Peran Strategis PLBN dalam Kemajuan Ekonomi Kalimantan Barat
Dua pengunjung melintas di PLBN Aruk, Kabupaten Sambas. Hadirnya PLBN Aruk menjadi magnet kemajuan daerah perbatasan dari berbagai sektor. (ANTARA/Dedi) |
Dua pengunjung melintas di PLBN Aruk, Kabupaten Sambas. Hadirnya PLBN Aruk menjadi magnet kemajuan daerah perbatasan dari berbagai sektor. (ANTARA/Dedi) |
Satu-satunya jembatan penghubung di Desa Suruhtembawang, TNI bersama Masyarakat Perbatasan Perbaiki Jembatan Gantung. |
Zidam Bersama Penduduk Lokal Perkuat Pos Pengamanan Perbatasan. |
Penyekatan diperketat di Pos Kalbar-Kalbar-Kalteng di KM 80 Melawi. |
Bupati Melawi Tinjau Pos Perbatasan Kalbar dan Kalteng di KM 80. |
Anggota DPR RI Komisi II, Fraksi PDI Perjuangan, Daerah Pemilihan Kalimantan Barat 1, Drs. Cornelis, MH Reses di Perbatasan Indonesia-Malaysia. |
Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 407/Padma Kusuma. (Foto: HMS) |
BorneoTribun | Kapuas Hulu, Kalbar - Patroli jalur tidak resmi di perbatasan, tepatnya di Dusun Mentari, Desa Sebindang, Badau, Kapuas Hulu, Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 407/Padma Kusuma berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ratusan botol minuman keras serta daging ilegal yang berasal dari Malaysia, Sabtu (24/10/20).
Minuman keras serta daging sapi dan ayam tersebut berhasil dicegah masuk ke wilayah Indonesia dari pelintas batas yang berinisial JT (40) beserta dua rekanya yaitu AG (38) dan JJ (26). Ketiganya berupaya menyelundupkan miras dan daging dari Malaysia untuk dijual lagi ke wilayah sekitar Badau.
Dalam hal ini Satgas Pamtas mengamankan minuman keras merk Benson sejumlah 6 dus masing-masing dus berisi 48 botol (288), daging sapi 40 kg, tulang sapi 20 kg serta ayam potong 2 karung.
Letkol Inf Catur Irawan, S.I.P., M.I.P selaku Dansatgas Yonif 407/PK mengatakan, penggagalan upaya penyelundupan minuman keras itu berawal dari adanya kegiatan Patroli bersama antara Satgas Pamtas dengan instansi di Perbatasan RI -MLY (ICQS) disekitaran jalur tikus daerah perbatasan.
"Saat berpatroli tim menemukan barang bukti sebanyak 2 karung Miras (Benson) serta 4 karung daging sapi ilegal (Allana) dan ayam," terang Dansatgas.
Lanjut Dansatgas mengatakan, kemudian dilaksanakan penyisiran disekitar lokasi penemuan barang dan ditemukannya 3 orang pelaku yang sedang bersembunyi di semak hutan. Karena takut menghindari adanya petugas yang sedang melaksanakan patroli.
Selanjutnya oleh Tim Patroli barang bukti serta pelaku dibawa menuju Pos Kotis untuk diminta keterangan perihal kepemilikan barang ilegal tersebut. Setibanya di Pos, dari keterangan yang didapat diketahui barang tersebut milik Sdr. JT sedangkan, dua rekannya yaitu AG (38) dan JJ (26) merupakan teman yang dimintai tolong oleh JT untuk membantu mengangkat barang.
"Pelaku mengakui bahwa sudah pernah berurusan dengan pihak yang berwajib sebanyak 2 kali dengan kasus yang sama," kata Dansatgas.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, juga diketahui minuman tersebut akan dijual kembali di Kecamatan Badau, Kapuas Hulu.
"Untuk saat ini, pelaku dan barang bukti telah diamankan dan sudah diserahkan kepada pihak Bea dan Cukai serta Karantina dengan menandatangani berita acara penyerahan untuk diproses lebih lanjut," ujar Letkol Inf Catur Irawan, S.I.P., M.I.P.
Dansatgas mengimbau kepada seluruh masyarakat Badau, khususnya di daerah perbatasan agar menghindari pembelian barang - barang ilegal, karna tidak memenuhi standar kesehatan.
"Kami juga berharap adanya kerja sama seluruh instansi terkait bersama masyarakat yang ada di Perbatasan khususnya, untuk melaporkan apabila ada tindakan - tindakan ilegal seperti ini," pungkas Letkol Inf Catur Irawan, S.I.P., M.I.P. (Pendam XII/Tpr)
Anggota Satgas Yonif 642/Kps mengunjungi Ibu Roslinda pemilik kerajinan tangan di Desa Risau. (Foto: HMS/LB) |
BorneoTribun | Bengkayang, Kalbar - Silaturahmi dengan masyarakat, 4 orang anggota Pos Koki Jagoi Babang Lama Satgas Yonif 642/Kps dipimpin Pratu Toni Wiratmoko Anjangsana kerumah warga di Desa Risau, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalbar, Senin (19/10/2020).
Kegiatan ini merupakan kegiatan satgas bidang teritorial. Dalam anjangsana tersebut, anggota berkunjung ke rumah Ibu Roslinda.
Anggota Satgas Yonif 642/Kps mengunjungi Ibu Roslinda pemilik kerajinan tangan di Desa Risau. (Foto: HMS/LB) |
Beliau merupakan salah satu warga Desa Risau yang memiliki usaha kerajinan tangan. Berkat beliau, banyak warga setempat yang terbantu karena dapat bekerja sebagai pengrajin.
Ibu Roslinda mengucapkan ucapan terimakasih dan merasa senang telah dikunjungi oleh anggota satgas.
Anggota Satgas Yonif 642/Kps mengunjungi Ibu Roslinda pemilik kerajinan tangan di Desa Risau. (Foto: HMS/LB) |
Kehadiran TNI dari Satgas pamtas Yonif 642/Kps menimbulkan rasa aman dan nyaman masyarakat di perbatasan dalam bekerja sehari-hari. (YK/LB)
Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas melakukan protokol kesehatan kepada para PMI yang baru kembali dari Malaysia. (Foto: BT/LB) |
BorneoTribun | Sanggau, Kalbar - Jum'at (16/10/20) - Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas melakukan protokol kesehatan kepada para PMI yang baru kembali dari Malaysia guna mencegah penyebaran virus Covid-19 di Indonesia di pintu masuk Pos Lintas Batas maupun jalur tidak resmi sepanjang perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Barat.
Sebanyak 264 orang PMI yang kembali ke Indonesia tersebut masuk melalui pintu PLBN Terpadu Entikong dan PLBN Aruk. Satgas Yonif 642/Kps bekerjasama dengan Imigrasi dan P4TKI melakukan pendataan dan pengecekan kesehatan kepada para PMI.
Dansatgas Pamtas Yonif 642/Kps Letkol Inf Alim Mustofa dalam keteranganya di Pos Kotis Gabma Entikong, Sanggau menjelaskan, setelah dilakukan cek kesehatan dengan rapid test kepada 264 PMI, semuanya di nyatakan non reaktif. Selanjutnya seluruh PMI di perkenankan melanjutkan perjalanan ke daerah asal.
Dansatgas berharap, setibanya nanti di tempat asal, para PMI agar melaporkan diri kepada pihak kesehatan untuk dilakukan pengecekan ulang agar bisa di ketahui apakah mereka terpapar apa tidak.
"Petugas sudah mengingatkan para PMI, tiba di kampung halaman agar melapor ke pihak berwenang dan mengisolasi diri," pungkasnya mengakhiri.
Adapun daerah tujuan PMI sebagai berikut, Prov kalbar, Prov Jabar, Prov Jateng, Prov Jatim, Prov NTB, Prov sulsel, Prov DIY: 1 orang, Prov NTT: 1 orang, Prov Sulbar, Prov Sulteng, Prov Banten, Prov lampung dan Prov Sumsel. (Yk/Lb/Pendam XII/Tpr)
Satgas Pamtas Yonif 642/Kps lakukan belajar mengajar pada anak di perbatasan.(Foto: BT/LB) |
BorneoTribun | Sanggau, Kalbar - (15/10/2020) Selain menjaga perbatasan negara, Satgas Pamtas Yonif 642/Kps juga mempunyai tugas untuk membantu kesulitan rakyat di daerah perbatasan, salah satunya membantu dunia pendidikan. Minimnya tenaga pengajar membuat personel Pos Bantan Satgas Pamtas Yonif 642/Kps berinisiatif untuk ikut membantu kegiatan proses belajar mengajar sebagai tenaga pengajar.
Kegiatan mengajar ini rutin dilaksanakan setiap hari Senin dan Kamis oleh 2 orang Anggota Pos Bantan, yaitu Pratu Alifin Imanul dan Prada Yohanes yang secara bergantian mengajar murid PAUD Wiraswada, Dusun Bantan, Desa Bungkang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau. Guru PAUD Wiraswada maupun warga merasa sangat terbantu dengan hadirnya anggota TNI sebagai pengajar di PAUD Wiraswada ini, karena dapat menambah semangat belajar dan motivasi anak-anak untuk semangat datang ke sekolah.
Disampaikan Dansatgas Yonif 642/Kps, Letkol Inf Alim Mustofa, bahwa menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi prajurit untuk bisa mengajar siswa di perbatasan disamping tugas pokoknya untuk menjaga perbatasan.
"Saat Pratugas lalu kami telah dibekali materi cara mengajar oleh Tenaga Pengajar Kemendikbud RI, disinilah kita mengaplikasikan apa yang telah kita dapat sehingga kita dapat membantu dunia pendidikan di perbatasan supaya generasi kedepan lebih maju." ujar Dansatgas. (YK/LB)
Subscribe di situs ini untuk mendapatkan update berita terbaru