Berita Borneotribun.com: Pecco Bagnaia Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Pecco Bagnaia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pecco Bagnaia. Tampilkan semua postingan

Rabu, 26 Maret 2025

Prediksi Insider Ducati Tentang Potensi Ancaman Dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025

Prediksi Insider Ducati Tentang Potensi Ancaman Dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025
Prediksi Insider Ducati Tentang Potensi Ancaman Dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025.

JAKARTA -- Marc Marquez tampil luar biasa di awal musim MotoGP 2025. Dengan empat kemenangan beruntun di Thailand dan Argentina, ia langsung memimpin klasemen sementara dan menunjukkan bahwa dirinya masih menjadi salah satu pebalap terbaik di dunia.

Namun, menurut Michele Pirro, test rider Ducati, dominasi Marquez mungkin tidak akan bertahan lama. Pirro meyakini bahwa rekan setimnya, Pecco Bagnaia, masih memiliki peluang besar untuk kembali bersaing memperebutkan gelar juara dunia.

Pecco Bagnaia: Lambat Panas, Tapi Bisa Bangkit

Pirro mengungkapkan bahwa Bagnaia memang bukan tipe pebalap yang langsung tampil maksimal di awal musim. Selain itu, dua seri pertama di Thailand dan Argentina bukanlah trek yang menguntungkan bagi Bagnaia.

“Pecco belum pernah menjadi pebalap yang langsung memberikan performa terbaiknya di awal musim. Itu adalah karakteristiknya,” kata Pirro kepada GPOne.

Ia juga menambahkan bahwa Marquez saat ini berada dalam kondisi terbaik. “Marc memiliki talenta luar biasa, keinginan besar untuk bangkit, dan berada di motor terbaik. Jadi, dia hanya melakukan apa yang sudah ia kuasai.”

Namun, Pirro percaya bahwa Bagnaia akan segera menemukan ritmenya dan kembali ke persaingan papan atas. “Saya yakin Pecco akan kembali bertarung untuk kemenangan dalam beberapa balapan ke depan.”

Kejutan dari Alex Marquez

Salah satu hal yang mengejutkan di awal musim ini adalah performa impresif Alex Marquez. Adik kandung Marc Marquez ini mampu tampil kompetitif meskipun hanya mengendarai Ducati GP23, motor versi tahun lalu yang digunakan oleh tim Gresini.

Pirro menjelaskan bahwa keberadaan Marc Marquez di paddock turut membantu Alex meningkatkan performanya. “Kedekatan dengan saudaranya dan memiliki motor yang sama telah membantunya melangkah lebih jauh. Selain itu, ia langsung merasa nyaman dengan GP24.”

Bagnaia Pertimbangkan Kembali ke Motor Tahun Lalu

Bagnaia kini tengah mempertimbangkan opsi untuk kembali menggunakan motor Ducati GP24, yang merupakan versi tahun lalu, demi menemukan kembali performanya. Meskipun perbedaan antara GP24 dan GP25 tidak terlalu signifikan, Bagnaia merasa bahwa motor lama bisa memberinya kepercayaan diri yang lebih.

Pirro pun menanggapi isu ini dengan mengatakan, “Saat ini yang terpenting adalah memberikan ketenangan kepada Pecco dan membantunya mendapatkan kembali feeling yang ia butuhkan.”

Ketika ditanya apakah Bagnaia tertekan dengan kehadiran Marc Marquez di tim pabrikan Ducati, Pirro mengakui bahwa tekanan itu ada. “Untuk mengatakan bahwa dia tidak terganggu dengan kehadiran Marc adalah sebuah pernyataan yang besar. Marquez adalah salah satu rekan setim paling sulit yang bisa dimiliki seseorang.”

Namun, Pirro tetap optimistis bahwa Bagnaia bisa bangkit. “Pecco memiliki semua bakat yang dibutuhkan untuk bisa mengalahkan Marc. Dia hanya perlu menemukan kembali kepercayaan dirinya, dan saya yakin dalam beberapa seri ke depan, dia akan kembali bertarung untuk kemenangan.”

MotoGP Amerika Jadi Ujian Berikutnya

Akhir pekan ini, MotoGP 2025 akan memasuki seri ketiga di Circuit of the Americas (COTA), Texas. Trek ini dikenal sebagai salah satu favorit Marc Marquez, yang bisa menjadi peluang besar baginya untuk memperlebar keunggulan di klasemen.

Sementara itu, Bagnaia harus berusaha keras untuk memangkas jarak poin dan menemukan kembali kenyamanannya di atas motor. Seri di Amerika ini bisa menjadi titik balik sebelum musim berlanjut ke Eropa, di mana persaingan akan semakin ketat.

Akankah Bagnaia mampu bangkit dan menghentikan dominasi Marquez? Atau justru Marc Marquez semakin menjauh di puncak klasemen? Kita tunggu aksinya di lintasan!

Selasa, 25 Maret 2025

Ducati Pastikan Pecco Bagnaia Tidak Tertekan di Tengah Dominasi Marc Marquez

Ducati Pastikan Pecco Bagnaia Tidak Tertekan di Tengah Dominasi Marc Marquez
Ducati Pastikan Pecco Bagnaia Tidak Tertekan di Tengah Dominasi Marc Marquez.

JAKARTA - Ducati menegaskan bahwa Pecco Bagnaia tidak berada di bawah tekanan meskipun mengalami awal musim yang sulit di MotoGP 2025. 

Bos tim Ducati, Davide Tardozzi, menyatakan bahwa timnya masih percaya penuh pada sang juara dunia dua kali tersebut dan yakin ia akan segera bangkit.

Awal Musim yang Sulit untuk Bagnaia

Setelah meraih 11 kemenangan di MotoGP 2024, Bagnaia belum sekalipun naik podium tertinggi dalam dua balapan pertama musim 2025. 

Pada Grand Prix Thailand, ia finis di posisi ketiga dengan selisih 2,398 detik di belakang pemenang balapan, Marc Marquez. 

Sementara itu, di Argentina, ia hanya mampu finis keempat, terpaut 5,5 detik dari rekan setimnya di Ducati yang meraih kemenangan.

Saat ini, Bagnaia tertinggal 31 poin dalam klasemen sementara. Untuk mengatasi kesulitannya, ia berencana kembali menggunakan motor Ducati GP24 mulai Grand Prix Amerika pekan depan demi menemukan kembali performa terbaiknya.

Ducati Masih Mencari Solusi

Davide Tardozzi mengakui bahwa timnya masih belum sepenuhnya memahami mengapa Bagnaia kesulitan, terutama pada bagian depan motor GP25. Namun, ia optimistis bahwa pembalap asal Italia tersebut akan segera kembali ke persaingan terdepan.

“Saya baru saja berbicara dengan Pecco. Ada sedikit masalah kecil pada motornya yang membuatnya kurang nyaman saat melewati tikungan ke kiri,” ujar Tardozzi kepada TNT Sport setelah Grand Prix Argentina.

“Tapi pada akhirnya, kami percaya padanya dan akan menunggu satu atau dua balapan lagi. Saya yakin dia akan kembali kompetitif.”

Tardozzi juga menyadari bahwa Circuit of The Americas (COTA) adalah salah satu trek favorit Marc Marquez, tetapi ia yakin di seri Qatar, Bagnaia akan kembali bersaing untuk kemenangan.

“Memang sulit untuk mendukungnya dalam situasi ini, tetapi Pecco tetap fokus dan terus mengumpulkan poin. Ini penting karena nanti akan ada momen di mana ia mulai meraih kembali poin yang hilang. Jadi, ia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan mengumpulkan poin.”

Tidak Ada Tekanan untuk Bagnaia

Tardozzi menegaskan bahwa tidak ada tekanan yang diberikan kepada Bagnaia, meskipun hasil awal musim ini belum memuaskan. Ia menyebut ada beberapa hal yang belum dipahami baik oleh tim maupun Bagnaia sendiri.

“Ada sesuatu yang belum kami temukan, bahkan Pecco sendiri pun belum mengetahuinya. Ada pengaturan yang masih kurang pas, ada yang harus kami perbaiki untuk membantunya,” tambahnya.

“Dan saya yakin sebentar lagi kami akan menemukannya, karena saat ini Pecco tidak mengendarai motornya seperti akhir tahun lalu. Ia masih belum percaya diri sepenuhnya pada bagian depan motor. Itu masalah yang terlihat dari data kami dibandingkan dengan musim lalu.”

Strategi Baru untuk Bagnaia

Sebagai langkah perbaikan, Ducati akan menerapkan strategi baru bersama Bagnaia agar ia bisa tampil lebih baik sejak sesi latihan hari Jumat.

“Kami sudah berdiskusi dengan Gigi Dall’Igna, para insinyur, dan juga Pecco. Kami akan mencoba sesuatu yang baru untuk membantunya. Saya yakin kami bisa mendukungnya agar kembali ke performa terbaiknya,” pungkas Tardozzi.

Dengan upaya Ducati dan perubahan strategi, para penggemar tentu berharap Pecco Bagnaia bisa segera kembali ke jalur kemenangan dan memberikan persaingan sengit kepada Marc Marquez di MotoGP 2025.

Sabtu, 22 Maret 2025

Pecco Bagnaia Dibayangi Marc Marquez, Mulai Meragukan Diri Sendiri?

Pecco Bagnaia Dibayangi Marc Marquez, Mulai Meragukan Diri Sendiri
Pecco Bagnaia Dibayangi Marc Marquez, Mulai Meragukan Diri Sendiri?

JAKARTA - Pecco Bagnaia, sang juara dunia tiga kali, tampaknya lagi kena mental setelah melihat performa brutal Marc Marquez di awal musim MotoGP 2025. Alih-alih jadi bintang utama di tim pabrikan Ducati, Bagnaia justru harus gigit jari karena rekan setim barunya itu langsung tancap gas dan mendominasi.

Marquez sejauh ini berhasil menyapu bersih dua sprint race dan dua balapan utama di dua seri awal. Kini, mereka menuju Circuit of the Americas, trek favorit Marquez, yang bisa bikin keunggulannya makin jauh di klasemen.

Sementara itu, Bagnaia justru kesulitan menemukan ritme terbaiknya. Yang lebih menyakitkan lagi, dia bahkan kalah dari Alex Marquez yang memakai motor Ducati versi lawas. Waduh!

Bagnaia Mulai Ragu, Bakal Balik ke Spek Lama?

Dalam beberapa pernyataannya, Bagnaia mengaku mulai berpikir untuk kembali menggunakan setelan motor yang lebih mendekati Desmosedici GP24. Dia merasa motornya saat ini kurang nyaman, terutama di bagian depan.

Eks pembalap dan analis MotoGP, Neil Hodgson, menyoroti bagaimana Bagnaia kelihatan goyah menghadapi tekanan yang datang dari garasi sebelah.

“Dia nggak kelihatan seperti dirinya sendiri. Sepertinya dampak kehadiran Marquez begitu besar. Tekanan, ekspektasi, dan euforia dari fans terhadap Marquez benar-benar mengganggu pikirannya,” ujar Hodgson.

Menurutnya, Bagnaia juga mulai masuk ke spiral negatif: semakin berusaha keras, semakin motornya tidak bisa dikendalikan. “Kalau kamu terlalu maksa, justru bikin motor jadi nggak stabil dan hasilnya malah makin buruk.”

Tapi Hodgson tetap yakin Bagnaia bisa bangkit. “Dia itu pembalap cerdas. Dia bakal menganalisis semuanya dan mencari strategi baru,” tambahnya.

Marc Marquez, Mimpi Buruk Pecco Bagnaia?

Bukan cuma musim ini yang bikin Bagnaia pusing. Di akhir musim lalu, dia juga kena mental setelah kehilangan gelar juara dunia dari Jorge Martin di seri terakhir. Padahal, mereka pakai motor yang sama, meskipun Martin membela tim satelit Pramac.

Mantan pembalap MotoGP, Michael Laverty, menambahkan bahwa kekalahan itu masih bisa membayangi Bagnaia. “Saat kamu kalah, rasanya sakit. Terus, kamu punya waktu sepanjang musim dingin buat bangkit. Tapi kemudian harus menghadapi kenyataan kalau rekan setimmu sendiri mengalahkanmu di setiap sesi! Itu berat.”

Situasinya makin sulit karena Marquez tidak hanya menang, tapi juga merayakan kesuksesannya dengan tim. “Bayangin kamu duduk di sana, melihat Marc dan tim bersorak gembira, sementara kamu sendiri merasa frustasi. Pasti rasanya pengen kabur,” kata Hodgson.

Tekanan Makin Besar, Bisakah Bagnaia Bangkit?

Jika Marquez kembali menang di COTA, keunggulannya di klasemen bisa makin besar dan membuat pembalap lain harus kerja ekstra keras untuk mengejarnya. Sementara Bagnaia harus menunggu trek-trek Eropa yang lebih cocok dengan gaya balapnya.

Tapi masalahnya, saat Eropa tiba, tekanannya bakal makin besar. Bagnaia nggak bisa santai, dia harus menang dan langsung memangkas selisih poin. Kalau tidak, bisa-bisa impian mempertahankan gelar juara dunia tinggal angan-angan.

Jadi, akankah Bagnaia bangkit dan memberi perlawanan, atau justru makin terpuruk di bawah bayang-bayang Marc Marquez? Kita tunggu saja kelanjutannya di MotoGP 2025!

Ducati Rilis Panigale V4 Tricolore Italia, Tribut Spesial Buat Pecco Bagnaia!

Ducati Rilis Panigale V4 Tricolore Italia, Tribut Spesial Buat Pecco Bagnaia!
Ducati Rilis Panigale V4 Tricolore Italia, Tribut Spesial Buat Pecco Bagnaia!

JAKARTA - Buat para pecinta motor gede (moge), ada kabar keren dari Ducati! Pabrikan asal Italia ini baru aja ngerilis edisi spesial dari Panigale V4 2025 yang diberi nama Panigale V4 Tricolore Italia

Motor ini dibuat khusus sebagai penghormatan buat kesuksesan Ducati di MotoGP Italia 2024, di mana Francesco Pecco Bagnaia berhasil naik podium utama dengan kemenangan epik!

Edisi Terbatas, Cuma 163 Unit!

Motor spesial ini bakal diproduksi dalam jumlah terbatas, cuma 163 unit aja! Angka ini punya makna khusus: angka "1" mewakili posisi pertama Pecco di balapan tersebut, dan "63" adalah nomor balapnya di MotoGP. 

Jadi, bisa dipastikan motor ini bakal jadi barang kolektor yang super langka dan eksklusif!

Warna Azzurro Khas Tim Ducati Lenovo

Panigale V4 Tricolore Italia hadir dengan warna ‘azzurro’ yang sama kayak livery yang dipakai tim Ducati Lenovo di GP Italia 2024. 

Balapan itu jadi momen bersejarah buat Ducati karena mereka berhasil finis 1-2, di mana Pecco keluar sebagai juara, disusul Enea Bastianini yang berhasil nyalip di tikungan terakhir. 

Kemenangan ini juga jadi salah satu dari 11 kemenangan Pecco sepanjang musim itu!

Spesifikasi Gahar, Siap Ngebut!

Edisi spesial ini nggak cuma keren dari segi tampilan, tapi juga dilengkapi dengan berbagai komponen eksklusif yang bikin performanya makin buas:

  • Pelek serat karbon yang lebih ringan dan kuat.
  • Kopling kering yang bikin sensasi balap makin terasa.
  • Sistem pengereman racing dengan cakram 338.5 mm dan kaliper Brembo GP4 Sport Production.
  • Mesin V4 terbaru yang basisnya diambil dari motor Desmosedici 2015, yang sekarang juga bakal dipakai di ajang Endurance World Championship Superstock tahun ini!

Diluncurkan di Kementerian Italia

Uniknya, Ducati nggak main-main soal peluncuran motor ini. Mereka memilih Kementerian Perusahaan dan Made in Italy sebagai tempat perkenalan pertama motor ini. 

CEO Ducati, Claudio Domenicali, bilang kalau ini adalah momen spesial yang mencerminkan kebanggaan Ducati sebagai produk Italia sejati.

"Saya masih ingat betapa emosionalnya kemenangan di Mugello tahun lalu, terutama karena terjadi di Hari Republik Italia. Kemenangan ini penuh makna dan sekarang diwujudkan dalam bentuk nyata lewat 163 motor unik ini," ujar Domenicali.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri Adolfo Urso dan Kementerian yang telah memberikan tempat istimewa buat peluncuran motor ini.

Buat lo yang pengen punya Ducati edisi spesial ini, siap-siap deh karena unitnya sangat terbatas! Panigale V4 Tricolore Italia ini bukan cuma sekadar motor, tapi juga simbol kemenangan, kebanggaan Italia, dan tentu aja dedikasi Ducati buat dunia balap. 

Rabu, 19 Maret 2025

Pecco Bagnaia Galau di MotoGP 2025, Bakal Balik ke GP24?

Pecco Bagnaia Galau di MotoGP 2025, Bakal Balik ke GP24
Pecco Bagnaia, Ducati Corse, MotoGP Argentina 2025.

JAKARTA - MotoGP 2025 baru berjalan dua seri, tapi Pecco Bagnaia udah mulai curhat soal performa motornya. 

Rider andalan Ducati ini ngaku kehilangan feel yang biasa dia rasain di atas Desmosedici, dan bahkan kepikiran buat balik pake motor lama, GP24, mulai dari Grand Prix Americas!

Start Musim yang Berat Buat Bagnaia

Musim ini bener-bener nggak berjalan mulus buat Bagnaia. Di dua seri awal, doi nggak bisa ngimbangin kecepatan rekan setimnya, Marc Marquez. 

Di GP Thailand, Bagnaia cuma bisa finis di posisi tiga, sementara di GP Argentina minggu lalu, dia malah keteteran dan finis keempat, lebih dari lima detik di belakang Marquez yang jadi juara.

Gara-gara hasil kurang maksimal itu, Bagnaia sekarang ada di posisi tiga klasemen dengan selisih 31 poin dari Marquez yang udah menang 100% di dua balapan awal. 

Nggak heran kalau Bagnaia mulai galau dan mempertimbangkan opsi buat ganti motor.

GP25 Nggak Sesuai Ekspektasi?

Sebenarnya, Ducati nggak banyak ubah spek GP25 dibanding GP24. Mereka bahkan sempat nge-drop mesin baru dan aerodinamika 2025 sampai tes di Jerez nanti. Tapi tetap aja, ada beberapa perbedaan yang bikin Bagnaia kurang nyaman.

Setelah balapan di Argentina, Bagnaia blak-blakan bilang kalau dia masih kehilangan sesuatu yang bikin feel-nya beda dari tahun lalu. 

"Kita memang ada peningkatan selama akhir pekan, tapi aku masih merasa kehilangan sesuatu, terutama dalam mengontrol ban belakang. Padahal, secara teori, motor ini mirip dengan GP24," kata Bagnaia.

Bahkan, doi mulai mempertimbangkan buat balik ke GP24 mulai dari seri Americas nanti. 

"Mungkin mulai balapan berikutnya aku akan kembali ke GP24, karena sejauh ini perasaanku sangat aneh. Kita harus terus bekerja, tapi masalah ini harus diselesaikan."

Ducati GP24 Masih Kompetitif!

Kalau dilihat dari performa rider lain yang masih pakai GP24, motor ini sebenarnya masih sangat kompetitif. 

Alex Marquez yang membela Gresini Racing udah dua kali finis kedua di belakang kakaknya, Marc Marquez. 

Begitu juga Franco Morbidelli yang sukses naik podium di Argentina pakai GP24 dari tim VR46.

Tahun lalu, Bagnaia berhasil menang 11 kali dari 20 balapan dengan GP24 dan nyaris jadi juara dunia lagi. 

Sayangnya, dia juga mengalami delapan kali gagal finis yang bikin poinnya nggak cukup buat mempertahankan gelar.

Tantangan Besar Buat Bagnaia

Sekarang, keputusan ada di tangan Bagnaia dan Ducati. Apakah mereka bakal tetap percaya pada pengembangan GP25 atau justru memilih mundur satu langkah ke GP24 demi mendapatkan kembali performa terbaiknya?

Yang jelas, persaingan musim ini makin seru, apalagi dengan adanya duel Marquez bersaudara di puncak klasemen. 

Fans Ducati dan MotoGP pasti penasaran, apakah Bagnaia bisa bangkit dan kembali bersaing memperebutkan gelar juara dunia? Kita tunggu aja kelanjutannya di GP Americas!