Berita Borneotribun.com: Dinkes Sekadau Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Dinkes Sekadau. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dinkes Sekadau. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 November 2023

320 Kasus, 5 Kematian di Sekadau: Henry Alpius Serukan Peran Aktif Masyarakat Cegah DBD

Foto: Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, S.Kep., M.M.
SEKADAU – Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, S.Kep., M.M., Mengingatkan Pentingnya Peran Masyarakat dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Usai Rapat Paripurna di Kantor DPRD, Kadiskes Henry Alpius menyampaikan keprihatinannya terkait peningkatan kasus DBD di Kabupaten Sekadau. Dengan angka terkini mencapai 320 kasus dan 5 kematian, Alpius menekankan perlunya peran aktif masyarakat dalam mencegah penyebaran penyakit ini.

"Ini terus meningkat, karena memang Dinas Kesehatan sedang giatnya untuk melaksanakan survei dalam rangka penemuan kasus DBD," ungkapnya.

Alpius berharap adanya penemuan kasus dapat mempercepat penanganan, menghindari keterlambatan dalam upaya pencegahan. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan sehat, khususnya dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui tindakan menutup, menguras, dan mendaur ulang barang-barang bekas.

"Fogging dilakukan dengan fokus di daerah-daerah yang memiliki kasus DBD. Kita usahakan dalam radius 300 meter melaksanakan foggingnisasi," tambahnya.

Selain itu, Alpius memberikan perhatian khusus kepada orangtua dengan anak kecil. Jika anak mengalami gejala demam, periksa secara cepat untuk memastikan penanganan dini.

"Dengan awal-awal penanganan, kita dapat mendeteksi kasus dengan baik, mencegah pendarahan, dan shock yang mungkin terjadi pada kasus DBD," tegas Henry Alpius.

Kamis, 24 Agustus 2023

Lonjakan Kasus Demam Berdarah di Sekadau Kalbar, Tercatat 64 Kasus dan 1 Anak Meninggal Dunia

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau, Henry Alpius.
SEKADAU – Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, menghadapi tantangan serius dengan adanya lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam laporan terbaru, tercatat 64 kasus DBD yang telah terjadi, dengan satu kasus yang tragis berakhir dengan kematian. Korban meninggal tersebut adalah seorang anak di Belitang.

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, mengungkapkan permasalahan ini dalam sebuah wawancara pada tanggal 23 Agustus 2023. "Jika dilihat dari trennya, kasus DBD mengalami peningkatan," ungkap Henry.

Tanggapan serius terhadap situasi ini datang dari Bupati Sekadau, yang telah mengeluarkan surat edaran mengenai kewaspadaan terhadap DBD. Surat edaran tersebut juga mempromosikan gerakan "1 Rumah 1 Juru Pemantau Jentik" serta pelaksanaan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 Plus. Surat edaran ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus DBD di Kabupaten Sekadau.

"Langkah satu-satunya yang dapat kita lakukan dalam upaya penanganan DBD adalah dengan menggerakkan masyarakat mulai dari tingkat rumah. Kemudian, melakukan pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk." jelas Henry.

Upaya ini melibatkan berbagai pihak, termasuk fasilitas pelayanan kesehatan dari puskesmas hingga rumah sakit.

Sebaran kasus DBD teridentifikasi di beberapa wilayah di Kabupaten Sekadau, seperti Belitang, Sungai Ayak Belitang Hilir, dan Sekadau Hilir.

Upaya pemberantasan nyamuk telah dilakukan melalui fogging di daerah-daerah tersebut, disertai dengan pendistribusian abate ke seluruh rumah tangga.

Henry juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap DBD. Jika gejala DBD terdeteksi, Henry menyarankan untuk segera mengunjungi pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dengan keluarnya surat edaran dari Bupati, diharapkan semua lapisan pemerintahan desa, kecamatan, serta masyarakat dapat bekerja sama dalam melaksanakan upaya pemberantasan sarang nyamuk. Semua pihak diharapkan berkontribusi untuk mengatasi ancaman serius ini demi kesejahteraan bersama.

(Tim/Yk/Hr)

Rabu, 13 April 2022

Salah satu Syarat bagi Pemudik lebaran Idul Fitri 2022, Dinkes Sekadau Ajak Masyarakat Vaksin Booster

Salah satu Syarat bagi Pemudik lebaran Idul Fitri 2022, Dinkes Sekadau Ajak Masyarakat Vaksin Booster
Plt. Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau Henry Alpius.


BorneoTribun Sekadau, Kalbar – Pemerintah pusat mengeluarkan aturan baru mudik lebaran Idul Fitri tahun 2022. Setelah selama dua tahun melarang mudik lebaran dalam rangka pencegahan penularan COVID-19, dan kini pemerintah memperbolehkan mudik lebaran Idul Fitri dengan aturan tertentu.


Aturan baru mudik lebaran Idul Fitri tahun 2022 dituangkan dalam Surat Edaran satgas COVID-19 Nomor 16 Tahun 2022.


Aturan ditujukan untuk pelaku perjalanan dalam negeri atau PPDN dengan transportasi udara, laut, darat dengan kendaraan pribadi atau umum, penyeberangan, dan kereta api antarkota.


Salah satu syarat mudik lebaran Idul Fitri yakni, Bagi Penerima Vaksin Booster. Pelaku perjalanan dalam negeri yang telah menerima vaksin dosis ketiga atau vaksin booster tidak wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen atau RT-PCR.


Berdasarkan salah satu syarat tersebut, Plt. Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau Henry Alpius, Rabu (13/4/2022) menghimbau kepada masyarakat Sekadau untuk melaksanakan vaksin Booster sebelum melakukan mudik Lebaran Idul Fitri 2022 bersama keluarga.


Terlebih lagi, kata Henry, apalagi kalau di rumah ada orang tua (lansia), itu sangat penting bagi pemudik mendapatkan vaksinasi booster.


"Sebelum kita merayakan Lebaran Idul Fitri, sebelum kita berkumpul bersama keluarga, sedapat mungkin kita sudah menerima vaksin booster," pungkasnya.


Di Kabupaten Sekadau, ungkap Henry, tingkat hunian di rumah sakit umum (RSUD) jauh berkurang, dibawah 1 persen. Jika dibandingkan dengan varian delta kemarin, kata Henry, antara kasus dengan hunian rumah sakit itu sangat tinggi. Dan sekarang tinggi kasusnya, sedangkan hunian rumah sakit berkurang.


"Rata-rata masyarakat yang terkonfirmasi sudah divaksinasi, baik dosis pertama, kedua atau pun ketiga. Oleh sebab itu, sekarang pemerintah mengharapkan masyarakat bisa melaksanakan vaksin booster," ungkapnya.


Henry menambahkan, kepada masyarakat walaupun sudah divaksin, kita harus tetap menjaga protokol kesehatan, dengan menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan di air yang mengalir, itu harus di lakukan.


Selain itu, Henry mengingatkan, bahwa Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Sekadau sekarang masih pada level 3 di zona kuning.


Reporter: Yakop

Senin, 07 Februari 2022

Slamet Bagio: 2389 Anak di Sekadau Hilir yang Sudah di Vaksin Jenis CoronaVac

Slamet Bagio: 2389 Anak di Sekadau Hilir yang Sudah di Vaksin Jenis CoronaVac
Kepala Puskesmas Sekadau Hilir, Slamet Bagio.


BorneoTribun Sekadau, Kalbar – Dinas kesehatan Kabupaten Sekadau melalui Nakes Puskesmas Sekadau Hilir menggelar vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di  SDN 3 Tanjung di Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Senin (7/2/2022).


Menurut data ada 93 anak di SDN 3 Tanjung yang akan divaksin, dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Vaksin yang digunakan jenis CoronaVac.


Hal itu diungkapkan Kepala Puskesmas Sekadau Hilir, Slamet Bagio kepada BorneoTribun, Senin (7/2/2022).


Vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di  SDN 3 Tanjung di Desa Tanjung
Vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di  SDN 3 Tanjung di Desa Tanjung.


Slamet mengatakan mudah-mudahan dari 93 anak itu tervaksin semua, untuk anak SDN 3 Tanjung maupun SD lainnya yang belum di vaksin silahkan menyusul. 


"Bagi yang belum divaksin silahkan menyusul ke SD lain yang terjadwal melaksanakan vaksin. Kita tetap memberikan pelayanan," kata Slamet.


Slamet mengungkapkan, kegiatan vaksinasi untuk anak Sekolah dasar ini sudah yang ke 13 kali dari tujuh belas yang akan ditargetkan dalam penerima vaksin di Sekadau Hilir.


"Yang ke 12 kemarin terhitung ada 2389 anak yang sudah di vaksin, belum terhitung vaksinasi di SDN 3 Tanjung. Masih banyak yang belum divaksinasi. Karena datanya masih ada yang belum masuk berkisar 6 ribuan anak. Mudah-mudahan anak yang belum di vaksin bisa menyusul," pungkasnya.


Selain itu, Slamet menuturkan, Sekarang ini mulai diberlakukan vaksinasi booster ketiga, terutama untuk lansia serta masyarakat umum.


"Kita berharap kepada masyarakat umum bisa mengambil kesempatan untuk mendapatkan perlindungan dalam kekebalan tubuh yang lebih maksimal. Karena booster yang ketiga ini memberikan perlindungan tubuh yang lebih maksimal lagi," terang Slamet.


Kepala Sekolah SDN 3 Tanjung, Ligan Effendi.


Sementara, Kepala Sekolah SDN 3 Tanjung, Ligan Effendi mengatakan, pihaknya sudah mendata anak yang akan menerima vaksinasi jenis CoronaVac.


"Untuk sementara ada sekitar 75 persen anak yang mau divaksin dan disetujui oleh orang tua murid itu sendiri," ungkap Ligan Effendi.


Dia berharap kepada semua orang tua murid dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 diwajibkan vaksin, mengapa diwajibkan karena di SDN 3 Tanjung akan menerapkan belajar mengajar dengan pertemuan tatap muka (PTM).


Ligan Effendi menjelaskan, apabila ada orang tua murid yang belum menginginkan anaknya di vaksin, pihak sekolah juga tidak memaksa, yang jelas pihak sekolah sudah membuat surat edaran kepada orang tua murid setuju atau tidak setuju anaknya divaksin.


"Di surat edaran tersebut tertulis alasan orang tua murid yang tidak menginginkan anaknya di vaksin," ungkap Ligan Effendi.


Reporter: Yakop

Dinkes Sekadau Gelar Vaksinasi anak usia 6-11 Tahun di SDN 3 Tanjung

Kepala Puskesmas Sekadau Hilir, Slamet Bagio
Kepala Puskesmas Sekadau Hilir, Slamet Bagio.

BorneoTribun Sekadau, Kalbar – Dinas kesehatan Kabupaten Sekadau melalui Nakes Puskesmas Sekadau Hilir menggelar vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di  SDN 3 Tanjung di Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Senin (7/2/2022).

Menurut data ada 93 anak di SDN 3 Tanjung yang akan divaksin, dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Vaksin yang digunakan jenis CoronaVac.

Hal itu diungkapkan Kepala Puskesmas Sekadau Hilir, Slamet Bagio kepada BorneoTribun, Senin (7/2/2022).

Vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di  SDN 3 Tanjung di Desa Tanjung
Vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di  SDN 3 Tanjung di Desa Tanjung.

Slamet mengatakan mudah-mudahan dari 93 anak itu tervaksin semua, untuk anak SDN 3 Tanjung maupun SD lainnya yang belum di vaksin silahkan menyusul. 

"Bagi yang belum divaksin silahkan menyusul ke SD lain yang terjadwal melaksanakan vaksin. Kita tetap memberikan pelayanan," kata Slamet.

Slamet mengungkapkan, kegiatan vaksinasi untuk anak Sekolah dasar ini sudah yang ke 13 kali dari tujuh belas yang akan ditargetkan dalam penerima vaksin di Sekadau Hilir.

"Yang ke 12 kemarin terhitung ada 2389 anak yang sudah di vaksin, belum terhitung vaksinasi di SDN 3 Tanjung. Masih banyak yang belum divaksinasi. Karena datanya masih ada yang belum masuk berkisar 6 ribuan anak. Mudah-mudahan anak yang belum di vaksin bisa menyusul," pungkasnya.

Selain itu, Slamet menuturkan, Sekarang ini mulai diberlakukan vaksinasi booster ketiga, terutama untuk lansia serta masyarakat umum.

"Kita berharap kepada masyarakat umum bisa mengambil kesempatan untuk mendapatkan perlindungan dalam kekebalan tubuh yang lebih maksimal. Karena booster yang ketiga ini memberikan perlindungan tubuh yang lebih maksimal lagi," terang Slamet.

Kepala Sekolah SDN 3 Tanjung, Ligan Effendi.

Sementara, Kepala Sekolah SDN 3 Tanjung, Ligan Effendi mengatakan, pihaknya sudah mendata anak yang akan menerima vaksinasi jenis CoronaVac.

"Untuk sementara ada sekitar 75 persen anak yang mau divaksin dan disetujui oleh orang tua murid itu sendiri," ungkap Ligan Effendi.

Dia berharap kepada semua orang tua murid dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 diwajibkan vaksin, mengapa diwajibkan karena di SDN 3 Tanjung akan menerapkan belajar mengajar dengan pertemuan tatap muka (PTM).

Ligan Effendi menjelaskan, apabila ada orang tua murid yang belum menginginkan anaknya di vaksin, pihak sekolah juga tidak memaksa, yang jelas pihak sekolah sudah membuat surat edaran kepada orang tua murid setuju atau tidak setuju anaknya divaksin.

"Di surat edaran tersebut tertulis alasan orang tua murid yang tidak menginginkan anaknya di vaksin," ungkap Ligan Effendi.

Reporter: Yakop

Jumat, 07 Januari 2022

Percepatan Vaksin, Pemkab Sekadau Fokus pada Vaksinasi Lansia

Percepatan Vaksin, Pemkab Sekadau Fokus pada Vaksinasi Lansia
Plt Kepala Dinkes PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius.

BORNEOTRIBUN SEKADAU, KALBAR -- Plt Kepala Dinkes PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, Jumat (7/1/2022) mengatakan bahwa Pemkab Sekadau terus melakukan percepatan vaksinasi, salah satu fokusnya adalah vaksinasi lansia. 

Per 6 Januari 2022, diungkap Henry, vaksinasi lansia di Sekadau mencapai 51,63 persen. 

Untuk vaksinasi dosis pertama di Sekadau mencapai 74,17 persen dan vaksinasi dosis kedua 46,53 persen. 

"Kita lakukan percepatan vaksin, salah satu fokusnya vaksinasi lansia," kata Henry.

"Biasanya kalau lansia karena faktor usia tidak bisa datang ke pusat vaksinasi atau penyakit. Strategi yang dilakukan nanti door to door," sambungnya. 

Pihaknya pun akan menggandeng TNI-Polri melakukan kunjungan ke rumah-rumah lansia. Sehingga, diharapkan target vaksinasi lansia bisa tercapai. 

Saat ini, Kabupaten Sekadau berada di wilayah PPKM level 2. Pihaknya pun terus memantau perkembangan kasus corona 14 hari pasca-libur Natal dan Tahun Baru. 

"Saat ini belum kasus. Kita lihat juga 14 hari pasca-Nataru melihat kasus COVID-19. Kalau tidak ada kasus artinya penanganan COVID-19 terkendali, tapi saat ini masih kita pantau terus," ungkapnya. 

Ia pun meminta fasyankes tetap memantau situasi tersebut, jika ditemukan adanya kasus maka dilakukan tracing dan testing. Selain itu, pihaknya juga meminta setiap kecamatan untuk memantau situasi di wilayahnya masing-masing.

"Kita terus ingatkan masyarakat untuk waspada. Bagaimanapun masyarakat harus proaktif, kesadaran sendiri menjaga kesehatan masing-masing," pesannya. 

Menurutnya, masalah kesehatan tidak bisa semata-mata diserahkan kepada pemerintah. Pemerintah, kata Henry, berupaya maksimal untuk melakukan pencegahan. "Kita lihat 14 hari pasca-Nataru. Kita harus waspada penyebaran COVID-19," tukasnya.(*)

Pemda Sekadau Fokus vaksinasi Lansia untuk Percepatan Vaksin, Henry: "Strategi Door to Door"

Pemda Sekadau Fokus vaksinasi Lansia untuk Percepatan Vaksin, Henry: "Strategi Door to Door"
Plt Kepala Dinkes PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius.

BORNEOTRIBUN SEKADAU -- Plt Kepala Dinkes PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, Jumat (7/1/2022) mengatakan bahwa Pemkab Sekadau terus melakukan percepatan vaksinasi, salah satu fokusnya adalah vaksinasi lansia. 

Per 6 Januari 2022, diungkap Henry, vaksinasi lansia di Sekadau mencapai 51,63 persen. 

Untuk vaksinasi dosis pertama di Sekadau mencapai 74,17 persen dan vaksinasi dosis kedua 46,53 persen. 

"Kita lakukan percepatan vaksin, salah satu fokusnya vaksinasi lansia," kata Henry.

"Biasanya kalau lansia karena faktor usia tidak bisa datang ke pusat vaksinasi atau penyakit. Strategi yang dilakukan nanti door to door," sambungnya. 

Pihaknya pun akan menggandeng TNI-Polri melakukan kunjungan ke rumah-rumah lansia. Sehingga, diharapkan target vaksinasi lansia bisa tercapai. 

Saat ini, Kabupaten Sekadau berada di wilayah PPKM level 2. Pihaknya pun terus memantau perkembangan kasus corona 14 hari pasca-libur Natal dan Tahun Baru. 

"Saat ini belum kasus. Kita lihat juga 14 hari pasca-Nataru melihat kasus COVID-19. Kalau tidak ada kasus artinya penanganan COVID-19 terkendali, tapi saat ini masih kita pantau terus," ungkapnya. 

Ia pun meminta fasyankes tetap memantau situasi tersebut, jika ditemukan adanya kasus maka dilakukan tracing dan testing. Selain itu, pihaknya juga meminta setiap kecamatan untuk memantau situasi di wilayahnya masing-masing.

"Kita terus ingatkan masyarakat untuk waspada. Bagaimanapun masyarakat harus proaktif, kesadaran sendiri menjaga kesehatan masing-masing," pesannya. 

Menurutnya, masalah kesehatan tidak bisa semata-mata diserahkan kepada pemerintah. Pemerintah, kata Henry, berupaya maksimal untuk melakukan pencegahan. "Kita lihat 14 hari pasca-Nataru. Kita harus waspada penyebaran COVID-19," tukasnya.(*)

Kamis, 27 Mei 2021

Viral! Warga Tandu Ibu Hamil, Ini Kata Kadis Sekadau

Viral! Warga Tandu Ibu Hamil, Ini Kata Kadis Sekadau.

BORNEOTRIBUN SEKADAU - Menanggapi postingan akun Facebook milik 'Petra Mu***ng' dilaman Sekadau Informasi dan pemberitaan di beberapa media tentang warga Dusun Rengat tandu seorang Ibu yang akan melahirkan.

Sebelumnya, dalam postingan 'Petra Mu***ng' menyebutkan kondisi tersebut dipicu tak adanya Bidan yang menetap, seolah-olah tidak ada penanganan pemerintah.

Bahkan, hal seperti itu juga bukan yang pertama dilakukan warga ditengah majunya teknologi.

Warga tandu ibu hamil di Sekadau.

“Kami Dusun Rengat Desa sungai tapah,  tadi pagi menandu orang yg mau lahiran,  Di Dusun kami tidak Ad Bidan yg Netap...,” tulis @Petra Mu***ng

“Fenomena seperti ini bukan baru terjadi disana khusus nya dudun rengat, desa sungai tapah, kec. belitang hulu kab. Sekadau, bukan juga soal pejabat yang tidak tahu menau. tapi mungkin soal rasa kemanusian yg sudah tidak ada,” Komen @Daniel E** Se*****di

Warga tandu ibu hamil di Sekadau.

Selain itu, dilaman komentar, @Mik** dengan tegas meminta Ketua RT atau Kades untuk segera mengusulkan supaya Dinas Kesehatan dapat meninjau langsung.

“Klo ada ketua rt atau kades , diusulkan saja supaya ada dinas kesehatan tugas/paling tidak ada yang jalan ke sana 1 Minggu sekali,” Komen @Mik**

Plt. Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau, Hendry Alpius.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau, Hendry Alpius mengatakan sangat riskan bila warga ditandu dalam kondisi yang seperti itu.

"Sungai Tapah ada bidan yang kita siapkan bang,"Tulisnya Saat dikonfirmasi Via WhatsApp, Kamis (27/5/21).

Kendati demikian, Hendry Alpius juga mengakui wilayah Dusun Rengat, Desa Sungai Tapah, Belitang Hulu memang masih terkendala infrastruktur.

"Rengat dusun bang, tapi wilayahnya Pustu Sei Tapah. Bidan wilayahnya sampai Rengat, ada bidan di Sei Tapah. Hanya perlu infrastruktur pendukunglah ke Rengat sehingga jangkauan wilayahnya mudah," Tandasnya.

Warga tandu ibu hamil di Sekadau.

Sementara itu, postingan 'Petra Mu***ng' dilaman Sekadau Informasi terus mendapat dukungan dan mengundang simpati Netizen.

Sampai berita ini ditayangkan, BorneoTribun masih mencari kelanjutan informasi keadaan ibu hamil tersebut.

Reporter: Hermanto
Editor: Yakop

Sabtu, 12 September 2020

Angka Stunting Di Sekadau Turun 30,9 Persen, Sebelumnya 44 Persen

Kepala Dinas Kesehatan Henry Alpius. (Foto:HMS/TN)


SEKADAU | BORNEOTRIBUN -- Pembangunan Pos gizi di Kabupaten sekadau bertujuan untuk upacaya percepatan penurunan stunting dengan melibatkan masyarakat melalui kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.


Selain itu, dibantu oleh bidan desa dan dibina oleh puskesmas setempat, sehingga nantinya kedepan pos gizi ini bisa dilaksanakan sebagai proyek inovasi desa maupun proyek inovasi puskesmas.


Hal ini dikatakan Plt Kepala Dinas Kesehatan Henry Alpius saat menghadiri peresmian 4 pos gizi di Belitang Hulu, kamis (10/9/2020).

 

Lanjut Henry, kader nanti diberi pelatihan, Pos gizi dibangun dengan tujuan untuk peningkatan derajat gizi dan penurunan stunting berbasis masyarakat yang memiliki beberapa cakupan kegiatan diantaranya penimbangan anak bayi balita pendidikan kesehatan bagi kader posyandu dan pola asuh.


Menurutnya ini merupakan salah satu program yang dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten sekadau dalam rangka penurunan angka stunting di kabupaten sekadau adalah melalui pembangunan pos gizi. 


Lebih jauh dikatakan Henry, rencana strategis dinas kesehatan, PP dan KB kabupaten sekadau meliputi penurunan angka stunting, penurunan angka kematian ibu dan bayi, peningkatan supelen epideomologi dan deteksi dini penyakit serta peningkatan penanggulangan luar biasa akibat wabah 


Kemudian peningkatan cakupan imunisasi dan peningkatan managemen mutu bauk kualitas maupun kuantitas bagi tenaga kesehatan serta pengktan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan lanjutan. 


Dijelaskan Henry, stunting yang kita kenal anak yang bertubuh kerdil merupakan suatu indikasi kurangnya asupan gizi baik secara kuantitas maupun secara kualitas yang tidak terpenuhi sejak bayi bahkan sejak masa dalam kandungan. 


Dampak dari pada anak stunting adalah pertumbuhan atau perkembangannya terhambat, penurunan fungsi otak dan penurunan kekebalan tubuh sehingga anak akan mudah sakit kemudiaan kalau sudah dewasa akan terjadi penyakit yang sufatnya generatif. Stunting merupakan masalah kesehatan yang dihadapi oleh bangsa indonesia. 


Di indonesia hasil penelitian di bidang kesehatan bahwa 30,8 persen, anak indonesia masih stunting. Artinya apa, setiap 3 anak di indonesia pasti ada 1 diantaranya yang stunting. 


Masih diambang batas yang disarankan WHO yaitu 20 persen. Untuk kalimantan barat balita stunting berkisar anatara 36 persen. Untuk kabupaten sekadau, tahun 2013 angka stunting di kabupaten sekadau 44 persen, kemudian tahun 2017, 39, 2 persen, tahun 2018, 32 persen, dan tahun 2019 30,9 persen, berati ada penuruan angka stunting di kabupaten sekadau. 


Namun ini merupakan suatu tantangan bagi dinas kesehatan kabupaten sekadau, maka langkah strategis yang dilakukan oleh dinas kesehatan adalah perbaikan gizi bagi anak stunting.


Hadir dikegiatan, Wakil Bupati Sekadau Aloysius, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Sekadau Vixtima Heri Supriyanti,Camat belitang hulu Yohanes Dempek.


(Hms/Tn)

Peresmian 4 Pos Gizi Di Belitang Hulu, Aloysius Yakin Angka Stunting Bisa Turun

Penyerahan piagam hibah kepada empat kepala desa Kecamatan Belitang Hulu. (Foto: HMS/TN)


SEKADAU | BORNEOTRIBUN -- Wakil Bupati Sekadau Aloysius memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Dinas Kesehatan, karena telah membuat terobosan baru dalam penanganan Stunting, yakni salah satunya melalui pembangunan pos gizi.


“Ini merupakan terobosan baru yang dilakukan oleh dinas kesehatan dalam rangka penanganan masalah Stunting di kabupaten sekadau,” ujar Aloysius saat menghadiri peresmian pos gizi di Desa Sebetung Kecamatan Belitang Hulu, kamis (10/9/2020).


Dikatakan Wakil Bupati, untuk tahap pertama membangun 25 pos gizi yang tersebar di 7 kecamatan.


“Ada 25 post gizi yang dibangun oleh pemerintah Kabupaten Sekadau. Kedepan desa-desa yang menjadi tolak ukur mendapat rumah gizi akan kita bangun. kalau bisa setiap tahun rumah gizi akan kita bangun dalam rangka penurunan angka Stunting di kabupaten sekadau." kata Aloysius.


Lanjut Aloysius, Hari ini secara simbolis kita menyerahkan 4 pos gizi di wilayah kecamatan belitang Hulu, yaitu desa balai sepuak, sebetung, terduk dampak dan mengaret. Hari sabtu 12 september kami akan meresmikan kembali dan menyerahkan 6 pos gizi untuk wilayah kecamatan belitang.


“Di nanga taman secara simbolis kita juga akan serahkan bersamaan dengan kecamatan sekadau hulu dan kecamatan nanga mahap,” ujarnya.


Wakil Bupati Aloysius berharap dengan telah dibangunnya post gizi ini kasus Stunting di kabupaten sekadau bisa ditangani lebih baik lagi.


Kita berharap kasus Stunting dan gizi buruk dapat ditangani atau paling tidak dicegah, target kita angka Stunting bisa turun dari 30,9 persen bisa 25 persen bahkan sampai zero, termasuk juga untuk angka kematian ibu dan anak menjadi perhatian kita bersama.


“Semua elemen masyarakat bisa terlibat untuk penurunan angka Stunting bisa bekerja sama dengan kades posyandu dan desa. Dengan keterlibatan seluruh elemen masyarakat saya yakin kasus ini dapat sama-sama kita atasi.” harap Wakil Bupati Sekadau.


Hadir dikegiatan, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Sekadau Vixtima Heri Supriyanti, Plt Kepala Dinas Kesehatan Hendri Alpius,Camat belitang hulu Yohanes Dempek.


(yk/hms pemkab sekadau)

Rabu, 26 Agustus 2020

Dinkes Sekadau Gelar Bimtek Keamanan Pangan Bagi Pelaku Usaha Industri Rumah Tangga

Bimtek Keamanan Pangan Bagi Pelaku Usaha Industri Rumah Tangga di Gedung Kateketik.(Foto: SK/Yanti)


BORNEOTRIBUN | SEKADAU - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB kabupaten Sekadau melakukan bimbingan teknis (bimtek) keamanan pangan bagi pelaku usaha industri rumah tangga pangan di gedung Kateketik, Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Selasa (25/08/2020).


Wakil Bupati Sekadau Aloysius mengatakan pemerintah Kabupaten Sekadau, menyambut baik digelarnya kegiatan bimbingan teknis yang dilaksanakan ini.


"Kami ucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Kepala Loka POM Kabupaten Sanggau beserta jajarannya sebagai narasumber pada kegiatan ini," katanya saat memberikan kata sambutan dihadapan pelaku usaha industri rumah tangga pangan.


Keamanan pangan, lanjut Aloysius, memiliki peran sangat penting. Karena keterkaitannya dengan penyakit berupa bakteri akibat pangan dimana masalah keamanan pangan di suatu daerah dapat menjadi masalah besar.


Peran pemerintah saat ini sebagai fasilitator untuk memberikan informasi secara langsung kepada pelaku usaha. 


Agar menerapkan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) serta memperhatikan aspek protokol kesehatan agar pangan yang diproduksi memenuhi persyaratan mutu serta aman dikonsumsi.


"Kami berharap para peserta dapat mengikuti secara cermat materi yang disampaikan oleh narasumber sehingga mampu menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik dan cara registrasi pangan olahan," ujarnya.


Sementara itu, Plt Kepala Dinas kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau Henry Alfius menyampaikan, Adapun tujuan dari kegiatan ini untuk pengembangan dan peningkatan pengetahuan bagi pelaku usaha industri rumah tangga pangan agar menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB).


Kegiatan tersebut sudah dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama telah dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2020 di Gedung Kateketik, diikuti oleh 50 pelaku usaha dari berbagai desa di Kabupaten Sekadau. 


Tahap kedua dilaksanakan pada hari ini di tempat yang sama tanggal 25 Agustus 2020 dan diikuti oleh 50 pelaku usaha dari berbagai kecamatan di kabupaten Sekadau


"Harapan kami dengan dilaksanakan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan para pelaku usaha khususnya UKM Pangan dapat menerapkan cara produksi Pangan Olahan yang Baik secara konsisten," harapnya.


Kegiatan bimtek ini menjadi harapan besar bagi pemerintah kabupaten Sekadau. Sehingga mampu memproduksi pangan olahan yang memenuhi standar keamanan dan mutu produk pangan sehingga mampu berdaya saing di nasional maupun internasional.


"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak sehingga kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik dan lancar,"pungkasnya.(yk/er)

Kamis, 13 Agustus 2020

Rupinus-Aloysius Hadir Deklarasi ODF Di Desa Ensalang

Deklarasikan Open Defecation Free (ODF) atau Desa Stop  Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) di Desa Ensalang kecamatan Sekadau Hilir.(Foto: Tim Liputan)


BORNEOTRIBUN | SEKADAU - Rupinus-Aloysius hadir deklarasikan Desa Open Defecation Free (ODF) atau Desa Stop  Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) Desa Ensalang kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, Kamis (13/8/2020) pagi.


Hadir juga, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Paulus Subarno dan Abun Tono, Dandim 1204 Sanggau Sekadau, kepala dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB), kepala dinas Lingkungan Hidup, ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Sekadau, Ketua GOW Kabupaten Sekadau, DC. Pamsimas kabupaten Sekadau, Camat Sekadau Hilir, Muspika Sekadau Hilir, ketua Tim Penggerak PKK Sekadau Hilir, kepala Puskesmas Sekadau Hilir, kepala Puskesmas Selalong, kepala desa se Sekadau Hilir, Kepala Dusun Ensalang dan Tokoh masyarakat


Kepala Desa Ensalang, Fransiskus Amat Tuliang, dalam pidatonya mengatakan, di desa Ensalang ada 14 rumah tak layak huni. 


"Di desa Ensalang dari 414 Kepala Keluarga (KK) yang ada di desa Ensalang, yang mendapatkan program ODF ini adalah 35 KK dan masih ada 14 rumah warga yang tidak layak huni, dan kami mohon pemerintah daerah kapubaten Sekadau bisa membantu warga dengan program bedah rumah," jelas Fransiskus Amat Tuliang, kades Ensalang.


Sementara, Kepala dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB) kapupaten Sekadau, Henry Alpius, mengatakan, melalui survey, desa Ensalang berhasil menjadi desa ODF yang ke 4 di kabupaten Sekadau di tahun 2020 ini. 


"Kita harus menerapkan pola hidup sehat, dan menerapkan pola hidup baru," kata Henry Alpius. 


Dalam sambutannya Bupati Sekadau, Rupinus, mengatakan sangat bersyukur dengan adanya program ODF, khususnya di desa Ensalang. 


"Waktu belum ada ODF, kalau di musim kemarau banyak yang sakit, tapi sekarang sudah ada desa yang deklarasi ODF puji Tuhan dimusim kemarau sudah aman dan tidak ada yang sakit, karena lingkungan kita sudah bersih, dan saya juga minta masyarakat melaksanakan 5 pilar STBM," kata Rupinus. 


Desa Ensalang siap melanjutkan 5 pilar STBN yaitu, Stop buang air besar sembarangan, Jaga dirimu dan keluarga dari virus Corona covid-19, Pengelolaan Air minum dan Makanan rumah tangga, Pengelolaan sampah rumah tangga dan Pengelolaan limbah cair rumah tangga. 


"Faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan masyarakat adalah lingkungan dan perilaku, perubahan perilaku sehat ini sangatlah sulit apabila kita tidak mempunyai keinginan untuk merubahnya, perubahan ini di mulai dari hal-hal yang terkecil, dimulai dari diri sendiri dan di mulai dari sekarang juga, sehingga menjadi yang terbiasa dalam kehidupan sehari hari," ujar Bupati Sekadau Rupinus. 


Mengakhiri kunjungannya, Bupati Sekadau menandatangani prasasti ODF di halaman kantor desa Ensalang.


Deklarasikan Open Defecation Free (ODF) atau Desa Stop  Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) di Desa Ensalang kecamatan Sekadau Hilir.(Foto: Tim Liputan)



Deklarasikan Open Defecation Free (ODF) atau Desa Stop  Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) di Desa Ensalang kecamatan Sekadau Hilir.(Foto: Tim Liputan)



(yk/sr/Tim Liputan)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno