Berita Borneotribun.com: Waisak Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Waisak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Waisak. Tampilkan semua postingan

Minggu, 02 Juni 2024

Perayaan Waisak Bersama di Ketapang: Ajak Masyarakat Rayakan Keberagaman dengan Toleransi dan Harmoni

Perayaan Waisak Bersama di Ketapang: Ajak Masyarakat Rayakan Keberagaman dengan Toleransi dan Harmoni
Perayaan Waisak Bersama di Ketapang: Ajak Masyarakat Rayakan Keberagaman dengan Toleransi dan Harmoni.
Ketapang – Staf Ahli Bupati Ketapang bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Drs. H. Darma, M.Pd, mewakili Bupati Ketapang menghadiri Perayaan Waisak Bersama yang diadakan oleh Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI) Ketapang di Ballroom Hotel Borneo. Acara yang berlangsung khidmat pada hari Minggu ini menjadi momen penting dalam mempererat persaudaraan dan kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Ketapang.

Dalam sambutannya, Drs. H. Darma mengajak seluruh masyarakat untuk merayakan keberagaman dengan penuh kesadaran akan arti penting toleransi dan harmoni. “Kabupaten Ketapang adalah contoh nyata bagaimana masyarakat yang terdiri dari berbagai suku, ras, budaya, dan agama dapat hidup rukun dalam semangat toleransi yang tinggi,” ujarnya.

Tema perayaan Waisak tahun ini menekankan pentingnya memahami dan menghargai perbedaan sebagai kekuatan yang memperkuat satu sama lain. Menurut Staf Ahli Bupati, keberagaman di Kabupaten Ketapang menjadi modal sosial yang sangat berharga untuk menjaga persatuan dan kerukunan di tengah masyarakat yang heterogen.

“Kabupaten Ketapang adalah bukti nyata bahwa perbedaan tidak menjadi penghalang, melainkan penguat untuk menciptakan harmoni dan kerjasama,” tambahnya.

Drs. H. Darma juga menekankan pentingnya nilai-nilai gotong royong, ramah tamah, dan kejujuran yang telah lama tertanam dalam budaya masyarakat Ketapang. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk terus menghidupi nilai-nilai tersebut, terutama dalam menjaga kelestarian alam.

“Nilai-nilai kemanusiaan seperti gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan harus tercermin dalam perilaku sehari-hari, agar kita bisa menjaga bumi ini tetap lestari dan tidak merusak alam dengan sifat rakus,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Staf Ahli Bupati juga mengajak para pemuka agama Buddha untuk terus memimpin dengan kearifan, tanggung jawab, dan keteladanan. Ia berharap agar para pemuka agama dapat mendorong umatnya untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara.

“Perayaan Waisak ini diharapkan menjadi momentum bagi kita semua untuk menyebarkan kedamaian dan kebaikan, serta memperkuat semangat kerjasama dalam membangun hari esok yang lebih baik,” tutupnya.

Acara Perayaan Waisak Bersama ini menjadi ajang bagi masyarakat Ketapang untuk memperkuat rasa kebersamaan dan saling menghargai di tengah keberagaman. Dengan semangat toleransi dan gotong royong, masyarakat Ketapang diharapkan dapat terus menjaga harmoni dan berkontribusi positif bagi pembangunan daerah dan negara.

Perayaan Waisak tidak hanya menjadi momen refleksi spiritual, tetapi juga sebagai pengingat pentingnya kebersamaan dan harmoni dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Kamis, 27 Mei 2021

Dharmasanti Trisuci Waisak 2021, Presiden: Patuhi Protokol Kesehatan Upaya Peroleh Berkah Kesehatan

Dharmasanti Trisuci Waisak 2021, Presiden: Patuhi Protokol Kesehatan Upaya Peroleh Berkah Kesehatan
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi penerapan protokol kesehatan dan kesederhanaan umat Buddha dalam memperingati Trisuci Waisak 2565 Tahun Buddhis yang berlangsung masih dalam suasana pandemi COVID-19 saat ini.

Hal tersebut disampaikannya mengawali sambutan pada Dharmasanti Trisuci Waisak 2565 Tahun Buddhis, Kamis (27/05/2021) pagi, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

“Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada umat Buddha yang tetap menerapkan protokol kesehatan, menghindari kerumunan dalam beribadah, mengurangi mobilitas selama libur hari raya, dan menyelenggarakan peringatan Trisuci Waisak secara virtual. Kepatuhan menerapkan protokol kesehatan merupakan praktik keagamaan yang mulia, menghormati dan menghargai sesama umat manusia, bersama-sama berupaya memperoleh berkah kesehatan,” ujarnya.

Presiden meminta perayaan Trisuci Waisak ini harus dijadikan momentum untuk memperkokoh komitmen untuk menghormati makna hakiki hidup dan kehidupan, menjalankan praktik-praktik kebenaran untuk meraih keharmonisan, serta mengajarkan dharma sebagai pedoman untuk menunaikan tugas dan kewajiban.

“Dengan menjalankan dharma, umat Buddha mendapatkan kesempatan menata keseimbangan batinnya, memuliakan keagungan Tuhan Yang Maha Welas Asih, memuliakan harkat dan martabat kemanusiaannya sebagai umat beragama,” tuturnya.

Presiden menilai, ajaran dharma sangat relevan dengan situasi pandemi saat ini, terutama dalam hal kepedulian terhadap sesama dan tumbuhnya kesadaran saling membantu antara satu dengan yang lainnya.

“Butir-butir keluhuran ajaran dharma juga sangat relevan dengan situasi pandemi saat ini, mengingatkan kita untuk terus melangkah di jalan kebaikan, mengendalikan diri dari perilaku buruk, meningkatkan kepedulian kepada sesama, serta membantu dengan tulus dan ikhlas,” ujarnya.

Mengakhiri sambutannya, Kepala Negara menyampaikan ucapkan Hari Raya Trisuci Waisak 2565 Tahun Buddhis kepada umat Buddha di Indonesia.

“Atas nama pemerintah, keluarga, dan pribadi, saya menyampaikan selamat memperingati Hari Trisuci Waisak Tahun 2021 atau 2565 Tahun Buddhis kepada seluruh umat Buddha di seluruh Tanah Air,” pungkasnya. 

(TGH/UN)

Rabu, 26 Mei 2021

Hari Trisuci Waisak, Presiden: Selalu Ada Cahaya Terang Sesudah Kegelapan

Hari Trisuci Waisak, Presiden: Selalu Ada Cahaya Terang Sesudah Kegelapan
Hari Trisuci Waisak, Presiden: Selalu Ada Cahaya Terang Sesudah Kegelapan.

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Presiden Jokowi menyampaikan ucapan selamat Hari Trisuci Waisak 2565 Tahun Buddhis bagi umat Buddha. Perayaan yang jatuh bertepatan pada Rabu (26/05/2021) ini masih dilaksanakan di tengah suasana pandemi COVID-19 yang melanda.

“Untuk saudara-saudaraku umat Buddha, Tri Suci Waisak tiba saat dunia masih dicengkeram pandemi. Tapi kita semua percaya, selalu akan ada cahaya terang sesudah kegelapan, selalu ada kemudahan yang datang setelah kesulitan. Semoga kedamaian dan ketenangan senantiasa bersama kita,” ujar Presiden melalui akun twitter pribadinya @jokowi, Rabu (26/05/2021).

Perayaan kali ini dilakukan secara sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pun mengapresiasi komitmen dan kepatuhan umat Buddha dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

“Saya memberikan apresiasi kepada umat Buddha atas penyelenggaraan Perayaan Waisak 2565 Tahun Buddhis yang diperingati tanggal 26 Mei 2021 dan digelar secara sederhana sesuai anjuran pemerintah dan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 ini,” ujarnya, Rabu (26/05/2021).

Pada perayaan ini, Menag juga mengajak umat Buddha untuk terus merawat kerukunan dan persaudaraan. “Melalui momentum peringatan Hari Trisuci Waisak 2565 Tahun Buddhis ini, saya berpesan kepada seluruh umat Buddha untuk terus merekatkan tali persaudaraan antarsesama,” ujarnya.

Pesan merekatkan persaudaraan ini, imbuh Yaqut, sejalan dengan ajaran yang tertuang dalam Kitab Suci Dhammapada yang menyatakan bahwa “Kelahiran para Buddha merupakan sebab kebahagiaan. Pembabaran Ajaran Benar merupakan sebab kebahagiaan. Persatuan merupakan sebab kebahagiaan. Dan usaha perjuangan mereka yang telah bersatu merupakan sebab kebahagiaan”.

“Selamat Hari Raya Trisuci Waisak kepada seluruh umat Buddha Indonesia. Semoga umat Buddha sekalian dapat memiliki pikiran, ucapan, dan perilaku damai sebagai wujud nyata cahaya kebenaran dalam meningkatkan kualitas beragama dan kerukunan antarsesama,” pungkasnya. (UN)

Oleh: VOA

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno