Berita Borneotribun.com: Henry Alpius Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Henry Alpius. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Henry Alpius. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 Agustus 2023

Lonjakan Kasus Demam Berdarah di Sekadau Kalbar, Tercatat 64 Kasus dan 1 Anak Meninggal Dunia

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau, Henry Alpius.
SEKADAU – Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, menghadapi tantangan serius dengan adanya lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam laporan terbaru, tercatat 64 kasus DBD yang telah terjadi, dengan satu kasus yang tragis berakhir dengan kematian. Korban meninggal tersebut adalah seorang anak di Belitang.

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, mengungkapkan permasalahan ini dalam sebuah wawancara pada tanggal 23 Agustus 2023. "Jika dilihat dari trennya, kasus DBD mengalami peningkatan," ungkap Henry.

Tanggapan serius terhadap situasi ini datang dari Bupati Sekadau, yang telah mengeluarkan surat edaran mengenai kewaspadaan terhadap DBD. Surat edaran tersebut juga mempromosikan gerakan "1 Rumah 1 Juru Pemantau Jentik" serta pelaksanaan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 Plus. Surat edaran ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus DBD di Kabupaten Sekadau.

"Langkah satu-satunya yang dapat kita lakukan dalam upaya penanganan DBD adalah dengan menggerakkan masyarakat mulai dari tingkat rumah. Kemudian, melakukan pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk." jelas Henry.

Upaya ini melibatkan berbagai pihak, termasuk fasilitas pelayanan kesehatan dari puskesmas hingga rumah sakit.

Sebaran kasus DBD teridentifikasi di beberapa wilayah di Kabupaten Sekadau, seperti Belitang, Sungai Ayak Belitang Hilir, dan Sekadau Hilir.

Upaya pemberantasan nyamuk telah dilakukan melalui fogging di daerah-daerah tersebut, disertai dengan pendistribusian abate ke seluruh rumah tangga.

Henry juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap DBD. Jika gejala DBD terdeteksi, Henry menyarankan untuk segera mengunjungi pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dengan keluarnya surat edaran dari Bupati, diharapkan semua lapisan pemerintahan desa, kecamatan, serta masyarakat dapat bekerja sama dalam melaksanakan upaya pemberantasan sarang nyamuk. Semua pihak diharapkan berkontribusi untuk mengatasi ancaman serius ini demi kesejahteraan bersama.

(Tim/Yk/Hr)

Rabu, 13 April 2022

Salah satu Syarat bagi Pemudik lebaran Idul Fitri 2022, Dinkes Sekadau Ajak Masyarakat Vaksin Booster

Salah satu Syarat bagi Pemudik lebaran Idul Fitri 2022, Dinkes Sekadau Ajak Masyarakat Vaksin Booster
Plt. Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau Henry Alpius.


BorneoTribun Sekadau, Kalbar – Pemerintah pusat mengeluarkan aturan baru mudik lebaran Idul Fitri tahun 2022. Setelah selama dua tahun melarang mudik lebaran dalam rangka pencegahan penularan COVID-19, dan kini pemerintah memperbolehkan mudik lebaran Idul Fitri dengan aturan tertentu.


Aturan baru mudik lebaran Idul Fitri tahun 2022 dituangkan dalam Surat Edaran satgas COVID-19 Nomor 16 Tahun 2022.


Aturan ditujukan untuk pelaku perjalanan dalam negeri atau PPDN dengan transportasi udara, laut, darat dengan kendaraan pribadi atau umum, penyeberangan, dan kereta api antarkota.


Salah satu syarat mudik lebaran Idul Fitri yakni, Bagi Penerima Vaksin Booster. Pelaku perjalanan dalam negeri yang telah menerima vaksin dosis ketiga atau vaksin booster tidak wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen atau RT-PCR.


Berdasarkan salah satu syarat tersebut, Plt. Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau Henry Alpius, Rabu (13/4/2022) menghimbau kepada masyarakat Sekadau untuk melaksanakan vaksin Booster sebelum melakukan mudik Lebaran Idul Fitri 2022 bersama keluarga.


Terlebih lagi, kata Henry, apalagi kalau di rumah ada orang tua (lansia), itu sangat penting bagi pemudik mendapatkan vaksinasi booster.


"Sebelum kita merayakan Lebaran Idul Fitri, sebelum kita berkumpul bersama keluarga, sedapat mungkin kita sudah menerima vaksin booster," pungkasnya.


Di Kabupaten Sekadau, ungkap Henry, tingkat hunian di rumah sakit umum (RSUD) jauh berkurang, dibawah 1 persen. Jika dibandingkan dengan varian delta kemarin, kata Henry, antara kasus dengan hunian rumah sakit itu sangat tinggi. Dan sekarang tinggi kasusnya, sedangkan hunian rumah sakit berkurang.


"Rata-rata masyarakat yang terkonfirmasi sudah divaksinasi, baik dosis pertama, kedua atau pun ketiga. Oleh sebab itu, sekarang pemerintah mengharapkan masyarakat bisa melaksanakan vaksin booster," ungkapnya.


Henry menambahkan, kepada masyarakat walaupun sudah divaksin, kita harus tetap menjaga protokol kesehatan, dengan menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan di air yang mengalir, itu harus di lakukan.


Selain itu, Henry mengingatkan, bahwa Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Sekadau sekarang masih pada level 3 di zona kuning.


Reporter: Yakop

Jumat, 07 Januari 2022

Percepatan Vaksin, Pemkab Sekadau Fokus pada Vaksinasi Lansia

Percepatan Vaksin, Pemkab Sekadau Fokus pada Vaksinasi Lansia
Plt Kepala Dinkes PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius.

BORNEOTRIBUN SEKADAU, KALBAR -- Plt Kepala Dinkes PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, Jumat (7/1/2022) mengatakan bahwa Pemkab Sekadau terus melakukan percepatan vaksinasi, salah satu fokusnya adalah vaksinasi lansia. 

Per 6 Januari 2022, diungkap Henry, vaksinasi lansia di Sekadau mencapai 51,63 persen. 

Untuk vaksinasi dosis pertama di Sekadau mencapai 74,17 persen dan vaksinasi dosis kedua 46,53 persen. 

"Kita lakukan percepatan vaksin, salah satu fokusnya vaksinasi lansia," kata Henry.

"Biasanya kalau lansia karena faktor usia tidak bisa datang ke pusat vaksinasi atau penyakit. Strategi yang dilakukan nanti door to door," sambungnya. 

Pihaknya pun akan menggandeng TNI-Polri melakukan kunjungan ke rumah-rumah lansia. Sehingga, diharapkan target vaksinasi lansia bisa tercapai. 

Saat ini, Kabupaten Sekadau berada di wilayah PPKM level 2. Pihaknya pun terus memantau perkembangan kasus corona 14 hari pasca-libur Natal dan Tahun Baru. 

"Saat ini belum kasus. Kita lihat juga 14 hari pasca-Nataru melihat kasus COVID-19. Kalau tidak ada kasus artinya penanganan COVID-19 terkendali, tapi saat ini masih kita pantau terus," ungkapnya. 

Ia pun meminta fasyankes tetap memantau situasi tersebut, jika ditemukan adanya kasus maka dilakukan tracing dan testing. Selain itu, pihaknya juga meminta setiap kecamatan untuk memantau situasi di wilayahnya masing-masing.

"Kita terus ingatkan masyarakat untuk waspada. Bagaimanapun masyarakat harus proaktif, kesadaran sendiri menjaga kesehatan masing-masing," pesannya. 

Menurutnya, masalah kesehatan tidak bisa semata-mata diserahkan kepada pemerintah. Pemerintah, kata Henry, berupaya maksimal untuk melakukan pencegahan. "Kita lihat 14 hari pasca-Nataru. Kita harus waspada penyebaran COVID-19," tukasnya.(*)

Kamis, 27 Mei 2021

Viral! Warga Tandu Ibu Hamil, Ini Kata Kadis Sekadau

Viral! Warga Tandu Ibu Hamil, Ini Kata Kadis Sekadau.

BORNEOTRIBUN SEKADAU - Menanggapi postingan akun Facebook milik 'Petra Mu***ng' dilaman Sekadau Informasi dan pemberitaan di beberapa media tentang warga Dusun Rengat tandu seorang Ibu yang akan melahirkan.

Sebelumnya, dalam postingan 'Petra Mu***ng' menyebutkan kondisi tersebut dipicu tak adanya Bidan yang menetap, seolah-olah tidak ada penanganan pemerintah.

Bahkan, hal seperti itu juga bukan yang pertama dilakukan warga ditengah majunya teknologi.

Warga tandu ibu hamil di Sekadau.

“Kami Dusun Rengat Desa sungai tapah,  tadi pagi menandu orang yg mau lahiran,  Di Dusun kami tidak Ad Bidan yg Netap...,” tulis @Petra Mu***ng

“Fenomena seperti ini bukan baru terjadi disana khusus nya dudun rengat, desa sungai tapah, kec. belitang hulu kab. Sekadau, bukan juga soal pejabat yang tidak tahu menau. tapi mungkin soal rasa kemanusian yg sudah tidak ada,” Komen @Daniel E** Se*****di

Warga tandu ibu hamil di Sekadau.

Selain itu, dilaman komentar, @Mik** dengan tegas meminta Ketua RT atau Kades untuk segera mengusulkan supaya Dinas Kesehatan dapat meninjau langsung.

“Klo ada ketua rt atau kades , diusulkan saja supaya ada dinas kesehatan tugas/paling tidak ada yang jalan ke sana 1 Minggu sekali,” Komen @Mik**

Plt. Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau, Hendry Alpius.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau, Hendry Alpius mengatakan sangat riskan bila warga ditandu dalam kondisi yang seperti itu.

"Sungai Tapah ada bidan yang kita siapkan bang,"Tulisnya Saat dikonfirmasi Via WhatsApp, Kamis (27/5/21).

Kendati demikian, Hendry Alpius juga mengakui wilayah Dusun Rengat, Desa Sungai Tapah, Belitang Hulu memang masih terkendala infrastruktur.

"Rengat dusun bang, tapi wilayahnya Pustu Sei Tapah. Bidan wilayahnya sampai Rengat, ada bidan di Sei Tapah. Hanya perlu infrastruktur pendukunglah ke Rengat sehingga jangkauan wilayahnya mudah," Tandasnya.

Warga tandu ibu hamil di Sekadau.

Sementara itu, postingan 'Petra Mu***ng' dilaman Sekadau Informasi terus mendapat dukungan dan mengundang simpati Netizen.

Sampai berita ini ditayangkan, BorneoTribun masih mencari kelanjutan informasi keadaan ibu hamil tersebut.

Reporter: Hermanto
Editor: Yakop

Jumat, 02 Oktober 2020

61 Orang Test Swab, Rupinus - Aloysius Negatif Covid-19

Juru bicara Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Sekadau, Henry Alpius.
Juru bicara Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Sekadau, Henry Alpius.


BorneoTribun | Sekadau, Kalbar - Laporan yang diterima Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Sekadau pada tanggal (2/10) pukul 08.00 Wib dari Laboratorium RS Universitas Tanjungpura Pontianak melalui hasil pemeriksaan Polimerase Chain Reaction (RT PCR) dari 61 orang yang ditest swab pada tanggal (29/9) beberapa hari lalu negatif Covid-19.


Juru bicara Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Sekadau, Henry Alpius yang juga Plt Kepala Kepala Dinas PP dan KB Sekadau, menerangkan 61 orang tersebut termasuk Bupati Sekadau Rupinus (sedang cuti kampanye) beserta keluarganya dan Wakil Bupati Sekadau Aloysius (sedang cuti kampanye) beserta keluarganya yang diambil sampel swab pada tanggal (29/9) lalu karna sebelumnya keduanya pernah kontak dengan penjabat Provinsi Kalbar dan Kubu Raya atau orang yang dinyatakan positif covid-19.


"Hari ini kita menerima laporan 61 sampel swab yang telah kita kirim kemaren ke Rumah Sakit Universitas Tanjung Pontianak. Semunya negatif Covid-19," kata Henry Alpius pada konferensi persnya, Jum'at (2/10) pagi. 


Henry mengatakan, 44 sampel lainnya adalah upaya skrining Dinas Kesehatan PP dan KB Sekadau terhadap salah satu Panti Asuhan di Sekadau dan semuanya negatif.


Henry menambahkan, dengan keluarnya hasil swab ini menyatakan bahwa Sekadau belum ada penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19. Untuk itu Pemkab Sekadau terus berupaya melakukan trecing, testing dan treatmen dengan target 7.000 sampel swab. 


"Kita intruksikan Puskesmas serta RSUD untuk masif mengirimkan sample swab," tegasnya. 


Henry Alpius juga menghimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan diantaranya menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir dan menghindari keramaian. (red) 

Sabtu, 12 September 2020

Wabup Sekadau Ajak Sukseskan Gawai MTQ dan Pilkada Serentak 9 Desember

Meresmikan dan memberikan bantuan hibah rumah gizi di Kecamatan Belitang. (Foto: Rilis)


BORNEOTRIBUN -- Wakil Bupati Sekadau Aloysius kembali meresmikan dan memberikan bantuan hibah rumah gizi di Kecamatan Belitang, Sabtu (12/9/2020).


Selain itu, Aloysius Aloysius juga meresmikan kantor desa Belitang Satu dan pembukaan perlombaan Bupati Cup sampan Bidar Race bertempat di halaman Kantor Desa Belitang Satu. 


"Mari pos gizi kita manfaatkan sebaik mungkin untuk membangun masyarakat yang sehat karena itu merupakan komitmen kami, untuk menangani gizi buruk kita manfaatkan semua elemen yang ada, semua stekholder ada kita dorong untuk mengatasi masalah stunting dan gizi buruk di Sekadau,"imbau Wakil Bupati Sekadau Aloysius.


Aloysius menjelaskan di tahun terakhir ada dampak Covid-19 sehingga pembangunan di seluruh Indonesia tersendat anggaran terpotong tidak terkecuali di Sekadau. 


"Tetapi komitmen untuk pembangunan Sekadau tidak akan pernah surut," ujar Aloysius  penuh optimis 


Aloysius berharap masyarakat sukseskan gawai besar kabupaten sekadau yang akan dilaksanakan beberapa waktu kedepan yaitu MTQ tingkat provinsi dan Pilkada Serentak 9 Desember nanti . 


"Dalam ajang pilkada serentak ini kita tetap rukun. Jangan sampai gara-gara beda pilihan kita terpecah belah, silahkan berbeda pilihan tetapi mari kita menyamakan misi untuk pembangunan Sekadau yang hebat, " tegas Aloysius. 


Camat Belitang, Hermansyah mengucapkan terimakasih telah memberikan bantuan untuk rumah gizi. 


"Program ini sangat bermanfaat dan memang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan gizi masyarakat,"ucap  Herman. 


Plt. Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Sekadau, Henry Alpius mengatakan program gizi ini untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak. 


"Untuk itu kita lengkapi rumah gizi dengan permainan anak dan buku bacaan, stunting adalah masalah besar bagi bangsa, di indonesia ada 30,8% kasus anak stunting dari Sekadau sendiri 2013 ada 44%  lalu 2017 turun menjadi 39% dan sampai sekarang 2020 terus turun 30%. Masih menjadi PR kita untuk kasus anak stunting di sekadau tetapi dengan kerja keras Pemda Sekadau akan turunkan menjadi 20% dan harapan kita sesuai yang menjadi standar WHO", terangnya. 


Henry mengatakan langkah strategis perbaikan gizi melalui 1000 hari kelahiran merupakan program yang sedang berjalan untuk mengurangi stunting di Sekadau. 


Hery juga menyebutkan langkah dan Inisiasi dari dinkes dalam ngurangi stunting yaitu membangun pos gizi salahsatunya melalu program kesehatan dan asupan gizi di pos gizi  sebagai upaya pembangunan masyarakat dan kedaulatan pangan  . 


"Jadi di pos gizi akan ada pelatihan untuk membangun masyarakat untuk yang dimotori oleh ibu PKK untuk makanan tambahan sehat," ujarnya. 


Hery menjelaskan lagi, upaya pencegahan stunting ini di bantu oleh bidan desa dan puskesmas, Hery jg menyebutkan Pemerintah telah membangun 25 Pos Gizi di Kabupaten Sekadau.


"Utu wujud pemerintah daerah serius menuntaskan maslah stunting dan ini merupakan pembangunan kesehatan nyata dari Pemda Sekadau," tegas Henry. 


Dalam kegiatan tersebut hadir juga kadis PMD Bayu Dwi Harsono, Plt Dinkes PP dan KB Henry Alpius serta Anggota DPRD Kalbar Muhammad serta sejumlah anggota DPRD Sekadau Muhammad Jais, Muslimin, Timotiusase dan Hans Christian serta Forkopimca Belitang.


(yk/rilis)

Angka Stunting Di Sekadau Turun 30,9 Persen, Sebelumnya 44 Persen

Kepala Dinas Kesehatan Henry Alpius. (Foto:HMS/TN)


SEKADAU | BORNEOTRIBUN -- Pembangunan Pos gizi di Kabupaten sekadau bertujuan untuk upacaya percepatan penurunan stunting dengan melibatkan masyarakat melalui kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.


Selain itu, dibantu oleh bidan desa dan dibina oleh puskesmas setempat, sehingga nantinya kedepan pos gizi ini bisa dilaksanakan sebagai proyek inovasi desa maupun proyek inovasi puskesmas.


Hal ini dikatakan Plt Kepala Dinas Kesehatan Henry Alpius saat menghadiri peresmian 4 pos gizi di Belitang Hulu, kamis (10/9/2020).

 

Lanjut Henry, kader nanti diberi pelatihan, Pos gizi dibangun dengan tujuan untuk peningkatan derajat gizi dan penurunan stunting berbasis masyarakat yang memiliki beberapa cakupan kegiatan diantaranya penimbangan anak bayi balita pendidikan kesehatan bagi kader posyandu dan pola asuh.


Menurutnya ini merupakan salah satu program yang dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten sekadau dalam rangka penurunan angka stunting di kabupaten sekadau adalah melalui pembangunan pos gizi. 


Lebih jauh dikatakan Henry, rencana strategis dinas kesehatan, PP dan KB kabupaten sekadau meliputi penurunan angka stunting, penurunan angka kematian ibu dan bayi, peningkatan supelen epideomologi dan deteksi dini penyakit serta peningkatan penanggulangan luar biasa akibat wabah 


Kemudian peningkatan cakupan imunisasi dan peningkatan managemen mutu bauk kualitas maupun kuantitas bagi tenaga kesehatan serta pengktan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan lanjutan. 


Dijelaskan Henry, stunting yang kita kenal anak yang bertubuh kerdil merupakan suatu indikasi kurangnya asupan gizi baik secara kuantitas maupun secara kualitas yang tidak terpenuhi sejak bayi bahkan sejak masa dalam kandungan. 


Dampak dari pada anak stunting adalah pertumbuhan atau perkembangannya terhambat, penurunan fungsi otak dan penurunan kekebalan tubuh sehingga anak akan mudah sakit kemudiaan kalau sudah dewasa akan terjadi penyakit yang sufatnya generatif. Stunting merupakan masalah kesehatan yang dihadapi oleh bangsa indonesia. 


Di indonesia hasil penelitian di bidang kesehatan bahwa 30,8 persen, anak indonesia masih stunting. Artinya apa, setiap 3 anak di indonesia pasti ada 1 diantaranya yang stunting. 


Masih diambang batas yang disarankan WHO yaitu 20 persen. Untuk kalimantan barat balita stunting berkisar anatara 36 persen. Untuk kabupaten sekadau, tahun 2013 angka stunting di kabupaten sekadau 44 persen, kemudian tahun 2017, 39, 2 persen, tahun 2018, 32 persen, dan tahun 2019 30,9 persen, berati ada penuruan angka stunting di kabupaten sekadau. 


Namun ini merupakan suatu tantangan bagi dinas kesehatan kabupaten sekadau, maka langkah strategis yang dilakukan oleh dinas kesehatan adalah perbaikan gizi bagi anak stunting.


Hadir dikegiatan, Wakil Bupati Sekadau Aloysius, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Sekadau Vixtima Heri Supriyanti,Camat belitang hulu Yohanes Dempek.


(Hms/Tn)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno