Berita Borneotribun.com: Puan Maharani Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Puan Maharani. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puan Maharani. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Januari 2024

Puan Maharani: Jokowi Harus Pilih Antara Jabatan atau Kampanye

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani (kanan) didampingi Plt Ketua Umum PP Muhamad Mardiono (tengah) didampingi Ketua DPW PPP Sulsel Imam Fauzan Amir Uskara (kiri) menjawab pertanyaan wartawan seusai menghadiri puncak acara Hari Lahir (Harla) PPP ke-51 tahun di GOR Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/1/2024). ANTARA/Darwin Fatir.
Ketua DPP PDI-P Puan Maharani (kanan) didampingi Plt Ketua Umum PP Muhamad Mardiono (tengah) didampingi Ketua DPW PPP Sulsel Imam Fauzan Amir Uskara (kiri) menjawab pertanyaan wartawan seusai menghadiri puncak acara Hari Lahir (Harla) PPP ke-51 tahun di GOR Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/1/2024). ANTARA/Darwin Fatir.
JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, merespons pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai kemungkinan partisipasinya dalam kampanye dengan alasan sesuai ketentuan Undang-undang Pemilu, namun ia menegaskan bahwa penilaian akhir tetap berada di tangan rakyat.

"Biar rakyat yang menilai, sebaiknya itu, presiden itu apakah menjadi Presiden Republik Indonesia ataukah kemudian diperbolehkan untuk memihak," kata Puan usai menghadiri acara memperingati Harla PPP ke-51 tahun di GOR Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Puan juga mengaitkan hal ini dengan dukungan yang diberikan kepada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang memiliki hubungan keluarga dengan Jokowi.

Pernyataan Presiden Jokowi sebelumnya mengenai kemungkinan partisipasi presiden dalam kampanye untuk menjawab pertanyaan wartawan dianggapnya sesuai dengan ketentuan Undang-undang.

Presiden Jokowi menunjukkan ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang memperbolehkan presiden dan wakil presiden untuk melakukan kampanye. 

"Ini saya tunjukkan (menunjukkan kertas). Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 jelas dalam pasal 299 menyebutkan bahwa presiden dan wakil presiden mempunyai hak melaksanakan kampanye, jelas?" ujar Presiden.

Namun, Jokowi menekankan bahwa apa yang ia sampaikan adalah ketentuan yang tercantum dalam Undang-undang Pemilu, dan ia meminta agar pernyataannya tidak disalahartikan atau ditarik ke interpretasi yang berbeda.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, termasuk pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2. 

Masa kampanye telah ditetapkan mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara masa tenang akan berlangsung pada tanggal 11—13 Februari, dan pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Puan Maharani Soroti Etika Kader Muda PPP dalam Harla ke-51

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani (kanan) menerima potongan tumpeng yang diberikan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono (tujuh kiri) disaksikan jajaran pengurus partai pada puncak acara Hari Lahir (Harla) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke-51 tahun di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/1/2024). ANTARA/Darwin Fatir.
Ketua DPP PDI-P Puan Maharani (kanan) menerima potongan tumpeng yang diberikan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono (tujuh kiri) disaksikan jajaran pengurus partai pada puncak acara Hari Lahir (Harla) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke-51 tahun di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/1/2024). ANTARA/Darwin Fatir.
JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Puan Maharani, menyoroti sikap hormat dan etika yang ditunjukkan oleh kader-kader muda dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat acara perayaan Hari Lahir (Harla) PPP ke-51 di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan.

"Sangat membanggakan bagi kami untuk hadir dalam Harla PPP ke-51 ini. Usia bukanlah hal yang menjadi fokus. Yang penting, kader muda yang menampilkan sikap sopan dan hormat saat memberikan sambutan sangatlah menginspirasi," ujar Puan dalam tanggapannya terhadap sambutan Ketua DPW PPP Sulsel, Imam Fauzan Amir Uskara, pada hari Sabtu.

Menurut Puan, sikap saling menghargai dan hormat terhadap orang tua adalah hal yang krusial bagi kaum muda. Hal ini, menurutnya, mencerminkan etika dan moral yang penting bagi calon pemimpin masa depan.

"Ini adalah hal yang sangat penting. Meskipun seberapa hebatnya seseorang, bagaimanapun latar belakangnya, saling menghormati dan menghargai adalah inti dari semuanya, setuju?" katanya, disambut dengan sorakan dari ribuan kader PPP yang hadir.

Puan bahkan membacakan sebuah pantun khusus yang mengingatkan pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden Hamzah Haz antara tahun 2001 dan 2004, di mana kedua partai ini solid.

"Partai Persatuan Pembangunan, sahabat sejati kami. Terkenang Mega-Bintang, pada masa itu, legasi demokrasi. Selamat Hari Lahir Partai Persatuan Pembangunan yang kami hormati. Partai Ka'bah semakin kokoh dan disenangi. Saya membacakan pantun ini karena saya melihat betapa luar biasanya anak muda dari partai Ka'bah," ujarnya.

Sebagai Ketua DPR RI saat ini, Puan menegaskan bahwa dukungan dari kaum muda bagi sebuah partai akan memperkuat eksistensinya, khususnya dalam membangun masa depan bangsa.

"Ini bukan hanya tentang kampanye. Ini tentang membangun masa depan Indonesia bersama-sama, bagaimana kita semua bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik, lebih sejahtera, dan memperhatikan kepentingan rakyat serta memiliki masa depan yang cerah bersama, Ganjar-Mahfud," katanya.

Puan juga menyambut pernyataan Imam Fauzan dari DPW PPP Sulsel yang menekankan bahwa kebesaran sebuah partai bukanlah semata-mata karena kekayaannya atau program-programnya, melainkan karena kemampuan calon anggotanya untuk terpilih dan melayani di DPR RI, DPRD provinsi, dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

"Kami hadir di sini bersama PPP untuk memperkuat semangat, memberikan dorongan bahwa kita semua akan bersama-sama membangun bangsa ini. Dengan pemimpin yang dipilih oleh rakyat, Indonesia akan menjadi lebih baik dari sebelumnya," ujarnya.

Acara Harla PPP tersebut juga dihadiri oleh Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono, Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, Ketua Bappilu DPP PPP, Sandiaga S Uno, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy, Wakil Ketua Umum PPP, Amir Uskara, pengurus DPP PPP Saiful Rahmat Dasuki, Muhammad Aras, Ketua DPW PPP Sulsel, Imam Fauzan, serta Ketua TKN Ganjar-Mahfud, Arsjad, Ketua DPD PDI-P Sulsel, Ridwan Wittiri, berserta anggota legislatif dan calon legislatif.

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno