Berita Borneotribun.com: Universitas Tanjungpura Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Universitas Tanjungpura. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Universitas Tanjungpura. Tampilkan semua postingan

Rabu, 28 Februari 2024

Pj Wali Kota Pontianak Bersama Universitas Tanjungpura Tingkatkan Riset

Pj Wali Kota Pontianak Bersama Universitas Tanjungpura Tingkatkan Riset
Penandatanganan kerja sama Pemerintah Kota Pontianak dengan Universitas Tanjungpura, Selas (27/2/2024) (ANTARA/Dedi)
PONTIANAK - Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat Ani Sofian, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan ekosistem riset dengan melibatkan Universitas Tanjungpura (Untan) dalam mendukung pembangunan berbasis ilmu pengetahuan di daerah tersebut. 

Dalam sebuah acara penandatanganan kerja sama di Aula Rohana Muthalib Bappeda pada hari Selasa, Ani Sofian menyatakan pentingnya kerja sama dengan berbagai fakultas dan lembaga di Untan. 

 "Perjanjian kerja sama dengan Untan penting demi menciptakan pembangunan yang berbasis riset. Telah dilaksanakan penandatanganan kerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Untan." jelasnya.

Ani Sofian juga menegaskan bahwa setiap kebijakan pemerintah harus didasarkan pada ilmu pengetahuan, dan bahwa perlu terobosan dan penyesuaian dengan tuntutan zaman untuk meningkatkan pembangunan di berbagai sektor. 

Penandatanganan kerja sama tersebut juga diikuti dengan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Pontianak Setelah Pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing, Tol dan Bandara Singkawang’, yang menyoroti dampak pembangunan infrastruktur tersebut terhadap perkembangan Kota Pontianak sebagai ibukota provinsi.

Dalam konteks ini, Ani Sofian menekankan pentingnya keterlibatan para pakar di berbagai bidang untuk merumuskan langkah pembangunan yang efektif. 

Dia menyatakan, "Kita perlu sumbangan pemikiran dari para pakar untuk melihat peluang dan tantangan pembangunan Kota Pontianak ke depan."

Pembangunan infrastruktur yang pesat di Kalimantan Barat, seperti pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing, jalan tol yang menghubungkan Kota Pontianak dan Kota Singkawang, serta pembangunan bandara di Kota Singkawang, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam sektor infrastruktur di wilayah tersebut. 

Ani Sofian menyoroti bahwa perubahan ini akan berdampak pada pergerakan orang dan barang di masa depan, dengan Pontianak sebagai pintu masuk utama pergerakan tersebut.

Di akhir pernyataannya, Ani Sofian mengungkapkan harapannya bahwa transformasi Bapedda Pontianak menjadi Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) pada tahun 2025 mendatang akan semakin menguatkan upaya pembangunan yang berbasis riset dan inovasi di Kota Pontianak.

Jumat, 29 Desember 2023

Mahasiswa Universitas Tanjungpura Menerbitkan Riset dalam Jurnal Terakreditasi Sinta 2

Mahasiswa Universitas Tanjungpura Menerbitkan Riset dalam Jurnal Terakreditasi Sinta 2
Foto: Wakil Dekan III FKIP Untan Agus Syahrani (batik krem) berfoto bersama mahasiswa magang Program MBKM Mandiri FKIP Untan dan mentor magang dari BRIN Pontianak, di Pontianak, Kamis (28/12/2023). (ANTARA/HO-BRIN Pontianak)
PONTIANAK – Sebuah pencapaian gemilang lahir dari Ikhza Mahendra Putra, mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak yang tengah menjalani magang di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kalimantan Barat. 

Keberhasilannya mempublikasikan hasil risetnya dalam jurnal nasional terkemuka, Sinta 2, menjadi sorotan yang membanggakan.

Menurut Wakil Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untan, Agus Syahrani, jurnal Science and Technology Index (Sinta) 2 merupakan salah satu jurnal bergengsi yang dipantau langsung oleh Kemendikbud Ristek, menjadikannya pencapaian luar biasa bagi mahasiswa tersebut.

Ikhza Mahendra Putra, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, menghabiskan empat bulan magang di BRIN Pontianak, Kalimantan Barat. 

Risetnya berjudul "Unlocking Melawi Malay Medicine Mantras: Pola Suara dan Simbolisme Ekologis dalam Sastra Lisan" berhasil diterbitkan di REiLA: Journal of Research and Innovation in Language pada 26 Desember 2023.

Menurut Agus, pencapaian ini merupakan bukti dari kegigihan dan semangat riset Ikhza selama masa magang di BRIN, yang didukung oleh mentor peneliti dari Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunitas. 

Pengalaman berharga ini memberikan landasan kuat bagi Ikhza dalam eksplorasi bahasa dan sastra.

Publikasi riset ini bukan hanya keberhasilan pribadi bagi Ikhza Mahendra Putra, tetapi juga menjadi inspirasi positif bagi komunitas riset bahasa dan sastra di Kalimantan Barat, khususnya bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Tanjungpura.

Menyongsong Masa Depan sebagai Peneliti Muda Berbakat

Menurut Wakil Dekan III, capaian ini membuka pintu bagi Ikhza untuk menjadi peneliti muda berbakat di bidang bahasa dan sastra lokal Kalimantan Barat secara digital.

Capaian ini juga menunjukkan bahwa kombinasi pendidikan yang fleksibel dan pengalaman magang dapat membentuk seorang peneliti yang komprehensif dan berkualitas.

Ikhza Mahendra Putra, dengan latar belakang pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Tanjungpura, berhasil menggabungkan teori dan praktik secara sinergis selama magangnya di BRIN Pontianak. 

Hal ini membuktikan bahwa pendidikan yang adaptif dan pengalaman praktis sangat mendukung perkembangan seorang peneliti yang handal.

Penghargaan untuk Mentor Magang

Ikhza juga menegaskan bahwa mentor dari BRIN memberikan berbagai pengetahuan dan keterampilan penting selama masa magangnya. 

Mentor mereka, Dedy Ari Asfar, tidak hanya memberikan arahan dalam proses penelitian, tetapi juga berkomitmen mendukung pertumbuhan mahasiswa magang lainnya.

Dedy Ari Asfar menambahkan bahwa artikel penelitian Ikhza Mahendra Putra berhasil melewati seleksi ketat double-blind peer review, menegaskan kualitas tinggi dan kontribusi substansial terhadap ranah bahasa dan linguistik dalam publikasi nasional oleh jurnal terkemuka, Sinta 2.
 
Source : Antara/Nurul Hayat

Senin, 18 September 2023

UKM Sarang Semut Untan Pertanyakan Ruang Apresiasi dan Ekspresi Kesenian di Kota Pontianak

Pengembangan Seni Mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) menggelar pertunjukan musik (Street Gigs).
PONTIANAK - Berangkat dari kegelisahan terkait minimnya keberadaan ruang apresiasi dan ekspresi kesenian di Kota Pontianak, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sarana Pengembangan Seni Mahasiswa (Sarang Semut) Universitas Tanjungpura (Untan) menggelar pertunjukan musik (Street Gigs) dan Diskusi bertajuk "BEERISIK Vol 1".

Perhelatan berlangsung di Rumah Adat Melayu Kampung Caping dan Pasar Rakyat/Pasar Tengah, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Dihadiri para penikmat serta para penggiat seni dari berbagai komunitas dan
dimeriahkan dengan penampilan band berbagai genre.

Salah satu anggota panitia UKM Sarang Semut, Mario menyampaikan rangkaian kegiatan terdiri atas Diskusi dan Pertunjukan Musik (Street Gigs). 

"Diskusi dilaksanakan di Rumah Adat Melayu Kampung Caping pada 03 September, dan pada Diskusi tersebut kita ngebahas tentang keberadaan ruang apresiasi dan ekspresi kesenian yang ada di Kota Pontianak, bukan hanya untuk seni musik, karena kesenian kan macam-macam ada lukis, teater, tari, dan lain-lain. Dan pada hari ini adalah acara puncak dari rangkaian kegiatan BEERISIK Vol 1," katanya, saat ditemui di Pertunjukan Musik (Street Gigs) Pasar Rakyat/Pasar Tengah, Sabtu Malam (16/09/2023).

"Kenapa pada acara puncaknya kita angkat issuenya di ruang publik salah satunya pasar tengah. Karena kita ingin mempertanyakan, apakah kita ini masih bisa dibilang eksinya itu dianggap apa tidak? dengan yang memegang kebijakan, sebenarnya itu pesan yang kita bawa," terangnya lagi.

Mario mengatakan "didalam aksi ini kita turut mengandeng berbagai komunitas, dan penggiat seperti kerumunan, soundliar, aliansi parabocor, dan lain-lainnya. Dan ada juga pihak sponsor yang turut membantu misalnya towget out dari hotel-hotel ada beberapa, nah kalau untuk peralatan ini soundsystem dan lighting itu dari wirasuara kita kolaborasikan perlatannya dari tyo di fkip prodi seni Untan, dan sponsor-sponsor lainnya," urainya.

Ia berujar, kalau berbicara harapan sebenarnya banyak, ini cuma merupakan suara-suara kecil. Kita ingin, imbuh Mario, kembali lagi, kita ingin bertanya apakah masih diperdulikan atau tidak sebagai penggiat. Untuk harapan lain-lain pada akhirnya adalah semua bisa punya poros untuk berkegiatan kesenian.

Jadi, sambung dia, kita pinginnya poros kalau jaman dulu kan Taman Budaya (TB), jadi disitu enak bisa sharing, tukar pikiran, dan bahkan bisa sambil bantu-bantu, misalnya yang ini lagi produksi kita bantu, dan yang ini lagi berkegiatan kita juga bantu, yang pada intinya membangun aksi kolektif pada ruang tersebut. 

"Maka dari itu kita inginnya poros, poros untuk berkesenian. Dan tuntutannya tidak harus gedung yang megah, cukup layak dan bisa di fungsikan untuk kawan-kawan penggiat," tandasnya. (Izr/Hr)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno