Berita Borneotribun.com: Real Madrid Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Real Madrid. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Real Madrid. Tampilkan semua postingan

Rabu, 23 April 2025

Prediksi Skor Getafe vs Real Madrid: Los Blancos Wajib Menang atas Getafe Demi Terus Menempel Barcelona di Puncak Klasemen

Prediksi Skor Getafe vs Real Madrid: Los Blancos Wajib Menang atas Getafe Demi Terus Menempel Barcelona di Puncak Klasemen
Prediksi Skor Getafe vs Real Madrid: Los Blancos Wajib Menang atas Getafe Demi Terus Menempel Barcelona di Puncak Klasemen.

JAKARTA - Real Madrid akan menghadapi ujian berat di La Liga pekan ini, melawan Getafe sebelum bertarung dengan Barcelona di final Copa del Rey. 

Pertandingan ini menjadi salah satu laga penting bagi Los Blancos, yang masih berusaha mengejar gelar juara La Liga musim ini.

Form Terbaru Real Madrid

Pada akhir pekan lalu, Real Madrid berhasil mempertahankan harapan mereka untuk meraih gelar dengan kemenangan 1-0 atas Athletic Club. Meskipun tim lawan bermain dengan skuad yang cukup melemah, Real Madrid harus menunggu hingga menit-menit akhir untuk mencetak gol kemenangan lewat tendangan voli keras Federico Valverde.

Namun, mereka masih tertinggal 4 poin dari Barcelona, yang juga berhasil mengalahkan Celta Vigo dengan comeback dramatis. Real Madrid tentu berharap agar Mallorca dapat membantu mereka dengan mengalahkan Barcelona pada pertandingan berikutnya. Tapi sebelum itu, mereka harus melewati tantangan dari Getafe.

Tantangan di Coliseum Alfonso Pérez

Getafe memang dikenal sebagai tim yang cukup merepotkan, terutama di kandang mereka. Meskipun saat ini berada di posisi 12 klasemen, mereka punya pertahanan yang cukup solid, hanya kalah dari dua tim yang lebih baik di La Liga. Namun, performa mereka dalam beberapa laga terakhir terbilang kurang mengesankan, dengan dua kekalahan beruntun.

Meski begitu, Getafe selalu memiliki kemampuan untuk mengganggu tim-tim besar, dan mereka akan berusaha memberikan perlawanan sengit kepada Madrid.

Waktu Pertandingan

  • Tanggal: Kamis, 24 April 2025

  • Waktu Kick-off: 02.00 WIB

  • Stadion: Estadio Coliseum, Getafe, Spanyol

  • Wasit: Jose Maria Sanchez Martinez

  • VAR: Daniel Jesus Trujillo Suarez

Rekor Pertemuan Terakhir

Dalam lima pertemuan terakhir, Real Madrid tidak terkalahkan melawan Getafe, dengan selalu menang. Pertemuan terakhir mereka di La Liga berakhir dengan kemenangan 2-0 bagi Madrid pada 1 Desember 2024.

Rekor Head-to-Head (5 Pertemuan Terakhir):

  • Getafe: 0 kemenangan

  • Real Madrid: 5 kemenangan

  • Imbang: 0

Form Terbaru

Getafe:

  • Espanyol 1-0 Getafe (18/04/25)

  • Getafe 1-3 Las Palmas (12/04/25)

  • Real Valladolid 0-4 Getafe (06/04/25)

  • Osasuna 1-2 Getafe (16/03/25)

  • Getafe 1-2 Villarreal (30/03/25)

Real Madrid:

  • Real Madrid 1-0 Athletic Club (20/04/25)

  • Real Madrid 1-2 Arsenal (16/04/25)

  • Alaves 0-1 Real Madrid (13/04/25)

  • Arsenal 3-0 Real Madrid (08/04/25)

  • Real Madrid 1-2 Valencia (05/04/25)

Berita Tim Terbaru

Getafe:

  • Christantus Uche absen karena kartu merah.

  • Diego Rico kembali dari suspensi dan bisa masuk lineup.

  • Juan Bernat yang dipinjam dari Villarreal juga berpotensi kembali bermain.

Prediksi Line-up Getafe (4-5-1):

  • Soria; Djene, Duarte, Alderete, Rico; Coba, Terrats, Milla, Arambarri, Bernat; Juanmi.

Real Madrid:

  • Kylian Mbappe kembali dari suspensi ringan, tapi cedera pergelangan kaki membuatnya tidak bermain di laga ini. Madrid kemungkinan besar akan merotasi pemain, karena fokus utama adalah final Copa del Rey.

  • Antonio Rudiger, Jude Bellingham, dan Vinicius Junior mungkin akan diistirahatkan.

Prediksi Line-up Real Madrid (4-3-1-2):

  • Courtois; Vazquez, Asencio, Alaba, Garcia; Camavinga, Ceballos, Valverde; Brahim; Rodrygo, Endrick.

Prediksi Skor

Walaupun Madrid lebih unggul dalam rekam jejak pertemuan langsung, pertandingan ini bisa jadi jebakan bagi mereka. Getafe akan bermain di kandang dengan dukungan penuh dari para fans mereka, dan mereka punya reputasi sebagai tim yang bisa mengganggu tim besar. Real Madrid sendiri mungkin akan melakukan rotasi pemain menjelang final Copa del Rey, sehingga pertandingan ini bisa berjalan lebih ketat dari yang diperkirakan.

Prediksi Skor: Getafe 1-1 Real Madrid.

Dengan rotasi pemain yang mungkin dilakukan oleh Ancelotti, ini bisa menjadi laga yang sulit bagi Madrid. Meski begitu, mereka harus tetap berusaha meraih poin untuk menjaga peluang juara mereka di La Liga.

Carlo Ancelotti Ungkap Peluang Jude Bellingham Bermain Sebagai False Nine di Final Copa del Rey

Carlo Ancelotti Ungkap Peluang Jude Bellingham Bermain Sebagai False Nine di Final Copa del Rey
Carlo Ancelotti Ungkap Peluang Jude Bellingham Bermain Sebagai False Nine di Final Copa del Rey.

JAKARTA - Menjelang final Copa del Rey yang mempertemukan Real Madrid dengan Barcelona, pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, memberikan sedikit bocoran terkait strategi timnya. 

Ancelotti mengisyaratkan bahwa Jude Bellingham bisa tetap memainkan peran sebagai false nine di lini depan, posisi yang sudah ia coba sebelumnya dan memberikan hasil yang cukup menggembirakan.

Real Madrid sendiri saat ini sedang berada dalam tekanan setelah tersingkir dari perempat final Liga Champions oleh Arsenal dengan kekalahan agregat 5-1. 

Beberapa laporan bahkan menyebutkan bahwa Ancelotti bisa saja kehilangan pekerjaan setelah final Copa del Rey, tak peduli bagaimana hasilnya nanti. 

Namun, pelatih asal Italia ini tetap tenang dan menyatakan bahwa belum ada keputusan final mengenai masa depannya, dan ia bertekad untuk meraih gelar yang bisa memperkuat posisinya.

Bellingham Sebagai False Nine?

Ancelotti mengakui bahwa Bellingham, yang pada musim lalu berhasil mencetak 23 gol saat bermain di posisi false nine, bisa kembali tampil di posisi tersebut pada laga final Copa del Rey melawan Barcelona. 

Posisi ini awalnya memberikan banyak keuntungan bagi Madrid, dan Bellingham pun menunjukkan performa yang luar biasa saat ia kembali bermain di posisi tersebut dalam kemenangan 1-0 melawan Athletic Club.

“Posisi itu memberi kami banyak keuntungan musim lalu,” ujar Ancelotti. “Dia bermain sangat baik hari ini, terutama di babak kedua, karena kami menyerang lebih banyak, dan dia pantas mencetak gol,” tambah Ancelotti mengenai penampilan Bellingham di lini depan.

Perubahan Taktik yang Mungkin Terjadi

Selain itu, Ancelotti juga membuka kemungkinan untuk melakukan perubahan taktik, dengan berpindah dari formasi 4-2-3-1 ke formasi 4-4-2 yang lebih lebar. 

Namun, pelatih berusia 65 tahun ini menegaskan bahwa perubahan formasi tidak berarti ia akan bermain dengan empat gelandang. 

“Terkadang dua striker bisa saja Mbappe dan Vinicius, dengan Jude di kiri, tetapi itu tetap formasi 4-4-2. Kita bisa bermain seperti itu dengan enam gelandang, karena kami memiliki pemain sayap yang bisa bermain di tengah,” ujarnya.

Namun, formasi 4-4-2 bukanlah tanpa risiko. Di pertemuan sebelumnya, Real Madrid dihancurkan habis-habisan oleh Barcelona pada Oktober lalu ketika mereka mencoba menggunakan formasi ini dengan Mbappe dan Vinicius di depan, serta Bellingham, Federico Valverde, Aurelien Tchouameni, dan Eduardo Camavinga di lini tengah. 

Pada laga final Supercopa de Espana Januari lalu, Madrid juga harus menelan kekalahan telak 5-2 saat bermain dengan empat pemain depan.

Persiapan Final Copa del Rey

Sekarang, dengan final Copa del Rey di depan mata, Ancelotti dan timnya masih harus melewati pertandingan berat melawan Getafe di liga sebelum bisa fokus sepenuhnya pada final. 

Meski begitu, pelatih asal Italia ini tampaknya sudah mempersiapkan berbagai kemungkinan taktik untuk menghadapi Barcelona yang selalu menjadi lawan tangguh, terutama setelah dua kekalahan telak Madrid di musim ini.

Dengan performa Bellingham yang terus meningkat dan potensi perubahan strategi yang bisa terjadi, pertandingan akhir pekan ini semakin menarik untuk ditunggu. 

Apakah Ancelotti akan memilih untuk mempertahankan Bellingham sebagai false nine atau kembali mengubah taktiknya? Semua akan terjawab di final Copa del Rey pada hari Sabtu nanti.

Prediksi Line-Up Real Madrid vs Getafe: Rotasi Besar Jelang Final Copa del Rey!

Prediksi Line-Up Real Madrid vs Getafe Rotasi Besar Jelang Final Copa del Rey!
Prediksi Line-Up Real Madrid vs Getafe: Rotasi Besar Jelang Final Copa del Rey!

JAKARTA - Setelah tersingkir menyakitkan dari Liga Champions, Real Madrid langsung kasih respons yang nggak main-main. Mereka sukses menang dramatis lawan Athletic Bilbao berkat gol telat dari Federico Valverde. Hasil itu bikin mereka tetap nempel di posisi kedua klasemen La Liga, cuma terpaut empat poin dari sang pemuncak, Barcelona.

Tapi belum bisa santai, bro! Karena di tengah pekan ini, Los Blancos bakal hadapi tantangan baru yang nggak kalah berat: tandang ke markas Getafe di Coliseum Alfonso Perez, Rabu malam waktu Spanyol. Jelas, ini bukan laga sembarangan. Apalagi Getafe dikenal main keras dan ngotot di kandang sendiri.

Dan yang bikin makin menarik, Carlo Ancelotti diprediksi bakal muter-muter skuat demi nyiapin tim utama buat final Copa del Rey akhir pekan nanti. Jadi, siapa aja nih yang kemungkinan bakal turun sejak menit awal?

Prediksi Starting XI Real Madrid vs Getafe (Formasi 4-3-1-2)

Kiper: Thibaut Courtois

Walau Andriy Lunin udah fit dan kemungkinan bakal jadi starter di final Copa, Courtois masih jadi pilihan utama buat laga La Liga ini. Pengalaman dan refleksnya masih jadi andalan di bawah mistar.

Bek Kanan: Lucas Vazquez

Veteran satu ini emang jarang jadi starter di paruh kedua musim, tapi tiap dikasih kesempatan, dia selalu tampil solid. Cocok banget buat jaga sisi kanan lawan tim sekeras Getafe.

Bek Tengah: Raul Asencio

Ancelotti kemungkinan bakal istirahatin Rudiger demi final, jadi nama Asencio yang masih muda ini bakal dikasih jam terbang lagi. Penampilannya belakangan oke, jadi pantas buat dikasih kepercayaan.

Bek Tengah: David Alaba

Abis tampil cukup bagus lawan Arsenal, Alaba kemungkinan bakal balik ke posisi favoritnya: bek tengah. Pengalamannya dibutuhkan banget buat jaga lini belakang yang dirotasi.

Bek Kiri: Fran Garcia

Di tengah absennya Ferland Mendy dan kemungkinan Camavinga juga diistirahatkan, Fran Garcia berpeluang besar jadi starter. Biasanya cuma jadi pelapis, kali ini dia dapet panggung utama.

Gelandang Tengah: Eduardo Camavinga

Camavinga baru aja main sebagai bek kiri lawan Bilbao, tapi lawan Getafe dia kemungkinan balik ke posisi aslinya. Butuh tampil impresif kalau mau masuk starting XI di final Copa nanti.

Gelandang Tengah: Dani Ceballos

Ceballos punya kemampuan buat tahan bola dan atur tempo. Walau Getafe bisa jadi bakal eksploitasi fisiknya yang kurang agresif, dia tetap bisa jadi pembeda di lini tengah.

Gelandang Tengah: Federico Valverde

Setelah jadi pahlawan kemenangan lawan Bilbao, Valverde jelas layak starter lagi. Walau biasanya main di bek kanan, kali ini dia kemungkinan balik ke lini tengah buat kasih energi ekstra.

Gelandang Serang: Brahim Diaz

Jude Bellingham kemungkinan diistirahatkan, jadi ini saatnya Brahim Diaz bersinar. Selalu tampil oke waktu dikasih kesempatan, dan laga lawan Getafe bisa jadi panggungnya unjuk gigi.

Penyerang: Rodrygo

Dengan isu Mbappe masih belum fit dan Vinicius kemungkinan dirotasi, Rodrygo bakal dikasih kesempatan buat balikin performanya yang sempat menurun. Waktu yang tepat buat tunjukin kualitas.

Penyerang: Endrick

Nah ini dia yang ditunggu-tunggu! Wonderkid asal Brasil, Endrick, bisa dapet start langka di La Liga. Kalau Vinicius emang beneran dicadangkan, maka kesempatan emas buat si bocah ajaib ini buat unjuk gigi di level tertinggi.

Pertandingan lawan Getafe ini bakal jadi momen penting buat Real Madrid. Nggak cuma buat jaga peluang juara La Liga, tapi juga buat uji coba formasi dan rotasi jelang final Copa del Rey. Ancelotti bakal andalkan kombinasi pemain senior dan darah muda biar tetap kompetitif tanpa buang-buang tenaga.

Para Madridista wajib nonton nih, siapa tahu bisa lihat penampilan ciamik dari Endrick dan aksi Brahim Diaz yang lagi naik daun. Apalagi kalau Mallorca bisa bikin kejutan lawan Barcelona, kans juara La Liga bisa makin terbuka!

Yuk siap-siap nonton dan dukung El Real!

Ancelotti Bocorin Kabar Gembira! Mbappe Comeback di Final Copa del Rey Lawan Barcelona

Ancelotti Bocorin Kabar Gembira! Mbappe Comeback di Final Copa del Rey Lawan Barcelona
Ancelotti Bocorin Kabar Gembira! Mbappe Comeback di Final Copa del Rey Lawan Barcelona.

JAKARTA - Real Madrid akhirnya dapet kabar baik yang udah ditunggu-tunggu banget! Sang mega bintang, Kylian Mbappe, dipastikan bakal comeback dan siap tampil buat laga panas final Copa del Rey lawan Barcelona akhir pekan ini. Kabar ini langsung dikonfirmasi sama pelatih Madrid sendiri, Carlo Ancelotti, yang bilang kalau Mbappe udah cukup fit buat tampil di partai puncak yang bakal digelar hari Sabtu.

Sebelumnya, Mbappe sempat absen waktu Real Madrid menang tipis 1-0 lawan Athletic Club gara-gara akumulasi kartu. Tapi ternyata, di balik itu, doi juga lagi ngeluh soal cedera engkel yang didapet waktu Madrid bentrok lawan Arsenal di leg kedua perempat final Liga Champions. Cedera itu terjadi pas dia gagal ngerebut bola dari Declan Rice.

Walau awalnya sempat bikin fans khawatir, laporan medis ternyata nunjukin kalau cederanya gak separah yang dipikirin. Ancelotti pun langsung gercep ngasih kepastian, “Dia gak bisa main Rabu lawan Getafe, tapi Sabtu dia siap tampil,” katanya dengan tegas. Selain Mbappe, Ferland Mendy juga masuk list pemain yang bakal balik buat final, walau keduanya gak bakal diturunin dulu tengah pekan ini.

Yang bikin agak panas, waktu kamera di Santiago Bernabeu nampilin wajah Mbappe pas nonton dari tribun, sebagian penonton malah nyorakin. Yup, si Mbappe disiulin! Padahal doi lagi berjuang buat pulih dan bantu tim. Ancelotti pun cuma nyengir datar pas ditanya soal itu, “Saya baca sih, tapi gak denger langsung,” ucapnya. “Yang jelas, dia lagi ngelakuin semua cara supaya fit buat hari Sabtu.”

Kalau ngomongin tekanan dari fans Madrid, ya Bernabeu emang terkenal galak! Bahkan Cristiano Ronaldo aja yang cetak gol tiap minggu bisa kena siulan juga. Dan sekarang Mbappe, walau musim ini statistiknya udah mirip-mirip CR7 di tahun-tahun emasnya, tetep belum bisa bikin semua orang puas.

Perjalanan Mbappe di Madrid musim ini juga gak mulus-mulus amat. Awal musim dia sempat lambat panas dan bulan ini sempat bikin ulah dengan tekel keras ke pemain Alaves, Antonio Blanco, yang bikin dia dapet kartu merah langsung. Kritikan pun berdatangan dari banyak arah.

Di sisi lain, Ancelotti lagi mikir buat ubah skema permainan tim buat final nanti. Salah satunya, dia pertimbangin buat majukan posisi Jude Bellingham jadi lebih ofensif. Bisa jadi, ini buat ngeimbangin permainan kalau Mbappe balik jadi starter. Tapi pelatih asal Italia itu juga ngaku kalau masuknya Mbappe musim ini sempat bikin tim sedikit "goyang", karena chemistry musim lalu masih belum 100% balik.

“Kita sedikit ubah cara main musim ini, dan itu bikin kita belum nemuin keseimbangan. Tapi mudah-mudahan di sisa musim ini kita bisa nemuin lagi. Kalau bisa, ya kita punya peluang besar buat menang,” ucap Ancelotti penuh harap.

Final Copa del Rey kali ini jelas bukan laga biasa. Selain status El Clasico yang selalu panas, ini juga bisa jadi ajang pembuktian buat Mbappe yang musim ini belum sepenuhnya nyatu sama tim. Kalau dia bisa comeback dan tampil gemilang lawan Barca, bukan cuma gelar yang diraih, tapi juga bisa balikin cinta dari publik Bernabeu yang sempat kecewa.

So, buat fans Madrid, siap-siap buat akhir pekan yang mendebarkan. Mbappe balik, laga final lawan rival abadi, dan harapan buat nambah trofi lagi di lemari Santiago Bernabeu. Gaspol, Madridistas!

Selasa, 22 April 2025

Xabi Alonso Punya Kesepakatan Khusus Jika Ingin Hengkang dari Leverkusen, Benarkah Menuju Real Madrid?

Xabi Alonso Punya Kesepakatan Khusus Jika Ingin Hengkang dari Leverkusen, Benarkah Menuju Real Madrid
Xabi Alonso Punya Kesepakatan Khusus Jika Ingin Hengkang dari Leverkusen, Benarkah Menuju Real Madrid?

JAKARTA - Xabi Alonso dikabarkan punya kesepakatan khusus dengan Bayer Leverkusen jika ingin pindah klub, termasuk kemungkinan ke Real Madrid. Simak info lengkapnya di sini.

Alonso dan Leverkusen: Kesuksesan yang Luar Biasa dalam Waktu Singkat

Sejak resmi menjadi pelatih Bayer Leverkusen pada Oktober 2022, Xabi Alonso telah menciptakan kisah sukses yang luar biasa di Bundesliga. Ia menggantikan Gerardo Seoane dan langsung membawa angin segar bagi tim. Di bawah asuhannya, Leverkusen berhasil meraih gelar juara Bundesliga musim 2023-2024 tanpa terkalahkan sebuah pencapaian yang belum pernah diraih klub sebelumnya.

Tak hanya itu, Alonso juga sukses membawa Leverkusen menembus final DFB-Pokal di musim yang sama. Dari total 136 pertandingan bersama Leverkusen di semua kompetisi, Alonso mencatat 88 kemenangan, 30 hasil imbang, dan hanya 18 kekalahan. Tak heran jika namanya kini masuk radar klub-klub besar Eropa.

Kesepakatan 'Gentleman' yang Mengikat Tapi Fleksibel

CEO Bayer Leverkusen, Fernando Carro, mengungkapkan bahwa ada sebuah kesepakatan tak tertulis atau yang biasa disebut "gentleman's agreement" antara pihak klub dan Alonso. Kesepakatan ini memungkinkan Alonso meninggalkan klub jika salah satu mantan klubnya seperti Real Madrid, Liverpool, atau Bayern Munich menunjukkan minat serius.

"Kami memiliki kesepakatan bahwa jika salah satu klub yang pernah diperkuat Xabi menghubungi, kami akan duduk bersama dan berdiskusi. Kami tidak akan menghalangi kepergiannya," ujar Carro.

Kesepakatan ini menunjukkan adanya rasa saling menghormati antara pelatih dan manajemen klub. Menurut Carro, musim lalu Alonso sempat mendapat tawaran dari klub-klub top, namun ia memilih bertahan dan melanjutkan proyeknya di Leverkusen.

Spekulasi Real Madrid dan Masa Depan Ancelotti

Spekulasi soal kepindahan Alonso ke Real Madrid kembali mencuat setelah Real tersingkir dari Liga Champions oleh Arsenal di babak perempat final. Pelatih mereka saat ini, Carlo Ancelotti, dikabarkan sedang dipertimbangkan untuk melatih Tim Nasional Brasil setelah musim ini berakhir.

Situasi ini membuka kemungkinan besar bagi Alonso untuk kembali ke klub yang pernah ia bela sebagai pemain. Namun, Carro menegaskan bahwa hingga kini belum ada komunikasi resmi dari pihak Madrid.

"Hubungan kami dengan Madrid sangat baik, tapi sampai saat ini belum ada pembicaraan apa pun tentang Alonso," jelas Carro.

Leverkusen Sudah Siapkan Langkah Antisipasi

Meski belum ada kepastian, pihak Leverkusen tidak tinggal diam. Mereka tetap mempersiapkan musim depan bersama Alonso dan berharap sang pelatih tetap bertahan. Namun mereka juga menyadari bahwa dalam sepak bola, segala kemungkinan bisa terjadi.

"Xabi sangat terlibat dalam persiapan musim depan. Tapi kalau pada akhirnya ada klub yang serius menginginkannya dan Xabi juga tertarik, kami akan membahasnya bersama," tambah Carro.

Hal ini menandakan bahwa klub menghormati keputusan pribadi Alonso. Mereka tidak ingin memaksakan sesuatu yang berpotensi mengganggu harmoni dalam tim.

Mengapa Alonso Jadi Rebutan Klub-Klub Besar?

Ada beberapa alasan kenapa nama Xabi Alonso begitu diminati klub-klub besar:

  • Gaya Bermain Modern: Alonso dikenal membawa filosofi bermain yang modern dan fleksibel, cocok untuk sepak bola Eropa saat ini.

  • Kepemimpinan Kuat: Ia mampu membangun kedekatan emosional dengan para pemain dan mengelola ruang ganti dengan baik.

  • Track Record Impresif: Prestasinya di Leverkusen berbicara banyak. Juara tanpa kalah adalah bukti nyata kehebatannya.

Apa Langkah Selanjutnya Bagi Alonso?

Meskipun Alonso masih terikat kontrak hingga 2026, segala kemungkinan bisa saja terjadi dalam dunia sepak bola. Pilihannya kini ada di tangan sang pelatih. Apakah ia akan melanjutkan proyek ambisius bersama Leverkusen? Atau kembali ke Santiago Bernabeu untuk babak baru dalam kariernya?

Yang jelas, keputusan Alonso akan sangat dinantikan oleh para penggemar bola di seluruh dunia.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

1. Apakah Xabi Alonso akan pindah ke Real Madrid musim depan?
Belum ada kepastian. Meski ada spekulasi, belum ada kontak resmi dari pihak Real Madrid.

2. Apa itu gentleman's agreement?
Itu adalah kesepakatan tidak tertulis yang mengandalkan kepercayaan dan saling menghormati antara dua pihak.

3. Kapan kontrak Alonso dengan Leverkusen berakhir?
Xabi Alonso masih terikat kontrak dengan Bayer Leverkusen hingga tahun 2026.

4. Apakah Alonso sudah pernah mendapat tawaran dari klub lain?
Ya, musim lalu ia sempat mendapat tawaran dari beberapa klub besar, namun memilih bertahan.

5. Mengapa Alonso dianggap sebagai pelatih hebat?
Karena ia membawa Leverkusen juara Bundesliga tanpa kalah dan memiliki filosofi bermain yang modern.

6. Bagaimana reaksi Leverkusen jika Alonso pergi?
Mereka siap membicarakannya secara terbuka dan menghormati keputusan Alonso.

Xabi Alonso Dikejar Real Madrid, Bayer Leverkusen Butuh Kepastian Segera

Xabi Alonso Dikejar Real Madrid, Bayer Leverkusen Butuh Kepastian Segera
Xabi Alonso Dikejar Real Madrid, Bayer Leverkusen Butuh Kepastian Segera.

JAKARTA - Bayer Leverkusen sedang berada di bawah tekanan waktu. Klub yang kini sedang menikmati performa gemilang di Bundesliga itu berharap pelatih mereka, Xabi Alonso, segera memberi keputusan soal masa depannya. Ini bukan tanpa alasan ketidakpastian soal apakah Alonso akan tetap di Leverkusen atau hengkang ke Real Madrid bisa memengaruhi banyak hal, terutama persiapan tim untuk musim depan.

Fernando Carro, Managing Director Bayer Leverkusen, menyampaikan bahwa klub tidak bisa menunggu terlalu lama. "Kami harus tahu keputusannya dalam beberapa minggu ke depan. Persiapan musim depan tidak bisa tertunda," ujar Carro.

Real Madrid Mengincar Alonso Sebagai Pengganti Ancelotti

Xabi Alonso saat ini menjadi nama yang paling santer disebut sebagai calon pelatih baru Real Madrid. Pelatih mereka saat ini, Carlo Ancelotti, diyakini akan meninggalkan Santiago Bernabéu setelah kegagalan tim di Liga Champions. Real Madrid tersingkir di babak perempat final setelah dikalahkan Arsenal secara meyakinkan, dan posisi mereka di La Liga juga mulai goyah karena Barcelona menempel ketat di klasemen.

Walau belum ada pengumuman resmi, Ancelotti disebut-sebut akan menerima tawaran untuk melatih tim nasional Brasil, posisi yang memang sedang kosong usai performa mengecewakan mereka di kualifikasi Piala Dunia.

Di tengah situasi ini, Real Madrid bergerak cepat dan mengincar Xabi Alonso. Klub raksasa Spanyol itu disebut siap membayar kompensasi besar ke Leverkusen demi mendapatkan jasa pelatih muda tersebut sebelum Piala Dunia Antarklub dimulai musim panas ini.

Leverkusen Tak Mau Tertahan Ketidakpastian

Carro menegaskan bahwa klub tidak bisa terus menunggu. “Kami sedang menyiapkan pra-musim bersama Xabi Alonso, termasuk rencana skuad untuk musim 2025/26. Jika dia memutuskan untuk pindah, kami butuh waktu untuk mencari pengganti dan menyesuaikan rencana,” jelasnya.

Ia menambahkan, keputusan tidak bisa ditunda sampai akhir musim. Targetnya, semua harus sudah jelas paling lambat pertengahan Mei. Hal ini penting agar proses rekrutmen pemain dan penyesuaian strategi bisa berjalan dengan lancar.

Ada “Gentleman’s Agreement” dengan Alonso

Menariknya, Leverkusen memiliki kesepakatan tidak tertulis dengan Alonso. Carro menyebutkan bahwa pihak klub tidak akan menghalangi jika Alonso ingin kembali ke salah satu mantan klubnya—baik itu Real Madrid, Liverpool, Bayern Munich, atau Real Sociedad.

Hal serupa pernah terjadi musim lalu. Saat Liverpool menunjukkan minat besar, Alonso sempat mempertimbangkan tawaran tersebut. Namun akhirnya, pada jeda internasional bulan Maret, ia memberi tahu manajemen Leverkusen bahwa ia akan bertahan untuk satu musim lagi.

Alonso Masih Fokus Selesaikan Musim

Hingga saat ini, Alonso belum memberikan kepastian. Dalam beberapa konferensi pers, ia menegaskan bahwa fokusnya masih pada sisa pertandingan musim ini bersama Leverkusen. Ia ingin memastikan timnya menutup musim dengan hasil terbaik, termasuk di kompetisi domestik dan Eropa.

Sikap ini bisa dimengerti. Alonso, yang baru memulai karier kepelatihannya beberapa tahun terakhir, dikenal sebagai sosok yang tenang dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan penting. Namun tetap saja, tekanan dari Real Madrid dan ekspektasi Leverkusen membuat situasi ini menjadi kompleks.

Jurgen Klopp Juga Jadi Kandidat Real Madrid

Selain Alonso, nama lain yang sempat muncul sebagai kandidat pengganti Ancelotti adalah Jurgen Klopp. Mantan pelatih Liverpool itu memutuskan mundur di akhir musim 2023/24 karena alasan kelelahan. Namun kini, muncul rumor bahwa ia bisa kembali melatih, bahkan dikabarkan mulai didekati Real Madrid meski baru beberapa bulan menjabat peran global di grup Red Bull.

Alonso Harus Ambil Keputusan Besar

Saat ini, Xabi Alonso berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, ia telah membawa Leverkusen tampil luar biasa, dan punya peluang mencetak sejarah bersama klub Jerman itu. Di sisi lain, tawaran dari Real Madrid jelas menggoda itu adalah klub tempat ia pernah bermain dan meraih banyak trofi.

Apapun keputusannya nanti, Alonso harus segera memberi kepastian. Bukan hanya untuk masa depannya sendiri, tapi juga demi kelangsungan rencana besar Leverkusen. Klub tak bisa terus berada dalam ketidakjelasan.

Bagi para penggemar sepak bola, drama ini tentu menarik untuk diikuti. Apakah Alonso akan memilih tantangan baru di Madrid, atau tetap membangun warisan di Leverkusen? Jawabannya, mungkin akan segera datang dalam beberapa minggu ke depan.

Senin, 21 April 2025

Valverde Jadi Pahlawan di Menit Akhir, Courtois: “Udah Kita Bilangin dari Dulu, Tembak Aja!”

Valverde Jadi Pahlawan di Menit Akhir, Courtois “Udah Kita Bilangin dari Dulu, Tembak Aja!”
Valverde Jadi Pahlawan di Menit Akhir, Courtois: “Udah Kita Bilangin dari Dulu, Tembak Aja!”

JAKARTA - Real Madrid kembali menunjukkan mental juaranya setelah berhasil menang dramatis 1-0 atas Athletic Bilbao di Santiago Bernabéu, Minggu malam waktu setempat. Gol semata wayang dicetak oleh Federico Valverde di masa injury time, tepatnya di menit ke-93, lewat tendangan spektakuler dari luar kotak penalti.

Menariknya, reaksi paling seru justru datang dari sang penjaga gawang, Thibaut Courtois. Kiper asal Belgia itu nggak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap gol cantik Valverde, sambil menyelipkan sedikit guyon: "Kita udah bilangin dari dulu, Fede harus lebih sering nembak!"

Gol Ajaib dari Pemain Serba Bisa

Federico Valverde selama musim ini memang sering dimainkan di posisi yang bukan aslinya, yakni sebagai bek kanan. Tapi siapa sangka, pemain asal Uruguay itu tetap bisa mencetak gol penting, bahkan yang satu ini bisa dibilang sebagai salah satu yang terbaik musim ini.

Meski peluangnya hanya bernilai 0,02 expected goals (xG), Valverde tetap melepaskan tendangan keras yang mengejutkan semua orang, termasuk kiper Bilbao, Unai Simon. Bola melengkung tajam dan bersarang di pojok gawang — sebuah eksekusi yang nyaris mustahil dihentikan.

Courtois: Tendangan Valverde Emang Ajaib

Thibaut Courtois yang sedang dalam masa pemulihan cedera mengaku udah lama menyarankan Valverde untuk lebih percaya diri menembak dari luar kotak penalti.

“Dia punya tendangan yang beda dari yang lain, sangat cepat, tajam, dan nggak bisa ditebak,” kata Courtois.

“Waktu latihan, dia sering banget cetak gol kayak gitu, satu-dua kali tiap minggu. Tapi pas pertandingan malah jarang nyoba. Kita udah ngomong ke dia bertahun-tahun, ‘tembak aja, Fede!’”

Kemenangan Penting untuk Kejar Gelar

Kemenangan ini menjaga peluang Real Madrid untuk mengejar gelar juara LaLiga tetap hidup. Los Blancos sekarang hanya tertinggal empat poin dari pemuncak klasemen, Barcelona. Dan menariknya, kedua tim akan bertemu di final Copa del Rey akhir pekan ini — duel yang bisa jadi penentu momentum di akhir musim.

Pelatih Carlo Ancelotti pun memuji habis-habisan performa timnya, terutama di babak kedua.

“Kita tampil kurang tajam di babak pertama, tapi di babak kedua semuanya berubah. Tim jadi lebih agresif, lebih kompak, dan pengen banget menang setelah kekecewaan di Liga Champions,” kata Don Carlo.

Peran Bellingham dan Vini Jr Tetap Krusial

Dengan absennya Kylian Mbappe karena hukuman, Jude Bellingham dipasang sebagai false nine. Meski belum bisa mencetak gol, pemain muda asal Inggris itu tetap jadi ancaman nyata dengan lima peluang berbahaya (0,8 xG).

“Dia layak cetak gol,” kata Ancelotti. “Di babak kedua dia lebih aktif, sering muncul di kotak penalti, dan hampir bikin perbedaan.”

Sementara itu, Vinicius Junior juga tampil luar biasa, walau golnya sempat dianulir wasit. Pelatih asal Italia itu sangat terkesan dengan semangat sang winger.

“Vini punya sikap yang luar biasa. Dia udah banyak dikritik akhir-akhir ini, tapi dia tetap tampil maksimal dan bisa jadi pembeda. Dia akan sangat penting untuk sisa musim ini,” tambah Ancelotti.

Athletic Bilbao Kehabisan Waktu dan Energi

Di sisi lain, Athletic Bilbao yang datang tanpa pemain andalan mereka, Nico Williams, terlihat kesulitan menembus pertahanan Madrid. Mereka hanya mampu melepaskan tiga tembakan dengan total xG sebesar 0,19 — angka yang sangat rendah untuk tim sekelas mereka.

Meski begitu, winger Bilbao, Alex Berenguer merasa timnya sudah memberikan perlawanan maksimal.

“Kita bertahan dengan baik, tapi ini Bernabéu, ini Real Madrid. Mereka terus menekan sampai detik terakhir dan akhirnya bisa mencetak gol,” ujar Berenguer kepada LaLiga TV.

“Mereka terlalu kuat. Di akhir-akhir pertandingan, kita cuma bisa bertahan di kotak sendiri, dan pada akhirnya salah satu bola itu pasti masuk.”

Momentum Penting Jelang Final

Kemenangan dramatis atas Bilbao jadi lebih dari sekadar tambahan tiga poin. Ini adalah suntikan moral besar bagi Real Madrid yang tengah bersiap menghadapi partai final Copa del Rey melawan Barcelona. Dengan performa impresif dari Valverde, semangat tinggi dari Vini Jr, dan kreativitas Bellingham, Real Madrid siap melangkah lebih jauh.

Dan mungkin, mulai sekarang, Valverde bakal lebih sering "tembak aja" — sesuai saran Courtois.

Real Madrid 1-0 Athletic Bilbao: Gol Telat Valverde Pertahankan Harapan Juara La Liga

Real Madrid 1-0 Athletic Bilbao Gol Telat Valverde Pertahankan Harapan Juara La Liga
Real Madrid 1-0 Athletic Bilbao: Gol Telat Valverde Pertahankan Harapan Juara La Liga.

JAKARTA - Real Madrid masih menjaga asa juara La Liga musim ini setelah meraih kemenangan tipis 1-0 atas Athletic Bilbao di Estadio Santiago Bernabeu pada Minggu malam. Kemenangan ini memang berat, namun sangat berarti karena mengurangi jarak mereka dengan pemuncak klasemen, Barcelona, yang kini hanya berjarak empat poin.

Federico Valverde jadi pahlawan dalam laga ini dengan gol luar biasa yang tercipta di menit-menit terakhir. Gol Valverde ini tak hanya menambah 3 poin bagi Madrid, tetapi juga membuat mereka tetap hidup dalam persaingan gelar meski baru saja tersingkir dari Liga Champions oleh Arsenal di tengah pekan.

Kesulitan di Babak Pertama

Meski bermain di kandang, Madrid seolah masih terhantui oleh kegagalan mereka di Liga Champions. Tanpa Kylian Mbappe yang absen karena skorsing, Los Blancos kesulitan menembus pertahanan Bilbao di babak pertama. Satu-satunya percakapan berbahaya dari Madrid datang dari Valverde, yang berhasil mengonversi peluang menjadi satu-satunya tembakan tepat sasaran di babak pertama.

Bilbao sendiri tampil disiplin dengan pertahanan yang rapat, membuat Madrid kesulitan untuk menciptakan peluang berbahaya. Unai Simon, kiper Bilbao, melakukan penyelamatan luar biasa untuk menggagalkan sundulan Jude Bellingham yang berpotensi membuka keunggulan Madrid.

Gol yang Menggetarkan Bernabeu

Memasuki babak kedua, Madrid tampil lebih agresif dan terus menekan. Salah satu momen hampir mencetak gol datang dari Vinicius Junior yang melepaskan tembakan rendah di menit ke-79. Namun, gol itu dibatalkan VAR karena Endrick dianggap offside dalam proses buildup-nya. Jelang akhir pertandingan, Bellingham kembali mendapat kesempatan emas, namun bola sundulannya hanya membentur mistar.

Lalu, di menit ketiga waktu tambahan, Valverde tampil sebagai penyelamat dengan melepaskan tembakan voli spektakuler yang meluncur deras ke pojok kiri atas gawang Simon. Gol ini tercatat sebagai salah satu gol kemenangan terlambat Madrid di La Liga, yang menambah semangat bagi para pendukung di Bernabeu.

Statistik Menarik dan Lihat Ke Depan

Gol Valverde di menit 92:08 ini tercatat sebagai gol keempat terlambat untuk Madrid di abad ke-21 di kandang sendiri. Sebelumnya, hanya Dani Carvajal, Bellingham, dan Gonzalo Higuain yang pernah mencetak gol lebih telat dari itu.

Meski tanpa Mbappe, Madrid tetap menunjukkan kualitasnya sebagai tim besar. Di dua pertandingan sebelumnya tanpa Mbappe, Madrid gagal meraih kemenangan, namun kali ini mereka berhasil mengatasi kesulitan dan meraih tiga poin penting.

Sekarang, dengan hanya enam laga tersisa, Madrid akan terus berjuang untuk meraih gelar La Liga. Apakah mereka bisa mengejar Barcelona? Mari kita saksikan bersama!

Minggu, 20 April 2025

Prediksi Lineup Real Madrid vs Athletic Club – La Liga: Saatnya Bangkit Setelah Kekecewaan di Eropa

Prediksi Lineup Real Madrid vs Athletic Club – La Liga Saatnya Bangkit Setelah Kekecewaan di Eropa
Prediksi Lineup Real Madrid vs Athletic Club La Liga: Saatnya Bangkit Setelah Kekecewaan di Eropa.

JAKARTA - Real Madrid akan menjamu Athletic Club pada laga lanjutan La Liga akhir pekan ini, tepatnya hari Minggu. 

Setelah tersingkir dari Liga Champions oleh Arsenal di tengah pekan, skuad asuhan Carlo Ancelotti kini harus mengalihkan fokus sepenuhnya ke kompetisi domestik. 

Kemenangan atas Athletic jadi harga mati kalau mereka masih ingin bersaing dengan Barcelona di puncak klasemen.

Laga nanti diprediksi bakal jadi momen pembuktian bagi para pemain Madrid yang ingin bangkit dari kekalahan pahit. 

Ada kemungkinan Ancelotti akan melakukan beberapa rotasi dalam susunan pemain, terutama untuk menyegarkan tim setelah laga melelahkan melawan Arsenal. 

Berikut prediksi susunan pemain Real Madrid untuk menghadapi Athletic Club dalam formasi 4-2-3-1:

Kiper: Thibaut Courtois

Meski baru pulih dari cedera panjang, Courtois tetap jadi pilihan utama di bawah mistar. Setelah pertandingan melawan Arsenal, ia secara terbuka menyampaikan kritik terhadap performa tim. Harapannya, hal ini bisa memotivasi rekan-rekannya agar tampil lebih solid.

Bek Kanan: Federico Valverde

Valverde yang biasanya bermain di lini tengah kemungkinan besar akan ditarik ke posisi bek kanan. Performa tengahnya yang kurang maksimal saat melawan Arsenal bisa jadi alasan Ancelotti mencoba opsi ini.

Bek Tengah: Raul Asencio & Antonio Rudiger

Raul Asencio diperkirakan tetap dipercaya sebagai starter. Sementara itu, Rudiger kabarnya masih bermain dengan kondisi lutut yang belum 100% fit. Meski begitu, pengalaman dan ketangguhannya tetap jadi andalan di lini belakang.

Bek Kiri: Fran Garcia

David Alaba kesulitan menghadapi Bukayo Saka, jadi kemungkinan besar Fran Garcia akan mendapat kesempatan untuk tampil sejak menit awal di laga ini.

Gelandang Bertahan: Eduardo Camavinga & Aurelien Tchouameni

Camavinga absen di laga kedua melawan Arsenal karena skorsing, jadi ia dalam kondisi segar dan siap tampil maksimal. Tchouameni sendiri terus jadi pilihan utama di lini tengah berkat konsistensinya musim ini.

Gelandang Serang:

  • Kanan: Brahim Diaz – Pemain yang dinilai kurang dimanfaatkan saat lawan Arsenal. Kini saatnya ia unjuk gigi.

  • Tengah: Jude Bellingham – Bintang muda Inggris ini jadi tumpuan utama serangan Madrid, apalagi dengan absennya Kylian Mbappe.

  • Kiri: Vinicius Junior – Meskipun performanya tak setajam musim lalu, Vinicius tetap jadi ancaman utama di sisi kiri.

Striker: Endrick

Dengan Mbappe absen karena akumulasi kartu, bintang muda Endrick berpotensi mendapat kesempatan langka tampil sebagai starter. 

Ini bisa jadi panggung besar baginya untuk membuktikan diri di depan publik Santiago Bernabeu.

Meski baru saja menelan pil pahit di Eropa, Real Madrid tetap jadi favorit untuk menang melawan Athletic Club. 

Namun, lawan mereka juga sedang dalam performa bagus, jadi Madrid harus tampil fokus dan disiplin. 

Laga ini tak hanya penting untuk menjaga peluang juara, tapi juga sebagai ajang pemulihan moral para pemain setelah tersingkir dari Liga Champions.

Sabtu, 19 April 2025

Berapa Banyak yang Harus Dibayar Real Madrid untuk Merekrut Xabi Alonso?

Berapa Banyak yang Harus Dibayar Real Madrid untuk Merekrut Xabi Alonso?
Berapa Banyak yang Harus Dibayar Real Madrid untuk Merekrut Xabi Alonso?

JAKARTA - Real Madrid mungkin harus membayar jumlah yang sangat besar untuk memutuskan kontrak Xabi Alonso dengan Bayer Leverkusen dan membawanya kembali ke ibu kota Spanyol. 

Hal ini terungkap dalam laporan terbaru yang menyebutkan bahwa biaya untuk mengontrak Alonso bisa mencapai angka delapan digit.

Xabi Alonso, yang sebelumnya dikenal sebagai gelandang legendaris di Real Madrid, kini telah menjadi salah satu pelatih yang paling dicari di dunia sepak bola. 

Setelah mengambil alih Bayer Leverkusen yang berada di posisi kedua dari bawah di Bundesliga pada Oktober 2022, Alonso berhasil mengubah nasib klub tersebut. 

Di musim 2023-2024, ia membawa timnya menjalani musim domestik yang luar biasa dengan catatan tak terkalahkan, sebuah pencapaian yang sangat langka.

Real Madrid sendiri dikabarkan sudah mempertimbangkan untuk mendatangkan Alonso sejak musim panas lalu, namun akhirnya memilih untuk mempertahankan Carlo Ancelotti setelah sang pelatih sukses membawa Madrid meraih gelar La Liga dan Liga Champions. 

Namun, setelah Madrid tersingkir dari kompetisi Liga Champions oleh Arsenal beberapa waktu lalu, banyak rumor yang beredar jika masa depan Ancelotti di Bernabeu sudah dekat dengan akhir.

Berapa Banyak yang Harus Dibayar Real Madrid untuk Merekrut Xabi Alonso
Berapa Banyak yang Harus Dibayar Real Madrid untuk Merekrut Xabi Alonso?

Beberapa laporan menyebutkan bahwa Ancelotti bisa saja dipecat setelah final Copa del Rey melawan Barcelona, terlepas dari hasil pertandingan tersebut. 

Real Madrid dikabarkan ingin membawa Alonso sebagai pelatih sebelum dimulainya Piala Dunia Klub pada Juni mendatang, meskipun biaya untuk mendatangkan Alonso tak akan murah.

Alonso sendiri masih terikat kontrak dengan Bayer Leverkusen hingga 2026, dan menurut Simon Rolfes, direktur olahraga klub Jerman tersebut, tidak ada klausul pelepasan dalam kontrak itu. 

Ini berarti, biaya untuk memutuskan kontraknya sepenuhnya tergantung pada kebijakan Bayer Leverkusen.

Laporan dari media Spanyol, AS, mengungkapkan bahwa Bayer Leverkusen bersedia melepas Alonso dengan harga sekitar €10 juta (sekitar £8,6 juta). 

Namun, Sky Jerman menyebutkan harga yang lebih tinggi, yakni antara €15 juta hingga €20 juta (sekitar £12,9 juta hingga £17,2 juta). 

Jika Real Madrid benar-benar harus membayar sekitar £17,2 juta, Alonso akan menjadi pelatih termahal dalam sejarah La Liga, bahkan menjadi pelatih ketiga termahal sepanjang sejarah sepak bola dunia. 

Untuk perbandingan, Graham Potter yang bergabung dengan Chelsea dikabarkan menelan biaya sekitar £20 juta, sementara Bayern Munich membayar £21,7 juta untuk merekrut Julian Nagelsmann dari RB Leipzig.

Alonso sendiri sejauh ini cukup berhati-hati dalam menanggapi spekulasi yang beredar. 

"Bagi kami, rumor tentang Real Madrid itu bukan hal yang penting," ujar Alonso dalam konferensi pers beberapa waktu lalu. 

"Kami fokus pada musim yang sedang berjalan. Kami masih memiliki lima pertandingan liga yang harus dijalani, jadi kami harus tetap fokus dan tidak terpengaruh oleh spekulasi atau pembicaraan tentang masa depan."

Alonso menekankan bahwa timnya harus tetap mempersiapkan diri dengan baik dan tidak terganggu oleh rumor yang berkembang. 

Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak ingin terlalu banyak membicarakan masa depan atau spekulasi, karena hal itu tidak akan membantu persiapan timnya.

Sementara itu, agen Alonso, Inaki Ibanez, dilaporkan sudah melakukan pembicaraan dengan Real Madrid mengenai kemungkinan sang pelatih bergabung ke Bernabeu. 

Namun, meskipun pembicaraan tersebut sudah berlangsung cukup lama, belum ada kesepakatan yang tercapai antara Real Madrid dan Bayer Leverkusen.

Bagaimana menurut kamu, apakah Xabi Alonso layak jadi pelatih Real Madrid? Apakah klub besar seperti Madrid akan siap menebusnya dengan harga yang tinggi? Kita tunggu saja bagaimana kelanjutan spekulasi ini, karena dunia sepak bola selalu penuh dengan kejutan!

Xabi Alonso: "Bukan Waktunya Bahas Masa Depan", Fokus ke Leverkusen!

Xabi Alonso Bukan Waktunya Bahas Masa Depan – Fokus ke Leverkusen!
Xabi Alonso: "Bukan Waktunya Bahas Masa Depan" – Fokus ke Leverkusen!

JAKARTA - Berita seputar masa depan Xabi Alonso makin panas! Pelatih Bayer Leverkusen ini digosipkan bakal menggantikan Carlo Ancelotti sebagai pelatih Real Madrid, apalagi jika Ancelotti memutuskan untuk pergi di akhir musim. 

Tapi, Xabi ternyata nggak mau terlalu banyak ngomong soal itu. 

Kenapa? Ya, karena dia fokus sama Leverkusen dan apa yang terjadi saat ini!

Alonso, yang dikenal sebagai legenda di Real Madrid, nggak mau terganggu oleh spekulasi yang beredar. 

“Bukan waktunya untuk bahas masa depan,” kata Xabi beberapa waktu lalu. 

Menurutnya, saat ini yang lebih penting adalah apa yang sedang terjadi di Leverkusen, terutama dengan kompetisi yang masih berjalan dan pertempuran di Bundesliga yang semakin ketat.

Leverkusen sendiri sedang dalam posisi yang cukup menantang. Mereka berada di posisi kedua Bundesliga, hanya selisih enam poin dari Bayern Munich yang sedang memimpin klasemen. 

Musim ini, Leverkusen telah menunjukkan performa luar biasa, bahkan Alonso berhasil membawa mereka meraih double, yaitu gelar Bundesliga dan DFB-Pokal, di musim penuh pertamanya. 

Meskipun mereka gagal meraih gelar di final Liga Europa, catatan tak terkalahkan mereka di liga sudah cukup membuktikan kualitas pelatih asal Spanyol ini.

Tapi, meskipun banyak yang berharap Alonso untuk kembali ke Madrid, pelatih berusia 42 tahun ini tetap tenang dan menegaskan bahwa dia nyaman di Leverkusen. 

"Saya nggak mau terjebak dalam spekulasi dan rumor," tambah Alonso. 

Di balik ketenangannya, CEO Leverkusen, Fernando Carro, juga menegaskan bahwa Alonso sudah mempersiapkan musim depan bersama klub Jerman itu dan dia merasa nyaman dengan perannya sekarang.

Bagi Alonso, perjalanan kariernya baru dimulai sebagai pelatih setelah pensiun dari dunia sepakbola pada 2017. 

Setelah sempat melatih tim junior Real Madrid, dia melanjutkan petualangan sebagai pelatih di Real Sociedad B sebelum akhirnya diberikan kesempatan oleh Leverkusen pada Oktober 2022. 

Saat itu, Leverkusen tengah berada di posisi yang sangat buruk di Bundesliga, tapi tangan dingin Alonso berhasil mengangkat tim tersebut.

Alonso memang memiliki segalanya sebagai pelatih, terutama setelah sukses di Jerman. Tapi, seiring dengan kesuksesannya, spekulasi mengenai masa depannya tentu terus menghampiri. 

Meskipun begitu, dia tahu bahwa fokusnya harus tetap pada Leverkusen yang saat ini tengah berjuang merebut gelar Bundesliga.

Sebagai penggemar sepakbola, kita tentu bisa menghargai bagaimana Alonso menjaga profesionalismenya dan tidak terlalu terbawa oleh rumor. 

Bagi para pendukung Leverkusen, ini tentu jadi kabar baik karena mereka tahu bahwa pelatih mereka sepenuhnya fokus pada tim dan tujuan mereka.

Apakah Xabi Alonso akhirnya akan kembali ke Madrid? Hanya waktu yang akan menjawab, tapi yang pasti, sekarang ini dia memilih untuk tetap diam dan fokus pada apa yang penting: hasil di lapangan.

Tunggu perkembangan selanjutnya!

Kylian Mbappe Cedera, Tapi Real Madrid Yakin Bisa Tampil di Final Copa del Rey

Kylian Mbappe Cedera, Tapi Real Madrid Yakin Bisa Tampil di Final Copa del Rey
Kylian Mbappe Cedera, Tapi Real Madrid Yakin Bisa Tampil di Final Copa del Rey.

JAKARTA - Ada kabar yang cukup menghebohkan dari Real Madrid nih, Sobat Bola! Kylian Mbappe, bintang besar yang baru saja didatangkan ke Santiago Bernabeu, mengalami cedera saat pertandingan melawan Arsenal di Liga Champions kemarin. 

Namun, jangan khawatir, sepertinya cedera yang didapatnya nggak akan menghalanginya untuk tampil di final Copa del Rey melawan Barcelona bulan ini. Simak terus, ya!

Kejadian Cedera Mbappe Saat Lawan Arsenal

Jadi gini, pada pertandingan yang berakhir dengan kekalahan 2-1 untuk Madrid, Mbappe harus keluar lapangan dengan cedera di pergelangan kakinya. 

Itu terjadi saat dia coba merebut bola dari Declan Rice, namun malah terjatuh dengan cukup keras dan membuat kakinya terpelintir. 

Alhasil, Mbappe yang biasanya tampil impresif di lapangan, harus menepi lebih cepat dari yang diharapkan.

Sayangnya, itu jadi momen yang cukup menyedihkan buat Mbappe, karena malam itu dia nggak bisa memberikan kontribusi besar buat timnya, selain gagal mendapatkan hadiah penalti yang seharusnya. 

Ditambah lagi, ini adalah kekalahan yang cukup menyakitkan bagi Madrid setelah mereka tereliminasi dari Liga Champions.

Berita Baik! Mbappe Bisa Tampil di Final Copa del Rey

Tapi, meskipun cedera, ada kabar baik dari tim medis Real Madrid. Menurut beberapa laporan di Spanyol, cedera pergelangan kaki Mbappe diperkirakan cuma cedera ringan (mild sprain) yang nggak akan menghalangi dia buat tampil di final Copa del Rey yang akan digelar pada 26 April mendatang. 

Jadi, meskipun cedera, Mbappe tetap bakal main di laga super penting itu melawan rival abadi mereka, Barcelona.

Madrid juga sudah menyusun rencana untuk memainkan pertandingan melawan Getafe pada 23 April tanpa Mbappe, karena sang pemain memang sudah menerima hukuman larangan satu pertandingan akibat pelanggarannya pada laga melawan Alaves. 

Dengan demikian, Mbappe punya waktu untuk benar-benar pulih total sebelum laga final Copa del Rey.

Final Copa del Rey, Titik Balik Musim Real Madrid?

Ngomong-ngomong soal final Copa del Rey, ini bisa jadi pertandingan yang menentukan banget buat masa depan pelatih Carlo Ancelotti di Real Madrid. 

Banyak yang bilang kalau ini bisa jadi laga terakhir Ancelotti di Madrid, apalagi dengan kondisi tim yang sekarang tertinggal empat poin dari Barcelona di La Liga dan performa mereka di Liga Champions yang kurang memuaskan. 

Jadi, semua mata akan tertuju pada final ini, yang bakal digelar di Stadion La Cartuja, Sevilla.

Masa Depan Ancelotti dan Spekulasi Pelatih Baru

Kalau ngomongin soal pelatih, banyak yang mulai ramai membicarakan masa depan Ancelotti di Madrid. 

Ada spekulasi bahwa jika Madrid gagal di final Copa del Rey, manajemen mungkin bakal memutuskan untuk berpisah dengan pelatih asal Italia ini. 

Bahkan, kabarnya Xabi Alonso, legenda Madrid, bisa jadi penggantinya. 

Tapi yang lebih menarik, agen Jurgen Klopp sudah memastikan kalau pelatih Liverpool ini nggak akan pindah ke Madrid. Jadi, kita lihat aja nanti siapa yang bakal jadi nahkoda Madrid setelah final ini.

Jadi, meskipun Kylian Mbappe mengalami cedera ringan, kabar baiknya adalah dia kemungkinan besar bakal siap tampil di final Copa del Rey melawan Barcelona. 

Ini jadi peluang besar bagi Madrid untuk merebut trofi dan juga sebagai titik balik bagi Carlo Ancelotti. 

Kalau kamu penggemar Madrid, pastinya nggak sabar banget buat nonton laga seru ini, kan?

Rabu, 16 April 2025

Arteta Jelang Lawan Real Madrid: “Main Berani dan Yakin Kita Bisa Lebih Baik!”

Arteta Jelang Lawan Real Madrid “Main Berani dan Yakin Kita Bisa Lebih Baik!”
Arteta Jelang Lawan Real Madrid: “Main Berani dan Yakin Kita Bisa Lebih Baik!”

JAKARTA - Pertandingan leg kedua Liga Champions antara Arsenal vs Real Madrid bakal jadi salah satu laga paling panas minggu ini. Setelah menang meyakinkan 3-0 di leg pertama, Mikel Arteta kasih pesan kuat buat anak-anak asuhnya: berani, dominan, dan percaya diri!

Arteta Minta Skuad Arsenal Gak Ciut Nyali

Dalam konferensi pers jelang pertandingan, Arteta ngasih penekanan kalau mental jadi kunci utama buat Arsenal bisa lolos ke semifinal Liga Champions. Meski udah unggul jauh, dia sadar betul siapa lawan mereka: Real Madrid, sang raja comeback Liga Champions.

“Pendekatan kita jelas: kita mau menang, sama kayak waktu main di London,” kata Arteta.
“Real Madrid pasti bakal nyoba bawa kita ke situasi yang gak kita pengen. Tapi kita harus punya mental pemenang. Berani, dominan, dan yakin kalau kita bisa lebih baik dari mereka.”

Real Madrid Punya Reputasi “Comeback Gila”

Siapa sih yang gak kenal mental baja Madrid di Liga Champions? Dalam sejarah, mereka sering banget bikin kejutan di leg kedua, apalagi kalau main di kandang sendiri, Santiago Bernabeu.

Musim lalu aja, mereka sukses balikin keadaan lawan Bayern lewat dua gol telat dari Joselu. Dan di musim 2021/22, mereka bikin keajaiban lawan PSG, Chelsea, dan Man City.

Makanya, walau Arsenal unggul 3-0, fans Gunners gak boleh terlalu santai. Madrid punya sejarah yang bikin deg-degan, dan mereka udah 15 kali angkat trofi Liga Champions gak main-main!

Statistik Bikin Arsenal Bisa Optimis

Tapi tenang dulu, Gooners. Dari 47 kali tim unggul minimal 3 gol di leg pertama dalam sejarah Liga Champions, cuma 4 kali doang yang gagal lolos. Peluang Arsenal masih sangat besar.

Arteta juga bilang kalau pertandingan ini bukan cuma soal strategi, tapi soal emosi dan keyakinan.

“Kalau mau bikin sejarah, pertama-tama lo harus excited dulu. Pemain harus siap dan benar-benar percaya sama apa yang mau dicapai,” tambahnya.

Siap Tempur dengan Kekuatan Lebih Komplit

Kabar baiknya, Arsenal juga bakal makin kuat di leg kedua ini. Ben White dan Thomas Partey udah fit dan siap diturunin. Sayangnya, Jorginho masih harus absen gara-gara cedera tulang rusuk waktu lawan Brentford.

Dengan skuad yang lebih solid, mental yang oke, dan semangat buat bikin sejarah baru, Arsenal punya semua modal buat ngebuktiin kalau mereka layak jadi tim top Eropa.

“Kami yakin bisa hadapi situasi apa pun dan kami bakal nikmatin momen ini,” tutup Arteta.

Catatan Manis Lawan Madrid

Oh iya, ada satu fakta menarik juga nih: Arsenal belum pernah kalah lawan Real Madrid dalam 3 pertemuan terakhir (2 menang, 1 imbang), dan belum sekalipun kebobolan. Rekor yang pastinya bikin fans makin optimis.

Gooners, siap-siap ya! Leg kedua ini bakal jadi ujian mental dan kualitas. Kalau Arsenal berhasil lolos, ini bakal jadi semifinal pertama mereka sejak 2009. Yuk, doain yang terbaik dan dukung terus tim kesayangan lo!

Real Madrid Butuh Keajaiban Lawan Arsenal, Duel Strategi Mikel Arteta vs Carlo Ancelotti

Real Madrid Butuh Keajaiban Lawan Arsenal, Duel Strategi Mikel Arteta vs Carlo Ancelotti
Real Madrid Butuh Keajaiban Lawan Arsenal, Duel Strategi Mikel Arteta vs Carlo Ancelotti.

JAKARTA - Arsenal udah bikin gebrakan gede banget di leg pertama perempat final Liga Champions. Gimana enggak? Mereka sukses gasak Real Madrid 3-0 di Emirates Stadium lewat dua tendangan bebas maut dari Declan Rice.

Dengan keunggulan segitu, The Gunners tinggal butuh hasil imbang atau bahkan kalah tipis buat lolos ke semifinal Liga Champions yang mana terakhir kali mereka raih tuh udah sejak tahun 2009. Tapi, apakah Real Madrid yang dikenal jago comeback bisa bikin keajaiban lagi? Yuk kita bongkar datanya bareng!

Statistik Berbicara: Comeback Itu Langka Banget

Dari total 47 kasus tim yang kalah 3 gol atau lebih di leg pertama fase gugur Liga Champions, cuma empat yang bisa bangkit dan lolos. Artinya, Arsenal punya peluang gede banget buat lanjut. Bahkan, menurut superkomputer Opta, mereka punya 92% kemungkinan buat ke semifinal.

Sementara itu, peluang Madrid cuma 8%, meskipun mereka dikasih 54,8% kemungkinan menang di leg kedua. Tapi menang doang gak cukup mereka harus menang dengan margin 3 gol atau lebih. Berat banget, kan?

Bernabeu: Tempat Keajaiban atau Sekadar Nostalgia?

Kalau ngomongin comeback legendaris, Madrid emang jagonya. Tahun lalu aja mereka sukses hajar Bayern di semifinal. Sebelumnya juga pernah comebacks keren lawan PSG, Chelsea, dan Man City di musim 2021-22.

Tapi, comeback dari kekalahan 3-0 di leg pertama? Itu udah kayak cari jarum di tumpukan jerami. Dalam sejarah mereka di Eropa, Madrid baru sekali berhasil ngebalik keadaan kayak gini—waktu lawan Derby County di tahun 1975-76. Dan itu pun butuh extra time.

Di tiga percobaan lainnya, mereka selalu gagal.

Masih Ada Harapan Madrid?

Jude Bellingham jadi harapan utama Madrid. Gelandang Inggris ini bukan cuma jago ngatur serangan, tapi juga punya kontribusi bertahan yang solid (sukses tekel 72%). Musim ini dia udah nyumbang 6 gol/assist di UCL dan siap tampil habis-habisan di Bernabeu.

Selain itu, Vinicius Junior juga jadi sosok yang harus diwaspadai. Dia udah cetak 49 kontribusi gol (28 gol, 21 assist) di Liga Champions dan bisa nyusul trio legenda Madrid: Ronaldo, Benzema, dan Raul kalau nambah satu lagi.

Gak cuma itu, Mbappe, yang sekarang berseragam Madrid, juga doyan banget cetak gol lawan tim Inggris—total 8 kontribusi dari 8 laga. Walau dia baru kena kartu merah di La Liga akhir pekan kemarin, jangan anggap enteng pengaruhnya.

Arsenal Bisa Mengunci Tiket Lebih Cepat?

Tapi jangan salah, Arsenal juga gak datang buat main aman. Statistik mereka musim ini di UCL mantap banget:

  • Rata-rata kebobolan cuma 0.55 gol per game.

  • Rata-rata bikin 2.55 gol per game nyaris nyamain rekor terbaik mereka di musim 2005-06.

Bukayo Saka dan Declan Rice jadi duet maut di leg pertama. Saka terus meneror David Alaba, sedangkan Rice ngontrol lini tengah kayak bos. Plus, Arsenal juga ngelakuin tekanan tinggi (high-intensity press) sebanyak 115 kali di wilayah Madrid, jauh di atas Madrid yang cuma 36.

Camavinga Absen, Madrid Tambah Berat

Kabar buruk buat Madrid: Eduardo Camavinga kena kartu merah dan harus absen. Padahal dia punya tingkat keberhasilan tekel tertinggi di UCL musim ini: 80.77% (21 dari 25). Tanpa dia, lini tengah Madrid bisa lebih gampang ditembus.

Pemain yang Wajib Diawasi

Real Madrid – Jude Bellingham
Kalau Madrid pengen bikin keajaiban, peran Bellingham bakal krusial. Selain bisa cetak gol, dia juga jago banget putus serangan lawan dan jadi penghubung antar lini. Gak kaget kalau dia bakal jadi motor serangan utama.

Arsenal – Myles Lewis-Skelly
Nama muda yang bikin kejutan. Di leg pertama, Lewis-Skelly jadi pemain remaja Inggris ketiga yang bisa bikin assist di fase gugur Liga Champions. Duel dia lawan Rodrygo bakal panas dan bisa jadi penentu siapa yang lolos.

Bisa Gak Nih, Madrid?

Arsenal punya modal besar, performa mantap, dan sejarah di pihak mereka. Tapi... ini Bernabeu. Tempat di mana keajaiban sering banget kejadian. Kalau ada tim yang bisa bikin comeback segila ini, ya cuma Madrid.

Tapi kalau ngeliat semua data, kemungkinan besar Arsenal bakal mengunci tiket semifinal. Madrid harus main tanpa cela, cetak gol cepat, dan berharap Arsenal goyah. Kalau enggak, mimpi mereka buat semifinal kelima berturut-turut bakal berakhir.

Apakah Real Madrid bisa jadi tim kelima dalam sejarah yang balikkan defisit 3 gol? Atau Arsenal yang akhirnya bangkit dari tidur panjang di Eropa? Jawabannya bakal kita tahu di tengah pekan ini.

Selasa, 15 April 2025

Prediksi Real Madrid vs Arsenal: Comeback atau Come Bye?

Prediksi Real Madrid vs Arsenal Comeback atau Come Bye
Prediksi Real Madrid vs Arsenal Comeback atau Come Bye

JAKARTA - Pertarungan panas bakal tersaji di Santiago Bernabéu saat Real Madrid coba ngejar mimpi yang hampir hilang lawan Arsenal di leg kedua perempat final Liga Champions. 

Setelah digasak 3-0 di leg pertama, mampukah Los Blancos bikin keajaiban lagi?

🔥 Arsenal Udah di Atas Angin

Arsenal dateng ke Madrid dengan pede abis. Gimana enggak, mereka udah unggul tiga gol dari leg pertama di Emirates Stadium. 

Dua tendangan bebas ciamik dari Declan Rice dan satu gol tambahan bikin The Gunners tinggal butuh hasil imbang atau kalah tipis buat lolos ke semifinal.

Statistik juga ngomong gitu: dari 47 tim yang pernah unggul 3 gol di leg pertama Liga Champions, cuma 4 yang gagal lolos. 

Jadi, peluang Arsenal ke semifinal itu 92% menurut data dari Opta Supercomputer. Gokil!

⚔️ Real Madrid: Raja Comeback, Tapi?

Kita nggak bisa ngeremehin Real Madrid, sih. Tim ini terkenal banget jago comeback di Liga Champions. Tahun lalu aja mereka berhasil bangkit lawan Bayern Munich dan angkat trofi ke-15 mereka.

Tapi, kali ini beda. Statistik nyebut, dari 53 pertandingan lawan tim Inggris di UCL, Madrid cuma dua kali menang dengan selisih lebih dari tiga gol. Yang terakhir? Tahun 2011 lawan Tottenham. Udah lama banget, bro!

Dan dari sejarah juga, Madrid baru sekali doang bisa comeback dari defisit tiga gol di leg pertama. Itu pun lawan Derby County tahun 1975. Jadi, misi comeback ini jelas berat banget.

🧠 Taktik dan Kekuatan Kedua Tim

Di leg pertama, Arsenal main rapih banget. Mereka unggul penguasaan bola, lebih agresif, dan bikin Madrid kelimpungan. 

Bukayo Saka jadi mimpi buruk David Alaba, sementara Declan Rice bener-bener jadi bos di lini tengah.

Statistik nunjukin Arsenal bikin 115 tekanan intensitas tinggi di sepertiga akhir lapangan. Madrid? Cuma 36. Jauh banget bedanya.

Camavinga juga bakal absen karena kartu merah, dan itu jadi kerugian besar buat Madrid. Dia salah satu gelandang paling efektif musim ini di UCL dengan tingkat keberhasilan tekel 80,8%. 

Gak ada dia, lini tengah Madrid bisa makin gampang ditembus.

🌟 Pemain Kunci yang Bisa Jadi Penentu

  • Jude Bellingham: Pemain muda ini udah nyumbang 3 gol dan 3 assist di UCL musim ini. Kalau Madrid mau bikin keajaiban, Bellingham harus tampil gila-gilaan.

  • Vinícius Jr.: Aneh banget dia nyaris gak kelihatan di leg pertama. Tapi jangan lupa, dia udah punya 49 kontribusi gol di UCL (28 gol, 21 assist). Satu lagi, dia masuk “klub elite” Madrid bareng Ronaldo, Benzema, dan Raúl.

  • Kylian Mbappé: Ya, dia sempat kena kartu merah di liga lokal, tapi performanya di UCL lawan tim Inggris top banget 7 gol dan 1 assist dari 8 pertandingan. Di Bernabéu, dia makin galak.

Di sisi lain, Arsenal punya:

  • Bukayo Saka & Gabriel Martinelli: Duo winger yang bisa bikin bek Madrid pusing tujuh keliling.

  • Declan Rice: Gelandang jangkar yang bukan cuma kuat di tengah, tapi juga punya insting mencetak gol dari luar kotak penalti.

🤜🤛 Head-to-Head: Arsenal Unggul Jauh

Dalam tiga pertemuan terakhir lawan Madrid, Arsenal belum pernah kalah. Dua kali menang dan sekali imbang, bahkan belum sekalipun kebobolan. 

Kalau mereka bisa clean sheet lagi, itu bakal jadi sejarah baru: tim pertama yang bikin Madrid mandul empat kali beruntun di UCL.

🔮 Prediksi Skor Real Madrid vs Arsenal

Secara statistik, Madrid masih punya peluang menang di leg kedua (54,8%), tapi bukan berarti otomatis lolos. Mereka butuh menang minimal 4-0 buat lanjut tanpa drama adu penalti.

Tapi ngelihat performa Arsenal yang super solid, kecil kemungkinan hal itu kejadian. Arsenal kemungkinan besar bakal main aman dan efektif, bahkan bisa nyetak gol lewat serangan balik.

Prediksi Skor: Real Madrid 2-1 Arsenal
(Arsenal lolos agregat 4-2)

Jadwal pertandingan Real Madrid vs Arsenal Kamis (17/4/2025) pukul 02.00 WIB dini hari.

Madrid mungkin Raja Comeback, tapi Arsenal lagi dalam performa terbaik mereka musim ini. Dengan pertahanan kokoh dan lini depan yang tajam, peluang Arsenal buat tampil di semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2009 sangat terbuka lebar.

Tapi ya gitu, kayak kata Bellingham, "Kalau ada tempat buat hal gila terjadi, ya itu di rumah kami." Jadi, tetap siap-siap buat drama!

Real Madrid Serius Mau Bajak Erling Haaland dari Man City? Ini Dia Faktanya!

Real Madrid Serius Mau Bajak Erling Haaland dari Man City Ini Dia Faktanya!
Real Madrid Serius Mau Bajak Erling Haaland dari Man City? Ini Dia Faktanya!

Real Madrid lagi-lagi bikin heboh dunia sepak bola, bro! Klub raksasa Spanyol ini dikabarkan lagi nyiapin langkah gila buat datengin striker buas milik Manchester City, siapa lagi kalau bukan Erling Haaland. Tapi tunggu dulu, rencana ini baru bakal dijalankan kalau Vinicius Junior beneran cabut ke Arab Saudi.

Vinicius Dilirik Arab Saudi, Madrid Siaga 1

Jadi ceritanya gini, Vinicius Junior lagi digoda habis-habisan sama klub-klub kaya dari Liga Arab Saudi. Katanya sih, mereka siap ngasih gaji yang gak masuk akal  sampai €1 miliar alias sekitar Rp17 triliun lebih untuk kontrak 5 tahun! Gila banget, kan?

Gak cuma itu, Real Madrid juga bisa dapet cuan gede dari transfer ini, karena klub Arab siap bayar €300 juta (sekitar Rp5,1 triliun) buat tebus kontrak Vini. Tapi sampai sekarang, negosiasi kayaknya masih adem-adem aja. Bahkan sejak akhir tahun 2024, katanya udah gak ada komunikasi intens lagi antara kubu Arab Saudi dan agen Vinicius.

Madrid juga kabarnya masih pengen pertahanin Vinicius dan lagi siapin kontrak baru buat sang bintang asal Brasil itu. Tapi, kalau akhirnya Vini beneran pergi, Real Madrid udah punya plan B yang gak kalah menggelegar.

Erling Haaland Jadi Incaran Utama

Nah, di sinilah nama Erling Haaland muncul. Dilansir dari Sky Sport Germany, Haaland sekarang jadi target utama Real Madrid buat gantikan Vinicius kalau si Brasil beneran cabut. Buat yang belum tahu, Haaland udah lama banget dikaitin sama Los Blancos. Bahkan sebelum gabung ke City di 2023, Madrid juga udah coba datengin striker Norwegia itu.

Walau musim ini Haaland sempet diganggu cedera dan City juga gak segarang biasanya, doi tetep nyetak 30 gol! Gila sih, insting predatornya gak ilang sama sekali.

Strategi Ganti Formasi Madrid

Kalau skenario ini kejadian, Madrid bakal dapet keuntungan ganda. Kenapa? Karena mereka bisa bikin formasi impian: Kylian Mbappe di sisi kiri posisi favoritnya dan Haaland di tengah sebagai ujung tombak. Serem banget itu lini depan, bro!

Tapi ya, seperti biasa, semuanya gak segampang itu.

Kontrak Haaland Masih Panjang

Masalahnya, Haaland baru aja teken kontrak panjang sama Manchester City sampe tahun 2034. Dan sampai sekarang belum ada tanda-tanda dia gak betah atau mau cabut dari Etihad Stadium. Pep Guardiola juga masih anggep Haaland sebagai pilar utama buat masa depan timnya.

Jadi, buat Real Madrid, misi dapetin Haaland ini bukan cuma soal duit. Mereka juga harus siap hadapin negosiasi super rumit sama City dan tentu aja, bujuk Haaland buat pindah ke Bernabeu.

Intinya, Real Madrid emang lagi pasang radar ke Haaland, tapi semuanya masih tergantung sama masa depan Vinicius Junior. Kalau Vini stay, ya mungkin Madrid tahan diri dulu. Tapi kalau tawaran gila dari Arab Saudi itu bener-bener diterima, bisa jadi transfer Haaland ini bakal jadi kenyataan.

Kita tunggu aja nih, siapa yang bakal merapat ke Santiago Bernabeu musim panas nanti. Haaland? Mbappe? Atau dua-duanya? Wah, bisa-bisa Liga Champions makin panas musim depan!

Rabu, 09 April 2025

Bellingham Akui Madrid "Jauh dari Standar" Usai Kekalahan Telak dari Arsenal

Bellingham Akui Madrid "Jauh dari Standar" Usai Kekalahan Telak dari Arsenal.

JAKARTA – Real Madrid harus bekerja ekstra keras jika ingin mempertahankan gelar Liga Champions mereka, setelah mengalami kekalahan 3-0 dari Arsenal di leg pertama perempat final yang berlangsung di Emirates Stadium.

Jude Bellingham, gelandang muda andalan Madrid, mengakui bahwa timnya beruntung hanya kebobolan tiga gol. Dalam wawancaranya bersama Amazon Prime, Bellingham mengatakan, “Kami benar-benar jauh dari standar. Itu fakta. Arsenal tampil sangat bagus.”

Dalam pertandingan tersebut, Arsenal mencetak tiga gol hanya dalam waktu 17 menit di babak kedua. Dua gol berasal dari tendangan bebas indah Declan Rice, dan satu gol lagi dicetak lewat penyelesaian tajam Mikel Merino. Hasil ini membuat jalan Madrid ke semifinal semakin terjal.

Tantangan Besar Menanti di Bernabeu

Bellingham sadar bahwa untuk bisa membalikkan keadaan, Madrid harus tampil luar biasa di leg kedua yang akan berlangsung di Santiago Bernabeu. “Kami butuh sesuatu yang spesial, bahkan gila. Tapi kalau ada tempat di mana keajaiban bisa terjadi, itu di kandang kami,” ucapnya.

Ia juga menyoroti betapa pentingnya menciptakan peluang di level tertinggi seperti Liga Champions. “Di pertandingan seperti ini, kamu harus menciptakan lebih banyak peluang. Sulit menang kalau hanya mengandalkan satu gol tandang,” tambahnya.

Ancelotti Tak Menyerah

Meski situasinya sulit, pelatih Madrid, Carlo Ancelotti, masih optimis timnya bisa membalikkan keadaan. “Hasil ini menunjukkan bahwa Arsenal bermain jauh lebih baik dari kami. Namun, selama 60 menit awal, pertandingan cukup seimbang sampai dua gol tendangan bebas mengubah segalanya,” ujarnya.

Ancelotti juga menyebut bahwa meskipun belum pernah sebelumnya Madrid membalikkan defisit tiga gol di leg pertama, selalu ada kali pertama untuk segalanya. “Kami akan mencoba. Kebangkitan dimulai dari malam ini,” tegasnya.

Sejarah Menanti Madrid

Jika Madrid berhasil membalikkan defisit tiga gol ini, maka itu akan menjadi pencapaian bersejarah. Namun untuk melakukannya, mereka harus tampil luar biasa di depan pendukung mereka sendiri di Bernabeu. Dukungan suporter akan menjadi faktor penting untuk membangkitkan semangat tim.

Pertandingan leg kedua akan menjadi ujian mental dan fisik bagi skuad Los Blancos. Mereka tidak hanya dituntut mencetak banyak gol, tetapi juga menjaga pertahanan agar tidak kembali kebobolan.

Kekalahan dari Arsenal memang menjadi tamparan keras bagi Real Madrid. Namun dengan semangat juang, pengalaman, dan dukungan penuh di Bernabeu, bukan tidak mungkin Madrid bisa menciptakan salah satu comeback terbesar dalam sejarah Liga Champions. Seperti kata Bellingham, “Kami masih hidup. Masih ada 90 menit. Dan di Bernabeu, segalanya bisa terjadi.”

Three Questions dan Three Answers dari Laga Arsenal 3-0 Real Madrid: Apa yang Salah?

Three Questions dan Three Answers dari Laga Arsenal 3-0 Real Madrid: Apa yang Salah?
Three Questions dan Three Answers dari Laga Arsenal 3-0 Real Madrid: Apa yang Salah?

JAKARTA – Laga leg pertama perempat final Liga Champions antara Arsenal dan Real Madrid di Emirates Stadium menjadi mimpi buruk bagi Los Blancos. 

Arsenal tampil dominan dan menang 3-0 lewat dua gol indah dari Declan Rice melalui tendangan bebas dan satu gol dari Mikel Merino. 

Tidak hanya itu, Real Madrid juga harus kehilangan Eduardo Camavinga yang dikartu merah di masa injury time.

Lalu, apa saja pertanyaan penting yang terjawab di laga ini, dan apa pertanyaan yang masih menggantung untuk leg kedua?

Three Answers: Jawaban yang Kita Dapat dari Laga Ini

1. Siapa yang akan dimainkan di posisi full-back?
Rumor menyebutkan Lucas Vázquez dan David Alaba akan turun sebagai starter, tapi yang terjadi hanya separuh benar. Fede Valverde mengisi sisi kanan, sementara Alaba mengisi kiri menggantikan Fran García. 

Alaba dipilih karena punya pengalaman dan tinggi badan yang membantu saat duel udara. 

Meskipun keduanya beberapa kali kerepotan menghadapi Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli, secara keseluruhan mereka tampil cukup stabil.

2. Apakah bola mati akan berperan penting?
Ya, tapi bukan dari sepak pojok seperti yang dikhawatirkan. Justru dua tendangan bebas Declan Rice-lah yang jadi mimpi buruk Real Madrid. 

Meskipun hanya sedikit pelanggaran dilakukan, beberapa di antaranya terjadi di area berbahaya dan Rice memanfaatkannya dengan sangat baik. 

Ini jadi pelajaran penting bagi Madrid: jangan memberi peluang sekecil apa pun dari bola mati.

3. Seberapa besar pengaruh laga kandang di leg kedua?
Sayangnya, kekalahan 3-0 ini membuat keuntungan bermain di Santiago Bernabéu terasa hambar. 

Real Madrid memang punya sejarah comeback luar biasa, tapi Arsenal bukan lawan sembarangan. 

Dengan pertahanan solid dan mental yang sedang tinggi, akan sangat sulit membalikkan keadaan, meskipun bermain di kandang sendiri.

Three Questions: Pertanyaan Besar Menjelang Leg Kedua

1. Masih adakah harapan untuk Real Madrid?
Statistik berkata sangat kecil. Sejarah mencatat hanya tiga kali Madrid membalikkan defisit besar seperti ini, dan terakhir terjadi di tahun 1986. 

Arsenal juga bukan tim yang mudah kebobolan; mereka hanya kemasukan 6 gol di 10 laga Liga Champions musim ini. Jika Madrid ingin berharap, mereka harus bermain nyaris sempurna.

2. Bisakah Madrid menghindari gol dari tendangan bebas Rice?
Sulit menyalahkan kiper atau pagar betis untuk dua tendangan bebas Rice yang luar biasa. Tapi yang bisa dikritik adalah pelanggaran yang tidak perlu. 

Madrid harus lebih disiplin dan tidak memberi celah sedikit pun di area berbahaya. Apalagi, mereka kehilangan Camavinga yang dikartu merah karena frustrasi.

3. Di mana Madrid kalah dalam laga ini?
Kuncinya ada di lini tengah. Arsenal menang dalam penguasaan bola dan transisi dari bertahan ke menyerang. Bellingham kalah duel, Camavinga terlalu bertahan, dan Modrić tidak bisa mengontrol permainan. Arsenal terlalu mudah membongkar pertahanan dan itu terlihat jelas saat gol ketiga tercipta.

Real Madrid punya tugas berat di leg kedua. Meski sejarah dan semangat comeback masih ada, mereka harus tampil jauh lebih baik di semua lini. 

Sementara itu, Arsenal hanya perlu bermain cerdas dan menjaga momentum. Menarik untuk ditunggu, apakah keajaiban Bernabéu akan kembali terjadi?

Arsenal 3-0 Real Madrid: Dua Gol Tendangan Bebas Rice Antar The Gunners Dekat ke Semifinal Liga Champions

Arsenal 3-0 Real Madrid: Dua Gol Tendangan Bebas Rice Antar The Gunners Dekat ke Semifinal Liga Champions
Arsenal 3-0 Real Madrid: Dua Gol Tendangan Bebas Rice Antar The Gunners Dekat ke Semifinal Liga Champions.

JAKARTA – Arsenal tampil luar biasa dan mengguncang dunia sepak bola setelah mengalahkan Real Madrid 3-0 pada leg pertama perempat final Liga Champions, Rabu dini hari (9 April 2025). 

Bermain di Emirates Stadium, tim asuhan Mikel Arteta menunjukkan performa terbaik mereka dan kini berada di ambang lolos ke babak semifinal.

Dua Gol Spektakuler dari Declan Rice

Arsenal 3-0 Real Madrid: Dua Gol Tendangan Bebas Rice Antar The Gunners Dekat ke Semifinal Liga Champions
Arsenal 3-0 Real Madrid: Dua Gol Tendangan Bebas Rice Antar The Gunners Dekat ke Semifinal Liga Champions

Pemain tengah Arsenal, Declan Rice, menjadi bintang utama dalam pertandingan ini. Ia mencetak dua gol indah dari tendangan bebas di babak kedua yang membuat Real Madrid terdiam. 

Menariknya, sebelum laga ini, Rice belum pernah mencetak dua gol dalam satu pertandingan, apalagi dari tendangan bebas langsung.

Gol pertama Rice tercipta di menit ke-58 melalui tendangan melengkung dari jarak sekitar 30 meter. 

Ia berhasil melewati pagar betis Madrid dan mengarahkan bola ke pojok kanan atas gawang Thibaut Courtois. 

Tidak butuh waktu lama, Rice kembali mencatatkan namanya di papan skor dengan cara yang sama, kali ini dari posisi sedikit lebih dekat dan ke arah kiri kotak penalti.

Gol Ketiga dan Kartu Merah Madrid

Gol ketiga Arsenal dicetak oleh Mikel Merino pada menit ke-75. Proses gol ini dimulai dari aksi Rice yang menggiring bola ke sisi kiri kotak penalti sebelum memberikan ruang bagi Leandro Trossard dan Myles Lewis-Skelly membangun serangan cepat. 

Umpan cutback dari Lewis-Skelly langsung disambar Merino yang membuat skor menjadi 3-0.

Di penghujung pertandingan, nasib Madrid semakin buruk setelah Eduardo Camavinga menerima kartu kuning kedua karena menendang bola setelah peluit pelanggaran dibunyikan. Dengan begitu, ia dipastikan absen di leg kedua.

Statistik dan Fakta Menarik

Kemenangan ini sangat bersejarah bagi Arsenal. Mereka belum pernah kebobolan dalam tiga pertemuan melawan Real Madrid di kompetisi Eropa dua kali menang dan sekali imbang. 

Ini juga pertama kalinya Declan Rice mencetak gol dari tendangan bebas langsung dalam kariernya, dan langsung dua sekaligus!

Rice juga menjadi pemain kelima sepanjang sejarah Liga Champions yang mencetak dua gol dari tendangan bebas dalam satu pertandingan, menyamai prestasi bintang besar seperti Cristiano Ronaldo dan Neymar.

Tantangan Berat untuk Madrid

Real Madrid terkenal sebagai tim yang bisa melakukan comeback di kompetisi Eropa. Namun, kekalahan telak 3-0 tanpa mencetak gol tandang membuat tugas mereka di leg kedua sangat berat. 

Apalagi mereka akan kehilangan salah satu gelandang andalan, Camavinga.

Arsenal tampil luar biasa dan kini sangat dekat dengan tiket semifinal Liga Champions. Dengan keunggulan 3-0, mereka hanya perlu bermain aman di leg kedua. 

Declan Rice menjadi pahlawan malam itu, membuktikan bahwa dirinya bukan hanya gelandang bertahan, tapi juga pencetak gol spektakuler.

Pertandingan ini tidak hanya menunjukkan kualitas Arsenal, tapi juga mengirim pesan kuat bahwa mereka siap menjadi juara Eropa musim ini.