|
Kanal Istanbul, Mega Proyek Ambisius Erdogan, Tuai Kontroversi. |
BorneoTribun Turki, Internasional -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan bahwa persiapan untuk tender proyek pembangunan Terusan Istanbul hampir selesai. Proyek ini diketahui menuai kritikan terkait biaya dan dampak lingkungannya.
Seperti dilansir Reuters dan Daily Sabah, Kamis (8/4/2021), proyek bernama Kanal Istanbul ini akan menghubungkan Laut Hitam yang ada di bagian utara Istanbul dengan Laut Marmara yang ada di bagian selatan kota tersebut. Proyek ini diperkirakan memakan biaya hingga 75 miliar Lira (Rp 133 triliun).
|
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. |
Dalam pernyataan pada Rabu (7/4) waktu setempat, Erdogan mengumumkan bahwa Turki akan segera menggelar tender untuk kanal besar tersebut dan melakukan peletakan fondasi pada musim panas mendatang.
Pembangunan kanal ini, yang disebut Erdogan sebagai proyek infrastruktur terbesar dan paling strategis di Turki, akan segera dimulai.
"Laporan soal Asesmen Dampak Lingkungan (EIA) terkait proyek itu telah diselesaikan dengan kontribusi 56 institusi dan organisasi, lebih dari 200 ilmuwan, media dan warga negara kita," ujar Erdogan.
Kanal Istanbul nantinya akan berfungsi sebagai jalur perairan internasional yang akan berkontribusi pada kekuatan logistik dan infrastruktur Turki dengan memainkan fungsi penting dalam perdagangan maritim global.
Lebih lanjut, disebutkan otoritas Turki bahwa kanal itu akan mengurangi kepadatan lalu lintas di Selat Bosforus -- salah satu jalur maritim tersibuk di dunia -- dan mencegah insiden yang mirip dengan insiden beberapa waktu lalu di Terusan Suez, Mesir.
Namun, para pengkritik menyebut kanal itu akan memicu malapetaka lingkungan dan mencemari sumber daya air. Otoritas Turki menyetujui rencana pengembangan untuk proyek ini pada bulan lalu.
Berbicara kepada para anggota parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang menaunginya, Erdogan menegaskan Turki akan terus melanjutkan rencana ini tidak peduli 'apakah Anda suka atau tidak'.
Penegasan itu merujuk pada kritikan dari oposisi dan rival politik lainnya.
Kanal Istanbul yang akan mencapai panjang 45 kilometer ini, rencananya akan dibangun di koridor Küçükçekmece-Sazlıdere-Durusu.
Kanal ini diperkirakan akan mampu dilalui 160 kapal dalam sehari dan diperkirakan bisa menghasilkan nilai ekonomi yang signifikan dengan mengurangi waktu transit dan biaya. (YK/DK)