Polsek Menjalin lakukan Peninjauan Kegiatan Tes Swab Antigen di SMAN 1 Menjalin
Polsek Menjalin lakukan Peninjauan Kegiatan Tes Swab Antigen di SMAN 1 Menjalin. |
Polsek Menjalin lakukan Peninjauan Kegiatan Tes Swab Antigen di SMAN 1 Menjalin. |
Puskesmas Menukung bekerjasama dengan Perusahaan PT Sari Bumi Kusuma (SBK) melakukan Swab terhadap 172 karyawan. (BorneoTribun/Erik P.) |
BorneoTribun Melawi, Kalbar - Dari 127 orang yang dilakukan swab, terdapat 27 orang karyawan yang hasil testnya dinyatakan positif COVID-19.
Hal tersebut diungkap Kepala Puskesmas Menukung Ardion, S.Sos,M.A.P., Sabtu (22/5).
Sebelumnya, kata Dia, ada seorang karyawan PT Sari Bumi Kusuma (SBK) dinyatakan positif terjangkit COVID-19.
Puskesmas Menukung bekerjasama dengan Perusahaan PT Sari Bumi Kusuma (SBK) melakukan Swab terhadap 172 karyawan. (BorneoTribun/Erik P.) |
"Puskesmas Menukung bekerjasama dengan Perusahaan PT Sari Bumi Kusuma (SBK) melakukan Swab terhadap 172 karyawan yang menjalani test, terdapat 27 orang yang hasil testnya dinyatakan positif COVID-19," ujar Ardion.
Puskesmas Menukung bekerjasama dengan Perusahaan PT Sari Bumi Kusuma (SBK) melakukan Swab terhadap 172 karyawan. (BorneoTribun/Erik P.) |
Lanjunya, hal ini dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dilingkungan perusahaan PT Sari Bumi Kusuma (SBK) Kecamatan Menukung.
“Untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus, pihak perusahaan berinisiatif melakukan Swab terhadap sejumlah karyawan yang memiliki kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi COVID-19 tersebut. Setelah dilakukan Swab didapat beberapa karyawan dinyatakan positif," jelasnya.
Puskesmas Menukung bekerjasama dengan Perusahaan PT Sari Bumi Kusuma (SBK) melakukan Swab terhadap 172 karyawan. (BorneoTribun/Erik P.) |
Lanjutnya, hasil swab antigen yang positif dilanjutkan dengan SWAB PCR dan dikirim ke Labkesda Kabupaten Melawi untuk pemeriksaan lebih lanjutan.
Ardion menuturkan, bahwa mereka yang positif diisolasi mandiri ditempat yang telah disediakan oleh pihak perusahaan, sembari menunggu hasil swab PCR, Mereka selalu diawasi oleh pihak Puskesmas melalui petugas klinik setempat.
"Jika ditemukan keluhaan, untuk obat-obatan telah disiapkan. Selain itu pihak perusahaan telah menyiapkan Vitamin dan keperluan selama karantina," terang Ardion.
Reporter: Erik.P
Editor: Yakop
Laporan reporter BorneoTribun Liber. Dua Laki-laki Pengunjung Warkop di Sanggau Reaktif Saat Diswab. |
Laporan reporter BorneoTribun Liber. Dua Laki-laki Pengunjung Warkop di Sanggau Reaktif Saat Diswab. |
Satu Warga Terkomfirmasi Positif COVID-19, Puskesmas Menukung gelar Test Swab. |
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji. |
Desa Kecamatan Menjalin Di Berikan Tes Swab. |
Ilustrasi tes swab di pasar. Sejumlah pedagang pasar di Kota Mataram, NTB, kabur meninggalkan lapak ketika petugas kesehatan datang melakukan tes swab massal. (ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH) |
BORNEOTRIBUN | JAKARTA - Sejumlah pedagang pasar tradisional Kebon Roek, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) memilih kabur ketika petugas gabungan dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB tiba untuk melakukan pemeriksaan massal.
Pemeriksaan massal dengan metode polymerase chain reaction (PCR) atau yang juga dikenal dengan swab corona itu juga bagian dari razia protokol kesehatan di pasar.
"Sudah kita rundingkan ya dengan satuan, yang jelas per orang kita targetkan," kata Kadinkes Provinsi NTB Nurhandini Eka Dewi dikutip dari siaran CNN Indonesia TV, Selasa (18/8).
Namun ketika petugas datang, para pedagang spontan meninggalkan lapak. Bahkan para petugas juga merayu pedagang untuk melakukan tes swab.
Petugas juga memberikan edukasi kepada pedagang serta warga setempat bahwa pemeriksaan ini sebagai upaya deteksi virus sekaligus penelusuran kontak demi memutus rantai penyebaran Covid-19.
Salah seorang warga negara asing (WNA) yang kebetulan melintas di pasar itu juga diwajibkan melakukan pemeriksaan swab dengan petugas.
Eka menyebut upaya ini dilakukan Pemprov NTB mengingat klaster pasar kerap kali muncul. Beberapa penelusuran kontak kasus positif di Kota Mataram juga diduga berkaitan dengan aktivitas jual-beli di pasar.
"Sebelum-sebelumnya di Mandalika pernah [pedagang positif Covid-19], tapi Mandalika sudah dilakukan contact tracing," katanya.
Temuan kasus yang berkaitan dengan pasar juga sebelumnya pernah terjadi di daerah lain dalam dua bulan terakhir, seperti di Pasar Karang Anyar Jakarta Pusat, Pasar Sumur Batu Kemayoran Jakarta Pusat.
Bukan hanya di NTB, sebelumnya pada akhir Juli lalu, sejumlah pedagang pasar Wonomulyo di Sulawesi Barat ogah melakukan tes swab meski dirinya dinyatakan reaktif usai menjalani rapid test.
Sementara itu, angka kasus positif di Provinsi NTB masih terus bertambah. Perkembangan data terakhir per Senin (17/8), setidaknya 2.480 orang terinfeksi. Dari angka itu, 1680 orang telah pulih, sementara 137 lainnya meninggal dunia.(cnn/kh/en)
Subscribe di situs ini untuk mendapatkan update berita terbaru