Berita Borneotribun.com: MotoGP Spanyol Hari ini
Tampilkan postingan dengan label MotoGP Spanyol. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MotoGP Spanyol. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 26 April 2025

Alex Marquez Hadapi Tantangan Besar Setelah Kecelakaan di Latihan MotoGP Spanyol dan Belajar dari Kesalahan

Alex Marquez Hadapi Tantangan Besar Setelah Kecelakaan di Latihan MotoGP Spanyol dan Belajar dari Kesalahan
Alex Marquez Hadapi Tantangan Besar Setelah Kecelakaan di Latihan MotoGP Spanyol dan Belajar dari Kesalahan.

JAKARTA - Kecelakaan cepat yang terjadi di Tikungan Lima saat sesi latihan untuk Grand Prix MotoGP Spanyol menjadi momen yang penuh tantangan bagi Alex Marquez. 

Meskipun kecelakaan tersebut tidak mempengaruhi kecepatannya secara signifikan, rasa sakit fisik yang ditanggungnya setelah kejadian itu justru dianggap sebagai sesuatu yang pantas dia terima. 

Marquez menyadari bahwa setiap kesalahan membawa pelajaran, dan rasa sakit tersebut menjadi bagian dari proses yang harus diterima.

Marquez, pembalap asal Spanyol yang saat ini menempati posisi kedua dalam klasemen sementara MotoGP, sebelumnya sempat dipuji oleh kakaknya, Marc Marquez, sebagai pembalap yang paling kuat di Sirkuit Jerez setelah dua sesi latihan pada hari Jumat. 

Bahkan, pada sesi pertama (FP1) yang berlangsung pada pagi hari, Marquez berhasil mencatatkan waktu tercepat berkat serangan waktu terakhir yang dilakukan setelah kecelakaan ringan di Tikungan Satu.

Namun, kecelakaan keduanya yang terjadi di Tikungan Lima cukup berdampak. Pembalap berusia 29 tahun ini harus keluar dari trek selama 30 menit setelah periode bendera merah, yang dipicu oleh kecelakaan tersebut, yang juga menyebabkan kerusakan pada air fence di sisi luar Tikungan Lima. 

Setelah merasakan rasa sakitnya, Marquez kembali ke trek untuk melakukan dua serangan waktu terakhir di sesi latihan, meski dengan kondisi fisik yang tidak sempurna.

Marquez mengungkapkan kepada MotoGP.com setelah kecelakaan itu, "Saya rasa besok akan lebih buruk. Banyak bagian yang sakit, seperti lengan dan pergelangan tangan, tetapi itulah kenyataannya. Saya membuat kesalahan, jadi saya pantas merasakan rasa sakit ini. Kadang-kadang, rasa sakit seperti ini malah membantu kita untuk tetap tenang."

Namun, meskipun kesulitan fisik yang dialaminya, Marquez berhasil kembali ke trek di 20 menit terakhir latihan dan mencatatkan waktu lap baru dengan waktu 1:35.991 lap pertama yang berhasil mencetak waktu kurang dari 1:36 di Sirkuit Jerez-Angel Nieto untuk motor MotoGP. 

Hal ini menunjukkan ketangguhannya untuk tetap berjuang meski dalam keadaan tidak ideal.

Marquez menjelaskan bahwa kemampuannya untuk kembali bangkit berasal dari kombinasi antara tekad yang kuat untuk kembali ke lintasan dan rasa optimisme setelah melihat waktu lap yang dicapainya pada percobaan pertama. 

"Saya duduk di kantor selama 40 menit, melihat seluruh sesi, tetapi saya bilang pada diri sendiri, 'Ayo, setelah kesalahan bodoh yang kamu buat, kamu harus bisa membalikkan keadaan,'" kata Marquez. 

"Saya tidak menyangka bisa mencetak waktu 1:35 hari ini. Tetapi setelah mencoba ban pertama dan melihat waktu 1:36.3, saya bilang, 'Tidak buruk.' Saya hanya mengendarai dengan sedikit margin karena setelah kecelakaan itu, tidak mudah untuk kembali."

Namun, meski merasa bangga dengan waktu lap yang dicapai, Marquez tetap merasa menyesal karena tidak bisa mencoba berbagai ban dan pengaturan motor yang direncanakan oleh dirinya dan tim Gresini Racing. 

"Saya senang dengan waktu lap tersebut, tetapi tidak senang dengan kesalahan yang saya buat, terutama karena kami tidak bisa menyelesaikan pekerjaan hari ini. Kami punya banyak pekerjaan untuk besok," ujarnya. 

"Rencananya adalah untuk mencoba beberapa ban dan pengaturan berbeda, jadi kami belum melakukan pekerjaan yang seharusnya. Besok kami akan memiliki pekerjaan lebih banyak dibandingkan yang lain."

Dalam wawancara itu, Marquez juga menjelaskan bahwa kesalahan yang terjadi berawal dari rasa percaya diri yang berlebihan. 

"Saya terlalu percaya diri saat mengendarai motor. Motornya terlalu baik, jujur saja, saya tidak merasa ada batasnya. Rasanya seperti motor ini tidak punya batas di sini, tetapi kemudian saya menyadari dua kali bahwa batasannya ada di sana," ungkap Marquez. 

"Kami perlu lebih mengontrol diri, karena kesalahan-kesalahan pada hari Jumat ini akan memengaruhi persaingan kami di kejuaraan. Kami harus lebih mengontrol diri, belajar dari kesalahan hari ini, dan mempersiapkan diri dengan lebih matang besok."

Marquez juga mengungkapkan bahwa suasana di Spanyol, dengan banyaknya dukungan dari penonton, mungkin telah memengaruhi motivasinya. 

"Kami berada di Spanyol, banyak penonton di sana, dan mungkin saya terlalu termotivasi. Semua faktor itu harus kami kontrol lebih baik. Ini akan menjadi pengalaman berharga dan besok kami harus datang dengan tekad yang lebih besar daripada hari ini," kata Marquez, merenungkan perjalanan dirinya di MotoGP.

Kecelakaan yang dialami Marquez di sesi latihan MotoGP Spanyol bukan hanya menjadi ujian fisik, tetapi juga ujian mental yang berat. 

Namun, melalui ketekunan dan refleksi diri, dia berusaha untuk memperbaiki kesalahannya dan beradaptasi dengan situasi yang ada. 

Ini adalah contoh bagaimana seorang pembalap MotoGP, meskipun dalam kondisi fisik yang kurang baik, tetap bisa mengatasi tantangan dengan semangat juang dan optimisme yang tinggi.

Marquez tidak hanya berusaha memperbaiki waktu lapnya, tetapi juga belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, menjaga rasa percaya diri yang sehat, dan mengontrol ambisi di lintasan.

Sebagai pembalap dengan pengalaman yang luas, Marquez juga mengingatkan pentingnya kontrol diri dalam dunia balap motor yang penuh tekanan. 

Seringkali, para pembalap berada di bawah tekanan untuk tampil sempurna, tetapi mengakui kesalahan dan belajar darinya adalah langkah penting untuk menjadi lebih baik. 

Setiap kecelakaan atau insiden di lintasan bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal bagaimana seorang pembalap dapat bangkit kembali dan memperbaiki diri.

MotoGP Spanyol kali ini memberikan banyak pelajaran bagi Alex Marquez, dan meskipun tantangan fisik dan mental yang dia hadapi cukup besar, Marquez tetap menunjukkan bahwa dirinya adalah pembalap yang penuh tekad dan semangat juang. 

Kini, dengan segala pengalaman yang didapat, Marquez akan berusaha lebih keras lagi untuk meraih hasil terbaik di balapan berikutnya dan terus belajar dari setiap langkah yang dia ambil di sirkuit.

Alex Marquez Bangkit Usai Kecelakaan dan Pecahkan Rekor Lap di MotoGP Spanyol 2025

Alex Marquez Bangkit Usai Kecelakaan dan Pecahkan Rekor Lap di MotoGP Spanyol 2025
Alex Marquez Bangkit Usai Kecelakaan dan Pecahkan Rekor Lap di MotoGP Spanyol 2025.

JAKARTA - Sesi latihan pertama MotoGP Spanyol 2025 di Jerez dimulai dengan kecelakaan yang mengguncang, namun hal tersebut tidak menghentikan semangat Alex Marquez. 

Pembalap Gresini MotoGP ini, meski terjatuh dalam kecelakaan yang cukup serius di awal sesi, berhasil bangkit dan mencatatkan waktu lap terbaik yang baru, sekaligus memimpin sesi latihan dengan rekor lap baru.

Awal yang Dramatis di Sesi Latihan

Sesi latihan pertama (FP1) di MotoGP Spanyol diawali dengan ketegangan setelah Alex Marquez terjatuh saat mengejar waktu tercepat. 

Pembalap asal Spanyol ini kehilangan kendali di tikungan 5 saat mencoba menempel ketat Marc Marquez yang lebih dulu melaju cepat. 

Sepeda motor Marquez meluncur dan menghantam pagar pengaman, menyebabkan bendera merah dikibarkan untuk perbaikan dan menghentikan sementara sesi latihan.

Meskipun sempat diragukan bisa kembali ke lintasan setelah kecelakaan tersebut, Alex Marquez menunjukkan ketangguhannya. 

Pembalap berusia 27 tahun ini, yang mengendarai Ducati GP24 milik tim Gresini, kembali ke lintasan setelah beberapa menit istirahat dan berhasil mencatatkan waktu lap yang luar biasa. 

Dengan waktu 1 menit 35.991 detik, Marquez berhasil mencetak rekor lap baru di Jerez, mengalahkan Pecco Bagnaia yang berada di posisi kedua dengan selisih 0,103 detik.

Kecelakaan di Sesi Lanjutkan dan Persaingan Ketat

Sesi latihan lanjutan di sore hari menjadi lebih penuh dengan insiden. Beberapa pembalap terjatuh, termasuk Joan Mir dari tim Honda, Jack Miller dari tim Pramac, serta duo pembalap Trackhouse, Raul Fernandez dan Ai Ogura. 

Tak hanya itu, Fabio Quartararo dari Yamaha dan Brad Binder dari KTM juga tidak bisa menghindari kecelakaan.

Namun, di antara sekian banyak pembalap yang terjatuh, ada beberapa yang berhasil lolos dan masuk ke sesi kualifikasi langsung (Q2), seperti Quartararo dan Mir. 

Ini menunjukkan betapa pentingnya ketangkasan dan keberuntungan di sirkuit yang penuh tantangan seperti Jerez.

Ketika bendera merah dikibarkan untuk perbaikan pagar pengaman, Marc Marquez sempat memimpin dengan catatan waktu 1 menit 37,204 detik. Setelah sesi dilanjutkan, Marquez kembali memperbaiki catatannya menjadi 1 menit 37,157 detik. 

Namun, dengan hanya tinggal tiga menit tersisa, Alex Marquez kembali merajai sesi latihan dengan mencatatkan waktu lap 1 menit 35.991 detik, menjadikannya sebagai yang tercepat pada sesi latihan hari itu.

Perjuangan Pembalap Lain di Sesi Latihan

Meskipun Alex Marquez keluar sebagai yang tercepat, persaingan di posisi-posisi teratas tetap sangat ketat. 

Pecco Bagnaia, yang berada di posisi kedua, terus berusaha menempel Marquez, sementara Franco Morbidelli yang juga menunjukkan kecepatan, berhasil berada di posisi ketiga. 

Marc Marquez, meskipun sempat hampir mengalami kecelakaan di tikungan 6, berhasil menempati posisi keempat, namun tidak bisa mengalahkan dominasi adik dari Marc Marquez tersebut.

Fabio Quartararo juga tampil impresif meskipun sempat mengalami kecelakaan di tikungan 13 yang hampir membuatnya kehilangan kesempatan besar. 

Namun, Quartararo tetap kembali ke pitlane, memperbaiki kondisi motornya, dan berhasil menempati posisi kelima dengan waktu 1 menit 36,419 detik, memastikan tempatnya di Q2.

Fermin Aldeguer, rekan satu tim Marquez di Gresini Ducati, menempati posisi keenam, diikuti oleh Johann Zarco dari Honda yang berada di posisi ketujuh. 

Posisi-posisi selanjutnya diisi oleh pembalap lain yang juga tampil solid sepanjang sesi latihan, seperti Pedro Acosta, Fabio Di Giannantonio, dan Joan Mir.

Namun, beberapa pembalap terpaksa terperosok lebih jauh, seperti Brad Binder yang hanya berhasil menempati posisi ke-11, meskipun ia hanya tertinggal 0,055 detik dari posisi yang membawa tiket ke Q2. Sementara itu, Marco Bezzecchi yang mengendarai Aprilia hanya menempati posisi ke-12.

Jack Miller dan kedua pembalap Trackhouse, Raul Fernandez dan Ai Ogura, harus puas dengan posisi yang lebih rendah setelah terjatuh di sepanjang sesi, sementara Aleix Espargaro yang bertindak sebagai pembalap wildcard di Honda harus puas berada di posisi 21 pada akhir hari pertama sesi latihan.

Apa yang Bisa Diharapkan dari Alex Marquez?

Kemenangan Alex Marquez dalam sesi latihan pertama ini memberikan gambaran jelas mengenai ketangguhan dan kemampuan mentalnya untuk bangkit setelah mengalami kecelakaan. 

Meski jarang menjadi sorotan utama, Alex Marquez telah menunjukkan bahwa ia bisa menjadi ancaman serius bagi pembalap-pembalap lain, terutama di sirkuit yang penuh tantangan seperti Jerez.

Rekor lap yang ia ciptakan juga membuktikan bahwa dirinya tidak hanya mengandalkan keberuntungan, tetapi juga kecepatan dan keterampilan yang sudah terbukti di lintasan. 

Dengan Ducati GP24 yang ia kendarai, Marquez tampak siap untuk menghadapi kompetisi ketat di seri-seri berikutnya.

Namun, meskipun sesi latihan pertama ini berhasil dimenangi oleh Alex Marquez, MotoGP selalu penuh dengan kejutan. 

Banyak hal yang bisa terjadi dalam balapan, mulai dari perubahan cuaca hingga strategi tim yang bisa mengubah jalannya lomba. 

Oleh karena itu, meskipun Marquez menunjukkan kecepatan luar biasa, masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi di sepanjang sisa musim ini.

MotoGP Spanyol 2025 di Jerez tidak hanya memberikan drama, tetapi juga menunjukkan bahwa siapa pun bisa meraih kejayaan meski menghadapi kesulitan besar. 

Alex Marquez, meski sempat mengalami kecelakaan, berhasil membuktikan dirinya sebagai pembalap yang tangguh dan tidak mudah menyerah. 

Hal ini tentunya memberikan harapan besar bagi penggemar MotoGP dan untuk pembalap-pembalap lainnya untuk terus berjuang dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

Dengan persaingan yang semakin ketat di setiap seri, kita bisa berharap banyak aksi seru dan kejutan-kejutan menarik sepanjang musim ini. 

Siapa yang akan keluar sebagai juara di akhir musim? Itu masih menjadi misteri yang hanya bisa diungkap di lintasan balap. Kita tunggu saja bagaimana perjalanan MotoGP Spanyol 2025 akan berlanjut.

Jumat, 25 April 2025

MotoGP Spanyol Bisa Jadi Momen Penting Bagi Maverick Vinales dan Proyek KTM RC16

MotoGP Spanyol Bisa Jadi Momen Penting Bagi Maverick Vinales dan Proyek KTM RC16
MotoGP Spanyol Bisa Jadi Momen Penting Bagi Maverick Vinales dan Proyek KTM RC16.

JAKARTA - Maverick Vinales kembali mencuri perhatian di MotoGP 2025, khususnya setelah aksinya yang luar biasa di Grand Prix Qatar. Meski sempat mendapat penalti dan harus puas di posisi ke-14, penampilan pebalap Tech3 GasGas ini tetap mendapat banyak pujian, termasuk dari bos besar KTM, Pit Beirer. Kini, menjelang seri keempat yang akan digelar di Spanyol, publik mulai bertanya-tanya: Apakah Vinales bisa mengulang kejayaannya di Jerez?

Dari Terpuruk ke Panggung Utama: Perjalanan Mengejutkan di Qatar

Awal musim 2025 sejauh ini memang terasa mengecewakan bagi KTM. Di tiga balapan pertama, tak ada satu pun pebalap mereka yang berhasil naik podium. Namun semua berubah di Qatar. Maverick Vinales yang tampil bersama tim satelit KTM, Tech3 GasGas, tiba-tiba tampil luar biasa dan bahkan sempat memimpin balapan.

Meski akhirnya finish kedua di belakang Marc Marquez yang kini membela Ducati, performa Vinales benar-benar bikin geger paddock MotoGP. Sayangnya, setelah balapan berakhir, Vinales dikenai penalti karena tekanan ban yang tidak sesuai regulasi. Hasilnya? Ia harus turun jauh ke posisi ke-14. Tapi buat banyak pihak, termasuk Vinales sendiri, hasil di atas kertas bukanlah segalanya.

"Yang paling penting adalah bagaimana kami bekerja dan belajar dengan motor ini," ujar Vinales saat diwawancarai dalam acara Gear Up MotoGP di Jerez.

Mentalitas Terbuka Jadi Kunci KTM untuk Bangkit

Buat Vinales, yang baru bergabung dengan KTM musim ini setelah sebelumnya bersama Aprilia, adaptasi dengan motor dan sistem baru butuh proses. Tapi dari hasil di Qatar, ia merasa mulai menemukan chemistry dengan RC16 motor yang digunakan KTM.

"Kita harus punya pola pikir terbuka. Jangan sampai ada ide-ide yang malah membatasi potensi kita," ucapnya. Ia menekankan bahwa proses belajar bersama motor dan tim baru masih sangat awal, karena ia baru menjalani empat balapan bersama KTM.

Menurut Vinales, saat ini adalah momen penting untuk menjaga semangat di dalam tim, termasuk dalam proses pengembangan motor. Kemenangan atau podium tentu jadi bonus, tapi yang lebih penting adalah kerja keras dan komitmen bersama.

"Aku lihat semua bagian dari tim ini mulai menyatu. Kami ke arah yang benar," tambahnya.

Inspirasi untuk Rekan Satu Tim dan Generasi Baru

Menariknya, performa Vinales di Qatar juga menjadi bahan pembelajaran bagi pebalap KTM lainnya. Brad Binder dan Jack Miller, dua pebalap utama tim pabrikan KTM, serta Pedro Acosta dari GasGas, disebut akan meneliti setup motor Vinales agar bisa meningkatkan performa mereka di Jerez.

Pedro Acosta sendiri rookie yang jadi sorotan tahun ini akan mendapat dua motor RC16 versi 2024 untuk digunakan akhir pekan ini di Jerez. Langkah ini diambil KTM agar Acosta bisa lebih cepat beradaptasi dan mengejar performa yang lebih konsisten.

Vinales pun menyambut positif pendekatan ini. Ia berharap pengalamannya bisa memberikan insight yang berguna bagi tim secara keseluruhan.

"Kita semua masih menyesuaikan diri. Tapi saya yakin, kalau kita terus berpikir terbuka dan mau belajar, hasil bagus pasti akan datang lagi," tegasnya.

Fokus ke Proses, Bukan Penalti

Meski penalti di Qatar cukup menyakitkan, Vinales tidak terlalu larut dalam kekecewaan. Ia memilih fokus pada hal-hal positif dari balapan tersebut.

"Senang rasanya bisa nonton lagi cuplikan balapan itu. Bisa melihat kecepatanku dan melihat bahwa aku masih bisa bersaing dengan para nama besar di grid," katanya dengan semangat.

Menurut Vinales, hal itu jauh lebih penting dibandingkan hasil klasemen. Yang dia lihat justru adalah adanya titik terang di dalam proyek KTM. Ia juga menegaskan bahwa ia dan timnya harus tetap fokus pada aspek teknis dan kerja sama internal yang sedang berkembang.

Target di Spanyol: Bukan Cuma Podium, Tapi Progres

Grand Prix Spanyol yang akan digelar di Sirkuit Jerez akhir pekan ini tentu menjadi ajang spesial bagi Vinales, yang merupakan pebalap asal negara tersebut. Tapi ia tidak mau terlalu membebani diri dengan target yang tinggi.

"Sama seperti di Austin, kita juga punya peluang untuk dekat dengan podium. Tapi kita nggak mau membatasi diri dengan ekspektasi tertentu," ujarnya santai.

Vinales menegaskan bahwa dirinya dan tim akan terus mencoba berkembang, belajar, dan memperbaiki diri dari satu balapan ke balapan berikutnya. "Semua butuh waktu. Tapi saya rasa, kita sudah berada di jalur yang tepat," tambahnya.

Vinales Jadi Harapan Baru KTM?

Apa yang ditunjukkan Maverick Vinales di Qatar bisa jadi sinyal positif untuk KTM, yang selama ini kesulitan bersaing di papan atas. Meskipun hasilnya tidak sah secara resmi karena penalti, performa Vinales tetap menunjukkan bahwa potensi motor RC16 masih ada dan mungkin, dengan pendekatan yang tepat, bisa dimaksimalkan lagi.

Jika Vinales mampu mengulang performa cemerlangnya di Spanyol, bukan tidak mungkin KTM bakal kembali diperhitungkan sebagai tim yang berbahaya di musim ini. Apalagi jika seluruh tim, termasuk pebalap lain seperti Binder, Miller, dan Acosta, bisa belajar dan berkembang dari setup yang digunakan Vinales.

Satu hal yang pasti: MotoGP 2025 makin seru, dan Vinales jadi salah satu pemain kunci yang pantas untuk terus kita pantau.

Kamis, 24 April 2025

Jack Miller Kenang Kemenangan di Jerez 2021 dan Siap Ulangi Kesuksesan Bersama Pramac Yamaha

Jack Miller Kenang Kemenangan di Jerez 2021 dan Siap Ulangi Kesuksesan Bersama Pramac Yamaha
Jack Miller Kenang Kemenangan di Jerez 2021 dan Siap Ulangi Kesuksesan Bersama Pramac Yamaha.

JAKARTA - Setelah akhir pekan yang berat di Qatar, Jack Miller datang ke MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez dengan semangat baru dan tekad untuk bangkit. 

Pembalap asal Australia ini memang punya alasan kuat untuk optimis. 

Pasalnya, Jerez adalah salah satu trek favoritnya, di mana ia pernah meraih kemenangan manis pada 2021 dan naik podium lagi pada tahun 2023.

“Aku sangat menantikan balapan di Jerez dan bisa bangkit setelah akhir pekan yang berat di Qatar – baik dari segi perasaan dengan motor maupun kondisi fisikku yang waktu itu kurang fit,” ujar Miller, yang sempat mengalami keracunan makanan di Lusail.

Jerez bukan hanya trek yang punya tempat spesial di hati Miller, tapi juga dinilai cocok untuk karakter motor Yamaha M1 yang saat ini ia tunggangi. Miller sendiri mengaku cukup optimis bisa tampil kompetitif.

“Jerez adalah trek di mana aku punya banyak kenangan indah. Aku suka banget balapan di sana, dan sekarang bakal menjajalnya dengan M1. Aku yakin karakter sirkuit ini cocok buat motor kami. Harapanku sih, akhir pekan ini kami bisa lebih dekat dengan barisan depan,” katanya.

Perubahan Setup di Qatar, Rasa Percaya Diri Kembali

Meski balapan di Qatar berakhir dengan crash, Miller mengungkapkan bahwa ia sempat merasa lebih nyaman dengan motornya setelah melakukan perubahan penting pada setelan ergonomis.

“Kami mengubah posisi setang, diturunin sekitar 10mm, balik lagi ke posisi sebelum Austin. Hasilnya langsung terasa lebih nyaman dan motor jadi nggak terlalu ‘liar’ di bagian depan,” jelasnya.

“Awalnya memang agak kaku rasanya, tapi setelah beberapa lap, ritmenya mulai dapet dan itu jadi momen terbaikku sepanjang akhir pekan. Sayangnya, crash yang terjadi itu kayak... ya gitu deh, pelan banget dan nyebelin.”

Meski tak mendapat poin di Qatar, Miller sebelumnya sukses memberi Yamaha hasil terbaik mereka sejak 2023 dengan finis di posisi kelima di COTA (Circuit of the Americas). 

Naik-turunnya performa ini bikin akhir pekan di Jerez makin krusial untuk mengevaluasi performa tim secara keseluruhan.

Team principal dari Pramac Yamaha, Gino Borsoi, juga menganggap Jerez sebagai momen penting. Bukan cuma karena ini balapan pertama di Eropa musim ini, tapi juga karena trek ini cocok dengan karakteristik Yamaha M1.

“Jerez bukan cuma trek pertama di Eropa, tapi juga salah satu yang benar-benar meng-highlight kekuatan motor Yamaha,” kata Borsoi. 

“Kami sekarang sudah menyelesaikan lima balapan pertama musim ini, jadi masa ‘shakedown’ sudah selesai. Sekarang kami mulai benar-benar paham motor ini dan cara terbaik bekerja dengan para pembalap kami.”

Menurut Borsoi, meskipun Qatar penuh tantangan, ia tak menganggap Jerez sebagai ‘restart’. Tapi, balapan ini tetap jadi indikator penting untuk menilai posisi tim saat ini.

“M1 udah banyak mengalami perkembangan dalam beberapa bulan terakhir. Jadi harapannya kami bisa tampil lebih kompetitif dan pulang bawa hasil bagus,” lanjutnya.

Dengan Miguel Oliveira yang masih belum pulih dari cedera bahu, posisi pendamping Miller kembali diisi oleh test rider Yamaha, Augusto Fernandez. 

Meski bukan starter reguler, pengalaman Fernandez sangat membantu tim untuk mengumpulkan data dan menjaga performa tim tetap stabil.

Situasi ini tentu jadi tantangan tersendiri bagi Miller, yang kini jadi ujung tombak Pramac Yamaha. 

Tapi dengan semangat dan track record positif di Jerez, ia jelas siap menghadapi tekanan.

Performa naik turun di awal musim memang bikin situasi jadi tidak menentu, tapi justru dari sanalah pembalap seperti Jack Miller bisa menunjukkan kualitasnya. 

Dengan semangat juang yang tinggi dan hubungan yang makin erat dengan motornya, Jerez bisa jadi titik balik Miller dan tim Pramac Yamaha musim ini.

Apakah Miller bisa kembali naik podium di Andalusia? Atau bahkan mengulang kemenangan manisnya di tahun 2021? Kita tunggu saja aksinya akhir pekan ini.