Sutarmidji Hadiri Rapat Pleno PWNU Kalbar, Bahas Pembangunan Sekretariat Baru
PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) periode 2018-2023, Sutarmidji, yang juga menjabat sebagai Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalbar, menghadiri Rapat Pleno PWNU Kalbar yang digelar di Orchard Ayani, Pontianak, Kamis (12/9).
Rapat tersebut turut dihadiri oleh Rais Syuriah PWNU Kalbar KH Ismail Ghofur, Khatib Syuriah KH Mukhtarul Aziz, serta Ketua PWNU Kalbar Syarif, Sekretaris PWNU Mokhammad Ridwan, dan jajaran pengurus lainnya. Para Ketua PCNU se-Kalbar, pimpinan badan otonom NU, serta tokoh Nahdliyyin Kalbar juga hadir dalam acara ini.
Rapat pleno ini merupakan agenda rutin PWNU Kalbar yang bertujuan untuk memaparkan capaian kinerja, mengevaluasi program-program, serta merencanakan program ke depan. Salah satu topik utama yang dibahas dalam pertemuan ini adalah rencana pembangunan Sekretariat PWNU Kalbar. Ketua PWNU Kalbar, Syarif, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima hibah lahan dari Pemerintah Provinsi Kalbar untuk keperluan pembangunan sekretariat tersebut.
“Hibah tanah dari Pemprov Kalbar sudah kami terima saat Pak Sutarmidji masih menjabat sebagai gubernur. Rencananya, pada 22 Oktober 2024 nanti, kami akan melakukan groundbreaking pembangunan gedung sekretariat PWNU Kalbar,” jelas Syarif.
Tanah yang akan digunakan terletak di Jalan Pulau We, Pontianak, dengan luas sekitar seribu meter persegi. Lahan tersebut disediakan oleh Pemprov Kalbar dan dioperasionalkan oleh PWNU sebagai bagian dari lembaga non-pemerintahan yang mendukung tugas-tugas pemerintah.
Selain membahas pembangunan sekretariat, Syarif juga menyinggung pentingnya mempersiapkan diri menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di Kalbar pada 27 November 2024. Ia menekankan agar NU tetap solid dan berpegang pada prinsip-prinsip organisasi dalam menyikapi momen politik ini.
“NU harus selamat melalui momen politik ini. Saya mengusulkan kepada empat pilar kekuatan NU, yakni Rais Syuriah, Khatib, Ketua Tanfidz, dan Sekretaris Tanfidz, untuk melakukan istikharah dan ijtihad dalam menentukan langkah ke depan,” tegasnya.
Sutarmidji, dalam sambutannya, mengapresiasi rencana pembangunan Sekretariat PWNU Kalbar. Ia mengajak seluruh jajaran NU untuk bersatu dalam mewujudkan pembangunan tersebut.
“Kalau dua juta anggota NU di Kalbar bersatu dan bergotong royong, pembangunan ini akan mudah terlaksana. Bayangkan, jika 500 ribu orang saja berdonasi Rp10.000, kita sudah punya Rp5 miliar,” ucapnya.
Ia juga berbagi pengalaman dalam pembangunan Masjid Raya Mujahidin yang berhasil diselesaikan dengan anggaran Rp105 miliar, meski awalnya hanya tersedia dana Rp1,6 miliar.
“Dengan kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, saya yakin pembangunan Sekretariat PWNU Kalbar juga bisa diselesaikan dengan baik,” katanya.
Rapat pleno ini diakhiri dengan harapan agar semua proses yang telah direncanakan dapat berjalan lancar. Rais Syuriah PWNU Kalbar KH Ismail Ghofur pun menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan yang diberikan oleh Pemprov Kalbar dalam hibah lahan untuk pembangunan sekretariat ini.
“Alhamdulillah, kita diberi hibah tanah oleh Pemprov Kalbar. Semoga pembangunan ini bisa segera terlaksana dan membawa manfaat besar bagi NU di Kalbar,” tuturnya.