Berita Borneotribun.com: Militer Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Militer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Militer. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Agustus 2024

Ukraina Terima Jet Tempur F-16: Langkah Besar dalam Pertahanan

Ukraina Terima Jet Tempur F-16: Langkah Besar dalam Pertahanan
Ukraina Terima Jet Tempur F-16: Langkah Besar dalam Pertahanan.
UKRAINA - Pada akhir Juli, Ukraina menerima sepuluh jet tempur F-16 dari 79 pesawat yang dijanjikan oleh negara-negara Barat, menurut laporan dari The Economist. 

Kedatangan kelompok pertama jet tempur F-16 ini menandai kemajuan signifikan dalam upaya Ukraina untuk memperkuat pertahanannya di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Rusia.

Proses Pengiriman Jet Tempur F-16 ke Ukraina

Jet tempur F-16 ini tiba di Ukraina setahun setelah pemerintahan Biden memberi lampu hijau bagi sekutu Eropa untuk mengirimkan pesawat tersebut. 

The Economist melaporkan bahwa pada akhir tahun 2024, Ukraina diharapkan akan memiliki 20 pesawat F-16 yang beroperasi penuh. 

Sisa dari pasokan pesawat yang dijanjikan, terutama dari Denmark dan Belanda, akan dikirimkan dalam beberapa kelompok sepanjang tahun depan. 

Belanda dan Denmark adalah beberapa negara pertama yang setuju untuk memasok jet tempur F-16 ke Ukraina, menunjukkan dukungan kuat mereka terhadap negara yang sedang menghadapi tekanan militer.

Tantangan dalam Pengiriman dan Pelatihan Pilot

Pensiunan Jenderal Angkatan Darat AS untuk Komando Eropa, Ben Hodges, menyatakan kekecewaannya terkait keterlambatan pengiriman pesawat ini. 

Salah satu alasan utama keterlambatan adalah kekurangan slot pelatihan untuk pilot Ukraina, yang mempengaruhi kecepatan penyebaran pesawat-pesawat tersebut.

Gedung Putih memastikan bahwa Kiev akan menerima jet buatan AS dari negara ketiga setelah para pilot Ukraina menyelesaikan pelatihan yang diperlukan untuk mengoperasikannya. 

Proses pelatihan ini krusial untuk memastikan pilot-pilot Ukraina mampu menggunakan jet tempur F-16 dengan efektif dan aman.

Dukungan Militer Barat untuk Ukraina

Sejak awal operasi militer Rusia ke Ukraina pada 2022, negara-negara Barat telah meningkatkan bantuan militer dan keuangan mereka. 

Jet tempur F-16 ini adalah bagian dari dukungan yang lebih luas untuk membantu Ukraina mempertahankan kedaulatan dan keamanannya.

Namun, Kremlin telah memperingatkan bahwa pengiriman senjata yang berkelanjutan ke Kiev akan memperburuk eskalasi konflik Rusia-Ukraina. 

Meskipun demikian, Ukraina dan sekutunya terus berkomitmen untuk memperkuat pertahanan negara tersebut.

Pengiriman jet tempur F-16 ini tidak hanya berarti peningkatan kekuatan udara Ukraina, tetapi juga merupakan simbol dari dukungan internasional yang kuat. 

Dengan jet-jet ini, Ukraina memiliki alat pertahanan yang lebih canggih untuk menghadapi tantangan di medan perang.

Selasa, 30 Januari 2024

Akmil Magelang Terima Dorongan Pembelajaran dari Presiden Jokowi

Presiden Jokowi saat meresmikan Graha Utama Akmil di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/01/2024).  (Foto: BPMI Setpres/Kris)
Presiden Jokowi saat meresmikan Graha Utama Akmil di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/01/2024).  (Foto: BPMI Setpres/Kris)
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mengukuhkan pembukaan Graha Utama Akademi Militer (Akmil) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (29/01/2024).

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pembangunan fasilitas tersebut akan memberikan dorongan signifikan bagi peningkatan pembelajaran di Akmil.

"Pembangunan Graha Utama seluas 8.068 meter persegi ini akan memberikan dorongan kepada kita semua untuk belajar lebih baik lagi karena sarana dan prasarana pendidikan di Akmil akan menjadi lebih lengkap, canggih, dan modern," ujar Presiden.

Beliau menjelaskan bahwa perubahan lanskap ekonomi dan politik global saat ini bergerak cepat. 

Disrupsi melanda semua sektor di seluruh dunia, didukung dengan perubahan teknologi yang pesat.

Oleh karena itu, Presiden menekankan pentingnya Akademi Militer untuk dapat beradaptasi dengan disrupsi dan perkembangan teknologi. 

Beliau juga menyoroti pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM) dalam konteks pendidikan dan keperluan militer.

"Ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, dan matematika semuanya sangat penting untuk dipelajari karena kini kapal tanpa awak, pesawat besar tanpa awak, mobil tanpa awak semuanya sudah menjadi hal biasa. Bahkan, drone yang dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah dapat mengejar target dengan tepat dan akurat," jelasnya.

Presiden Jokowi berharap dengan resmi dibukanya Graha Utama ini, Akmil Magelang akan mencapai kemajuan yang lebih baik. 

Menurutnya, Graha Utama ini dapat dijadikan sebagai pusat kegiatan akademik dan acara militer.

"Saya berharap dengan penambahan fasilitas ini, Akmil Magelang akan semakin maju, menghasilkan lebih banyak prajurit yang tangguh dan profesional, yang siap untuk memberikan yang terbaik dalam menjaga persatuan dan kedaulatan bangsa serta mewujudkan kemajuan Indonesia," ujarnya.

Presiden Jokowi didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi negara dalam acara tersebut, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Senin, 29 Januari 2024

Panglima TNI Tekankan Pentingnya Kerjasama dengan AS untuk Modernisasi Alutsista

Panglima TNI Agus Subiyanto berbicara kepada media di Jakarta (foto: dok).
Panglima TNI Agus Subiyanto berbicara kepada media di Jakarta (foto: dok).
JAKARTA - Pada Kamis (25/1/2024), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menjalin pembicaraan penting melalui sambungan telepon dengan Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS), Charles Q. Brown. 

Dalam percakapan tersebut, Brown mengungkapkan harapannya untuk meningkatkan hubungan yang erat antara militer AS dan TNI.

"Kami ingin mengucapkan selamat atas posisi Anda yang baru sebagai Panglima. Dan saya juga sangat setuju ada hubungan yang sangat baik antara Amerika dan Indonesia," ujar Brown dari Markas Besar Angkatan Bersenjata di Pentagon, Washington DC, AS.

Brown menekankan pentingnya kepemimpinan Panglima TNI dalam konteks regional, khususnya dalam menjaga keamanan di wilayah Indo-Pasifik. 

Dia juga mengapresiasi peran Indonesia sebagai ketua ASEAN yang telah memperkuat hubungan antara negara-negara anggota ASEAN, serta mendorong stabilitas keamanan di kawasan. 

Brown juga memberikan dukungan penuh terhadap upaya modernisasi Alutsista TNI oleh Panglima TNI.

Panglima TNI Agus Subiyanto menanggapi dengan menyatakan keinginannya untuk menjadikan Alutsista TNI lebih modern agar dapat menghadapi tantangan sesuai dengan dinamika geopolitik dunia. 

Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Charles Q. Brown.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Charles Q. Brown.
Dia juga mengakui kontribusi AS dalam program strategis TNI, seperti pengadaan pesawat Hercules dan peningkatan pesawat tempur F16.

"Amerika Serikat selalu menjadi partner yang terbaik terutama bagi wilayah kami untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran di wilayah," ujar Agus Subiyanto.

Sri Yanuarti, seorang peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menganggap komunikasi antara Panglima TNI dan pemimpin militer AS sebagai sesuatu yang penting bagi kedua negara. 

Dia menyoroti pentingnya hubungan militer yang baik antara AS dan Indonesia dalam menghadapi tantangan regional, termasuk dalam menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan Asia-Pasifik.

Sementara bagi Indonesia, hubungan militer dengan AS dianggap dapat memperkuat kemampuan pertahanan negara, terutama dalam upaya memenuhi Minimum Essential Force (MEF) dan memperkuat Alutsista menghadapi tantangan keamanan di masa mendatang.

Meskipun demikian, Yanuarti menegaskan bahwa ketergantungan Indonesia pada AS untuk pengadaan Alutsista telah berkurang sejak masa reformasi, dengan Indonesia kini dapat membeli perlengkapan militer dari negara-negara lain di Eropa.

Upaya menjaga hubungan baik antara kedua negara juga tercermin dalam pelaksanaan latihan bersama seperti Super Garuda Shield yang diadakan setiap tahun oleh AS dan Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang keamanan, terutama terkait penjagaan Laut China Selatan serta penguatan Alutsista TNI di masa depan.

Minggu, 28 Januari 2024

Indonesia Menghadapi Ancaman Sanksi Pembelian SU-35

Indonesia Menghadapi Ancaman Sanksi Pembelian SU-35
Indonesia Menghadapi Ancaman Sanksi Pembelian SU-35. (Gambar ilustrasi)
JAKARTA - Dalam proses akuisisi alutsista, Indonesia selalu mengedepankan strategi kemitraan yang strategis untuk memastikan bahwa negara tersebut dapat memperoleh manfaat maksimal dari setiap transaksi yang dilakukan. 

Salah satu aspek utama yang selalu menjadi fokus dalam pembelian alutsista adalah negosiasi terkait transfer teknologi. 

Langkah ini diambil untuk mendukung pengembangan teknologi dalam negeri, dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan produksi lokal.

Sejumlah transaksi yang melibatkan pembelian alutsista oleh Indonesia, termasuk yang gagal atau tertunda, selalu melibatkan aspek transfer teknologi. 

Sebuah laporan dari situs berita Topwar.ru mengungkapkan bahwa Indonesia sebelumnya berencana untuk membeli pesawat tempur SU-35 dari Rusia, dan dalam negosiasi tersebut, transfer teknologi juga menjadi bagian penting dari kesepakatan.

Menurut informasi yang dihimpun dari Rosoboronexport, pada tahun 2018, Indonesia telah mengajukan rencana pembelian 11 unit jet tempur SU-35 senilai 1,15 miliar dolar AS. 

Namun, rencana tersebut kemudian tertunda karena adanya ancaman sanksi dari Undang-Undang CAATSA yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat.

Menghadapi potensi sanksi tersebut, Indonesia memilih untuk membatalkan rencana pembelian SU-35 dari Rusia, dan memilih untuk melihat ke arah jet tempur buatan Barat sebagai alternatif. 

Meski demikian, masih banyak fakta terkait proses negosiasi tersebut yang belum diungkap sepenuhnya.

Sebelumnya, Indonesia dan Rusia telah melalui serangkaian negosiasi yang panjang terkait pembelian SU-35 sejak tahun 2014. 

Menurut informasi dari situs berita Vietnam, Dantri.vn, pada tahun 2016, kedua negara sebenarnya telah mencapai kesepakatan terkait transfer teknologi untuk SU-35 tersebut.

Jumat, 26 Januari 2024

Jokowi Tekankan Persiapan Alutsista untuk Mendukung Kapal Freegard

Presiden Jokowi menyaksikan penyerahan pesawat C-130J Super Hercules dari Kemhan ke TNI AU, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/01/2024). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)
Presiden Jokowi menyaksikan penyerahan pesawat C-130J Super Hercules dari Kemhan ke TNI AU, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/01/2024). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), hadir dalam upacara pengalihan pesawat C-130J Super Hercules secara simbolis dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) kepada TNI Angkatan Udara (AU). Acara tersebut berlangsung di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu (24/01/2024).

Dalam pernyataannya kepada awak media setelah menyaksikan prosesi penyerahan, Presiden menyatakan, "Baru saja dilakukan penyerahan pesawat Super Hercules C-130J. Ini adalah pesawat angkut yang telah kita pesan beberapa tahun yang lalu dan penting sekali, baik untuk keperluan perang maupun nonperang."

Presiden menekankan pentingnya peran pesawat angkut ini dengan kemampuannya membawa sekitar 120 prajurit dan muatan hingga 20 ton. Ia juga menyoroti kebutuhan akan pesawat dengan kemampuan seperti ini di Indonesia, terutama di bandar udara dengan landasan pendek. "Saya kira sangat bagus untuk negara sebesar Indonesia, negara kepulauan yang kadang-kadang airport-nya hanya memiliki runway yang pendek, nah ini bisa didarati oleh Super Hercules ini dan bisa terbang saya kira 11 jam nonstop," tambahnya.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyaksikan penyerahan helikopter AS-550 Fennec dan helikopter AS-565 Panther. Ia menekankan pentingnya persiapan alat utama sistem pertahanan (alutsista) tersebut untuk mendukung strategi pertahanan, termasuk dalam konteks mendukung kapal Freegard.

"Semuanya harus disiapkan, karena untuk mendukung [kapal] Freegard kita, bisa turun di Freegard kita. Saya kira heli-heli seperti Fennec itu sangat penting," tandasnya.

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali.

Senin, 20 Februari 2023

Korea Selatan dan AS menggelar Latihan Udara Gabungan di Semenanjung Korea Hari Minggu

Korea Selatan dan AS menggelar Latihan Udara Gabungan di Semenanjung Korea Hari Minggu
Pesawat pengebom B-52 A.S., C-17 dan F-35 Angkatan Udara Korea Selatan terbang di atas Semenanjung Korea selama latihan udara bersama di Korea Selatan, Selasa, 20 Desember 2022. (Foto: via AP)
SEOUL - Korea Selatan dan AS menggelar latihan udara gabungan di Semenanjung Korea hari Minggu (19/2), kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

Pesawat-pesawat tempur F-16 dan pembom B-1B dari Angkatan Udara AS dan pesawat tempur siluman F-35A serta jet F-15K dari Angkatan Udara Korsel dikerahkan dalam latihan tersebut.

Latihan gabungan itu dilakukan sehari setelah Korea Utara menembakkan rudal jarak jauh dari ibu kotanya, Pyongyang, ke laut lepas Jepang.

Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Korea Utara menyebut latihan militer gabungan AS-Korsel sebagai latihan untuk melakukan invasi. Namun kedua sekutu mengaku bahwa latihan gabungan itu bersifat defensif.

AS dan Korsel telah mengurangi atau membatalkan beberapa latihan besar mereka dalam beberapa tahun terakhir. Pada awalnya itu dilakukan untuk mendukung upaya diplomatik pemerintahan Trump dengan Pyongyang, namun kemudian akibat pandemi COVID-19.

Akan tetapi, meningkatnya ancaman nuklir Korut telah meningkatkan urgensi bagi Korsel dan Jepang untuk memperkuat postur pertahanan mereka, sejalan dengan aliansi mereka dengan AS. [rd/ka]

Oleh: VOA Indonesia
Editor: Yakop

Senin, 12 September 2022

Kompleks Industri Militer AS Bergantung Pada Komponen China

Kompleks Industri Militer AS Bergantung Pada Komponen China
Industri militer AS akan kesulitan mengganti komponen China. (BorneoTribun/Global Times)
BorneoTribun Jakarta -- Analis militer mengatakan kompleks industri militer AS bergantung pada komponen China. Industri militer AS bergantung pada komponen logam tanah jarang (LTJ) China, dan akan sulit untuk menggantinya, menurut analis militer China Wei Dongxu saat wawancara dengan surat kabar pemerintah China Global Times.

China, menurut spesialis, memiliki lini industri penuh dalam eksplorasi, penambangan, dan produksi elemen tanah jarang, sehingga akan sulit bagi kompleks industri militer (MIC) AS untuk menemukan alternatif selain China.

Wei yakin bahwa bahkan jika Amerika Serikat menemukan pengganti jangka pendek untuk komponen China, itu akan menaikkan biaya.

Sebelumnya diketahui bahwa Pentagon menangguhkan penerimaan jet tempur F-35 Lightning II generasi kelima baru karena paduan China yang digunakan dalam desain mereka. 

Perlu dicatat bahwa ini tidak sesuai dengan undang-undang pengadaan, yang melarang penggunaan komponen dari China tanpa mendapatkan persetujuan khusus.

Pada tahun 2021, Breaking Defense melaporkan bahwa penjualan jet tempur F-35 Lightning II generasi kelima AS di Eropa menghadapi persaingan ketat dari produsen lokal.

(yk/en)

Jumat, 09 September 2022

Wapres Ma’ruf Amin jadi inspektur Upacara Penetapan Komcad 2022

Komponen Cadangan (Komcad) Tahun Anggaran 2022
Komponen Cadangan (Komcad) Tahun Anggaran 2022. (BorneoTribun/Ho-Setkab RI)
BorneoTribun Jakarta -- Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menjadi inspektur dalam Upacara Penetapan Komponen Cadangan (Komcad) Tahun Anggaran 2022, di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus), Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Kamis (08/09/2022). 

Penetapan dilakukan terhadap 2.974 orang yang telah melakukan serangkaian proses untuk menjadi komponen cadangan.

Dalam amanatnya, Wapres menyampaikan bhawa sistem pertahanan merupakan kebutuhan mendasar bagi sebuah negara untuk menegakkan kedaulatan, menjaga keutuhan wilayah, serta melindungi keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.

“Saya ucapkan selamat atas penetapan Komponen Cadangan Tahun 2022. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa memberikan inayah-Nya dan meridai setiap ikhtiar yang kita lakukan untuk mejaga kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan NKRI,” ujarnya.

Wapres Ma’ruf Amin jadi inspektur Upacara Penetapan Komcad 2022
Komponen Cadangan (Komcad) Tahun Anggaran 2022. (BorneoTribun/Ho-Setkab RI)
Di lingkungan strategis internasional dan nasional yang dinamis, imbuh Wapres, pertahanan dan daya tangkal nasional mutlak untuk diperkuat. 

Oleh karena itu, meningkatkan sistem keamanan Indonesia bukan hanya tugas yang diemban oleh kalangan militer saja, namun seluruh elemen bangsa.

“Salah satu perwujudannya adalah penguatan Komponen Cadangan SDM yang berasal dari rakyat. Saya memandang, Komponen Cadangan merupakan strategi antisipatif agar kita siap menghadapi ancaman dan gangguan terhadap kehidupan bangsa,” ujarnya.

Selain menjadi kekuatan tambahan, ujar Wapres, Komponen Cadangan juga merupakan upaya dalam memperkuat rasa nasionalisme bagi masyarakat.

“Komponen Cadangan juga merupakan salah satu ikhtiar bangsa untuk mempersiapkan kekuatan rakyat sekaligus champions, pemenang, di berbagai bidang yang memiliki dan menunjukkan kecintaan pada tanah air,” tuturnya.

Wapres menambahkan, sejalan dengan amanat Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

“Setelah menyelesaikan pelatihan, anggota Komponen Cadangan agar tetap menjaga mandat sebagai Komponen Cadangan seraya terus menjadi inspirasi bela negara bagi masyarakat,” pungkasnya.

Hadir dalam acara ini Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Laut Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Udara Fadjar Prasetyo, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Sebanyak 2.974 orang Komponen Cadangan dibagi menjadi lima batalyon yang dilatih di masing-masing matra. 

Matra Darat sebanyak 450 orang dilatih di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) II/Sriwijaya, 500 orang di Rindam VI/Mulawarman, dan 500 orang di Rindam XIV/Hasanuddin. 

Sedangkan Matra Laut sebanyak 499 orang dilatih di Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar) Surabaya. 

Kemudian Matra Udara sebanyak 500 orang di Pusat Pendidikan dan Latihan Komando Pasukan Gerak Cepat  (Pusdiklat Kopasgat), Bandung. 

Selain itu 50 orang dilatih di Pusat Pendidikan Korps Wanita TNI Angkatan Darat (Pusdik Kowad) dan 475 orang Kadet Universitas Pertahanan (Unhan) di Unhan RI.

(yk/un)

Sabtu, 06 Agustus 2022

273 prajurit remaja Korps Marinir TNI AL sandang baret ungu

Sebanyak 273 prajurit remaja Korps Marinir TNI AL mengikuti prosesi pembaretan di Pantai Baruna, Jawa Timur, Sabtu. HO Dinas Penerangan Korps Marinir TNI AL
Sebanyak 273 prajurit remaja Korps Marinir TNI AL mengikuti prosesi pembaretan di Pantai Baruna, Jawa Timur, Sabtu. HO Dinas Penerangan Korps Marinir TNI AL

BorneoTribun, Surabaya -- Sebanyak 273 prajurit remaja Korps Marinir TNI AL, yang terdiri dari 25 perwira remaja AAL Angkatan LXVII dan 248 tamtama remaja Angkatan XLI/I Korps Marinir TNI AL menyandang baret ungu setelah dilakukan pembaretan oleh Komandan Korps Marinir TNI AL, Mayor Jenderal TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto.

"Upacara pembaretan bukanlah sekedar rangkaian seremonial semata, namun merupakan salah satu implementasi pembinaan tradisi kultural dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dalam bentuk pembinaan karakter, penanaman rasa kebanggaan, kehormatan diri dan kencintaan korps," kata dia, dalam keterangan pers di Surabaya, Sabtu.

Ia mengatakan, pembaretan yang berlangsung di Pantai Baruna Kondang Iwak, Desa Tulungrejo, Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu diiringi gemuruh ombak besar yang tak pernah berhenti menghantam kerasnya karang hitam yang kokoh di Pantai Baruna. "Dari tempat inilah lahir dan dikukuhkan prajurit remaja Korps Marinir yang tangguh, militan, serta pantang menyerah," ujarnya.

Sebelum menyandang baret ungu, kata dia, para prajurit telah lulus tahapan tahapan pendidikan yang berat selama 12 bulan ditempa mulai dari Puslatdiksarmil.

"Selain itu juga mengikuti pelatihan di Kodikmar dengan 90 hari latihan meliputi tahap komando, tahap laut, tahap hutan, gerilya lawan gerilya dan lintas medan sejauh 300 kilometer yang dikenal dengan lintas medan Banyuwangi-Surabaya, serta kursus pemantapan selama satu bulan di Komando Latih Korps Marinir melengkapi bekal ilmu sebagai pasukan pendarat Korps Marinir," ujarnya.
 
Ia menyampaikan salah satu pembuktian TNI AL sangat serius dalam membangun kekuatan Matra Laut menjadi lebih profesional, modern dan tangguh selaras dengan tujuan dan penekanan Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono.

Disampaikan juga bahwa pemakaian baret ungu Korps Marinir TNI AL tidak hanya sebagai simbol identitas diri, namun mengamanahkan tuntutan untuk selalu menjaga kehormatan dan kebanggaan Korps dalam tugas dan pengabdian sebagai garda terdepan bangsa dalam menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

"Konsekuensi, menjadi seorang prajurit Korps Marinir TNI AL menuntut tanggung jawab untuk berperilaku dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai luhur tuntunan prajurit Korps Marinir TNI AL," katanya.

Hal ini, kata dia, sebagai landasan moral dalam setiap penugasan oleh karena itu, jaga dan pelihara kemampuan dan keterampilan sebagai prajurit-prajurit petarung yang profesional, religius, humanis dan handal di segala medan operasi, memiliki karakter, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kebenaran dan kejujuran, serta rela untuk berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.

“Selamat bergabung di Korps Baret Ungu, kalian adalah pasukan pendarat, camkan itu, dari pantai kalian menyerbu dituntut untuk bertempur dan nyawa sebagai taruhannya, jangan cengeng jadilah prajurit militan dan profesional," katanya.

Turut hadir pada acara pembaretan Danpasmar 2, Dankodikmar, Kadepmar AAL, Dankolatmar, Danlanmar Surabaya, Dankolak serta Dansatlak jajaran Pasmar 2.

(IS/ANTARA)

Minggu, 20 Februari 2022

Menhan AS Austin di Warsawa, AS Akan Jual 250 Tank ke Polandia

BorneoTribun.com – Tank tempur M1 Abrams melintasi sebuah jembatan di Hell, Norwegia, saat latihan militer, 21 Oktober 2018.

Para pejabat AS menyatakan Amerika Serikat akan menjual 250 tank tempur M1 Abrams ke Polandia untuk meningkatkan keamanan negara itu di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia terkait Ukraina.

Menteri Pertahanan AS Llyod Austin mengatakan kepada wartawan di Warsawa hari Jumat, ia dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah memberitahu Kongres mengenai niat mereka menjual tank tersebut.

“Kerangka waktu untuk pengiriman tank-tank itu sedang dibahas sekarang,” kata Austin.

Polandia mengumumkan rencana musim panas ini akan membeli tank-tank dari AS sebagai bagian dari kesepakatan bernilai sekitar 6 miliar dolar, tetapi penjualan tersebut terus tertunda.

Austin mengatakan pembelian oleh Polandia itu juga akan membantu “memastikan pembagian tanggung jawab pertahanan yang lebih adil” di dalam Aliansi NATO.

Austin berterima kasih kepada Polandia karena telah menerima 4.700 tentara tambahan AS yang disiapkan untuk menanggapi apabila Rusia menginvasi Ukraina. Ada 9.000-10.000 tentara Amerika di Polandia sejak Presiden Joe Biden memerintahkan pengerahan tentara tambahan awal bulan ini.

Presiden AS Joe Biden, Jumat (18/2) dijadwalkan berbicara dengan para pemimpin transatlantik mengenai krisis di Ukraina. Gedung Putih menyatakan presiden akan memberitahu para pemimpin mengenai berbagai upaya AS untuk menerapkan pencegahan dan diplomasi.

Hari Kamis (17/2), Biden mengatakan ada kemungkinan “sangat besar” Rusia akan menginvasi Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

“Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa mereka terlibat dalam operasi mengecoh guna mendapatkan alasan untuk menyerang,” kata Biden kepada para wartawan di Gedung Putih. “Setiap indikasi yang kami miliki adalah mereka bersiap untuk masuk Ukraina, menyerang Ukraina. Perasaan saya, ini akan terjadi dalam beberapa hari mendatang,” ujarnya.

Namun, Biden mengatakan ia masih percaya ada kemungkinan untuk menemukan solusi diplomatik yang akan meredakan kekhawatiran Rusia mengenai misil dan latihan militer NATO di Eropa Timur. Sekutu-sekutu Barat menolak tuntutan utama Rusia agar NATO mengesampingkan kemungkinan memberikan keanggotaan untuk Ukraina dan bekas republik-republik Soviet lainnya.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken kemudian menggaungkan kembali pernyataan Biden, dengan mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa dunia bisa memperkirakan akan melihat Rusia menyerang Ukraina dalam beberapa hari, dan bahwa informasi intelijen mengindikasikan serangan ini mungkin akan didahului oleh dalih yang dibuat-buat.

“Ini bisa menjadi peristiwa kekerasan yang oleh Rusia akan dipersalahkan kepada Ukraina, atau tuduhan kasar yang akan Rusia ajukan terhadap pemerintah Ukraina,” kata Blinken. “Kami tidak tahun pasti itu akan diajukan dalam bentuk apa.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan Blinken “mengemukakan dalam pernyataannya di Dewan Keamanan PBB hari ini bahwa, karena kami percaya satu-satunya cara bertanggung jawab untuk menyelesaikan krisis ini adalah melalui diplomasi dan dialog, kami telah mengusulkan untuk bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov di Eropa pekan depan.”

Price mengatakan, “Rusia telah menanggapi dengan usulan tanggal akhir pekan depan, yang kami terima, asalkan tidak ada invasi lebih lanjut Rusia terhadap Ukraina. Jika mereka benar-benar melakukan invasi dalam beberapa hari mendatang, ini membuat jelas bahwa mereka tidak pernah serius mengenai diplomasi. Kami akan terus berkoordinasi dengan sekutu-sekutu dan mitra-mitra kami dan mendorong untuk dialog lebih jauh dengan Rusia melalui Dewan NATO-Rusia dan OSCE (Organisasi bagi Keamanan dan Kerja sama di Eropa).” [uh/ab]

Oleh: VOA Indonesia

Jumat, 11 Februari 2022

Presiden Joe Biden Setuju Jual Senjata Senilah $14 Miliar ke RI

Presiden Joe Biden Setuju Jual Senjata Senilah $14 Miliar ke RI
Sebanyak 176 tenaga medis TNI di Yogyakarta menaiki pesawat Hercules untuk membantu penanganan COVID-19 di Jakarta, Senin, 28 Juni 2021. (Foto: TNI via AFP)


BorneoTribun Jakarta - Pemerintahan Presiden Joe Biden, pada Kamis (10/2), menyetujui penjualan senjata senilai hampir $14 miliar kepada RI, ketika Amerika Serikat (AS) melanjutkan langkah-langkah yang diyakininya akan membantu melawan peningkatan tindakan agresif China di kawasan Indo-Pasifik.


Departemen Luar Negeri mengumumkan penjualan jet tempur canggih senilai $13,9 miliar di saat Menteri Luar Negeri Antony Blinken melawat ke Australia. Kunjungan Blinken tersebut juga dimaksudkan untuk menekankan tekad AS untuk tidak membiarkan China bertindak leluasa di Pasifik, meskipun pada saat yang sama perkembangan situasi antara Rusia dan Ukraina menuntut perhatian lebih.


Penjualan hingga 36 jet tempur F-15, mesin dan peralatan terkait, termasuk amunisi dan sistem komunikasi kepada Indonesia ini menyusul lawatan Blinken pada pertengahan Desember lalu ke Jakarta. Blinken ketika itu memuji hubungan erat AS-Indonesia meskipun terdapat masalah hak asasi manusia yang sebelumnya telah menunda penjualan senjata kepada Indonesia.


"Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika dengan meningkatkan keamanan mitra regional penting, yang merupakan kekuatan bagi stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik," kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.


“Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan dan mempertahankan kemampuan bela diri yang kuat dan efektif,” tulis departemen tersebut.


Pernyataan itu tidak menyebutkan China, tetapi pemerintahan AS berkali-kali ingin menyertakan Indonesia, negara demokrasi berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, dalam kampanye menangkal upaya China untuk meningkatkan pengaruhnya di Laut Cina Selatan dan di tempat lainnya di Pasifik.


Indonesia saat ini menjadi tuan rumah markas besar ASEAN yang beberapa anggotanya kesulitan menghadapi tindakan-tindakan China di wilayah sengketa di Laut China Selatan, yang merupakan jalur penting pelayaran internasional.


Meski demikian penjualan peralatan militer AS kepada Indonesia, sebelumnya berada dalam pengawasan dan tertunda karena masalah hak asasi manusia. Masalah-masalah itu tidak disebutkan dalam pernyataan Departemen Luar Negeri AS. [my/rs]


Oleh: VOA Indonesia

Kamis, 10 Februari 2022

RI, Prancis Teken Kesepakatan Pembelian 6 Pesawat Tempur Rafale

RI, Prancis Teken Kesepakatan Pembelian 6 Pesawat Tempur Rafale
Pesawat Rafale Solo Display (RSD) di pangkalan udara Saint-Dizier 113 pada 9 Maret 2021. Indonesia dan Prancis, Kamis (10/2/2022), menandatangani kesepakatan pembelian 6 pesawat tempur Rafale. (Foto: AFP)

BorneoTribun Jakarta - Indonesia menandatangani kesepakatan dengan Prancis pada Kamis (10/2) untuk membeli enam pesawat tempur Rafale sebagai bagian dari total pesanan sebanyak 42 unit.

Kesepakatan itu ditandatangani ketika Paris memperkuat hubungan militer di Asia-Pasifik.

“Kami menyepakati pembelian 42 Rafale. Kontrak yang ditandatangani hari ini untuk enam yang pertama, yang akan diikuti 36 lainnya,” kata Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, sebagaimana dikutip dari kantor berita AFP.

Kesepakatan militer itu pertanda terbaru menghangatnya hubungan antara Paris dan Jakarta di saat Prancis memikirkan kembali aliansinya di kawasan Asia Pasifik setelah gagalnya kesepakatan kapal selam Australia bernilai miliaran dolar pada September lalu.

Paris sangat marah dengan rencana itu karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya bahwa Canberra sedang merundingkan pakta pertahanan baru dengan AS dan Inggris, bernama AUKUS.

Pesanan pertama Indonesia untuk pesawat tempur Prancis datang ketika Jakarta menggantikan alutsistanya yang menua – terutama F-16 Amerika dan Sukhoi Rusia – di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang gejolak hubungan AS-China di Asia. [ah/rs]

Oleh: VOA Indonesia

Sabtu, 18 September 2021

Angkatan Laut Indonesia dan Singapura Latihan Perang di Laut Natuna

Angkatan Laut Indonesia dan Singapura Latihan Perang di Laut Natuna
Angkatan Laut Indonesia dan Singapura Latihan Perang di Laut Natuna. 

BorneoTribun Jakarta -- TNI Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL) dan Angkatan Laut Singapura (The Republic of Singapore Navy/RSN), Kamis (16/9) menggelar latihan perang di Laut Natuna, Kepulauan Riau.

Latihan yang diberi tajuk “Latma Eagle Indopura 2021” ini mengikutsertakan dua unsur KRI dari jajaran Satuan Kapal Eskoarta Koarmada II yaitu KRI Diponegoro-265 dan KRI Malahayati-362. 

Sementara pihak RSN melibatkan dua kapal perangnya yaitu RSS Tenacious-71 dan RSS Justice-18. 

Latihan di perairan Batam, Selat Singapura dan Laut Natuna yang akan berlangsung hingga 20 September ini juga melibatkan beberapa pesawat udara dan helikopter, yaitu pesawat Cassa TNI AL dan pesawat udara F-50 RSN. 

Dalam keterangan yang diterima VOA, Pangkoarmada II Laksda TNI Dr Iwan Isnurwanto mengatakan latihan ini penting untuk meningkatkan kualitas, profesionalisme dan kerjasama antara kedua negara” sekaligus untuk meningkatkan hubungan bilateral dan memberi nilai positif untuk “menjaga stabilitas keamanan di wilayah Asia Tenggara.” 

Ia tidak merinci atau mengaitkan pelaksanaan latihan ini dengan meluasnya laporan tentang kehadiran ribuan kapal milik Vietnam dan China yang akhir-akhir ini masuk perairan Natuna Utara dekat Laut Cina Selatan. 

Pernyataan yang dikeluarkan pihak Dinas Penerangan Angkatan Laut Indonesia hanya menyebutkan bahwa latihan ini mencakup Photo Exercise (Photex), Search and Rescue Exercise (Sarex), VOI Tracking Exercise (Trackex), Over the horizone exercise (Othtex), Replenishment At Sea (Rason), Killer Tomato Surface Firing Target Exercise (KT SUFTX), Encounter Exercise (Encounterex), Flash Exercise (Flashex), Flag Hoist Exercise (Flaghoist). 

Saat laporan ini disampaikan, latihan pertempuran di laut ini mencakup tahap manuvra lapangan (dikenal sebagai manlap), di mana unsur-unsur yang terlibat membentuk gugus tugas formasi dan iring-iringan di sepanjang perairan Batam, Selat Singapura dan Laut Natuna. Latihan bersama ini rutin dilangsungkan dua tahun sekali. [em/es]

VOA

Sabtu, 04 September 2021

Pesawat Inggris Terakhir yang Angkut Militer, Tinggalkan Kabul

Pesawat Inggris Terakhir yang Angkut Militer, Tinggalkan Kabul
Pesawat Inggris Terakhir yang Angkut Militer, Tinggalkan Kabul. 

BorneoTribun Internasional - Inggris pada Sabtu (28/8) menerbangkan pasukan militer terakhirnya dari Afghanistan, menuntaskan proses penarikan pasukannya dari negara itu.

Kementerian Pertahanan mencuit bahwa "penerbangan terakhir mengangkut personel Angkatan Bersenjata Inggris, telah meninggalkan Kabul." Akun itu mengunggah foto-foto para tentara memasuki pesawat.

Kementerian itu menulis, "Kepada semua yang telah mengabdi dengan sangat berani di bawah tekanan besar dan kondisi berbahaya untuk mengevakuasi warga sipil yang paling rentan: Terima kasih."

Sebelumnya pada hari yang sama, Inggris melepas sebuah pesawat terakhir yang hanya mengangkut warga sipil.

Perdana Menteri Boris Johnson berterima kasih kepada semua pihak yang berada di balik operasi penyelamatan. Dia mengatakan mereka telah membantu lebih dari 15 ribu orang dalam kurang dari dua minggu.

"Saya ingin berterima kasih kepada semua yang terlibat dan kepada ribuan dari mereka yang telah mengabdi dalam dua dekade terakhir. Kalian harus bangga dengan pencapaian kalian," kata Johnson dalam pesan yang diunggah ke media sosial.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan pasukan Inggris telah "membantu ribuan orang untuk mendapatkan masa depan dan keamanan yang lebih baik." [vm/ft]

VOA

Kamis, 12 Agustus 2021

Kasad Meninjau Latma Garuda Shield Ke-15 di Amborawang

Kasad Meninjau Latma Garuda Shield Ke-15 di Amborawang*
Kasad Meninjau Latma Garuda Shield Ke-15 di Amborawang. 

BORNEOTRIBUN JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa beserta Ibu Ketua Umum Persit KCK meninjau Latma Garuda Shield ke-15 Tahun 2021, yang digelar di Amborawang, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis, (12/8/2021).

Latihan terbesar sepanjang sejarah kerjasama militer Indonesia dan Amerika Serikat ini, diselenggarakan mulai tanggal 1 sampai dengan 14 Agustus 2021 di tiga tempat berbeda, yaitu Puslatpur Kodiklatad di Baturaja, Daerah Latihan Amborawang di Balikpapan dan  Makalisung di Manado. 

Jenderal TNI Andika Perkasa berharap, melalui latihan yang melibatkan 2.161 prajurit TNI AD dan 1.547 US Army ini, bukan saja meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, namun juga dapat meningkatkan kemampuan prajurit TNI AD dan US Army. Adapun materi latihan yang dipastikan dapat meningkatkan kemampuan prajurit kedua negara tersebut,   meliputi _Staff Exercise_, _Field Training Exercise (FTX)_, _Live Fire Exercise (LFX)_, _Aviation_ dan _Medical Exercise (Medex)_ serta dua program latihan yang akan digabungkan, yaitu _Joint Combined Exchange Training (JCET)_ dan _Garuda Airborne_. 

Kasad mengatakan di Amborawang ini sebanyak 376 prajurit TNI AD dan US Army yang terlibat, dengan materi latihan adalah ofensif tapi hubungan kompi, dimana dalam pergerakannya menghadapi gangguan atau hambatan seperti ranjau, dan lain-lain. "Mekanisme latihan di Amborawang baru pertama kali dilakukan di TNI AD karena menerapkan metode latihan dua pihak tidak dikendalikan, yang selama ini biasanya menggunakan  metode satu pihak dikendalikan, "ungkap Kasad. 

Menurut Kasad pasukan lawan bukan dari Yonif  600 R/Mdg tapi dari Yonif 621/Manuntung dan Yonif 623/BWT.  "Mereka berupaya mengalahkan satu sama yang lain tanpa dikendalikan, sehingga realisme latihan dapat diwujudkan  dengan optimal," tegas Kasad. 

Kasad merasa bangga dengan prajurit TNI AD yang berinteraksi dengan  _US Army_, tukar menukar makanan dan nomor telepon untuk mempererat persahabatan. "Saya bangga dengan para prajurit TNI AD yang berinteraksi dengan _US Army_, persahabatan ini harus berlanjut terus," pungkas Kasad.

Menyangkut rekruitmen prajurit TNI AD baik pria maupun wanita, Kasad mengatakan akan terus dievaluasi dan diperbaiki. " Dalam rekruitmen prajurit TNI AD ada seleksi kesehatan, akademik, psikologi, jasmani dan administrasi akan terus dievaluasi dan diperbaiki," tegas Kasad.
Kasad mengatakan perbaikan dan evaluasi ini dilaksanakan agar rekruitmen prajurit TNI AD lebih fokus dalam melakukan seleksi prajurit.

(Dispenad)

Senin, 05 Juli 2021

Pesawat bekas AU Amerika milik Filipina Jatuh, 29 Tewas, 50 Selamat

Pesawat bekas AU Amerika milik Filipina Jatuh, 29 Tewas, 50 Selamat
Tim penyelamat tiba di lokasi jatuhnya pesawat AU Filipina C-130 di kota Patikul, provinsi Sulu, Filipina selatan, Minggu (4/7).

BORNEOTRIBUN.COM - Pesawat Angkatan Udara Filipina C-130 yang membawa puluhan personil tentara jatuh di sebuah propinsi di bagian selatan ketika berupaya mendarat.

Para pejabat mengatakan sedikitnya 29 orang tewas dalam kecelakaan hari Minggu (4/7) itu, sementara sekitar 50 orang berhasil diselamatkan dari puing-puing pesawat yang terbakar. 

Pejabat-pejabat militer Filipina mengatakan pesawat itu membawa 92 orang, termasuk tiga pilot dan lima awak, sisanya adalah personil militer. 

Ditambahkan, ketiga pilot selamat tetapi terluka parah.

Sedikitnya empat warga sebuah desa di mana pesawat itu jatuh juga mengalami luka-luka.

Foto: Puing pesawat Hercules Lockheed C-130 AU Filipina setelah jatuh hari Minggu (4/7).

Pesawat Hercules Lockheed C-130 merupakan salah satu dari dua pesawat bekas Angkatan Udara Amerika yang diserahkan ke Filipina sebagai bagian dari bantuan militer tahun ini.

Kepala Staf Militer Filipina Jendral Cirilito Sobejana mengatakan pesawat itu jatuh ketika mendarat Minggu siang di desa Bangkal, di pegunungan Patikul di provinsi Sulu.

Pesawat itu mengangkut pasukan, yang sebagian merupakan bagian dari tentara yang baru menjalani pelatihan dasar, dari kota Cagayan de Oro di bagian selatan untuk ditempatkan di Sulu.

Belum jelas apa yang menyebabkan kecelakaan itu. Panglima militer regional Letjen.

Corleto Vinluan mengatakan kecil kemungkinan pesawat itu ditembak dengan mengutip keterangan para saksi mata yang mengatakan pesawat itu tampaknya melampaui landasan pacu ketika mendarat dan jatuh di pinggiran bandara. [em/jm]

Oleh: VOA

Kamis, 01 Juli 2021

Jerman Selesaikan Penarikan Pasukan dari Afghanistan

Jerman Selesaikan Penarikan Pasukan dari Afghanistan
Foto: Beberapa tentara Jerman yang bertugas sebagai bagian dari pasukan NATO di Afghanistan (foto: dok).

BORNEOTRIBUN.COM - Jerman telah menarik pasukan terakhir yang ada di Afghanistan, mengakhiri penempatan pasukan bersama Amerika dan koalisi selama dua puluh tahun di wilayah yang dikoyak perang itu.

Militer Amerika dan NATO berencana menarik sepenuhnya pasukan militer mereka dari negara itu selambat - lambatnya pada 11 September, sesuai perintah Presiden Joe Biden. Proses penarikan secara resmi sudah dimulai pada 1 Mei lalu.

Jerman mengumumkan penarikan pasukannya secara diam-diam tidak lama setelah 250 tentara Jerman terakhir diterbangkan Selasa malam (29/6) dari pangkalan mereka di bagian utara Afghanistan.

“Setelah penempatan selama hampir 20 tahun, tentara terakhir Bundeswehr telah meninggalkan Afghanistan malam ini,” ujar Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer dalam sebuah pernyataan yang dicuitnya. 

“Mereka sedang dalam perjalanan pulang. Babak bersejarah akan segera berakhir, penempatan pasukan secara intensif yang menantang dan membentuk Bundeswehr dan membuktikan dirinya dalam pertempuran,” tambahnya.  

Kramp-Karrenbauer menyampaikan terimakasih pada 150.000 personil laki-laki dan perempuan yang telah menjadi bagian dari misi di Afghanistan itu sejak tahun 2001, dengan mengatakan mereka berhak bangga atas pencapaian itu. 

Menurut pihak angkatan bersenjata, Jerman kehilangan 59 tentara, 39 di antaranya dalam pertempuran atau serangan pemberontak. Jerman masih memiliki sekitar 1.100 tentara di Afghanistan. 

Mereka merupakan bagian dari pasukan non-kombatan dalam misi militer pimpinan NATO yang bertugas untuk melatih, memberi nasehat dan membantu tentara Afghanistan melawan kelompok pemberontak Taliban. 

NATO Tetap Dukung Afghanistan Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Afghanistan Rahmatullah Andar mengatakan meskipun negara-negara NATO mengurangi misi militer mereka, tidak berarti hubungan bilateral antar negara juga berakhir. 

“Afghanistan mempertahankan hubungan dekat dan kerjasama dengan Jerman. Mereka telah melakuka pelatihan ekstensif pada pasukan polisi kami dan kerjasama itu akan terus berlanjut,” ujar Rahmatullah dalam sebuah pernyataan video. 

Perwakilan sipil senior NATO di Afghanistan Stefano Pontecorvo meyakinkan warga Afghanistan tentang kelanjutan keterlibatan aliansi saat mengakhiri penarikan pasukan militer. “Ini bukan akhir dari kemitraan kita. Bersama-sama, kita memasuki tahap baru dalam hubungan kita,” ujar Pontecorvo dalam pesan video yang dirilisnya. 

“Militer (pasukan NATO) mungkin meninggalkan Afghanistan tetapi kantor urusan sipil dan bahkan saya sendiri masih akan berada di sini dan kami bertekad mendukung pasukan keamanan Afghanistan lewat bantuan finansial dan pelatihan,” tambahnya. 

Pertempuran berkecamuk di seluruh Afghanistan sejak pasukan internasional pimpinan Amerika mulai meninggalkan negara itu. 

Taliban mengklaim dua bulan terakhir ini telah merebut kembali lebih 100 dari 419 distrik di Afghanistan. 

Lebih 241.000 Orang Tewas dalam Perang di Afghanistan Proyek “Cost of War” di Universitas Brown pada April lalu memperkirakan perang selama 20 tahun di Afghanistan telah menewaskan 241.000 orang, termasuk lebih dari 2.400 tentara Amerika.

Hingga saat ini perang tersebut telah menelan anggaran 2,26 triliun dolar. [em/jm]

Oleh: VOA

Kamis, 24 Juni 2021

Militer Rusia Lepaskan Tembakan Peringatan ke Kapal Perusak Inggris di Laut Hitam

Militer Rusia Lepaskan Tembakan Peringatan ke Kapal Perusak Inggris di Laut Hitam
Kapal Perusak Inggris HMS Defender tiba di pelabuhan Odessa, Laut Hitam di Ukraina (18/6).

BORNEOTRIBUN JAKARTA - Pasukan Rusia mengatakan pihaknya, Rabu (23/6) melepaskan tembakan peringatan ke kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang ikut dalam latihan angkatan laut yang dipimpin AS di Laut Hitam dekat semenanjung Krimea di Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan tindakan itu diambil karena HMS Defender masuk 3 kilometer ke dalam wilayah perairan Rusia. Inggris mengatakan tidak ada tembakan ke arah kapal tersebut.
Kapal Perusak Inggris HMS Defender di Laut Hitam (foto: dok)

Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, kapal patroli Rusia melepaskan tembakan ke kapal perusak dan pesawat tempur Su-24M menjatuhkan empat bom fragmentasi berdaya ledak tinggi di dekat kapal itu.

Tindakan itu diambil hanya beberapa jam setelah para pejabat Rusia mengecam latihan perang itu yang diberi nama kode, Sea Breeze, dan melibatkan kapal-kapal dari 32 negara, termasuk Amerika , anggota NATO lainnya, dan Ukraina.
Twitter @RusEmbUSA

Kementerian Pertahanan Inggris menolak penjabaran Moskow atas insiden tersebut dan membantah ada tembakan peringatan yang ditembakkan ke HMS Defender.

Para pejabat pertahanan Inggris mengatakan kepada wartawan di London bahwa sejauh yang mereka ketahui, Rusia sedang melakukan latihan penembakan dan kapal perang Angkatan Laut Kerajaan "melintas damai melalui perairan teritorial Ukraina sesuai dengan hukum internasional."

Dalam pernyataan yang dipasang di akun Twitter kedutaan Rusia di Washington sebelum insiden itu, pejabat Rusia mengatakan, “Skala dan sifat agresif dari latihan 'Sea Breeze' sama sekali tidak membantu tantangan nyata untuk memastikan keamanan di wilayah Laut Hitam.”

Cuitan itu juga memperingatkan latihan itu akan "meningkatkan risiko insiden yang tidak disengaja."

Valery Gerasimov, kepala staf umum tentara Rusia, juga telah memperingatkan Inggris dan Amerika mengenai kehadiran kapal perang NATO yang “provokatif” di dekat perbatasan Rusia. [my/jm]

Oleh: VOA

Jumat, 11 Juni 2021

Gabungan Anggaran Pertahanan China dan Rusia Lampaui AS

Sejumlah pesawat nirawak milik militer China dalam parade di Lapangan Tiananmen, 1 Oktober 2019. (Foto: AFP).

BorneoTribun Internasional - Perwira tinggi militer Amerika Serikat (AS) mengatakan anggaran pertahanan gabungan China dan Rusia melebihi anggaran pertahanan AS ketika disesuaikan dengan daya beli.

Ini khususnya memungkinkan China memperkecil kesenjangan kemampuan dalam usahanya untuk menjadi negara adidaya militer global teratas pada pertengahan abad.

"Jika digabungkan, anggaran Rusia dan China melebihi anggaran kita," kata Ketua Gabungan Kepala Staf Jenderal Mark Milley kepada anggota Kongres, Kamis (10/6), selama kesaksian di depan Komite Angkatan Bersenjata Senat.

Ia menyebut tren peningkatan anggaran China "mengkhawatirkan".

China dan Rusia adalah dua pesaing terbesar militer AS. Menteri pertahanan mulai dari Jim Mattis hingga Lloyd Austin telah menyebut China sebagai "tantangan yang semakin mengkhawatirkan" bagi militer AS.

Senator Jim Inhofe, anggota Komisi Angkatan Bersenjata Senat, dalam artikel baru-baru ini menulis bahwa anggaran pertahanan China jika disesuaikan dengan daya beli adalah $604 miliar dan anggaran pertahanan Rusia adalah sekitar $200 miliar setelah penyesuaian.

Menurut pejabat, kesenjangan selama dua atau tiga dekade lalu antara kemampuan AS dan kemampuan militer China telah berkurang.

"Kita telah meminta militer bertindak terlampau banyak dengan anggaran yang sangat kecil dalam waktu yang lama," kata Inhofe, seorang anggota Partai Republik dari Oklahoma.

"Adalah kewajiban kita untuk membela bangsa ini, dan anggaran yang diusulkan ini tidak mencerminkannya," tambah Senator Roger Wicker, anggota Partai Republik dari Mississippi.

Senator lainnya, termasuk Marsha Blackburn, Republikan dari Tennessee, menunjukkan kesenjangan pendanaan antara apa yang diminta oleh beberapa pemimpin militer untuk pertahanan Pasifik dan apa yang ada dalam permintaan anggaran pemerintah saat ini.

Milley dan Austin mengatakan anggaran pertahanan, yang berjumlah $715 miliar, mengharuskan departemen untuk membuat pilihan sulit, tetapi itu merupakan sarana untuk memberi AS "pertahanan yang memadai."

“Kita menginginkan kemampuan yang sejalan dengan konsep operasional yang kita junjung dan memungkinkan kita bukan hanya kompetitif tetapi benar-benar dominan dalam kompetisi ini,” kata Austin.

Senator Tim Kaine, seorang Demokrat dari Virginia, membela anggaran pertahanan dan memberi tahu rekan-rekannya dari Partai Republik bahwa meskipun anggaran Biden lebih kecil $6 miliar dari anggaran pemerintahan Trump yang diusulkan untuk tahun ini, anggaran militer Trump sebenarnya lebih rendah karena ia berulang kali menggunakan anggaran Pentagon untuk "keadaan darurat nonmiliter" seperti membangun tembok di sepanjang perbatasan selatan AS. [my/pp]

Oleh: VOA

Kamis, 27 Mei 2021

Presiden dan PM Mali Mundur Setelah Ditangkap Junta Militer

Presiden dan PM Mali Mundur Setelah Ditangkap Junta Militer
Sejumlah polisi Mali berkumpul di luar Bourse du Travail lokasi para pekerja yang sedang berdemo memprotes penangkapan Presiden Bah N'Daw dan Perdana Menteri Moctar Ouane oleh militer di Bamako, Mali, 25 Mei 2021.

BorneoTribun Internasional - Presiden sementara dan Perdana Menteri Mali mengundurkan diri pada Rabu (26/5), dua hari setelah ditahan dan dilucuti dari kekuasaan mereka dalam apa yang tampaknya kudeta kedua di negara itu dalam sembilan bulan. Seorang pembantu junta melaporkan.

Di New York, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) "mengutuk keras" penggulingan dan penangkapan Presiden Bah Ndaw dan Perdana Menteri Moctar Ouane. Mereka menyerukan kembali ke pemerintahan sipil, tetapi tidak membahas tindakan hukuman.

Para pemimpin sementara yang ditugaskan mengarahkan kembali ke pemerintahan sipil setelah kudeta Agustus lalu, mengundurkan diri di hadapan mediator yang mengunjungi pangkalan militer tempat mereka ditahan, kata Baba Cisse, penasihat khusus bos junta Assimi Goita. Namun seorang anggota Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS), Uni Afrika dan misi mediasi PBB MINUSMA mengatakan kepada para wartawan bahwa para pemimpin sebenarnya sudah mundur sebelum mereka tiba.

Delegasi itu kemudian berbicara lagi dengan Goita setelah Selasa (25/5) malam menemuinya. Goita memegang pangkat wakil presiden dalam pemerintahan transisi.

Cisse mengatakan presiden, perdana menteri dan pemimpin transisi lain yang ditangkap pada Senin (24/5) akan dibebaskan, tetapi ini akan terjadi "secara bertahap untuk alasan keamanan yang jelas". Dia tidak menjelaskan kapan. Ia mengatakan sebelumnya bahwa ada gerakan menuju pembentukan pemerintahan baru di negara miskin itu.

Penahanan mereka memicu kecaman internasional yang meluas dan ancaman sanksi. Dewan Keamanan, yang mengadakan pertemuan darurat atas permintaan Perancis dan lainnya, menyerukan "pembebasan yang aman, segera dan tanpa syarat dari semua pejabat yang ditahan dan mendesak elemen pertahanan dan pasukan keamanan untuk kembali ke barak mereka tanpa penundaan."

Amerika Serikat mengatakan akan "mempertimbangkan langkah-langkah yang ditargetkan terhadap para pemimpin politik dan militer yang menghalangi transisi Mali yang dipimpin sipil ke pemerintahan demokratis". Dikatakan, AS menangguhkan bantuan untuk pasukan keamanan Mali.[ka/jm]

Oleh: VOA

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno