Berita Borneotribun.com: Musik Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Musik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Musik. Tampilkan semua postingan

Senin, 30 September 2024

Iwan Fals dan Ahmad Dhani: Dua Legenda Musik yang Tak Lekang oleh Waktu

Iwan Fals dan Ahmad Dhani: Dua Legenda Musik yang Tak Lekang oleh Waktu
Iwan Fals dan Ahmad Dhani: Dua Legenda Musik yang Tak Lekang oleh Waktu.
JAKARTA – Indonesia memiliki banyak musisi berbakat, namun ada dua nama besar yang selalu menjadi inspirasi bagi banyak orang, yaitu Iwan Fals dan Ahmad Dhani. Keduanya memiliki gaya musik yang berbeda, namun sama-sama berhasil memikat hati para pecinta musik di Tanah Air.

Iwan Fals: Suara Keberanian dan Kebenaran

Iwan Fals dikenal sebagai penyanyi dan pencipta lagu yang lirik-liriknya selalu dalam dan penuh makna. Lagu-lagunya seringkali mengangkat isu-isu sosial dan politik yang terjadi di Indonesia, membuat banyak orang merasa terhubung dengan pesannya. Tak hanya itu, Iwan Fals juga berani menyuarakan pendapatnya melalui musik, meskipun terkadang kontroversial. 

Keberanian Iwan Fals ini membuatnya menjadi panutan banyak orang. Ia menunjukkan bahwa musik bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga bisa menjadi alat untuk menyampaikan kebenaran dan memperjuangkan keadilan.

Ahmad Dhani: Musisi Berkarakter Kuat

Di sisi lain, Ahmad Dhani dikenal dengan karakternya yang kuat dalam dunia musik. Sebagai vokalis Dewa 19, Ahmad Dhani telah menciptakan banyak lagu yang menjadi hits dan diingat oleh generasi demi generasi. Selain itu, Dhani juga sukses sebagai produser musik, membantu banyak musisi lain mencapai kesuksesan.

Keberanian dan keteguhan Ahmad Dhani dalam menghadapi berbagai tantangan di dunia musik membuatnya menjadi inspirasi. Tak peduli seberapa sulit rintangannya, Dhani selalu berhasil bangkit dan terus berkarya, menjadi bukti nyata bahwa kegigihan adalah kunci kesuksesan.

Dua Sosok, Satu Inspirasi Besar

Meski memiliki gaya dan perjalanan yang berbeda, baik Iwan Fals maupun Ahmad Dhani sama-sama memberikan kontribusi besar dalam perkembangan musik Indonesia. Karya-karya mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk berani menyuarakan pendapat dan berkarya tanpa batas.

Mereka telah membuktikan bahwa musik memiliki kekuatan lebih dari sekadar hiburan, yaitu sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan penting yang dapat menginspirasi banyak orang. Generasi penerus musik Indonesia pasti akan terus belajar dari mereka, dan semoga karya-karya mereka akan selalu dikenang sepanjang masa.

Rabu, 28 Februari 2024

Album Terbaru Seventeen dari Korea Selatan Raih Gelar Terlaris di Dunia di Tahun 2023

Album Terbaru Seventeen dari Korea Selatan Raih Gelar Terlaris di Dunia di Tahun 2023
Grup idola SEVENTEEN saat tampil dalam acara GDA ke-38 di Jakarta International Stadium, Sabtu (6/1/2024). ANTARA/Vinny Shoffa Salma/am.
JAKARTA - Album terbaru dari grup K-pop Seventeen asal Korea Selatan, yang berjudul "FML", telah meraih gelar sebagai album terlaris di dunia pada tahun lalu, demikian yang diumumkan oleh Federasi Internasional Industri Fonografis (IFPI) yang berbasis di London pada hari Selasa.

Menurut laporan dari Yonhap pada Rabu, "FML" berhasil mengungguli pesaing kuat lainnya seperti album "One Thing At A Time" dari Morgan Wallen yang menempati posisi ketiga, dan "Midnights" dari Taylor Swift yang berada di posisi keempat.

Seventeen, grup K-pop yang terdiri dari 13 anggota, sebelumnya telah meraih kesuksesan dengan album-album sebelumnya. Mereka debut di posisi teratas chart pada tahun 2022 dengan album keempat mereka, "Face the Sun", dan tahun lalu mereka menduduki peringkat kedelapan dengan EP ke-11 mereka, "Seventeenth Heaven."

IFPI, yang merupakan asosiasi yang mewakili lebih dari 8.000 label rekaman di seluruh dunia, menyusun chart berdasarkan penjualan album fisik, unduhan digital, serta streaming audio dan video. Chart ini dianggap sebagai salah satu tolok ukur yang paling objektif untuk mengukur kesuksesan album di pasar musik global.

Pada tahun lalu, penjualan gabungan dari album Seventeen telah melampaui 16 juta kopi dengan karya-karya seperti "FML" dan "Seventeenth Heaven". "Seventeenth Heaven" bahkan menjadi album K-pop pertama yang berhasil terjual lebih dari 5 juta kopi dalam satu minggu penjualan.

Selain Seventeen, beberapa grup K-pop lainnya juga berhasil masuk ke dalam daftar sepuluh besar. Misalnya, "5-Star" dan "Rock-Star" dari Stray Kids menempati posisi kedua dan kesembilan, sementara "ISTJ" dari NCT Dream berada di posisi keenam.

Selasa, 13 Februari 2024

BLACKPINK Rosé Bagikan Potongan Lagu Baru di Hari Ulang Tahun ke-27

BLACKPINK Rosé Bagikan Potongan Lagu Baru di Hari Ulang Tahun ke-27. Sumber gambar: Rosé IG
BLACKPINK Rosé Bagikan Potongan Lagu Baru di Hari Ulang Tahun ke-27. Sumber gambar: Rosé IG
JAKARTA - BLACKPINK Rosé, vokalis berbakat grup musik asal Korea Selatan, merayakan ulang tahunnya yang ke-27 pada tanggal 11 dengan sebuah kejutan tak terduga yang menggembirakan para penggemar. 

Sebagai seorang yang berulang tahun, Rosé membagikan potongan pendek lagu baru yang belum dirilis, menyulut kegembiraan di antara penggemar dan menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan album solo mendatang.

Dalam sekejap, 20 detik cuplikan lagu tersebut memicu gelombang kegembiraan di kalangan penggemar, dengan banyak yang berspekulasi apakah ini akan menjadi bagian dari album solonya yang lama dinantikan.
BLACKPINK Rosé Bagikan Potongan Lagu Baru di Hari Ulang Tahun ke-27. Sumber gambar: Rosé IG
BLACKPINK Rosé Bagikan Potongan Lagu Baru di Hari Ulang Tahun ke-27. Sumber gambar: Rosé IG
Sementara itu, di media sosial, rekan sesama anggota BLACKPINK serta penggemar turut merayakan ulang tahun Rosé dengan berbagai ucapan dan foto indah. 

Jennie, dengan penuh emosi, menulis pesan terima kasih kepada para penggemar dan rekan-rekannya, sementara Lisa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para penggemar atas dukungan yang tak kenal lelah. 

Jisoo, dengan semangat tim, menegaskan bahwa dia akan selalu berada di samping Rosé sebagai saudara perempuan.

Untuk berterima kasih kepada penggemar atas dukungan mereka, Rosé juga membuka sesi tanya jawab di Instagram, di mana dia berbicara tentang pekerjaannya yang sedang berlangsung dan mengungkapkan harapannya untuk bertemu dengan penggemar dengan "tampilan yang lebih baik" di masa mendatang. 
BLACKPINK Rosé Bagikan Potongan Lagu Baru di Hari Ulang Tahun ke-27. Sumber gambar: Rosé IG
BLACKPINK Rosé Bagikan Potongan Lagu Baru di Hari Ulang Tahun ke-27. Sumber gambar: Rosé IG
Tak lupa, dia juga membagikan potongan lagu baru yang belum pernah dirilis sebagai bentuk apresiasi kepada penggemar.

Dalam potongan lagu tersebut, suara unik Rosé dipadukan dengan akord gitar, menghasilkan respons bersemangat dari penggemar yang menyebutnya sebagai "hadiah terbaik". 

Spekulasi pun mulai bermunculan tentang kemungkinan arah musik solo Rosé di masa mendatang.

Dalam konteks yang lebih luas, keputusan BLACKPINK untuk tidak menandatangani kontrak pribadi dengan YG Entertainment telah menciptakan antusiasme yang besar di kalangan penggemar, dengan setiap anggota grup itu sendiri sedang mengeksplorasi kesempatan baru. 

Dengan Jisoo yang bergabung dengan kakaknya untuk mendirikan "Blissoo" dan Jennie serta Lisa yang mendirikan label pribadi mereka sendiri, para penggemar menantikan apa yang akan datang dari setiap anggota BLACKPINK.

Meskipun Rosé belum secara resmi mengumumkan rencana solo resminya, kejutan ulang tahunnya telah menambah kegembiraan dan antisipasi di antara penggemar, yang kini dengan penuh harap menanti kembalinya Rosé ke panggung musik dengan karya-karya baru yang menakjubkan.

Senin, 29 Januari 2024

Episode Pertama "Build Up": Penampilan Memikat dan Persaingan Ketat

Tangkapan layar penampilan grup beranggotakan Lee Dong-hoon A.C.E, Park Je-up (Jeup) eks IMFACT, Hyukjin eks FAVE1 dan solois Neon menyanyikan lagu balada populer milik grup Brown Eyes berjudul “Don’t Go, Don’t Go" dalam episode pertama "Build Up". (ANTARA/Youtube Mnet K-POP/Lia Wanadriani Santosa)
Tangkapan layar penampilan grup beranggotakan Lee Dong-hoon A.C.E, Park Je-up (Jeup) eks IMFACT, Hyukjin eks FAVE1 dan solois Neon menyanyikan lagu balada populer milik grup Brown Eyes berjudul “Don’t Go, Don’t Go" dalam episode pertama "Build Up". (ANTARA/Youtube Mnet K-POP/Lia Wanadriani Santosa)
JAKARTA - Episode pertama program audisi yang akan melahirkan grup vokal pria beranggotakan empat orang, "Build Up: Vocal Boy Group Survival" sudah tayang pada Jumat (26/1) di saluran televisi Mnet dan disiarkan langsung melalui laman YouTube mereka.

Dalam acara yang dipandu aktor Lee Da-hee itu, 40 peserta yang sebagian di antaranya penyanyi idola suatu grup K-pop, aktor musikal dan peserta pelatihan dibagi menjadi empat tipe suara, Allround (12 orang), Soul (10 orang), Power (7 orang) dan Unique (11 orang).

Masing-masing dari mereka kemudian memberi penilaian untuk sesama peserta (Voice Check-in), dengan tiga teratas yakni Lee kwang-seok (V19 dengan 32 suara dari 39 suara) dan Park Jeup (V34 dengan perolehan 28 suara) dan Kang Ha-yoon (V7 dengan perolehan 27 suara).

Selanjutnya, para peserta harus menjalani misi pertama, "Pre-4 Mission", yang membagi mereka menjadi satu grup beranggotakan empat orang. Nantinya masing-masing grup menyanyikan satu dari 10 lagu pilihan yang mewakili berbagai genre musik K-pop.

Dari masing-masing grup akan ditentukan top tier, berdasarkan penilaian juri yaitu Seo Eun-kwang dari BTOB, solois Kim Jae-hwan, Solar dari MAMAMOO, Wendy dari Red Velvet, Baekho dan penyanyi Lee Seok-hoon.

Para peserta kemudian memilih lagu dimulai dari peringkat pertama hasil babak "Voice Check-in".

Setidaknya 12 peserta yang terbagi menjadi tiga grup tampil untuk episode perdana, diawali tim beranggotakan Jay Chang dari ONE PACT, Geonu JUST B, Kang Ha-yoon dan Hong Seon-joon, menyanyikan "IF YOU" milik grup K-pop BIGBANG. Dari grup ini, Jay Chang terpilih sebagai top tier.

Berikutnya, grup beranggotakan Seunghoon CIX, Jang In-tae, Hong Sung-won dan Baein JUST B yang melantukan lagu "Every Moment of You" dari Sung Si-kyung. Dari grup ini, Seunghoon terpilih sebagai top tier, yang sebelumnya hanya memeroleh 7 suara di babak "Voice Check-in atau tiga terbawah.

Selanjutnya kolaborasi empat penyanyi K-pop yakni Lee Dong-hoon A.C.E, Park Je-up (Jeup) eks IMFACT, Hyukjin eks FAVE1 dan solois Neon. Mereka menyanyikan lagu balada populer milik grup Brown Eyes berjudul “Don’t Go, Don’t Go".

"Aku sangat terkejut. Aku rasa kalian bisa melaju ke final," kata Solar yang mendapatkan dukungan dari Kim Jae-hwan.

Para juri untuk pertama kali memberikan tepuk tangan sembari berdiri atas penampilan grup. Mereka kemudian memilih Dong-hun A.C.E sebagai top tier grup itu, mengalahkan Jaeup dan dua peserta lainnya.

Dong-hoon tampak menangis lalu mengaku terkejut atas hasil ini dan mengatakan dirinya belum pernah berada di posisi pertama sebelumnya.

"Jujur aku tidak berharap banyak. Kami bilang 'Bisa debut'. Aku sangat bahagia juri berpikiran sama. Aku merasa luar biasa karena bisa menyanyikan lagu ini tanpa penyesalan," kata dia.

Tim terakhir yang diungkap dalam episode pertama menyanyikan lagu "Breath" dari Park Hyo-sin. Penampilan mereka akan ditayangkan pekan depan.

"Build Up" fokus pada vokal

"Build Up" menambah deretan program audisi bertahan hidup yang diadakan saluran televisi kabel Mnet setidaknya setelah "Produce 101" dan "Boys Planet". Kali ini, mereka berniat menelurkan kuartet pria yang akan aktif selama dua tahun.

Para peserta yang berpartisipasi dalam program ini sebelumnya sudah dikenal publik antara lain mantan personel grup band DAY6 Im Jun-hyeok, Jeonwoong dari AB6IX, Kang Seok-hwa WEi, Geonu dan BAIN JUST B, Park Jeup dan Yeo One PENTAGON.

“Para kontestan tidak pernah gagal membuatku takjub setiap saat,” kata Lee Da-hee seperti disiarkan The Korea Times pada 26 Januari lalu.

Sementara itu, Seo Eun-kwang mengungkapkan dirinya mendapat julukan baru Viper karena ketajamannya dalam menilai.

“Menilai mereka yang berada di bidang yang sama membuatku lebih sensitif dan teliti. Karena aku masih mengambil pelajaran vokal, aku mencoba menilai peserta seketat aku terhadap diriku," kata pemimpin grup BTOB itu.

Di sisi lain, untuk pertama kalinya dalam karirnya, Wendy Red Velvet tampil sebagai juri untuk program audisi ini. Dia mengatakan fokusnya yakni mengevaluasi pesona masing-masing anggota serta keharmonisan tim secara keseluruhan.

Setali tiga uang dengan Wendy, ini juga menjadi pertama kalinya Baekho, Solar, dan Kim Jae-hwan menjadi juri. Bagi Baekho dan Jae-hwan, peserta musim kedua acara audisi "Produce 101" (2017), peran baru ini memiliki makna khusus.

“Sebagai seseorang yang juga berasal dari program audisi, aku dapat memahami dengan baik emosi putus asa para peserta. Jadi aku berusaha untuk menilai dengan tegas dan hangat pada saat yang sama," ujar Jae-hwan.

Sementara itu, pihak Mnet sempat mengungkap kehadiran Seungkwan SEVENTEEN dalam acara melalui foto. Dia tampak fokus saat membuat catatan.Seungkwan yang memikat penggemarnya dengan kemampuan vokal dan penampilannya sebelumnya pernah tampil dalam acara varietas.

Diproduseri Ma Doo-sik, yang dikenal karena perannya dalam acara pencarian bakat "Super Star K," program ini diklaim fokus dengan pendekatan vokal-sentrisnya.

"Banyak program survival atau acara audisi yang menekankan pada penampilan. Tetapi ‘Build Up’ berbeda karena kami fokus 100 persen pada kemampuan vokal peserta," ujar dia.

Senin, 23 Oktober 2023

Kabarkan Mini Album dalam Waktu Dekat, Minority Kembali Luncurkan Single Terbaru Berjudul 'Break The Hate'

Personil Band Hardcore asal Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Minority.
PONTIANAK - Band Hardcore asal Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Minority kembali merilis lagu terbarunya berjudul "Break The Hate."

Lagu ini bercerita tentang sebuah kebencian yang harus diputuskan mata rantai nya. Ketika kita tidak bisa menyuruh orang untuk berhenti membenci, kita mulai semua itu dari kita sendiri untuk tidak membenci.

Ketika kita di benci oleh orang lain dengan atau tanpa sebab, biarkan mereka membenci asalkan kita tidak melakukan hal yang sama seperti mereka, yaitu "membenci". Sebarkan hal yang baik baik dari diri kita buat orang lain akan lebih berguna ketimbang membenci satu sama lain, ujar Regi Putranda, Gitaris Minority dalam siaran persnya, Senin (23/10/2023).

Minority yang diperkuat Irvan Andiokha (Vokal), Regi Putranda (Gitar), Danang Tri Prambudi (Gitar), Reza Fahrevi (Bass) dan Ikhwan Darmawan (Drum) kini sedang mengerjakan project mini album yang akan mereka rilis dalam waktu dekat.

"Adapun jumlah lagu yang akan mereka kemas dalam mini albumnya nanti berjumlah 5 lagu plus 1 intro, Semoga tidak halangan selama proses pengerjaan agar bisa kita realisasikan dalam waktu dekat," ucap Moorel sapaannya.

Moorel berpesan untuk para pendengar dan pelaku musik khususnya Kota Pontianak, selalu support karya apapun yang dibuat oleh pelaku seni di kota kita, Terima kasih.

Single "Break The Hate" sudah bisa kalian dengar melalui platform streaming seperti Spotify, Bandcamp, Deezer, YouTube Music dan platform musik lainnya. (Izr)

Rabu, 11 Oktober 2023

Band Hardcore Punk 'Lemon Djin' Kembali Merilis Single Terbaru Berjudul 'Labirin'

Band Hardcore Punk 'Lemon Djin' Kembali Merilis Single Terbaru Berjudul 'Labirin'.
PONTIANAK - Seperti tak pernah redup, Band Hardcore Punk asal Kota Pontianak, Kalimantan Barat, 'Lemon Djin' kembali melepas lagu terbarunya berjudul 'Labirin' yang di gadang-gadang akan menjadi trek dalam album terbaru mereka.

Pada lagu barunya ini, Lemon Djin ingin menceritakan tentang kehidupan seseorang yang terjerumus terlalu dalam di gemerlapnya dunia narkoba, dan judi online.

Lirik lagu yang terbilang cukup to the point tanpa basa-basi membuat lagu ini semakin catchy didengar, sehingga pesan-pesan yang tersampaikan mudah ditangkap oleh para pendengar.

"Seperti yang tertuang di dalam liriknya Terjebak dalam Gemerlap, Terjatuh di Lubang Hitam, Kepahitan yang mencekam, Tak sadarkan diri," ujar Ezafalen melalui siaran persnya, Selasa (10/10/2023) malam.

Terjatuh, dalam lubang hitam. Terjebak, dalam gemerlap. Terjatuh, dalam lubang hitam. Terjebak, dalam gemerlap ku.

Hasrat yang telah sirna. Membunuh Cakrawala. Memberenggus Lara. Terpuruk tampa arah.

Membawa petaka tanpa cahaya
Seperti tanpa arah. Hasrat yang telah sirna. Membunuh Cakrawala. Memberenggus Lara

Terjatuh, dalam lubang hitam. Terjebak, dalam gemerlap. Terjatuh, dalam lubang hitam. Terjebak, dalam gemerlap ku. Terpuruk tanpa arah.

Sang Basis Lemon Djin itu juga memberi pesan kepada para pendengar dan para pelaku musik agar tetap konsisten untuk bisa melahirkan karya. Menurut mereka, setiap karya memiliki selera dan pemiliknya sendiri.

Band Hardcore Punk yang beranggotakan 5 personil ini terbentuk pada tahun 2013. Beberapa kali bongkar pasang personil. Kini Lemon Djin beranggotakan Denny drum, Adel vokal, Iim lead guitar, Alvian rhythm guitar dan Eza Falen bass. Dan kini Lemon Djin sedang menggarap full album terbarunya.

Single 'Labirin' sudah bisa kalian dengar melalui platform streaming seperti Spotify, Bandcamp, Deezer, YouTube Music dan platform musik lainnya. (Izr)


Rabu, 26 Oktober 2022

Sukses Laksanakan Podcast Bersama Artis Daerah Dilla Sebagai Alumni Atma Jaya Dalam Tema Menemukan Diri

Sukses Laksanakan Podcast Bersama Artis Daerah Dilla Sebagai Alumni Atma Jaya Dalam Tema Menemukan Diri
Sukses Laksanakan Podcast Bersama Artis Daerah Dilla Sebagai Alumni Atma Jaya Dalam Tema Menemukan Diri. (Ho-Fir)
Sanggau - Rabu, 26 Oktober 2022 telah dilaksanakannya podcast bersama Valentina Dilla Riana sebagai narasumber, Dosen Kamsiah Dadi sebagai moderator dan Suster Brigida sebagai host. 

Dilla adalah salah satu alumni angkatan 2018 program studi Pendidikan Keagamaan Katolik.

Diketahui ia lulusan Sarjana Pendidikan, ia tidak hanya mengajar di dunia sekolah maupun gereja melainkan dari Dilla, kita belajar bahwa mengajar dan mengaktualisasikan ilmu yang ia dapat  dengan menjadi seorang jurnalis dan pembisnis.

Menjadi seorang Katekis, kita tidak hanya belajar mengenai Agama tetapi kita bisa menjadi pembawa kabar gembira bagi semua orang yang kita Jumpai dalam perjalanan hidup kita. 

Dilla adalah alumni mahasiswa Pendikkat, angkatan 2018 dan memiliki bakat untuk bernyanyi sejak masih kecil. Walaupun ia sebagai seorang Katekis, ia juga bekerja sebagai seorang Penyanyi, Jurnalis dan Bisnis.

Hadir sebagai media di tengah masyarakat dalam tugas dan pelayanan Dilla. 

"Kami mengucapkan terima kasih banyak untuk saudari Dilla dan Pak Dadi dalam berbagi pengalaman di malam hari ini" ungkap host.

(Yakop/Fir)

Minggu, 16 Oktober 2022

Dukung HUT Pemkab Landak 23, Karolin Laksanakan Lomba Cipta Lagu Landak

Dukung HUT Pemkab Landak 23, Karolin Laksanakan Lomba Cipta Lagu Landak
Dalam rangka perayaan ulang tahun Pemerintahan Kabupaten Landak ke 23 tahun Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa melaksanakan Lomba Cipta Lagu Landak. (Ho-Dekky)

Landak, Kalbar – Dalam rangka perayaan ulang tahun Pemerintahan Kabupaten Landak ke 23 tahun Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa melaksanakan Lomba Cipta Lagu Landak yang diperuntukkan kepada musisi-musisi di Kabupaten Landak.


Kegiatan tersebut berlangsung sejak tanggal 16 September 2022 dan berakhir pada 12 Oktober 2022, dan dilakukan pembagian hadiah pada 15 Oktober 2022 yang bertempat di Cafe Yomi Yomi, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, sabtu (15/10/2022) malam.

Dukung HUT Pemkab Landak 23, Karolin Laksanakan Lomba Cipta Lagu Landak
Dalam rangka perayaan ulang tahun Pemerintahan Kabupaten Landak ke 23 tahun Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa melaksanakan Lomba Cipta Lagu Landak. (Ho-Dekky)

Karolin Margret Natasa mengapresiasi musisi kabupaten landak yang ikut serta dalam Lomba Cipta Lagu Landak sebanyak 38 peserta yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.


"Kalau dulu masih menjabat Bupati tinggal perintahkan dinas saja kebetulan masa jabatan kami sudah selesai, tapi masih ingin untuk merayakan ulang tahun Kabupaten Landak agar terasa meriah, agar ada kebersamaan dan tumbuh rasa cinta terhadap Kabupaten Landak."


"Nah, untuk itu salah satu cara yang paling dapat diterima dari semua lapisan pasti suka dengan seni, salah satunya dengan seni musik ini."


"Tetaoi yang mendaftar dan mengirimkan lagu bagus-bagus semua, ternyata Landak itu menyimpan potensi ekonomi kreatif di bidang seni, selain dari npada itu yang Saya kagum adalah niat para musisi dengan hasil yang sangat profesional," ucap Karolin.

Dukung HUT Pemkab Landak 23, Karolin Laksanakan Lomba Cipta Lagu Landak
Dalam rangka perayaan ulang tahun Pemerintahan Kabupaten Landak ke 23 tahun Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa melaksanakan Lomba Cipta Lagu Landak. (Ho-Dekky)

Dalam kegiatan tersebut Karolin menjelaskan bahwa juara dari Lomba Cipta Lagu Landak akan mendapatkan rekaman gratis dari studio musik Karolin Margret Natasa dan akan dipromosikan melalui akun YouTube dan media sosial Karolin Margret Natasa.


"Pada prinsipnya kita mendukung baik seni tradisional maupun seni modern, mudah-mudahan berawal dari ini kita bisa mempolerkan hasil karya kita, karen zaman sekarang tidak perlu masuk tv untuk bisa terkenal dan viral."


"Untuk para pemenang Kami mohon ijin untuk mempublikasikan hasilnya di YouTube dan medsos Karolin Margret Natasa dan nanti ada surat penyataan terkait hak cipta agar tidak ada kesalahpahaman di kemudian hari, semoga dengan kegiatan ini dapat memacu semakin banyak karya dan kreasi di Kabupaten Landak ini," jelas Karolin.


Karolin berharap Lomba Cipta Lagu Landak dapat merangsang dan mendorong musisi kabupaten landak untuk menciptakan karya-karya mereka dan mampu bersaing dengan musisi di Kalimantan Barat.


"Genrenya juga beragam, ada yang balad, country, ada yang tradisionaldan ada yang dangdut jadi ini luar biasa kreatifnya."


"Jadi Saya senang sekali karena mendapat responyan gluar biasa dari para peserta dan mudah-mudahan tidak berhenti sampai disini, pembinaan kita, perhatian kita dan untuk memejukan dunia kesenian di Kabupaten Landak terutama untuk kelas pop populer juga mempu bersaing dengan kesenian tradisional juga," ungkap Karolin.

Dukung HUT Pemkab Landak 23, Karolin Laksanakan Lomba Cipta Lagu Landak
Dalam rangka perayaan ulang tahun Pemerintahan Kabupaten Landak ke 23 tahun Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa melaksanakan Lomba Cipta Lagu Landak. (Ho-Dekky)

Juara 1 Lomba Cipta Lagu Landak Fransiskus Pance Linus yang menciptakan lagu Cinta Kabupaten Landak mengatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi salah satu wadah bagi musisi di Kabupaten Landak dalam menyalurkan ide dan bakat mereka dalam menciptakan lagu.


"Ini senang sekali ya, karena anak-anak muda harus kreatif dan maka kalau diadakan hal seperti ini menjadi hal yang sangat positif, bukan hanya untuk hari ini saja tetapi untuk tahun-tahun kedepan supaya lebih meriah lagi dan ini juga memberikan motivasi kepada anak-anak muda dapat membangun mereka lebih bersemangat lagi," terang Pance. (Yakop/Dekky)

Sabtu, 27 Agustus 2022

Artis Dilla Segera Luncurkan Lagu Berjudul "Tetap Setia"

Foto: Dilla. 
BorneoTribun Sanggau, Kalbar -- Lagu 'Tetap Setia' karya Firmus segera tayang di chanel youtube sanggar tuah production. Hal ini disampaikan Firmus di Sanggau, Jum'at kemarin (26/8).

Firmus mengatakan, Kali ini lagu nasional yang sekarang di nyanyikan oleh artis ternama daerah Kalimantan Barat Dilla yang sebelumnya buming di lagu "Kubu Raya Menanjak". 

Foto: Dilla. 
Diungkapkan Firmus, bahwa lagu ini diciptakan khusus oleh penciptanya untuk mewakili setiap insan akan pentingnya kesetiaan dalam segala hal, bukan hanya sebatas cinta namun lebih dalam lagi ketika sudah mengarungi bahtera rumah tangga. 

Lagu yang di aransemen ulang oleh Tanco ini di garap di dendang laverna studio di Sanggau. 

Dilla berharap penggemarnya di manapun berada tetap sabar dan setia menunggu tayangnya lagu ini di chanel YouTube sanggar tuah Productions. 

"Sabar dan setia ya nunggu tayang lagu ini, sekarang sedang proses,"ucap Dilla.

Oleh; Firmus

Minggu, 07 Agustus 2022

Girls Generation resmi comeback dengan rilis album "Forever 1"

Girl grup Girls Generation alias SNSD (instagram/_snsd_updates)
Girl grup Girls Generation alias SNSD (instagram/_snsd_updates)

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Girls Generation memperingati hari jadinya yang ke-15 dengan comeback dan merilis album yang diberi judul "Forever 1."

“Forever 1” merupakan album penuh ketujuh grup itu. Perilisan album tersebut menandai proyek Girls Generation sejak LP sebelumnya "Holiday Night" lima tahun lalu.

“Hari ini adalah hari ulang tahun Girls Generation. Sebenarnya, kami telah mendiskusikan comeback sejak kami merayakan ulang tahun ke-14. Tapi kami merasa kami ingin meluncurkan album dengan benar di hari jadi yang ke-15,” kata Sooyoung dikutip dari Korea Times, Minggu.

“Forever 1” memiliki total 10 lagu termasuk singel utamamanya yakni “Forever 1”. Selain itu, album ini juga memiliki lagu lain seperti "Seventeen" dan "Villain," di mana anggota Tiffany dan Sooyoung berpartisipasi dalam penulisan lirik, serta "Lucky Like That," "You Better Run," "Closer" dan "Mood Lamp”.

Girls Generation adalah girl grup K-pop ikonik yang dikenal sebagai "hallyu” atau grup yang berdiri di garis depan ledakan global budaya pop Korea. Grup tersebut juga telah merilis banyak hit, seperti "Into The New World," "Kissing You," "Wah," "Genie," "OH!," The Boys," "I Got a Boy," "Mr.Mr.," "Party" dan "Lion Heart”.

Namun, grup ini mulai hiatus setelah anggota Tiffany, Sooyoung dan Seohyun meninggalkan SM Entertainment pada Oktober 2017. Sejak saat itu, mereka fokus pada berbagai kegiatan individu, termasuk karier sebagai aktor dan solois K-pop.

Oleh sebab itu, comeback Girls Generation ini akan dikenang sebagai peristiwa penting dalam sejarah K-pop karena menandai berakhirnya masa hiatus grup yang diperpanjang.

“‘Lucky Like That' adalah lagu pertama yang kami rekam untuk album ini, dan saya adalah anggota terakhir yang merekamnya. Mendengarkan suara teman-teman band saya setelah waktu yang lama, saya tiba-tiba menjadi emosional," kenang YoonA.

Di sisi lain, Sooyoung mengatakan dia tidak menyadari betapa berharganya waktu yang dia miliki dengan teman satu bandnya, sebelum reuni.

“Sebelumnya, kami semua berada di agensi yang sama, jadi kami punya banyak waktu untuk bermain bersama kapan pun kami mau. Tapi sekarang, karena kami fokus pada aktivitas individu, waktu kami berkumpul bersama terasa sangat berharga," ujarnya.

Ketika ditanya tentang rahasia umur panjang band, Taeyeon berkata, "Sejujurnya, tidak mudah untuk mengumpulkan pendapat dari delapan wanita, tetapi kesamaan dalam pikiran mereka adalah bahwa mereka mencintai band. memiliki tujuan yang sama adalah apa yang membawa kami sejauh ini."

Album “Forever 1” dijadwalkan akan rilis fisik pada hari Senin 8 Agustus besok.

(LM/ANT)

Kamis, 21 April 2022

14 Musik Tradisional Indonesia Beserta Daerah Asalnya

14 Musik Tradisional Beserta Daerah Asalnya
14 Musik Tradisional Beserta Daerah Asalnya.


BorneoTribun, Jakarta -- Musik tradisional adalah musik yang hadir dalam sebuah masyarakat dan diwariskan secara turun temurun.


Kata musik berasal dari bahasa Yunani, yaitu mousike yang diambil dari nama dewa yang terkenal dalam mitologi Yunani Kuno, yakni Mousa. Dewa yang memimpin seni dan ilmu. Rabu, (20/4/2022).


Sedangkan kata tradisional berasal dari bahasa Latin, yaitu traditio yang artinya suatu kebiasaan masyarakat yang dilakukan secara turun temurun.


14 Musik dan Alat Tradisional Indonesia Beserta Daerah Asalnya

Berdasarkan pengertian dua kata di atas, musik tradisional dapat diartikan seni musik dalam masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun.


Musik tradisional nusantara merupakan musik yang berkembang di wilayah nusantara dan memiliki ciri ke-Indonesiaan, baik dalam bahasa maupun gaya melodinya.


Berikut ini beberapa contoh musik tradisional nusantara beserta daerah asalnya:


1. Gambang Kromong dari Betawi.

Awalnya musik tradisional gambang kromong menggunakan nada pentatonis (lima nada) dan alat-alat musik Tiongkok.


Namun sekarang telah berkembang dengan memasukkan unsur-unsur alat musik modern. Lagu-lagunya dinyanyikan oleh pasangan pria dan wanita, yang isinya bersifat sindiran jenaka.


2. Keroncong dari Jakarta.

Musik tradisional ini sebenarnya warisan atau setidaknya pengaruh jejak keberadaan bangsa Portugis.


Namun oleh para pemusik bangsa Indonesia dikembangkan dengan memasukkan unsur-unsur alat musik tradisional misalnya gamelan, maka jadilah langgam Jawa.


3. Gong Luang dari Bali.

Musik tradisional ini hampir mirip gendhing Jawa, karena jenis alat musik dan nada suaranya serupa meskipun tidak sama. Citarasa gong luang lebih meriah dibanding gendhing Jawa.


4. Karang Dodou dari Kalimantan Timur.

Musik tradisional ini tergolong musik tradisi yang digunakan dalam upacara adat kelahiran, yaitu untuk mengiringi pembacaan mantra-mantra saat pemberian nama bayi.


5. Angklung Buhun dari Kanekes di Jawa Barat.

Musik tradisional ini juga tergolong musik tradisi masyarakat Baduy yang dimainkan untuk mengiringi tarian musim tanam.


6. Tabuh Salimpat dari Jambi.

Musik tradisional ini menggunakan kerenceng, gambus dan rebana.


7. Huda dari Minangkabau.

Musik tradisional bernuansa Islami ini unik, karena terdiri dari tiga jenis musik serupa namun berlainan, termasuk di dalamnya Salaulaik Dulang. Salaulaik merupakan musik asli Tanah Minang.


8. Kombi dari Papua.

Musik tradisional bersuara gendang ini tidak menggunakan tifa, melainkan bambu berlobang yang diberi tali sayatan rotan. Dari arti katanya sebenarnya alat musik petik, namun cara memainkannya ditepuk.


Musik tradisional ini digunakan untuk hiburan dan upacara adat.


9. Cilokak dari Lombok.

Musik tradisional ini menggunakan beberapa alat musik, antara lain drum, biola, seruling, gambus, gong, dan lain-lain.


10. Krumpyung dari Yogyakarta/Jawa Tengah.

Musik tradisional ini menggunakan alat musik dari bambu, yaitu semacam angklung yang nada suaranya seperti gambang dan gong bumbung tiup. Krumpyung dimainkan bersama musik tradisional lainnya yaitu gejog lesung.


Gejog lesung adalah suara menumbuk padi berirama, biasa untuk mengiringi nyanyian vokal berupa tembang-tembang. Di Banyuwangi musik alat pertanian ini disebut gedongan.


11. Sasando dari Rote.

Musik petik tradisional ini unik. Meskipun berasal dari daerah Indonesia Timur nadanya bercorak salendro dan pelog mirip kecapi Sunda dan siter Jawa.


12. Painting dari Kalimantan Selatan.

Musik tradisional ini menggunakan alat utama alat petik dan dilengkapi dengan alat-alat musik lainnya, seperti babaun, agung, marakas dan talinting.


13. Tingkilan dari Kalimantan Timur.

Musik tradisional ini menggunakan alat utama gambus, ketipung, dan biola. Musik tradisional ini digunakan untuk mengiringi tarian, untuk mengiringi nyanyian hiburan maupu upacara-upacara.


14. Gaghahanggase dari Sangihe Talaud.

Musik tradisional ini terdiri beberapa alat musik tradisional setempat, di antaranya alat musik bambu, tambur, karoncongan, dan lain-lain. Gaghahanggase untuk mengiringi nyanyian vokal.


(YK/HRM)

Minggu, 22 Agustus 2021

Cintai Budaya Daerah, Sanggar Humaniora Kodim Sintang Ikuti Lomba Lagu Daerah

Cintai Budaya Daerah, Sanggar Humaniora Kodim Sintang Ikuti Lomba Lagu Daerah
Cintai Budaya Daerah, Sanggar Humaniora Kodim Sintang Ikuti Lomba Lagu Daerah. 

BORNEOTRIBUN SINTANG, KALBAR -- Sebagai generasi muda di era globalisasi atau yang istilah kerennya "Zaman Now", tak membuat Bastian Agrinitus anggota Sanggar Humaniora untuk melupakan Budaya Daerahnya, terbukti dengan dirinya mengikuti lomba lagu daerah mewakili Sanggar Humaniora Kodim Sintang, Sabtu (21/08/2021).

Bertempat di Studio Humaniora, Bastian Agrinitus yang merupakan siswa kelas X MIPA SMA N 3 Sintang ini merekam suaranya untuk dilombakan di tingkat Nasional dengan menyanyikan 2 buah lagu, diantara Lagu Dayak Apang Semangai dan Barenyah.

Dibantu oleh Serka Adhit, selaku anggota Pendim Sintang, Agrinitus merekam sekaligus membuat video yang nantinya akan dikirim ke panitia lomba lagu daerah.

Baatian Agrinitus mengaku, motivasinya mengikuti lomba yaitu ingin menumbuhkan sikap cinta budaya terutama pada budaya Dayak, melestarikannya, mengenalkan dan mengembangkannya sebagai generasi muda yang Berbudaya.

"Semoga nantinya bisa mendapatkan hasil yang optimal, sehingga bisa membanggakan Sanggar Humaniora dan masyarakat Sintang pada umumnya", Pungkas remaja yang tinggal di Gg Sejati, Lintas Melawi Sintang ini.

HMS/ERIK.P

Senin, 22 Maret 2021

Dengan Belajar Bermusik, Sekelompok orang muda Yazidi hilangkan rasa Bosan dan Frustrasi

Dengan Belajar Bermusik, Sekelompok orang muda Yazidi hilangkan rasa Bosan dan Frustrasi
Yazidi muda dan wanita Muslim berlatih lagu tradisional Kurdi diiringi oleh Daf, drum kerangka Kurdi besar, di sebuah pusat komunitas di Dahuk, Irak, pada 25 Juni 2019. (Foto: AFP/Safin Hamed)

BorneoTribun Internasional -- Sekelompok orang muda Yazidi mengatasi perasaan bosan dan frustrasi mereka karena lockdown dan penutupan sekolah dengan cara belajar bermusik.

Mereka membentuk sebuah band di kamp orang-orang telantar di Irak Utara, dan menamai band mereka itu Sinjar.

Sinjar sendiri adalah tempat asal para anggota band tersebut. Daerah itu dikenal sebagai tempat tinggal warga agama minoritas Yazidi. Kaum minoritas ini mengalami penyiksaan yang brutal dari kelompok ISIS sewaktu kelompok tersebut menyerbu daerah itu pada tahun 2014.

Para anggota band itu menyanyikan lagu-lagu cinta yang mewakili budaya Kurdi dan Yazidi.

Mereka baru membentuk band itu pada November lalu sewaktu sekolah-sekolah ditutup karena wabah virus corona.

"Kami membentuk kelompok ini bagi para penghuni kamp karena sekolah-sekolah ditutup akibat virus corona. Banyak di antara para anggota band itu merasa tertekan dan ini memengaruhi situasi kejiwaan mereka. Kami membentuk band ini untuk memberi semacam kenyamanan bagi orang-orang itu, dan pada saat bersamaan, mengajari mereka sesuatu yang baik," kata pelatih musik mereka, Qawwal Hajji.

Para anggota band itu kebanyakan adalah anak-anak yatim piatu Yazidi dan penyintas yang lolos dari penahanan ISIS di Irak dan Suriah.

Kaum perempuan dan lelaki muda itu juga menampilkan tari-tarian tradisional, dan mereka berpartisipasi dalam beberapa acara musik kecil di kamp-kamp pengungsi yang menampung warga Yazidi di Dohuk, wilayah Kurdi Irak.

“Kami marah karena kami tinggal di tenda-tenda dalam kamp. Tetapi setelah bergabung dengan kursus ini, dan dengan dukungan dari para guru, Qawwal dan Raed, kami belajar banyak hal dan ini menggembirakan. Kami belajar musik dan seni. Berada di sini benar-benar menyenangkan," kataDhikra Hussein, seorang pengungsi Yazidi asal Sinjar.

"Kami telah belajar banyak hal setelah bergabung dengan band ini. Kami juga menambah teman baru di sini," tambahpengungsi Yazidi lainnya yang berasal dari Sinjar, Randa Ali.

Proyek band ini didanai oleh manajemen kamp Sharia, kegubernuran Dohuk dan Sinjar Organization for Social Development, SOSD, atau Organisasi Sinjar untuk Pembangunan Sosial, yang menyediakan tempat untuk berlatih bagi band tersebut, berikut alat-alat musiknya.

Sebagian besar warga Yazidi, yang trauma oleh pembunuhan massal dan perbudakan yang dilakukan ISIS terhadap mereka, telah lari meninggalkan kampung halaman mereka di Irak Utara.

ISIS memerintah di beberapa bagian wilayah di Irak Utara dari tahun 2014 hingga 2017.

Para ekstremis itu tidak dapat menerima kehadiran agama lain dan berusaha menghabisi Yazidi, minoritas agama dengan keyakinan yang membedakan mereka dari Muslim dan umat Kristen di kawasan tersebut. [uh/ab]

Oleh: VOA Indonesia

Kamis, 18 Maret 2021

Beyoncé Mengukir Sejarah dalam Grammy Awards 2021

Beyoncé Mengukir Sejarah dalam Grammy Awards 2021
Beyonce memenangkan Grammy untuk penampilan R&B Terbaik untuk "Black Parade" dalam tangkapan layar yang diambil dari video Penghargaan Grammy Tahunan ke-63 di Los Angeles, California, AS, 14 Maret 2021. (Foto: CBS via REUTERS)

BorneoTribun Jakarta -- Acara tahunan Grammy Awards ke-63 banyak mencatat sejarah. Karena pandemi, banyak artis dan presenter mengenakan masker, menjalankan protokol kesehatan, dan menjaga jarak, di lokasi acara tersebut, Los Angeles Convention Center. Beyonce mencatat sejarah lain karena memenangkan Grammy ke-28, menjadikannya perempuan paling banyak meraih hadiah itu dalam sejarah Grammy. Dan Taylor Swift menorehkan sejarah sebagai perempuan pertama yang tiga kali memenangkan album terbaik.

Salah satu Grammy yang dibawa pulang Beyonce adalah lagu kolaborasinya bersama Megan Thee Stallion, lagu rap terbaik berjudul "Savage." Megan Thee Stallion menerima penghargaan itu beberapa menit setelah penampilannya yang memukau dengan membawakan hits "W.A.P." bersama Cardi B. Stallion memuji semua nominator sembari mengatakan, "Musik sangat membantu banyak dari kita melewati pandemi."

Megan, yang sebelumnya dinobatkan sebagai artis pendatang baru terbaik, berterima kasih kepada Beyonce atas perannya dalam lagu tersebut. Ia mengemukakan, "Ketika kecil, saya ingin menjadi penyanyi seperti Beyonce tetapi untuk rap."

Beyoncé dengan cepat menanggapi. Ia meraih mikrofon dan mengatakan, "Saya ingin menyatakan rasa sayang saya kepada Megan." Ia menambahkan, "Saya sangat menghormati" dan berterima kasih kepada Megan karena telah mengajak saya untuk berkontribusi dalam lagu tersebut.

Trevor Noah, kiri, dan pembawa acara Ringo Starr tampil di atas panggung di Grammy Awards tahunan ke-63 di Los Angeles Convention Center pada hari Minggu, 14 Maret 2021. (Foto: AP/Chris Pizzello)

Bruno Mars memuji Little Richard, Lionel Richie menyampaikan rasa hormat kepada Kenny Rogers, dan Brandi Carlile memberi penghormatan kepada John Prine dalam segmen in memoriam yang menampilkan daftar sangat panjang berisi nama-nama musisi atau penyanyi yang meninggal setelah setahun pandemi virus corona.

Mars, bersama Anderson Paak, membawakan lagu "Good Golly Miss Molly" milik Little Richard. Richie menyanyikan "Lady," lagu balada yang ia tulis tetapi dipopulerkan Rogers. Mengakhiri lagu tersebut, Richie mengatakan, "Saya merindukanmu Kenny." Carlile menyanyikan "I Remember Everything" untuk Prine, salah satu artis yang meninggal pada tahun 2020 karena virus corona, bersama Charley Pride, K.T. Oslin, Adam Schlesiner, Trini Lopez dan banyak penyanyi lainnya. Pertunjukan itu diselingi potongan nama dan foto wajah-wajah mereka yang telah tiada.

Pembawa acara Trevor Noah memperkenalkan segmen itu dengan memberitahu pemirsa bahwa mereka dapat melihat nama-nama dari hampir 1.000 orang dalam industri musik yang meninggal tahun lalu pada website Grammy. Brittany Howard, dilatarbelakangi iringan piano oleh Chris Martin, mengakhiri segmen penghormatan itu dengan versi yang menggugah dari pertunjukan musik Broadway, "You'll Never Walk Alone."

Keadilan sosial menjadi tema malam penyerahan hadiah Grammy pada Senin pagi, 15 Maret,"I Can't Breathe" lagu yang dibawakan H.E.R - tanggapan atas kematian George Floyd - memenangkan lagu terbaik sepanjang tahun dalam Grammy Awards ke-63. Ketika menerima penghargaan itu, H.E.R mengungkapkan, "Saya tidak pernah begitu bangga menjadi seorang seniman. Kami menulis lagu ini melalui FaceTime. Saya tidak membayangkan bahwa ketakutan dan rasa sakit saya akan berubah menjadi dampak dan mungkin akan berubah menjadi perubahan." [mg/ka]

Oleh: VOA Indonesia

Penjualan Piano Tradisional Inggris Meningkat di Masa Pandemi

Penjualan Piano Tradisional Inggris Meningkat di Masa Pandemi
Proses pembuatan piano tradisional Inggris di Cavendish Pianos. (Photo: Facebook/Cavendish Pianos)

BorneoTribun - Perusahaan pembuat piano tradisional terakhir di Inggris mendapati ada kenaikan penjualan produk mereka padasaat banyak orang terpaksa tinggal di rumah semasa pandemi virus corona.

Para pegawai di Cavendish Pianos di Yorkshire kini berharap tradisi pembuatan piano selama 200 tahun itu akan mampu bertahan untuk diwariskan kepada generasi berikutnya.

Piano model Chatsworth dengan kayu oak lokal produksi Cavendish Pianos. (Photo: Facebook/Cavendish Pianos)

Dari seluruh hobi yang dapat kembali atau mulai dilakukan saat lockdown atau penutupan wilayah, bermain piano adalah pilihan yang sangat tepat bagi mereka yang harus tinggal di rumah.

Lonjakan jumlah orang yang memainkan tuts-tuts yang terbuat dari gading itu padamasa pandemi virus corona telah menyebabkan naiknya penjualan piano.

Permintaan akan piano turun ke tingkat yang begitu rendahnya sebelum masa pandemi, membuat Cavendish Pianos di Yorkshire menjadi pabrik piano tradisional terakhir di Inggris. Sebelumnya terdapat lebih dari 350 pabrik piano di Inggris.

Seorang pegawai tengah memperagakan pembuatan piano tradisional di Cavendish Piano. (Foto: Facebook/Cavendish Piano)

Direktur pengelola Cavendish Pianos, Adam Cox, mengatakan pentingnya mempertahankan keahlian membuat piano.

"Ada banyak pekerjaan yang dilakukan untuk membuat sebuah piano di mana Anda tidak dapat melakukannya hanya dengan mengukur, Anda harus melakukannya dengan perasaan, dengan sentuhan. Dan itu adalah keahliandalam membuat piano atau benar-benar seni pembuatan piano. Tradisi selama 200 tahun dan pengetahuan selama 200 tahun. Tragis sekali jika keahlian ini hilang selamanya," komentarnya.

Pembuatan piano itu dilakukan di bekas lumbung yang telah direnovasi. Di sanalah sebuah tim kecil pekerja berupaya untuk terus menghidupkan keahlian membuat piano.

Setiap piano dibuat secara manual, dipasangi 230 senar khusus untuk menghasilkan nada Inggris yang unik dan membutuhkan waktu lima bulan untuk menyelesaikannya.

"Saya berada di sini kurang dari setahun dan saya kira ini adalah piano ketiga yang senarnya saya pasang, walaupun saya telah ikut ambil bagian dalam lima atau enam tahap produksi yang berbeda. Benar-benar menakjubkan melihat pembuatannya dari awal hingga selesai," kata Felix Dombay-Walker, pekerja magang di Cavendish Pianos.

Setelah selesai dibuat dan dipasangi senar secara manual, piano itu dihubungkan ke sebuah alat yang disebut “the basher” atau pemukul. Alat itu akan mengetuk tuts secara bersamaan, selama lebih dari 5.000 kali.

Jamie Cullum, penyanyi jazz pop terkenal di dunia sekaligus salah seorang pianis terkenal di Inggris, bertemu dengan tim pembuat piano di Cavendish Pianos dan menggambarkan mereka sebagai “seniman”.

"Anda menyatu dengan rasa musik di sebuah instrumen yang terbuat dari kayu, logam dan lainnya. Ini adalah instrumen mekanis buatan manusia yang indah," jelasnya.

Berkat gaya hidup yang berbeda selama pandemi, tampaknya keahlian pembuatan piano tradisional Inggris yang sudah tua itu, akan mampu bertahan. [lj/uh]

Oleh: VOA Indonesia

Kamis, 08 Oktober 2020

Gitaris legendaris Eddie Van Halen Tutup Usia

Gitaris legendaris Eddie Van Halen Tutup Usia
Eddie Van Halen saat tampil di Ak-Chin Pavillion di Phoenix, Arizona, 28 September 2015.


BorneoTribun - Gitaris legendaris, Eddie Van Halen, yang ikut membentuk grup band rock terkenal Van Halen, meninggal pada Selasa (6/10/2020) dalam usia 65 tahun, setelah lama menderita kanker.


"Saya tidak percaya harus menulis ini, tetapi ayah saya Edward Lodewijk Van Halen, kalah dalam pertempuran panjang dan sulit melawan kanker pagi ini," kata putranya, Wolfgang Van Halen di Twitter, Selasa (6/10).


“Ia seorang ayah terbaik. Setiap waktu yang saya luangkan dengannya di atas dan di luar panggung sangat berharga."


Wolfgang Van Halen melakukan tur sebagai pemain bass dalam beberapa tahun terakhir di grup Van Halen, sebuah grup band terkenal dengan lagu-lagu seperti "Panama," "Jump," dan "Ain't Talking About Love."


Eddie Van Halen juga memainkan gitar dalam lagu mega hit penyanyi pop Michael Jackson “Beat It.”


Eddie yang lahir di Belanda dan saudara laki-lakinya, Alex, pemain drum, membentuk grup Van Halen awal 1970-an. Album perdana berjudul nama grup mereka diluncurkan pada 1978. (YK/VOA)

Rabu, 02 September 2020

3 Biduan Asal Amerika Nyanyi Dangdut, Keroncong, dan Nyinden, Rindu Nongkrong di Kampung

Seniman AS, Hannah Standiford, Andrea Decker, Megan O'Donoghue, yang cinta Indonesia (Dok: pribadi)


BORNEOTRIBUN -- Amerika Serikat yang memiliki jumlah populasi terbesar ketiga di dunia, dikenal sebagai tempat pertemuan budaya yang beraneka ragam, termasuk budaya kesenian Indonesia. 


Salah satu instrumen dalam kesenian Indonesia, seperti gamelan, ini banyak dipelajari di berbagai institusi dan universitas ternama Amerika, seperti Wesleyan, University of California, Berkeley, Cornell, Yale, dan Harvard. Andrew McGraw, dosen Etnomusikologi di University of Richmond, Virginia, bahkan menyebut, “gamelan menjadi satu tanda atau simbol eksklusif” dari sebuah kampus di Amerika.

Gamelan Bali Ragakusuma arahan Andrew McGraw di Richmond, Virginia (foto/dok: Andrew McGraw)


Tidak mengherankan kini semakin banyak warga Amerika yang bukan keturunan Indonesia, mahir bermain gamelan, pandai menarikan tarian tradisional Indonesia, bisa menyanyi keroncong, atau bahkan menyinden. 


Keunikan Vokal Sinden


Seniman, sekaligus guru musik dan vokal asal Amerika, Megan Colleen O’Donoghue di Santa Cruz, California adalah salah satunya. Sejak mengenal gamelan Jawa saat kuliah di Cornish College of the Arts di Seattle, Amerika Serikat, Megan jatuh cinta dengan kebudayaan Indonesia. 


“Sebenarnya saya ambil jurusan lagu seriosa, tetapi ada gamelan dan saya jadi tertarik sekali, terus saya gabung di sana,” cerita Megan yang sangat fasih berbahasa Indonesia, kepada VOA belum lama ini.

Seniman AS, Megan O'Donoghue yang mahir menyinden (Dok: Megan O'Donoghue)


Setelah lulus kuliah, tahun 2008 Megan meraih beasiswa Darmasiswa dari pemerintah Indonesia, untuk mempelajari karawitan, khususnya kesenian sinden Jawa, di Institut Seni Indonesia di Surakarta, Jawa Tengah. Megan mengaku terpukau akan keunikan suara vokal sinden. 


“Tekniknya kok nggak seperti yang aku pernah dengar. Kalau aku dengar agak seperti suara hidung, pertama kali. Karena saya suka sekali belajar teknik vokal, kalau saya dengar suara baru saya pasti penasaran. Saya dengar suara sinden langsung, ‘wow, ini kok beda dari yang lain,’” ujar penggemar gado-gado dan pecel ini.

Seniman AS, Megan O'Donoghue yang mahir menyinden (Dok: Megan O'Donoghue)


Setelah terjun lebih dalam ke dunia sinden, ia berkesempatan memamerkan kemahirannya dengan mengadakan pementasan bersama kelompok wayang lokal di berbagai acara, bahkan sempat tampil di layar kaca.


“Beruntung sekali dulu saya kemana-mana di Indonesia. Ke Kalimantan, Sumatra, pasti ke Jawa, ya, karena tinggalnya di sana. Tapi di Jawa Timur yang paling ramai. Di Bali, Jakarta, ya keliling terus pokoknya,” kenang penyanyi yang pernah berkolaborasi dengan penyanyi legendaris Titiek Puspa dan kelompok Sheila on 7 ini.


Selama lima tahun tinggal di Indonesia, perempuan kelahiran tahun 1984 ini menggunakan kesempatan tersebut untuk juga mendalami kesenian wayang dan gamelan. 


“Saya orangnya penasaran. Kalau saya tertarik dengan sesuatu, saya pasti mau masuk sampai dalam ya. Jadi saya orangnya totalitas banget. Mungkin karena benar-benar beda, dengan budaya saya. Kalau sudah mencicip nggak bisa berhenti, kalau sudah belajar tentang budaya Indonesia, semua orang pasti langsung jatuh cinta, itu otomatis menurut saya,” ujar penggemar lagu-lagu dangdut dari Rhoma Irama dan Elvy Sukaesih ini.


Menurut Megan, kesenian Indonesia, khususnya Jawa, memiliki keunikan tersendiri.


“Halus sekali. Ada arti tapi sangat dalam. Kalau menurut saya tidak lebay begitu, loh. Tapi kehalusannya dalam banget," katanya


Ikut pentas keliling membuatnya lebih banyak belajar mengenai tradisi adat Jawa. Salah satu yang paling berkesan adalah ketika mengikuti ritual adat Malam 1 Suro, yang menurutnya “sangat menarik.”


Dangdut Koplo "Bikin Goyang"


Alunan musik karawitan membuat Andrea Decker jatuh cinta seketika dengan Indonesia dan kebudayaannya. Kecintaannya berlanjut saat ia melakukan penelitian mengenai musik popular Indonesia, hingga pada akhirnya pada tahun 2017 ia langsung berkunjung ke Surabaya. Siapa yang menyangka jika irama musik dangdut lantas memikatnya.


“Saya betul-betul jatuh cinta dengan musik dangdut, karena beberapa hal. Kalau dangdut klasik, saya tertarik dengan cengkoknya dan cara bernyanyi. Itu menurut saya susah sekali. Kalau dangdut koplo, saya suka iramanya, itu enak bikin goyang,” jelas penyanyi yang tengah menyelesaikan studi S3-nya di University of California di Riverside, California, AS ini, kepada VOA.


Selama satu tahun tinggal di Indonesia, Andrea kerap berkeliling untuk bernyanyi bersama kelompok dangdut Koplo, sambil melakukan penelitian di beberapa stasiun televisi di Indonesia. 


Selain dangdut, Andrea juga belajar bermain gamelan dan menyinden, yang menurutnya lebih cocok dengan suaranya. Ia bahkan sempat tampil di berbagai acara untuk menunjukkan kebolehannya dalam bernyanyi. 


Jika disuruh memilih, Andrea mengaku lebih menikmati suasana acara dangdut, yang menurutnya lebih santai. Terlebih lagi ketika melihat orang-orang yang bergoyang mengikuti irama dangdut dan “mendengar musik itu dengan seluruh jiwa.”


“Saya tahu, tentu saja ada sedikit stigma tentang dangdut, bahwa itu musik kampungan. Tapi menurut saya, itu musik yang unik dan hebat, yang perlu keterampilan yang luar biasa. Karena itu seharusnya masyarakat Indonesia bangga pada musik itu,” ujar Andrea yang juga fasih berbahasa Indonesia.


Kecintaannya pada budaya Indonesia berlanjut setelah ia kembali ke Amerika, di mana ia bergabung dengan kelompok gamelan Jawa di kampusnya. Ia bahkan kerap mengajarkannya kepada para mahasiswa lain.


Bangkitkan Keroncong di Amerika


Yang juga berhasil menarik perhatian warga Amerika adalah musik keroncong, yang kini ditekuni oleh Hannah Standiford, mahasiswa S3 jurusan Etnomusikologi di universitas Pittsburgh di Amerika Serikat. 


Semua ini berawal ketika ia mendapat beasiswa Darmasiswa dari pemerintah Indonesia untuk mendalami gamelan di Institut Seni Indonesia di Solo, tahun 2014 lalu. Namun, alunan musik keroncong berhasil memenangkan hatinya.


“Waktu itu saya tahu tentan keroncong, tapi belum mengalami langsung. Dan saya datang ke satu latihan, dan semua duduk lesehan, santai dan musiknya enak sekali. Dan saya paling suka mungkin Langgeng Jawa keroncong,” jelas Hannah.


Tantangan, ujar Hannah, adalah saat mempelajari pelafalan bahasa Jawa dan cengkok keroncong yang unik. 


“Yang paling susah yaitu bahasa Jowo, karena saya belum lancar bahasa Jowo, jadi untuk pronounciation masih susah dan cengkoknya masih lebih susah daripada cengkok keroncong asli, Langgeng keroncong,” kenang penggemar penyanyi keroncong legendaris Waldjinah dan Endah Laras ini.


Sekembalinya ke Amerika, Hannah lalu mengajak teman-temannya yang adalah warga lokal Amerika, untuk membentuk kelompok Orkes Keroncong Rumput, yang kerap tampil berbagai kota.

Hannah Standiford (ke-4 dari kiri) bersama teman-teman Orkes Keroncong Rumput di AS (dok: Hannah Standiford)


“Kami mencampur musik rakyat Amerika, musik rakyat Inggris, juga dengan musik keroncong. Kami suka mencampur gaya-gaya,” kata Hannah yang dulu juga pernah belajar menajadi sinden.


Namun, karena pandemi COVID-19, seluruh latihan dan acara dilakukan secara daring. Mereka bahkan mengajak para seniman di Indonesia untuk berkolaborasi dengan mereka melalui video.


Tiga Biduan AS Nyanyi Dangdut, Keroncong, dan Nyinden “Orang Indonesia Sangat Ramah”


Indonesia telah meninggalkan kesan yang begitu dalam di hati ketiga seniman ini. 


“Di Indonesia orang sangat baik, tidak usah buru-buru, selalu ada waktu untuk ngobrol, untuk membantu,” ujar Hannah.


“Di Indonesia, di mana pun orang-orang pasti ramah sekali. Hospitality-nya sangat bagus, disuruh makan, disuruh istirahat. Pokoknya orang Indonesia sangat ramah sekali,” kata Megan.


“Saya sangat ingin kembali ke Indonesia supaya bisa nongkrong lagi bersama teman-teman sekampung,” ucap Andrea.


Alunan musik tradisional yang berbeda memang telah berhasil memikat para seniman asal Amerika ini. Namun, pada akhirnya, kebudayaan dan keramahan warganyalah yang telah membuat mereka jatuh cinta pada Indonesia.


Sumber: www.voaindonesia.com

Penyanyi Akon Lanjutkan Rencana Bangun Kota Futuristis di Senegal

 

Penyanyi Akon Lanjutkan Rencana Bangun Kota Futuristis di Senegal


BORNEOTRIBUN -- Penyanyi Amerika Akon mengatakan akan melanjutkan rencananya untuk mulai membangun kota futuristis Akon City yang berbiaya enam miliar dolar di Senegal tahun depan.


Pada hari Senin (08/31), Akon bersama pejabat pemerintah Senegal mengunjungi lokasi proyek pembangunan itu di daerah pedesaan Mbodienne, jauh di luar ibu kota Dakar. 


Penyanyi yang nama aslinya Aliuane Thiam ini, mengatakan, ia melihat kota Akon akan menjadi permulaan masa depan Afrika, yang dilengkapi dengan teknologi terbaru, mata uang kripto.


Akon, putra pasangan Senegal yang menghabiskan masa kecilnya di negara di Afrika Barat itu, juga berharap proyek Akon City akan menyediakan lapangan pekerjaan yang sangat dibutuhkan warga Senegal dan menjadi tempat berlindung warga kulit hitam Amerika dan lainnya yang menghadapi masalah rasial.


Proyek Akon, yang diumumkan kali pertama dua tahun lalu, telah membuatnya disukai pihak berwenang Senegal, yang memujinya karena ia berinvestasi di Afrika pada saat pariwisata global sedang tidak menentu.


Akon mengungkapkan bahwa idenya tentang kota Akon sudah ada sebelum film blockbuster Black Panther muncul, namun ia menyamakan kotanya itu sebagai “Wakanda sungguhan”. Wakanda adalah kota fiksi dalam film tersebut yang digambarkan memiliki teknologi maju.


Sumber: www.voaindonesia.com

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno