Berita Borneotribun.com: Pep Guardiola Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Pep Guardiola. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pep Guardiola. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 April 2025

Pep Guardiola Ungkap Rencana Mengejutkan: Matheus Nunes Akan Jadi Bek Kanan, Bukan Gelandang di Manchester City

Pep Guardiola Ungkap Rencana Mengejutkan: Matheus Nunes Akan Jadi Bek Kanan, Bukan Gelandang di Manchester City
Pep Guardiola Ungkap Rencana Mengejutkan: Matheus Nunes Akan Jadi Bek Kanan, Bukan Gelandang di Manchester City.

JAKARTA – Manchester City kembali membuat gebrakan taktis yang tak terduga. Kali ini, sorotan tertuju pada Matheus Nunes, gelandang asal Portugal yang didatangkan dengan banderol fantastis senilai £53 juta dari Wolverhampton Wanderers pada bursa transfer musim panas 2023.

Pelatih kepala City, Pep Guardiola, secara terbuka mengisyaratkan perubahan posisi besar-besaran untuk sang pemain, dari gelandang tengah menjadi bek kanan.

Dari Gelandang Mahal ke Bek Kanan Dadakan: Transformasi Matheus Nunes di Manchester City

Sejak kepergian Kyle Walker pada Januari lalu, posisi bek kanan di Manchester City kerap menjadi masalah. Dalam situasi darurat ini, Guardiola mencoba memasang Nunes di posisi tersebut. 

Hasilnya? Mengejutkan. Nunes tampil cukup solid, bahkan sudah delapan kali menjadi starter di Premier League sebagai bek kanan.

Guardiola menilai fisik kuat dan kemampuan bertahan Nunes cocok untuk mengisi posisi itu secara permanen. “Dia bisa menjadi bek kanan yang bagus karena punya fisik yang kuat,” ujar Guardiola. 

Namun, komentar sang pelatih yang paling menghebohkan justru soal kemampuan Nunes bermain di lini tengah.

“Masalahnya adalah dia tidak cukup cerdas dan tenang saat bermain di tengah,” tambahnya.

Performa Matheus Nunes Sebagai Bek Kanan Dinilai Menjanjikan

Dalam laga melawan Manchester United yang berakhir tanpa gol, Nunes menunjukkan performa disiplin dan kemampuan membaca permainan yang baik. 

Guardiola memuji progres sang pemain dalam mengantisipasi serangan lawan. 

“Dia banyak belajar. Saat bek lain membiarkan bola silang ke tiang jauh, dia justru bisa mengantisipasinya dengan baik,” kata Guardiola.

Kejutan taktik ini menjadi bukti bagaimana fleksibilitas menjadi kunci dalam skema permainan Guardiola. 

Nunes, yang awalnya diproyeksikan sebagai gelandang kreatif, kini berpeluang besar menjadi bagian penting dari lini belakang City.

Manchester City Bersiap Cari Gelandang Baru untuk Gantikan Kevin De Bruyne

Perubahan peran Nunes tampaknya juga menjadi sinyal kuat bahwa Manchester City sedang membuka lembaran baru di lini tengah. 

Kevin De Bruyne dipastikan akan meninggalkan klub pada akhir musim ini seiring dengan berakhirnya kontrak sang maestro Belgia.

Beberapa nama mulai dikaitkan dengan City, salah satunya Florian Wirtz, gelandang muda andalan Bayer Leverkusen. 

Namun, harga sang pemain yang dikabarkan mencapai lebih dari £100 juta menjadi tantangan tersendiri. 

Selain itu, City juga disebut tengah melakukan pendekatan terhadap Hugo Larsson, gelandang asal Swedia yang tampil impresif bersama Eintracht Frankfurt.

Matheus Nunes dan Masa Depannya di Manchester City: Eksperimen Sementara atau Peran Permanen?

Langkah Guardiola memindahkan Nunes ke posisi bek kanan bisa saja merupakan solusi jangka pendek—namun bukan tak mungkin menjadi keputusan permanen. 

Dengan sistem permainan yang sangat bergantung pada adaptasi posisi, Guardiola kerap mengejutkan publik dengan keputusan-keputusan taktis yang belakangan terbukti berhasil.

Apakah Matheus Nunes akan sukses dalam peran barunya sebagai bek kanan andalan Manchester City? 

Atau justru akan muncul nama baru yang mengisi posisi tersebut di musim mendatang? 

Satu hal yang pasti, dengan Guardiola di balik kemudi, tidak ada yang benar-benar bisa ditebak.

Minggu, 16 Maret 2025

Guardiola Prediksi Persaingan Tiket Liga Champions Bakal Sengit Sampai Akhir Musim!

Guardiola Prediksi Persaingan Tiket Liga Champions Bakal Sengit Sampai Akhir Musim!
Guardiola Prediksi Persaingan Tiket Liga Champions Bakal Sengit Sampai Akhir Musim!

JAKARTA - Persaingan di Premier League makin panas! Pep Guardiola, pelatih Manchester City, memprediksi bahwa perburuan tiket Liga Champions akan berlangsung sengit hingga pekan terakhir musim ini. 

Apalagi, posisi lima besar kemungkinan besar cukup untuk memastikan satu tempat di kompetisi elite Eropa tersebut.

Manchester City sendiri masih terlibat dalam pertarungan ini, terutama setelah hasil imbang 2-2 melawan Brighton pada Sabtu lalu. 

Laga di Etihad Stadium itu berlangsung dramatis, di mana City sempat unggul lewat gol Erling Haaland dan Omar Marmoush. 

Namun, Brighton tak mau kalah. Pervis Estupinan mencetak gol indah lewat tendangan bebas, sebelum gol bunuh diri Abdukodir Khusanov membuat skor kembali imbang.

Hasil ini membuat City kehilangan poin berharga di kandang sendiri. Total, mereka sudah kehilangan sembilan poin dari posisi unggul di laga kandang musim ini, yang merupakan jumlah tertinggi sejak musim 2008-09 (12 poin).

City Masih Harus Berjuang

Kondisi ini tentu bikin Guardiola makin waspada. Apalagi, City baru saja kalah 1-0 dari Nottingham Forest di laga sebelumnya. 

Sekarang, mereka tertinggal enam poin dari posisi ketiga dan bisa saja berjarak empat poin dari Chelsea di peringkat keempat jika The Blues menang melawan Arsenal.

Namun, harapan masih ada. Jika salah satu dari lima tim Inggris yang berlaga di perempat final kompetisi Eropa menang, maka posisi lima besar Premier League akan cukup untuk lolos ke Liga Champions. Tapi Guardiola sadar, perjuangan belum selesai.

"Sembilan laga tersisa, sembilan final. Sepertinya akan seperti itu," kata Guardiola. "Kami punya pertandingan yang sulit. Situasinya mirip dengan saat melawan Nottingham Forest. Oke, kami tidak kalah. Tapi hasil ini tetap kurang bagus. Persaingan bakal ketat sampai akhir."

Mental Harus Kuat Sampai Akhir

Gelandang City, Ilkay Gundogan, juga merasa kecewa dengan hasil imbang ini. Menurutnya, City sebenarnya bermain cukup baik dan punya peluang untuk menang. 

Namun, setelah kebobolan gol kedua, mereka seolah kehilangan kepercayaan diri.

"Kami kecewa. Kami dua kali unggul, bermain cukup baik, tapi akhirnya hanya dapat satu poin. Rasanya frustrasi," kata Gundogan kepada BBC Sport.

"Kami sempat membatasi penguasaan bola mereka. Tapi setelah kebobolan gol kedua, kami jadi kehilangan rasa percaya diri dan semangat juang. Kami sedikit menurun dan memberikan mereka peluang mudah. Kami harus tetap tenang, karena kesalahan bisa terjadi di level ini."

Meskipun situasinya menantang, Gundogan menegaskan bahwa City harus tetap fokus dan menjaga mental juara mereka. 

"Kami harus menampilkan yang terbaik di setiap pertandingan. Kami ingin menyalurkan energi positif dalam permainan. Tapi kadang itu saja tidak cukup," tambahnya.

Dengan sembilan laga tersisa, semua masih bisa terjadi di Premier League. Guardiola dan anak asuhnya harus segera bangkit jika ingin mengamankan tempat di Liga Champions musim depan. 

Jadi, siap-siap aja, persaingan bakal makin panas sampai akhir musim!

Senin, 23 November 2020

Pep Guardiola Perpanjang Kontrak di Manchester City Hingga 2023

Manajer Manchester City Pep Guardiola berjalan di lapangan setelah pertandingan sepak bola Community Shield Inggris antara Liverpool dan Manchester City di stadion Wembley di London, Minggu, 4 Agustus 2019. (Foto: AP/Kirsty Wigglesworth)

BorneoTribun | Bola - Klub Liga Inggris, Manchester City, mengatakan manajer Pep Guardiola telah menandatangani kontrak berdurasi dua tahun yang akan membuatnya tetap memimpin klub hingga akhir musim 2022-2023.

Pria asal Spanyol itu telah membawa City meraih dua gelar Liga Premier, tiga Piala Liga, dan satu Piala FA sejak ia bergabung pada 2016.

"Ini adalah hasil dari rasa saling percaya dan hormat yang ada antara dia dan seluruh klub,” kata ketua City Khaldoon Mubarak dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Keberadaan Guardiola selama lima tahun di City saat ini adalah periode terlama di suaru klub sejak ia memulai karir manajerialnya pada tahun 2008.

Pria 49 tahun itu melatih Barcelona dari 2008-2012 dan menghabiskan tiga tahun menangani Bayern Munich sebelum bergabung dengan City.

“Sejak saya tiba di Manchester City, saya dibuat merasa sangat diterima di klub dan di kota itu sendiri,” kata Guardiola dalam pernyataan.

“Sejak itu kami telah mencapai banyak hal bersama, mencetak gol, memenangkan pertandingan dan trofi, dan kami semua sangat bangga dengan kesuksesan itu.”

Di bawah Guardiola, City menjadi klub papan atas Inggris pertama yang mengumpulkan 100 poin dalam satu musim ketika mereka meraih gelar pada 2017-18.

Mereka berhasil mempertahankan gelar mereka pada musim berikutnya untuk menjadi tim pertama dalam satu dekade yang memenangkan mahkota Liga Premier berturut-turut.

Tim asuhan Guardiola City saat ini berada di urutan ke-10 di Liga Premier dengan 12 poin dari tujuh pertandingan, enam di belakang penentu kecepatan Leicester City dengan satu pertandingan tersisa. (VOA)