Berita Borneotribun.com: Sungai Kapuas Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Sungai Kapuas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sungai Kapuas. Tampilkan semua postingan

Senin, 29 Januari 2024

Pria Sumatera Barat Hilang di Sungai Kapuas, Pencarian Terus Berlanjut

Wasrizal pemuda asal Palembang di duga tenggelam terbawa arus sungai Sibau daerah Danau Kayan Kelurahan Putussibau Kota, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, saat ini korban masih dalam pencarian tim gabung di daerah tersebut. (ANTARA/HO-Dokumen pribadi/Teofilusianto Timotius)
Wasrizal pemuda asal Palembang di duga tenggelam terbawa arus sungai Sibau daerah Danau Kayan Kelurahan Putussibau Kota, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, saat ini korban masih dalam pencarian tim gabung di daerah tersebut. (ANTARA/HO-Dokumen pribadi/Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Seorang warga Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, Wasrizal (23), dikabarkan hilang terseret arus Sungai Sibau di Kelurahan Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

Menurut Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kapuas Hulu AKBP Hendrawan, "Korban atas nama Wasrizal belum ditemukan dan saat ini masih dalam pencarian, sedangkan dua orang rekannya berhasil diselamatkan," ujarnya di Putussibau Kapuas Hulu, Minggu.

Peristiwa hilangnya Wasrizal diduga terjadi ketika ia mencoba menolong salah seorang rekannya yang terseret arus di lokasi permandian di tepian Sungai Sibau di Jalan Danau Kayan III Kelurahan Putussibau Kota sekitar pukul 17.40 WIB, Sabtu (27/1).

Hendrawan menjelaskan bahwa dari keterangan sejumlah saksi, kejadian tersebut bermula ketika Wasrizal bersama empat temannya, yaitu Bujang Syarial, Gilang Pratama, Viola Soniu Kartika, dan Ranti Yusnatika, berangkat menggunakan sepeda motor dari Toko Emas Istana yang berada di depan Hotel Aman Sentosa Kota Putussibau menuju tepian Sungai Sibau.

Sebelum insiden terjadi, kelima pemuda dan pemudi tersebut, termasuk Wasrizal, berencana untuk memasak ikan di tepian Sungai Sibau. 

Namun, sebelum memulai kegiatan tersebut, Bujang dan Gilang memutuskan untuk mandi. Saat itu Gilang tergelincir dan terseret arus.

"Melihat Gilang terseret arus, Wasrizal turun untuk menolong. Namun, ketika Gilang berhasil diselamatkan, malah Wasrizal yang terseret arus sungai. Viola juga mencoba menolong namun ikut tergelincir terseret arus," jelas Hendrawan.

Seorang warga setempat bernama Siria melihat kejadian tersebut dan turut serta dalam upaya penyelamatan terhadap Viola dan Gilang. 

Namun, Wasrizal sudah tidak terlihat lagi karena terbawa arus sungai.

"Hingga saat ini, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap Wasrizal. Pencarian kembali dilanjutkan hari ini," ungkap Hendrawan.

Mengingat kejadian ini, Hendrawan mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di sungai atau perairan.

"Kondisi arus sungai masih cukup deras, kami imbau agar masyarakat berhati-hati. Kami juga turut berharap semoga korban segera ditemukan," tandasnya.

Sumber: Antara/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Sabtu, 05 Agustus 2023

Wali Kota Pontianak Ingatkan Warga Hemat Air Akibat Debit Sungai Kapuas Surut

Wali Kota Pontianak Ingatkan Warga Hemat Air Akibat Debit Sungai Kapuas Surut
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengingatkan masyarakat untuk lebih hemat dalam menggunakan air.

Hal ini disebabkan oleh penurunan debit air Sungai Kapuas, sumber utama air baku, yang berdampak pada produksi air bersih yang dikelola oleh PDAM Tirta Khatulistiwa.

Banyak warga telah mengeluhkan tentang kualitas layanan air bersih yang kurang memadai, seperti air yang tidak mengalir atau keruh.

Penyebabnya ditemukan bahwa penurunan debit Sungai Kapuas dan kerusakan pipa menjadi faktor utama.

Wali Kota mengajak warga untuk sementara waktu mengurangi penggunaan air guna membantu situasi ini.

Kondisi air yang surut mengakibatkan produksi air PDAM terhenti, terutama saat air laut pasang yang mengakibatkan peningkatan kadar garam.

Kadar garam yang melebihi ambang batas dapat mengganggu proses produksi air bersih.

Wali Kota berharap pemerintah pusat turut mengatasi masalah ini, mengingat tanggung jawab air baku merupakan wewenang pemerintah pusat.

Walaupun telah ada Waduk Penepat yang dapat digunakan sebagai alternatif sumber air, kapasitasnya terbatas dan terancam jika air laut masuk.

Kondisi ini akan mengganggu produksi air PDAM. Meskipun kapasitas normal produksi PDAM adalah 2.058 liter per detik, saat ini produksi terganggu akibat air surut.

Direktur Utama PDAM Tirta Khatulistiwa, Ardiansyah, menjelaskan bahwa situasi ini berlangsung selama beberapa pekan dan telah mengganggu produksi air bersih.

Gangguan ini berdampak pada pelanggan di daerah pinggiran, mengakibatkan masalah seperti air tidak mengalir dan tekanan air yang lemah.

Masyarakat yang terdampak dapat mengambil air langsung dari PDAM secara gratis dengan koordinasi dari RT setempat dan surat permohonan.

Jumlah pelanggan aktif PDAM Tirta Khatulistiwa saat ini mencapai 149 ribu, dan pihak PDAM siap membantu dengan mengirimkan air tangki melalui koordinasi RT setempat. (**)

 

Jumat, 28 Agustus 2020

Sedang Bermain, Anak 9 Tahun Tewas Tenggelam Di Sungai Kapuas

Foto: Tim Liputan

BORNEOTRIBUN -- sedang bermain lempar batu menggunakan tali nilon, seorang anak berstatus pelajar sekolah Dasar berusia 9 tahun tewas tenggelam di Sungai Kapuas dusun Tanjak Dait, desa Peniti, kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Jumat (28/8/2020) pukul 07.00 pagi.

Kapolres Sekadau AKBP Marupa Sagala melalui Kapolsek Sekadau Hilir IPTU Agus Junaidi mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi, korban bersama ibu dan neneknya pada Jumat 28 Agustus 2020 pagi pukul 06.30 WIB, turun ke jamban di pinggir sungai Kapuas hendak mencuci pakaian. 

Pada saat di jamban, kata Junaidi, korban bermain lempar batu yang dililitkan menggunakan tali Nilon, batu dilempar ke dalam sungai kemudian ditarik perlahan-lahan.

Selang berapa lama, lanjut kata Kapolsek, datang salah satu teman korban dan mereka bermain bersama.

"Setelah selesai mencuci pakaian, ibu korban bersama neneknya pulang kembali ke rumah. Sedangkan korban masih bermain bersama temannya", terang Kapolsek Sekadau Hilir Junaidi.

Sekira pukul 07.30 WIB, teman korban pulang ke rumahnya sambil menangis dan memberitahukan kepada ibunya bahwa korban tenggelam di sungai Kapuas. 

"Kemudian kejadian tersebut disampaikan kepada ibu korban, selanjutnya warga melakukan pencarian", ucap Junaidi.

Pada pukul 08.20 WIB, korban ditemukan kurang lebih 6 meter dari jamban tempat ia terjatuh.

Berdasarkan keterangan dari temannya, korban tersangkut dan terlilit tali Nilon pada bagian tangan kanan dan pergelangan kaki kanan, kemudian jatuh ke Sungai Kapuas, teman korban akan melakukan pertolongan namun tidak pandai berenang.
Foto: Tim Liputan

Kejadian tersebut dilaporkan ke aparat kepolisian Polsek Sekadau Hilir, terkait kejadian tersebut, pihak keluarga korban menerima dan menganggap sebagai musibah. Korban dimakamkan siang ini di tempat pemakam umum.(yk/mussin)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno