Ramadhan 2021 di Taif, Musim Panen Mawar
Seorang pekerja mengumpulkan bunga mawar Damaskena (Damask) yang baru dipetik, untuk disuling agar dapat menghasilkan air mawar dan minyak, di kota Taif, Saudi barat, 11 April 2021 |
BorneoTribun.com -- Setiap musim semi, bunga-bunga mawar bermekaran di Taif, kota di bagian barat Arab Saudi. Kota ini terkenal sejak lama dengan mawarnya yang istimewa. Musim panen kali ini kebetulan berlangsung pada bulan Ramadhan.
Bunga-bunga mawar yang bermekaran di Taif, kota di bagian barat Arab Saudi, mengubah pemandangan di sana. Daerah-daerah kantong berlanskap gurun yang luas di kerajaan itu seperti menjadi daerah bersemu rona merah muda cerah dan harum.
Bulan April ini, para petani mawar di Taif mulai memanen kuntum-kuntum bunga tersebut. Setiap tahun, sekitar 300 juta mawar mekar di sana.
Haji Moussa memanen bunga mawar Damask di pertanian al-Shada, Taif, Arab Saudi, 13 April 2021. (AP Photo/Amr Nabil) |
Khalaf al-Tuweiri, pemilik perkebunan mawar dan pabrik penghasil air mawar dan minyak esensial Bin Salman di Taif, mengatakan, "Di kedua perkebunan saya, saya memiliki sekitar 17 ribu perdu mawar. Produksi setiap perkebunan berbeda-beda setiap tahun. Tetapi rata-rata, satu musim seperti tahun lalu menghasilkan sekitar 4 juta kuntum mawar.”
Para pekerja di pertanian Bin Salman merawat tanaman perdu mawar dan memetik puluhan ribu kuntum bunga setiap hari untuk menghasilkan air dan minyak mawar, yang juga merupakan komponen berharga dalam industri kosmetik dan kuliner. Bunga-bunga itu juga dipanen untuk membuat minyak esensial, yang digunakan untuk membersihkan selubung bagian luar Kabah di Masjidil Haram.
Al-Tuweiri mengemukakan, “Sejak kehadiran pabrik ini di Taif, satu komite dari Masjidil Haram membawa sedikit untuk Kabah dan kemudian mulai memesan minyak wangi mawar dalam jumlah besar untuk mengharumkan selubung Kabah, untuk menyemprotkannya dan mencucinya secara teratur.”
Berkeranjang-keranjang bunga mawar yang telah dipanen kemudian dibawa ke gudang untuk ditimbang sebelum mulai diproses
Seorang pekerja di pertanian Bin Salman, mengisi mesin penyuling dengan mawar Damaskena (Damask) yang baru dipetik, di kota Taif, Saudi barat, 11 April 2021. |
“Setelah mawar dipetik, bunga-bunga itu kemudian dibawa ke pabrik untuk ditimbang, ini tergantung pada jumlah yang dipetik setiap hari. Setelah itu, kami mulai menuangkan sejumlah mawar yang diperlukan untuk memenuhi panci. Jumlahnya rata-rata sekitar 18 ribu hingga 20 ribu kuntum mawar,” jelasnya.
Bunga-bunga itu kemudian direbus dan disuling.
Seorang pekerja di pertanian Bin Salman, mengisi botol dengan minyak mawar di kota mawar, Taif, Arab Saudi, 11 April 2021. |
Khalaf al-Tuweiri menjelaskan, "Kami mulai merebus bunga-bunga ini dengan suhu tinggi sampai-sampai hampir menguap, dan ini perlu waktu sekitar 30 hingga 35 menit. Setelah itu kami menurunkan suhu dan tetap merebusnya selama 15 hingga 30 menit hingga proses penyulingan dimulai. Ini berlangsung selama delapan jam.”
Ia menambahkan bahwa perlu waktu antara 15 dan 30 menit sampai minyak mawar terlihat jernih dan mengambang di permukaan wadah beling penampungnya. Selanjutnya, minyak mulai diekstraksi ke botol-botol khusus yang ukurannya bervariasi. Minyak dalam botol terkecil dijual seharga 106 dolar.
Dikenal sebagai kota mawar, Taif memiliki lebih dari 800 perkebunan mawar. Kebanyakan kebun itu telah membuka pintu bagi para pengunjung.
Minyak mawar dari Taif, yang termasuk salah satu yang paling mahal di dunia, maupun air mawar yang diproduksi di sana, digunakan sebagai campuran minyak wangi merek-merek terkemuka. [uh/ab]
Oleh: VOA