BORNEOTRIBUN --- Pandemi Corona Covid-19 tak menyurutkan Ducati untuk merilis motor barunya.
Melalui sebuah peluncuran secara virtual, pabrikan asal Italia itu meluncurkan Ducati Streetfighter V4.
Menurut jadwal peluncuran Streetfighter V4, seharusnya dilakukan di Spanyol. Seperti kita ketahui, pemerintah Italia mengambil keputusan untuk menghentikan seluruh aktivitas warganya karena kondisi darurat wabah Covid-19.
Mereka diwajibkan agar tetap berada di rumah. Begitu pula dengan negeri Matador yang menutup perbatasan, agar tidak ada orang yang masuk atau keluar dari negaranya.
Dalam video berdurasi 21 menit, ada tiga orang yang berbicara di depan kamera. Opening dilakukan oleh Giulio Fabbri, Product Communication Manager Ducati.
Pertama ia menjelaskan alasan mengapa peluncuran ini dilakukan di sosial media. Selanjutnya menerangkan sedikit mengenai naked bike terbaru dari Ducati.
Lalu Jeremy Faraud, Designer Ducati. Ia membicarakan desain motor tercanggih yang pernah dibuat dan apa yang mengilhami timnya ketika menciptakan Streetfighter.
Pria yang pernah bekerja di Honda Eropa ini juga mengatakan, kalau cita rasa berkendara dan kemampuannya serupa dengan Panigale V4.
Kemudian ada Alessandro Valia sebagai Rider Test. Tentunya ia memberikan gambaran mengenai spesifikasi dari sudut pandang teknis si kuda besi telanjang.
Apalagi sudah melakukan uji coba di salah satu sirkuit di negeri Pizza. Menurutnya, Streetfighter punya ciri khas yang sama dengan Panigale V4.
Sama-sama canggih dan aerodinamis. Mereka bertiga melakukan presentasi di dalam rumah masing-masing.
Sebelum merilis Streetfighter V4 ke hadapan publik, Giulio Malagoli, Product Marketing Director pernah mengatakan, kalau konsep membangun motor ini berawal dari ide untuk membuat kuda besi tercepat yang bisa digunakan dalam trek maupun jalan terbuka.
"Ducati Streetfighter V4 memiliki jiwa ganda, berkinerja tinggi di lintasan, tetap piawai di jalan terbuka.
Performa mesin yang mulus di putaran rendah dan bisa dipacu hingga jatung berdebar kencang," katanya, dikutip dari Riders.drivemag.
Melihat desainnya seolah menyatukan aura agresif dalam kemewahan. Bagian depan mengingatkan Panigale V4. Bentuknya yang minimalis dengan lampu berteknologi full LED, menyeringai bagai "senyum joker" dalam karakter komik. Desain DRL dengan model "V" menjadi ciri khas jajaran motor sport Ducati.
Garis tangki bahan bakar dan ekor menyerupai superbike. Tetapi desain rangka dan mesin dibuat untuk menunjang tampilan naked bike yang luar biasa.
Fitur teknis aerodinamisnya seperti mengekstraksi udara yang terinspirasi mobil Formula1.
Bisa dilihat dari sematan sayap biplane yang terdapat pada tiap sisi fairing. Jika Panigale V4 dibekali satu set sayap (winglet monoplane), maka Streetfighter punya dua.
Bagian itu dikembangkan oleh tim aerodinamika Ducati Corse, yang juga ambil bagian desain motor di MotoGP.
Alat itu menghasilkan downforce sebesar 27 kg saat melaju 270 kph. Ducati mengklaim distribusi dorongan ke bawah sebesar 44 lbs (20 kg) di depan dan 18 lbs (8 kg) di belakang.
Tujuannya untuk menambah cengkeraman mekanis, mengurangi kecenderungan wheelie, dan menambahkan stabilitas pada kecepatan tinggi, termasuk saat-saat pertama menginjak rem.
Sayap juga meningkatkan aliran udara melalui radiator dan oli masing-masing sebesar 2 persen dan 10 persen.
Dikatakan kalau Streetfighter punya gaya berkendara lebih rileks dan (sedikit) lebih mudah diatur daripada Panigale V4. Wheelbase dan swingarm meningkat 15 mm dibandingkan dengan model superbike.
Pin kemudi bertambah 2 mm, jadi jarak sumbu roda mencapai 1.488 mm. Mampu meningkatkan kemampuan dalam hal stabilitas. Bobotnya hanya 180 kg (Streetfighter V4) dan 178 kg (Streetfighter V4 S).
Tidak hanya desain saja yang menjadi poin utama. Mesin Desmosedici Stradale 1.103 cc juga mampu menarik perhatian para penggila kuda besi dari seluruh dunia.
Tenaga maksimum dihasilkan mencapai 208 Hp pada 12.750 rpm, dan torsi maksimum 123 Nm pada putaran 11.500 rpm.
Karakteristiknya mirip Panigale V4. Output bisa bertambah jika memesan knalpot lansiran Akrapovic. Tercatat bisa menghasilkan 220 Hp dan mengurangi bobot 6 kg.
Mirip dengan saudaranya yang berjenis superbike, ia juga dibenamkan fitur-fitur canggih. Termasuk paket elektronik IMU 6 sensor.
Ada ABS Cornering EVO, Ducati Traction Control (DTC) EVO 2, Ducati Slide Control (DSC), Ducati Wheelie Control (DWC) EVO, Ducati Power Launch (DPL), Ducati Quick Shift up/down (DQS) EVO 2, dan Engine Brake Control (EBC) EVO. Ada pula panel instrumen dengan layar TFT 5 inci full digital dan Riding Modes (Race, Sport, Street).
Perbedaan dengan varian tertinggi, ada pada sektor kenyamanan. Suspensi V4 S menggunakan peredam kejut kelas atas. Depannya menggunakan hlins NIX-30, belakangnya hlins TTX 36. Masing-masing berbasis teknologi hlins Smart EC 2.0 control system.
Terintegrasi dengan Ducati Electronic Suspension (DES) EVO, jadi pengaturan dapat dilakukan secara elektronik. Sementara versi standar bermodalkan garpu lansiran Showa BPF dan Sasch. Kemudian ditambah hlins steering damper buat tipe termahal, serta pelek alumunium dari Marchesini yang terkenal kuat dan ringan.
Ducati Streetfighter V4 sebenarnya sudah mulai dipasarkan di Italia bulan ini. Namun karena ada wabah COVID-19, kemungkinan sedikit tertunda.
Harga jualnya berada di kisaran 19.900 Euro atau sekitar Rp 350 juta (kurs 1 Euro = Rp 17,582). Sedang versi V4 S benderolnya lebih mahal 3 ribu Euro, jadi Rp 404 juta.
Sumber: Oto.com
Editor: Yakop