Selasa, 14 November 2023
Kamis, 24 Agustus 2023
Lonjakan Kasus Demam Berdarah di Sekadau Kalbar, Tercatat 64 Kasus dan 1 Anak Meninggal Dunia
Rabu, 13 April 2022
Salah satu Syarat bagi Pemudik lebaran Idul Fitri 2022, Dinkes Sekadau Ajak Masyarakat Vaksin Booster
Plt. Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau Henry Alpius. |
BorneoTribun Sekadau, Kalbar – Pemerintah pusat mengeluarkan aturan baru mudik lebaran Idul Fitri tahun 2022. Setelah selama dua tahun melarang mudik lebaran dalam rangka pencegahan penularan COVID-19, dan kini pemerintah memperbolehkan mudik lebaran Idul Fitri dengan aturan tertentu.
Aturan baru mudik lebaran Idul Fitri tahun 2022 dituangkan dalam Surat Edaran satgas COVID-19 Nomor 16 Tahun 2022.
Aturan ditujukan untuk pelaku perjalanan dalam negeri atau PPDN dengan transportasi udara, laut, darat dengan kendaraan pribadi atau umum, penyeberangan, dan kereta api antarkota.
Salah satu syarat mudik lebaran Idul Fitri yakni, Bagi Penerima Vaksin Booster. Pelaku perjalanan dalam negeri yang telah menerima vaksin dosis ketiga atau vaksin booster tidak wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen atau RT-PCR.
Berdasarkan salah satu syarat tersebut, Plt. Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau Henry Alpius, Rabu (13/4/2022) menghimbau kepada masyarakat Sekadau untuk melaksanakan vaksin Booster sebelum melakukan mudik Lebaran Idul Fitri 2022 bersama keluarga.
Terlebih lagi, kata Henry, apalagi kalau di rumah ada orang tua (lansia), itu sangat penting bagi pemudik mendapatkan vaksinasi booster.
"Sebelum kita merayakan Lebaran Idul Fitri, sebelum kita berkumpul bersama keluarga, sedapat mungkin kita sudah menerima vaksin booster," pungkasnya.
Di Kabupaten Sekadau, ungkap Henry, tingkat hunian di rumah sakit umum (RSUD) jauh berkurang, dibawah 1 persen. Jika dibandingkan dengan varian delta kemarin, kata Henry, antara kasus dengan hunian rumah sakit itu sangat tinggi. Dan sekarang tinggi kasusnya, sedangkan hunian rumah sakit berkurang.
"Rata-rata masyarakat yang terkonfirmasi sudah divaksinasi, baik dosis pertama, kedua atau pun ketiga. Oleh sebab itu, sekarang pemerintah mengharapkan masyarakat bisa melaksanakan vaksin booster," ungkapnya.
Henry menambahkan, kepada masyarakat walaupun sudah divaksin, kita harus tetap menjaga protokol kesehatan, dengan menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan di air yang mengalir, itu harus di lakukan.
Selain itu, Henry mengingatkan, bahwa Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Sekadau sekarang masih pada level 3 di zona kuning.
Reporter: Yakop
Senin, 07 Februari 2022
Slamet Bagio: 2389 Anak di Sekadau Hilir yang Sudah di Vaksin Jenis CoronaVac
Kepala Puskesmas Sekadau Hilir, Slamet Bagio. |
BorneoTribun Sekadau, Kalbar – Dinas kesehatan Kabupaten Sekadau melalui Nakes Puskesmas Sekadau Hilir menggelar vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di SDN 3 Tanjung di Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Senin (7/2/2022).
Menurut data ada 93 anak di SDN 3 Tanjung yang akan divaksin, dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Vaksin yang digunakan jenis CoronaVac.
Hal itu diungkapkan Kepala Puskesmas Sekadau Hilir, Slamet Bagio kepada BorneoTribun, Senin (7/2/2022).
Vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di SDN 3 Tanjung di Desa Tanjung. |
Slamet mengatakan mudah-mudahan dari 93 anak itu tervaksin semua, untuk anak SDN 3 Tanjung maupun SD lainnya yang belum di vaksin silahkan menyusul.
"Bagi yang belum divaksin silahkan menyusul ke SD lain yang terjadwal melaksanakan vaksin. Kita tetap memberikan pelayanan," kata Slamet.
Slamet mengungkapkan, kegiatan vaksinasi untuk anak Sekolah dasar ini sudah yang ke 13 kali dari tujuh belas yang akan ditargetkan dalam penerima vaksin di Sekadau Hilir.
"Yang ke 12 kemarin terhitung ada 2389 anak yang sudah di vaksin, belum terhitung vaksinasi di SDN 3 Tanjung. Masih banyak yang belum divaksinasi. Karena datanya masih ada yang belum masuk berkisar 6 ribuan anak. Mudah-mudahan anak yang belum di vaksin bisa menyusul," pungkasnya.
Selain itu, Slamet menuturkan, Sekarang ini mulai diberlakukan vaksinasi booster ketiga, terutama untuk lansia serta masyarakat umum.
"Kita berharap kepada masyarakat umum bisa mengambil kesempatan untuk mendapatkan perlindungan dalam kekebalan tubuh yang lebih maksimal. Karena booster yang ketiga ini memberikan perlindungan tubuh yang lebih maksimal lagi," terang Slamet.
Kepala Sekolah SDN 3 Tanjung, Ligan Effendi. |
Sementara, Kepala Sekolah SDN 3 Tanjung, Ligan Effendi mengatakan, pihaknya sudah mendata anak yang akan menerima vaksinasi jenis CoronaVac.
"Untuk sementara ada sekitar 75 persen anak yang mau divaksin dan disetujui oleh orang tua murid itu sendiri," ungkap Ligan Effendi.
Dia berharap kepada semua orang tua murid dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 diwajibkan vaksin, mengapa diwajibkan karena di SDN 3 Tanjung akan menerapkan belajar mengajar dengan pertemuan tatap muka (PTM).
Ligan Effendi menjelaskan, apabila ada orang tua murid yang belum menginginkan anaknya di vaksin, pihak sekolah juga tidak memaksa, yang jelas pihak sekolah sudah membuat surat edaran kepada orang tua murid setuju atau tidak setuju anaknya divaksin.
"Di surat edaran tersebut tertulis alasan orang tua murid yang tidak menginginkan anaknya di vaksin," ungkap Ligan Effendi.
Reporter: Yakop
Dinkes Sekadau Gelar Vaksinasi anak usia 6-11 Tahun di SDN 3 Tanjung
Kepala Puskesmas Sekadau Hilir, Slamet Bagio. |
Vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di SDN 3 Tanjung di Desa Tanjung. |
Kepala Sekolah SDN 3 Tanjung, Ligan Effendi. |
Jumat, 07 Januari 2022
Percepatan Vaksin, Pemkab Sekadau Fokus pada Vaksinasi Lansia
Plt Kepala Dinkes PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius. |
Pemda Sekadau Fokus vaksinasi Lansia untuk Percepatan Vaksin, Henry: "Strategi Door to Door"
Plt Kepala Dinkes PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius. |
Kamis, 27 Mei 2021
Viral! Warga Tandu Ibu Hamil, Ini Kata Kadis Sekadau
Viral! Warga Tandu Ibu Hamil, Ini Kata Kadis Sekadau. |
Warga tandu ibu hamil di Sekadau. |
Warga tandu ibu hamil di Sekadau. |
Plt. Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau, Hendry Alpius. |
Warga tandu ibu hamil di Sekadau. |
Sabtu, 12 September 2020
Angka Stunting Di Sekadau Turun 30,9 Persen, Sebelumnya 44 Persen
Kepala Dinas Kesehatan Henry Alpius. (Foto:HMS/TN) |
SEKADAU | BORNEOTRIBUN -- Pembangunan Pos gizi di Kabupaten sekadau bertujuan untuk upacaya percepatan penurunan stunting dengan melibatkan masyarakat melalui kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.
Selain itu, dibantu oleh bidan desa dan dibina oleh puskesmas setempat, sehingga nantinya kedepan pos gizi ini bisa dilaksanakan sebagai proyek inovasi desa maupun proyek inovasi puskesmas.
Hal ini dikatakan Plt Kepala Dinas Kesehatan Henry Alpius saat menghadiri peresmian 4 pos gizi di Belitang Hulu, kamis (10/9/2020).
Lanjut Henry, kader nanti diberi pelatihan, Pos gizi dibangun dengan tujuan untuk peningkatan derajat gizi dan penurunan stunting berbasis masyarakat yang memiliki beberapa cakupan kegiatan diantaranya penimbangan anak bayi balita pendidikan kesehatan bagi kader posyandu dan pola asuh.
Menurutnya ini merupakan salah satu program yang dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten sekadau dalam rangka penurunan angka stunting di kabupaten sekadau adalah melalui pembangunan pos gizi.
Lebih jauh dikatakan Henry, rencana strategis dinas kesehatan, PP dan KB kabupaten sekadau meliputi penurunan angka stunting, penurunan angka kematian ibu dan bayi, peningkatan supelen epideomologi dan deteksi dini penyakit serta peningkatan penanggulangan luar biasa akibat wabah
Kemudian peningkatan cakupan imunisasi dan peningkatan managemen mutu bauk kualitas maupun kuantitas bagi tenaga kesehatan serta pengktan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan lanjutan.
Dijelaskan Henry, stunting yang kita kenal anak yang bertubuh kerdil merupakan suatu indikasi kurangnya asupan gizi baik secara kuantitas maupun secara kualitas yang tidak terpenuhi sejak bayi bahkan sejak masa dalam kandungan.
Dampak dari pada anak stunting adalah pertumbuhan atau perkembangannya terhambat, penurunan fungsi otak dan penurunan kekebalan tubuh sehingga anak akan mudah sakit kemudiaan kalau sudah dewasa akan terjadi penyakit yang sufatnya generatif. Stunting merupakan masalah kesehatan yang dihadapi oleh bangsa indonesia.
Di indonesia hasil penelitian di bidang kesehatan bahwa 30,8 persen, anak indonesia masih stunting. Artinya apa, setiap 3 anak di indonesia pasti ada 1 diantaranya yang stunting.
Masih diambang batas yang disarankan WHO yaitu 20 persen. Untuk kalimantan barat balita stunting berkisar anatara 36 persen. Untuk kabupaten sekadau, tahun 2013 angka stunting di kabupaten sekadau 44 persen, kemudian tahun 2017, 39, 2 persen, tahun 2018, 32 persen, dan tahun 2019 30,9 persen, berati ada penuruan angka stunting di kabupaten sekadau.
Namun ini merupakan suatu tantangan bagi dinas kesehatan kabupaten sekadau, maka langkah strategis yang dilakukan oleh dinas kesehatan adalah perbaikan gizi bagi anak stunting.
Hadir dikegiatan, Wakil Bupati Sekadau Aloysius, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Sekadau Vixtima Heri Supriyanti,Camat belitang hulu Yohanes Dempek.
(Hms/Tn)
Peresmian 4 Pos Gizi Di Belitang Hulu, Aloysius Yakin Angka Stunting Bisa Turun
Penyerahan piagam hibah kepada empat kepala desa Kecamatan Belitang Hulu. (Foto: HMS/TN) |
SEKADAU | BORNEOTRIBUN -- Wakil Bupati Sekadau Aloysius memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Dinas Kesehatan, karena telah membuat terobosan baru dalam penanganan Stunting, yakni salah satunya melalui pembangunan pos gizi.
“Ini merupakan terobosan baru yang dilakukan oleh dinas kesehatan dalam rangka penanganan masalah Stunting di kabupaten sekadau,” ujar Aloysius saat menghadiri peresmian pos gizi di Desa Sebetung Kecamatan Belitang Hulu, kamis (10/9/2020).
Dikatakan Wakil Bupati, untuk tahap pertama membangun 25 pos gizi yang tersebar di 7 kecamatan.
“Ada 25 post gizi yang dibangun oleh pemerintah Kabupaten Sekadau. Kedepan desa-desa yang menjadi tolak ukur mendapat rumah gizi akan kita bangun. kalau bisa setiap tahun rumah gizi akan kita bangun dalam rangka penurunan angka Stunting di kabupaten sekadau." kata Aloysius.
Lanjut Aloysius, Hari ini secara simbolis kita menyerahkan 4 pos gizi di wilayah kecamatan belitang Hulu, yaitu desa balai sepuak, sebetung, terduk dampak dan mengaret. Hari sabtu 12 september kami akan meresmikan kembali dan menyerahkan 6 pos gizi untuk wilayah kecamatan belitang.
“Di nanga taman secara simbolis kita juga akan serahkan bersamaan dengan kecamatan sekadau hulu dan kecamatan nanga mahap,” ujarnya.
Wakil Bupati Aloysius berharap dengan telah dibangunnya post gizi ini kasus Stunting di kabupaten sekadau bisa ditangani lebih baik lagi.
Kita berharap kasus Stunting dan gizi buruk dapat ditangani atau paling tidak dicegah, target kita angka Stunting bisa turun dari 30,9 persen bisa 25 persen bahkan sampai zero, termasuk juga untuk angka kematian ibu dan anak menjadi perhatian kita bersama.
“Semua elemen masyarakat bisa terlibat untuk penurunan angka Stunting bisa bekerja sama dengan kades posyandu dan desa. Dengan keterlibatan seluruh elemen masyarakat saya yakin kasus ini dapat sama-sama kita atasi.” harap Wakil Bupati Sekadau.
Hadir dikegiatan, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Sekadau Vixtima Heri Supriyanti, Plt Kepala Dinas Kesehatan Hendri Alpius,Camat belitang hulu Yohanes Dempek.
(yk/hms pemkab sekadau)
Rabu, 26 Agustus 2020
Dinkes Sekadau Gelar Bimtek Keamanan Pangan Bagi Pelaku Usaha Industri Rumah Tangga
Bimtek Keamanan Pangan Bagi Pelaku Usaha Industri Rumah Tangga di Gedung Kateketik.(Foto: SK/Yanti) |
BORNEOTRIBUN | SEKADAU - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB kabupaten Sekadau melakukan bimbingan teknis (bimtek) keamanan pangan bagi pelaku usaha industri rumah tangga pangan di gedung Kateketik, Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Selasa (25/08/2020).
Wakil Bupati Sekadau Aloysius mengatakan pemerintah Kabupaten Sekadau, menyambut baik digelarnya kegiatan bimbingan teknis yang dilaksanakan ini.
"Kami ucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Kepala Loka POM Kabupaten Sanggau beserta jajarannya sebagai narasumber pada kegiatan ini," katanya saat memberikan kata sambutan dihadapan pelaku usaha industri rumah tangga pangan.
Keamanan pangan, lanjut Aloysius, memiliki peran sangat penting. Karena keterkaitannya dengan penyakit berupa bakteri akibat pangan dimana masalah keamanan pangan di suatu daerah dapat menjadi masalah besar.
Peran pemerintah saat ini sebagai fasilitator untuk memberikan informasi secara langsung kepada pelaku usaha.
Agar menerapkan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) serta memperhatikan aspek protokol kesehatan agar pangan yang diproduksi memenuhi persyaratan mutu serta aman dikonsumsi.
"Kami berharap para peserta dapat mengikuti secara cermat materi yang disampaikan oleh narasumber sehingga mampu menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik dan cara registrasi pangan olahan," ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau Henry Alfius menyampaikan, Adapun tujuan dari kegiatan ini untuk pengembangan dan peningkatan pengetahuan bagi pelaku usaha industri rumah tangga pangan agar menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB).
Kegiatan tersebut sudah dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama telah dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2020 di Gedung Kateketik, diikuti oleh 50 pelaku usaha dari berbagai desa di Kabupaten Sekadau.
Tahap kedua dilaksanakan pada hari ini di tempat yang sama tanggal 25 Agustus 2020 dan diikuti oleh 50 pelaku usaha dari berbagai kecamatan di kabupaten Sekadau
"Harapan kami dengan dilaksanakan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan para pelaku usaha khususnya UKM Pangan dapat menerapkan cara produksi Pangan Olahan yang Baik secara konsisten," harapnya.
Kegiatan bimtek ini menjadi harapan besar bagi pemerintah kabupaten Sekadau. Sehingga mampu memproduksi pangan olahan yang memenuhi standar keamanan dan mutu produk pangan sehingga mampu berdaya saing di nasional maupun internasional.
"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak sehingga kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik dan lancar,"pungkasnya.(yk/er)
Kamis, 13 Agustus 2020
Rupinus-Aloysius Hadir Deklarasi ODF Di Desa Ensalang
Deklarasikan Open Defecation Free (ODF) atau Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) di Desa Ensalang kecamatan Sekadau Hilir.(Foto: Tim Liputan) |
BORNEOTRIBUN | SEKADAU - Rupinus-Aloysius hadir deklarasikan Desa Open Defecation Free (ODF) atau Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) Desa Ensalang kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, Kamis (13/8/2020) pagi.
Hadir juga, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Paulus Subarno dan Abun Tono, Dandim 1204 Sanggau Sekadau, kepala dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB), kepala dinas Lingkungan Hidup, ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Sekadau, Ketua GOW Kabupaten Sekadau, DC. Pamsimas kabupaten Sekadau, Camat Sekadau Hilir, Muspika Sekadau Hilir, ketua Tim Penggerak PKK Sekadau Hilir, kepala Puskesmas Sekadau Hilir, kepala Puskesmas Selalong, kepala desa se Sekadau Hilir, Kepala Dusun Ensalang dan Tokoh masyarakat
Kepala Desa Ensalang, Fransiskus Amat Tuliang, dalam pidatonya mengatakan, di desa Ensalang ada 14 rumah tak layak huni.
"Di desa Ensalang dari 414 Kepala Keluarga (KK) yang ada di desa Ensalang, yang mendapatkan program ODF ini adalah 35 KK dan masih ada 14 rumah warga yang tidak layak huni, dan kami mohon pemerintah daerah kapubaten Sekadau bisa membantu warga dengan program bedah rumah," jelas Fransiskus Amat Tuliang, kades Ensalang.
Sementara, Kepala dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB) kapupaten Sekadau, Henry Alpius, mengatakan, melalui survey, desa Ensalang berhasil menjadi desa ODF yang ke 4 di kabupaten Sekadau di tahun 2020 ini.
"Kita harus menerapkan pola hidup sehat, dan menerapkan pola hidup baru," kata Henry Alpius.
Dalam sambutannya Bupati Sekadau, Rupinus, mengatakan sangat bersyukur dengan adanya program ODF, khususnya di desa Ensalang.
"Waktu belum ada ODF, kalau di musim kemarau banyak yang sakit, tapi sekarang sudah ada desa yang deklarasi ODF puji Tuhan dimusim kemarau sudah aman dan tidak ada yang sakit, karena lingkungan kita sudah bersih, dan saya juga minta masyarakat melaksanakan 5 pilar STBM," kata Rupinus.
Desa Ensalang siap melanjutkan 5 pilar STBN yaitu, Stop buang air besar sembarangan, Jaga dirimu dan keluarga dari virus Corona covid-19, Pengelolaan Air minum dan Makanan rumah tangga, Pengelolaan sampah rumah tangga dan Pengelolaan limbah cair rumah tangga.
"Faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan masyarakat adalah lingkungan dan perilaku, perubahan perilaku sehat ini sangatlah sulit apabila kita tidak mempunyai keinginan untuk merubahnya, perubahan ini di mulai dari hal-hal yang terkecil, dimulai dari diri sendiri dan di mulai dari sekarang juga, sehingga menjadi yang terbiasa dalam kehidupan sehari hari," ujar Bupati Sekadau Rupinus.
Mengakhiri kunjungannya, Bupati Sekadau menandatangani prasasti ODF di halaman kantor desa Ensalang.
Deklarasikan Open Defecation Free (ODF) atau Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) di Desa Ensalang kecamatan Sekadau Hilir.(Foto: Tim Liputan) |
Deklarasikan Open Defecation Free (ODF) atau Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) di Desa Ensalang kecamatan Sekadau Hilir.(Foto: Tim Liputan) |
(yk/sr/Tim Liputan)