Demo Menentang Vonis Penjara Rapper Spanyol Masuk Malam Kelima
Seorang demonstran membakar sepeda motor dalam unjuk rasa memprotes penahanan penyanyi rap Pablo Hasél di Barcelona, Spanyol, Sabtu, 20 Februari 2021. |
BorneoTribun Spanyol -- Para demonstran melemparkan botol-botol ke arah polisi, membakar benda-benda, dan menghancurkan toko-toko di Barcelona pada Sabtu (20/2), hari kelima bentrokan yang dipicu vonis hukuman penjara seorang penyanyi rap. Dia dihukum karena memuja-muja terorisme dan menghina kerajaan dalam lagu-lagunya.
Pablo Hasel, yang dikenal lewat lagu-lagu rap yang menentang pemerintah, dijatuhi vonis hukuman penjara sembilan bulan. Hukuman itu memicu perdebatan mengenai kebebasan berpendapat di Spanyol serta protes-protes yang seringkali diwarnai kekerasan.
Para demonstran melempari polisi dengan batu dan benda lain. Polisi regional Catalan lewat Twitter mengatakan bahwa polisi membalas dengan semprotan busa untuk membubarkan massa.
Polisi mengatakan sekitar 6.000 pengunjuk rasa berkumpul di Kota Catalan. Para demonstran menyerang toko-toko di jalan paling bergengsi di Barcelona, Passeig de Gracia. Sementara harian El Pais melaporkan bahwa yang lainnya menghancurkan jendela-jendela di gedung konser Palau de la Musica.
Menurut polisi, dua orang ditangkap di Barcelona.
Sebuah unjuk rasa di Madrid berlangsung damai, tapi di Kota Pamplona dan Lleida di sebelah utara, polisi mendakwa sejumlah demonstran. [vm/ft]
Oleh: VOA Indonesisa