Berita Borneotribun.com: Pecco Bagnaia Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Pecco Bagnaia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pecco Bagnaia. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 April 2025

Pecco Bagnaia Percaya Diri Bisa Adu Gengsi Lawan Marc Marquez Sampai Akhir Musim MotoGP 2025

Pecco Bagnaia Percaya Diri Bisa Adu Gengsi Lawan Marc Marquez Sampai Akhir Musim MotoGP 2025
Pecco Bagnaia Percaya Diri Bisa Adu Gengsi Lawan Marc Marquez Sampai Akhir Musim MotoGP 2025.

JAKARTA - Pecco Bagnaia, sang juara dunia dua kali MotoGP, nggak mau nyerah begitu aja walaupun awal musim 2025 ini terasa berat banget buat dia. 

Walau performanya belum maksimal, Bagnaia tetap optimis bisa ngelawan Marc Marquez sampai seri terakhir di Valencia. 

Wah, duel antar rider tim pabrikan Ducati ini bakal makin panas nih!

Awal Musim yang Berat Buat Pecco

Sejauh ini di musim 2025, Marc Marquez udah tampil menggila! Dia menangin semua sprint race dan juga tiga dari tiga balapan utama pertama musim ini. 

Gila nggak tuh? Hasilnya, Marquez udah unggul 26 poin dari Bagnaia di klasemen sementara. 

Padahal mereka berdua pakai motor yang sama, Ducati GP25. Tapi entah kenapa, Pecco belum nemuin feeling terbaiknya di atas motor baru ini.

Untungnya, Pecco sempet dapet angin segar di COTA alias Circuit of the Americas. Di sana, dia berhasil menang setelah Marc Marquez crash saat lagi mimpin balapan. Kemenangan itu jadi titik balik buat Bagnaia karena dia ngerasa motornya udah mulai “nyambung” lagi sama gaya balapnya.

Dalam wawancaranya bareng TNT Sport, Bagnaia bilang dia tahu banget siapa yang dia hadapin sekarang. 

“Marc mungkin adalah rider paling kompetitif. Tahun lalu dia masih adaptasi, dan dia ngelakuin itu dengan bagus. Tapi musim ini dia langsung tancap gas dari awal,” kata Pecco.

Meskipun sadar lawannya lagi dalam performa terbaik, Pecco tetap yakin kalau pertarungan mereka bakal seru sampai akhir musim. 

“Gue rasa begitu gue balik ke performa puncak, kita bakal bertarung habis-habisan dan itu bakal seru banget,” tambahnya.

Tahun lalu, meskipun Pecco menang 11 balapan, dia tetep kalah di klasemen akhir dari Jorge Martin yang cuma menang 3 kali. 

Nah, pengalaman itu bikin Pecco lebih sabar dan tenang menghadapi situasi sekarang.

“Soalnya gue tahu masalahnya di mana, tapi emang nggak gampang buat diselesaikan. Gue percaya potensinya bakal balik, tapi waktu itu gue belum tahu kapan,” ungkapnya.

Saat sampai di Austin, dia langsung ngerasa ada yang beda dari sesi pertama latihan. Feeling-nya makin oke dan dia bisa ngelawan rider-rider tercepat. 

“Itu bener-bener jadi kelegaan buat gue. Gue bisa nikmatin balapannya lagi,” kata Bagnaia dengan wajah sumringah.

Dengan Marquez yang lagi gacor dan Bagnaia yang mulai balik ke bentuk terbaiknya, pertarungan antar dua rider Ducati ini bisa jadi salah satu yang paling seru dalam sejarah MotoGP. 

Nggak cuma soal siapa yang paling cepat, tapi juga siapa yang paling konsisten dan kuat mentalnya sampai akhir musim.

Buat fans MotoGP, musim ini bakal penuh drama, aksi, dan pastinya ketegangan sampai titik terakhir di Valencia. So, siap-siap deh buat nonton duel panas antara Pecco Bagnaia dan Marc Marquez tiap pekan balapan. Jangan sampai kelewatan, bro!

Rabu, 23 April 2025

Pecco Bagnaia: Ducati Ingin Ciptakan Situasi Bertekanan Tinggi di Tim Pabrikan MotoGP

Pecco Bagnaia Ducati Ingin Ciptakan Situasi Bertekanan Tinggi di Tim Pabrikan MotoGP
Pecco Bagnaia Ducati Ingin Ciptakan Situasi Bertekanan Tinggi di Tim Pabrikan MotoGP.

JAKARTA - Pecco Bagnaia mengungkapkan bahwa Ducati sebenarnya sudah berusaha menciptakan situasi yang sedang terjadi sekarang di tim MotoGP mereka, dengan dua pembalap yang bisa sama-sama bersaing untuk meraih gelar juara dunia. 

Ini terjadi setelah Ducati menandatangani Marc Marquez untuk bergabung dengan tim pabrikan mereka.

Sejauh musim 2025 ini, tim pabrikan Ducati benar-benar tampil dominan di MotoGP. Marc Marquez berhasil memenangkan seluruh empat sprint dan tiga dari empat balapan pertama, sementara Pecco Bagnaia meraih kemenangan di Grand Prix Amerika. 

Dengan Marquez tampil lebih dominan, ia memimpin rekan setimnya yang merupakan juara dunia dua kali, Bagnaia, dengan selisih 26 poin menjelang GP Spanyol di Jerez akhir pekan ini.

Ini adalah pertama kalinya Ducati memiliki dua pembalap yang sama-sama dapat diandalkan untuk meraih gelar juara dunia. 

Bagnaia mengatakan bahwa hal ini memang sudah menjadi tujuan Ducati, terutama setelah apa yang terjadi di musim 2024, di mana ia menang lebih banyak balapan dibandingkan Jorge Martin, namun akhirnya kalah di klasemen dengan selisih hanya 10 poin akibat delapan balapan tanpa poin.

“Menurut saya, Ducati memang berusaha menciptakan situasi seperti sekarang ini. Tahun lalu saya kehilangan gelar karena saya membuat kesalahan,” ungkap Bagnaia kepada TNT Sports sebelum GP Qatar. “Ketika kita lebih kuat dan menang 18 balapan dalam satu musim, termasuk sprint, tetapi tetap kehilangan gelar, itu memang hal yang aneh untuk dijelaskan.”

Bagnaia juga menambahkan, “Saya adalah satu-satunya yang kehilangan gelar itu meski saya selalu berada di sana, selalu berjuang untuk menang, dan sering kali saya jatuh atau kami mengalami masalah saat memimpin atau bertarung di posisi terdepan.”

Meskipun pebalap asal Italia ini merasa sangat kecewa dengan kegagalannya musim lalu, ia bertekad untuk bangkit dan berusaha keras memenangkan gelar lagi tahun ini. 

“Musim ini akan sangat sulit dan penuh tantangan karena persaingannya dengan Marc, tapi jika saya bisa menang, itu akan luar biasa. Jadi saya harus terus bekerja keras seperti ini.”

Meski ada ekspektasi bahwa ketegangan di dalam tim pabrikan Ducati bisa muncul kapan saja musim ini, Bagnaia mengatakan bahwa suasana di dalam garasi tim Ducati masih sangat bagus. 

“Saat ini bukan waktu yang tepat untuk itu. Saya rasa kami masih bekerja dengan sangat baik sebagai tim. Kami selalu berbicara tentang bagaimana cara memperbaiki performa selama akhir pekan balapan, dan Marc jelas sudah beradaptasi dengan sangat baik dengan situasi dan strategi tim.”

Menurut Bagnaia, hubungan mereka juga sangat baik. “Atmosfer di dalam garasi masih sangat menyenangkan. Saya senang bisa bertemu dengan pebalap seperti Marc, yang sebelumnya belum pernah saya ajak bicara, dan kini saya bisa mengerti bahwa hubungan kami bisa semenyenangkan ini. Ini luar biasa.”

Dengan persaingan ketat antara Bagnaia dan Marquez, tentu saja tim Ducati akan terus menjadi pusat perhatian di MotoGP 2025. 

Kedua pembalap ini tidak hanya bersaing satu sama lain, tetapi juga sama-sama bertujuan untuk memberikan yang terbaik bagi tim. 

Namun, yang pasti, meski ada tekanan tinggi, Bagnaia dan Marquez tetap berusaha untuk menjaga suasana kerja yang positif di dalam tim.

Pasti seru untuk melihat bagaimana cerita ini berkembang sepanjang musim ini. Seperti kata Bagnaia, “Jika saya menang, itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa,” dan kita tidak sabar untuk melihat siapa yang akhirnya keluar sebagai juara dunia tahun ini!

Kamis, 10 April 2025

Jelang MotoGP Qatar Pecco Bagnaia Optimistis dengan Performa Desmosedici GP

Jelang MotoGP Qatar Pecco Bagnaia Optimistis dengan Performa Desmosedici GP
Jelang MotoGP Qatar Pecco Bagnaia Optimistis dengan Performa Desmosedici GP.

JAKARTA - Francesco “Pecco” Bagnaia akhirnya bangkit di MotoGP 2025 setelah sempat tertinggal akibat dominasi ganda Marc dan Alex Marquez di awal musim. Balapan di Circuit of the Americas (COTA), Amerika Serikat, menjadi titik balik penting bagi sang juara dunia bertahan.

Pecco yang start cukup agresif, berhasil menyalip Alex Marquez pada lap keempat. Momentum ini membuatnya berada di jalur untuk menghentikan rentetan finis podium kedua yang diraih rider Gresini itu. 

Tapi momen paling menentukan terjadi di pertengahan balapan, ketika Marc Marquez yang memimpin lomba justru tergelincir dan terjatuh setelah menyentuh kerb.

Insiden itu membuka peluang emas bagi Bagnaia untuk meraih kemenangan pertamanya musim ini. Hasil ini tidak hanya mengangkat moral tim Ducati Lenovo, tetapi juga memperkecil jarak poin di klasemen sementara.

Kini, sorotan beralih ke Sirkuit Lusail, Qatar. Pertanyaannya: apakah kekalahan Marquez di COTA hanya kesalahan sesaat, atau tanda bahwa momentum mulai bergeser ke tangan Bagnaia?

Menjelang seri MotoGP Qatar, Pecco memberikan pernyataan yang cukup menggoda perhatian penggemar. 

“Balapan setelah kemenangan selalu menyenangkan,” katanya. 

“Akhir di Austin benar-benar luar biasa, dan yang paling penting adalah saya merasa motor lebih stabil dibanding balapan sebelumnya. Kami masih punya banyak pekerjaan, tapi sirkuit ini dikenal bisa memaksimalkan karakter dan potensi Desmosedici GP.”

Pernyataan Pecco ini tentu menarik. Lusail memang dikenal sebagai trek yang bersahabat bagi motor-motor Ducati. 

Dalam lima balapan terakhir di Qatar, pabrikan asal Italia ini mencetak kemenangan berturut-turut lewat beberapa pembalap andalannya: Enea Bastianini (2022), Jorge Martin (Sprint 2023), Fabio di Giannantonio (GP 2023), Martin lagi (Sprint 2024), dan tentunya Pecco sendiri saat membuka musim 2024 dengan kemenangan.

Namun, sejarah juga mencatat bahwa Marc Marquez belum pernah menang di sirkuit ini sejak 2014. Saat itu, Pecco bahkan masih berkompetisi di kelas Moto3.

Dengan performa yang mulai meningkat dan dukungan dari mesin Desmosedici yang dikenal “nyetel” di Qatar, peluang Bagnaia untuk kembali naik podium terbuka lebar. 

Tapi tentu, semua mata akan tertuju pada bagaimana duel panas antara Pecco dan duo Marquez kembali tersaji di gurun Qatar.

Apakah ini awal dari kebangkitan Pecco Bagnaia di musim 2025? Atau Marquez bersaudara akan kembali unjuk gigi? Yang pasti, MotoGP Qatar akhir pekan ini akan jadi tontonan seru yang sayang untuk dilewatkan.

Sabtu, 05 April 2025

Pecco Bagnaia: Kekalahan Gelar Juara Dunia MotoGP 2024 "Akan Butuh Waktu Bertahun-tahun untuk Diterima"

Pecco Bagnaia Kekalahan Gelar Juara Dunia MotoGP 2024 Akan Butuh Waktu Bertahun-tahun untuk Diterima
Pecco Bagnaia: Kekalahan Gelar Juara Dunia MotoGP 2024 "Akan Butuh Waktu Bertahun-tahun untuk Diterima".

JAKARTA - Pecco Bagnaia, juara dunia MotoGP dua kali, mengungkapkan bahwa kekalahannya di musim MotoGP 2024 akan sulit dilupakan dan akan butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa ia terima sepenuhnya. Meskipun berhasil menang lebih banyak balapan dibandingkan pembalap lain musim lalu, Bagnaia tetap gagal meraih gelar juara dunia ketiganya.

Pembalap asal Italia ini memenangkan 11 dari 20 balapan di musim 2024, sebuah pencapaian yang luar biasa dan hanya bisa disamai oleh legenda seperti Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Namun, nasib berkata lain. Jorge Martin, rival beratnya dari tim Pramac Ducati, berhasil merebut gelar juara dunia dengan hanya menang tiga balapan, tapi lebih konsisten sepanjang musim.

Banyak Menang, Tapi Banyak Gagal Finis

Salah satu penyebab utama Bagnaia gagal mempertahankan gelarnya adalah karena dia mencatat delapan kali gagal finis (DNF) sepanjang musim. Ini sangat memukul perolehan poinnya, meskipun dia menang paling banyak.

Dalam serial dokumenter terbaru berjudul GOFREE yang tayang di YouTube, Bagnaia mengakui betapa beratnya menerima kenyataan ini.

“Akhir musim lalu masih membekas di kepala saya,” ujar Bagnaia.

“Saya pikir akan butuh waktu bertahun-tahun untuk benar-benar menerima kenyataan ini. Selama musim dingin, saya mencoba menganalisis kenapa saya tidak bisa membawa pulang gelar, padahal menang lebih banyak dari yang lain.”

Bagnaia menambahkan, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga untuk kariernya.

“Ketika kalah dalam situasi seperti ini, kamu bisa tenggelam atau belajar. Saya pilih untuk belajar.”

Awal Musim 2025 Juga Tidak Mudah

Memasuki musim MotoGP 2025, Bagnaia belum tampil sekuat yang diharapkan. Ia kalah cepat dari rekan setim barunya di Ducati, Marc Marquez, di hampir semua seri awal.

Di Grand Prix Thailand, Bagnaia hanya finis di posisi ketiga. Bahkan di GP Argentina—balapan yang berhasil ia selesaikan pertama kalinya sejak Austin 2023—ia cuma mampu finis keempat, di luar podium.

Kesulitan Bagnaia sebagian besar datang dari motornya, Ducati GP25, yang menurutnya sulit dikendalikan, terutama saat pengereman. Meski begitu, ada progres yang terlihat di GP Amerika (COTA). Ia hampir finis kedua, tapi insiden jatuhnya Marc Marquez saat unggul 2,2 detik justru membuka jalan kemenangan pertama bagi Bagnaia musim ini.

Peluang Masih Terbuka

Dengan Qatar GP yang tinggal menghitung hari, posisi Bagnaia di klasemen sementara mulai membaik. Ia kini hanya tertinggal 12 poin dari pemuncak klasemen sementara, yaitu Alex Marquez, yang hanya unggul satu poin dari kakaknya sendiri, Marc Marquez.

Meskipun awal musim belum ideal, peluang Bagnaia untuk merebut kembali gelar masih terbuka lebar. Dengan semangat belajar dari kekalahan, bukan tidak mungkin Pecco akan bangkit dan kembali bersinar di sisa musim 2025.

Pecco Bagnaia Ungkap Masalah Serius Saat MotoGP Amerika 2025 Lewat Obrolan Bareng Marc Marquez

Pecco Bagnaia Ungkap Masalah Serius Saat MotoGP Amerika 2025 Lewat Obrolan Bareng Marc Marquez
Pecco Bagnaia Ungkap Masalah Serius Saat MotoGP Amerika 2025 Lewat Obrolan Bareng Marc Marquez.

JAKARTA - MotoGP 2025 kembali menghadirkan drama menarik di seri ketiga yang digelar di Circuit of the Americas (COTA), Texas. Kemenangan Pecco Bagnaia menjadi sorotan, tapi yang lebih menarik justru muncul setelah balapan selesai lewat sebuah video di balik layar yang memperlihatkan percakapan santai namun penuh informasi antara Pecco Bagnaia dan Marc Marquez.

Dalam video yang dirilis situs resmi MotoGP, terlihat keduanya berbagi cerita tentang kesulitan dan keputusan penting yang mereka ambil sebelum dan saat balapan. Fakta-fakta yang terungkap cukup mengejutkan, terutama terkait masalah teknis yang dihadapi Bagnaia di atas motor Ducati-nya.

Awal Balapan yang Penuh Drama

Balapan MotoGP Amerika 2025 diawali dengan situasi yang cukup kacau. Saat semua pembalap bersiap di grid, tiba-tiba Marc Marquez meninggalkan motornya dan lari ke arah pit untuk mengganti motor ke versi ban kering. Langkah ini sontak memicu kepanikan dan membuat sejumlah pembalap lain, termasuk Bagnaia, ikut-ikutan berpikir ulang soal strategi mereka.

“Lintasannya kering, tapi aku masih pakai ban basah. Satu lap aja rasanya lama banget,” ujar Bagnaia dalam video itu.

Melihat Marc Marquez bergerak, Bagnaia memutuskan ikut ganti motor juga.

“Dia biasanya pintar, jadi aku pikir ‘oke, aku ikut dia aja’,” tambahnya.

Namun drama belum selesai. Saat Bagnaia sedang bersiap dengan motor barunya, lampu start tiba-tiba menyala. Untung saja, race director memutuskan untuk mengulang start karena banyak pembalap yang belum siap.

“Aku malah senang ketika mereka bilang ‘stop semuanya’. Kalau nggak, bisa berantakan,” ungkap Bagnaia.

Masalah Getaran di Motor Ducati Pecco Bagnaia

Walau akhirnya keluar sebagai pemenang, Pecco Bagnaia ternyata mengalami masalah getaran di bagian belakang motornya, khususnya di Tikungan 6, 17, dan 18. Dalam percakapannya dengan Marc Marquez, ia menjelaskan bahwa getaran tersebut sangat mengganggu dan mempengaruhi performanya.

“Masalah utama ada di getaran ban belakang. Di beberapa tikungan, rasanya seperti mau terlempar,” kata Bagnaia.

Menariknya, Marc Marquez tidak mengalami masalah yang sama, padahal keduanya menggunakan motor pabrikan Ducati.

“Aku nggak ngerasa ada getaran sama sekali,” balas Marquez singkat.

Hal ini menunjukkan bahwa walau motor mereka secara teknis sama, setup dan gaya balap bisa mempengaruhi performa secara signifikan.

Kemenangan yang Menjadi Titik Balik Pecco Bagnaia

Kemenangan Pecco Bagnaia di Grand Prix Amerika menjadi titik terang di musim MotoGP 2025 yang cukup sulit bagi dirinya. Setelah dua seri awal yang kurang memuaskan dan kerap tertinggal dari rekan setim barunya, Marc Marquez, kemenangan ini memberi angin segar untuk mengejar posisi puncak klasemen.

Sebelum balapan di COTA, Bagnaia tertinggal 31 poin dari pemimpin klasemen. Tapi dengan kemenangan ini, ia kini hanya berjarak 12 poin dari posisi pertama.

“Aku tahu aku bisa menang. Tapi masalah teknis dan keputusan kecil bisa bikin segalanya berubah,” ujar Bagnaia setelah balapan.

Dengan performa ini, Bagnaia kembali menjadi ancaman serius dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2025.

Persaingan Semakin Ketat Jelang MotoGP Qatar

Setelah balapan di Texas, Alex Marquez (Gresini Racing) memimpin klasemen sementara dengan hanya satu poin di depan Marc Marquez. Pecco Bagnaia, yang kini berada di posisi keempat, hanya tertinggal 12 poin saja. Persaingan makin panas dan tidak bisa diprediksi.

Berikut klasemen sementara MotoGP 2025 (Top 5):

1. Alex Marquez - 87 poin

2. Marc Marquez - 86 poin

4. Pecco Bagnaia - 75 poin

F. Morbidelli - 55 poin

5. F. Di Giannantonio - 44 poin

Dengan selisih poin yang tipis seperti ini, setiap balapan ke depan akan sangat menentukan. Balapan berikutnya di MotoGP Qatar 2025 diprediksi bakal jadi ajang penentuan siapa yang lebih siap secara teknis dan mental.

MotoGP 2025: Pertarungan Strategi, Kecepatan, dan Ketahanan

Dari kisah ini kita bisa belajar bahwa MotoGP bukan hanya soal kecepatan, tapi juga soal insting, strategi, dan komunikasi tim. Bahkan juara dunia seperti Pecco Bagnaia pun bisa mengalami kesulitan teknis yang signifikan. Namun dengan ketenangan, kerja keras, dan keberanian mengambil keputusan, kemenangan masih bisa diraih.

Marc Marquez juga menunjukkan performa luar biasa di balapan ini, meski akhirnya harus crash di lap ke-9. Tapi gaya agresifnya kembali membuktikan bahwa dia belum kehilangan sentuhannya, dan siap merebut gelar juara dunia bersama Ducati.

Pecco Bagnaia dan Marc Marquez bukan cuma dua nama besar di MotoGP 2025, tapi juga simbol dari pertarungan mental dan fisik di dunia balap motor paling elite. Lewat percakapan santai mereka, kita tahu bahwa di balik kemenangan selalu ada cerita menarik yang layak diketahui.

Dengan Grand Prix Qatar menanti, fans MotoGP di seluruh dunia akan kembali menyaksikan pertarungan seru antara Ducati, Gresini, dan Pramac. Apakah Pecco Bagnaia akan lanjutkan momentum kemenangannya? Atau Marc Marquez kembali memimpin klasemen? Yang pasti, balapan akan terus memanas!

Rabu, 26 Maret 2025

Prediksi Insider Ducati Tentang Potensi Ancaman Dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025

Prediksi Insider Ducati Tentang Potensi Ancaman Dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025
Prediksi Insider Ducati Tentang Potensi Ancaman Dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025.

JAKARTA -- Marc Marquez tampil luar biasa di awal musim MotoGP 2025. Dengan empat kemenangan beruntun di Thailand dan Argentina, ia langsung memimpin klasemen sementara dan menunjukkan bahwa dirinya masih menjadi salah satu pebalap terbaik di dunia.

Namun, menurut Michele Pirro, test rider Ducati, dominasi Marquez mungkin tidak akan bertahan lama. Pirro meyakini bahwa rekan setimnya, Pecco Bagnaia, masih memiliki peluang besar untuk kembali bersaing memperebutkan gelar juara dunia.

Pecco Bagnaia: Lambat Panas, Tapi Bisa Bangkit

Pirro mengungkapkan bahwa Bagnaia memang bukan tipe pebalap yang langsung tampil maksimal di awal musim. Selain itu, dua seri pertama di Thailand dan Argentina bukanlah trek yang menguntungkan bagi Bagnaia.

“Pecco belum pernah menjadi pebalap yang langsung memberikan performa terbaiknya di awal musim. Itu adalah karakteristiknya,” kata Pirro kepada GPOne.

Ia juga menambahkan bahwa Marquez saat ini berada dalam kondisi terbaik. “Marc memiliki talenta luar biasa, keinginan besar untuk bangkit, dan berada di motor terbaik. Jadi, dia hanya melakukan apa yang sudah ia kuasai.”

Namun, Pirro percaya bahwa Bagnaia akan segera menemukan ritmenya dan kembali ke persaingan papan atas. “Saya yakin Pecco akan kembali bertarung untuk kemenangan dalam beberapa balapan ke depan.”

Kejutan dari Alex Marquez

Salah satu hal yang mengejutkan di awal musim ini adalah performa impresif Alex Marquez. Adik kandung Marc Marquez ini mampu tampil kompetitif meskipun hanya mengendarai Ducati GP23, motor versi tahun lalu yang digunakan oleh tim Gresini.

Pirro menjelaskan bahwa keberadaan Marc Marquez di paddock turut membantu Alex meningkatkan performanya. “Kedekatan dengan saudaranya dan memiliki motor yang sama telah membantunya melangkah lebih jauh. Selain itu, ia langsung merasa nyaman dengan GP24.”

Bagnaia Pertimbangkan Kembali ke Motor Tahun Lalu

Bagnaia kini tengah mempertimbangkan opsi untuk kembali menggunakan motor Ducati GP24, yang merupakan versi tahun lalu, demi menemukan kembali performanya. Meskipun perbedaan antara GP24 dan GP25 tidak terlalu signifikan, Bagnaia merasa bahwa motor lama bisa memberinya kepercayaan diri yang lebih.

Pirro pun menanggapi isu ini dengan mengatakan, “Saat ini yang terpenting adalah memberikan ketenangan kepada Pecco dan membantunya mendapatkan kembali feeling yang ia butuhkan.”

Ketika ditanya apakah Bagnaia tertekan dengan kehadiran Marc Marquez di tim pabrikan Ducati, Pirro mengakui bahwa tekanan itu ada. “Untuk mengatakan bahwa dia tidak terganggu dengan kehadiran Marc adalah sebuah pernyataan yang besar. Marquez adalah salah satu rekan setim paling sulit yang bisa dimiliki seseorang.”

Namun, Pirro tetap optimistis bahwa Bagnaia bisa bangkit. “Pecco memiliki semua bakat yang dibutuhkan untuk bisa mengalahkan Marc. Dia hanya perlu menemukan kembali kepercayaan dirinya, dan saya yakin dalam beberapa seri ke depan, dia akan kembali bertarung untuk kemenangan.”

MotoGP Amerika Jadi Ujian Berikutnya

Akhir pekan ini, MotoGP 2025 akan memasuki seri ketiga di Circuit of the Americas (COTA), Texas. Trek ini dikenal sebagai salah satu favorit Marc Marquez, yang bisa menjadi peluang besar baginya untuk memperlebar keunggulan di klasemen.

Sementara itu, Bagnaia harus berusaha keras untuk memangkas jarak poin dan menemukan kembali kenyamanannya di atas motor. Seri di Amerika ini bisa menjadi titik balik sebelum musim berlanjut ke Eropa, di mana persaingan akan semakin ketat.

Akankah Bagnaia mampu bangkit dan menghentikan dominasi Marquez? Atau justru Marc Marquez semakin menjauh di puncak klasemen? Kita tunggu aksinya di lintasan!

Selasa, 25 Maret 2025

Ducati Pastikan Pecco Bagnaia Tidak Tertekan di Tengah Dominasi Marc Marquez

Ducati Pastikan Pecco Bagnaia Tidak Tertekan di Tengah Dominasi Marc Marquez
Ducati Pastikan Pecco Bagnaia Tidak Tertekan di Tengah Dominasi Marc Marquez.

JAKARTA - Ducati menegaskan bahwa Pecco Bagnaia tidak berada di bawah tekanan meskipun mengalami awal musim yang sulit di MotoGP 2025. 

Bos tim Ducati, Davide Tardozzi, menyatakan bahwa timnya masih percaya penuh pada sang juara dunia dua kali tersebut dan yakin ia akan segera bangkit.

Awal Musim yang Sulit untuk Bagnaia

Setelah meraih 11 kemenangan di MotoGP 2024, Bagnaia belum sekalipun naik podium tertinggi dalam dua balapan pertama musim 2025. 

Pada Grand Prix Thailand, ia finis di posisi ketiga dengan selisih 2,398 detik di belakang pemenang balapan, Marc Marquez. 

Sementara itu, di Argentina, ia hanya mampu finis keempat, terpaut 5,5 detik dari rekan setimnya di Ducati yang meraih kemenangan.

Saat ini, Bagnaia tertinggal 31 poin dalam klasemen sementara. Untuk mengatasi kesulitannya, ia berencana kembali menggunakan motor Ducati GP24 mulai Grand Prix Amerika pekan depan demi menemukan kembali performa terbaiknya.

Ducati Masih Mencari Solusi

Davide Tardozzi mengakui bahwa timnya masih belum sepenuhnya memahami mengapa Bagnaia kesulitan, terutama pada bagian depan motor GP25. Namun, ia optimistis bahwa pembalap asal Italia tersebut akan segera kembali ke persaingan terdepan.

“Saya baru saja berbicara dengan Pecco. Ada sedikit masalah kecil pada motornya yang membuatnya kurang nyaman saat melewati tikungan ke kiri,” ujar Tardozzi kepada TNT Sport setelah Grand Prix Argentina.

“Tapi pada akhirnya, kami percaya padanya dan akan menunggu satu atau dua balapan lagi. Saya yakin dia akan kembali kompetitif.”

Tardozzi juga menyadari bahwa Circuit of The Americas (COTA) adalah salah satu trek favorit Marc Marquez, tetapi ia yakin di seri Qatar, Bagnaia akan kembali bersaing untuk kemenangan.

“Memang sulit untuk mendukungnya dalam situasi ini, tetapi Pecco tetap fokus dan terus mengumpulkan poin. Ini penting karena nanti akan ada momen di mana ia mulai meraih kembali poin yang hilang. Jadi, ia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan mengumpulkan poin.”

Tidak Ada Tekanan untuk Bagnaia

Tardozzi menegaskan bahwa tidak ada tekanan yang diberikan kepada Bagnaia, meskipun hasil awal musim ini belum memuaskan. Ia menyebut ada beberapa hal yang belum dipahami baik oleh tim maupun Bagnaia sendiri.

“Ada sesuatu yang belum kami temukan, bahkan Pecco sendiri pun belum mengetahuinya. Ada pengaturan yang masih kurang pas, ada yang harus kami perbaiki untuk membantunya,” tambahnya.

“Dan saya yakin sebentar lagi kami akan menemukannya, karena saat ini Pecco tidak mengendarai motornya seperti akhir tahun lalu. Ia masih belum percaya diri sepenuhnya pada bagian depan motor. Itu masalah yang terlihat dari data kami dibandingkan dengan musim lalu.”

Strategi Baru untuk Bagnaia

Sebagai langkah perbaikan, Ducati akan menerapkan strategi baru bersama Bagnaia agar ia bisa tampil lebih baik sejak sesi latihan hari Jumat.

“Kami sudah berdiskusi dengan Gigi Dall’Igna, para insinyur, dan juga Pecco. Kami akan mencoba sesuatu yang baru untuk membantunya. Saya yakin kami bisa mendukungnya agar kembali ke performa terbaiknya,” pungkas Tardozzi.

Dengan upaya Ducati dan perubahan strategi, para penggemar tentu berharap Pecco Bagnaia bisa segera kembali ke jalur kemenangan dan memberikan persaingan sengit kepada Marc Marquez di MotoGP 2025.

Sabtu, 22 Maret 2025

Pecco Bagnaia Dibayangi Marc Marquez, Mulai Meragukan Diri Sendiri?

Pecco Bagnaia Dibayangi Marc Marquez, Mulai Meragukan Diri Sendiri
Pecco Bagnaia Dibayangi Marc Marquez, Mulai Meragukan Diri Sendiri?

JAKARTA - Pecco Bagnaia, sang juara dunia tiga kali, tampaknya lagi kena mental setelah melihat performa brutal Marc Marquez di awal musim MotoGP 2025. Alih-alih jadi bintang utama di tim pabrikan Ducati, Bagnaia justru harus gigit jari karena rekan setim barunya itu langsung tancap gas dan mendominasi.

Marquez sejauh ini berhasil menyapu bersih dua sprint race dan dua balapan utama di dua seri awal. Kini, mereka menuju Circuit of the Americas, trek favorit Marquez, yang bisa bikin keunggulannya makin jauh di klasemen.

Sementara itu, Bagnaia justru kesulitan menemukan ritme terbaiknya. Yang lebih menyakitkan lagi, dia bahkan kalah dari Alex Marquez yang memakai motor Ducati versi lawas. Waduh!

Bagnaia Mulai Ragu, Bakal Balik ke Spek Lama?

Dalam beberapa pernyataannya, Bagnaia mengaku mulai berpikir untuk kembali menggunakan setelan motor yang lebih mendekati Desmosedici GP24. Dia merasa motornya saat ini kurang nyaman, terutama di bagian depan.

Eks pembalap dan analis MotoGP, Neil Hodgson, menyoroti bagaimana Bagnaia kelihatan goyah menghadapi tekanan yang datang dari garasi sebelah.

“Dia nggak kelihatan seperti dirinya sendiri. Sepertinya dampak kehadiran Marquez begitu besar. Tekanan, ekspektasi, dan euforia dari fans terhadap Marquez benar-benar mengganggu pikirannya,” ujar Hodgson.

Menurutnya, Bagnaia juga mulai masuk ke spiral negatif: semakin berusaha keras, semakin motornya tidak bisa dikendalikan. “Kalau kamu terlalu maksa, justru bikin motor jadi nggak stabil dan hasilnya malah makin buruk.”

Tapi Hodgson tetap yakin Bagnaia bisa bangkit. “Dia itu pembalap cerdas. Dia bakal menganalisis semuanya dan mencari strategi baru,” tambahnya.

Marc Marquez, Mimpi Buruk Pecco Bagnaia?

Bukan cuma musim ini yang bikin Bagnaia pusing. Di akhir musim lalu, dia juga kena mental setelah kehilangan gelar juara dunia dari Jorge Martin di seri terakhir. Padahal, mereka pakai motor yang sama, meskipun Martin membela tim satelit Pramac.

Mantan pembalap MotoGP, Michael Laverty, menambahkan bahwa kekalahan itu masih bisa membayangi Bagnaia. “Saat kamu kalah, rasanya sakit. Terus, kamu punya waktu sepanjang musim dingin buat bangkit. Tapi kemudian harus menghadapi kenyataan kalau rekan setimmu sendiri mengalahkanmu di setiap sesi! Itu berat.”

Situasinya makin sulit karena Marquez tidak hanya menang, tapi juga merayakan kesuksesannya dengan tim. “Bayangin kamu duduk di sana, melihat Marc dan tim bersorak gembira, sementara kamu sendiri merasa frustasi. Pasti rasanya pengen kabur,” kata Hodgson.

Tekanan Makin Besar, Bisakah Bagnaia Bangkit?

Jika Marquez kembali menang di COTA, keunggulannya di klasemen bisa makin besar dan membuat pembalap lain harus kerja ekstra keras untuk mengejarnya. Sementara Bagnaia harus menunggu trek-trek Eropa yang lebih cocok dengan gaya balapnya.

Tapi masalahnya, saat Eropa tiba, tekanannya bakal makin besar. Bagnaia nggak bisa santai, dia harus menang dan langsung memangkas selisih poin. Kalau tidak, bisa-bisa impian mempertahankan gelar juara dunia tinggal angan-angan.

Jadi, akankah Bagnaia bangkit dan memberi perlawanan, atau justru makin terpuruk di bawah bayang-bayang Marc Marquez? Kita tunggu saja kelanjutannya di MotoGP 2025!

Ducati Rilis Panigale V4 Tricolore Italia, Tribut Spesial Buat Pecco Bagnaia!

Ducati Rilis Panigale V4 Tricolore Italia, Tribut Spesial Buat Pecco Bagnaia!
Ducati Rilis Panigale V4 Tricolore Italia, Tribut Spesial Buat Pecco Bagnaia!

JAKARTA - Buat para pecinta motor gede (moge), ada kabar keren dari Ducati! Pabrikan asal Italia ini baru aja ngerilis edisi spesial dari Panigale V4 2025 yang diberi nama Panigale V4 Tricolore Italia

Motor ini dibuat khusus sebagai penghormatan buat kesuksesan Ducati di MotoGP Italia 2024, di mana Francesco Pecco Bagnaia berhasil naik podium utama dengan kemenangan epik!

Edisi Terbatas, Cuma 163 Unit!

Motor spesial ini bakal diproduksi dalam jumlah terbatas, cuma 163 unit aja! Angka ini punya makna khusus: angka "1" mewakili posisi pertama Pecco di balapan tersebut, dan "63" adalah nomor balapnya di MotoGP. 

Jadi, bisa dipastikan motor ini bakal jadi barang kolektor yang super langka dan eksklusif!

Warna Azzurro Khas Tim Ducati Lenovo

Panigale V4 Tricolore Italia hadir dengan warna ‘azzurro’ yang sama kayak livery yang dipakai tim Ducati Lenovo di GP Italia 2024. 

Balapan itu jadi momen bersejarah buat Ducati karena mereka berhasil finis 1-2, di mana Pecco keluar sebagai juara, disusul Enea Bastianini yang berhasil nyalip di tikungan terakhir. 

Kemenangan ini juga jadi salah satu dari 11 kemenangan Pecco sepanjang musim itu!

Spesifikasi Gahar, Siap Ngebut!

Edisi spesial ini nggak cuma keren dari segi tampilan, tapi juga dilengkapi dengan berbagai komponen eksklusif yang bikin performanya makin buas:

  • Pelek serat karbon yang lebih ringan dan kuat.
  • Kopling kering yang bikin sensasi balap makin terasa.
  • Sistem pengereman racing dengan cakram 338.5 mm dan kaliper Brembo GP4 Sport Production.
  • Mesin V4 terbaru yang basisnya diambil dari motor Desmosedici 2015, yang sekarang juga bakal dipakai di ajang Endurance World Championship Superstock tahun ini!

Diluncurkan di Kementerian Italia

Uniknya, Ducati nggak main-main soal peluncuran motor ini. Mereka memilih Kementerian Perusahaan dan Made in Italy sebagai tempat perkenalan pertama motor ini. 

CEO Ducati, Claudio Domenicali, bilang kalau ini adalah momen spesial yang mencerminkan kebanggaan Ducati sebagai produk Italia sejati.

"Saya masih ingat betapa emosionalnya kemenangan di Mugello tahun lalu, terutama karena terjadi di Hari Republik Italia. Kemenangan ini penuh makna dan sekarang diwujudkan dalam bentuk nyata lewat 163 motor unik ini," ujar Domenicali.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri Adolfo Urso dan Kementerian yang telah memberikan tempat istimewa buat peluncuran motor ini.

Buat lo yang pengen punya Ducati edisi spesial ini, siap-siap deh karena unitnya sangat terbatas! Panigale V4 Tricolore Italia ini bukan cuma sekadar motor, tapi juga simbol kemenangan, kebanggaan Italia, dan tentu aja dedikasi Ducati buat dunia balap. 

Rabu, 19 Maret 2025

Pecco Bagnaia Galau di MotoGP 2025, Bakal Balik ke GP24?

Pecco Bagnaia Galau di MotoGP 2025, Bakal Balik ke GP24
Pecco Bagnaia, Ducati Corse, MotoGP Argentina 2025.

JAKARTA - MotoGP 2025 baru berjalan dua seri, tapi Pecco Bagnaia udah mulai curhat soal performa motornya. 

Rider andalan Ducati ini ngaku kehilangan feel yang biasa dia rasain di atas Desmosedici, dan bahkan kepikiran buat balik pake motor lama, GP24, mulai dari Grand Prix Americas!

Start Musim yang Berat Buat Bagnaia

Musim ini bener-bener nggak berjalan mulus buat Bagnaia. Di dua seri awal, doi nggak bisa ngimbangin kecepatan rekan setimnya, Marc Marquez. 

Di GP Thailand, Bagnaia cuma bisa finis di posisi tiga, sementara di GP Argentina minggu lalu, dia malah keteteran dan finis keempat, lebih dari lima detik di belakang Marquez yang jadi juara.

Gara-gara hasil kurang maksimal itu, Bagnaia sekarang ada di posisi tiga klasemen dengan selisih 31 poin dari Marquez yang udah menang 100% di dua balapan awal. 

Nggak heran kalau Bagnaia mulai galau dan mempertimbangkan opsi buat ganti motor.

GP25 Nggak Sesuai Ekspektasi?

Sebenarnya, Ducati nggak banyak ubah spek GP25 dibanding GP24. Mereka bahkan sempat nge-drop mesin baru dan aerodinamika 2025 sampai tes di Jerez nanti. Tapi tetap aja, ada beberapa perbedaan yang bikin Bagnaia kurang nyaman.

Setelah balapan di Argentina, Bagnaia blak-blakan bilang kalau dia masih kehilangan sesuatu yang bikin feel-nya beda dari tahun lalu. 

"Kita memang ada peningkatan selama akhir pekan, tapi aku masih merasa kehilangan sesuatu, terutama dalam mengontrol ban belakang. Padahal, secara teori, motor ini mirip dengan GP24," kata Bagnaia.

Bahkan, doi mulai mempertimbangkan buat balik ke GP24 mulai dari seri Americas nanti. 

"Mungkin mulai balapan berikutnya aku akan kembali ke GP24, karena sejauh ini perasaanku sangat aneh. Kita harus terus bekerja, tapi masalah ini harus diselesaikan."

Ducati GP24 Masih Kompetitif!

Kalau dilihat dari performa rider lain yang masih pakai GP24, motor ini sebenarnya masih sangat kompetitif. 

Alex Marquez yang membela Gresini Racing udah dua kali finis kedua di belakang kakaknya, Marc Marquez. 

Begitu juga Franco Morbidelli yang sukses naik podium di Argentina pakai GP24 dari tim VR46.

Tahun lalu, Bagnaia berhasil menang 11 kali dari 20 balapan dengan GP24 dan nyaris jadi juara dunia lagi. 

Sayangnya, dia juga mengalami delapan kali gagal finis yang bikin poinnya nggak cukup buat mempertahankan gelar.

Tantangan Besar Buat Bagnaia

Sekarang, keputusan ada di tangan Bagnaia dan Ducati. Apakah mereka bakal tetap percaya pada pengembangan GP25 atau justru memilih mundur satu langkah ke GP24 demi mendapatkan kembali performa terbaiknya?

Yang jelas, persaingan musim ini makin seru, apalagi dengan adanya duel Marquez bersaudara di puncak klasemen. 

Fans Ducati dan MotoGP pasti penasaran, apakah Bagnaia bisa bangkit dan kembali bersaing memperebutkan gelar juara dunia? Kita tunggu aja kelanjutannya di GP Americas!