Berita Borneotribun.com: PNM Mekaar Hari ini
Tampilkan postingan dengan label PNM Mekaar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PNM Mekaar. Tampilkan semua postingan

Rabu, 31 Januari 2024

Program Mekaar Dinilai Mampu Tingkatkan Kemajuan Pengusaha UMKM

Presiden Jokowi bersilaturahmi dengan para peserta program PNM Mekaar di Lapangan Keyongan Kidul Sabdodadi, Kabupaten Bantul, DIY, Selasa (30/01/2024). (Foto: BPMI Setpres/Kris)
Presiden Jokowi bersilaturahmi dengan para peserta program PNM Mekaar di Lapangan Keyongan Kidul Sabdodadi, Kabupaten Bantul, DIY, Selasa (30/01/2024). (Foto: BPMI Setpres/Kris)
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan penghargaannya atas respon positif yang diterima dari para pengusaha UMKM terhadap program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dicanangkan sejak tahun 2015. 

Dalam acara silaturahmi dengan peserta program PNM Mekaar di Lapangan Keyongan Kidul Sabdodadi, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Selasa (30/01/2024), Presiden menyatakan harapannya bahwa partisipasi dalam program yang digagas oleh Permodalan Nasional Madani (PNM) tersebut akan meningkatkan kemajuan para pengusaha UMKM.

"Kalau yang mikro bisa menjadi kecil, yang kecil bisa menjadi menengah, yang menengah bisa menjadi besar. Tapi memang harus setahap demi setahap," ujar Presiden.

Presiden juga mengapresiasi peningkatan signifikan dalam total pinjaman yang disalurkan oleh PNM Mekaar kepada nasabahnya. 

Dia juga menyoroti angka kredit bermasalah yang lebih rendah dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya, menunjukkan komitmen dan disiplin para nasabah dalam mengelola pinjaman dan mengembangkan produk UMKM.

"Dalam bank ada yang kredit macet 2 persen, 3 persen. Ini kecil sekali artinya ibu-ibu disiplin karena semangat kerja keras untuk menghasilkan produk apapun. Ini yang saya senang," jelasnya.

Presiden terus memberikan dukungan kepada para pengusaha UMKM, mendorong mereka untuk tetap optimis menghadapi tantangan dalam usaha mereka. 

Dia menekankan bahwa perjalanan usaha adalah tentang bertahap, dan bahwa kesabaran dan kerja keras akan menghasilkan hasil yang memuaskan.

"Pakai kepercayaan itu dengan kerja keras untuk meningkatkan ekonomi keluarga, juga meningkatkan PDB ekonomi nasional. Ibu-ibu berperan pada pertumbuhan ekonomi nasional kita," tambahnya.

Dalam acara tersebut, Presiden didampingi oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, dan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah sebagai motor penggerak ekonomi nasional.

Presiden Jokowi Puji Produk Ibu Peserta Program Mekaar

Presiden Jokowi bersilaturahmi dengan para nasabah PNM Mekaar di Lapangan Keyongan Kidul Sabdodadi, Kabupaten Bantul, DIY, Selasa (30/01/2024). (Foto: BPMI Setpres/Kris)
Presiden Jokowi bersilaturahmi dengan para nasabah PNM Mekaar di Lapangan Keyongan Kidul Sabdodadi, Kabupaten Bantul, DIY, Selasa (30/01/2024). (Foto: BPMI Setpres/Kris)
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), memberikan apresiasi tinggi terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh para ibu peserta program Mekaar yang merupakan bagian dari program pembinaan ekonomi keluarga sejahtera yang dikelola oleh Permodalan Nasional Madani (PNM). 

Beliau menilai bahwa produk-produk tersebut memiliki kualitas yang luar biasa dan dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri karena harganya yang sangat kompetitif.

"Dulu tadi di depan saya membeli celana. Berapa harga celana itu? Saya membayar 15 ribu rupiah. Apa artinya? Harga tersebut sangat murah dan kompetitif, dan dapat bersaing dengan negara-negara lain jika dijual dengan harga 15 ribu," ungkapnya saat bertemu dengan para nasabah PNM Mekaar di Lapangan Keyongan Kidul Sabdodadi, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Selasa (30/01/2024).

Lebih lanjut, Presiden Jokowi yakin bahwa produk seperti celana batik tersebut akan diminati di pasar internasional seperti Afrika. Beliau mendorong agar produk tersebut diekspor dalam jumlah besar.

"Dengan harga 15 ribu, artinya 1 dolar pasti laku, saya memberikan jaminan ini. Biar orang-orang Afrika memakai celana batik semuanya," tambahnya.

Sumini Siti Aisyah, seorang penjual celana batik tersebut, merupakan salah satu peserta program PNM Mekaar sejak tahun 2017. 

Saat ditemui terpisah, ia menceritakan bagaimana ia berhasil mengembangkan usahanya dengan modal pinjaman sebesar Rp2 juta dari PNM Mekaar.

"Saya mulai bergabung pada tahun 2017 dengan pinjaman awal sebesar Rp2 juta, sekarang sudah menjadi Rp9 juta. Alhamdulillah, usaha saya berkembang," ujarnya.

"Dari awal saya pindah dari Jakarta ke desa untuk merawat orang tua. Saya bingung dengan usaha apa yang harus saya jalankan. Akhirnya saya memutuskan untuk membuka konveksi, dan alhamdulillah, usaha saya berhasil," tambahnya.

Seiring berjalannya waktu, usaha Sumini terus berkembang dan saat ini ia memiliki omzet sekitar Rp5 juta per minggu. 

Setelah dipotong cicilan kepada Mekaar, Sumini menyebutkan bahwa pendapatan bersihnya sekitar Rp1,5 juta.

"Pendapatan kotor sekitar Rp5 juta per minggu, tetapi setelah dipotong cicilan kepada Mekaar, pendapatan bersihnya sekitar Rp1,5 juta. Itu sudah membantu perekonomian keluarga saya, karena kami membutuhkan banyak," katanya.

Sumini juga berharap agar program Mekaar dapat terus berlanjut di masa mendatang, meskipun terjadi pergantian pemerintahan. 

Menurutnya, Mekaar telah memberikan bantuan yang besar bagi para ibu dalam meningkatkan perekonomian keluarga mereka.

"Saya berharap program Mekaar akan terus berlanjut, bahkan setelah ada pergantian pemerintahan. Program ini sangat membantu kami, para ibu, dalam memperbaiki perekonomian keluarga. Sebelumnya, jika kami meminjam uang dari orang lain, tidak selalu mendapat persetujuan. Dengan program seperti ini, kami mendapatkan bantuan, pembayaran cicilan juga tidak terlalu memberatkan, dan bunganya juga tidak sebesar rentenir," tuturnya.

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno