Berita Borneotribun.com: Tragedi Kanjuruhan Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Tragedi Kanjuruhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tragedi Kanjuruhan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 08 Oktober 2022

Indonesia Tak Kena Sanksi FIFA, Netizen: Terima Kasih Pak Jokowi

Indonesia Tak Kena Sanksi Fifa, Netizen: Terima Kasih Pak Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Ho-Indonesia Maju)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan hasil percakapannya dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait kejadian di Kanjuruhan, Malang. 


Pada percakapan via telfon tersebut, Jokowi berbicara langsung dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino.  


Melalui akun Instagram pribadinya, Jokowi bersyukur sepak bola Indonesia tidak dikenai sanksi oleh FIFA. 


Jokowi juga menyampaikan bahwa FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia.  


“FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut,” ujar Jokowi pada unggahannya, Jumat (8/10).  


Keputusan FIFA tersebut disambut hangat oleh masyarakat Indonesia. Keputusan tersebut dinilai tak lepas dari peran tangan dingin Jokowi melalui lobi-lobi kepada FIFA.  


Di akun Instagram Jokowi, beberapa netizen mengungkapkan terima kasihnya kepada Jokowi. Pasalnya, sepakbola Indonesia saat ini sedang berjuang di berbagai ajang.  


“Rasanya ini skenario terbaik yg bisa Indonesia dapatkan. Terima kasih Pak Jokowi,” tulis komika sekaligus sutradara Pandji Pragiwaksono yang ikut mengomentari unggah Jokowi melalui akun pandji.pragiwaksono.  


Tak hanya itu, akun rmdnhdyt01 juga menyampaikan kekagumannya terhadap langkah cepat Jokowi kepada FIFA. 


Dia menyebut keputusan FIFA tak lepas dari peran Jokowi di dunia internasional.  “Presiden paling disegani di seluruh dunia👏Hatur nuhun,” tulisnya.  


Diketahui, laga Arema vs Persebaya di Kanjuruhan Malang memakan korban hingga ratusan nyawa. Kejadian tersebut mendapat sorotan besar dari seluruh dunia. Saat ini sudah ditetapkan enam orang tersangka oleh Polri dalam kejadian tersebut. (Yakop/Im)

Kamis, 06 Oktober 2022

Serius Usut Tragedi Kanjuruhan, Jokowi Tunjuk Mahfud Md Ketuai Tim  Pencari Fakta

Serius Usut Tragedi Kanjuruhan, Jokowi Tunjuk Mahfud Md Ketuai Tim  Pencari Fakta
Presiden Jokowi menjenguk salah seorang korban tragedi Kanjuruhan. (BorneoTribune/Ho-IM) 
borneoJakarta -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) serius mengusut tuntas tragedi yang terjadi di Stadion  Kanjuruhan Malang yang merenggut nyawa 131 orang anak bangsa. Jokowi pun  membentuk Tim Gabunga Independensi Pencari Pencari Fakta. 

Hal itu disampaikan Jokowi saat meninjau langsung kondisi Stadion Kanjuruhan pasca  kejadian yang sangat mencekam. 
Serius Usut Tragedi Kanjuruhan, Jokowi Tunjuk Mahfud Md Ketuai Tim  Pencari Fakta
Jokowi saat meninjau langsung kondisi Stadion Kanjuruhan pasca  kejadian yang sangat mencekam. (BorneoTribune/Ho-IM)
Jokowi telah mendapatkan gambaran apa yang harus  dilakukan, sehingga memutuskan membentuk tim pencari fakta. 

“Kita tahu telah dibentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta yang diketuai oleh  Pak Menko Polhukam."

"Kita harapkan nantinya tim ini segera bisa menyelesaikan  tugasnya, sehingga kita tahu betul-betul penyebab utama dari tragedi tanggal 1 Oktober  di Stadion Kanjuruhan, Malang,” ujar Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Presiden,  Kamis (6/10). 

Tak hanya itu, Mantan Walikota Solo ini menyebut telah mendapat gambaran utuh  tentang kejadian di Kanjuruhan.

Sehingga, menurut Jokowi akan ada berbagai  kementerian lain yang akan ikut turun. Berbagai hal menurut Jokowi harus dikaji, termasuk bangunan stadion. 

Jokowi telah  memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Saya sudah memerintahkan kepada Menteri PUPR untuk melakukan audit bangunan,  stadion ini termasuk bangunan, terhadap seluruh stadion yang dipakai dalam baik Liga  1, Liga 2, maupun Liga 3, untuk memperbaiki baik itu yang namanya pintu, pintu gerbang,  kemudian posisi duduk, pagar dan lain-lainnya." 

"Sehingga keselamatan penonton,  keselamatan suporter itulah yang ingin kita utamakan,” jelas Jokowi.
Serius Usut Tragedi Kanjuruhan, Jokowi Tunjuk Mahfud Md Ketuai Tim  Pencari Fakta
Jokowi saat meninjau langsung kondisi Stadion Kanjuruhan pasca  kejadian yang sangat mencekam. (BorneoTribune/Ho-IM)
Di Malang, Jokowi bersama Ibu Negara juga mengunjungi para korban di RSUD dr. Saiful  Anwar. 

Jokowi ingin memastikan para korban selamat mendapatkan pelayanan terbaik  dan seluruh biaya perawatan itu ditanggung oleh pemerintah.(im)

Rabu, 05 Oktober 2022

Polisi Perbaharui Jumlah Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan 131 Orang

Polisi Perbaharui Jumlah Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan 131 Orang
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo pada saat memberikan keterangan kepada media di Polres Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). BORNEOTRIBUNE/ANTARA/Vicki Febrianto/pri.

Borneotribune, Jakarta - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo menyebutkan jumlah korban meninggal tragedi Kanjuruhan sebanyak 131 orang, jumlah tersebut diperoleh setelah dilakukan verifikasi dan pengecekan bersama Dinas Kesehatan, Tim DVI dan direktur rumah sakit.


“Jadi data korban meninggal 131 orang,” kata Dedi kepada ANTARA saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.


Dedi menjelaskan, terjadi selisih data korban meninggal karena Tim DVI bersama Dinas Kesehatan awalnya mendata korban yang dibawa ke rumah sakit saja. Setelah dilakukan pencocokan data, diketahui ada 12 korban meninggal tidak di fasilitas kesehatan.


“Non faskes penyebab selisihnya setelah semalam dilakukan pencocokan data bersama dinas kesehatan, Tim DVI dan direktur rumah sakit,” kata Dedi.


Adapun rincian jumlah korban meninggal terdata sebanyak 44 orang di tiga rumah sakit pemerintah, yakni RSUD Kanjuruhan sebanyak 21 orang, RS Bhayangkara Hasta Brata Batu sebanyak dua orang dan RSU dr Saiful Anwar Malang sebanyak 20 orang.  


Kemudian sebanyak 75 korban meninggal dunia terdata di tujuh rumah sakit swasta, yakni RSUD Gondanglegi sebanyak empat orang, RS Wafa Husada sebanyak 53 orang, RS Teja Husada sebanyak 13 orang, RS Hasta Husada sebanyak tiga orang, RS Ben Mari sebanyak satu orang, RST Soepraoen sebanyak satu orang dan RS Salsabila sebanyak satu orang.


Lalu sebanyak 12 orang korban meninggal dunia di luar fasilitas kesehatan.


Hingga hari ini Polri telah memeriksa sebanyak 29 orang saksi terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan. Dari 29 orang tersebut, 23 orang di antaranya anggota Polri dan enam orang lainnya merupakan saksi-saksi di lokasi kejadian.


Selain itu, Tim Labfor Polri juga masih mendalami enam titik lokasi CCTV yang tersebar di pintu 3, 9, 10, 11, 12 dan 13. Kemudian dilakukan pemeriksaan tetesan darah secara laboratoris pada pintu 11 sampai dengan 13.


Oleh : Laily Rahmawaty

Editor : Yakop

Minggu, 02 Oktober 2022

Tewaskan Ratusan Suporter, Jokowi Perintahkan Kapolri Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Borneotribune/Ho-IM)
Borneotribune, Jakarta -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dukacita yang mendalam atas  meninggalnya 129 orang suporter yang menyaksikan laga Arema vs Persebaya di Stadion  Kanjuruhan, Malang. 

Jokowi telah memerintahkan Menteri Kesehatan, Gubernur Jawa  Timur untuk memonitor secara khusus pelayanan Kesehatan bagi para korban. 

Sebagai bentuk keprihatinan, Jokowi memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga,  Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) hingga Kepala Kepolisian  Republik Indonesia lakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan laga sepak bola.  

Termasuk di dalamnya , sistem pengamanan yang dilakukan. Mantan Walikota Solo ini menekankan perintahkan khusus kepada Listyo Sigit Prabowo  untuk melakukan investigasi Tragedi Kanjuruhan

Untuk memudahkan investigasi, Jokowi  memerintahkan PSSI menghentikan kompetisi Liga 1. 

“Khusus kepada Kapolri, saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus  ini. Untuk itu saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1  sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” ucap Jokowi di akun  Instagram pribadinya, Minggu (2/10/2022). 

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini sangat menyesalkan terjadinya tragedi Kanjuruhan  yang menewaskan anak-anak bangsa. 

Dan, meminta kepada seluruh elemen untuk  bekerja keras agar kejadian serupa tidak terulang lagi. 

“Saya menyesalkan terjadinya Tragedi Kanjuruhan ini dan saya berharap ini adalah Tragedi Kanjuruhan terakhir  sepak bola di tanah air."

"Jangan sampai ada lagi seperti Tragedi Kanjuruhan seperti ini di masa  yang akan datang,” ucap Jokowi. 

Jokowi mengingatkan, olahraga ialah ajang kompetisi yang menjunjung tinggi nilai-nilai  sportivitas. Menurut Jokowi nilai-nilai persaudaraan dan sportivitas tersebut harus di  atas segalanya.

“Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita  jaga bersama,” tutup Jokowi.

Diketahui, laga Arema melawan Persebaya di Liga 1 diwarnai bentrokan antara suporter dan petugas keamanan.

Bentrokan tersebut memakan korban jiwa ratusan suporter yang  menyaksikan duel klasik tersebut. 

(Yakop/IM)

Kapolri Listyo Sigit Prabowo Bertolak ke Malang Memantau Penanganan Tragedi Kanjuruan

Kapolri Listyo Sigit Prabowo Bertolak ke Malang Memantau Penanganan Tragedi Kanjuruan
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo. (BorneoTribune/ANTARA/Laily Rahmawaty)
borneoJakarta - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bertolak ke Kabupaten Malang, Jawa Timur, untuk memantau langsung penanganan tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan dan melakukan evaluasi dengan aparat serta pemerintah daerah setempat.
 
"Sesuai dengan perintah Bapak Presiden hari ini, Kapolri dan Menpora berangkat ke Malang," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo di Jakarta, Minggu.
 
Dedi mengatakan sesuai instruksi Presiden, Polri bergerak cepat menangani kerusuhan pendukung pertandingan sepak bola antara Arema Malang melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

"Kapolri akan melaksanakan rapat dengan Menpora dan pemerintah daerah setempat dan hasilnya akan dievaluasi terlebih dahulu tentunya nanti akan disampaikan ke rekan-rekan media," katanya.
 
Menurut jenderal bintang dua itu, Kapolri telah memberangkatkan Tim DVI Mabes Polri yang langsung menuju ke Malang kemudian mengerahkan seluruh tim dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara Malang, RS Bhayangkara Kediri, dan RS Bhayangkara Surabaya guna mempercepat proses identifikasi korban dan memberikan pelayanan kesehatan kepada korban luka.
 
Dedi menuturkan fokus Polri saat ini ada dua, yaitu kerja sama dengan tim medis setempat dalam memberikan pelayanan medis yang terbaik agar jumlah korban tidak bertambah.

"Yang kedua dengan jumlah korban begitu banyak, maka Tim DVI bekerja keras untuk segera identifikasi korban meninggal dunia dengan cepat agar korban dapat dikembalikan kepada keluarga masing-masing," katanya.
 
Untuk perkembangan terakhir tragedi Kanjuruhan, Dedi mengatakan aparat melakukan evaluasi terlebih dahulu, jika sudah dilakukan akan disampaikan kepada masyarakat. Ia meminta rekan-rekan media bersabar menunggu perkembangan lanjutan baik dari sisi investigasi maupun penanganan korban.
 
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi menyatakan bahwa tragedi yang hingga saat ini merenggut 130 nyawa akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, akan segera diinvestigasi.

Sebelumnya, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
 
Kerusuhan tersebut semakin membesar di mana sejumlah "flare" dilemparkan, termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
 
Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain. Dalam proses itu, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.
 
Penembakan gas air mata tersebut karena para pendukung tim berjuluk "Singo Edan" yang tidak puas dan turun ke lapangan telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

Oleh: Laily Rahmawaty
Editor: Yakop

Mantan Pemain Arema Era 1989-1990 Frans Watu Menilai Tragedi Kanjuruhan Jadi Duka Sepak Bola Indonesia

Mantan Pemain Arema Era 1989-1990 Frans Watu Menilai Tragedi Kanjuruhan Jadi Duka Sepak Bola Indonesia
Mantan Pemain Arema Era 1989-1990 Frans Watu Menilai Tragedi Kanjuruhan Jadi Duka Sepak Bola Indonesia. (BorneoTribune/ANTARA/Ho-Dok pribadi Frans Watu)
BorneoTribune, Kupang- Mantan pemain Arema era 1989-1990 Frans Watu menilai tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10) dan mengakibatkan sedikitnya 129 orang meninggal dunia menjadi duka sepak bola Indonesia.

“Duka yang dialami oleh suporter Aremania adalah duka yang juga yang dirasakan oleh sejumlah pecinta sepak bola di Indonesia,” kata Frans Watu saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Minggu.

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan tragedi Kanjuruhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya. Pertandingan sendiri berakhir dengan kemenangan tim tamu dengan skor 3-2.

Frans yang pernah berkostum Arema bersama Aji Santoso dan Bambang Nurdiansyah itu mengapresiasi pengurus PSSI yang langsung mengambil sikap tegas menghentikan sementara kompetisi Liga 1 Indonesia.
​​​​​​
Namun, dia menyoroti juga adanya penjualan tiket yang mencapai 40 ribu tiket dari sebelumnya yang dipersiapkan hanya sekitar 25 ribu saja dalam derbi Jawa Timur itu.

Panitia pertandingan, lanjut dia, harusnya juga memperhatikan hal non teknis yang dapat berimbas pada tragedi Kanjuruhan tersebut.

Disamping itu juga masalah gas air mata yang ditembakkan oleh aparat kepolisian ke tribun yang mengakibatkan banyak suporter yang ketakutan juga disoroti Frans karena sesuai aturan FIFA penembakan gas air mata dilarang apalagi diijinkan masuk ke dalam stadion sepak bola.

Tragedi ini dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi sepak bola Indonesia , karena FIFA pasti akan turun tangan menanggapi masalah ini.

Sebagai mantan pemain Arema dia berharap kejadian ini tidak terulang lagi, apalagi sampai menimbulkan banyak korban jiwa.

Pewarta: Kornelis Kaha/Antara
Editor: Yakop

Menko PMK: Merenggut 130 Nyawa Akibat Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Segera Diinvestigasi

Menko PMK: Merenggut 130 Nyawa Akibat Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Segera Diinvestigasi
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau lokasi kerusuhan di depan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). (BorneoTribune/ANTARA/Ari Bowo Sucipto/foc.)
BorneoTribune, Jatim - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Efendi menyatakan bahwa tragedi yang hingga saat ini merenggut 130 nyawa akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, akan segera diinvestigasi.

Muhadjir, di Kabupaten Malang, Minggu mengatakan bahwa, proses investigasi tersebut sesuai dengan perintah dari Presiden Joko Widodo. Pelaksanaan investigasi untuk mengungkap kejadian yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang itu akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Presiden juga memerintahkan untuk dilakukan investigasi. Secepat mungkin dan harus ada yang bertanggungjawab," kata Muhadjir.

Muhadjir menjelaskan, pemerintah menyesalkan peristiwa yang terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang digelar pada 1 Oktober 2022 tersebut. Peristiwa kericuhan itu, terjadi setelah laga tersebut berakhir.

Ia menambahkan, pemerintah juga memastikan akan memberikan santunan kepada para korban yang meninggal dunia maupun yang saat ini masih menjalani perawatan untuk pemulihan.

"Presiden sudah meminta ke gubernur untuk koordinasikan dan termasuk Mensos untuk santunan," ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, masih berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo, kompetisi Liga 1 2022-2023 dihentikan sementara untuk batas waktu yang belum ditentukan. Selain itu, pihaknya juga belum bisa mengambil kesimpulan siapa yang bertanggung jawab atas insiden itu.

"Untuk sementara pertandingan liga dihentikan. Berapa lama, dihentikan dulu. Belum tahu untuk siapa yang paling bertanggungjawab, masih (akan) diinvestigasi," ujarnya.

Sebelumnya, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Petugas pengamanan, kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Ditembakkanya gas air mata tersebut dikarenakan para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

Data terakhir menyebutkan bahwa korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur sebanyak 130 orang.

Pewarta : Vicki Febrianto/Antara
Editor: Yakop

127 Suporter Meninggal Dampak Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang

127 Suporter Meninggal Dampak Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang
Tangkapan layar - 127 Suporter Meninggal Dampak Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. (BorneoTribune/Antara)
BorneoTribune, Jatim - Sebanyak 127 suporter dilaporkan meninggal dunia dalam Musibah di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pascapertandingan antara Arema FC Menghadapi Persebaya Surabaya. 

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, Memaparkan dari 127 suporter yang meninggal dunia terlapor, dua diantaranya Yakni Personil Polri. 

"Dalam peristiwa itu, telah meninggal 127 suporter, dua diantaranya yakni Personel Polri," Ujar Nico. 

Nico menyebutkan sebanyak 34 suporter dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan saat di rumah sakit setempat. 

Menurutnya, hingga sampai Kini tertulis kira-kira 180 suporter yang masih tetap menjalani perawatan di dibeberapa rumah sakit Tertulis. 

Selain korban meninggal dunia, tercatat ada tiga belas unit kendaraan yang mengalami kerusakan, sepuluh diantaranya Adalah kendaraan Polri. 

"masih tetap ada 180 suporter yang terus dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. semata-mata sebagian, Sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tambahnya. 

Sesungguhnya, lanjutnya, Kompetisi di Stadion Kanjuruhan Terdaftar berjalan dengan lancar. Tapi, setelah pertandingan Berakhir, diduga pendukung Arema FC Merasakan kecewa dan Beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk Berburu pemain dan ofisial. 

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata. 

Menurutnya, penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial. 

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," katanya. 

Sementara itu, Bupati Malang M. Sanusi menyatakan seluruh biaya pengobatan para suporter yang saat ini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang. 

"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," kata Sanusi. 

Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10). Kekalahan itu merupakan yang pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir. 

Pewarta : Vicki Febrianto/Antara 
Editor: Yakop

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno