Berita Borneotribun.com: Program Vaksinasi Massal Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Program Vaksinasi Massal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Program Vaksinasi Massal. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 September 2021

Pariwisata Sehat, Imunitas Kuat, Ekonomi Meningkat

Pariwisata Sehat, Imunitas Kuat, Ekonomi Meningkat*
Pariwisata Sehat, Imunitas Kuat, Ekonomi Meningkat. 

BORNEOTRIBUN PONTIANAK, KALBAR – Dalam rangka mencapai Pariwisata Sehat, Imunitas Kuat dan Ekonomi yang meningkat, Ditpamobvid Polda Kalbar bersama Bid Dokkes Polda Kalbar bekerja sama dengan para pelaku usaha wisata yang ada di Kalbar menggelar Vaksinasi massal bagi masyarakat umum, Selasa 29 September 2021.

Kegiatan Vaksinasi ini merupakan Vaksinasi ke-2 yang berlangsung di area Rumah Radank yang beralamat di Jl.Sutan Syahrir Pontianak Kota, pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB.

Vaksinasi pertama juga dilaksanakan di tempat yang sama pada tanggal 30 Agustus 2021 yang lalu sebanyak 1000 dosis Vaksin.

Jenis Vaksin yang digunakan yaitu Sinovac, Vaksinasi massal ini ditargetkan untuk 1400 orang. Vaksinasi dilaksanakan oleh petugas kesehatan dari Biddokkes Polda Kalbar serta Anggota Ditpamobvid Polda Kalbar.

Dir Pamobvid Polda Kalbar Kombes Pol Widi Atmoko,SIK,MH menjelaskan, pelayanan Vaksinasi Covid-19 pada hari ini sasaran utamanya adalah pelaku wisata di Provinsi Kalimantan Barat.

"untuk kegiatan Vaksinasi hari ini sasaran utamanya adalah para pelaku wisata di Provinsi Kalimantan Barat yang terdiri dari pengelola, pelaku usaha wisata, pekerja dan ikutanya kurang lebih berjumlah 1400"

Adapun pelayanan pendaftaran Vaksinasi Covid-19 diberlakukan secara online, dengan mengisi formulir dari link yang dibagikan serta secara langsung mendaftar di tempat pendaftaran yang telah disediakan di area Rumah Radank.

Masyarakat sangat antusias dan mendukung program Vaksinasi massal tersebut, dengan adanya Vaksinasi ini diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kalbar yang pada akhirnya memberi dampak Pariwisata Sehat, Imunitas Kuat dan Ekonomi Meningkat.(*) 

Kamis, 08 Juli 2021

Dukung Program Pemerintah, BPM Kalbar akan menggelar kegiatan Vaksinasi Massal, Ini Jadwalnya?

Dukung Program Pemerintah, BPM Kalbar akan menggelar kegiatan Vaksinasi Massal, Ini Jadwalnya?
Dukung Program Pemerintah, BPM Kalbar akan menggelar kegiatan Vaksinasi Massal.

BORNEOTRIBUN PONTIANAK - Sebagai bentuk dukungan kepada program pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, Barisan Pemuda Melayu (BPM) Kalbar akan menggelar kegiatan vaksinasi massal.

Ketua Umum DPP BPM Kalbar, Gusti Edi menjelaskan jika kegiatan vaksinasi massal tersebut nantinya akan digelar di halaman Pontianak Convention Center (PCC) selama dua hari berturut-turut yaitu dari tanggal 19 hingga 20 Juli 2021.

"Kagiatan itu, kata Edi merupakan kerjasama antara BPM Kalbar dengan pemerintah Kota Pontianak," katanya Rabu 7 Juli 2021.

Bagi masyarakat khususnya yang berusia 18 tahun keatas dan mau menjadi peserta kegiatan vaksinasi dapat mendaftar melalui Website bpmkalbar yang sudah dibuka sejak hari ini Rabu 7 Juli hingga Senin 12 Juli 2021.

Selain melakukan pendafataran melalui website, calon peserta vaksinasi bisa juga datang langsung dengan membawa KTP ke sekretariat BPM di cafe eks Alila jalan Sultan Abdurrahman, tepatnya di samping gedung PT Pelni.

"Kegiatan itu nantinya akan dibuka langsung oleh bapak Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yang mana pak Edi juga menjabat sebagai anggota dewan pembina di Barisan Pemuda Melayu Kalbar," terangnya.

Gusti Edi menargetkan jika peserta yang ikut kegiatan vaksinasi sebanyak 200 sampai 500 orang. Namun dirinya memprediksi jika peserta kegiatan vaksinasi itu akan melebih dari target.

Dikatakannya semua warga bisa ikut kegiatan vaksinasi, asalkan membawa KTP, karena kegiatan vaksinasi merupakan proigram yang berskala nasional sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat.

"Saya meminta kepada semua eleman masyarakat di Kalbar, baik itu Ormas, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, khususnya puak-puak melayu untuk mendukung dan memberikan masukan terhadap pihaknya terkait dengan kegiatan vaksinasi itu nantinya," pinta Edi.

Edi mengaku prihatin dengan lonjakan Covid-19 di Indonesia, khususnya di Kalbar. Apalagi Kota Pontianak masuk ke zona merah. Hal ini dengan dibuktikan banyaknya warga yang terpapar Covid-19, dan hal itu diperparah lagi dengan keberadaan rumah sakit yang sudah penuh oleh pasien Covid-19.

"Sebagai ketua umum saya juga menginstruksikan kepada seluruh DPD BPM yang ada di 14 kabupate/kota untuk menggelar kegiatan vaksinasi sebagai bentuk dukung kita kepada pemerintah untuk membuat rakyat sehat," tegasnya.

 DPP BPM Kalbar Imbau Masyarakat agar Tak Lakukan Aksi yang Ciptakan Kerumunan

Terkait dengan banyakya berita hoaks di media sosial terkait vaksinasi, Edi meminta agar Polda Kalbar melalui tim cybernya selalu melakukan patroli cyber, karena berita hoaks sangat merugikan, apalagi sudah ada UU ITE yang bisa dikenakan kepada penyebar tersebut.(RLS)

Selasa, 06 Juli 2021

Lismaryani Sutarmidji: Warga Antusias Serbu Stadion SSA Pontianak

Vaksinasi Massal yang diperuntukkan bagi warga Kota Pontianak di halaman Stadion Sultan Syarif Abdurrahman
Vaksinasi Massal yang diperuntukkan bagi warga Kota Pontianak di halaman Stadion Sultan Syarif Abdurrahman.
BORNEOTRIBUN PONTIANAK - TP-PKK Provinsi Kalimantan Barat menyediakan 600 kuota penerima vaksinasi dalam Program Vaksinasi Massal yang diperuntukkan bagi warga Kota Pontianak di halaman Stadion Sultan Syarif Abdurrahman, Minggu (04/07/2021).

Ketua TP-PKK Provinsi Kalimantan Barat Lismaryani Sutarmidji mengungkapkan, program vaksinasi massal ini merupakan salah satu kegiatan PKK terutama di Pokja 4 yakni kesehatan dan program perencanaan sehat. Dimana menyasar masyarakat yang sudah melakukan pendaftaran secara online, melalui link website resmi Dinkes Propinsi Kalbar.

Vaksinasi Massal yang diperuntukkan bagi warga Kota Pontianak di halaman Stadion Sultan Syarif Abdurrahman.
Menurutnya, kuota 600 orang penerima vaksin hari ini, cukup mendapat antusias warga. Terbukti sekian yang mendaftar, ternyata masih banyak warga yang ingin mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksin.

“Masyarakat yang daftar 600, yang datang malah ramai. Kami tutup di 600 orang saja mengingat waktu dan kuota vaksin pada hari ini. Kita laksanakan ini untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan tingkat keparahan kalau ada yang sudah divaksin terkena COVID, tapi tidak akan berakibat fatal,” ujarnya.

Lismaryani Sutarmidji menuturkan, vaksinasi memang penting dilakukan sebagai upaya pencegahan dan mengurangi tingkat keparahan bila warga terpapar positif COVID-19. Apalagi, Kota Pontianak saat ini berada di zona merah atau tingkat keterjangkitan tinggi terhadap penyebaran COVID-19. Oleh karena itu, pihaknya berupaya maksimal membantu pemerintah dalam menekan laju angka konfirmasi pasien COVID-19 di Kota Pontianak.

“Kita semaksimalnya melaksanakan ini, karena Kota Pontianak berada di zona merah dan cakupan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit sudah penuh,” imbuhnya.

Vaksinasi Massal yang diperuntukkan bagi warga Kota Pontianak di halaman Stadion Sultan Syarif Abdurrahman.
Sementara itu, usai meninjau langsung pelaksanaan Vaksinasi Masal yang digelar oleh TP-PKK Provinsi Kalbar Gubernur Sutarmidji menegaskan, masyarakat saat ini sudah mulai menyadari pentingnya vaksinasi COVID-19, dalam upaya mencegah tingkat keparahan, jika terpapar akan berakibat fatal. Begitu juga dengan penanangannya akan jauh lebih mudah.

“Yang mendaftar ditempat tadi saya lihat cukup banyak. Nah, ini menunjukkan masyarakat kita sudah sadar pentingnya vaksinasi, untuk mencegah tingkat keparahan, kalau yang divaksin terpapar tidak akan fatal,” jelasnya.

Gubernur Sutarmidji mentargetkan, pasca vaksinasi massal dilakukan, pihaknya akan menyasar vaksinasi bagi Siswa SMA/SMK khusus Kelas 2 dan 3 dan semua guru di Kalbar. Dengan tujuan, agar kelak pelaksanaan pembelajaran tatap muka/luring dapat di gelar, seluruh siswa dan guru sudah mendapatkan vaksinasi. Pihaknya akan terus menggencarkan dan mensosialisasikan vaksinasi ini serta protokol kesehatan.

“Dalam waktu dekat ini kita akan memvaksin siswa SMA dan semua guru. Kelak kegiatan belajar tatap muka digelar semua sudah divaksin,” pungkasnya.(*)

Sebastianus Darwis Tinjau kegiatan Serbuan Vaksinasi Massal di Kantor Bupati Bengkayang

Serbuan Vaksinasi Massal di gedung terbuka Kantor Bupati Bengkayang.

BORNEOTRIBUN BENGKAYANG - Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis tinjau kegiatan Serbuan Vaksinasi Massal di gedung terbuka Kantor Bupati Bengkayang, Senin (5/7).

Warga masyarakat Kabupaten Bengkayang cukup antusias untuk mendapatkan vaksin COVID-19 gratis tersebut.

Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, di dampingi Plt. Dinas Kesehatan dan KB, serta Plt. Kasat Pol PP menyampaikan hampir di semua 17 kecamatan pada hari ini telah melakukan kegiatan Vaksinasi Massal untuk masyarakat, intinya sudah ada Vaksin untuk kita berikan kepada masyarakat. Ungkapnya.

Serbuan Vaksinasi Massal di gedung terbuka Kantor Bupati Bengkayang.

Harapannya kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Bengkayang sudah tervaksinasi Covid-19 semuanya, artinya pencegahan Virus Covid-19 ini lebih mudah dan harapannya juga agar Virus Covid-19 ini segera berlangsung membaik.

Bupati Bengkayang, mengajak kepada seluruh masyarakat maupun ASN dan Honorer untuk datang Vaksinasi, dan jangan takut karena vaksin itu baik untuk kesehatan dan juga untuk menjaga imunitas tubuh kita dan mencegah kita dari Virus Covid-19.(*)

Jumat, 02 Juli 2021

Polsek Bonti melaksanakan Vaksinasi Massal

Polsek Bonti melaksanakan Vaksinasi Massal
Polsek Bonti melaksanakan Vaksinasi Massal.

BORNEOTRIBUN SANGGAU - Polsek Bonti melaksanakan kegiatan Vaksinasi Massal COVID-19 di Mako Polsek Bonti Jalan Merdeka Dusun Bonti, Desa Bonti, Kecamatan Bonti, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Kamis (1/7).

Hal ini dalam rangka Program Percepatan Vaksinasi Nasional sekaligus sebagai rangkaian kegiatan Peringatan Hari Bhayangkara ke- 75  Tahun 2021.
 
Pada HUT Ke-75 Bhayangkara ini, Polri mengangkat tema “Transformasi menuju Polri yang Presisi mendukung percepatan penanganan COVID-19 untuk masyarakat sehat dan pemulihan ekonomi nasional menuju Indonesia Maju”.
 
Kapolsek Bonti Iptu Efendy mengatakan, vaksinasi COVID-19 secara massal dan gratis ini untuk mendukung Program pemerintah menyukseskan sejuta vaksin dalam sehari dan dalam rangka Hari Bhayangkara Ke-75.
 
“Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 dibagi menjadi 4 Tahapan, antara lain Pendaftaran dan Verifikasi, Skrining (Layak, Tunda dan Tidak Layak),  Vaksinasi dan Observasi, Pencatatan (cetak kartu) dan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 dengan melibatkan 10 orang Tenaga Kesehatan Puskesmas Bonti yang di pimpin Oleh Kepala Puskesmas Bonti dr. Yohana Rima,” ucap Kapolsek.

Kata Kapolsek, untuk vaksin yang kita gunakan hari adalah Sinovac dengan jumlah 5 vial. Artinya 50 masyarakat yang akan melaksanaskan vaksin hari ini.
 
“Alhamdulillah, selama berlangsung situasi dalam keadaan aman dan terkendali serta tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Immunisasi (KIPI),” ungkapnya.
 
“Tujuannya untuk membentuk kekebalan tubuh individu ataupun kekebalan tubuh kelompok masyarakat demi mencegah penyebaran COVID-19 yang meningkat akhir akhir ini,” tambah Kapolsek.
 
Kegiatan Vaksinasi dilaksanakan oleh Polri khususnya oleh Polres Sanggau dan Polsek Jajaran guna mendukung Program Percepatan Vaksinasi Nasional ditengah momentum peringatan Hari Bhayangkara Ke-75 Th. 2021 di Masa Pandemi COVID-19.
 
Dalam kegiatan Vasksinasi Massal COVID-19, Polsek Bonti mendapat alokasi sebanyak 5 Vial Vaksin jenis Sinovac dari Polres Sanggau melalui Instalasi Farmasi Kesehatan Kabupaten Sanggau. (Hms)

Sabtu, 26 Juni 2021

Presiden Jokowi Targetkan 2 Juta Dosis Vaksinasi Harian di Bulan Agustus

Presiden Jokowi Targetkan 2 Juta Dosis Vaksinasi Harian di Bulan Agustus
Presiden Jokowi meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/06/2021). (Foto: BPMI Setpres/Rusman)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Presiden Jokowi terus meminta jajarannya untuk mengakselerasi vaksinasi COVID-19 agar segera tercapai kekebalan komunal atau herd immunity dalam menghadapi pandemi COVID-19. Pada bulan Agustus, pemerintah menargetkan vaksinasi harian sebanyak 2 juta dosis.

Hal tersebut disampaikannya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (26/06/2021) pagi.

“Hari ini bersyukur kita bisa melaksanakan vaksinasi massal di seluruh Tanah Air dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Memang target hari ini adalah satu juta vaksin untuk rakyat yang kita harapkan nanti akan terus menuju di bulan Juli dan di bulan Agustus target kita nanti dua juta vaksin,” ujarnya.

Vaksinasi di GBK sendiri menyasar sedikitnya 8 ribu masyarakat umum. Tak hanya di GBK, vaksinasi massal juga diselenggarakan secara serentak di 14 Komando Daerah Militer (Kodam) di seluruh Indonesia, yang turut ditinjau Kepala Negara melalui konferensi video.

Melalui konferensi video itu, Presiden Jokowi menginstruksikan jajaran TNI-Polri untuk turut menyukseskan program vaksinasi sekaligus tetap menjaga kedisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.

“Saya titip kepada jajaran TNI dan Polri, Kodam, Polda, agar bersama-sama dengan pemerintah daerah ikut mendisiplinkan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan, utamanya memakai masker, utamanya menjaga jarak. Tindakan lapangan, langkah-langkah lapangan dalam rangka kedisiplinan ini sangat penting,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara juga berdialog dengan Panglima Kodam (Pangdam) V/Brawijaya dan Pangdam IX/Udayana.

“Kami laporkan, untuk di Jawa Timur, untuk alokasi vaksin yang kami terima adalah 209 ribu, terdiri dari Sinovac sejumlah 61 ribu dan merek AstraZeneca sejumlah 148 ribu,” ujar Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Suharyanto melaporkan kepada Presiden.

Ditambahkan Suharyanto, selain vaksinasi yang rutin digelar setiap hari, pada waktu tertentu pihaknya juga menggelar serbuan vaksinasi dengan target penerima yang lebih banyak.

“Sistem pelaksanaannya, kami setiap hari melaksanakan vaksinasi, ada vaksinasi yang rutin dengan kekuatan 1.000-2.000 orang, kemudian serbuan vaksinasi dalam hari-hari tertentu dengan kekuatan 3.000-5.000 orang,” ujarnya.

Pangdam V/Brawijaya juga melaporkan bahwa di Jawa Timur telah dibentuk tim vaksinator gabungan yang terdiri dari unsur pemerintah daerah, TNI, dan Polri untuk melakukan layanan vaksinasi jemput bola.

“Jadi tidak masyarakat yang dikumpulkan, tetapi tim vaksin ini yang mendatangi rumah ke rumah. Karena di berbagai wilayah Jawa Timur, misalnya mohon maaf di wilayah Madura, harus kita yang mendatangi masyarakat untuk divaksin karena kalau dikumpulkan hasilnya masih belum maksimal,” ujarnya.

Senada dengan Pangdam V/Brawijaya, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan bahwa pihaknya juga memprioritaskan masyarakat di daerah yang sulit terjangkau.

“Seperti yang dilakukan oleh [Kodam] Brawijaya, kami lebih dominan di daerah-daerah juga yang tidak terjangkau. Kami punya sembilan Denkes (Detasemen Kesehatan) di Bali, NTT [Nusa Tenggara Timur], NTB [Nusa Tenggara Barat], sehingga masyarakat-masyarakat yang pinggir bisa kami jangkau,” ujar Maruli.

Menanggapi laporan para Pangdam tersebut, Presiden Jokowi pun menanyakan kesanggupan mereka untuk mengakselerasi vaksinasi jika diberikan pasokan vaksin sebanyak dua kali lipat.

“Sanggup, Bapak. Siap. Kami menunggu tambahan vaksin untuk Jawa Timur, kami akan melaksanakan secepat mungkin sehingga target dari pemerintah dua juta vaksin bisa segera terealisasi,” ujar Pangdam V/Brawijaya menjawab tantangan Presiden.

Jawaban senada juga dilontarkan oleh Pangdam IX/Udayana. “Kami sanggup, Pak. Kalau dikali dua juga kami masih mampu,” ujar Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.

Menanggapi kesanggupan tersebut, Presiden pun menginstruksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memastikan pasokan vaksinnya.

“Terima kasih, Pangdam. Nanti untuk urusan tambahan vaksin akan saya sampaikan ke Panglima, ke Kapolri, dan juga utamanya yang punya vaksin, Menteri Kesehatan, agar segera sebanyak-banyaknya vaksin bisa disuplai ke daerah,” ujar Presiden.

Menutup dialog, Kepala Negara kembali mengimbau pemerintah daerah yang didukung oleh jajaran TNI dan Polri agar dapat selalu mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan di masyarakat dalam segala kegiatan yang dilakukan di lapangan.

“Sekali lagi saya ingin menekankan, agar tindakan-tindakan lapangan, langkah-langkah di lapangan, mengontrol, mengecek semuanya yang berkaitan dengan COVID-19 ini dilakukan oleh Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, dan didukung oleh jajaran TNI dan Polri dalam rangka mendisiplinkan masyarakat, utamanya terhadap protokol kesehatan,” tandas Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan vaksinasi di Stadion Utama Gelora Bung Karno antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Ganip Warsito, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

(FID/UN)

Tinjau Vaksinasi Massal Terakhir Masyarakat Di Puskesmas Pemuar

Tinjau Vaksinasi Massal Terakhir Masyarakat Di Puskesmas Pemuar
Foto: Tinjau Vaksinasi Massal Terakhir Masyarakat Di Puskesmas Pemuar.

BORNEOTRIBUN MELAWI - Sekretaris Daerah Drs.Paulus, Kapolres Melawi AKBP Sigit Eliyanto, Pabung Kodim 1205/Sintang Mayor Edi Winarno, Kepala BPBD Safarudin, meninjau langsung vaksinasi massal Terakhir masyarakat Di Puskesmas Pemuar. Hal ini ntuk menyukseskan Vaksinasi Serentak dalam rangka, HUT Bayangkara ke 75 dan Hut Kodam XII /Tpr ke 76.  

Mereka meninjau secara langsung proses vaksinasi masyarakat mulai dari tahap pendaftaran, penyuntikan hingga observasi pasca-vaksin. Kegiatan vaksinasi diselenggarakan di Puskesmas Pemuar, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, Sabtu (26/06/2021).

Kapolres Melawi AKBP Sigit Eliyanto Mengatakan "Kegiatan ini kami lakukan dalam rangka menyambut momentum hari Bhayangkara," kata Sigit dalam jumpa pers.

Menurut Sigit, kegiatan ini juga sebagai upaya untuk mengimplementasikan program vaksinasi, Sebagaimana arahan dari Kapolri.

"Sesuai dengan arahan Kapolri dalam rangka melaksanakan program vaksinasi massal maka kami dari jajaran Polres Melawi bergabung dengan TNI dan tentunya rekan-rekan di Dinkes melaksanakan vaksinasi masal secara serentak," ujar dia.

Perwira Penghubung Kodim 1205/Sintang Mayor Edi Winarno Mengatakan "Kami laksanakan vaksinasi secara serentak yang dilaksanakan TNI-Polri, selain itu TNI sendiri di wilayah terpencil seperti Kodim, Koramil, juga melaksanakan kegiatan secara serentak. Apabila wilayah di situ juga ada satuan TNI-Polri dan Dinkes maka dilaksanakan secara bersama-sama. 

Sementara Kepala Puskesmas Pemuar Drg Florentina menyampaikan apresiasinya kepada pihak TNI-Polri yang berusaha mewujudkan program vaksinasi untuk masyarakat dalam rangka mencegah Covid-19 atau virus corona.

"Sekali lagi, untuk Target Vaksinasi Di Puskesmas Pemuar Melebihi Target, Total Vaksinasi 430 orang. Dan saya bangga melihat TNI-Polri mampu membantu kita bersama sama," ujar Kapus Drg Florentina.

Penulis : Erik.P

Jumat, 18 Juni 2021

Presiden Tinjau Vaksinasi Massal Bagi Masyarakat Umum dan Penyandang Disabilitas di Stadion Pakansari

Presiden Tinjau Vaksinasi Massal Bagi Masyarakat Umum dan Penyandang Disabilitas di Stadion Pakansari
Presiden Jokowi didampingi Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Bupati Bogor Ade Yasin berdialog dengan penyelenggara vaksinasi massal di sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor, secara virtual dari Stadion Pakansari, Cibinong, Jabar. (Foto: BPMI Setpres/Lukas)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Setelah meninjau gelaran vaksinasi COVID-19 massal di Stasiun Bogor, Kamis (17/06/2021) pagi, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali meninjau pelaksanaan vaksinasi yang terus diintensifkan oleh pemerintah. Kali ini kegiatan vaksinasi massal yang ditinjau adalah di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), yang menyasar masyarakat umum berisiko tinggi, penyandang disabilitas, dan pelaku usaha pariwisata. Tak hanya di Stadion Pakansari, vaksinasi massal di Kabupaten Bogor juga dilaksanakan di sejumlah lokasi lainnya, yang turut dipantau Kepala Negara melalui telekonferensi.

“Hari ini saya bersama dengan Pak Gubernur Jawa Barat dan Ibu Bupati Kabupaten Bogor, melihat langsung vaksinasi yang diadakan di Kabupaten Bogor sebanyak 10 ribu hari ini, baik yang berada di Stadion Pakansari dan beberapa rumah sakit dan puskesmas yang ada di Kabupaten Bogor,” ujar Presiden saat membuka dialog secara virtual dengan para penyelenggara vaksinasi massal.

Dalam dialog tersebut, Kepala Negara pun meminta penjelasan para penyelenggara mengenai gelaran vaksinasi yang dilaksanakan di tempat masing-masing.

Berdasarkan laporan, di Rumah Sakit Permata Jonggol (RSPJ) untuk pelaksanaan hari ini telah terdaftar peserta vaksinasi sebanyak 759 orang yang antara lain terdiri dari pelayanan publik, pendidik, kelompok masyarakat lanjut usia (lansia), pelaku ekonomi, dan pekerja sosial masyarakat (PSM). Selain itu juga terdapat tenaga kesehatan yang belum divaksinasi.

Kemudian, di Puskesmas Cimandala gelaran vaksinasi menyasar sekitar 300 orang per hari yang terdiri dari masyarakat kelompok rentan dan pelayan publik. Sementara target sasaran per hari di Rumah Sakit EMC Sentul adalah 200 orang, dan Puskesmas Citeureup 300 orang.

Selanjutnya juga dilakukan vaksinasi massal di Puskesmas Karadenan dengan target 350 orang antara lain dari golongan pra-lansia, lansia, serta tenaga pendidik. Kemudian juga di Rumah Sakit Bina Husada dengan target sasaran 300 orang bagi petugas pelayanan publik.

Menutup dialog, Kepala Negara meminta agar guliran vaksinasi massal terus dilaksanakan dan dipercepat sehingga kekebalan komunal atau herd immunity dapat segera dicapai dan laju pandemi dapat dihambat.

“Tetap bekerja keras mempercepat program vaksinasi ini secepat-cepatnya, target kita paling tidak di Kabupaten Bogor ini bulan Agustus itu sudah tercapai kekebalan komunal. Kecepatan vaksinasi ini dalam rangka mencapai kekebalan komunal (herd immunity) yang kita harapkan penyebaran COVID-19 ini bisa kita hambat dan kita hilangkan dari negara kita,” tandasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Bupati Bogor Ade Yasin. 

(TGH/UN)

Senin, 07 Juni 2021

Thailand Mulai Gelar Vaksinasi Massal Tapi Pasokan Tak Memadai

Thailand Mulai Gelar Vaksinasi Massal Tapi Pasokan Tak Memadai
Petugas kesehatan memberikan suntikan vaksin Sinovac COVID-19 kepada karyawan maskapai penerbangan di pusat perbelanjaan Siam Paragon di Bangkok, Thailand, Selasa, 25 Mei 2021. (Foto: AP/Sakchai Lalit)

BorneoTribun Internasional - Otoritas kesehatan di Thailand, Senin (7/6), memulai program vaksinasi massal dengan menggunakan vaksin AstraZeneca yang diproduksi secara lokal. Meski demikian, pasokan tampaknya tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga banyak orang gagal mendapatkan vaksin sesuai jadwal yang dijanjikan.

Rumah-rumah sakit di berbagai bagian negara itu telah memasang pemberitahuan selama beberapa hari bahwa beberapa janji temu vaksinasi yang dijadwalkan akan ditunda, sehingga menambah skeptisisme publik yang ada tentang berapa banyak dosis yang dapat diproduksi oleh pabrik baru Siam Bioscience, mitra lokal AstraZeneca, setiap bulan.

Pemerintah telah mengatakan akan memproduksi 6 juta dosis pada Juni, kemudian 10 juta dosis setiap bulan dari Juli hingga November, dan 5 juta dosis pada Desember.

Berbicara kepada wartawan, Senin (7/6), saat mengunjungi pusat vaksinasi di sebuah stadion indoor di Bangkok, Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengatakan Kementerian Kesehatan mengonfirmasi bahwa vaksinasi dapat dimulai di setiap provinsi, dengan jumlah vaksin yang dialokasikan sesuai dengan tingkat infeksi.

Pusat vaksinasi yang dikunjungi oleh Prayuth dapat memberikan 1.500 suntikan per hari, kata Mongkon Wanitphakdeedecha, direktur Rumah Sakit Internasional Vichaivej, yang mengawasi operasi tersebut.

Ia mengatakan mereka memiliki persediaan untuk tiga hari, tetapi dia tidak tahu pasti apakah pusat-pusat vaksinasi lain memiliki cukup persediaan vaksin untuk lebih dari satu hari.

Pemerintah Prayuth telah mendapat kecaman keras karena gagal mengamankan pasokan vaksin yang tepat waktu dan memadai.

Thailand tahun lalu dianggap sebagai negara yang sukses dalam menahan penyebaran virus dan membatasi jumlah kematian yang terkait. Awalnya negara itu merencanakan untuk mendapatkan pasokan untuk menutupi hanya 20% dari 70 juta penduduk negara itu, dengan sebagian besar hanya tersedia pada paruh kedua tahun ini.

Namun, gelombang ketiga virus corona yang dimulai pada April lalu begitu menyengsarakan sehingga menegaskan perlunya usaha vaksinasi yang lebih ambisius.

Gelombang ketiga ini telah menyumbang 84% dari total 179.886 kasus yang dikonfirmasi di Thailand sejak Januari tahun lalu, dan 92,5% dari total 1.269 kematian yang dikonfirmasi dan dilaporkan.

Pemerintah kini menargetkan vaksinasi 70% jumlah penduduknya tahun ini, angka yang diyakini memberikan kekebalan komunitas terhadap penyakit tersebut.

Hingga Sabtu pekan lalu, Thailand telah menyuntikkan 4,22 juta dosis vaksin, dengan sekitar 4% dari 70 juta penduduk negara itu menerima setidaknya satu suntikan.

Pemerintah telah berebut untuk mendapatkan pasokan tambahan untuk melengkapi suplai vaksin buatan China, Sinovac, yang telah digunakan selama ini dan vaksin AstraZeneca sekarang mulai digunakan.

China telah memasok 6,5 juta dosis Sinovac ke Thailand, termasuk 500.000 dosis yang tiba Sabtu lalu.

Siam Bioscience dilaporkan telah mengirimkan 1,8 juta dosis pertamanya ke kantor lokal AstraZeneca Rabu lalu, yang kemudian diserahkan ke Kementerian Kesehatan pada Jumat. [ab/uh]

Oleh: VOA

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno