Rabu, 22 Mei 2024
Jumat, 16 Februari 2024
Korban Tewas Bencana Tanah Longsor di Barangay Masara, Kota Maco, Filipina Mencapai 90 Orang
Jumat, 10 November 2023
Banjir dan Tanah Longsor Hanyutkan Jembatan di Lima Desa, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat
Senin, 06 Maret 2023
Longsor Menerjang Rumah di Singkawang Barat: Milik Mat Sohid Rusak Parah Akibat Hujan Lebat
Longsor Menerjang Rumah di Singkawang Barat: Milik Mat Sohid Rusak Parah Akibat Hujan Lebat. |
SINGKAWANG, KALBAR - Sebuah rumah yang terletak di Jalan A. Yani Gang Batu Mas Rt. 32 Rw. 13, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat mengalami kerusakan akibat longsor.
Longsor terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB saat curah hujan yang tinggi.
Rumah yang rusak akibat longsor adalah milik Mat Sohid.
Kompol Raden Mahendra, Waka Polres Singkawang, yang berada di lokasi kejadian mengatakan bahwa rumah korban mengalami kerusakan pada dinding ruang tamu/ruang keluarga dan dinding dapur akibat longsor. "Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini, namun kerugian materil belum dapat ditaksir," katanya.
Menurutnya, ini sudah kedua kalinya terjadi longsor di lokasi tersebut. "Jika hujan lebat masih terjadi, kemungkinan longsor masih terjadi dan bisa menimpa beberapa rumah warga lagi," ujarnya.
Untuk itu, dia mengimbau kepada warga yang tinggal di daerah rawan longsor untuk selalu waspada.
Editor: Yakop
Sabtu, 24 September 2022
Polsek Samalantan Pasang Baliho di TKP Laka Kerja Peti Sancupu
Polsek Samalantan Pasang Baliho di TKP Laka Kerja Peti Sancupu. (BorneoTribun/Rinto Andreas) |
Polsek Samalantan Pasang Baliho di TKP Laka Kerja Peti Sancupu. (BorneoTribun/Rinto Andreas) |
Senin, 19 September 2022
Pencarian Hari ke-3 Korban Longsor PETI, Ditemukan 4 Meninggal dan 8 Masih Hidup
Pencarian Hari ke-3 Korban Longsor PETI, Ditemukan 4 Meninggal dan 8 Masih Hidup. (BorneoTribun/Rinto Andreas) |
Pencarian Hari ke-3 Korban Longsor PETI, Ditemukan 4 Meninggal dan 8 Masih Hidup. (BorneoTribun/Rinto Andreas) |
Pencarian Hari ke-3 Korban Longsor PETI, Ditemukan 4 Meninggal dan 8 Masih Hidup. (BorneoTribun/Rinto Andreas) |
Adapun nama 4 orang yang meninggal akibat tertimbun tanah longsor, yakni:
- Hermanus, Tempat Tgl. Lahir : terindak, 15 Desember 1980.Jenis Kelamin : Laki – laki Agama : Kristen Pekerjaan : Swasta Alamat : Dsn. Benawa Bakti Rt/Rw : 007/002 Desa Monterado Kec. Monterado.
- Yohanes naga als oot, TTL : pakucing I, 10-04-2003 Agama : Katholik Pekerjaan: petani/pekebun Alamat: dusun pakucing I, RT. 001/RW. 001 desa Gerantung Kec. Monterado kab. Bengkayang.
- Piko, Sejaruk param Kec. Lembah Bawang, Kab Bengkayang.
- Tumin, Selakau Tua Kec. Selakau Timur, Kab Sambas.
Korban selamat jumlah 8 orang Peristiwa tanah longsor, yaitu :
- Martinus, Alamat : Dsn. Taepi Rt/rw : 005/001 Desa Monterado Kec. Monterado.
- Makarno, Alamat : Dsn. Taepi Rt/rw : 005/002 Desa Monterado Kec. Monterado HP. 083126053937
- Pitrus Ipit als Pak Reval, Alamat : Dsn. Benawa Bakti Desa Monterado Kec. Monterado.
- Benediktus Ayen, Dsn. Benawa Bakti Desa Monterado Kec. Monterado.
- Bombat, Dsn. Benawa Bakti Desa Monterado Kec. Monterado.
- Yohanes Rudi, alamat Pakucing 1 rt/rw: 001/001 Ds. Gerantung kec. Monterado.
- Basuni Iyeng, alamat Pakucing 1 rt/rw: 001/001 Ds. Gerantung kec. Monterado.
- Aldo Firdaus, alamat Pakucing 1 rt/rw: 002/001 Ds. Gerantung kec. Monterado
Pencarian Hari ke-3 Korban Longsor PETI, Ditemukan 4 Meninggal dan 8 Masih Hidup. (BorneoTribun/Rinto Andreas) |
Minggu, 18 September 2022
Pencarian Hari Ke-2 Korban Longsor Aktivitas PETI, Lima Orang Ditemukan Meninggal
Sabtu, 17 September 2022
Puluhan Polisi Evakuasi Korban Longsor PETI Di Desa Kinande, Lembang Bawang
Kapolres Bengkayang Bayu Suseno meninjau proses evakuasi korban di lokasi kejadian longsor. |
Tanah Longsor PETI Bengkayang, Tim Sar Masih Mencari Puluhan Korban
Kawasan PETI (Pertambangan Emas Tanpa Izin) di Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. (BorneoTribun/Rinto Andreas/Antara) |
Jumat, 15 April 2022
Naas! Enam Pekerja PETI di Bengkayang tewas, Ketua Linkar minta Kapolda tangkap Pengusaha PETI
Salah satu lokasi PETI di Bengkayang, Kalimantan Barat. |
Borneo Tribun, Bengkayang – Lagi-lagi aktivitas penambang emas tanpa izin (PETI) kembali memakan korban tepatnya di Desa Goa Boma Kecamatan Menterado Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat.
Enam pekerja PETI tersebut meninggal akibat tertimbun longsoran material Dompeng, pada hari Rabu (13/4) kemarin sekira pukul 14.00 WIB.
Berdasakan informasi yang didapat oleh awak media dari warga setempat, bahwa ada kejadian enam orang meninggal akibat tertimbun longsoran di dalam lubang PETI. Hal ini diduga terkesan di senyapkan dan didiamkan oleh pengusaha PETI.
Sementara sejumlah wartawan mencoba menelusuri informasi peristiwa tersebut, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Pihak Wartawan langsung minta konfirmasi kepada Kades Goa Boma pada Kamis (14/04).
Kades Goa Boma, Amdan,S.Pd membenarkan kejadian meninggalnya enam orang akibat tertimbun longsoran di lubang Dompeng pada hari Rabu kemarin.
Kades mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum dapat informasi pasti nama-nama yang meninggal tersebut, dan pihaknya juga belum memantau langsung ke TKP dikarenakan ada kesibukan selama dua hari ini.
"Saya belum bisa memberikan keterangan secara rinci dari enam orang korban tersebut. Karena korban tersebut bukan warga saya. Terlebih lagi enam orang korban itu tidak pernah melapor ke saya atas kehadiran mereka didesa saya," terangnya.
Sementara, Ketua Lingkungan Bengkayang Pesisir (Lingkar) Kabupaten Bengkayang, Baharuddin Ahmad saat di konfirmasi pada kamis (14/4) sekira pukul 21.00 WIB malam. Ia mengatakan peristiwa seperti ini, mati tertimpa longsoran dan pencemaran air terjadi lagi.
"Mengingat di kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang tepatnya di Desa Gua Boma dan Kelurahan Sagatani yang selama ini menjadi keluhan kita bersama tanpa adanya penanganan dan pemberantasan dari APH yang berarti," ungkapnya.
Dijelaskannya, Satu diantaranya ialah Undang-Undang (UU) Nomor 32 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Undang-Undang yang harus menjadi pedoman untuk di patuhi malah terus di langgar.
"Sudah seharusnya aktivitas pertambangan emas tanpa ijin (PETI) yang bersifat Ekstratif dan beresiko tinggi bagi keselamatan pekerja nya ini di hentikan, apalagi kejadian kemarin ada 6 orang pekerja tertimpa longsoran, itu terkesan di senyap kan oleh pengusaha Peti," ungkapnya.
Ketua Lingkar Bengkayang Menyayangkan, pihak pemerintah daerah khususnya dinas lingkungan hidup dan kehutanan juga APH tidak pernah berkaca dari beberapa kali terjadi kasus kematian di lubang pertambangan emas tanpa ijin (PETI), terlebih lagi di berbagai tempat pengrusakan lingkungan hidup yang masif akibat pertambangan PETI.
"Kami Lembaga Lingkungan Bengkayang Pesisir (Lingkar) mendesak pemerintah melakukan penegakan hukum tanpa tebang pilih atau pandang bulu terhadap pengusaha-pengusaha dompeng (PETI) yang satu persatu membunuh pekerjanya melalui lubang mautnya. Kami juga meminta pemerintah provinsi Kalimantan Barat, pemerintah pusat dan Kapolda Kalbar segera menangkap pengusaha-pengusaha PETI agar tidak ada lagi korban-korban selanjutnya," pinta Bang Bahe Selaku ketua Lingkar.
Reporter: Rinto Andreas/Team
Jumat, 11 Februari 2022
Hati-hati! Tanah Longsor sepanjang 50 M di sekitar Tugu Selamat Datang Kota Sanggau
Tanah Lonsor sepanjang 50 M disekitar Tugu Selamat Datang Kota Sanggau. (BorneoTribun/Foto: Istimewa) |
BorneoTribun Sanggau, Kalbar - Akibat curah hujan tinggi mengakibatkan tanah lonsor disekitar Tugu Selamat Datang Kota Sanggau tepatnya di Desa Sungkung, Km 10 Kelurahan Bunut, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Kamis (10/2/2022) pukul 21.00 WIB.
Lonsor juga mengakibatkan tebing Jalan Sanggau-Sosok setinggi 8 m panjang kurang lebih 50 m abrasi dan bergesernya badan bahu jalan.
Tanah Lonsor sepanjang 50 M disekitar Tugu Selamat Datang Kota Sanggau. (BorneoTribun/Foto: Istimewa) |
Selain itu, tiang listrik (PLN) juga bergeser dan salahsatu tiang listrik ada yang roboh terbawa longsor sehingga listrik jalur sektor keluarahan bunut padam.
Sementara, Pihak PLN sudah melakukan pemadaman sementara untuk perbaikan jaringan.
Kapolsek Kapuas, Iptu Heri Triyana saat dilokasi lonsor, Dia menghimbau kepada masyarakat yang melintasi sanggau tepatnya di Tugu Selamat Datang Kota Sanggau untuk berhati-hati karena ada tanah lonsor.
"Diharapkan masyarakat untuk berhati-hati saat melawati jalan lintas sanggau disekitar tugu selamat datang kota sanggau, karena lokasi tersebut terjadinya tanah lonsor," himbau Kapolsek Kapuas.
Menurut Kapolsek Kapuas, apa bila ada hujan susulan tidak menutup kemungkinan lokasi tersebut akan mengalami lonsor kembali.
Sementara, Dilansir BorneoTribun dari Suarakalbar, Jum'at (11/2), Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Sanggau, Jonh Hendri mengungkapkan bahwa titik longsor berada di posisi kiri arah Sanggau – Bodok dengan panjang 50 meter dan dalam 8 meter.
“Peristiwa amblasnya jalan tersebut terjadi pada sore tadi saat hujan lebat mengguyur Sanggau dan dalam beberapa hari terakhir hujan deras menguyur Sanggau,” katanya.
Jonh menyampaikan pihaknya telah melaporkan kondisi tersebut ke Satker APBN dan malam ini PPK dalam perjalanan menuju Sanggau.
“Untuk saat saat ini kita pasang genset untuk penerangan,” ujar John.
Sementara Kapolsek Kapuas IPTU Heri Triyana mengimbau masyarakat yang melintas lokasi tanah longsor untuk berhati-hati. Pasalnya, longsor mengakibatkan hampir separuh jalan amblas.
“Dimohon untuk berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu yang sudah terpasang,” pesan Heri.
Sebelumnya, dua ruas jalan nasional di Sanggau – Bodok juga mengalami longsor, Minggu (07/11/2021) malam.
Tepatnya di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) dan di dekat gerbang kota Sanggau, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Bunut, Kecamatan Kapuas.
Turut dalam pengamanan dilokasi lonsor, hadir Personal Dishub, Anggota Kodim 1204-01 Kapuas, Polsek Kapuas, Personal BPBD Sanggau.
(Libertus)
Minggu, 03 Oktober 2021
Bencana Longsor Kembali Terjadi di Dusun Belaban Nyuruh Desa Nanga Nyuruh
Bencana Longsor Kembali Terjadi di Dusun Belaban Nyuruh Desa Nanga Nyuruh. |
Forkopimcam Menukung Bersama Kapolsek Tinjau Titik Lokasi Longsor di Dusun Bodong Desa Lihai
Forkopimcam Menukung Bersama Kapolsek Tinjau Titik Lokasi Longsor di Dusun Bodong Desa Lihai. |
Sabtu, 04 September 2021
Tanah Longsor di Karo: 5 Tewas, 4 Luka-Luka
Tanah Longsor di Karo: 5 Tewas, 4 Luka-Luka. |