Berita Borneotribun.com: Pesawat Jatuh Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Pesawat Jatuh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pesawat Jatuh. Tampilkan semua postingan

Senin, 20 Mei 2024

Helikopter dalam Iring-Iringan Presiden Iran Jatuh di Azerbaijan Timur

Helikopter dalam Iring-Iringan Presiden Iran Jatuh di Azerbaijan Timur
Helikopter dalam Iring-Iringan Presiden Iran Jatuh di Azerbaijan Timur.
JAKARTA - Salah satu dari tiga helikopter dalam iring-iringan kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, menurut sejumlah laporan media Iran. Kejadian ini terjadi saat Raisi sedang dalam perjalanan untuk menghadiri peresmian bendungan di perbatasan bersama Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev.

Menurut laporan dari kantor berita IRNA, tim penyelamat darurat telah tiba di lokasi jatuhnya helikopter, namun operasi penyelamatan diperkirakan akan memakan waktu lebih lama akibat cuaca buruk.

Kantor berita semi-resmi Tasnim mengklaim bahwa helikopter yang mengalami kecelakaan tersebut membawa Presiden Raisi. Kantor berita Fars juga melaporkan bahwa akibat kabut tebal, helikopter yang membawa Raisi terpaksa melakukan pendaratan darurat. Raisi kemudian melanjutkan perjalanannya ke Tabriz melalui jalur darat.

Televisi pemerintah Iran juga melaporkan bahwa helikopter yang membawa Raisi melakukan pendaratan darurat, dan sejumlah tim pertolongan pertama telah dikirim ke lokasi kecelakaan.

Gubernur Azerbaijan Timur menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan informasi mengenai kemungkinan adanya korban jiwa atau cedera terkait kecelakaan ini. Laporan media Iran menyebutkan ada tiga helikopter yang ikut dalam konvoi kunjungan Presiden Raisi.

Selain Presiden Raisi, Imam Sholat Jumat Tabriz, Seyyed Mohammad-Ali Al-Hashem, dan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, juga dilaporkan berada di helikopter yang sama.

KNKT Selidiki Insiden Jatuhnya Pesawat di BSD, Tangerang Selatan

KNKT Selidiki Insiden Jatuhnya Pesawat di BSD, Tangerang Selatan
KNKT Selidiki Insiden Jatuhnya Pesawat di BSD, Tangerang Selatan
BANTEN - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menginvestigasi insiden jatuhnya pesawat di Kawasan Lapangan Sunburst, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, pada Minggu (19/5). 

Pesawat tipe Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP, milik Indonesia Flying Club, mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa pilot, co-pilot, dan mekanik.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, menyatakan bahwa investigasi ini akan dilakukan oleh KNKT sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

“Mengenai penyebab jatuhnya pesawat akan diinvestigasi oleh pihak KNKT,” kata Adita melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu malam.

Pesawat yang terbang dari Bandara Salakanagara di Tanjung Lesung menuju Bandara Pondok Cabe di Tangerang Selatan ini jatuh sekitar pukul 13.50 WIB. 

Seluruh korban, yaitu pilot Pulu Darmawan, co-pilot Suanda, dan teknisi Farid Ahmad, telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri di Keramat Jati, Jakarta Timur.

Kementerian Perhubungan menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban atas insiden nahas tersebut. 

Adita menegaskan bahwa kementerian akan mendukung sepenuhnya proses investigasi yang dilakukan oleh KNKT. 

“Kami akan terus melakukan berbagai upaya untuk dapat memberikan pemutakhiran informasi dan data kepada seluruh masyarakat," ujarnya.

Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan udara yang terjadi di Indonesia. 

KNKT diharapkan dapat segera menemukan penyebab pasti dari kecelakaan ini guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. 

Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.

Jumat, 26 Januari 2024

Tawanan Perang Ukraina Diklaim di Pesawat Militer Rusia yang Jatuh

Bagian dari pesawat Rusia Ilyushin Il-76 yang jatuh di dekat Yablonovo, Rusia, dalam foto yang diambil oleh Komite Investigasi Rusia pada 25 Januari 2024. (Foto: Russian Investigative Committee via AP)
Bagian dari pesawat Rusia Ilyushin Il-76 yang jatuh di dekat Yablonovo, Rusia, dalam foto yang diambil oleh Komite Investigasi Rusia pada 25 Januari 2024. (Foto: Russian Investigative Committee via AP)
JAKARTA - Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, menegaskan bahwa masih belum ada perkembangan terkini mengenai kejadian tragis yang melibatkan pesawat militer Rusia. 

Dalam pernyataannya pada Kamis (25/1), Patel menyatakan, "Kami terus bekerja sama dengan rekan-rekan di pemerintahan Ukraina untuk mengumpulkan fakta-fakta terkait insiden ini."

Patel juga menyoroti kesulitan dalam mendapatkan informasi yang akurat mengingat kejadian tersebut terjadi di wilayah Rusia yang dikenal dengan keterbatasan kebebasan pers dan kurangnya pelaporan independen. 

"Hal ini terjadi di Rusia, sehingga sangat sulit untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Seperti yang kita ketahui, Rusia tidak mengizinkan kebebasan pers atau pelaporan independen. Maka klaimnya mengenai hal itu sulit dipastikan. Jadi kami hanya terus menjalin hubungan dekat dengan pemerintah Ukraina untuk memperoleh fakta dan memastikan apa yang terjadi," tambahnya.

Perseteruan antara Rusia dan Ukraina semakin terperinci dengan saling tuding atas jatuhnya pesawat angkut militer tersebut. 

Moskow mengklaim bahwa pesawat membawa tawanan perang Ukraina dan ditembak jatuh oleh pasukan Kyiv. Namun, pihak Ukraina membantah tuduhan tersebut.

Insiden tersebut menjadi bagian dari perang informasi yang sengit antara kedua negara tersebut. 

Meskipun para penyelidik dilaporkan telah menemukan perekam penerbangan, harapan untuk mengungkap kebenaran di tengah situasi perang menjadi sangat minim.

Pesawat Il-76 jatuh dalam kondisi terbakar di daerah pedesaan Rusia, dan otoritas setempat melaporkan bahwa seluruh penumpang di dalamnya, termasuk tawanan perang Ukraina, awak pesawat, dan prajurit Rusia, tewas dalam kecelakaan tersebut.

Selain itu, Patel juga menyoroti pentingnya persetujuan lebih banyak dana dari Kongres AS untuk membantu Ukraina dalam situasi konflik yang terus berlanjut.

PBB Kecam Insiden Pesawat Militer Rusia di Perbatasan Rusia-Ukraina

Fragmen jet militer Sukhoi Su-34 terlihat di lokasi kecelakaan. Dewan Keamanan PBB dijadwalkan mengadakan pertemuan darurat pada Kamis (25/1) setelah sebuah pesawat transpor militer Rusia jatuh di dekat perbatasan Rusia-Ukraina.(Foto: AFP)
Fragmen jet militer Sukhoi Su-34 terlihat di lokasi kecelakaan. Dewan Keamanan PBB dijadwalkan mengadakan pertemuan darurat pada Kamis (25/1) setelah sebuah pesawat transpor militer Rusia jatuh di dekat perbatasan Rusia-Ukraina.(Foto: AFP)
JAKARTA - Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat pada Kamis (25/1) menyusul kejadian dramatis jatuhnya pesawat transpor militer Rusia di dekat perbatasan Rusia-Ukraina. Kecelakaan tersebut memicu tuntutan akan penyelidikan menyeluruh dari kedua negara terlibat.

"Pesawat itu membawa 74 orang, 65 di antaranya adalah orang Ukraina yang menjadi tawanan perang yang akan dipertukarkan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.

Menanggapi tragedi ini, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuduh Ukraina atas insiden tersebut. "Tawanan perang Ukraina diangkut ke kawasan Belgorod untuk pertukaran tahanan yang disepakati antara Moskow dan Kyiv," ujarnya kepada wartawan. "Alih-alih, pihak Ukraina malah meluncurkan rudal pertahanan udara dari kawasan Kharkiv, menargetkan pesawat dan ini merupakan serangan yang fatal."

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa pemerintahannya menyerukan penyelidikan internasional terkait kejadian tersebut. "Semua fakta harus dibuktikan," kata Zelenskyy. "Sebisa mungkin, mengingat pesawat itu jatuh di wilayah Rusia yang berada di luar kendali kami."

Zelenskyy menambahkan, "Rusia mempermainkan nyawa para tawanan perang Ukraina, perasaan kerabat mereka, dan emosi masyarakat kita."

Militer Ukraina belum memberikan tanggapan langsung terhadap klaim Rusia, namun mengonfirmasi bahwa telah terjadi insiden terkait pendaratan pesawat militer Rusia di Belgorod. Mereka juga menyatakan bahwa akan menargetkan pesawat-pesawat militer Rusia yang diduga membawa rudal untuk serangan pada masa mendatang.

Video kecelakaan yang diunggah di media sosial memperlihatkan pesawat jatuh dari angkasa dalam posisi miring sebelum meledak dan membentuk bola api raksasa saat menghantam tanah di Belgorod, wilayah di pedesaan di Rusia Barat yang bersalju.

Belgorod berbatasan dengan Kharkiv, wilayah Ukraina. Kedua pihak telah melakukan banyak pertukaran tahanan sejak Rusia menginvasi Ukraina hampir dua tahun yang lalu.

Sabtu, 05 Februari 2022

Pesawat membawa 7 Orang Turis Terjatuh di sekitar Situs Arkeologi Nazca Lines

Pesawat membawa 7 Orang Turis Terjatuh di sekitar Situs Arkeologi Nazca Lines
Ilustrasi. Pesawat Cessna (Banda Haruddin Tanjung/Okezone)

BorneoTribun Jakarta - Pesawat ringan jenis Cessna 207 membawa 7 Orang turis terjatuh di sekitar situs arkeologi Nazca Lines dan Bandara Maria Reiche, Kota Nazca, Peru. 7 Orang turis tewas dalam insiden tersebut. 

Dilansir BorneoTribun dari France24 Sabtu (5/2/2022), kementerian Transportasi dan Komunikasi pada Jumat waktu setempat mengatakan, pesawat ringan jenis Cessna 207 jatuh di sekitar Bandara Maria Reiche, Kota Nazca.

Korban tewas yakni 3 turis Belanda, 2 turis Cile dan 2 awak pesawat dari Peru.

Kepala polisi Nazca, Komandan Edgar menerangkan, tidak ada yang selamat dalam kecelakaan tersebut.

Saat ini, pihaknya tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat yang menewaskan 7 Orang turis.

Dijelaskannya, setelah pesawat ringan jenis Cessna 207 itu menghantam daratan, pesawat tersebut langsung terbakar.

The Nazca Lines merupakan salah satu tempat wisata paling populer di Peru. 

Destinasi ini merupakan situs warisan dunia UNESCO yang menampung ratusan geoglyphs raksasa yang berusia lebih dari 2.000 tahun.

Tempat yang terletak sekitar 450 kilometer selatan ibu kota Lima antara Kota Nazca dan Palpa itu menampilkan sosok-sosok yang mencakup burung kolibri, monyet, laba-laba, pelikan, dan paus.

Kawasan lindung seluas 400 kilometer persegi ini sering dikunjungi wisatawan melalui udara untuk mendapatkan pemandangan terbaik.

Pada Oktober 2010, empat turis Inggris dan dua awak Peru tewas ketika sebuah pesawat AirNasca jatuh di lokasi tersebut.(*)

Sabtu, 18 September 2021

Jenazah 3 Awak Pesawat Rimbun Air Berhasil Dievakuasi

Jenazah 3 Awak Pesawat Rimbun Air Berhasil Dievakuasi
Jenazah 3 Awak Pesawat Rimbun Air Berhasil Dievakuasi. 

BorneoTribun Jakarta -- Tiga jenazah awak pesawat Rimbun Air PK-OTW yang jatuh di perbukitan Kampung Bilogai, Papua, telah berhasil dievakuasi. Tiga jenazah itu kemudian dibawa ke kampung halamannya masing-masing.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, mengatakan tiga jenazah awak pesawat Rimbun Air PK-OTW yakni Mirza (pilot), Fajar (kopilot), dan Iswahyudi (mekanik), telah berhasil dievakuasi dari perbukitan Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

"Pagi ini ketiga korban kru pesawat akan dievakuasi ke Timika. Selanjutnya akan di pulangkan ke kampung halaman untuk disemayamkan," kata Kamal, Kamis (16/9).


Setelah berhasil dievakuasi, kata Kamal, tiga jenazah itu akan diterbangkan ke kampung halamannya masing-masing. 

Jenazah Mirza akan diterbangkan ke Bogor, Fajar ke Bekasi, Jawa Barat. 

Sedangkan, Iswahyudi diterbangkan ke Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Tim gabungan TNI-Polri berkoodinasi dengan pihak perusahaan dan keluarga korban untuk proses evakuasi hari ini dari Sugapa Kabupaten Intan Jaya ke Timika. Selanjutnya, menuju kampung halaman masing-masing," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Rimbun Air PK-OTW ditemukan jatuh di perbukitan Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Rabu (15/9) sekitar pukul 11.00 WIT. 

Pesawat itu ditemukan dalam kondisi hancur, sedangkan tiga awaknya meninggal dunia. Sebelumnya, pesawat dari Kabupaten Nabire itu dinyatakan hilang kontak pada pukul 07.37 WIT.

Kemudian, pada pukul 11.30 WIT tim gabungan TNI-Polri, Basarnas dan pemuda gereja menuju ke lokasi jatuhnya pesawat untuk mengevakuasi para korban. 

Selanjutnya pada pukul 15.30 WIT, tim gabungan sampai di lokasi kejadian dan menemukan ketiga awak pesawat dalam keadaan meninggal dunia.

Namun ketika akan dilakukan evakuasi terjadi hujan lebat dan berkabut. Tim gabungan TNI-Polri pun memutuskan untuk menunda proses evakuasi. 

Pada pukul 23.45 WIT, cuaca membaik dan proses evakuasi kembali dilanjutkan. Tim gabungan berhasil mengevakuasi korban menuju Sugapa.

Pada Kamis (16/9) sekitar pukul 04.20 WIT, tim gabungan berhasil menemukan kotak hitam dan sinyal pemancar dari pesawat Rimbun Air PK-OTW. [aa/em]

VOA



Kamis, 16 September 2021

Pesawat Rimbun Air Yang Jatuh Di Sugapa Ditemukan

Pesawat Rimbun Air Yang Jatuh Di Sugapa Ditemukan
Pesawat Rimbun Air Yang Jatuh Di Sugapa Ditemukan. 

BORNEOTRIBUN INTAN JAYA -- Pesawat Rimbun Air yang jatuh dalam penerbangan dari Nabire ke Bandara Bilorai Kabupaten Intan Jaya, Papua telah ditemukan dalam keadaan hancur.

Hal tersebut disampaikan salah satu perwira Satgas Mamba, Doni Antara beberapa saat yang lalu, Rabu, (15/9).

“Pesawat ditemukan di koordinat 03⁰44’49” S 136⁰59’59.50″E ketika dilakukan pencarian dengan menggunakan Helly PK-IWN yang diterbangkan pilot Luke bersama Kiki dari Satgas Mamba,” jelas Doni Antara.


Ditambahkannya, pesawat pada saat mau mendarat terkendala cuaca buruk sehingga pesawat tersebut melakukan manuver dengan berputar sekali lagi. Pada saat melakukan putaran tersebut pesawat jatuh dekat gunung atau Kali Wabu.

“Saat ini evakuasi penyelamatan tengah berlangsung dipimpin Pastor Yustinus R dan Pastor Yance Yogi dari Gereja Katedral Santo Missael disertai 37 orang asli Papua,” ujar Doni Antara.

Pesawat Rimbun Air PK OTW, hilang kontak di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu (15/9) pagi sekitar pukul 07.30 WIT.

Pesawat Rimbun Air tersebut berangkat dari Kabupaten Nabire menuju Sugapa, Kabupaten Intan Jaya sekitar pukul 06.40 WIT dengan membawa tiga orang crew yang terdiri dari H. A Mirza, Fajar, dan Iswahyudi,” jelas salah satu staf Rimbun Air, Rizky.

Dijelaskannya, pesawat membawa barang berupa semen dengan beban standar 1.5 Ton dan tidak ada penumpang. (*) 

Senin, 05 Juli 2021

Pesawat bekas AU Amerika milik Filipina Jatuh, 29 Tewas, 50 Selamat

Pesawat bekas AU Amerika milik Filipina Jatuh, 29 Tewas, 50 Selamat
Tim penyelamat tiba di lokasi jatuhnya pesawat AU Filipina C-130 di kota Patikul, provinsi Sulu, Filipina selatan, Minggu (4/7).

BORNEOTRIBUN.COM - Pesawat Angkatan Udara Filipina C-130 yang membawa puluhan personil tentara jatuh di sebuah propinsi di bagian selatan ketika berupaya mendarat.

Para pejabat mengatakan sedikitnya 29 orang tewas dalam kecelakaan hari Minggu (4/7) itu, sementara sekitar 50 orang berhasil diselamatkan dari puing-puing pesawat yang terbakar. 

Pejabat-pejabat militer Filipina mengatakan pesawat itu membawa 92 orang, termasuk tiga pilot dan lima awak, sisanya adalah personil militer. 

Ditambahkan, ketiga pilot selamat tetapi terluka parah.

Sedikitnya empat warga sebuah desa di mana pesawat itu jatuh juga mengalami luka-luka.

Foto: Puing pesawat Hercules Lockheed C-130 AU Filipina setelah jatuh hari Minggu (4/7).

Pesawat Hercules Lockheed C-130 merupakan salah satu dari dua pesawat bekas Angkatan Udara Amerika yang diserahkan ke Filipina sebagai bagian dari bantuan militer tahun ini.

Kepala Staf Militer Filipina Jendral Cirilito Sobejana mengatakan pesawat itu jatuh ketika mendarat Minggu siang di desa Bangkal, di pegunungan Patikul di provinsi Sulu.

Pesawat itu mengangkut pasukan, yang sebagian merupakan bagian dari tentara yang baru menjalani pelatihan dasar, dari kota Cagayan de Oro di bagian selatan untuk ditempatkan di Sulu.

Belum jelas apa yang menyebabkan kecelakaan itu. Panglima militer regional Letjen.

Corleto Vinluan mengatakan kecil kemungkinan pesawat itu ditembak dengan mengutip keterangan para saksi mata yang mengatakan pesawat itu tampaknya melampaui landasan pacu ketika mendarat dan jatuh di pinggiran bandara. [em/jm]

Oleh: VOA

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno