Berita Borneotribun.com: Valentino Rossi Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Valentino Rossi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Valentino Rossi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 19 April 2025

Valentino Rossi dan Awal Perjalanannya Bersama Aprilia: Dari Sering Jatuh Hingga Jadi Legenda MotoGP

Valentino Rossi dan Awal Perjalanannya Bersama Aprilia Dari Sering Jatuh Hingga Jadi Legenda MotoGP
Valentino Rossi dan Awal Perjalanannya Bersama Aprilia: Dari Sering Jatuh Hingga Jadi Legenda MotoGP.

JAKARTA - Valentino Rossi, nama yang kini melegenda di dunia MotoGP, ternyata tidak langsung menunjukkan tanda-tanda akan menjadi juara dunia sembilan kali. Bahkan, di awal kariernya, Rossi dikenal sebagai pembalap yang sering jatuh. 

Tapi siapa sangka, di balik semua itu, ada proses panjang dan perjalanan penuh cerita yang akhirnya membawa "The Doctor" menjadi ikon balap motor dunia.

Salah satu orang yang paling berjasa dalam awal karier Rossi adalah Carlo Pernat, sosok berpengaruh di dunia balap yang saat itu menjabat sebagai kepala divisi olahraga Aprilia. 

Dialah yang pertama kali memberikan Rossi kesempatan besar untuk membuktikan diri.

Bakat Alami yang Tak Bisa Disangkal

Valentino Rossi dan Awal Perjalanannya Bersama Aprilia Dari Sering Jatuh Hingga Jadi Legenda MotoGP
Valentino Rossi dan Awal Perjalanannya Bersama Aprilia: Dari Sering Jatuh Hingga Jadi Legenda MotoGP.

Carlo Pernat pertama kali mengenal Rossi saat ia masih remaja. “Banyak orang menyarankan saya untuk melihat anak muda ini,” cerita Pernat dalam sebuah wawancara. 

Saat itu, hampir semua pembalap muda Italia ingin bergabung dengan Aprilia, dan Rossi adalah salah satunya.

Ketika Pernat akhirnya melihat langsung cara Rossi mengendarai motor, dia langsung terkesan. 

“Gaya membalapnya unik banget. Dia ambil jalur yang beda dari pembalap lain. Walau sering jatuh, saya langsung jatuh cinta dengan gayanya yang nekat dan penuh keberanian,” kenang Pernat.

Namun, meskipun melihat potensi besar dalam diri Rossi, Pernat mengaku tidak pernah menyangka bahwa pemuda itu akan mampu meraih sembilan gelar juara dunia sepanjang kariernya.

Perjuangan Meyakinkan Aprilia

Tidak mudah bagi Pernat untuk meyakinkan manajemen Aprilia agar menerima Rossi. Namun ia punya argumen kuat. 

Sebelumnya, Pernat juga telah menemukan Max Biaggi, yang saat itu belum dikenal dan kemudian berhasil membawa Aprilia meraih kesuksesan. 

Berdasarkan pengalaman itu, ia yakin Rossi juga bisa berkembang menjadi pembalap besar.

Salah satu tantangan awal Rossi adalah balapan di lintasan basah. “Di awal kariernya, dia benar-benar kesulitan kalau hujan. Hampir selalu jatuh. Tapi pelan-pelan dia belajar, dan akhirnya semua orang mengaguminya,” tambah Pernat.

Mulai Mencuri Perhatian Dunia

Rossi memulai debutnya di kelas 125cc bersama Aprilia dan hanya finis di posisi kesembilan di musim pertamanya. Namun di tahun keduanya, tepatnya 1997, ia langsung tampil dominan dan berhasil meraih gelar juara dunia pertamanya. 

Tak butuh waktu lama, dua tahun kemudian ia kembali menjadi juara di kelas 250cc. Inilah yang menjadi pintu gerbang menuju kelas utama MotoGP.

Menurut Pernat, Rossi adalah pembalap yang penuh nyali sejak awal. “Dia itu nekat, nggak takut coba hal baru. Ketika mulai sering menang, Aprilia sampai mengundang seorang sutradara dari Amerika dan menghabiskan dana sekitar 200 juta dolar hanya untuk mendongkrak popularitas Valentino,” jelasnya.

Namun, tidak semua berjalan mulus. Rossi sempat mengeluh tentang tekanan dari proyek marketing besar tersebut. 

Ia sampai menelepon Pernat dan bilang, “Carlo, gue nggak tahan lagi sama sutradara ini. Udah cukup.” Tapi akhirnya, karena kepribadiannya yang menyenangkan, semua orang memaafkannya.

Jadi Idola Para Bintang Dunia

Seiring berjalannya waktu, popularitas Rossi makin melejit. Ia bukan hanya dikagumi oleh penggemar MotoGP, tapi juga oleh banyak selebriti dunia. 

Carlo Pernat mengenang beberapa momen unik ketika para bintang Hollywood datang hanya untuk bertemu Rossi.

“Saya pernah ketemu Brad Pitt yang ternyata fans berat Valentino. Lalu Keanu Reeves datang dengan motor, pakai jeans dan kaos. Sederhana banget gayanya,” ujar Pernat.

Ada juga kejadian lucu di Donington Park tahun 1994. Seorang pria menghampiri Pernat dan minta tanda tangan. 

Setelah menandatangani, seorang fotografer menghampirinya dan bilang, “Tahu nggak siapa dia tadi? Itu George Harrison dari The Beatles!” Pernat pun langsung mengejar Harrison untuk minta foto bareng. Foto itu kini jadi kenang-kenangan berharga di rumahnya.

Cerita tentang awal karier Valentino Rossi bersama Aprilia membuktikan bahwa di balik setiap legenda, selalu ada proses panjang yang nggak selalu mulus. 

Dari sering jatuh di awal karier hingga menjadi ikon MotoGP, kisah Rossi memberi inspirasi bagi siapa saja yang sedang mengejar mimpi.

Kamis, 10 April 2025

Kolaborasi Unik Valentino Rossi dengan Inter Milan: Edisi Khusus Jersey Sepak Bola

Kolaborasi Unik Valentino Rossi dengan Inter Milan Edisi Khusus Jersey Sepak Bola
Kolaborasi Unik Valentino Rossi dengan Inter Milan: Edisi Khusus Jersey Sepak Bola.

JAKARTA - Valentino Rossi, juara dunia MotoGP tujuh kali, baru saja mengumumkan kolaborasi istimewa dengan klub sepak bola Italia, Inter Milan. 

Dalam kerjasama ini, Inter Milan akan mengenakan jersey edisi khusus pada pertandingan Serie A hari Sabtu, 12 April 2025, melawan Cagliari di Stadion San Siro.

Desain Jersey yang Menarik Perhatian

Jersey edisi terbatas ini didominasi warna putih dengan garis kuning yang melintang, dilengkapi dengan aksen warna biru khas Nerazzurri, warna kebanggaan Inter Milan. 

Tidak hanya itu, pada garis kuning di bagian depan, ada elemen grafis ikonik "Soleluna" milik Rossi yang menambah kesan personal pada desain tersebut. 

Setiap jersey juga mencantumkan nomor ikonik #46 milik Rossi di bagian bawah logo Nike dan pada bagian belakang jersey, dengan warna kuning di dasar angka tersebut, sebagai bentuk perayaan ulang tahun ke-46 sang legenda MotoGP.

Rossi: Dari Cinta Sepak Bola ke Dunia MotoGP

Bagi Rossi, ini adalah sebuah momen yang penuh makna. Sebagai penggemar Inter Milan sejak tahun 1990-an, Rossi menyatakan kebanggaannya bisa melihat tim kesayangannya mengenakan jersey yang dirancang bersama Nike dan Inter Milan. 

Dalam pernyataannya, Rossi mengungkapkan, "Ini adalah kehormatan besar bagi saya. Melihat pemain-pemain Inter mengenakan jersey ini, yang merupakan hasil kerja sama dengan Nike dan Inter, adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Ini adalah penggabungan dari kecintaan saya terhadap balap motor dan tim favorit saya."

Rossi di Dunia Balap Endurance

Sementara itu, meskipun tengah merayakan kolaborasi dengan Inter Milan, Rossi juga tetap sibuk di dunia balap mobil. 

Pada 18-20 April 2025, ia akan kembali berlomba di ajang World Endurance Championship di Imola, menggunakan BMW M4 #46, setelah finis di posisi ke-11 pada balapan perdana di Qatar. 

Rossi, yang kini berkompetisi sebagai pembalap BMW, juga tak sabar untuk kembali beraksi di ajang balap setelah finis bagus di MotoGP, di mana tim VR46-nya berhasil meraih podium di Argentina dan Amerika.

Kolaborasi antara Valentino Rossi dan Inter Milan ini bukan hanya soal desain jersey, tetapi juga tentang menciptakan jembatan antara dua dunia yang berbeda sepak bola dan balap motor. 

Kolaborasi ini menjadi simbol dari dua dunia yang sangat dicintai oleh Rossi, sekaligus menunjukkan betapa dalamnya cintanya terhadap klub yang telah memberikan banyak kenangan indah sejak ia masih muda.

Bagi penggemar Rossi dan Inter Milan, ini adalah kesempatan langka untuk melihat kedua dunia ini bertemu dalam satu acara yang penuh makna. 

Selain itu, bagi Anda yang penggemar Rossi dan Inter, jersey edisi khusus ini bisa menjadi koleksi yang sangat istimewa.

Ketegangan Tersembunyi di Ranch Rossi: Ketika Marquez Membawa Atmosfer Pabrikan ke Arena Santai

Ketegangan Tersembunyi di Ranch Rossi Ketika Marquez Membawa Atmosfer Pabrikan ke Arena Santai
Ketegangan Tersembunyi di Ranch Rossi Ketika Marquez Membawa Atmosfer Pabrikan ke Arena Santai.

JAKARTA - Sebuah cerita lama kembali mencuat, menyibak akar rivalitas mendalam antara dua ikon MotoGP, Valentino Rossi dan Marc Marquez. Salah satu insiden yang disebut-sebut sebagai titik awal renggangnya hubungan mereka terjadi pada 2014, di lokasi yang sangat pribadi bagi Rossi—ranch miliknya di Tavullia, Italia.

Ranch tersebut bukan sekadar lintasan tanah. Bagi Rossi, tempat itu menjadi arena latihan yang menggabungkan keseriusan dan keakraban, terutama bersama para pembalap muda binaannya di VR46 Academy. Namun, kedatangan Marquez saat itu justru mengubah atmosfer.

Dalam sebuah perbincangan di podcast Motorsport Republica, mantan pembalap MotoGP Scott Redding mengungkapkan bahwa Marquez tak datang sendirian ia membawa serta truk milik HRC (Honda Racing Corporation), lengkap dengan kru teknis dan motor spek pabrikan.

“Tindakan itu dianggap kurang menghargai semangat santai dari latihan di ranch Rossi,” ujar Redding. “Valentino cukup kecewa karena tujuan utama tempat itu adalah untuk membangun kebersamaan dan belajar, bukan untuk pamer kekuatan teknis.”

Tak hanya Redding, pembalap supercross asal Australia, Chad Reed, turut membenarkan adanya ketegangan. Ia mengingat jelas momen usai GP Misano, saat kedua pembalap dalam kondisi fisik yang belum pulih sepenuhnya masih bersikeras mengejar catatan waktu tercepat di lintasan tanah.

Marquez sendiri dikenal serius dalam menjalani latihan off-road, termasuk dirt track dan motocross, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya balap di Spanyol. Redding bahkan mengaku pernah merasa ketinggalan saat melihat standar latihan di sana yang sudah menggunakan teknologi tinggi seperti suspensi Ohlins dan sistem kontrol traksi.

Latihan jenis ini bukan sekadar hiburan bagi Marquez. Ia menjadikannya sarana untuk mempertajam keterampilan mengendalikan motor kemampuan yang kerap terlihat dalam aksinya di MotoGP.

Menariknya, Marquez baru-baru ini terlihat mengendarai Honda CRF450R dalam sesi latihan motocross. Mungkin itu menjadi momen terakhirnya dengan motor berlambang sayap tersebut, mengingat kini Ducati telah merilis Desmo450 MX motor yang kemungkinan besar akan segera dijajal Marquez.

Meski Rossi telah pensiun dan Marquez bergabung dengan Ducati tim yang menaungi Pecco Bagnaia, jebolan VR46 Academy rivalitas keduanya masih kerap menjadi bahan pembicaraan. Apalagi, Marquez masih memburu rekor sembilan gelar juara dunia milik sang legenda asal Italia.

Kisah yang terjadi di ranch Rossi mungkin hanya satu bagian dari narasi besar antara dua pembalap berkarakter kuat ini. Namun, dari situlah terlihat bahwa bahkan di tempat yang seharusnya menjadi ruang latihan santai, ambisi dan ego bisa memantik bara yang belum juga padam.

Sabtu, 22 Maret 2025

Valentino Rossi dan Luka yang Tak Pernah Sembuh: Kenangan Pahit Bersama Marco Simoncelli

Valentino Rossi dan Luka yang Tak Pernah Sembuh Kenangan Pahit Bersama Marco Simoncelli
Valentino Rossi dan Luka yang Tak Pernah Sembuh: Kenangan Pahit Bersama Marco Simoncelli.

JAKARTA - Valentino Rossi, legenda MotoGP dengan sembilan gelar juara dunia, masih menyimpan luka mendalam atas kepergian sahabatnya, Marco Simoncelli. 

Tragedi yang terjadi di Sirkuit Sepang pada tahun 2011 itu tidak hanya mengguncang dunia balap, tetapi juga meninggalkan bekas luka emosional yang tak kunjung sembuh bagi Rossi.

Kenangan yang Menyakitkan

Marco Simoncelli, yang akrab disapa Sic, merupakan salah satu pembalap berbakat MotoGP. Namun, takdir berkata lain ketika ia mengalami kecelakaan fatal di Sepang. 

Insiden tragis itu melibatkan Rossi, yang saat itu juga berada di lintasan. 

Setelah kecelakaan, Rossi menghadiri pemakaman Simoncelli, sebuah momen yang disaksikan oleh banyak orang di Italia dan dunia.

Carlo Pernat, seorang agen balap veteran, mengungkapkan kepada Corriere della Sera betapa beratnya masa-masa setelah kepergian Sic.

“Setelah kejadian itu, saya tinggal di rumah keluarga Paolo Simoncelli di Coriano selama sekitar dua bulan. Itu adalah cara kami untuk saling menguatkan, seperti yang Marco inginkan,” kata Pernat.

Pernat juga mengaku sempat berpikir untuk pensiun dari dunia balap karena kehilangan yang begitu besar.

Rossi dan Rasa Bersalah yang Tak Terucapkan

Di tengah duka yang mendalam, Rossi sempat menghilang. Selama dua bulan setelah insiden, ia tidak menunjukkan dirinya atau menghubungi keluarga Simoncelli.

“Paolo sempat kecewa, mengingat betapa dekatnya hubungan Valentino dengan Marco,” ujar Pernat.

Namun, belakangan alasan di balik sikap Rossi terungkap. Menurut Pernat, Rossi merasa sangat bersalah karena roda motornya adalah yang terakhir menyentuh tubuh Marco dalam kecelakaan maut itu. 

Rasa bersalah ini begitu besar hingga membuatnya enggan bertemu keluarga Simoncelli.

Pada akhirnya, Rossi memberanikan diri untuk datang ke rumah keluarga Simoncelli. 

Dalam pertemuan emosional itu, ia memeluk Paolo dan dengan suara lirih berkata, “Maaf, itu aku.” Pernat yakin bahwa kejadian ini membekas dalam diri Rossi, dan hingga saat ini ia masih membawa beban emosional tersebut.

VR46 Academy: Warisan untuk Marco

Meski dihantui rasa bersalah, Rossi tetap melanjutkan kariernya di MotoGP dan mencetak berbagai rekor. 

Namun, ia tidak melupakan Simoncelli. Untuk mengenang sahabatnya, Rossi mendirikan VR46 Academy, akademi balap yang bertujuan mencetak pembalap muda Italia berbakat.

VR46 Academy telah melahirkan banyak pembalap berbakat, salah satunya Francesco Bagnaia yang menjadi juara dunia MotoGP pada 2022. 

Namun, menurut Pernat, misi ini sebenarnya sudah dimulai sejak Simoncelli masih hidup.

“Marco adalah pemenang sejati. Persahabatannya dengan Valentino Rossi sempat sedikit merenggang saat ia mulai mengalahkannya di beberapa balapan,” ungkap Pernat. 

“Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada dikalahkan oleh sahabat sendiri, meskipun mereka tetap sangat dekat.”

Tak hanya akademi, keluarga Simoncelli juga mendirikan yayasan untuk mengenang Sic. 

Pernat menyebutkan bahwa yayasan ini menghasilkan hampir 2 juta euro per tahun, mencerminkan betapa besar kecintaan publik terhadap Simoncelli.

“Marco adalah teman semua orang. Mustahil ada yang tidak menyukai dia,” tutup Pernat.

Kenangan yang Tak Terlupakan

Valentino Rossi mungkin sudah pensiun dari MotoGP, tetapi kenangan tentang Marco Simoncelli akan selalu hidup dalam dirinya. 

Rasa kehilangan dan kesedihan itu tetap ada, menjadi bagian dari perjalanan hidupnya. 

Meskipun demikian, melalui VR46 Academy dan berbagai upaya lainnya, ia memastikan bahwa warisan Simoncelli tetap hidup dan menginspirasi generasi penerus.

Tragedi memang menyakitkan, tetapi dari luka itu, Rossi membangun sesuatu yang lebih besar: sebuah penghormatan abadi untuk sahabat yang telah pergi terlalu cepat.

Selasa, 30 Januari 2024

Pertamina Lubricants Gandeng Lamborghini dan Valentino Rossi untuk Toko Merchandise

Peluncuran livery terbaru dair Tim Pertamina Enduro VR46 Racing Team" di Riccione, Italia, Rabu (24/01/2023). (ANTARA/Chairu Rohman)
Peluncuran livery terbaru dair Tim Pertamina Enduro VR46 Racing Team" di Riccione, Italia, Rabu (24/01/2023). (ANTARA/Chairu Rohman)
JAKARTA - PT Pertamina Lubricants telah mengumumkan rencananya untuk membuka store merchandise eksklusif di Indonesia setelah menjalin kemitraan dengan Lamborghini dan tim balap Valentino Rossi. 

Direktur Utama PT Pertamina Lubricants, Werry Prayogi, menyatakan bahwa mereka berencana untuk memanfaatkan gerai-gerai SPBU milik Pertamina sebagai lokasi untuk store khusus ini.

"Walaupun izin untuk membuka store khusus ini tidak mudah didapat karena eksklusivitas merek yang sangat dijaga, kami harus menghormati hal tersebut," ujar Werry dalam acara peluncuran livery terbaru "Tim Pertamina Enduro VR46 Racing Team" di Riccione, Italia, pada Rabu (24/01/2024).

Meskipun demikian, PT Pertamina Lubricants akan terus berupaya untuk menyediakan merchandise asli mereka di gerai-gerai SPBU milik Pertamina di Indonesia. 

"Jika izinnya diperoleh, para penggemar Lamborghini dan VR46 akan lebih mudah mendapatkan merchandise di Indonesia," tambahnya.

Werry juga mengingatkan para penggemar agar berhati-hati saat membeli merchandise yang mengatasnamakan merek tersebut yang terkait dengan Pertamina, terutama jika harga yang ditawarkan tidak wajar. 

"Barang-barang asli masih tersedia di Italia, jadi jika menemukan barang dengan harga murah dan kualitas yang meragukan di online shop, itu bukan barang asli," tegasnya.

Kemitraan PT Pertamina Lubricants dengan "Tim Pertamina Enduro VR46 Racing Team" dan Lamborghini Squadra Corse bertujuan untuk mempromosikan nama Indonesia secara global, sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen lokal terhadap produk Pertamina. Kerja sama ini akan berlangsung hingga tahun 2025.

Sumber: Antara/Chairul Rohman
Editor: Yakop

Desainer Livery VR46 Bagikan Pengalaman dengan Valentino Rossi

Valentino Rossi berdiri di depan motor terbaru yang akan digunakan balapan MotoGP musim 2024 bersama dengan tim barunya "Tim Pertamina Enduro VR46 Racung Team" di Riccione, Italia, Rabu (24/01/2024). (ANTARA/Chairul Rohman)
Valentino Rossi berdiri di depan motor terbaru yang akan digunakan balapan MotoGP musim 2024 bersama dengan tim barunya "Tim Pertamina Enduro VR46 Racung Team" di Riccione, Italia, Rabu (24/01/2024). (ANTARA/Chairul Rohman)
JAKARTA - Desainer livery dari Tim Balap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Aldo Drudi, berbagi cerita tentang alasan di balik kerjasamanya dengan legenda MotoGP, Valentino Rossi, yang telah lama dikenalnya. 

Drudi mengungkapkan bahwa menjadikan Rossi, atau yang lebih dikenal sebagai "The Doctor," sebagai mitra bisnis tidaklah sulit baginya. 

Hubungan mereka sudah terjalin sejak masa remaja, di mana Rossi sering mengunjungi rumahnya bersama ayahnya.

Desainer warna dan livery dari Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Aldo Drudi saat ditemui usai peluncuran livery terbaru dari "Tim Pertamina Enduro VR46 Racung Team" di Riccione, Italia, Rabu (24/01/2024). (ANTARA/Chairul Rohman)
Desainer warna dan livery dari Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Aldo Drudi saat ditemui usai peluncuran livery terbaru dari "Tim Pertamina Enduro VR46 Racung Team" di Riccione, Italia, Rabu (24/01/2024). (ANTARA/Chairul Rohman)
"Saya telah menghabiskan banyak waktu bersamanya; dia tumbuh di rumah saya saat masih muda dan sering datang bersama ayahnya," kata Drudi, perancang livery motor baru yang akan digunakan oleh Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio, beberapa waktu lalu di Riccione, Italia.

Drudi memang telah lama dipercaya oleh Rossi dalam hal desain, dan kepercayaan tersebut masih berlanjut hingga hari ini. Livery baru ini juga mendapat apresiasi yang positif dari mantan pembalap asal Tavullia, Italia.

Livery terbaru ini menampilkan kombinasi warna khas dari legenda MotoGP tersebut dengan warna khas pelumas dari Indonesia, Pertamina Enduro, yang menjadi sponsor utama tim satelit ini.

"Kerjasama dengan keduanya, baik Pertamina maupun tim VR46, tidak sulit karena mereka memiliki visi yang jelas dari awal," ungkapnya.

Drudi menjelaskan bahwa perubahan dari warna yang lebih gelap menjadi lebih terang, yang dikenal sebagai Fluo Stream, bertujuan agar lebih menonjol dan mudah dikenali oleh para penggemar selama balapan.

"Bersama Pertamina Enduro, kami melangkah maju, beralih dari gelap ke Fluo Stream, yang menjadi julukan baru bagi para pembalap bintang kami di tim ini. Warna kuning melambangkan sejarah Valentino Rossi, sementara merah melambangkan Pertamina Enduro," jelasnya.

Pada musim balap ini, tim VR46 masih akan menggunakan Ducati Desmosedici GP23. Perubahan desain ini sangat terlihat jelas, terutama pada bagian depan yang kini dihiasi dengan warna kuning stabilo (Fluo Stream) hingga ke bagian spakbor depan.

Sementara pada bagian tangki bensin hingga bagian belakang, Drudi memadukan warna putih dengan merah, yang merupakan representasi dari perusahaan pelumas asal Indonesia.

"Warna putih digunakan sebagai transisi agar kombinasi warna ini membuat motor lebih mudah dikenali, bahkan dari kejauhan," tambahnya.

Minggu, 04 April 2021

Rossi di Grand Prix Doha Qatar masih Dihantui masalah Daya Cengkeram Ban Belakang

Rossi di Grand Prix Doha Qatar masih Dihantui masalah Daya Cengkeram Ban Belakang
Pebalap tim Petronas Yamaha SRT Valentino Rossi di Grand Prix Doha, SIrkuit Losail, Qatar. (3/4/2021) (HO via Petronas SRT)

BorneoTribun -- Valentino Rossi pada babak kualifikasi Grand Prix Doha di Qatar, Sabtu, masih dihantui masalah daya cengkeram ban belakang yang akhir pekan ini membuat sang juara dunia sembilan kali bakal start dari P21 yang merupakan posisi terburuk selama kariernya dalam MotoGP.

Pebalap veteran yang kini memperkuat tim Petronas Yamaha SRT itu sadar bahwa mustahil baginya lolos ke babak Kualifikasi 2 (Q2) setelah menyelesaikan sesi latihan bebas kedua di luar posisi sepuluh besar.

Kendati kondisi trek yang tak bersahabat pada sesi latihan ketiga, Rossi finis P9 dengan catatan 1:56,718, tapi pada babak kualifikasi dia terganjal masalah grip ban belakang yang menghalanginya menyintas Q1 dan berakhir dengan P21 setelah mencetak waktu 1:54,881.

"Hari ini sangat sulit karena kami sangat kewalahan dengan ban belakang. Dibandingkan dengan pekan lalu kami mencoba memodifikasi setting dan juga sejumlah elektronik, tapi saya kehilangan performa di kualifikasi dan tidak cukup cepat," kata Rossi dikutip laman resmi tim.

"Kami juga tidak mampu memperbaiki diri dan kami menempatkan terlalu banyak tekanan pada ban belakang. Tujuan kami adalah lebih konsisten dengan kecepatan kami menjelang balapan, tapi kami memiliki masalah yang sama setelah menyelesaikan beberapa putaran."

"Kami memiliki satu kesempatan lagi dalam pemanasan besok untuk mencoba sesuatu, tapi kami tahu start dari belakang akan sulit. Kami akan mencoba membuat sejumlah perubahan dan melihat apa yang akan terjadi."

Rossi mengalami masalah serupa ketika mengawali Grand Prix Qatar yang juga digelar di Sirkuit Losail akhir pekan lalu dari P4, tetapi finis P12 dalam seri pembuka musim 2021.

Sedangkan rekan satu timnya, Franco Morbidelli, akan start dari baris keempat di P10 setelah sempat mendapati motor Yamaha M1-nya mengeluarkan asap tebal dari knalpotnya ketika sesi latihan bebas, Jumat.

Oleh: Antaranews

Jumat, 26 Maret 2021

Rasa Pertama Masuk Sekolah, Valentino Rossi Akui Senang Kejuaraan Dunia MotoGP kembali Bergulir

Rasa Pertama Masuk Sekolah, Valentino Rossi Akui Senang Kejuaraan Dunia MotoGP kembali Bergulir
Valentino Rossi saat masih di Tim Yamaha Pabrik. Angelo_Giordano / 185 images (Pixabay)

BorneoTribun -- Valentino Rossi tak bisa menyembunyikan kesenangannya ketika Kejuaraan Dunia MotoGP kembali bergulir diawali dengan seri pembuka di Qatar pada akhir pekan ini.

Meski ini merupakan tahun ke-26 bagi sang pebalap veteran Italia bertarung di ajang Grand Prix, Rossi tersenyum lebar layaknya anak sekolah menyambut tahun ajaran baru.

"Ini seperti hari pertama masuk sekolah, selalu menyenangkan," kata juara dunia sembilan kali itu di sesi jumpa pers Grand Prix Qatar, seperti dilansir laman resmi MotoGP, Kamis.

Tahun ini pun Rossi mengenakan seragam baru, setelah meninggalkan tim pabrikan Yamaha dan melanjutkan kariernya setidaknya satu tahun lagi bersama tim Petronas Yamaha SRT, untuk pertama kalinya sejak 2001 ia membela tim satelit.

"Saya berganti tim setelah sekian lama tapi saya merasa atmosfernya bagus dan hasil tesnya tak terlalu buruk.

"Sekarang kita lihat di akhir pekan balapan sesungguhnya," kata Rossi yang ingin membalap dua tahun lagi meski usianya sudah kepala empat.

Sementara itu Joan Mir masih menjadi favorit untuk mempertahankan gelar juara dunia.

Pebalap Spanyol itu menjadi pebalap paling konsisten tahun lalu, di tengah absennya Marc Marquez yang cedera sepanjang musim, hingga merebut titel MotoGP pertamanya di tahun keduanya turun di kelas premier bersama Suzuki.

"Senang bisa berada lagi di sini. Tahun lalu musim yang sangat baik, mewujudkan mimpi menjadi juara dunia," kata Mir.

"Tapi, kami di sini, di Qatar, mulai dari nol lagi semuanya. Hasil tes tak terlalu buruk tapi kami masih harus berbenah.

"Kami menantikan musim ini, dengan tantangan yang berbeda dan mencoba mempertahankan gelar," kata Mir.

Fabio Quartararo akan menjadi salah satu penantang serius untuk perebutan gelar juara tahun ini setelah sang pebalap Prancis direkrut tim pabrikan Yamaha.

Quartararo harus merelakan gelar juara tahun lalu melayang menyusul penampilan tak konsisten motornya meski memenangi tiga grand prix di musim yang terganjal pandemi itu.

"Tahun lalu pada akhir musim terasa sulit, tapi saya belajar banyak hal yang bisa memberi saya banyak pengalaman untuk masa depan.

"Saya siap untuk 2021 dan itu yang paling penting," kata Quartararo.

Setelah menjadi tuan rumah tes pramusim selama lima hari bulan ini, Qatar bersiap menjadi dua tuan rumah seri pembuka pada 28 Maret dan 4 April nanti.

Oleh: Antaranews

Minggu, 27 September 2020

Gabung Tim Petronas Yamaha, Rossi Bisa Jajal Serkuit Indonesia

Gabung Tim Petronas Yamaha, Rossi Bisa Jajal Serkuit Indonesia
Valentino Rossi(Foto: Autosport)


BorneoTribun | MotoGP, Olahraga - Terjawab sudah teka-teki masa depan Rossi. Pebalap Italia itu akhirnya resmi bergabung dengan tim satelit Yamaha, Petronas Yamaha SRT, mulai musim 2021.


Valentino Rossi akhirnya resmi bergabung dengan tim Petronas Yamaha SRT di 2021. Artinya, The Doctor bisa tampil dalam seri kalender MotoGP Indonesia.


Kabar ini diumumkan Petronas Yamaha SRT di situs resminya. Tim satelit Garpu Tala itu memastikan Rossi akan menjadi duet baru Franco Morbidelli di MotoGP 2021.


"Juara dunia 9 kali resmi lanjut di MotoGP bersama skuad Malaysia, bersama Franco Morbidelli," tulis situs resmi Petronas Yamaha SRT.


Rumor Rossi ke Petronas Yamaha SRT sudah berhembus sejak lama. Tepatnya ketika rider Italia itu dipastikan tergusur di tim utama Yamaha, usai digantikan Fabio Quartararo.


Kepastian bergabung dengan Petronas Yamaha SRT membuat Rossi masih akan membalap di MotoGP 2021. Itu artinya, rider berusia 41 tahun itu juga berpeluang turun di seri kalender MotoGP Indonesia.


Diketahui, Indonesia akhirnya bisa mendapat slot tuan rumah MotoGP dari Dorna Sport. Indonesia mendapat jatah mulai musim 2021, dengan menggunakan Sirkuit Mandalika di Lombok.


Indonesia sendiri bisa menjadi tuan rumah kejuaraan balap internasional setelah absen selama 23 tahun. Terakhir, kejuaraan 500cc sempat digelar di Sirkuit Sentul, di mana Rossi ketika itu juga ikut turun di kelas 125cc-nya.


Rossi sendiri memang sempat menegaskan tekadnya terus membalap, termasuk di MotoGP 2021. Juara dunia 9 kali itu mengaku belum kepikiran untuk pensiun.


"Jika saya berhenti dari MotoGP, saya masih akan melakukan hal-hal berbahaya. Saya ingin mencoba sesuatu dengan mobil, mengendarai balapan 24 jam, yang mana semuanya berbahaya," kata Rossi, dikutip dari Speedweek beberapa waktu lalu.


"Bahkan bisa saja saya tinggal di rumah dan bersenang-senang naik kuda, atau saya harus tetap di tempat tidur. Selama saya mengendarai sesuatu, selalu ada resiko," dia menambahkan.


"Saya tidak akan mengubah pikiran saya dan bakal lanjut terus tahun depan," demikian kata Valentino Rossi soal masa depannya di MotoGP. (yk/mp)

Sabtu, 26 September 2020

Musim Depan, Valentino Rossi Resmi Jajal Motor Petronas Yamaha

Valentino Rossi Resmi Jajal Motor Petronas Yamaha
Pembalap motoGP Valentino Rossi. (Foto: Screenshot)


BorneoTribun | MotoGP, Olahraga - Mulai musim depan dikabarkan Valentino Rossi akan memperkuat tim MotoGP Petronas Yamaha SRT. Pembalap julukan The Doctor itu merasa sangat gembira karena masih bisa berkarir dibalapan tahun 2021.


"Saya sangat gembira melanjutkan membalap di 2021 dan melakukan itu bersama Petronas Yamaha Sepang Racing Team," kata Rossi dilansir Detik.com, Sabtu (26/9/2020).


Rossi sudah kehilangan tempat di tim pabrikan Yamaha sejak akhir musim lalu. Ketika itu Yamaha memutuskan mengontrak Fabio Quartararo sebagai rekan Maverick Vinales di MotoGP 2021.



Saat itu sempat beredar isu kalau Rossi akan memilih pensiun. Namun yang kemudian berkembang adalah peluang pemilik sembilan gelar juara dunia itu membela Petronas Yamaha SRT.


Meski bergabung dengan tim satelit, Rossi dijanjikan mendapat motor dan dukungan penuh dari pabrikan Yamaha.


"Di paruh pertama musim saya membuat keputusan dan saya sudah berbicara dengan Yamaha, yang membuat kesepakatan dengan saya. Mereka bilang, meski tidak ada tempat di tim pabrikan, saya dijamin dapat motor pabrikan dan dukungan selayaknya pebalap pabrikan," lanjut rider 41 tahun itu.


Kabar Rossi akan meresmikan kontraknya dengan Petronas Yamaha SRT pada akhir pekan ini sudah berembus sejak beberapa hari lalu. Sesuai isu yang sebelumnya banyak berkembang, kontrak Rossi dengan Petrona Yamaha SRT hanya berdurasi satu tahun. (*)

Senin, 17 Agustus 2020

Hampir Naas, Valentino Rossi Finis Kelima dan Populer di Twitter

Selamat dari maut, Valentino Rossi finis kelima di MotoGP Austria dan trending topic di Twitter. (Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp)


JAKARTA - Valentino Rossi memang tak menjuarai MotoGP Austria 2020. Tapi, The Doctor menjadi buah bibir di Twitter dan mampu finis kelima usai selamat dari maut.

Di Red Bull Ring, Spielberg, Minggu (16/8/2020) malam WIB, Andrea Dovizioso yang menjadi pemenang MotoGP Austria 2020. Jalannya balapan sempat diwarnai kecelakaan hebat.


Pada saat balapan menyisakan 20 putaran, Franco Morbidelli dan Johann Zarco terlibat insiden. Motor Zarco diterjang oleh Morbidelli, hingga kedua pebalap mesti menyudahi balapan lebih cepat.


Motor Zarco dan Morbidelli sampai melayang ke udara. Valentino Rossi melintas saat di dekat crash Zarco dan Morbidelli, motor YZR-M1 Morbidelli ada beberapa meter di muka Rossi.

Rider Monster Energy Yamaha lainnya, Maverick Vinales, juga selamat dari hantaman motor yang melayang.


Di sebuah rekaman video di Twitter resmi MotoGP, tampak wajah Valentino Rossi masih belum percaya dirinya bisa selamat dari celaka.


Di saat balapan restart, Rossi memulai dari posisi ketujuh. Dia akhirnya mampu mengunci posisi kelima., menyandang sebagai pebalap terbaik dari tim Yamaha

"Setelah kengerian sebelumnya, @ValeYellow46 bisa membalap dengan tangguh mengamankan posisi kelima," kata situs resmi MotoGP.


Kengerian motor Morbidelli yang melintas di muka Valentino Rossi ramai menjadi perbincangan di Twitter. Hingga Minggu malam, Rossi menjadi topik yang paling dibicarakan di Twitter.




"Vinales dan Rossi beruntung masih hidup," kicau akun @mattzel89.


"Gila sih ini, Rossi beruntung banget," kicau pengguna Twitter lainnya @ayunmusculus.(yk/rn)