Berita Borneotribun.com: Pertanian Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Pertanian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pertanian. Tampilkan semua postingan

Kamis, 29 Agustus 2024

Bupati Sekadau Serahkan Bibit Sawit Unggul kepada 32 Kelompok Tani di Tujuh Kecamatan

Bupati Sekadau Serahkan Bibit Sawit Unggul kepada 32 Kelompok Tani di Tujuh Kecamatan
Bupati Sekadau Serahkan Bibit Sawit Unggul kepada 32 Kelompok Tani di Tujuh Kecamatan.
SEKADAU – Dalam upaya mendukung kesejahteraan petani di Kabupaten Sekadau, Bupati Sekadau, Aron, secara resmi menyerahkan bibit kelapa sawit unggul kepada 32 kelompok tani yang tersebar di tujuh kecamatan. Serah terima bibit ini berlangsung di Penangkaran Benih IP3K CV. Takashima, Dusun Janang Sebatu, Desa Tapang Semadak, Kecamatan Sekadau Hilir, pada Kamis (29/08/2024).

Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Sekadau, Sandae, dalam sambutannya menyatakan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari Program Unggulan Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau, yakni Infrastruktur, Perkebunan, Pertanian, dan Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat (IP3K).

"Bibit kelapa sawit yang diserahkan kali ini berasal dari kategori Pre Nursery varietas DxP TN 1 yang diproduksi oleh Balai Benih PT. Bakti Nusantara, Kepulauan Riau, dan proses pembesarannya dilakukan di penangkaran CV. Takashima," jelas Sandae.

Sandae juga menambahkan bahwa program ini ditujukan untuk kelompok tani yang telah terdaftar dalam Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN) dan berdomisili di wilayah Kabupaten Sekadau. "Kelompok tani yang memenuhi syarat memiliki lahan di Kabupaten Sekadau yang tidak berada di kawasan hutan," katanya.

Ia juga mengungkapkan, dari tujuh kecamatan, terdapat lebih dari 176 kelompok tani yang mengusulkan permohonan bantuan bibit dengan luas lahan sekitar 3.700 hektar. Namun, setelah verifikasi, pada tahun anggaran 2024 ini, hanya 32 kelompok tani dari 22 desa di tujuh kecamatan yang terpilih, dengan total luas lahan sekitar 474 hektar.

"Dalam tahun 2024, pemerintah telah menyerahkan sebanyak 61.620 bibit kelapa sawit unggul kepada 32 kelompok tani di Kabupaten Sekadau. Hingga saat ini, total bibit yang telah disalurkan mencapai 171.000 batang dengan luas lahan 1.021 hektar," tambahnya.

Sandae menekankan pentingnya penggunaan benih unggul sebagai kunci keberhasilan budidaya kelapa sawit. "Dengan benih unggul dan teknik budidaya yang tepat, produksi sawit akan optimal, dan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani," ujarnya.

Bupati Sekadau, Aron, juga menyampaikan bahwa program IP3K ini bertujuan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produksi perkebunan. "Bantuan ini adalah stimulus bagi petani agar dapat membudidayakan kelapa sawit dengan baik dan benar, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan mereka," ungkap Aron.

Bupati juga menegaskan pentingnya monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan program ini, serta mengharapkan agar bibit sawit yang sudah disalurkan dirawat dengan baik. "Jangan sampai bibit ini dijual. Kelapa sawit adalah komoditas primadona dengan potensi ekonomi yang menjanjikan," tegasnya.

Ia juga meminta Dinas terkait, BPP, dan PPL untuk memberikan pendampingan teknis kepada para petani di lapangan. "Kami berharap agar bantuan ini dapat dikelola dengan baik dan optimal," pungkas Aron.

Acara penyerahan bibit ini juga dihadiri oleh Kapolres Sekadau, Kepala Kejaksaan Negeri Sekadau, perwakilan Dandim 1204/Sanggau, serta sejumlah pejabat lainnya dari Kabupaten Sekadau.

Dengan adanya program ini, diharapkan kesejahteraan petani di Kabupaten Sekadau dapat terus meningkat seiring dengan optimalisasi produksi kelapa sawit unggul.

Rabu, 28 Agustus 2024

Eratani dan Universitas Hasanuddin Berkolaborasi untuk Keberlanjutan Pertanian di Sulawesi Selatan melalui Program Penyerapan Alumni, Magang, dan Riset Pertanian

Eratani dan Universitas Hasanuddin Berkolaborasi untuk Keberlanjutan Pertanian di Sulawesi Selatan melalui Program Penyerapan Alumni, Magang, dan Riset Pertanian
Eratani dan Universitas Hasanuddin Berkolaborasi untuk Keberlanjutan Pertanian di Sulawesi Selatan melalui Program Penyerapan Alumni, Magang, dan Riset Pertanian.
Makassar, 28 Agustus 2024 - Eratani, perusahaan agritech yang memiliki misi untuk membangun ekosistem pertanian yang kuat melalui dukungan holistik, resmi menjalin kerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk memperkuat dan mengembangkan sektor pertanian di Sulawesi Selatan. Kerja sama tersebut diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) oleh Dr. Ir. Mahyuddin, M.Si., Wakil Dekan Bidang Kemitraan, Riset, dan Inovasi Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, dan Andrew Soeherman, CEO Eratani, yang juga turut memberikan kuliah umum untuk memperkenalkan visi dan peran Eratani dalam sektor pertanian.

Sektor pertanian di Sulawesi Selatan menyerap 35,84% dari total tenaga kerja pada tahun 2023, menjadikannya salah satu sektor dengan penyerapan tertinggi di provinsi ini. Untuk mendukung dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sektor ini, Eratani akan mengembangkan program penyerapan alumni, magang, dan riset yang bertujuan memperkuat keterampilan mahasiswa dan lulusan Unhas, sehingga mereka dapat berkontribusi lebih efektif di lapangan. Kolaborasi ini bertujuan memastikan kualitas tenaga kerja yang tinggi sekaligus mendorong inovasi yang akan memperkuat perekonomian daerah.

Andrew Soeherman, mengungkapkan, "Kami percaya kolaborasi dengan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin akan membuka peluang besar bagi pengembangan teknologi pertanian yang inovatif dan aplikatif. Langkah ini tidak hanya akan memperkuat sektor pertanian, tetapi juga menciptakan sinergi antara akademisi dan praktisi dalam menghadapi tantangan pertanian modern."


Dr. Ir. Mahyuddin, M.Si., menambahkan, "Kerja sama ini merupakan wujud nyata dari upaya kami dalam mempersiapkan lulusan yang siap terjun ke dunia industri pertanian. Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan sektor pertanian di Sulawesi Selatan, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di fakultas kami."

Program penyerapan alumni dirancang Eratani untuk memastikan lulusan Fakultas Pertanian Unhas dapat segera berperan aktif dalam industri pertanian, memberikan dampak nyata di lapangan. Program magang Eratani menawarkan mahasiswa pengalaman langsung melalui keterlibatan dalam proyek-proyek nyata, yang memperkuat pengetahuan teknis dan memperluas jaringan profesional mereka. Sementara itu, riset pertanian akan mendorong kolaborasi antara akademisi dan praktisi untuk menciptakan solusi inovatif yang langsung dapat diterapkan dalam praktik pertanian. Melalui inisiatif-inisiatif ini, Eratani dan Unhas berkomitmen membentuk generasi profesional pertanian yang siap menghadapi tantangan masa depan dan mendukung keberlanjutan sektor pertanian di Sulawesi Selatan.

Tentang Eratani

Berdiri sejak tahun 2021, Eratani merupakan perusahaan teknologi pertanian yang menyediakan akses pendanaan, pendampingan, serta akses pasar dengan memanfaatkan penggunaan teknologi untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani. Melalui penyediaan ekosistem yang komprehensif dan terintegrasi dari hulu hingga hilir, Eratani saat ini telah menggandeng lebih dari 24.000 petani yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Dengan pendampingan penuh, saat ini Eratani telah membantu petani untuk meningkatkan hasil produksi pertanian sebesar 29%. Sebagai ecosystem builder, Eratani juga telah menjalin kerja sama dengan 600 kios pertanian dan 70 penggilingan padi (Rice Milling Units). Di tahun 2024, Eratani telah memperoleh penghargaan sebagai Regional Winners 10th Edition ASEAN Startup Awards, Top 10 Finalist One ASEAN Startup Awards, serta Top 3 Best Agritech in the World dari G20 Digital Innovation Alliance di tahun 2023.

Jumat, 16 Agustus 2024

Bupati Sekadau Aron Panen Perdana Bersama Kelompok Tani Suka Makmur di Dusun Bumi Rejo, Desa Timpuk

Bupati Sekadau Aron Panen Perdana Bersama Kelompok Tani Suka Makmur di Dusun Bumi Rejo, Desa Timpuk
Bupati Sekadau Aron Panen Perdana Bersama Kelompok Tani Suka Makmur di Dusun Bumi Rejo, Desa Timpuk.
SEKADAU - Bupati Sekadau, Aron, SH, bersama Ketua TP.PKK Ny. Magdalena Susilawati Aron, SP, melakukan panen perdana di lahan Kelompok Tani Suka Makmur, Dusun Bumi Rejo, Desa Timpuk, Kecamatan Sekadau Hilir. Panen ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menanggulangi krisis pangan di wilayah tersebut.

Dalam sambutannya, Bupati Aron mengungkapkan rasa senangnya atas undangan dari Kelompok Tani Suka Makmur untuk hadir dalam panen raya kali ini. Menurutnya, petani memiliki peran yang sangat penting sebagai garda terdepan dalam memenuhi kebutuhan pangan di setiap daerah. "Petani adalah pekerjaan terhormat bagi bangsa ini. Mereka juga menjadi pahlawan yang menjaga ketahanan pangan di tengah krisis yang melanda," ujarnya.

Bupati juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat meminta para bupati untuk mendukung petani agar bisa meningkatkan produksi dengan menanam padi dua hingga tiga kali setahun. Hal ini disebabkan oleh beberapa negara Asia penghasil beras yang sudah tidak lagi mengekspor pangan ke Indonesia karena mereka memprioritaskan kebutuhan dalam negeri mereka sendiri.

Namun, Bupati Aron juga menyoroti dilema yang dihadapi pemerintah terkait harga beras. "Di satu sisi, jika harga beras naik, petani bisa mendapat untung. Tapi di sisi lain, pemerintah harus menstabilkan harga agar masyarakat kecil tetap bisa membeli beras," katanya.

Pemerintah daerah Kabupaten Sekadau, lanjutnya, terus berupaya untuk memastikan para petani bisa sejahtera dan bermartabat. Salah satunya dengan membangun infrastruktur yang memadai agar hasil pertanian bisa dijual dengan harga yang baik dan lancar. "Sebagai Bupati Sekadau, saya selalu mendukung agar petani kita bisa hidup sejahtera," tegasnya.

Ia juga mengakui adanya masalah terkait ketersediaan pupuk subsidi yang menjadi kendala bagi petani. "Saya paham bahwa padi harus dipupuk dengan baik untuk mendapatkan hasil panen yang optimal. Namun, kesulitan mendapatkan pupuk subsidi sudah menjadi masalah umum bagi petani di seluruh daerah," tambahnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan (DKPPP) Drs. Sandae, M.Si, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada kepala desa dan seluruh anggota Kelompok Tani di Desa Timpuk. Ia juga menyebutkan bahwa rata-rata petani di Desa Timpuk sudah menanam padi dua hingga tiga kali setahun dengan hasil produksi yang cukup baik, yakni sekitar 4.9 ton per hektare. Namun, ia menekankan pentingnya dukungan pemerintah, terutama dalam penyediaan alat penggilingan padi.

"Melalui Komisi II DPRD Kabupaten Sekadau, kami akan mengusulkan kebutuhan para petani, termasuk masalah pupuk subsidi, kepada Kementerian Pertanian," jelasnya. Ia juga mengingatkan para petani untuk memanfaatkan bibit yang telah dibagikan oleh pemerintah dan segera melaporkan ke Petugas Pengawas Lapangan (PPL) jika ada kendala.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Timpuk, Yosef Tiyos, mengungkapkan bahwa sawah di wilayahnya sangat bergantung pada curah hujan. Oleh karena itu, ia berharap adanya pembangunan embung atau sarana penampungan air lainnya untuk mengantisipasi kekeringan di musim kemarau.

"Kami sangat membutuhkan embung untuk menampung air agar petani tetap bisa menanam padi meski di musim kemarau," harapnya. Ia juga menyarankan agar petani di Desa Timpuk mencoba menanam komoditi lain seperti jagung, mengingat tingginya permintaan jagung di pasaran, terutama untuk pakan ternak.

Ketua Kelompok Tani Suka Makmur, Darsono, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Bupati Sekadau dalam acara panen raya tersebut. "Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut, karena sektor pertanian menjadi prioritas dalam visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau," katanya.

Ia juga menekankan pentingnya solusi untuk masalah pupuk yang dihadapi petani. "Kami sangat berharap pemerintah bisa membantu kami mengatasi masalah pupuk, karena menggunakan pupuk non-subsidi akan membuat kami merugi," tutupnya.

Acara panen perdana ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk anggota DPRD Yodi Setiawan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Apeng Petrus, Kepala Dinas Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Handayani, Camat Sekadau Hilir Gustiar Indarto, Kapolsek Sekadau Hilir Burhanuddin, Danramil Sekadau Hilir yang diwakili oleh Babinsa, serta para tenaga PPL se-Kecamatan Sekadau Hilir, dan seluruh petani serta ketua Kelompok Tani se-Desa Timpuk.

Senin, 12 Agustus 2024

DKP3 Kabupaten Sekadau Rutin Lakukan Verifikasi Indeks Proporsi "K" untuk Stabilitas Harga TBS

DKP3 Kabupaten Sekadau Rutin Lakukan Verifikasi Indeks Proporsi "K" untuk Stabilitas Harga TBS
Dinas Ketahanan Pangan, Perkebunan, Pertanian, dan Peternakan (DKP3) Kabupaten Sekadau kembali melaksanakan verifikasi indeks proporsi "K" di Aula Kantor DKP3.
SEKADAU - Dinas Ketahanan Pangan, Perkebunan, Pertanian, dan Peternakan (DKP3) Kabupaten Sekadau kembali melaksanakan verifikasi indeks proporsi "K" di Aula Kantor DKP3. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap bulan dan dihadiri oleh beberapa perusahaan yang bergerak di bisnis kelapa sawit, khususnya yang memiliki Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Sekadau Pada hari Senin, 12 Agustus 2024.

Verifikasi indeks proporsi "K" ini bertujuan untuk mencocokkan data produksi, penjualan, dan biaya pengolahan dari masing-masing perusahaan. Data ini kemudian akan dikirimkan ke Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat sebagai dasar penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat provinsi.

Sekretaris DKP3 Kabupaten Sekadau, Utin Ramdiana, menegaskan bahwa verifikasi ini penting untuk menjaga keberlangsungan operasi PKS. Ia juga mengingatkan pentingnya peningkatan pola kemitraan antara PKS dengan petani sawit swadaya. Langkah ini diharapkan bisa membantu pemerintah Kabupaten Sekadau menjaga stabilitas ekonomi masyarakat, terutama dalam mengatasi tantangan tata niaga TBS yang sering kali rumit.

"Verifikasi ini sangat penting untuk menjaga iklim investasi di Kabupaten Sekadau agar tetap kondusif," ujar Utin Ramdiana.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kabupaten Sekadau, Paulus Rimus, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam verifikasi indeks proporsi "K" bulan Agustus 2024 ini.

"Kami sangat berterima kasih kepada semua yang hadir dan berpartisipasi dalam proses verifikasi indeks proporsi 'K' di Kabupaten Sekadau," kata Paulus Rimus.

Lebih lanjut, Paulus menyatakan bahwa data hasil verifikasi ini akan diteruskan ke Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar. Data tersebut akan menjadi acuan dalam penetapan harga TBS di tingkat provinsi.

Kegiatan verifikasi ini dihadiri oleh enam perusahaan pemilik PKS, yaitu PT. Permata Hijau Sarana, PT. Parna Agromas, PT. Kalimantan Sangar Pusaka, PT. Tinting Boyok Sawit Makmur, PT. Sumatera Makmur Lestari, dan PT. Grand Utama Mandiri. Selain itu, perwakilan dari KUD mitra PT. PHS, KUD mitra PT. SML, SPKS, serta dinas terkait lainnya juga turut hadir dalam kegiatan ini.

Dengan adanya verifikasi rutin ini, diharapkan harga TBS di Kabupaten Sekadau bisa tetap stabil dan menguntungkan semua pihak, baik perusahaan maupun petani kelapa sawit.

Kamis, 25 Juli 2024

Tanggung Jawab Besar Wakil Menteri Pertanian di Mata Prabowo

Presiden RI terpilih sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
JAKARTA - Dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian, posisi Wakil Menteri Pertanian menjadi sangat strategis dan memikul tanggung jawab besar. Hal ini disampaikan oleh Presiden RI terpilih sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam keterangan di Jakarta pada Rabu (24/7/2024). 

Prabowo menegaskan bahwa posisi ini bukanlah jabatan etok-etok atau ringan, melainkan sangat berat dan penting karena berhubungan langsung dengan nasib bangsa, khususnya dalam mengatur keuangan negara dan mengurus pangan.

Pentingnya Sektor Pertanian Menurut Prabowo

Prabowo menyebut pertanian sebagai sektor yang sangat penting dan strategis dalam menghadapi berbagai tantangan masa depan bangsa. Pertanian dianggap sebagai kunci dalam menumbuhkembangkan ekonomi, terutama di tengah ancaman krisis dunia yang semakin nyata. 

Pernyataan ini disampaikan oleh Prabowo saat menggelar acara syukuran atas pelantikan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis, 18 Juli.

Menurut Prabowo, baik bidang pertanian maupun bidang keuangan memiliki tanggung jawab yang sangat vital karena berkaitan langsung dengan kesejahteraan rakyat Indonesia. 

“Dua bidang ini sangat strategis dan saya percaya bahwa saudara-saudara akan memikul tanggung jawab itu dengan sekuat tenaga, penuh pengabdian, penuh cinta tanah air, bertanggung jawab mulai sekarang atas nasib Bangsa,” kata Prabowo.

Fokus Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus mempercepat akselerasi produksi yang difokuskan pada dua komoditas utama yaitu jagung dan beras. 

Mentan telah memfasilitasi petani dengan tambahan alokasi pupuk subsidi, pembagian benih, hingga mentransformasi pertanian tradisional ke pertanian modern.

Prabowo memiliki perhatian khusus pada sektor pertanian yang merupakan sektor dasar bagi ketahanan rakyat. Ia ingin negara memperkuat produktivitas melalui teknologi mekanisasi, keterlibatan anak muda, hingga hilirisasi industri.

Peran Wakil Menteri Pertanian Sudaryono

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak seluruh jajaran kerja di lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mendukung penuh upaya swasembada yang saat ini tengah dijalankan oleh Mentan Andi Amran Sulaiman. 

Upaya ini dilakukan melalui penyediaan benih, pupuk, alsintan, dan juga solusi cepat seperti pompanisasi.

Menurut Sudaryono, berbagai program tersebut harus dikerjakan secara cepat agar ke depan Indonesia mampu menjadi lumbung pangan dunia. 

“Kesuksesan saya adalah kesuksesan Bapak Menteri Pertanian. Apapun perintah yang diberikan oleh Pak Menteri, saya siap dan loyal sebagai bawahan,” ujarnya.

Pertanian: Kunci Kemajuan Bangsa

Sudaryono menegaskan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang sangat penting untuk kemajuan bangsa dan ketahanan negara.

 Bagi dia, ketersediaan pangan tidak bisa dilihat dari satu sisi saja melainkan harus dikerjakan dari berbagai sisi.

 “Kita boleh naik mobil, tetapi ingat kita tidak bisa bergerak kalau kita tidak makan. Oleh karena itu, kita semua yakin dan menyadari bahwa pangan adalah kebutuhan primer semua orang. Pangan itu tidak bisa sebagai mantra kedaulatan pangan, tetapi harus betul-betul kita kerjakan,” kata Sudaryono.

Dalam menghadapi tantangan global dan nasional, sektor pertanian memegang peranan kunci dalam memastikan ketahanan pangan dan keberlanjutan ekonomi Indonesia. 

Posisi strategis Wakil Menteri Pertanian menjadi sangat vital dalam mewujudkan visi ini, di mana tanggung jawab besar diemban untuk menjaga nasib bangsa melalui pengelolaan sektor pertanian yang efisien dan inovatif.

Jumat, 09 Februari 2024

Tanaman Organik Menjadi Andalan Kelompok Tani di Simpang Hilir Kayong Utara

Tanaman Organik Menjadi Andalan Kelompok Tani di Simpang Hilir Kayong Utara
Kelompok pertanian organik di Hutan Desa Padu Banjar, Simpang Hilir, Kayong Utara, Kalimantan Barat. ANTARA/Dokumentasi Yayasan Palung.
KAYONG UTARA - Kelompok pertanian organik di hutan Desa Padu Banjar, Simpang Hilir, Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar), berhasil menanam ragam tanaman secara organik guna meningkatkan produktivitas usaha, sekaligus menjaga hutan.

"Ragam tanaman berhasil kami panen, seperti gambas, cabai, kacang panjang, dan mentimun. Kami berhasil melakukan panen dua kilogram cabai dan 25 kilogram kacang panjang," sebut Ketua Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Banjar Lestari, Samsidar, di Kayong Utara, Kamis.

"Untuk cabai, kata dia, dijual dengan harga Rp70.000 per kilogram dan harga kacang panjang Rp10.000 per kilogram. Tidak lama lagi, pihaknya juga akan kembali memanen mentimun dan gambas."

"Saat ini, timun sudah berbuah, tetapi belum siap panen. Demikian juga dengan gambas di 20 bedengan yang kami punya," ujar Samsidar.

Ia mengatakan di lahan pertanian yang memiliki lebar 25 meter dan panjang 30 meter, kelompok pertanian organik di hutan desa tersebut bercocok tanam.

Koordinator Hutan Desa Yayasan Palung (YP), Hendri Gunawan, mengatakan bertani secara organik dapat meningkatkan produktivitas usaha, sekaligus untuk menjaga hutan.

"Kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh Yayasan Palung kepada masyarakat sekitar hutan desa bertujuan agar masyarakat mampu mengorganisasikan diri dalam upaya meningkatkan produktivitas usaha, dengan harapan meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, sehingga tujuan utama masyarakat sejahtera dan hutan lestari dapat tercapai," ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya mendukung Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dengan acara seperti pelatihan cara bertani, pemberian bibit, dan pupuk organik.

Pencapaian panen kacang panjang dan cabai kelompok pertanian organik di kawasan hutan Desa Padu Banjar, menurutnya, merupakan upaya Yayasan Palung agar masyarakat di sekitar hutan desa tidak lagi merambah hutan dan kini dapat disebut sebagai penjaga dan petani hutan.

Beberapa kelompok tani di kawasan hutan desa tersebut, lanjutnya, merupakan mantan perambah hutan yang saat ini sudah berubah, menjadi penjaga dan petani hutan.

Sebagai penjaga hutan, masyarakat pun aktif diajak melakukan patroli oleh tim Program Hutan Desa Yayasan Palung.

Kelompok Pertanian Organik di Hutan Desa Padu Banjar merupakan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang didukung oleh Yayasan Palung. Hutan Desa di Desa Padu Banjar memiliki luasan 2.883 hektare di wilayah Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara.

Oleh: Antara/Rizki Fadriani
Editor: Yakop

Kamis, 08 Februari 2024

Prabowo-Gibran Diingatkan Soal Kebutuhan Pupuk oleh Petani

Prabowo-Gibran Diingatkan Soal Kebutuhan Pupuk oleh Petani
Calon Presiden RI Prabowo Subianto.
JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikoen, dengan tegas menyuarakan harapannya terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, agar memprioritaskan kebutuhan pupuk bagi petani di Pulau Jawa jika terpilih dalam kontestasi pemilihan presiden mendatang.

Dalam keterangan persnya di Jakarta pada Rabu, Soemitro Samadikoen mengungkapkan, "Jika terpilih, kami berharap Bapak Prabowo dan Gibran mau memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi, perbaikan pengairan mulai dari pengerukan embung sampai revitalisasi saluran pengairan sampai di sawah."

Ia juga menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut sangat penting bagi para petani guna memastikan hasil pertanian yang berkualitas.

Soemitro menyoroti bahwa tidak semua wilayah telah mendapatkan fasilitas pupuk bersubsidi, yang menyebabkan petani terpaksa harus membeli pupuk dengan biaya tambahan yang signifikan, meningkatkan biaya modal untuk bercocok tanam. Ia juga menambahkan bahwa petani membutuhkan modal untuk mengembangkan usaha mereka serta produksi perkebunan tebu.

Untuk itu, dia berharap ada dukungan dalam bentuk kredit dari perbankan dengan bunga yang sangat ringan, mulai dari kredit untuk kegiatan budi daya hingga kredit yang membantu dalam memproses gula saat panen.

Soemitro menilai bahwa Prabowo-Gibran merupakan sosok yang tepat untuk mewujudkan aspirasi petani tersebut. 

Ia mengingatkan bahwa Prabowo pernah menjabat sebagai Ketua Umum DPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), yang memberikan pemahaman yang mendalam tentang potensi pertanian di Indonesia. 

Selain itu, dia juga menyoroti bahwa petani melihat Prabowo sebagai figur yang mau mendengarkan serta memahami masalah yang dihadapi oleh mereka.

Ketua APTRI Jawa Timur, Suigsan, menambahkan, "Petani merasa lebih dekat secara emosional kepada Pak Prabowo dan Mas Gibran karena telah lama bersama petani dan memiliki pemahaman yang baik akan masalah pertanian."

Dengan demikian, harapan petani tebu di Pulau Jawa terhadap kemenangan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) RI semakin kuat. 

Diperkirakan jumlah pemilih tetap pada Pemilu 2024 mencapai 204.807.222 pemilih.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yaitu pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3. 

Masa kampanye telah dimulai sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dengan masa tenang pada tanggal 11 hingga 13 Februari, dan hari pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Oleh: Antara/Walda Marison
Editor: Yakop

Rabu, 07 Februari 2024

Bupati Sambas: Alhamdulillah, Produktivitas Padi Capai 9,7 Ton per Hektare

Panen perdana padi Varietas Nutri Zinc di Sambas (ANTARA/Ho- Imbran)
Panen perdana padi Varietas Nutri Zinc di Sambas (ANTARA/Ho- Imbran)
SAMBAS - Bupati Sambas, Kalimantan Barat, Satono, memberikan penegasan bahwa produktivitas padi Varietas Nutri Zinc di Salatiga telah mencapai pencapaian yang membanggakan, yakni 9,7 ton per hektare, yang diyakininya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

"Alhamdulillah saya senang sekali petani di sini ternyata hasil panennya melimpah ruah. Berdasarkan hasil ubinan produktivitas mencapai 9,7 ton per hektare. Ini luar biasa sekali dan harus disyukuri," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Selasa.

Satono menegaskan bahwa pencapaian tersebut juga merupakan hasil dari kerja keras para petani yang telah serius dalam membangun sektor pertanian, khususnya dalam budidaya tanaman padi di daerah Salatiga. 

Ia juga menyoroti bahwa saat ini, produktivitas padi rata-rata di Kalimantan Barat berada dalam kisaran 2,9 ton hingga 3,1 ton per hektare.

"Kami mengapresiasi Kelompok Tani Serasi yang dibina oleh Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Salatiga dan Dinas Pertanian serta Ketahanan Pangan Sambas yang berhasil meraih hasil panen padi varietas Nutri Zinc sebesar 9,7 ton per hektare," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan komitmen pemerintah kabupaten untuk terus mendukung dan mengembangkan sektor pertanian melalui berbagai bantuan dan intervensi anggaran. 

Satono mengungkapkan bahwa tahun ini Pemerintah Kabupaten Sambas melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan memberikan bantuan berupa tangki semprot untuk mempermudah kerja petani di Desa Salatiga.

“Tahun depan Insya Allah kita akan bantu lagi kelompok-kelompok tani yang ada di Salatiga. Dengan harapan sektor pertanian kita semakin maju, ekonomi petani meningkat dan swasembada pangan di Sambas terwujud,” katanya.

Bupati Sambas, Satono, juga turut serta dalam panen perdana Padi Varietas Nutri Zinc di Salatiga Kecamatan Salatiga. 

Acara panen tersebut juga dihadiri oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sambas, unsur Forkopimcam Salatiga, serta warga dari Dusun Seradi yang turut serta dalam kegiatan tersebut.

Warta: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Minggu, 01 Oktober 2023

Peningkatan Kapasitas Petani Kopi SETARA Seponti; Dukung Petani Lokal Menuju Pasar Global

Peningkatan Kapasitas Petani Kopi SETARA Seponti Dukung Petani Lokal Menuju Pasar Global.
KAYONG UTARA - Selama dua hari, 29-30 September 2023, sebanyak 20 (dua puluh) orang ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok perempuan, Serikat Perempuan Kabupaten Kayong Utara (SETARA), yang merupakan kelompok perempuan dampingan Lembaga Gemawan, mengikuti kegiatan “Peningkatan Kapasitas Petani Kopi.”

Kegiatan yang berlangsung di Desa Telaga Arum, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara ini melibatkan perwakilan kelompok dari 6 (enam) Desa di dua Kecamatan berbeda, yakni Kecamatan Teluk Batang dan Kecamatan Seponti.

Untuk Kecamatan teluk Batang, diwakilkan oleh kelompok Perempuan Embun Padi, Desa Banyu Abang dan Kelompok Perempuan Usaha baru, Desa Masbangun. Sedangkan dari Kecamatan Seponti, diwakilkan oleh Kelompok Perempuan Anggrek Desa Wonorejo, Kelompok Perempuan Delima Desa Podorukun, Kelompok Perempuan Sumber Rezeki Desa Seponti Jaya dan Kelompok Perempuan Dahlia Jaya, Desa Telaga Arum.

Saat ini, mayoritas Desa dampingan Gemawan di enam Desa tersebut, sebagian besar masih melestarikan tanaman kopi, baik itu jenis Liberika, Robusta maupun Exelco.
Adapun tujuan dilaksanakannya pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan petani perempuan khususnya pada budidaya tanaman kopi.

Mulai dari penggalian kisah sejarah kopi, aspek budidaya, panen, pasca panen, hingga pengolahan kopi seperti roasting kopi, cara penyeduhaan kopi ala barista, branding produk, hingga analisis potensi pasar, sehingga diharapkan petani-petani kopi lokal bisa bersaing di pasar global.

Dartin, salah seorang peserta pelatihan mengungkapkan, dalam dua hari mengikuti proses pelatihan ia mengakui pengetahuan akan kopi menjadi bertambah. “Selama ini kita masih menerapkan cara-cara lama yang kita yakini sudah benar, namun ternyata apa yang kita lakukan ini masih terdapat beberapa kekeliruan sehingga melalui pelatihan ini maka terbukalah wawasan kita bahwa ternyata kopi ini harus diterapkan melalui perlakuan tertentu," katanya.

Misalnya saja, sambung dia, cara panen dan pengolahan biji kopi meski terasa rumit, karena harus memilah kopi seperti grade A, B dan seterusnya. 

"Tapi saya yakin melalui proses ini lah kita bisa menghasilkan biji kopi yang berkualitas, sesuai dengan standart yang diinginkan pasar saat ini,” terang Dartin yang sudah membudidayakan kopi sejak tahun 1997.

Indahsyah, yang juga mengikuti kegiatan pelatihan tersebut mengungkapan pelatihan kopi ini telah memberinya pengetahuan baru tentang penyangraian kopi. “Saya baru tahu cara menyangrai kopi itu ternyata ada beberapa tingkatan seperti low, medium, to dark dan dark, dan ternyata dari jenis-jenis ini bisa menghasilkan beragam cita rasa yang berbeda, selama inikan kita hanya goreng menggoreng saja, bahkan sampai gosong,” ucapnya sambil tersenyum.

Ketua kelompok Perempuan Usaha Baru Desa Masbangun, Sartini menambahkan, terpenting juga bagi dirinya adalah mengetahui proses pengolahan kopi untuk menghasilkan biji kopi berkualitas.

“Untuk menghasilkan biji kopi berkualitas yang diterima pasar dengan harga yang katanya juga fantastis ini terbilang memang cukup rumit, dan kesemuanya ini harus disiapkan sejak awal proses pemilihan bibit, pemeliharaan, panen dan pasca panennya, dan yang terpenting juga, saya bisa dapat pengetahuan baru dengan mengelola kopi dengan benar, justru bisa menghindari kita dari mitos yang mengatakan minum kopi bisa perut kembung, atau tidak cocok untuk mereka yang mengidap penyakit magh,” urainya Panjang lebar.

Usai kegiatan pelatihan yang dipandu oleh Dede Purwansyah, Founder CV. Pesona Kalbar Hijau, selaku narasumber berlangsung, fasilitator mengajak kepada para peserta untuk menyusun RTL guna membangun komitmen bersama untuk terus berupaya melestarikan kopi lokal salah satunya dengan perluasan lahan dan juga membentuk sebuah unit usaha guna menampung dan memasarkan produk petani dengan membentuk koperasi. (Izr/Hr)

Selasa, 22 Agustus 2023

Produksi Pisang Kepok Pontia Berpotensi Jadi Tumpuan Ekonomi Masyarakat Kayong Utara

Pisang Kepok (Ist).
KAYONG UTARA – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat tengah berupaya mendorong kemajuan produksi serta pemasaran tanaman pisang kepok pontia guna merangsang peningkatan taraf hidup penduduk daerah tersebut.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara Maluru, pisang kepok memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan, sebab mampu dihasilkan dalam jumlah yang signifikan dan diminati di pasar. Langkah ini diungkapkan olehnya pada Senin lalu, di Sukadana Kayong Utara.

Dalam konteks ini, area seluas tujuh hektar telah disiapkan untuk pengembangan pisang kepok. Namun, pada bulan September tahun ini, baru dua hektar lahan yang ditanami pisang pada tahap awal pengembangan.

Maluru menjelaskan bahwa usaha pengembangan pisang kepok pontia ini bertujuan untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi warga setempat serta mengoptimalkan pemanfaatan lahan agar menjadi lebih produktif.

Ia melanjutkan, bibit pisang kepok pontia telah tersedia dan penangkaran bibit tanaman tersebut sedang berlangsung di Kayong Utara. Bibit-bibit ini nantinya akan ditanam pada bulan September mendatang.

Dengan penuh keyakinan, Maluru mengungkapkan bahwa pisang kepok pontia berpotensi menjadi komoditas andalan dari Kawasan Utara.

Perhatian khusus akan diberikan pada sektor produksi dan hilirisasi guna mewujudkan kesejahteraan warga setempat.

Maluru mengutarakan, "Pisang kepok pontia memiliki peluang besar untuk dikembangkan dan berpotensi menjadi produk unggulan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat."

Selain itu, Maluru juga mengingatkan masyarakat pentingnya keterlibatan aktif dalam pengembangan tanaman pisang.

Ia berharap warga dapat memberikan lahan yang kosong agar dapat dimanfaatkan secara produktif.

Lebih lanjut, Maluru menjelaskan bahwa pisang kepok pontia mampu menghasilkan produksi yang menjanjikan dalam waktu enam bulan, baik untuk kebutuhan lokal maupun untuk ekspor ke Pulau Jawa.

(Tim Liputan)

Sabtu, 19 Agustus 2023

Perempuan Tewas Terbakar Saat Membakar Ladang di Kapuas Hulu

Perempuan Tewas Terbakar Saat Membakar Ladang di Kapuas Hulu.
KAPUAS HULU - Sebuah insiden mengenaskan terjadi di perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Damiana Sumiati (37), seorang perempuan, telah dinyatakan meninggal dunia akibat terbakar api ketika sedang melakukan pembakaran lahan pertanian di Kecamatan Badau.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan, kejadian tersebut terjadi pada Jumat (18/8) sekitar pukul 15.10 WIB. Sumiati dilaporkan sedang membakar lahan pertaniannya ketika tiba-tiba angin kencang datang. Api yang sedang berkobar kemudian merambat ke arahnya dengan cepat.

Dalam upayanya melarikan diri dari lahan yang terbakar, Sumiati terjebak dan tidak dapat melarikan diri akibat laju api yang cepat. Ia pingsan dan terbakar di tempat kejadian. "Saat membakar ladang tiba-tiba ada angin kencang dan korban terjebak di dalam lahan terbakar tidak bisa melarikan diri sehingga korban pingsan dan terbakar di lahan tersebut," ungkap Gunawan saat dihubungi oleh ANTARA di Pontianak.

Kejadian ini merupakan insiden pertama kali di Kabupaten Kapuas Hulu di mana seseorang kehilangan nyawanya akibat pembakaran lahan pertanian. Gunawan menyatakan keprihatinan dan duka mendalam atas kejadian tragis ini. Ia juga menjelaskan bahwa BPBD Kapuas Hulu akan melakukan investigasi lebih lanjut dan turun ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan informasi yang lebih jelas.

Gunawan menegaskan bahwa peristiwa ini seharusnya menjadi pelajaran penting bagi masyarakat. Kebakaran lahan pertanian memiliki potensi bahaya yang serius, bahkan dapat menyebabkan hilangnya nyawa manusia. Oleh karena itu, BPBD akan terus memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat tentang cara-cara yang aman dalam membuka lahan pertanian secara tradisional sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Dia juga menekankan pentingnya melaporkan rencana pembakaran lahan kepada pihak berwenang setempat, seperti pihak desa dan kecamatan. Dengan melaporkan rencana tersebut, petugas Satuan Tugas (Satgas) dapat membantu dalam proses pembakaran lahan yang sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.

Gunawan juga menjelaskan bahwa pembukaan lahan dengan metode pembakaran telah diatur dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Barat dan Peraturan Bupati Kapuas Hulu nomor 51 Tahun 2020. Peraturan ini mengarahkan pada tata cara pembukaan lahan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal yang harus diikuti oleh masyarakat.

Pesan penting yang ingin disampaikan oleh Gunawan adalah agar masyarakat tidak ragu untuk melaporkan rencana pembukaan lahan pertanian kepada pihak berwenang. Ini merupakan langkah yang akan membantu mencegah terjadinya kecelakaan serupa dan memastikan keamanan masyarakat dalam proses membuka lahan secara tradisional.

"Jangan takut melaporkan, justru saat membakar akan dibantu agar api tidak menjalar dan tidak membahayakan," pesannya kepada masyarakat.

(Yk/Hr)

Jumat, 18 Agustus 2023

Moeldoko dan Karolin Sepakat Gunakan Pupuk Organik Atasi Kelangkaan dan Mahalnya Pupuk

Moeldoko dan Karolin Sepakat Gunakan Pupuk Organik Atasi Kelangkaan dan Mahalnya Pupuk
Moeldoko dan Karolin Sepakat Gunakan Pupuk Organik Atasi Kelangkaan dan Mahalnya Pupuk. 

PONTIANAK - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko menyinggung soal kelangkaan dan kenaikan harga pupuk pada kegiatan pelantikan kepengurusan HKTI Provinsi Kalimantan Barat periode 2023-2028 yang bertempat di Hotel Mercure, Pontianak, Kalimantan Barat, jum'at (18/03/23).

Menjelaskan hal tersebut dikarenakan iklim suhu politik dunia yang sedikit panas sehingga turut mempengaruhi harga pupuk menjadi mahal, sementara kemampuan negara dalam memberikan pupuk subsidi pada para petani belum cukup merata.

"Untuk mengatasi hal ini petani diminta mencari alternatif. Karena sumber pertanian memang mesti terus berjalan sebab dari pundak petanilah kehidupan terus berjalan. Jika petani menyerah pasti akan menyulitkan semua pihak," ujar Moeldoko.

Moeldoko dan Karolin Sepakat Gunakan Pupuk Organik Atasi Kelangkaan dan Mahalnya Pupuk
Moeldoko dan Karolin Sepakat Gunakan Pupuk Organik Atasi Kelangkaan dan Mahalnya Pupuk. 

Ditempat yang sama Ketua HKTI Kabupaten Landak Karolin Margret Natasa sepakat dengan Ketua Umum HKTI Moeldoko bahwa persoalan kelangkaan dan naiknya harga pupuk mencari alternatif lain. Dalam upaya menyikapi hal tersebut, HKTI Kabupaten Landak telah memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik pada para petani.

“Di lapangan saat ini memang kenyataan pupuk sulit didapat dan harganya mahal, namun produksi pertanian harus terus berjalan. Menyikapi hal tersebut, Kami HKTI Kabupaten Landak memberikan pelatihan bagi para petani cara membuat pupuk organik dari bahan yang ada disekitar dengan biaya murah," ungkap Karolin.

Karolin menjelaskan bahwa untuk efek pupuk buatan organik tidak bisa singkat, seperti pupuk dengan campuran bahan kimia yang dalam hitungan hari atau minggu sudah bisa kelihatan hasilnya.

Moeldoko dan Karolin Sepakat Gunakan Pupuk Organik Atasi Kelangkaan dan Mahalnya Pupuk
Moeldoko dan Karolin Sepakat Gunakan Pupuk Organik Atasi Kelangkaan dan Mahalnya Pupuk. 

"Dari sisi manfaat pupuk organik buatan ini juga tidak kalah dengan pupuk kimia. Saya berharap pelatihan tersebut bisa menjadi solusi petani dalam menyediakan pupuk bagi kebutuhan pertanian di Landak,” jelas Karolin.

Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa mengungkapkan bahwa sektor pertanian untuk penghasilan padi di 2022 merupakan paling tinggi se-Kalimantan Barat, begitu juga dengan produksi hortikultura tanaman sayuran, saat ini tengah ditingkatkan produksinya.

"Produksi padi di Kabupaten Landak bisa mencapai 50 ribu ton pertahun. Berbeda dengan lima tahun lalu, dimana hasil pertaniannya hanya lima ribu ton pertahun. Harapan Saya pada produksi sayur mayur itu juga paling tidak bisa mencukupi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Landak," ungkap Karolin.

Terkait soal kratom Karol menjelaskan produksi di Landak tidak terlalu banyak. Diketahui dia, kratom sendiri ada beberapa tipe. Jika kualitas kratom di Landak bisa menyamai kratom di Kapuas Hulu, iapun melihat ini menjadi sebuah peluang. Namun untuk menuju ke sana, pastinya perlu dilakukan penelitian terkait jenis kualitas kratom itu sendiri. (Dekky/Tino)

Senin, 14 Agustus 2023

Dinas Perikanan Kapuas Hulu Tingkatkan Kualitas Pengolahan Hasil Perikanan

Dinas Perikanan Kapuas Hulu Tingkatkan Kualitas Pengolahan Hasil Perikanan.
KAPUAS HULU - Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu, melalui Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Rudi Kurniawan, S.E., M.Si, bersama dengan staf koordinasi, telah melakukan pertemuan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Barat untuk membahas mengenai Sertifikat Kelayakan Pengolah (SKP) pada Jumat lalu.

Acara tersebut turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dalam industri perikanan, seperti Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan, Hermiwati, S.Pi., M.A.P, serta Penyusun Rencana Kelembagaan Pasar Hasil Perikanan, Nadiya Ningrum, S.Pi.

SKP merupakan bentuk pengakuan resmi terhadap penerapan standar mutu tertentu dalam proses pengolahan hasil perikanan. Tujuan utamanya adalah memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa produk yang telah mendapatkan sertifikat ini telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan.

Dalam definisi tersebut, terdapat dua konsep kunci yang harus dipenuhi dalam suatu sertifikasi, yakni standar dan mutu.

Sertifikasi ini juga memiliki peran penting dalam mencegah produk dari risiko terkontaminasi oleh faktor-faktor biologis, kimia, maupun benda-benda lain yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan manusia.

Selain itu, SKP juga memberikan manfaat signifikan bagi para pengusaha atau pengolah ikan. Sertifikat ini dapat membantu mereka dalam proses perolehan sertifikasi lain yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing produk perikanan di pasar. 

Contohnya, sertifikat halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta sertifikat Makanan Dan Minuman (MD) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Rudi Kurniawan, selaku Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, menyampaikan harapannya bahwa kelompok pengolah hasil perikanan yang telah menerima bantuan dapat dengan sukses memperoleh SKP. 

Ia percaya bahwa sertifikat ini akan memperlihatkan peningkatan signifikan dalam proses pengolahan dibandingkan sebelum menerima bantuan. 

Hal ini tidak hanya akan membantu para pelaku usaha perikanan dalam meningkatkan kualitas produk mereka, tetapi juga akan memajukan industri perikanan di Kabupaten Kapuas Hulu secara keseluruhan.

(Tim)

Kamis, 15 Juni 2023

Dinas Ketahanan Pangan Sekadau Sosialisasikan Kegiatan Kelapa Sawit untuk Pekebun

sosialisasi mengenai kegiatan kelapa sawit dalam rangka kerja PBDP-KS.
Sekadau, Kalbar - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DKP3) kabupaten Sekadau mengadakan sosialisasi mengenai kegiatan kelapa sawit dalam rangka kerja PBDP-KS. Acara tersebut dilaksanakan di aula salah satu hotel di Sekadau, Kamis (15/6/23).

Peserta kegiatan ini terdiri dari para pengurus dan anggota Koperasi Penghasil Perkebunan (KOPBUN), Koperasi Unit Desa (KUD), dan Kelompok Tani (Poktan) yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.

Plh Kabid Perkebunan kabupaten Sekadau, Rahim SP, saat membacakan sambutan dari Kepala Dinas DKP3 kabupaten Sekadau, Drs. Sandae, menjelaskan bahwa para pekebun yang tergabung dalam KOPBUN, KUD, dan Poktan memiliki kesempatan untuk mendapatkan bantuan dari BPDP-KS.

Tujuan utama kegiatan sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan hasil perkebunan kelapa sawit, serta meningkatkan nilai tambah dan mutu hasilnya. Hal ini disampaikan oleh Rahim saat membacakan sambutan dari Kadis DKP3, Drs. Sandae, M.Si.

Dalam sambutannya, Drs. Sandae berharap bahwa melalui kegiatan sosialisasi ini, para pengurus KOPBUN, KUD, dan Poktan dapat memanfaatkan momen tersebut untuk memperoleh bantuan yang ditawarkan.

(Tim/Hermanto)

Senin, 22 Mei 2023

Kontroversi Kratom Indonesia: Produk Terigu dan Daun Lainnya Dicampur, Rudyzar Zaidar Mochtar Menyoroti Perlunya Aturan Produksi

Kontroversi Kratom Indonesia: Produk Terigu dan Daun Lainnya Dicampur, Rudyzar Zaidar Mochtar Menyoroti Perlunya Aturan Produksi
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Barat, Rudyzar Zaidar Mochtar.
PONTIANAK – Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Barat, Rudyzar Zaidar Mochtar, menyoroti perlunya aturan produksi kratom untuk ekspor guna menjaga kualitas dan harga di pasar internasional. 

Rudyzar mendorong pemerintah untuk terlibat dalam intervensi dan memberlakukan peraturan terkait produksi kratom yang diekspor. Langkah ini diambil untuk melindungi petani dan pelaku usaha lokal yang terlibat dalam industri kratom.

Menurut Rudyzar, peraturan dan intervensi yang tepat diperlukan untuk memastikan produk kratom yang berasal dari Kalimantan Barat memiliki kualitas yang baik.

Hal ini dikarenakan beberapa kontainer tepung kratom asal Indonesia telah dikembalikan dari Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir. Meskipun bahan baku tepung kratom tersebut diimpor dari provinsi lain, sebagian besar berasal dari Kalimantan Barat. Dalam waktu dua bulan yang lalu, tercatat 14 kontainer dikembalikan, dan bulan ini terdapat 7 kontainer yang ditolak.

Pengembalian kontainer tersebut dikarenakan produk yang dikirim tidak memenuhi uji kualitas. Pembeli menemukan bahwa tepung kratom yang dikirim banyak dicampur dengan bahan lain, termasuk tepung terigu dan tepung daun tumbuhan lainnya. Namun, belum dapat dipastikan kebenaran laporan tersebut.

Rudyzar juga merasa heran dengan peningkatan ekspor kratom asal Indonesia belakangan ini, mengingat produksi di tingkat petani tidak mengalami lonjakan yang signifikan. Ia berharap para eksportir Indonesia tidak melakukan kecurangan untuk meningkatkan volume pengiriman, karena hal tersebut merugikan semua pihak, termasuk petani di daerah.

Kembali lagi, Rudyzar dan beberapa asosiasi lainnya mendorong pemerintah untuk terlibat dalam intervensi dan memberlakukan aturan terkait produksi kratom yang diekspor. Mereka setuju dengan adanya standar produksi yang ditetapkan dan terus mengedukasi pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produk sesuai dengan standar internasional.

Rudyzar menjelaskan bahwa harga kratom sebelumnya sangat menarik, sehingga banyak orang membuka lahan untuk menanamnya. Namun, kualitas produk dari setiap daerah berbeda-beda. Kualitas terbaik ditemukan di Kapuas Hulu, Sintang, dan daerah perbatasan. Namun, saat ini banyak daerah lain yang menanam dengan kualitas mitraginanya rendah.

Harga kratom di pasar internasional saat ini hanya sekitar 4 dolar AS per kilogram tepung, yang merupakan sepersepuluh dari harga beberapa bulan sebelumnya. Harga daun basah di tingkat petani sekarang hanya sekitar Rp4.000 per kilogram, sementara daun kering remahan berkisar antara Rp20.000 hingga Rp30.000, tergantung kualitasnya.

Selain itu, Rudyzar juga mengungkapkan bahwa sebagian besar ekspor kratom dilakukan melalui Jakarta. Beberapa

penampung di Jakarta membeli kratom Kalimantan Barat secara besar-besaran. Akibatnya, pemerintah daerah tidak mendapatkan pajak ekspor dari pengiriman tumbuhan herbal ini. Rudyzar berharap ada aturan yang mengatur hal ini dan ekspor kratom dilakukan melalui Pontianak, sehingga pajak yang diperoleh bisa masuk ke daerah. Ia juga menekankan pentingnya menjaga agar peraturan yang dibuat tidak mengakibatkan praktik monopoli atau oligopoli dalam ekspor kratom.

Dengan adanya intervensi pemerintah dan penerapan aturan yang tepat, diharapkan industri kratom di Kalimantan Barat dapat terlindungi dan tumbuh dengan baik. Perlindungan terhadap petani dan pelaku usaha lokal akan memastikan kualitas produk kratom yang diekspor tetap terjaga, sehingga dapat bersaing di pasar internasional. Selain itu, pengaturan yang baik dalam hal pajak ekspor akan memberikan manfaat kepada pemerintah daerah dan memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat dalam industri kratom.

Dalam upaya meningkatkan kualitas produk kratom, Kadin Kalimantan Barat dan asosiasi lainnya akan terus mengedukasi dan mensosialisasikan standar produksi kepada para pelaku usaha. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk kratom dari Kalimantan Barat memenuhi standar internasional dan tetap diminati di pasar global.

Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, Kadin, dan pelaku usaha, diharapkan industri kratom di Kalimantan Barat dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi yang positif bagi petani dan masyarakat setempat. Selain itu, langkah-langkah ini juga diharapkan dapat menjaga citra Indonesia sebagai produsen kratom yang berkualitas di pasar internasional.

Selasa, 07 Maret 2023

Harga TBS Sawit di Kalbar Naik Rp 47,18/Kg untuk Umur 10-20 Tahun pada Maret 2023! Cek Harga Lengkapnya!

Harga TBS Sawit di Kalbar Naik Rp 47,18/Kg untuk Umur 10-20 Tahun pada Maret 2023! Cek Harga Lengkapnya!
Gambar ilustrasi. Harga TBS Sawit di Kalbar Naik Rp 47,18/Kg untuk Umur 10-20 Tahun pada Maret 2023! Cek Harga Lengkapnya!
PONTIANAK, KALBAR – Berdasarkan hasil dari Tim Penetapan Harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), harga sawit untuk periode I-Maret 2023 telah ditetapkan.

Harga sawit umur 10-20 tahun naik sebesar Rp 47,18/kg menjadi Rp 2.617,83/kg, dan penetapan harga ini dilakukan pada hari Selasa (7/3/2023) seperti beritakan oleh infosawit.com.

Berikut adalah daftar harga sawit di Provinsi Kalbar yang didasarkan pada informasi dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar.

Sawit umur 3 tahun Rp 1.951,44/Kg.
Sawit umur 4 tahun Rp 2.091,88/Kg.
Sawit umur 5 tahun Rp 2.239,35/Kg.
Sawit umur 6 tahun Rp 2.309,67/Kg.
Sawit umur 7 tahun Rp 2.392,44/Kg.
Sawit umur 8 tahun Rp 2.470,61/Kg.
Sawit umur 9 tahun Rp 2.513,80/Kg.
Sawit umur 10-20 tahun Rp 2.617,83/Kg.

Lantas sawit umur 21 tahun 2.568,53/Kg.
Sawit umur 22 tahun Rp 2.555,93/Kg.
Sawit umur 23 tahun Rp 2.491,39/Kg.
Sawit umur 24 tahun Rp 2.402,78/Kg dan
Sawit umur 25 tahun Rp 2.319,64/Kg.

Minyak sawit mentah (CPO) ditetapkan Rp 12.190,41/Kg.

Kernel (inti sawit) Rp 5.890,95/Kg serta Indeks K 89,74%. 

(T2) Disclaimer: Pemberitaan ini sesuai dengan harga Dinas Perkebunan setempat, bisa jadi harga di lapangan akan berbeda.

Baca artikel lainnya:

Enam Fakta Menarik Seputar Kelapa Sawit Yang Mungkin Jarang Diketahui

Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang sangat penting keberadaannya.

Tanaman ini mampu menghasilkan minyak sawit yang berguna bagi banyak sektor kehidupan, mulai dari bahan pengolahan makanan, bahan kosmetik, hingga bahan bakar.

Ada beberapa fakta menarik seputar tanaman kelapa sawit yang perlu diketahui.

Enam fakta menarik seputar kelapa sawit yang mungkin jarang diketahui.

Simak beberapa fakta menarik di bawah ini!

1. Merupakan Penyumbang Tertinggi Devisa Negara

Fakta yang pertama adalah ekspor minyak kelapa sawit merupakan penyumbang devisa negara tertinggi dalam sektor non-migas.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) juga mengungkapkan bahwa nilai ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada tahun 2021 mencapai USD 35 miliar.

2. Perkebunan Kelapa Sawit Merupakan Kegiatan Ekonomi yang Inklusif

Industri kelapa sawit termasuk dalam kegiatan ekonomi yang inklusif.

Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan ekspor minyak kelapa sawit yang tidak hanya meningkatkan pendapatan perkebunan kelapa sawit (direct effect), namun juga meningkatkan pendapatan pada berbagai sektor perekonomian nasional (indirect effect dan induced consumption effect).

3. Ada Kebijakan Hilirisasi pada Industri Minyak Sawit di Indonesia

Kebijakan hilirisasi industri minyak sawit di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah pada produk yang dihasilkan.

Percepatan hilirisasi dan peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit juga akan mempercepat pertumbuhan nilai tambah tersebut.

4. Kebun Sawit Termasuk Ramah Lingkungan

Perkebunan kelapa sawit termasuk ramah lingkungan karena memiliki kemampuan konservasi tanah dan air yang baik.

Hal ini disebabkan oleh adanya tiga mekanisme yang secara sinergi melindungi tanah dan air, yaitu mekanisme tata kelola lahan kebun sawit, mekanisme sistem perakaran kelapa sawit, dan mekanisme struktur dan naungan kanopi.

5. Industri Kelapa Sawit Menyerap Banyak Tenaga Kerja

Faktanya, industri kelapa sawit memiliki kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

Hal ini dibuktikan dengan jumlah tenaga kerja di industri sawit yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 

Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian tahun 2019, jumlah petani yang terlibat pada perkebunan kelapa sawit sebanyak 2,67 juta orang, sementara jumlah tenaga kerjanya sebanyak 4,42 juta pekerja.

6. Tanaman Kelapa Sawit Termasuk Hemat Air

Jika dibandingkan dengan tanaman perkebunan lain, kelapa sawit termasuk tanaman yang hemat air.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gerbens-Leenes, dkk pada tahun 2009 dengan judul "The Water Footprint of Energy from Biomass: A Quantitative Assessment and Consequences of an Increasing Share of Bioenergy Supply", setiap GJ (Giga Joule) bioenergi yang dihasilkan dari kelapa sawit hanya menggunakan air sebanyak 75 m3.

Itulah enam fakta menarik seputar kelapa sawit yang mungkin jarang diketahui. Jangan lupa untuk mengunjungi website Borneotribun untuk informasi seputar berita sawit lainnya. 

Editor: Yakop

Presiden Jokowi Berhenti di Tengah Perjalanan, Temukan Masalah Harga Gabah dan Pupuk dari Para Petani

Presiden Jokowi Berhenti di Tengah Perjalanan, Temukan Masalah Harga Gabah dan Pupuk dari Para Petani
Presiden Jokowi berbincang dengan para petani ketika melintasi Jalan Lingkar Baru Soreang, Jawa Barat, Senin (06/03/2023). (Foto: BPMI Setpres/Kris)

JAKARTA - Setelah meninjau Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq di Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Senin (06/03/2023), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana Joko Widodo bersama rombongan kembali ke Kota Bandung.

Di luar agenda yang direncanakan, ketika melintasi Jalan Lingkar Baru Soreang, Presiden Jokowi meminta berhenti saat melihat sejumlah petani yang sedang memanen padi.

Setelah itu, Presiden turun dari mobil dan menghampiri para petani tersebut untuk berbincang sejenak sambil mengecek langsung kondisi padi yang dipanen saat itu.

"Berapa harga gabah basah, berapa harga gabah kering, udah tadi ketemu dan masih tinggi," jelas Presiden dalam keterangannya.

Presiden Jokowi menyebutkan bahwa harga gabah kering yang diungkapkan oleh petani tersebut berada di angka Rp6.000 per kilo. Mendengar hal itu, Presiden menilai harga tersebut masih tergolong baik.

"Ya baik dong kalau enam ribu (Rupiah), hanya dikejar oleh harga pupuk yang tinggi yang dikeluhkan," ucapnya.

Selain masalah harga gabah, petani juga menyampaikan aspirasinya tentang kesulitan mereka dalam mendapatkan pupuk. Ani, misalnya, menilai harga pupuk saat ini masih tergolong mahal.

"Pupuknya susah, baru-baru ini ada lagi, tapi harganya masih mahal," ucap Ani.

Setelah berbincang dengan para petani, Presiden Jokowi melanjutkan perjalanan menuju Pangkalan TNI AU Husein Sastranegara, Kota Bandung untuk kemudian lepas landas menuju Jakarta.

Editor: Yakop

Sabtu, 04 Maret 2023

Ketua HKTI dan Pj Bupati Landak Panen Raya Padi Dusun Serimbu, Produksi Capai 6 Ton Setahun

Ketua HKTI dan Pj Bupati Landak Panen Raya Padi Dusun Serimbu, Produksi Capai 6 Ton Setahun
Ketua HKTI dan Pj Bupati Landak Panen Raya Padi Dusun Serimbu, Produksi Capai 6 Ton Setahun. (Foto-Dekky)

Landak, BorneoTribun.com - Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Landak Karolin Margret Natasa bersama Penjabat (Pj) Bupati Landak Samuel melaksanakan Panen Raya Padi Dusun Serimbu, Desa Serimbu, Kecamatan Air Besar yang sudah melakukan panen padi dua kali dalam satu tahun dengan produksi padi setiap panen mencapai tiga ton.

Karolin merasa bersyukur bahwa petani di Kecamatan Air Besar sudah melakukan panen padi dua kali dalam setahun, karena selain untuk kebutuhan pribadi hasil panen tersebut juga bisa menjadi pendapatan untuk para petani.

Ketua HKTI dan Pj Bupati Landak Panen Raya Padi Dusun Serimbu, Produksi Capai 6 Ton Setahun
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Landak Karolin Margret Natasa.

“Program kita berarti tepat sasaran karena ketika Saya menjabat sebagai Bupati Landak, Saya bisa membantu masyarakat Kabupaten Landak untuk meningkatkan perekonomian, maka program kita banyak berada di sekitar pertanian. Produktivitas secara umum di Kabupaten Landak kita paling tinggi di Kalimantan Barat, bahkan untuk Desa Serimbu Saya menyaksikan sendiri produktivitasnya perlahan mulai meningkat karena di serimbu ini sawah tidak banyak, dan dari sekian desa di Kecamatan Air Besar ini tidak semua desa punya sawah bahkan ada yang masih berladang, sehingga tentu pembinaannya sesuai dengan kondisi,” ucap Karolin, sabtu (04/03/23).

Bupati Landak periode 2017-2022 mengungkapkan bahwa saat ini jumlah petani di Kabupaten Landak yang terdata pada Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN) sudah mencapai 68.000 petani dan untuk jumlah kelompok taninya ada 3.187 kelompok tani, serta selama menjabat Karolin sudah memberikan kurang lebih 3.300 unit Alat Mesin Pertanian (Alsintan) yang sudah diberikan kepada para petani.

Pada panen raya desa serimbu ini memiliki luas areal lahan sawahnya mencapai 50 hektar yang terbagi dalam dua wilayah areal lahan sawah dengan menggunakan varietas unggul Arjuna 02, Inpari 32 dan varietas unggul benih lokal dan memiliki provitas padi mencapai enam ton per tahun.

“Kita bersyukur petani serimbu sudah bisa panen dua kali setahun, kalau untuk panen tiga kali setahun mungkin kita perlu banyak perbaikan infrastruktur, tapi dua kali pun bagi saya sudah luar biasa. Saya ingat waktu dulu untuk memberikan bantuan ke Kecamatan Air Besar ini dinas ragu untuk merealisasikannya, tetapi Saya tetap memberikan bantuan alsintan dan benih di beberapa kelompok tani walaupun belum bisa semuanya diberikan sebagai bentuk motivasi para petani disini,” ungkap Karolin.

Ketua HKTI dan Pj Bupati Landak Panen Raya Padi Dusun Serimbu, Produksi Capai 6 Ton Setahun
Ketua HKTI dan Pj Bupati Landak Panen Raya Padi Dusun Serimbu, Produksi Capai 6 Ton Setahun.

Dalam kegiatan tersebut Pemerintah Kabupaten Landak juga memberikan bantuan alsintan, serta menyerahkan santunan jaminan kematian kepada ahli waris penerima dan menyerahkan kartu perserta BPJS Ketenagakerjaan agar para petani juga bisa memiliki hak jaminan sosial ketenagakerjaan.

(Yakop/Dekky)

Rabu, 01 Maret 2023

Alexander Wilyo Hadiri Panen Raya dan Serahkan Bantuan Alat Pertanian

Alexander Wilyo Hadiri Panen Raya dan Serahkan Bantuan Alat Pertanian
Sekda Ketapang, Alexander Wilyo Hadiri Panen Raya dan Serahkan Bantuan Alat Pertanian. (Prokopim Setda Ketapang)
Ketapang, Kalbar - Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si serahkan Bantuan Alat Pertanian kepada Kelompok Tani di Desa Tanjung Baik Budi Kecamatan Matan Hilir Utara.

Kegiatan dilakukan Sekda saat menghadiri Panen Raya Padi Kelompok Tani Jaya Abadi Tanjung Baik Budi, Selasa (28/02/2023).


Sekda dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kelompok tani tersebut yang sangat terkenal sebagai daerah penghasil beras.

"Potensi ini harus kita jaga, selama kita masih mengkonsumsi beras atau nasi, tidak mungkin kita akan meninggalkan pertanian, khususnya padi," ujar Beliau.


Oleh sebab itu dikatakan Sekda, Pemda Ketapang menjadikan pertanian ini sebagai salah satu program yang penting di Kabupaten Ketapang melalui program IPDMIP, program dari pusat. 

"Melalui program dari pusat ini kita bisa membantu, bahkan membina para petani. Jadi tidak ada halangan secara administratif," ujar Beliau.


Selanjutnya terkait jalan pertanian Beliau berharap kedepan ada bantuan pembangunan dari Pemerintah Daerah. 

"Ini bisa diupayakan melalui kelompok tani, seperti tanah harus dihibahkan dulu secara administratif ke Pemda, setelah itu baru dibangun dan juga infrastruktur lain seperti pintu air, penahan air laut dan tanggul, yang menjadi prioritas agar tidak ada kendala gagal panen karena intrusi air laut," pungkasnya.


Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota DPRD Ketapang Mia Gayatri, S.E, Staff Ahli Bupati Ketapang Junaidi Firrawan, S.Sos.,ME, Kabag Ekbang, Kabid Pertanian, Bapedda, Camat MHU, Kades Tanjung Baik Budi dan lainnya.

(Yakop/Fery)

Jumat, 27 Januari 2023

Petani Binaan PT CMI Panen Raya di Kayong Utara, Berharap Jadi Produk Unggulan

Petani Binaan PT CMI Panen Raya di Kayong Utara, Berharap Jadi Produk Unggulan. 
Petani Binaan PT CMI Panen Raya di Kayong Utara, Berharap Jadi Produk Unggulan. 
Kayong Utara - Kelompok Tani Tunas Baru binaan PT Cita Mineral Investindo Tbk (CMI) melaksanakan panen raya padi di Desa Matan Jaya, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Rabu (25/01/2023).

Manager CSR CMI site Sandai, Hendra Kusnadi, berharap beras hasil panen ini menjadi produk pertanian unggulan di Kabupaten Kayong Utara.

“Rencana ke depan akan terus dilakukan pendampingan kepada anggota kelompok tani dan memperluas lahan sawah serta menambah anggota kelompok baru,” ujar Hendra.

Hendra menjelaskan, para petani di Desa Matan Jaya merupakan petani musiman dengan sistem bakar lahan dan ladang berpindah. Dengan inisiasi program CMI, para petani berubah menjadi menetap dan berkelanjutan.
Petani Binaan PT CMI Panen Raya di Kayong Utara, Berharap Jadi Produk Unggulan. 
Petani Binaan PT CMI Panen Raya di Kayong Utara, Berharap Jadi Produk Unggulan. 
"Sistem kelompok tani dibentuk sebagai wadah diskusi dan berbagi ilmu antar anggota kelompok. Antusiasme warga dalam mengikuti program ini cukup tinggi, tercatat 15 anggota aktif berasal dari Desa Matan Jaya" kata Hendra. 

Program ini mengungsung konsep pertanian sehat, ramah lingkungan dan berkelanjutan atau PSRLB yang mengajak petani untuk menggunakan padi tanpa residu dengan jenis bibit Citra Kayong yang merupakan hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Pemkab Kayong Utara dan Infari 32

Hendra menjelaskan, konsep PSRLB yang diinisiasi CMI sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 

Yaitu berkontribusi dalam mencapai tujuan global, Tanpa Kemiskinan, Tanpa Kelaparan, Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, Ekosistem Daratan, dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. 

Ketua kelompok tani Tunas Baru, Mohsin, menceritakan hasil panen kali ini. 

"Sebelum dibina oleh CMI, sawah garapan kami hanya menghasilkan kuang dari 2,5 ton per 6 hektar per tahun. Pada panen kali ini, hasil panen mencapai 5,4 ton per 6 hektar per 4 bulan. Ada kenaikan lebih dari 2,7 ton per hektar. Kenaikan ini karena kami mengikuti pelatihan yang diberikan dan menerapkan konsep pertanian sehat, ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Mohsin.

Penanaman padi Simpang Keramat desa Matan Jaya merupakan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) CMI yang dimulai dari tahun 2021. 

Turut hadir dalam panen raya tersebut perwakilan kelompok tani binaan CMI dari Desa Matan Jaya, perwakilan CMI site Sandai dan Penyuluh Lapang Dinas Pertanian Kayong Utara.

Oleh: Muzahidin

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno