi Penyebaran Covid-19 Pasca Lebaran, Kapolda Jatim Tinjau Pos Check Point.

BorneoTribun Jatim -- Usai melakukan pengecekan di pos penyekatan Sidoarjo, Kapolda Jawa Timur bersama Pejabat Utama Polda Jatim kembali melakukan pengecekan di wilayah Pacet Mojokerto, sekaligus menghimbau kepada anggota di Mojokerto untuk melakukan pengamanan di tempat wisata dan pasar, hal ini dilakukan guna menekan angka penyebaran Covid-19 di Jatim Pasca lebaran. 

Ada beberapa hal yang di sampaikan kapolda dalam pelaksanaan pengecekan kali ini, diantaranya terkait dengan penyekatan di beberapa titik di wilayah Jawa Timur, pelaksanaan pengamanan terhadap pasar maupun mall yang menjadi tujuan masyarakat, dan tempat wisata, serta tempat religi.

"Saya melihat apa yang sudah dikerjakan oleh seluruh petugas, disini ada sinergitas, TNI, Polri, didukung oleh Satpol PP maupun stakeholder lainnya dan unsur masyarakat," paparnya Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta disela kunjungannya di pos penyekatan Pacet Mojokerto, Jum'at (14/5 /2021). 

"Kesadaran masyarakat dibutuhkan di dalam menangani covid ini. Jadi dalam masa liburan ini tetap protokol kesehatan diutamakan. Ada tiga hal. Yang pertama adalah petugas. Yang kedua, pengelola tempat wisata maupun wisata religi, dan pasar, lalu yang ketiga masyarakat itu sendiri," tambahnya Kapolda Jatim. 

Ini menjadi bagian penting di dalam penanganan Prokes. Kesadaran masyarakat menjadi bagian penting, atau bagian utama, tentu bersama-sama dengan petugas maupun pengelola tempat. 

"Ayo mari jaga diri, jaga masyarakat dan jaga negara terkait dengan protes ini. Mudah-mudahan Jawa Timur aman," pungkasnya mantan Kapolda Kalsel itu.

(Yk/Rls)

Senin, 12 April 2021

Gempa Jawa Timur, Jokowi Instruksikan Langkah Tanggap Darurat

Seorang pria menyelamatkan barang miliknya di sebuah rumah yang rusak akibat gempa bumi di Lumajang, Jawa Timur, 11 April 2021. (Foto: Antara/Zabur Karuru via REUTERS)

BORNEOTRIBUN JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepala Basarnas, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri PUPR beserta Panglima TNI dan Kapolri untuk mengambil langkah-langkah tanggap darurat guna mengatasi dampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 6.1 yang terjadi di Jawa Timur, Sabtu, (10/4).

“Aparat terkait lainnya juga pemprov, pemerintah kota dan kabupaten untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat mencari dan menemukan korban yang tertimpa teruntuhan dan melakukan segera, melakukan perawatan pada korban yang luka-luka dan juga penanganan dampak dari adanya gempa bumi tersebut,” ungkap Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (11/4).

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga mengingatkan semua pihak bahwa letak geografis Indonesia berada di wilayah cincin api atau ring of fire. Maka dari itu aktivitas alam, baik berupa gempa bumi dan bencana alam lainnya, bisa terjadi kapan saja.

“Dan oleh sebab itu saya mengingatkan kepada gubernur, bupati, dan wali kota untuk terus mengimbau masyarakat untuk mempererat kerja sama dan meningkatkan kesiapsiagaan, kewaspadaan akan datangnya sebuah bencana,” katanya.

Tidak lupa atas nama pribadi dan rakyat Indonesia, Jokowi mengucapkan duka cita mendalam atas korban meninggal dunia yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.

Bencana gempa mengguncang Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4), pada pukul 14.00 WIB. Pusat gempa berada di laut dengan jarak 96 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, dengan kedalaman 80 km. Sebelumnya, gempa tersebut diperkirakan mencapai skala 6,7, tetapi BMKG memutakhirkan parameter gempa menjadi 6,1.

Gempa tersebut berdampak pada delapan wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, meliputi Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kabuapten Trenggalek, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Jember.

BNPB, Sabtu (10/4), melaporkan gempa tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia, satu orang luka berat dan 22 orang luka ringan, dan lebih dari 300 rumah di Jawa Timur rusak. [gi/ah]

Oleh: VOA

Gempa magnitudo 6,1 di Jatim, Presiden Jokowi: Segera Lakukan Upaya Tanggap Darurat

Gempa magnitudo 6,1 di Jatim, Presiden Jokowi: Segera Lakukan Upaya Tanggap Darurat
Presiden Joko Widodo

BORNEOTRIBUN JAKARTA -- Presiden Jokowi menyampaikan, telah mendapatkan laporan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengenai terjadinya gempa magnitudo 6,1 yang terjadi di wilayah Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada hari Sabtu (10/04/2021) siang kemarin serta gempa susulan yang terjadi pagi hari ini, Minggu (11/04/2021).

Kepala Negara pun langsung memerintahkan sejumlah jajarannya untuk bertindak cepat melakukan langkah-langkah tanggap darurat. Hal tersebut disampaikannya dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Minggu (11/04/2021).

“Saya telah memerintahkan kepada Kepala BNPB, kepada Kepala Basarnas, kepada Menteri Sosial, kepada Menteri Kesehatan, dan juga Menteri PUPR, serta Panglima TNI dan Kapolri beserta seluruh jajaran aparat terkait lainnya, juga pemprov [pemerintah provinsi], pemerintah kota dan kabupaten, untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat. Mencari dan menemukan korban yang tertimpa reruntuhan, dan segera melakukan perawatan kepada korban yang luka-luka dan juga penanganan dampak dari adanya gempa bumi tersebut,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban meninggal dunia akibat musibah tersebut.

“Saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban yang meninggal dunia,” ucapnya.

Lebih lanjut, Presiden meminta agar kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi bencana terus ditingkatkan. Ia mengingatkan bahwa Indonesia berada di wilayah cincin api dan aktivitas alam dapat terjadi setiap saat, baik itu gempa maupun aktivitas lain.

“Saya perlu mengingatkan bahwa kita ini berada di wilayah ring of fire, di wilayah cincin api. Oleh karena itu, aktivitas alam dapat terjadi setiap saat, baik itu gempa dan yang lain-lainnya, kapan saja. Oleh sebab itu, saya mengingatkan kepada gubernur, bupati, dan wali kota untuk terus mengimbau masyarakat untuk mempererat kerja sama dan meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan akan datangnya sebuah bencana,” tandasnya.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa tektonik magnitudo 6,1 terjadi Sabtu (10/04/2021) pukul 14.00.16 WIB di wilayah Samudra Hindia Selatan Jawa, dengan episenter pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 kilometer arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jatim pada kedalaman 80 kilometer.

Tak hanya di wilayah Malang, guncangan akibat gempa juga dirasakan di sejumlah daerah, antara lain Blitar, Kediri, Trenggalek, Jombang, Nganjuk, Banjarnegara, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Mojokerto, Klaten, Yogyakarta, bahkan hingga beberapa daerah di Nusa Tenggara Barat dan Bali. 

(FID/UN)

[FOTO] Dampak Kerusakan Gempa Malang

[FOTO] Dampak Kerusakan Gempa Malang
Warga menyaksikan rumah yang rusak akibat gempa di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. ANTARA FOTO/STR

BorneoTribun Jatim -- Gempa berkekuatan kurang lebih magnitudo (m) 6,1 yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang. 

Berikut foto-foto terkininya.

Seorang pria menyelamatkan barang miliknya di sebuah rumah yang rusak akibat gempa bumi di Lumajang, Jawa Timur, 11 April 2021. (Foto: Antara/Zabur Karuru via REUTERS)

Gempa berkekuatan kurang lebih magnitudo (m) 6,1 yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang tersebut menyebabkan sejumlah rumah warga rusak dan goncangan di sejumlah wilayah di Jawa Timur. ANTARA FOTO/STR

Sejumlah karyawan dan tamu hotel The Balava keluar untuk menyelamatkan diri saat terjadi gempa. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Tim PMI Kabupaten Malang di depan sebuah rumah yang rusak berat. Data sementara ada ratusan rumah rusak mulai kategi berat, sedang dan ringan dampak gempa berkekuatan 6.1 SR di Malang pada Sabtu, 10 April 2021 (PMI Kabupaten Malang)


Kondisi sekolah MAN Turen pascagempa di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021). ANTARA FOTO/STR

Pascagempa tektonik berkekuatan 6,1 di Jatim, Kemensos Terjunkan 700 Personil Tagana

Pascagempa tektonik berkekuatan 6,1 di Jatim, Kemensos Terjunkan 700 Personil Tagana
Menteri Sosial Tri Rismaharini (Foto: Dokumentasi Humas Setkab)

BORNEOTRIBUN JAKARTA -- Pascagempa tektonik berkekuatan 6,1 yang mengguncang Malang, Jawa Timur (Jatim) dan wilayah sekitarnya, Sabtu (10/04/2021), pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) bergerak cepat dengan menerjunkan Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Sebanyak 700 personil Tagana  yang berasal dari 10 kabupaten/kota se-Jatim diterjunkan ke lokasi terdampak untuk melaksanakan empat tugas yaitu membantu evakuasi korban, membangun shelter, mendirikan dapur umum, dan menyelenggarakan layanan dukungan psikososial.

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini juga meninjau langsung lokasi terdampak gempa. Tiba di Malang, Minggu (11/04/2021) dini hari, Mensos langsung menyapa serta memberikan bantuan kepada penyintas gempa.

“Yang sabar ya Bapak/Ibu. Mudah-mudahan situasi segera pulih,”  ucapnya.

Risma juga mengunjungi pengungsi di Kabupaten Lumajang, Jatim untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi.

Sebelumnya, pascabanjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) Mensos juga terjun ke lokasi terdampak untuk memastikan ketersediaan logistik dan kebutuhan dasar mereka terpenuhi.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa tektonik magnitudo 6,7 yang kemudian di-update menjadi magnitudo 6,1 terjadi Sabtu (10/04/2021) pukul 14.00.16 WIB di wilayah Samudra Hindia Selatan Jawa, dengan episenter pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 kilometer arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jatim pada kedalaman 80 kilometer.

“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi pergerakan naik (thrust fault),” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Sabtu (10/04/2021).

Kepala BMKG mengungkapkan, tak hanya di wilayah Malang, guncangan akibat gempa juga dirasakan di sejumlah daerah antara lain yaitu Blitar, Kediri, Trenggalek, Jombang, Nganjuk, Banjarnegara, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Mojokerto, Klaten, Yogyakarta, bahkan hingga beberapa daerah di Nusa Tenggara Barat dan Bali.

Menutup keterangan persnya, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,” tandasnya. 

(HUMAS KEMENSOS/HUMAS BMKG/UN)

Minggu, 11 April 2021

Lebih dari 300 Rumah di Jawa Timur Rusak Akibat Gempa

Lebih dari 300 Rumah di Jawa Timur Rusak Akibat Gempa
Seorang pria membersihkan ruang sidang yang rusak akibat gempa bumi yang melanda laut 91 km tenggara Blitar, foto di Blitar, Jawa Timur, 10 April 2021. (Foto: Antara/Irfan Anshori via Reuters)

BORNEOTRIBUN JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (10/4), melaporkan lebih dari 300 rumah di Jawa Timur rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,1 di Malang.

Berdasarkan data yang dihimpun BNPB dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah Jawa Timur, hingga pukul 20.00 WIB terdapat setidaknya 11 rumah rusak berat, 194 rumah rusak sedang dan 126 rusak ringan. 

Dalam situs webnya, Sabtu (10/4), BNPB menyebutkan gempa tersebut juga mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum, antara lain 11 unit sarana pendidikan, tujuh kantor pemerintah, enam unit sarana ibadah, satu unit RSUD, dan sebuah pondok pesantren.

Sebuah rumah terlihat rusak akibat gempa di Malang, Jawa Timur, 10 April 2021. (Foto: Antara via Reuters)

Selain merusak bangunan, gempa tersebut juga menelan korban jiwa. Hingga pukul 21.00 WIB, BNPB mencatat terdapat delapan orang meninggal dunia, satu orang luka berat dan 22 orang luka ringan.

Bencana gempa mengguncang Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4), pada pukul 14.00 WIB. Pusat gempa berada di laut dengan jarak 96 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, dengan kedalaman 80 km. 

Sebelumnya, gempa tersebut diperkirakan mencapai skala 6,7, tetapi BMKG memutakhirkan parameter gempa menjadi 6,1.

Gempa tersebut berdampak pada delapan wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, meliputi Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kabuapten Trenggalek, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Jember.

Waspadai Fenomena

BNPB, mengutip keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sabtu (10/4), melaporkan episentrum gempa di Malang itu berdekatan dengan pusat gempa bumi yang telah merusak Jawa Timur pada tahun-tahun sebelumnya. 

Provinsi tersebut tercatat pernah mengalami gempa bumi pada tahun 1896, 1937, 1962, 1963, dan 1972.

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, pengulangan gempa bumi yang terjadi di selatan Malang tersebut sekaligus menjadi fenomena yang patut diwaspadai.

“Gempa selatan Malang yang destruktif merupakan alarm untuk kita semua bahwa ancaman sumber gempa bumi subduksi lempeng selatan Jawa yang selama ini didengungkan oleh para ahli gempa adalah benar. Kita patut waspada,” jelas Daryono.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG, setidaknya telah terjadi tiga kali gempa susulan (aftershock) dengan kekuatan kecil dan kurang dari magnitudo 4,0 yang tidak berdampak dan tidak dirasakan. [ah]

Oleh: VOA

Senin, 22 Maret 2021

Digerebek Suami Sendiri, Ibu Kades bersama Pamong Desa Tanpa Busana

Digerebek Suami Sendiri, Ibu Kades bersama Pamong Desa Tanpa Busana
Sumber foto: Fajar.co.id

BorneoTribun Pasuruan, Jatim - Seorang Kepala Desa Perempuan di Pasuruan, Jawa Timur digerebek sang suami saat tengah sekamar di rumah warga dengan pria lain, pada Minggu siang.

Dalam video amatir yang direkam warga, terlihat sejumlah orang memburu pasangan selingkuh yang melibatkan oknum kepala desa dengan bawahannya.

Terduga pelaku pria berhasil ditangkap, salam diyakini melakukan perbuatan asusila di rumah warga desa Dandangendis, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan.

Sang suami Kades, Eko Martono memimpin langsung penggerebekan itu.

Awalnya, Kades keluar dari rumah seorang diri mengendarai motor. Tanpa sepengetahuannya, sang suami membuntuti hingga istrinya berhenti dan masuk ke rumah milik Arumi, Tetangga desa pelaku pria.

Sekitar 10 menit kemudian, sang suami bersama warga mendobrak pintu rumah. Begitu pintu terbuka, ia mendapati istrinya berdua tanpa busana bersama pria yang merupakan perangkat desa Wotgalih.

Meski sempat kabur, Salam akhirnya tertangkap dan sempat dipukuli sebelum diserahkan warga ke petugas Polsek Nguling. Sementara Kades berhasil kabur.

Kini terduga pelaku pria telah diperiksa penyidik di Mapolres Pasuruan kota.

Sementara terduga pelaku perempuan, masih dalam pengejaran kepolisian. (*)

Oleh: Kompas

Kamis, 11 Maret 2021

Seorang Pria Tewas Berlumuran Darah di Jalan Simojawar V Surabaya

Seorang Pria Tewas Berlumuran Darah di Jalan Simojawar V Surabaya
Screenshot video youtube.

BorneoTribun Surabaya - Seorang pria tergeletak di depan sebuah warung kopi di Jalan Simojawar V-A Surabaya, Rabu (10/3/2021) sore.

Pria itu dicurigai sebagai korban pembunuhan karena seluruh tubuhnya luka tusuk. Husen, warga sekitar, mengaku saat itu melihat korban sudah tergeletak di sana dengan usus terbuka.

"Perutnya sobek, ususnya Keluar,  Kakinya dipotong, jarinya putus," kata Husen.

Meski begitu, dia belum tahu pasti asal muasal penikaman itu. Awalnya saya tidak tahu. Tiba-tiba dia sudah tergeletak, tambahnya.

Kejadian itu ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB setelah adzan Dzuhur.

Namun di lokasi memang sepi sehingga tidak ada saksi mata yang tahu darimana kejadian itu bermula. “Saat itu sepi, siang itu,” jelasnya.

Meski begitu, warga mengaku tidak terlalu mengenal korban. “Namanya tidak tahu. Orang baru kos-kosan di sini. Tidak terbuka untuk tetangga. Jadi tidak ada yang tahu,” ucapnya.

Polisi yang menerima informasi tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan pemrosesan ke lokasi kejadian.

Korban penikaman Simojawar setahun di kost bersama istri Siri, tidak ada yang begitu kenal dengan penghuninya

(Yk/Er)

Rabu, 14 Oktober 2020

Lecehkan 16 Perempuan, Ini Alasannya Khilaf hingga Keterusan

Lecehkan 16 Perempuan, Ini Alasannya Khilaf hingga Keterusan
Pemilik distro di Lamongan yang diamankan setelah melecehkan 16 perempuan. (Eko Sudjarwo/detikcom)


BorneoTribun | Lamongan, Jatim - Di hadapan polisi, pelaku mengatakan ini merupakan pertama kalinya ia melakukan pelecehan seksual. Ia mengaku awalnya tak sengaja. Saat memakaikan baju kepada korban, secara tidak sadar ia memegang alat vital korban. 


"Saat itu saya secara tidak sadar memegang itu, saya khilaf," aku Satrya di hadapan polisi, Rabu (14/10/2020).


Setelah khilaf melakukan kesalahan, pelaku mengaku masih terus melakukan perbuatannya dan berulang kali. "Setelah itu saya keterusan kepingin terus," tambahnya.


Ada sebanyak 16 perempuan telah dilecehkan Satrya Nur Rochman (26). Para korban ini dilecehkan di distro milik pelaku.


Polisi akan melakukan pemeriksaan dengan melibatkan psikolog untuk memeriksa psikologi pelaku. "Kami akan libatkan psikolog untuk memeriksa kejiwaan pelaku," ujar Harun.


Pelibatan psikolog ini, menurut Harun, dilakukan karena perbuatan tersangka dilakukan berulang kali dengan alasan yang sama. "Pelibatan psikolog karena perbuatan tersangka ini dilakukan tidak hanya sekali," tandas Harun.


Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti 1 buah kaus berwarna putih, 1 stiker bertuliskan W-rock Store berwarna merah dan putih, 1 tas plastik warna putih, gantungan baju, kelambu kain warna ungu muda yang digunakan penutup ruang ganti, dan handphone pelaku.


Dalam kasus ini, pelaku dijerat dengan pasal berlapis. Pasal yang akan diterapkan adalah Pasal 82 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman paling lama 9 tahun. Polisi juga akan menjerat dengan Pasal 289 KUHP juncto Pasal 65 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun.


"Karena dilakukan berulang kali, kami juncto-kan juga Pasal 65 KUHP karena dilakukan berulang kali," tandas Harun. (red)

Senin, 28 September 2020

Ini Alasan Acara KAMI di Jatim Dihadiri Gatot Nurmantyo Dibubar Polisi

Ini Alasan Acara KAMI di Jatim Dihadiri Gatot Nurmantyo Dibubar Polisi
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko/Foto: Hilda Meilisa Rinanda/detikcom


BorneoTribun | Surabaya, Jatim - Acara Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Surabaya Jatim  ini mendapat penolakan dari beberapa kelompok yang berunjuk rasa. Polisi akhirnya memediasi dan meminta acara dibubarkan.


Dilansir dari Detik.com, Senin (28/9/2020), Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko memaparkan, pihaknya bukan tanpa alasan membubarkan acara KAMI. Itu dilakukan untuk menyelamatkan masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

  

"Kelompok aliansi yang tadi berkumpul itu kita lakukan proses penghentian kegiatannya. Tergabung di dalam kelompok gugus tugas. Karena kita tahu betul situasi saat ini kan Jatim masuk bagian perhatian secara nasional untuk pandemi COVID-19


Dalam penggeloraan kegiatannya, Jatim sedang menggelorakan kegiatan sosialisasi, edukasi preventif sampai dengan operasi yustisi, dengan penindakan dan penegakan hukum terkait kerumunan," papar Truno di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (28/9/2020).


Truno mengungkapkan, acara ini sebenarnya tak mendapatkan izin. Pihak KAMI baru meminta izin ke polisi dua hari sebelum acara. Padahal, untuk acara dengan cakupan nasional, perizinan harus minimal 21 hari.


"Mengacu kepada Aturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2017 pada Pasal 5 dan Pasal 6 ini, harus ada pemberitahuan siapa pejabat yang berwenang mengeluarkan izin. Dalam aturan Pasal 6 terkait kegiatan yang sifatnya lokal harus sudah dimintakan perizinan. Kalau yang bersifat nasional pada salah satu daerah harus 21 hari sebelumnya," ungkap Truno.


"Kita ketahui dari beberapa yang kita lihat, surat administrasi, pemberitahuan itu baru diberikan tanggal 26 September 2020. Atau tepatnya baru 2 hari yang lalu, Hari Sabtu," imbuhnya.


Selain itu, Truno menyebut keselamatan rakyat atau masyarakat merupakan yang paling utama, yang menjadi hukum tertinggi di masa pandemi COVID-19. Dia tak ingin adanya kerumunan di acara KAMI menyebabkan munculnya klaster baru.


Truno menambahkan, hal ini berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020, Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2020, dan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 53 Tahun 2020, dan Peraturan Wali Kota (Perwali) serta Peraturan Bupati (Perbub) di seluruh Jawa Timur, yang menyebut setiap kegiatan mengumpulkan banyak orang, wajib dilakukan adanya assessment.


"Ingat juga, setiap kegiatan keramaian di Jatim yang mengundang massa harus melalui mekanisme yang namanya assessment. Adalah bagaimana seorang asesor menguji kelayakan dilakukannya kegiatan tersebut, dalam menerapkan protokol kesehatan, menjaga jarak, tidak berkerumun. Kemudian menyiapkan perlengkapan peralatan yang ada," papar Truno.


Di kesempatan yang sama, Truno menyebut kegiatan tersebut juga tidak memenuhi administrasi. 


"Kemudian perlu diketahui ada beberapa perubahan mendasar terkait dengan tempat pertemuan. Yang pertama di Gedung Juang, kemudian bergeser di Gedung Museum NU dan terakhir di Gedung Jabal Nur. Artinya secara administrasi tidak terpenuhi mendasari Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2017," lanjut Truno.


Truno mengimbau kegiatan semacam ini bisa dilakukan secara virtual tanpa mengumpulkan banyak massa. Sehingga tidak mengancam keselamatan masyarakat.


"Untuk situasi saat ini secara virtual lebih valid lah," lanjutnya.


Sebelumnya diberitakan, Acara KAMI Jawa Timur batal digelar di Gedung Juang 45 Surabaya. Salah satu deklarator KAMI, Gatot Nurmantyo, akhirnya diminta pidato di Graha Jabal Nur, Jambangan Surabaya.


"Saya kebetulan datang disuruh ke Jabal Nur, karena semua perwakilan ulama dan habaib berkumpul di Jabal Nur. Karena diberitahu tidak bisa ke sana (Gedung Juang 45) karena didemo, jadi habis itu dianggap sudah deklarasi saja. (saya diminta) tolong memberi sepatah dua kata," kata Gatot di Masjid Assalam Puri Mas, Surabaya.


"Jadi kita harus ikuti apa yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Sudah selesai semuanya. Di sini bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat," kata Gatot kepada wartawan di Jalan Jambangan Kebon Agung, Surabaya. (*)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno