Valentino Rossi dan Luka yang Tak Pernah Sembuh: Kenangan Pahit Bersama Marco Simoncelli
![]() |
Valentino Rossi dan Luka yang Tak Pernah Sembuh: Kenangan Pahit Bersama Marco Simoncelli. |
JAKARTA - Valentino Rossi, legenda MotoGP dengan sembilan gelar juara dunia, masih menyimpan luka mendalam atas kepergian sahabatnya, Marco Simoncelli.
Tragedi yang terjadi di Sirkuit Sepang pada tahun 2011 itu tidak hanya mengguncang dunia balap, tetapi juga meninggalkan bekas luka emosional yang tak kunjung sembuh bagi Rossi.
Kenangan yang Menyakitkan
Marco Simoncelli, yang akrab disapa Sic, merupakan salah satu pembalap berbakat MotoGP. Namun, takdir berkata lain ketika ia mengalami kecelakaan fatal di Sepang.
Insiden tragis itu melibatkan Rossi, yang saat itu juga berada di lintasan.
Setelah kecelakaan, Rossi menghadiri pemakaman Simoncelli, sebuah momen yang disaksikan oleh banyak orang di Italia dan dunia.
Carlo Pernat, seorang agen balap veteran, mengungkapkan kepada Corriere della Sera betapa beratnya masa-masa setelah kepergian Sic.
“Setelah kejadian itu, saya tinggal di rumah keluarga Paolo Simoncelli di Coriano selama sekitar dua bulan. Itu adalah cara kami untuk saling menguatkan, seperti yang Marco inginkan,” kata Pernat.
Pernat juga mengaku sempat berpikir untuk pensiun dari dunia balap karena kehilangan yang begitu besar.
Rossi dan Rasa Bersalah yang Tak Terucapkan
Di tengah duka yang mendalam, Rossi sempat menghilang. Selama dua bulan setelah insiden, ia tidak menunjukkan dirinya atau menghubungi keluarga Simoncelli.
“Paolo sempat kecewa, mengingat betapa dekatnya hubungan Valentino dengan Marco,” ujar Pernat.
Namun, belakangan alasan di balik sikap Rossi terungkap. Menurut Pernat, Rossi merasa sangat bersalah karena roda motornya adalah yang terakhir menyentuh tubuh Marco dalam kecelakaan maut itu.
Rasa bersalah ini begitu besar hingga membuatnya enggan bertemu keluarga Simoncelli.
Pada akhirnya, Rossi memberanikan diri untuk datang ke rumah keluarga Simoncelli.
Dalam pertemuan emosional itu, ia memeluk Paolo dan dengan suara lirih berkata, “Maaf, itu aku.” Pernat yakin bahwa kejadian ini membekas dalam diri Rossi, dan hingga saat ini ia masih membawa beban emosional tersebut.
VR46 Academy: Warisan untuk Marco
Meski dihantui rasa bersalah, Rossi tetap melanjutkan kariernya di MotoGP dan mencetak berbagai rekor.
Namun, ia tidak melupakan Simoncelli. Untuk mengenang sahabatnya, Rossi mendirikan VR46 Academy, akademi balap yang bertujuan mencetak pembalap muda Italia berbakat.
VR46 Academy telah melahirkan banyak pembalap berbakat, salah satunya Francesco Bagnaia yang menjadi juara dunia MotoGP pada 2022.
Namun, menurut Pernat, misi ini sebenarnya sudah dimulai sejak Simoncelli masih hidup.
“Marco adalah pemenang sejati. Persahabatannya dengan Valentino Rossi sempat sedikit merenggang saat ia mulai mengalahkannya di beberapa balapan,” ungkap Pernat.
“Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada dikalahkan oleh sahabat sendiri, meskipun mereka tetap sangat dekat.”
Tak hanya akademi, keluarga Simoncelli juga mendirikan yayasan untuk mengenang Sic.
Pernat menyebutkan bahwa yayasan ini menghasilkan hampir 2 juta euro per tahun, mencerminkan betapa besar kecintaan publik terhadap Simoncelli.
“Marco adalah teman semua orang. Mustahil ada yang tidak menyukai dia,” tutup Pernat.
Kenangan yang Tak Terlupakan
Valentino Rossi mungkin sudah pensiun dari MotoGP, tetapi kenangan tentang Marco Simoncelli akan selalu hidup dalam dirinya.
Rasa kehilangan dan kesedihan itu tetap ada, menjadi bagian dari perjalanan hidupnya.
Meskipun demikian, melalui VR46 Academy dan berbagai upaya lainnya, ia memastikan bahwa warisan Simoncelli tetap hidup dan menginspirasi generasi penerus.
Tragedi memang menyakitkan, tetapi dari luka itu, Rossi membangun sesuatu yang lebih besar: sebuah penghormatan abadi untuk sahabat yang telah pergi terlalu cepat.