Berita Borneotribun.com: Rakerwil Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Rakerwil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rakerwil. Tampilkan semua postingan

Jumat, 01 Juli 2022

Alasan Ideologi, Gus Tohidin Tegas Tolak Pencalonan Dr.Syarif Sebagai Ketua PWNU Kalbar

 
Gus Tohidin, Ketua PCNU Kabupaten Sekadau (Adi/Borneotribun)

Borneotribun Sekadau, Kalbar - Konferensi Wilayah PWNU Kalimantan Barat yang awalnya diselenggarakan pada tanggal 25-26 Juni 2022 kembali di undur setelah terbit surat Edaran PBNU dengan Nomor : 353/C.I.17/06/2022 prihal pelaksanaan Konferensi Wilayah VIII Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat.

Terlepas dari penundaan tersebut, dinamika siapa yang akan menjadi nahkoda PWNU Kalimantan Barat terus bergulir.

Dinamika terpanas kali ini adalah penolakan kepada salah satu calon ketua PWNU Kalimantan Barat yakni Dr.Syarif oleh Ketua PCNU Sekadau Gus Tohidin.

Dalam penolakannya Gus Tohidin mengatakan penolakan terhadap Dr. Syarif merupakan murni karena yang bersangkutan berbeda ideologi dan manhaj tidak sesuai Ahlu Sunnah waljama'ah An-Nahdliyah.

"Dengan segala hormat dan penuh kesadaran tanpa paksaan apapun dan tekanan dari siapapun, saya Tohidin ketua PCNU Sekadau menyatakan menolak pencalonan Dr. Syarif, MA. sebagai Ketua dan atau pengurus PWNU Kalbar," Ujar Gus Tohidin yang juga merupakan pimpinan pondok pesantren Al-Maarif Belitang.

"Alasan penolakan ini adalah murni karena persoalan prinsip tentang Idiologi dan manhaj yang bersangkutan yang tidak sesuai dengan Ahlussunah WalJama'ah Annahdliyah, tanpa tendensi pribadi apapun," ujarnya menambahkan.

Gus Tohidin bertemu ketua dan sekjen PBNU KH.Yahya Cholil Staquf dan Gus Saifullah Yusuf menyampaikan secara langsung penolakan pencalonan Dr.Syarif sebagai ketua PWNU Kalbar


Gus Tohidin juga mengatakan bahwa dirinya sudah berpamitan kepada sahabat dan tim sukses Dr. Syarif yang tak sedikit merupakan seniornya di Gerakan Pemuda Ansor Kalbar terkait penolakannya terhadap Dr.Syarif.

"Sebagai mantan Ketua PC GP Ansor dan Mantan Kasat Korwil Banser, saya telah berpamitan dan minta Izin Kepada Sahabat senior Saya di GP Ansor Kalbar. Dengan tanpa mengurangi sedikit pun Ta'dhim dan hormat Saya kepada yang bersangkutan, yang saat ini menjadi Tim Sukses pencalonan Dr. Syarif untuk Ketua PWNU Kalbar," ujarnya .

"Penolakan terhadap Dr.Syarif juga sudah saya sampaikan terhadap Ketua Umum dan Sekjen PBNU, KH.Yahya Cholil Staquf dan Gus Saifullah Yusuf di Kantor PBNU tanggal 24 Juni kemarin," Tambahnya.

Dalam penolakannya Gus Tohidin juga mengatakan akan kekeh bertahan pada prinsipnya sampai ada legitimasi formal dalam forum Bahtsul Masa'il yang hasilnya disahkan LBM PWNU Kalbar.

"Saya akan tetap bertahan dengan penolakan ini walaupun jika harus sendirian, sampai ada legitimasi formal dari dari para Ulama Kalbar dalam forum Bahtsul Masa'il yang hasilnya disahkan secara resmi oleh LBM PWNU Kalbar secara Lembaga dan dimaklumatkan kepada seluruh PCNU di Kalbar, secara resmi oleh PWNU Kalbar dengan tanda tangan lengkap Rois Syuriah, Katib Syuriah, Ketua dan Sekretaris bahwa Keterlibatan Dr. Syarif, MA. dalam Organisasi Jam'iyyatul Islamiyah dan Manhajul Fikrohnya yang kontroversial tersebut adalah betul tidak keluar dan/atau bertentangan dengan Idiologi dan Manhaj Aswaja Annahdliyah," tegas Gus Tohidin yang juga mantan Kasat Korwil Banser Kalbar .

"Dalam penolakan ini tidak mengurangi sedikitpun ta'dhim dan hormat Saya kepada para senior,  para Kiyai dan para tokoh yang menyatakan atau diklaim mendukung Dr.Syarif dalam kontestasi Konferwil PWNU Kalbar nantinya," tegasnya menambahkan.

Terakhir Gus Tohidin mengatakan sampai kapanpun tidak akan bergeser prinsip dan ideologi dalam penolakan terhadap Dr.Syarif 

"Mau dengan tekanan atau tawaran apapun saya tidak akan pernah bergeser dari penolakan ini, kayak nggak ada orang lain aja di Kalbar, banyak kok kader NU di Kalbar selain Syarif yang Idiologinya jelas terang benderang dan kiprah Khidmat nya di NU sudah teruji lahir bathin," tutupnya .

Diketahui dari biografi buku "Wujud Di Balik Teks" yang merupakan karangannya, Dr.Syarif  adalah kader aktif pendakwah Jam'iyatul Islamiyyah kemudian pernah menjabat  Rektor IAIN Pontianak dan mencalonkan diri menjadi nahkoda PWNU Kalbar 2022-2027 .

Dirinya mendapat penolakan dari berbagai pihak karena keterlibatannya di dalam organisasi Jam'iyatul Islamiyyah dan dianggap pemikirannya keluar dari paham Ahlussunah Wal Jama'ah Annahdliyah.

Penulis : Adi
Editor    : R. Hermanto 

Sabtu, 05 Juni 2021

Rakerwil Di Lombok Barat, Partai Nasdem Jaring Kader Pemimpin

 


Waketum DPP Nasdem, Ahmad Ali

Borneotribun Mataram, NTB Partai Nasional Demokrat (Nasdem) NTB melaksanakan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Kila Hotel Senggigi Lombok Barat, Sabtu (5/6/21).

Wakil Ketua Umum DPP NasDem Ahmad Ali memaparkan tujuan dilaksanakannya Rakorwil yakni memastikan bahwa kepengurusan partai ini baik dari tingkat DPD Provinsi sampai ketingkat Ranting harus benar benar dalam keadaan siap, terutama dari segi kepengurusan karena ini yang menjadi salah satu penentu dalam perolehan suara di pemilu mendatang.

Bukan hanya Partai Nasdem, beberapa partai peserta pemilu 2024 telah mulai memanaskan mesin partainya, koordinasi antar partai pun telah mulai dilakukan, kegiatan - kegiatan yang menurutnya dapat memperkuat partai telah banyak dilaksanakan seperti rapat koordinasi baik sesama partai maupun antar partai, konsolidasi partai ataupun antar partai telah dilakukan demi memperkuat kekuatan dalam rangka pemilu 2024 mendatang.

" Ini juga bertujuan untuk memantapkan diri dalam rangka perhelatan demokrasi dua tahun mendatang," Ujarnya.

Dikatakannya, bukan hanya Pemilihan Legislatif (Pileg) yang menjadi PR partai NasDem, tetapi juga bagaimana partai ini mampu melahirkan pemimpin bangsa ini yang sesuai dengan keinginan masyarakat indonesia, sehingga mulai saat ini partai telah melakukan langkah-langkah bagai mana secara bersama-sama dengan partai lain yang sefaham untuk melahirkan seorang pemimpin yang dikehendaki masyarakat. 

"Mekanisme rekrutmen calon presiden dan wakil presiden pada pemilu 2024 menggunakan metode konvensi, dimana siapapun mempunyai kesempatan, tentunya semua anak bangsa mempunyai hak dalam ikut serta dalam metode perekrutan ini dengan kreteria utama memiliki integritas, gagasan, keindonesiaan karena pimpinan yang kita miliki harus lahir dari kepentingan dari masyarakat," Tutur Ali.

Menurutnya salah satu tokoh yang akan diundang dalam peserta konvensi nanti adalah TGH. Zainul Majdi atau kerap di sebut Tuan guru Bajang (TGB), karena menurut waketum NasDem ini TGB sudah masuk kreteria untuk menjadi seorang pemimpin. Namun dengan demikian harus melalui metode yang sudah disepakati partai yaitu melalui metode konvensi.

Lebih lanjut Waketum DPP NasDem menjelaskan bahwa metode ini bisa kita laksanakan oleh partai jika Nasdem telah memastikan teman koalisi. Pentingnya metode konvensi ini adalah untuk memberi ruang kepada seluruh anak bangsa yang punya kemampuan, memiliki gagasan kemudian tidak memiliki partai politik , sehingga diharapkan lewat metode konvensi NasDem dapat memfasilitasi lahirnya pemimpin yang menjadi harapan masyarakat. Tetapi sekali lagi kami tekankan bahwa lahirnya pemikiran strategis partai  NasDem lewat metode konvensi ini akan bisa terwujud bila kemudian ada partai yang mempunyai pemikiran yang sama dengan partai NasDem. 

Partai Nasdem juga sudah sepakat sebelum masuk tahapan konvensi, partai NasDem sudah memastikan bahwa siapapun yang kemudian keluar namanya saat dilakukan konvensi dan telah diputuskan/direkomendasi oleh peserta konvensi maka dipastikan dia akan maju  menjadi calon presiden ataupun wakil presiden di pemilu 2024 karena dia telah memiliki koalisi partai yang cukup untuk mengusungnya. 

"Tahapan-tahapan tersebut sedang dikerjakan oleh partai NasDem dan ini menjadi kewenangan penuh ketua umum partai NasDem," Tandasnya.

Waktum Ahmad Ali juga menegaskan bahwa indikator - indikator untuk menentukan siapa saja calon yang bisa ikut dalam metode konvensi ini adalah bukan karena adanya hubungan emosional ataukah hubungan tertentu terhadap calon tersebut.

"Partai NasDem membuka ruang kepada siapa saja baik kader maupun orang lain yang tidak memiliki partai politik untuk ikut serta dalam metode penjaringan tersebut asalkan telah sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah di susun oleh partai seperti yang telah disebutkan tadi," Tutupnya. 

Reporter : Adbravo
Editor      : R. Hermanto

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno