Berita Borneotribun.com: Program BMG Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Program BMG. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Program BMG. Tampilkan semua postingan

Rabu, 23 April 2025

Anak-anak Bilang Makanan MBG Sudah Basi, Netizen Minta Program BMG Dievaluasi

Anak-anak Bilang Makanan BMG Sudah Basi, Netizen Minta Program BMG Dievaluasi
Anak-anak Bilang Makanan BMG Sudah Basi, Netizen Minta Program BMG Dievaluasi. (Gambar ilustrasi)

JAKARTA - Belakangan ini, media sosial kembali diramaikan dengan keluhan soal makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikhususkan untuk anak-anak. 

Salah satu unggahan yang cukup viral datang dari akun Facebook bernama Frans Yohanes. 

Dalam unggahannya, ia menyuarakan kekhawatiran soal kondisi makanan yang diterima anak-anak, yang menurutnya sudah infas alias basi.

“Waspadailah dan awaslah dengan benar-benar program MBG, banyak keluhan dari anak-anak makanan sudah infas alias sudah basi. Kalau seperti ini bukannya menambah gizi, malah merusak gizi,” tulis Frans.

Keluhan seperti ini bukan hanya sekali dua kali muncul. Beberapa warganet lain juga ikut membagikan pengalaman serupa di kolom komentar. 

Bahkan ada yang menyebut bisa jadi nanti-nati timbul kasus dugaan keracunan akibat makanan dari program tersebut. 

Situasi ini tentu menjadi perhatian penting, terutama jika menyangkut kesehatan dan keselamatan anak-anak.

Makanan Basi Justru Bahayakan Gizi Anak

Program MBG sejatinya diluncurkan dengan tujuan mulia untuk membantu pemenuhan gizi anak-anak di berbagai daerah. 

Namun jika distribusi makanan tidak dilakukan dengan standar yang ketat, justru bisa menjadi bumerang.

Makanan basi tidak hanya kehilangan nilai gizinya, tetapi juga bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti mual, muntah, diare, hingga keracunan serius. 

Dalam usia tumbuh kembang, anak-anak sangat membutuhkan asupan gizi yang tepat dan higienis. 

Bila yang terjadi justru sebaliknya, maka program ini perlu dikaji ulang.

Usulan: Ganti dengan Pendidikan Gratis?

Anak-anak Bilang Makanan BMG Sudah Basi, Netizen Minta Program BMG Dievaluasi
Anak-anak Bilang Makanan BMG Sudah Basi, Netizen Minta Program BMG Dievaluasi. (Foto facebook)

Dalam unggahan yang sama, Frans Yohanes juga menyarankan agar Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan untuk mengganti program ini dengan program pendidikan gratis. 

Menurutnya, sebelum program MBG ini berjalan terlalu jauh dan menimbulkan masalah lebih serius, lebih baik dialihkan ke sektor pendidikan yang jelas juga sangat dibutuhkan.

“Mohon kepada bapak presiden Prabowo Subianto, program ini diganti saja dengan pendidikan gratis, mumpung belum jauh melangkah,” lanjutnya.

Usulan ini tentu sah-sah saja sebagai bentuk partisipasi publik dalam pembangunan. 

Namun, hal terpenting adalah pemerintah harus benar-benar mendengarkan suara masyarakat dan mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan program MBG ini.

Perlu Pengawasan yang Ketat

Agar program MBG bisa benar-benar bermanfaat, pengawasan terhadap kualitas makanan harus diperketat. 

Proses penyimpanan, pengemasan, hingga distribusi harus memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan. 

Pemerintah juga sebaiknya menggandeng pihak-pihak berpengalaman, seperti ahli gizi dan lembaga pengawas pangan, untuk memastikan kualitas makanan benar-benar layak konsumsi.

Program MBG adalah inisiatif yang bagus, namun pelaksanaannya tidak boleh asal-asalan. 

Masukan dari masyarakat seperti yang disampaikan oleh Frans Yohanes harus dijadikan alarm bagi pihak terkait untuk segera melakukan evaluasi. 

Jangan sampai niat baik memberi gizi malah berubah menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak.

Transparansi, kualitas, dan pengawasan adalah kunci agar program ini bisa benar-benar memberi manfaat.