|
Permainan Ketapel. |
BorneoTribun Pontianak - Bahwa mengingat Pegurau tradisional yang dimainkan durasi waktu kecil rasanya begitu Heboh ya?
Bertepatan berkembangnya zaman dan teknologi, Pegurau tradisional kini sudah jarang sekali ditemukan. Semua tergantikan dengan Pegurau-Pegurau yang ada di gadget.
Kalian yang masih mudah adalah generasi penerus bangsa, kita Disarankan tetap melestarikan permainan tradisional agar keberadaannya tidak hilang ditelan jaman saja.
Permainan tradisional tidak kalah Seru dengan permainan Pegurau-pegurau yang ada di gadget lho, Netizen.
Ingin Kenal Apa Saja Pegurau tradisional yang Ramai, yang perlu Netizen coba? Yuk, baca Konten ini ya!
7 Pegurau Tradisional Ramai yang layak Kamu Coba :
1. Gundu/Kelereng
|
Permainan Gundu/Kelereng. |
Pegurau Gundu atau kelereng Yaitu Pegurau tradisional yang biasa dimainkan anak laki-laki.
Banyak dari anak laki-laki tersebut yang mengoleksi kelereng hingga sampai 1 kaleng biskuit dengan berbagai macam motif dan acuan.
Permainan kelereng atau gundu di tiap Lokasi memiliki nama yang berbeda-beda.
Di Jawa menyebutnya dengan Neker, di Sunda disebutnya dengan Kaleci, di Palembang disebutnya dengan Ekar, dan di Banjar disebutnya dengan Kleker.
Cara bermain kelereng, Rata-Rata dengan menggambar lingkaran dan Menaruh kelereng yang pasti dilombakan.
Lalu, Dengan Cara giliran pemain tentu akan menyentilkan kelereng mereka ke kelereng Pesaing yang Ada Di Dalam lingkaran.
Jika setelah menyentil kelereng dan Perihal kelereng yang Ada Di Dalam sampai keluar lingkaran, kelereng itu tentu akan menjadi miliknya.
Bermain kelereng atau gundu ini juga memiliki banyak manfaatnya.
Buat utama yang didapat Adalah berkembangnya saraf motorik, melatih reliabilitas, melatih kesabaran, melatih Potensi berpikir, melatih kepercayaan diri, meningkatkan ketelitian, dan yang lebih penting melatih interaksi sosial dengan kawan-temannya.
2. Benteng
|
Permainan Benteng. |
Pegurau benteng Ialah Pegurau tradisional yang dimainkan oleh 2 group, masing-masing grup terdiri dari 4 anak sampai 8 anak.
Masing-masing grup memilih suatu Tujuan merupakan markas, Kebanyakan berupa tiang, batu atau pilar yang dikenakan merupakan markasnya.
Cara bermain dari Pegurau ini Berasal dengan majunya salah satu pemain dari salah satu benten Buat melawan kaum pemain dari benteng lainnya.
Pemain dari benteng lainnya tentu akan maju Buat mengejar.
Jika pemain dari benteng penantang Akan terkejar dan Bakalan disentuh oleh pemain Lawan, maka pemain penantang dinyatakan mati.
Biasanya pemain penantang pasti berlari menghambat atau lagi-lagi ke bentengnya sendiri, dan rekan-relasi dari benteng ini pasti akan mengejar pemain dari benteng Pesaing yang mengejar tadi.
Demikian Sesudah Itu sampai terjadi saling kejar mengejar dari kedua benteng. Sampai salah satu benteng kehabisan pemain Gegara telah dimatikan dan bentengnya telah dikepung oleh Kompetitornya.
Dalam permainan benteng ini, Umumnya masing-masing Personil miliki tugas masing-masing.
Seperti penyerang, mata-mata, pengganggu, dan penjaga benteng. target dari Pegurau ini Adalah Bagi Menyebar dan menukar benteng Pesaing dengan menyentuh tiang benteng Kompetitor dan meneriakkan Papar “benteng”.
Pegurau memiliki Untuk yang bergam, Antara Lain Bakalan melatih gerak badan pemain, melatih kelincahan, melatih stamina, melatih kerjasama antar rekan, dan memupuk jiwa sportifitas yang tinggi.
Sampai sekarang, Pegurau benteng sering dimainkan Terutama oleh anak laki-laki.
3. Ular Naga
|
Permainan ular naga. |
“Ular naga panjangnya bukan kepalang, berjalan-jalan selalu riang kemari. Umpan yang lezat, itulah yang dicari, ini dianya yang terbelakang”.
Jika kita mendengar nyanyian itulah rasanya tidak asing ya, Netizen.
Ya, nyanyian tersebut Adalah nyanyian khas dalam Pegurau tradisional ular naga.
Kenapa dinamai ular naga ya? Gegara dalam Pegurau ini pemainnya membentuk Barisan yang panjang seperti ular.
Cara bermain permainan ini Diawali dari 2 Orang yang membentuk jalan Buat dilewati Lini ular sambil bernyanyi lagu khas ular naga panjang.
Kemudian, 2 Masyarakat yang menjaga jalan Mengabadikan 1 Orang dari Barisan ular yang melewati nya.
Lalu, yang terperangkap itu memilih tentu akan Mengunjungi tim A atau tim B.
Setelah Usai semua Posisi ular, akhirnya dimulailah Perebutan Team Yaitu saling tangkap antar teman yang berbeda tim.
Pegurau ular naga ini tidak mengenal usia lho, Netizen. Malahan, siapapun Mampu bermain bersama. Wah, Seru sekali ya!
4. Gangsing
|
Permainan Gangsing. |
Pegurau tradisional gasing yang sudah ada sejak zaman kuno ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki.
Pegurau ini terjadi dari kayu dan bentuknya khas seperti bawang merah besar tapi memiliki pentolan di atasnya.
Cara bermainnya pun begitu riskan dengan habiskan tali yang terjadi dari kulit pohon yang dililit pada pentolan gasing kemudian dilempar sekuat-kuatnya ke tanah.
Kebanyakan tiap Penduduk memiliki cara spesifik agar gasingnya Bakalan berputar paling lama.
Dalam perlombaan, gasing tidak boleh keluar dari garis yang sudah Diisyaratkan dan gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya, Netizen.
varian kayu yang Rata-Rata dipakai Untuk membuat gasing Ialah menggeris, pelawan, kayu besi, leban, mentigi, dan sejenisnya.
Bertepatan dengan berkembangnya teknologi, gasing saat dibuat lebih Mutakhir dan lebih memesona sekali lagi dengan tampilan yang elegan.
Jika berminat Untuk membeli gasing, Netizen Mampu membelinya di marketplace ternama dengan banyak pilihan jenis/variasi dan juga harga yang sangat Beragam.
5. Kucing-kucingan
|
Permainan kucing-kungan. |
Pegurau kucing-kucingan Yakni Pegurau tradisional masyarakat Jawa yang sudah dikenal sejak lama, kira-kira tahun 1913.
Pegurau kucing-kucingan ini seperti menceritakan kehidupan seekor kucing yang selalu kejar-kejaran dengan musuhnya seekor tikus.
Cara bermain permainan ini Yakni dipilih 2 Warga, 1 Orang menjadi kucing dan 1 Penduduk menjadi tikus.
Setelah Diisyaratkan kucing dan tikusnya, pemain yang lainnya membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan, menjadi tikus dari kejaran sang kucing.
Justru, tikus Hendaknya menyelamatkan diri dari kejaran sang kucing.
permainan ini Heboh dengan Terdapatnya aturan golongan tikus tidak Sanggup ditangkap jika sedang jongkok.
Jika sedang jongkok dilarang berdiri sendiri tidak cuman dibantu rekan Bagi berdiri dengan menempelkan tangan kepada temannya.
Jika tikus tertangkap, tikus giliran menjadi kucing pada akhirnya.
Permainan ini sangat Heboh jika dimainkan dengan banyak Orang. Pegurau kucing-kucingan ini juga tidak mengenal batasan usia Karena Bisa dimainkan oleh siapapun.
Permainan kucing-kucingan ini juga Bisa mengasah kelincahan lho, Netizen. Kamu wajib Mencoba permainan kucing-kucingan yang Ramai ini!
6. Egrang
|
Permainan egrang. |
Egrang Yaitu Pegurau tradisional yang habiskan 2 tongkat bambu berukuran tinggi 150 cm dan diberi panduan kaki di bawah nya, dimana seorang Bisa berdiri di atas dasar kaki itu dan berjalan dalam ketinggian dan keseimbangan.
Pegurau tradisional egrang ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan Pegurau ini Dapatkan pengaruh dari China.
Netizen, uniknya sekali lagi sebutan egrang ini berbeda-beda di setiap Lokasi. Seperti di Kalimantan disebutnya Batungkau, di Jawa Tengah disebutnya Jangkungan, di Bengkulu disebutnya Ingkau, dan di Sumatera Barat disebutnya Tengkak-tengkak.
akan tetapi, masyarakat Indonesia mengenalnya dengan sebutan Egrang. permainan tradisional egrang ini tidak cuma di Indonesia, Netizen. Umumnya negara lainnya Ada Juga Pegurau tradisional egrang ini, seperti di Kebanyakan negara Eropa dan Jepang.
Jika dilihat, Pegurau egrang ini begitu mudah sekali ditangani.
tapi, cara bermain permainan tradisional ini membutuhkan keseimbangan yang Baik Gara-Gara pemain berdiri diatas patokan kaki dan berjalan dengan tongkat bambu ini.
Jika tidak sebanding, pemain Dapat terjatuh dari tongkat.
Pegurau tradisional egrang ini memiliki arti yang akan dalam jika dianalisis dengan Skala kehidupan Karena permainan ini dimainkan dengan niat yang kuat.
Saat kaki sudah dipijakkan di tongkat bambu, kemudian badan sedikit dicondongkan ke depan Buat berjalan maka Netizen tidak boleh ragu-ragu Buat terus berjalan. Pemain Diwajibkan berjalan cepat dan sesuai agar tidak jatuht.
Seirama hal nya dengan Rasio kehidupan, ketika kita sudah Merampas ketentuan kita Hendaknya bertekad dan berkomitmen Untuk menyelesaikan dan tidak boleh ragu-ragu.
Rasio-Skala seperti sportifitas, kerja keras, dan keuletan begitu kental tercermin dalam Rasio Adat pada Pegurau egrang ini.
permainan egrang ini tidak mengenal usia juga dalam memainkannya. Anak-anak atau Masyarakat dewasa pun Mampu memainkannya, asal ada niat, tekad, dan keberanian.
Ayo lestarikan Pegurau ini dengan mengajak relasi-rekan Netizen Buat bermain enggrang dan permainan tradisional lainnya agar tidak hilang dengan Tersedianya Kemajuan teknologi melalui buku Super Asyik permainan Tradisional Anak Indonesia.
7. Ketapel
|
Permianan ketapel. |
Pegurau ketapel Yaitu Pegurau tradisional yang multifungsi. Selain Untuk bermain lempar-lemparan, ketapel juga Sanggup dikenakan Buat berburu mangga, rambutan dan lainnya.
Eits, asal jangan berburu buah-buahan di pohon milik tetangga ataupun Masyarakat lain ya Netizen Pada zaman dahulu, anak-anak memakan ketapel Buat berburu binatang seperti burung.
permainan ketapel ini terbentuk dari kayu yang berbentuk huruf Y dengan tinggi lebih kurang 25 cm.
Elemen atas ketapel diikat dengan karet dan ditengah-tengahnya diikat sebuah kulit merupakan Destinasi batu yang pasti akan dilontarkan.
Cara memainkan ketapel ini begitu riskan, setelah ketapel dibuat Meletakkan batu atau kerikil pada kulit yang sudah dibuat tadi. Lalu, tarik ketapel dengan kuat dan Instruksikan pada sasaran lalu lepaskan.
Ketapel waktu ini juga sudah banyak tersedia berbagai marketplace ternama di Indonesia dengan model dan harga yang Beragam.
Untuk lebih mengenal Pegurau ketapel dan juga permainan tradisional lainnya yang ada di Indonesia, Netizen Akan membaca buku Ensiklopedia Negeri Pegurau Tradisional yang ada di bawah ini.
Bagaimana Netizen, banyak sekali ya permainan tradisional yang akan sangat Ramai jika dimainkan? Netizen, Sanggup Mengetes bermain dengan adik, kakak, atau orangtua.
Selain, memiliki banyak manfaatnya bermain permainan tradisional bersama orangtua Bisa mengajak mereka bernostalgia pada jaman kecil mereka, lho. (Yakop)