Berita Borneotribun.com: Scott Redding Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Scott Redding. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Scott Redding. Tampilkan semua postingan

Selasa, 22 April 2025

Perjalanan Karier Scott Redding: Dari Rivalitas dengan Marquez hingga Bangkit di WorldSBK

Perjalanan Karier Scott Redding Dari Rivalitas dengan Marquez hingga Bangkit di WorldSBK
Perjalanan Karier Scott Redding: Dari Rivalitas dengan Marquez hingga Bangkit di WorldSBK.

JAKARTA - Dunia balap motor penuh dengan cerita inspiratif, salah satunya datang dari pembalap Inggris, Scott Redding. 

Meski sempat mengalahkan Marc Marquez saat masih remaja, perjalanan Redding tidak semulus sang juara dunia delapan kali. 

Kini, ia berbagi cerita tentang betapa pentingnya dukungan finansial dan manajerial dalam menentukan arah karier seorang pembalap.

Dalam wawancaranya di podcast Motorsport Republica, Redding mengungkapkan bahwa ia dan Marquez tumbuh bersama di lintasan balap. 

Keduanya sering bertarung di kelas 125cc, dan bahkan Redding kerap keluar sebagai pemenang.

"Aku dan Marc tumbuh bersama di dunia balap. Saat kami masih di kelas 125cc, aku sering mengalahkannya," ujar Redding. "Tapi perbedaannya, dia punya banyak dukungan — dari Red Bull, Repsol, hingga tim pabrikan seperti KTM. Sementara aku? Aku nggak punya apa-apa."

Nasib yang Berbeda Karena Dukungan Finansial

Redding mengakui bahwa perbedaan besar antara dirinya dan Marquez bukan terletak pada bakat, tapi pada akses terhadap dukungan yang kuat. 

Marquez mendapat tempat di tim pabrikan sejak dini, lengkap dengan tim yang dibentuk khusus untuk mendukung potensinya. 

Sementara itu, Redding hanya bisa mengandalkan kemampuan sendiri dan manajemen yang, menurutnya, tidak benar-benar memahami dunia balap motor.

"Manajerku dulu nggak paham dunia balap. Mereka nggak tahu apa yang harus aku katakan, lakukan, bahkan pakai. Aku cuma anak liar yang nggak suka aturan. Tapi itulah aku," lanjutnya.

Meski karier mereka akhirnya mengambil jalur yang sangat berbeda, Redding tidak menyesali apapun. Ia percaya bahwa semua pengalaman itu telah membentuk kepribadiannya saat ini.

"Aku mungkin bisa punya karier yang berbeda kalau dulu aku punya tim dan dukungan seperti Marc. Tapi aku nggak akan mengubah apa pun, karena semua itu membuat aku jadi seperti sekarang," katanya dengan mantap.

Menjadi Juara Termuda dan Perjalanan di MotoGP

Pada tahun 2008, Scott Redding mencetak sejarah sebagai pemenang termuda dalam balapan Grand Prix, tepatnya di kelas 125cc di Donington Park. 

Saat itu, ia baru berusia 15 tahun dan sukses meninggalkan Marquez di belakangnya.

Namun, Marquez dengan cepat bangkit dan menunjukkan potensinya. Dua tahun setelah kekalahan itu, Marquez keluar sebagai juara dunia 125cc dan kemudian melesat ke kelas MotoGP dengan segudang prestasi. 

Hingga saat ini, Marquez telah mengantongi delapan gelar juara dunia dan tengah berjuang untuk meraih gelar kesembilan.

Sementara itu, Redding menjalani karier yang penuh liku. Ia menghabiskan lima musim di MotoGP, membela tim-tim seperti Honda, Ducati, dan Aprilia. 

Meski tak pernah benar-benar bersinar di kelas premier, semangat Redding untuk terus membalap tak pernah padam.

Sukses di British Superbike dan WorldSBK

Setelah meninggalkan MotoGP, Redding beralih ke British Superbike Championship (BSB). Di sana, ia langsung menunjukkan kelasnya dengan menjuarai kompetisi tersebut di musim pertamanya pada tahun 2019. 

Kesuksesan itu mengantarnya ke kejuaraan World Superbike (WorldSBK), di mana ia tampil cukup konsisten bersama Ducati.

Pada tahun 2021, Redding berhasil finis di posisi ketiga klasemen WorldSBK bersama Ducati. Namun, ketika ia pindah ke tim BMW, performanya sempat menurun drastis. 

Ia kesulitan menemukan ritme dan sempat diragukan bisa kembali ke level tertinggi.

Tapi tahun ini, Redding membuat keputusan penting: kembali menunggangi motor Ducati. Keputusan itu membuahkan hasil positif. Performanya mulai membaik dan kepercayaan dirinya kembali tumbuh.

Pelajaran dari Scott Redding: Bakat Saja Tidak Cukup

Kisah hidup Scott Redding adalah cerminan dari kerasnya dunia balap motor. Bakat besar tidak selalu cukup untuk menjamin kesuksesan jika tidak dibarengi dengan dukungan yang tepat. 

Perbedaan antara dirinya dan Marquez menjadi bukti nyata bahwa dalam olahraga profesional, akses terhadap tim yang solid, dana, dan jaringan sponsor memainkan peran besar.

Namun di balik itu semua, Redding tetap bangga dengan pencapaiannya. Ia membuktikan bahwa kegigihan dan semangat pantang menyerah bisa membawanya bertahan di level atas meski tanpa fasilitas mewah.

"Aku tetap di sini, membalap di level tertinggi. Itu sudah cukup buatku," tutup Redding.