Berita Borneotribun.com: Manchester City Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Manchester City. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Manchester City. Tampilkan semua postingan

Rabu, 23 April 2025

Musim Man City Dianggap “Buruk” Sama Guardiola, Meski Lolos Liga Champions

Musim Man City Dianggap “Buruk” Sama Guardiola, Meski Lolos Liga Champions
Musim Man City Dianggap “Buruk” Sama Guardiola, Meski Lolos Liga Champions.

JAKARTA - Musim Manchester City ternyata nggak bikin Pep Guardiola puas. Meskipun peluang buat lolos ke Liga Champions musim depan masih terbuka lebar dan mereka juga masih bisa juara FA Cup, pelatih asal Spanyol itu tetap bilang musim ini... bad.

Yes, lo nggak salah baca. Setelah City menang dramatis 2-1 lawan Aston Villa hari Selasa lalu (berkat gol injury time dari Matheus Nunes), Pep malah ngeluarin pernyataan yang cukup mengejutkan.

Menang Dramatis, Tapi Tetap Nggak Puas

Di laga itu, Bernardo Silva sempat bikin City unggul lebih dulu lewat tembakan keras yang bikin Emiliano Martinez salah antisipasi. Villa sempat nyamain lewat penalti Marcus Rashford, tapi gol telat dari Nunes bikin City amankan tiga poin penting.

Tapi buat Guardiola, hasil itu nggak cukup buat nutupin betapa mengecewakannya musim ini.

“Kami main bagus banget, agresif, solid di belakang. Tapi musim ini tetap buruk. Mau kita lolos Liga Champions atau juara FA Cup, tetap aja musim ini nggak memuaskan,” ujar Guardiola ke Sky Sports.

Katanya sih, sepak bola itu soal emosi. Fans dan pemain ngerasa ditekan buat ngasih hasil maksimal, apalagi target utama klub adalah selalu tampil di Liga Champions. Tapi Pep tetap ngerasa musim ini di bawah ekspektasi.

Fokusnya Masih di Liga

Buat Pep, Premier League adalah indikator utama kesuksesan. Dan musim ini, City nggak berhasil dominan seperti musim-musim sebelumnya. Mereka keteteran bersaing dengan Liverpool dan Arsenal, dan itu bikin ekspektasi tinggi nggak tercapai.

“Realitanya, yang bikin lo ngerasa puas itu adalah Premier League. Tapi kadang musim buruk itu ya emang kejadian. Musim ini Liverpool luar biasa, dan semua tim juga makin kuat,” lanjut Pep.

Para Pemain Sepakat Sama Pep

Nggak cuma Pep yang ngomong begitu. Ruben Dias juga bilang kalau fokus utama tim tetap di Premier League dan mereka sadar banget betapa pentingnya tiap poin di akhir musim kayak sekarang.

“Empat laga sisa ini bakal jadi penentu. Tiga poin lawan Villa penting banget. Top 4 dan top 5 sekarang berarti segalanya buat kita,” kata Dias.

Kiper Stefan Ortega juga ngerasa menang lawan Villa itu krusial banget.

“Sebelum laga ini, posisi di klasemen super ketat. Jadi tiga poin ini ngebantu banget. Kita main bagus dan layak menang,” ucap Ortega.

FA Cup Masih Jadi Harapan

City masih punya kans buat nutup musim ini dengan trofi lewat FA Cup. Mereka akan hadapi Nottingham Forest di semifinal, dan kemenangan lawan Villa jadi suntikan semangat yang pas banget.

“Musim ini berat, tapi sekarang kita mulai balik nemuin energi dan performa terbaik. Target kita: selesain musim sebaik mungkin dan amankan tiket Liga Champions,” tutup Ortega.

Kalau dilihat dari luar, City masih bersaing di papan atas, masih di jalur Liga Champions, dan punya peluang angkat trofi FA Cup. Tapi buat Pep dan anak-anak asuhnya, standar mereka jauh lebih tinggi dari itu. Buat mereka, musim yang “oke” itu adalah saat mereka dominan di Liga, bukan cuma finish top 4 atau bawa pulang piala cup.

Fans City mungkin masih berharap happy ending musim ini, tapi satu hal yang pasti: Pep lagi-lagi ngasih reminder ke semua orang, kalau ekspektasi di klub besar itu beda level.

Perbandingan Jadwal Sisa Manchester City dan Rival-Rival Liga Champions setelah Kemenangan Dramatis atas Aston Villa

Perbandingan Jadwal Sisa Manchester City dan Rival-Rival Liga Champions setelah Kemenangan Dramatis atas Aston Villa
Perbandingan Jadwal Sisa Manchester City dan Rival-Rival Liga Champions setelah Kemenangan Dramatis atas Aston Villa.

JAKARTA - Perburuan gelar Premier League sudah berakhir, dan kita sudah tahu siapa yang akan menjadi juara dan siapa yang terdegradasi. Namun, yang masih menarik perhatian kita adalah persaingan untuk meraih tempat di Liga Champions musim depan!

Meski Liverpool hampir dipastikan jadi juara, persaingan untuk tiket Liga Champions semakin panas. Ada lima tim yang bersaing memperebutkan tiga tempat terakhir di kompetisi elit Eropa ini (kecuali Arsenal yang hampir pasti finish di posisi kedua). Sementara itu, Manchester City, yang sebelumnya dianggap sudah aman, kini harus berjuang keras untuk mempertahankan tempat mereka di Liga Champions setelah cedera yang menimpa Rodri dan absennya Erling Haaland.

Namun, kemenangan dramatis 2-1 atas Aston Villa pada Selasa malam memberi harapan baru bagi mereka. Lantas, bagaimana perbandingan jadwal sisa City dengan tim-tim pesaing mereka? Yuk, simak!

Jadwal Sisa Manchester City

Kemenangan City atas Villa menjadi satu-satunya laga sisa mereka melawan tim yang juga bersaing untuk posisi lima besar. Pada pertandingan pertama, Villa berhasil mengalahkan City di pertandingan yang cukup mengecewakan bagi tim Pep Guardiola. Namun, di laga Selasa malam, City akhirnya sukses meraih kemenangan berkat gol menit terakhir dari Matheus Nunes.

Setelah laga tersebut, City akan melanjutkan perjalanan mereka dengan beberapa pertandingan melawan tim-tim yang cukup terjangkau. Berikut jadwal sisa mereka:

  • 2 Mei 2025 - Wolves (K)

  • 10 Mei 2025 - Southampton (A)

  • 18 Mei 2025 - Bournemouth (K)

  • 26 Mei 2025 - Fulham (A)

Jika mereka bisa meraih hasil positif di laga-laga ini, peluang City untuk memastikan tempat di Liga Champions akan semakin besar.

Jadwal Sisa Rival-Rival Liga Champions

1. Newcastle United

Newcastle baru saja mengalami kekalahan mengejutkan di Villa Park, tetapi mereka memiliki kesempatan besar untuk kembali ke jalur kemenangan saat melawan Ipswich Town yang sudah dipastikan terdegradasi. Jadwal mereka cukup menantang, terutama pertandingan melawan Chelsea dan Arsenal.

  • 26 April 2025 - Ipswich (K)

  • 4 Mei 2025 - Brighton (A)

  • 11 Mei 2025 - Chelsea (K)

  • 18 Mei 2025 - Arsenal (A)

  • 26 Mei 2025 - Everton (K)

2. Nottingham Forest

Nottingham Forest saat ini berada di posisi kelima dengan lima pertandingan tersisa, tiga di antaranya dimainkan di kandang. Mereka punya peluang besar untuk bertahan di posisi Liga Champions jika bisa meraih kemenangan atas Brentford, Crystal Palace, dan Leicester. Berikut jadwal mereka:

  • 1 Mei 2025 - Brentford (K)

  • 5 Mei 2025 - Crystal Palace (A)

  • 11 Mei 2025 - Leicester (K)

  • 18 Mei 2025 - West Ham (A)

  • 26 Mei 2025 - Chelsea (K)

3. Chelsea

Chelsea masih punya harapan untuk finis di zona Liga Champions, meskipun performa mereka di awal tahun 2025 kurang konsisten. Mereka perlu meraih hasil positif, terutama melawan tim-tim kuat seperti Liverpool dan Newcastle. Jadwal mereka adalah:

  • 26 April 2025 - Everton (K)

  • 4 Mei 2025 - Liverpool (K)

  • 11 Mei 2025 - Newcastle (A)

  • 16 Mei 2025 - Manchester United (K)

  • 25 Mei 2025 - Nottingham Forest (A)

4. Aston Villa

Aston Villa sempat menumbangkan perlawanan hebat dari City, tetapi kekalahan 1-2 mereka pada laga terakhir membuat mereka harus berjuang keras. Untungnya, dua laga kandang mereka melawan Fulham dan Tottenham seharusnya memberikan peluang besar. Berikut jadwal mereka:

  • 3 Mei 2025 - Fulham (K)

  • 10 Mei 2025 - Bournemouth (A)

  • 18 Mei 2025 - Tottenham (K)

  • 26 Mei 2025 - Manchester United (A)

Apa yang Bisa Diharapkan?

Kita bisa melihat persaingan yang sangat ketat antara Manchester City, Newcastle, Nottingham Forest, Chelsea, dan Aston Villa. Semua tim ini akan berusaha keras merebut tiga tempat terakhir di Liga Champions. Dengan jadwal yang lebih ringan dan kemenangan-kemenangan penting di tangan, Manchester City tentu masih menjadi favorit. Namun, dengan rival-rival yang tidak kalah kuat, siapa yang akhirnya berhasil lolos ke kompetisi tertinggi Eropa musim depan, kita tunggu saja!

Untuk kamu yang mengikuti Premier League, pastinya semakin seru menjelang akhir musim, ya! Siapa yang bakal jadi tim terakhir yang bergabung dengan Liverpool dan Arsenal di Liga Champions? Kita lihat saja di pertandingan-pertandingan mendatang!

Manchester City 2-1 Aston Villa: Gol Nunes Bawa City Kemenangan Dramatis di Menit Menit Terakhir

Manchester City 2-1 Aston Villa Gol Nunes Bawa City Kemenangan Dramatis di Menit Menit Terakhir
Manchester City 2-1 Aston Villa Gol Nunes Bawa City Kemenangan Dramatis di Menit Menit Terakhir.

JAKARTA - Pada pertandingan sengit yang berlangsung di Etihad Stadium, Manchester City berhasil mengalahkan Aston Villa dengan skor 2-1 berkat gol dramatis dari Matheus Nunes di masa injury time. Kemenangan ini sangat berarti bagi peluang City untuk lolos ke Liga Champions musim depan.

Pertandingan yang berlangsung pada hari Selasa (23 April 2025) ini dimulai dengan tempo cepat. Hanya 18 detik setelah kick-off, Marcus Rashford hampir saja membawa Villa unggul, namun tembakannya membentur tiang gawang setelah melewati Ruben Dias. Walaupun Villa memberi tekanan lebih awal, justru Manchester City yang membuka skor melalui gol dari Bernardo Silva pada menit ke-7. Silva berhasil memanfaatkan blunder dari kiper Emiliano Martinez yang gagal menahan bola, membuat City unggul 1-0.

Namun, Villa tidak tinggal diam. Mereka berhasil menyamakan kedudukan lewat tendangan penalti yang dieksekusi dengan tenang oleh Rashford setelah Dias melakukan pelanggaran terhadap Jacob Ramsey di dalam kotak penalti. Wasit memberikan keputusan itu setelah melihat tayangan ulang VAR, dan skor berubah menjadi 1-1.

Di babak kedua, kedua tim saling bertukar serangan. City mencoba menekan dengan beberapa peluang, namun lini pertahanan Villa cukup solid. Meski begitu, City terus memberikan tekanan, dan pada akhirnya, sebuah operan luar biasa dari Jeremy Doku dengan bagian luar kakinya menemukan Matheus Nunes yang berdiri bebas di posisi belakang untuk mencetak gol kemenangan di menit ke-94. Nunes berhasil menendang bola dengan tenang ke pojok kanan bawah gawang Villa, memberikan kemenangan yang sangat penting bagi timnya.

Dengan hasil ini, Manchester City naik ke posisi ketiga klasemen sementara Liga Premier, unggul satu poin dari Nottingham Forest yang ada di posisi keempat dan dua poin lebih banyak dari Newcastle United yang berada di posisi kelima. Di sisi lain, Aston Villa tetap berada di posisi ketujuh, dua poin di bawah lima besar, dengan empat pertandingan tersisa.

Meskipun kemenangan ini sangat penting, pertahanan City di Etihad Stadium masih menjadi sorotan. Musim ini, Etihad bukan lagi menjadi benteng yang kokoh seperti sebelumnya. City tercatat sudah kebobolan 22 gol di kandang pada musim ini, jumlah terbanyak sejak stadion ini dibuka pada tahun 2003-04. Namun, meskipun ada masalah di lini belakang, serangan City tetap tajam. Mereka berhasil mencetak 38 gol dalam 12 pertandingan di kandang pada tahun 2025, dengan rata-rata 3,17 gol per pertandingan.

Meskipun Villa memiliki ekspektasi gol (xG) yang lebih tinggi, yaitu 1,68 berbanding 1,09 milik City, akhirnya Nunes memberikan gol krusial yang membawa timnya meraih tiga poin.

Bagi Nunes, gol ini sangat berarti. Itu adalah gol pertama bagi dirinya di Premier League bersama City, dan gol kedua secara keseluruhan dalam 76 pertandingan liga. Gol pertama Nunes tercipta saat ia bermain untuk Wolves melawan Chelsea pada April 2023. Kemenangan ini memberikan dorongan besar bagi Nunes dan seluruh tim menjelang sisa pertandingan musim ini.

Dengan kemenangan dramatis ini, Manchester City menunjukkan bahwa meski masih ada beberapa celah di lini belakang, mereka tetap bisa diandalkan untuk meraih hasil positif berkat kualitas serangan mereka yang sangat mematikan.

Kemenangan ini semakin memperkuat posisi City di klasemen sementara dan memberikan mereka kepercayaan diri lebih besar menuju laga-laga selanjutnya. Bagi Villa, meski kalah, mereka masih memiliki peluang untuk memperbaiki posisi mereka dan berjuang hingga akhir musim.

Dengan empat pertandingan tersisa, baik City maupun Villa akan terus berusaha maksimal untuk mencapai tujuan mereka, terutama dalam hal kualifikasi Liga Champions. Menarik untuk melihat bagaimana kedua tim ini melanjutkan perjalanan mereka di sisa musim yang semakin mendekati puncaknya.

Man City 2-1 Aston Villa: Drama Menit Akhir! Nunes Jadi Pahlawan, Bernardo Silva Bikin Laga Hidup

Man City 2-1 Aston Villa Drama Menit Akhir! Nunes Jadi Pahlawan, Bernardo Silva Bikin Laga Hidup
Man City 2-1 Aston Villa Drama Menit Akhir! Nunes Jadi Pahlawan, Bernardo Silva Bikin Laga Hidup.

JAKARTA - Pertandingan penuh drama tersaji di Etihad Stadium saat Manchester City sukses menumbangkan Aston Villa dengan skor tipis 2-1, Selasa malam (waktu setempat). Gol kemenangan dicetak Matheus Nunes di menit ke-94 dan bikin Pep Guardiola sampai melonjak kegirangan di pinggir lapangan!

Kemenangan ini langsung ngangkat City ke posisi tiga klasemen, sementara Villa harus puas ngendon di peringkat tujuh dan makin berat bersaing di zona Liga Champions. Gak cuma dramatis, tapi laga ini juga nyuguhin banyak hal menarik dari strategi gila Pep sampai penampilan top dari Bernardo Silva. Yuk, kita bahas semua dengan gaya yang santai tapi tetap informatif!

Babak Pertama: Villa Ngagetin, City Nggak Siap

Sebelum bola beneran jalan, Unai Emery udah sesumbar, “We are ready!” Tapi malah City yang kelihatan nggak siap. Baru 17 detik pertandingan jalan, Marcus Rashford langsung bikin Ruben Dias pontang-panting dan bola sempat kena tiang!

Tapi itu jadi alarm buat City. Menit ke-7, kombinasi cantik antara Marmoush dan Bernardo Silva sukses bikin gol pembuka. Sempat ditepis sama Emi Martinez, bola malah memantul ke kaki Bernardo dan masuk ke gawang. Gak cantik, tapi tetap sah!

Rashford Balas Dendam

Gagal cetak gol di awal, Rashford akhirnya nemu momen di menit ke-18. Dia lari kenceng banget dari sisi kanan, ngasih assist ke Jacob Ramsey yang kemudian dijatuhin Ruben Dias di kotak penalti. Penalti? Jelas! Rashford sendiri yang ambil dan eksekusinya dingin banget. Skor imbang 1-1, dan pertandingan makin panas!

Taktik Ajaib Pep dan Peran Pemain Muda

Guardiola kayak biasa nggak pernah kehabisan ide aneh. Di laga ini dia pasang formasi tanpa winger, dengan James McAtee dan Marmoush sebagai duet di depan. McAtee bahkan sempat punya dua peluang emas, tapi finishing-nya belum tajam.

Villa sendiri nggak cuma main bertahan. Mereka juga cukup pede ngerakit serangan dari bawah walau terus di-press sama pemain City. Tapi masuk menit 75, Pep akhirnya nurunin Jeremy Doku, dan ini jadi titik balik.

Menit 94: Nunes Jadi Pahlawan

Doku bener-bener ngerubah permainan. Aksinya yang lincah berhasil lewatin Axel Disasi, terus ngasih umpan manja ke Nunes di kotak penalti. Tanpa ampun, Nunes jebret bola ke gawang dan Etihad langsung meledak!

Pep langsung lompat kegirangan dan fans City pun bersorak. Gol ini bukan cuma ngasih tiga poin, tapi juga nunjukin mental juara The Citizens.

Player Ratings Man City (Formasi 4-2-2-2)

  • GK: Stefan Ortega – 7.1

  • RB: Matheus Nunes – 7.9

  • CB: Ruben Dias – 7.1

  • CB: Josko Gvardiol – 7.6

  • LB: Nico O'Reilly – 6.9

  • CM: Bernardo Silva – 8.2 ⭐ (Man of the Match)

  • CM: Mateo Kovacic – 7.6

  • AM: Ilkay Gundogan – 7.0

  • AM: Kevin De Bruyne – 8.2

  • ST: James McAtee – 6.5

  • ST: Omar Marmoush – 6.9

  • SUB: Jeremy Doku (74') – 7.2

  • SUB: Manuel Akanji (90') – N/A

Player Ratings Aston Villa (Formasi 4-2-3-1)

  • GK: Emi Martinez – 6.4

  • RB: Matty Cash – 6.4

  • CB: Ezri Konsa – 6.0

  • CB: Pau Torres – 6.1

  • LB: Lucas Digne – 6.4

  • CM: Boubacar Kamara – 5.3

  • CM: Amadou Onana – 6.8

  • AM: Youri Tielemans – 6.6

  • RW: Morgan Rogers – 6.0

  • ST: Marcus Rashford – 7.9

  • LW: Jacob Ramsey – 7.0

  • SUB: Axel Disasi (62') – 6.2

  • SUB: John McGinn (62') – 6.5

  • SUB: Ollie Watkins (76') – 5.9

  • SUB: Marco Asensio (76') – 6.3

  • SUB: Donyell Malen (86') – N/A

City Masih Punya Magic!

Dengan kemenangan ini, Manchester City bukan cuma naik ke posisi ketiga klasemen, tapi juga ngasih sinyal kalau mereka masih punya DNA juara. Pep mungkin suka eksperimen, tapi Doku dan Nunes buktiin kalau kreativitas bisa jadi penentu di saat genting.

Villa? Masih punya peluang, tapi kalau mau ke Liga Champions, mereka harus lebih klinis lagi.

Tapi satu hal yang pasti laga ini ngasih hiburan kelas wahid. Dan kayaknya, perjuangan belum selesai sampai peluit akhir musim berbunyi. Gas terus!

Selasa, 22 April 2025

Manchester City vs Aston Villa: Pertarungan Panas Menentukan Posisi Eropa

Manchester City vs Aston Villa Pertarungan Panas Menentukan Posisi Eropa
Manchester City vs Aston Villa Pertarungan Panas Menentukan Posisi Eropa.

JAKARTA - Pada Rabu dini hari (23/4) pukul 02.00 WIB, Etihad Stadium akan menjadi saksi pertandingan yang sangat penting antara Manchester City dan Aston Villa, yang tak hanya sekadar laga biasa, tetapi juga akan mempengaruhi perebutan tiket menuju Liga Champions musim depan. 

Kedua tim sedang berjuang keras untuk memastikan tempat mereka di kompetisi Eropa yang bergengsi tersebut.

Hanya selisih tiga poin yang memisahkan Nottingham Forest yang berada di posisi ketiga dengan Aston Villa yang kini berada di posisi ketujuh. 

Di tengahnya, ada Newcastle United, City, dan Chelsea, yang masing-masing berusaha meraih posisi terbaik mereka. 

Musim ini, ada lima tempat yang diperebutkan untuk Liga Champions, bukan empat seperti biasanya, berkat performa impresif klub-klub Inggris di kompetisi Eropa.

Performa Terkini Kedua Tim

Manchester City, yang baru saja mengalahkan Everton 2-0, tampil semakin solid meski tanpa beberapa pemain kunci. 

Mereka datang kembali ke Etihad setelah kemenangan dramatis di markas Everton, dengan Nico O'Reilly menjadi pahlawan berkat golnya yang menjadi penentu kemenangan. 

Dengan kemenangan tersebut, City terus menjaga tekanan pada pesaing mereka dalam perebutan posisi Eropa.

Sementara itu, Aston Villa juga sedang dalam momentum yang sangat baik setelah meraih kemenangan 4-1 atas Newcastle United. 

Kemenangan tersebut semakin mempertegas bahwa tim asuhan Unai Emery ini siap untuk terus bersaing di level tertinggi, meskipun mereka baru saja tersingkir dari Liga Champions oleh Paris Saint-Germain. 

Namun, dengan kemenangan 3-2 atas PSG di leg kedua, Villa menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing dengan tim-tim besar Eropa.

Prediksi Lineup dan Taktik Kedua Tim

Manchester City akan bermain tanpa Erling Haaland yang masih cedera, meninggalkan Omar Marmoush untuk memimpin serangan. 

Selain Haaland, City juga harus menghadapi absennya beberapa pemain lain seperti Ederson, John Stones, dan Nathan Ake. 

Meski begitu, dengan kedalaman skuad yang luar biasa, Pep Guardiola masih memiliki banyak pilihan untuk mengatur formasi dan strategi. 

Ilkay Gundogan dan Kevin De Bruyne kemungkinan akan turun sebagai pemain cadangan, meskipun De Bruyne bisa saja diminta untuk memulai laga mengingat Foden sedang dalam masa-masa sulit.

Prediksi lineup Manchester City: Ortega; Nunes, Khusanov, Gvardiol, O'Reilly; Gonzalez, Kovacic; Savinho, De Bruyne, Doku; Marmoush.

Sementara itu, Aston Villa menghadapi dilema besar di lini depan, dengan Ollie Watkins yang baru saja menunjukkan performa luar biasa saat mencetak gol hanya 33 detik setelah dimasukkan ke dalam laga melawan Newcastle. 

Namun, Unai Emery harus memilih antara mempertahankan Watkins atau mengembalikan Marcus Rashford ke dalam lineup setelah penampilan impresif Rashford dalam kemenangan 3-2 atas PSG. 

Selain itu, Amadou Onana yang baru mencetak gol dari bangku cadangan melawan Newcastle bisa jadi pilihan utama di lini tengah, dan Pau Torres mungkin akan menggantikan Tyrone Mings di posisi bek tengah.

Prediksi lineup Aston Villa: Martinez; Cash, Konsa, Torres, Digne; Kamara, Onana, Tielemans, McGinn; Rogers, Rashford.

Statistik dan Rekor Pertemuan Kedua Tim

Lima pertemuan terakhir antara Manchester City dan Aston Villa menunjukkan persaingan yang ketat. 

Kedua tim saling bergantian meraih kemenangan, dengan satu hasil imbang di antaranya. 

Pada pertemuan terakhir pada 21 Desember 2024, Aston Villa berhasil mengalahkan City 2-1 di Villa Park, yang menjadi salah satu kejutan besar di musim ini.

Rekor Pertemuan Terakhir:

  • Man City: 2 kemenangan

  • Aston Villa: 2 kemenangan

  • Hasil imbang: 1

Taktik dan Prediksi Skor

Kedua tim kini memasuki fase-fase penting dalam musim ini, dengan laga yang semakin banyak dan intens. 

Manchester City memang memiliki keunggulan bermain di kandang, namun mereka sering kali kesulitan saat menghadapi Aston Villa di pertandingan tandang. 

Pada musim ini, City juga tidak sekuat musim-musim sebelumnya, terlihat dari kemenangan mereka atas Crystal Palace yang berakhir dramatis dengan skor 5-2 setelah tertinggal 2-0 lebih dahulu.

Aston Villa tentunya tidak akan tinggal diam dan akan mencoba memanfaatkan celah yang ada. 

Dengan pemain seperti Watkins, Rashford, dan Onana yang tampil impresif, mereka bisa saja meraih hasil positif, namun City tetap memiliki kekuatan untuk menang di Etihad Stadium, terutama menjelang akhir musim yang menentukan.

Prediksi Skor: Manchester City 3-2 Aston Villa

Kedua tim akan saling beradu untuk meraih poin yang sangat berharga, dan meskipun Aston Villa memiliki potensi untuk memberikan kejutan, City di kandang tetap lebih unggul dalam hal pengalaman dan kualitas skuad. 

Jika City berhasil keluar sebagai pemenang, mereka akan semakin mendekati tujuan mereka untuk memastikan tempat di Liga Champions musim depan. 

Namun, Aston Villa juga akan berusaha keras untuk tetap berada dalam perburuan tiket Eropa, membuat laga ini semakin menarik untuk dinantikan.

Cara Menonton Laga Man City vs Aston Villa

Untuk Anda yang ingin menyaksikan laga seru ini, berikut adalah cara menontonnya di beberapa negara:

  • Inggris: Sky Sports Main Event, Sky Sports Premier League, NOW TV, Sky GO

  • Amerika Serikat: fuboTV, nbcsports.com, NBC Sports App, UNIVERSO NOW, Telemundo Deportes En Vivo, USA Network, UNIVERSO

  • Kanada: fuboTV Canada

Jangan lewatkan pertandingan seru yang bisa jadi menentukan nasib kedua tim dalam perebutan tiket Liga Champions!

Prediksi Susunan Pemain Man City vs Aston Villa: Siapa yang Jadi Andalan Guardiola di Laga Penting Ini?

Prediksi Susunan Pemain Man City vs Aston Villa Siapa yang Jadi Andalan Guardiola di Laga Penting Ini
Prediksi Susunan Pemain Man City vs Aston Villa: Siapa yang Jadi Andalan Guardiola di Laga Penting Ini?

JAKARTA - Manchester City akan kembali beraksi di Premier League dengan misi menjaga momentum positif mereka dalam perebutan tiket ke Liga Champions musim depan. Kali ini, mereka akan menjamu Aston Villa di Etihad Stadium dalam laga yang juga menjadi ajang pemanasan sebelum semifinal FA Cup.

Setelah menang 2-0 atas Everton di akhir pekan, tim asuhan Pep Guardiola tentu ingin melanjutkan tren positif tersebut. Gol kemenangan di laga itu datang lewat aksi brilian dua pemain yang jarang jadi sorotan: Nico O'Reilly dan Mateo Kovacic. Tapi hadangan Villa tak akan mudah. Tim asuhan Unai Emery baru saja tampil mengesankan dalam dua laga besar melawan PSG dan Newcastle United mereka tampil ngotot, disiplin, dan sangat berbahaya.

Masalahnya, City masih belum bisa memainkan beberapa bintang utama karena cedera. Nama-nama seperti Erling Haaland, kiper utama Ederson, dan Rodri yang musim lalu jadi tulang punggung lini tengah, dipastikan absen. Situasi ini bisa membuat Guardiola kembali melakukan rotasi demi menjaga keseimbangan dan kebugaran skuadnya.

Berikut ini adalah prediksi susunan pemain Manchester City untuk laga melawan Aston Villa dengan formasi 4-2-3-1:

Kiper

Stefan Ortega
Dengan Ederson yang masih menepi karena cedera pangkal paha, Ortega akan kembali dipercaya mengawal gawang City. Meski bukan pilihan utama, Ortega terbukti mampu tampil solid dan tenang di bawah tekanan.

Lini Belakang

RB: Matheus Nunes
Awalnya dikenal sebagai gelandang, Nunes sekarang mulai nyaman bermain di posisi bek kanan. Pergerakannya yang cepat ke sisi lapangan membantu serangan City, termasuk saat memberi assist untuk gol O'Reilly melawan Everton.

CB: Abdukodir Khusanov
Bek muda ini bisa jadi kejutan di starting XI. Dengan Ruben Dias mungkin diistirahatkan untuk laga semifinal FA Cup, Khusanov punya kesempatan emas untuk membuktikan diri di pertandingan besar.

CB: Josko Gvardiol
Gvardiol bermain lebih baik ketika ditempatkan di posisi bek tengah, posisi alami yang membuatnya bersinar saat masih di Bundesliga. Kepercayaan Guardiola bisa jadi kunci untuk meningkatkan performanya.

LB: Nico O'Reilly
Usianya masih muda, tapi O'Reilly terus menunjukkan kematangan luar biasa. Bukan hanya kuat bertahan, ia juga aktif membantu serangan dan bahkan mencetak gol di laga terakhir. Performanya layak diberi sorotan lebih.

Lini Tengah

DM: Mateo Kovacic
Dua gol dalam dua laga terakhir adalah bukti bahwa Kovacic bisa jadi lebih dari sekadar pemutus serangan. Dia mulai menikmati peran sebagai motor lini tengah, menggantikan peran Rodri sementara waktu.

DM: Nico Gonzalez
Masih beradaptasi dengan gaya main Guardiola, Gonzalez butuh jam terbang untuk menemukan ritmenya. Tapi potensinya terlihat jelas, dan kesempatan bermain dari awal akan membantunya berkembang lebih cepat.

Lini Serang

RW: Savinho
Pemain muda asal Brasil ini tampil di sayap kiri saat melawan Everton, tapi bisa saja dipindah ke kanan untuk memberikan variasi serangan dan memberi waktu istirahat bagi Bernardo Silva.

AM: Kevin De Bruyne
Meski sempat tampil luar biasa melawan Crystal Palace, performa De Bruyne mulai terlihat menurun saat melawan Everton. Namun dalam laga penting seperti ini, pengalaman dan visi bermainnya tetap jadi senjata utama untuk membongkar lini tengah Villa.

LW: Jeremy Doku
Doku dikenal cepat, lincah, dan sulit dijaga. Aston Villa punya kelemahan di sisi sayap, terutama ketika Matty Cash naik membantu serangan. Memanfaatkan celah ini bisa jadi strategi efektif bagi City.

Penyerang

ST: Omar Marmoush
Striker asal Mesir ini minim sentuhan di laga terakhir, tapi bukan berarti dia tak berbahaya. Dalam sistem permainan Guardiola, striker memang sering jadi umpan balik atau pemantul bola. Marmoush bisa jadi pembeda jika mendapat satu peluang bersih di kotak penalti.

Analisis Singkat

Laga ini bukan hanya penting dalam konteks klasemen, tapi juga secara mental. Dengan FA Cup tinggal selangkah lagi, Guardiola perlu merotasi pemain agar tetap bugar, tapi tetap kompetitif. Aston Villa bukan tim yang bisa dianggap enteng mereka punya kedalaman skuad dan semangat juang tinggi.

City harus tampil dengan keseimbangan: menyerang tanpa ceroboh, dan bertahan tanpa panik. Jika bisa mengendalikan tempo dan memaksimalkan peluang, tiga poin bukan hal yang mustahil.

Meski dihantam badai cedera, Manchester City masih punya banyak opsi untuk tampil kuat dan solid. Pertandingan melawan Aston Villa akan jadi ujian besar, baik dari segi taktik maupun mental. Dengan kombinasi pemain muda yang haus pembuktian dan pemain senior yang berpengalaman, City punya kans besar untuk meraih hasil positif asal mereka tetap fokus dan disiplin sepanjang laga.

Minggu, 20 April 2025

Manchester City Tundukkan Everton 2-0: Gol Telat Bawa Guardiola Makin Dekat ke Liga Champions

Manchester City Tundukkan Everton 2-0 Gol Telat Bawa Guardiola Makin Dekat ke Liga Champions
Manchester City Tundukkan Everton 2-0 Gol Telat Bawa Guardiola Makin Dekat ke Liga Champions.

JAKARTA - Manchester City semakin dekat dengan kualifikasi Liga Champions musim depan setelah meraih kemenangan 2-0 atas Everton pada pertandingan Sabtu malam di Goodison Park. 

Tim besutan Pep Guardiola ini mencetak dua gol telat yang memastikan mereka meraih tiga poin penting dalam perjuangan menuju empat besar Premier League.

Pertandingan ini berlangsung sangat sengit dan penuh ketegangan, dengan Everton yang tampil solid di lini pertahanan, memaksa Manchester City untuk berjuang keras hingga detik-detik akhir. 

Namun, meski kesulitan, City akhirnya berhasil mencetak gol pertama mereka pada menit ke-84 melalui aksi Nico O’Reilly yang memanfaatkan umpan silang rendah dari Matheus Nunes. 

Gol tersebut menjadi penentu kemenangan, mengakhiri kebuntuan yang telah berlangsung sepanjang laga.

Sebelumnya, banyak yang berharap kemenangan besar 5-2 atas Crystal Palace menjadi titik balik bagi City dalam perburuan posisi Liga Champions. 

Namun, pada babak pertama, mereka kesulitan untuk menemukan irama permainan yang tepat. 

Everton berhasil mengimbangi permainan dengan solid di pertahanan, meskipun beberapa kali ancaman datang dari De Bruyne dan O’Reilly.

Puncaknya terjadi setelah O’Reilly, yang baru saja mencetak gol pertama dalam debut seniornya melawan Palace, menunjukkan ketenangannya untuk mencetak gol yang sangat penting. 

Berusia 20 tahun, O’Reilly kini menjadi pemain termuda keempat yang mencetak gol berturut-turut di Premier League untuk City, setelah Kelechi Iheanacho, Gabriel Jesus, dan Phil Foden.

Setelah gol pertama, City tidak membuang waktu dan menambah keunggulan mereka. Mateo Kovacic, yang tampil solid sepanjang pertandingan, memastikan kemenangan dengan gol indahnya di masa injury time. 

Kovacic menuntaskan umpan silang yang sempurna dengan teknik gesekan kaki yang membuat bola meluncur deras ke gawang Pickford, menutup pertandingan dengan skor 2-0.

Namun, meski hasil akhir menunjukkan dominasi City, Everton juga memiliki peluang emas di babak pertama. 

James Tarkowski hampir membuka skor melalui sundulan yang mengenai tiang gawang, sementara Kevin De Bruyne sempat melihat tembakan melengkungnya diblokir dengan luar biasa oleh Jake O’Brien. 

Di babak kedua, Stefan Ortega juga sempat membuat penyelamatan gemilang dengan menahan sundulan jarak dekat dari Jarrad Branthwaite.

City akhirnya menyelesaikan pertandingan dengan 2.09 expected goals (xG), jauh lebih tinggi dibandingkan dengan xG Everton yang hanya mencatatkan 0.93. 

Statistik ini menunjukkan betapa City mendominasi jalannya pertandingan meski sempat terhambat oleh pertahanan rapat Everton.

Hasil ini mengantarkan City naik ke posisi keempat klasemen Premier League, hanya satu poin di belakang Newcastle United yang akan melawan Aston Villa. 

Di sisi lain, Everton tetap berada di posisi ke-13, meski mengalami kekalahan kandang pertama mereka sejak Januari lalu. 

Kekalahan ini juga menjadi sinyal bahwa perjalanan mereka di liga semakin berat, terutama dengan cedera yang menimpa Tarkowski, pemain yang selama ini menjadi pilar utama pertahanan mereka.

James Tarkowski sejatinya sedang dalam perjalanan mencatatkan rekor impresif dengan 111 penampilan berturut-turut di Premier League. 

Hanya ada dua pemain yang memiliki lebih banyak pertandingan berturut-turut dalam sejarah kompetisi ini: Frank Lampard dengan 112 pertandingan dan Wayne Bridge dengan 113 pertandingan. 

Namun, cedera yang memaksanya keluar pada pertandingan ini mungkin akan mengakhiri rekor tersebut. 

Setelah Tarkowski digantikan, Everton tampak kesulitan menghalau serangan-serangan City yang semakin intens di babak kedua.

Di tengah kesulitan tersebut, Nico O’Reilly muncul sebagai pahlawan. Pemain muda berusia 20 tahun ini telah mencatatkan namanya sebagai pencetak gol dalam dua pertandingan berturut-turut, menambah koleksi golnya yang luar biasa dalam enam laga terakhir bersama City, baik di Premier League maupun kompetisi lainnya. 

Dalam periode tersebut, O'Reilly terlibat dalam enam gol City (empat gol dan dua assist), sebuah pencapaian yang sangat mengesankan untuk seorang pemain muda.

Dengan performa gemilang tersebut, O’Reilly semakin menunjukkan bahwa ia memiliki masa depan cerah di dunia sepak bola, dan mungkin bisa menjadi kunci penting bagi masa depan Manchester City di Liga Premier dan kompetisi Eropa. 

Golnya melawan Everton menunjukkan kualitas mental yang dimilikinya, serta kemampuan untuk tampil di saat-saat krusial, sesuatu yang sangat dibutuhkan tim-tim besar seperti City.

Kemenangan ini tidak hanya penting dalam konteks pertandingan melawan Everton, tetapi juga dalam perjalanan panjang Manchester City untuk memastikan tempat mereka di Liga Champions musim depan. 

Dengan tambahan tiga poin ini, City semakin dekat dengan posisi empat besar yang diperlukan untuk kualifikasi Liga Champions. 

Kemenangan ini juga memberikan dorongan mental yang sangat dibutuhkan oleh tim asuhan Guardiola menjelang akhir musim yang semakin dekat.

Di sisi lain, Everton perlu segera bangkit dari kekalahan ini. Mereka harus menemukan cara untuk mengatasi krisis cedera yang menghantui tim dan kembali fokus pada pertandingan-pertandingan berikutnya untuk mengamankan posisi aman di klasemen Premier League. 

Kekalahan ini menambah tekanan pada pelatih dan pemain untuk segera merespons dan memperbaiki performa mereka sebelum terlambat.

Kemenangan City di Goodison Park ini menunjukkan betapa pentingnya setiap pertandingan dalam perburuan gelar dan kualifikasi Eropa. 

Dengan sejumlah pertandingan krusial yang tersisa, Manchester City akan terus berjuang keras untuk memastikan tempat mereka di kompetisi tertinggi Eropa musim depan.

Perpisahan Emosional Pep Guardiola dengan Goodison Park: “Sebuah Kehormatan Bisa Bermain di Sini”

Perpisahan Emosional Pep Guardiola dengan Goodison Park “Sebuah Kehormatan Bisa Bermain di Sini”
Perpisahan Emosional Pep Guardiola dengan Goodison Park: “Sebuah Kehormatan Bisa Bermain di Sini”.

JAKARTA - Pep Guardiola, pelatih Manchester City yang dikenal dengan filosofi sepak bola menyerangnya, memberikan penghormatan terakhir yang menyentuh kepada Goodison Park markas legendaris Everton usai timnya menang 2-0 dalam pertandingan tandang yang penuh momen emosional, Sabtu lalu (19/4).

Pertandingan ini jadi spesial bukan hanya karena kemenangan City, tapi juga karena ini kemungkinan jadi kunjungan terakhir Guardiola ke stadion yang sudah jadi bagian dari sejarah panjang sepak bola Inggris. Seperti yang diketahui, Everton akan segera meninggalkan Goodison Park setelah menggunakannya selama lebih dari satu abad sejak tahun 1892.

Kemenangan di Akhir Laga, City Buktikan Mental Juara

Laga berjalan cukup alot untuk City. Meski menguasai permainan, mereka kesulitan menembus pertahanan solid Everton hingga menit ke-84. Barulah saat itu, pemain muda Nico O’Reilly memecah kebuntuan lewat sontekan jarak dekat setelah menerima umpan Matheus Nunes yang tajam.

Mateo Kovacic menambahkan gol kedua di masa injury time dengan penyelesaian indah yang memastikan kemenangan bagi City.

Meski kalah, Everton tidak bermain buruk. Mereka menciptakan beberapa peluang emas lewat sundulan James Tarkowski dan Jarrad Branthwaite. Namun, penyelesaian akhir yang kurang tajam membuat mereka harus menelan kekalahan kandang pertama sejak Januari lalu.

Guardiola: Goodison Park Adalah Simbol Sepak Bola Inggris

Dalam wawancara setelah pertandingan, Guardiola tak bisa menyembunyikan rasa hormatnya terhadap Goodison Park.

“Bertahun-tahun datang ke stadion ini selalu menjadi sebuah kehormatan,” ucap Pep dengan penuh perasaan. “Sebelum laga, saya sempat melihat layar besar menampilkan cuplikan-cuplikan gol legendaris di sini, dan saya hanya bisa berkata, ‘Wow, inilah esensi sepak bola Inggris!’”

Rekam jejak Guardiola di Goodison Park pun mengesankan. Dalam sembilan kali kunjungannya sebagai pelatih City, ia mencatat delapan kemenangan dan hanya satu kali kalah. Rata-rata poin per laga-nya mencapai 2,67 dengan total agregat gol 20-8.

Namun, satu-satunya kekalahan yang ia alami justru terjadi pada kunjungan pertamanya tahun 2017. Kala itu, Everton yang masih ditangani Ronald Koeman berhasil menghancurkan City dengan skor telak 4-0.

“Saya masih ingat jelas. Koeman benar-benar mengalahkan saya saat itu. Tapi itulah awal dari perjalanan luar biasa yang saya dan tim ini jalani selama hampir sepuluh tahun terakhir,” kenangnya.

Perpisahan Manis Kevin De Bruyne

Bukan hanya Guardiola yang mungkin mengucapkan selamat tinggal pada Goodison Park. Kevin De Bruyne, bintang Manchester City, juga mendapatkan sambutan hangat dari penonton saat diganti pada menit ke-88.

Guardiola pun mengomentari momen itu dengan penuh kebanggaan.

“Saya ingin dia tinggal sedikit lebih lama di lapangan, agar bisa menikmati penghormatan itu. Kevin telah memberi banyak kontribusi untuk Premier League, tidak hanya dengan kemampuannya, tapi juga sikap profesionalnya yang luar biasa.”

Bintang Muda yang Mencuri Perhatian: Nico O’Reilly

Salah satu sorotan dalam pertandingan ini tentu saja jatuh kepada Nico O’Reilly. Setelah mencetak gol debutnya di laga sebelumnya melawan Crystal Palace, pemain muda ini kembali mencetak gol penting di laga ini.

Uniknya, O’Reilly sebenarnya bermain bukan di posisi aslinya. Ia dipasang sebagai bek kiri, tapi mampu membaca ruang dan ikut menyerang dengan cerdas.

“Saya melihat ruang terbuka, jadi saya langsung lari ke sana. Untungnya Nunes memberikan umpan sempurna dan saya tinggal menyelesaikannya,” ujar O’Reilly kepada Sky Sports.

Sejauh ini, O’Reilly sudah terlibat dalam enam gol dalam enam penampilan terakhirnya di semua kompetisi empat gol dan dua assist. Sebuah pencapaian luar biasa untuk pemain seusianya.

Everton Kehabisan Energi di Paruh Akhir Laga

Sementara itu, pelatih Everton, David Moyes, menyoroti cedera yang dialami James Tarkowski di babak kedua sebagai titik balik pertandingan. Ia mengakui timnya tampil bagus selama 60 menit, namun kehilangan energi di akhir laga.

“Kami tampil solid di awal, tapi cedera James jadi pukulan besar. Kami kehilangan kontrol setelah itu,” kata Moyes kepada BBC Sport. “City punya kualitas dan kedalaman skuat yang luar biasa, dan kami sedikit kehilangan konsentrasi saat kebobolan.”

Everton memang menunjukkan peningkatan performa dalam beberapa pekan terakhir di bawah asuhan Moyes, tapi catatan mereka masih belum konsisten. Dalam 10 laga terakhir, mereka hanya menang dua kali, dan keduanya terjadi saat tandang.

Dominasi City Atas Everton Masih Berlanjut

Kemenangan ini memperpanjang rekor tak terkalahkan Manchester City atas Everton di Premier League menjadi 16 pertandingan (13 menang, 3 imbang). Dominasi ini menunjukkan betapa sulitnya bagi The Toffees untuk menaklukkan juara bertahan tersebut.

Pertandingan ini bukan sekadar tentang skor akhir, tapi juga soal momen perpisahan dengan sebuah tempat yang sarat sejarah. Pep Guardiola dan Kevin De Bruyne mungkin sudah memainkan laga terakhir mereka di Goodison Park, dan mereka melakukannya dengan gaya: kemenangan, penghormatan, dan kenangan yang tak terlupakan.

Stadion boleh berganti, tapi kenangan dan penghormatan dari lawan seperti Guardiola akan selalu abadi dalam sejarah Everton dan sepak bola Inggris.

Kamis, 10 April 2025

Manchester City Siapkan Langkah Mengejutkan untuk Rekrut Bek Kiri Tottenham, Destiny Udogie

Manchester City Siapkan Langkah Mengejutkan untuk Rekrut Bek Kiri Tottenham, Destiny Udogie
Manchester City Siapkan Langkah Mengejutkan untuk Rekrut Bek Kiri Tottenham, Destiny Udogie.

JAKARTA - Manchester City tengah mengeksplorasi langkah mengejutkan untuk merekrut bek kiri Tottenham Hotspur, Destiny Udogie, pada bursa transfer musim panas ini, menurut laporan yang beredar.

Sejak Januari, City memang sudah mencari bek baru, dan mereka sempat dikaitkan dengan Andrea Cambiaso dari Juventus. Namun, dengan Liverpool juga tertarik pada Cambiaso, kini City tengah menyusun daftar alternatif lain, salah satunya adalah Udogie.

Sporting director baru City, Hugo Viana, dilaporkan sangat mengagumi Udogie. Pemain berusia 22 tahun ini sedang menjadi incaran utama, meski Tottenham sangat enggan kehilangan pemain muda berbakat ini.

Kualitas Udogie yang Diminati City

Udogie tampil luar biasa musim lalu sebagai bek kiri yang ofensif di bawah asuhan manajer Ange Postecoglou. Meskipun performanya sedikit menurun musim ini, Tottenham tetap menganggapnya sebagai salah satu pemain muda terbaik di skuad mereka.

Manchester City sadar bahwa untuk merekrut Udogie bukanlah tugas mudah. Pasalnya, kontrak Udogie di Tottenham masih berlaku hingga 2030. Namun, dengan kondisi Tottenham yang saat ini tengah berjuang di Premier League dan berada di posisi ke-14, City berharap ini bisa menjadi kesempatan untuk meyakinkan Udogie pindah ke Etihad.

Kemampuan Udogie di Dua Posisi Bertahan

Salah satu alasan mengapa Udogie menarik perhatian City adalah kemampuannya bermain di kedua sisi pertahanan, baik sebagai bek kiri maupun bek kanan. Meskipun begitu, penggemar Tottenham masih belum banyak melihat kemampuan Udogie menggunakan kaki kanannya dengan percaya diri.

Peran Baru di Bek Kanan untuk City?

Meskipun bek kiri adalah posisi yang saat ini sedang diperhatikan, posisi bek kanan menjadi prioritas utama City. Ini karena mereka kemungkinan akan kehilangan Kyle Walker, yang diperkirakan akan pindah permanen ke AC Milan setelah masa peminjamannya berakhir.

Dalam beberapa pekan terakhir, pelatih City, Pep Guardiola, telah mencoba Matheus Nunes, pemain tengah asal Portugal, sebagai bek kanan. Guardiola bahkan mengungkapkan bahwa posisi tersebut bisa jadi permanen karena Nunes dinilai kurang cocok untuk bermain di posisi gelandang tengah.

Meski langkah untuk merekrut Destiny Udogie bukan tanpa tantangan, Manchester City tetap berencana untuk mencoba merealisasikan transfer ini. Dengan kemampuan bermain di dua sisi pertahanan dan potensi besar yang dimiliki Udogie, dia bisa menjadi tambahan yang sangat berharga bagi skuat Pep Guardiola musim depan.

Guardiola Ingin Manchester City Tampil Lebih Baik Saat Hadapi Crystal Palace

Guardiola Ingin Manchester City Tampil Lebih Baik Saat Hadapi Crystal Palace
Guardiola Ingin Manchester City Tampil Lebih Baik Saat Hadapi Crystal Palace.

JAKARTA - Manchester City akan menjamu Crystal Palace di lanjutan Premier League pada Sabtu ini. Setelah hasil imbang tanpa gol saat bertandang ke markas Manchester United pekan lalu, pelatih City, Pep Guardiola, mengakui bahwa timnya harus tampil lebih baik.

Hasil tersebut membuat The Citizens turun dari zona Liga Champions, terutama setelah Newcastle United berhasil mengalahkan Leicester City dan naik ke posisi atas klasemen. 

Dengan situasi ini, Guardiola ingin anak asuhnya kembali ke jalur kemenangan.

“Para pemain tahu itu. Ketika bola ada di satu sisi, mereka harus berada di posisi yang tepat. Tapi pekan lalu, itu belum cukup baik,” kata Guardiola.

Ia menambahkan bahwa melawan tim seperti Manchester United yang bermain dengan formasi 5-4-1 memang tidak mudah karena pertahanan mereka sangat rapat. 

Namun, Guardiola menegaskan bahwa timnya tetap seharusnya bisa menemukan celah.

Fokus pada Perbaikan

Guardiola menyebutkan bahwa dalam beberapa pertandingan terakhir, lini belakang City sudah menunjukkan peningkatan. 

Tapi proses permainan secara keseluruhan, terutama dalam membongkar pertahanan lawan, masih perlu dibenahi.

City memang hanya kalah satu kali dalam tujuh pertandingan terakhir di semua kompetisi. Namun, hasil imbang seperti pekan lalu cukup merugikan di tengah persaingan ketat di papan atas Premier League.

Pemain yang Patut Diperhatikan

Di kubu Manchester City, nama Omar Marmoush mencuat sebagai pemain yang sedang on fire. Ia telah mencetak lima gol dalam empat laga kandang terakhir di liga. 

Total, Marmoush sudah mengemas 26 gol musim ini jika digabung dengan performanya di Eintracht Frankfurt sebelum bergabung dengan City.

Sementara itu, dari kubu Palace, Jean-Phillippe Mateta menjadi ancaman utama. Ia telah mencetak sembilan gol di Premier League tahun ini, hanya kalah dari Mohamed Salah. 

Secara total, Mateta sudah mencatatkan 16 gol di semua ajang musim ini.

Crystal Palace Masih Kesulitan Lawan Tim Besar

Crystal Palace tercatat belum menang dalam delapan laga melawan tim yang kini berada di enam besar klasemen Premier League. 

Mereka hanya mengumpulkan empat poin dari pertandingan-pertandingan tersebut. Ini bisa menjadi sinyal positif bagi City untuk meraih tiga poin.

Prediksi: Manchester City Menang

Berdasarkan sejarah pertemuan, City hanya kalah satu kali dari 12 laga terakhir melawan Palace di Premier League (menang 7, imbang 4). Terakhir kali mereka kalah di kandang dari Palace terjadi pada Oktober 2021 dengan skor 0-2.

Dengan performa kandang yang cukup stabil dan motivasi untuk kembali ke posisi empat besar, Manchester City diprediksi akan menang di laga ini. 

Berdasarkan data Opta, peluang kemenangan City berada di angka 60,3%, jauh di atas Palace yang hanya 19,2%.

Pertandingan ini akan menjadi momen penting bagi Manchester City untuk kembali ke jalur kemenangan dan memperbaiki posisi mereka di klasemen. Dengan motivasi dari Guardiola dan performa pemain kunci seperti Marmoush, City diprediksi bisa mengatasi perlawanan Crystal Palace.

Selasa, 08 April 2025

Pep Guardiola Ungkap Rencana Mengejutkan: Matheus Nunes Akan Jadi Bek Kanan, Bukan Gelandang di Manchester City

Pep Guardiola Ungkap Rencana Mengejutkan: Matheus Nunes Akan Jadi Bek Kanan, Bukan Gelandang di Manchester City
Pep Guardiola Ungkap Rencana Mengejutkan: Matheus Nunes Akan Jadi Bek Kanan, Bukan Gelandang di Manchester City.

JAKARTA – Manchester City kembali membuat gebrakan taktis yang tak terduga. Kali ini, sorotan tertuju pada Matheus Nunes, gelandang asal Portugal yang didatangkan dengan banderol fantastis senilai £53 juta dari Wolverhampton Wanderers pada bursa transfer musim panas 2023.

Pelatih kepala City, Pep Guardiola, secara terbuka mengisyaratkan perubahan posisi besar-besaran untuk sang pemain, dari gelandang tengah menjadi bek kanan.

Dari Gelandang Mahal ke Bek Kanan Dadakan: Transformasi Matheus Nunes di Manchester City

Sejak kepergian Kyle Walker pada Januari lalu, posisi bek kanan di Manchester City kerap menjadi masalah. Dalam situasi darurat ini, Guardiola mencoba memasang Nunes di posisi tersebut. 

Hasilnya? Mengejutkan. Nunes tampil cukup solid, bahkan sudah delapan kali menjadi starter di Premier League sebagai bek kanan.

Guardiola menilai fisik kuat dan kemampuan bertahan Nunes cocok untuk mengisi posisi itu secara permanen. “Dia bisa menjadi bek kanan yang bagus karena punya fisik yang kuat,” ujar Guardiola. 

Namun, komentar sang pelatih yang paling menghebohkan justru soal kemampuan Nunes bermain di lini tengah.

“Masalahnya adalah dia tidak cukup cerdas dan tenang saat bermain di tengah,” tambahnya.

Performa Matheus Nunes Sebagai Bek Kanan Dinilai Menjanjikan

Dalam laga melawan Manchester United yang berakhir tanpa gol, Nunes menunjukkan performa disiplin dan kemampuan membaca permainan yang baik. 

Guardiola memuji progres sang pemain dalam mengantisipasi serangan lawan. 

“Dia banyak belajar. Saat bek lain membiarkan bola silang ke tiang jauh, dia justru bisa mengantisipasinya dengan baik,” kata Guardiola.

Kejutan taktik ini menjadi bukti bagaimana fleksibilitas menjadi kunci dalam skema permainan Guardiola. 

Nunes, yang awalnya diproyeksikan sebagai gelandang kreatif, kini berpeluang besar menjadi bagian penting dari lini belakang City.

Manchester City Bersiap Cari Gelandang Baru untuk Gantikan Kevin De Bruyne

Perubahan peran Nunes tampaknya juga menjadi sinyal kuat bahwa Manchester City sedang membuka lembaran baru di lini tengah. 

Kevin De Bruyne dipastikan akan meninggalkan klub pada akhir musim ini seiring dengan berakhirnya kontrak sang maestro Belgia.

Beberapa nama mulai dikaitkan dengan City, salah satunya Florian Wirtz, gelandang muda andalan Bayer Leverkusen. 

Namun, harga sang pemain yang dikabarkan mencapai lebih dari £100 juta menjadi tantangan tersendiri. 

Selain itu, City juga disebut tengah melakukan pendekatan terhadap Hugo Larsson, gelandang asal Swedia yang tampil impresif bersama Eintracht Frankfurt.

Matheus Nunes dan Masa Depannya di Manchester City: Eksperimen Sementara atau Peran Permanen?

Langkah Guardiola memindahkan Nunes ke posisi bek kanan bisa saja merupakan solusi jangka pendek—namun bukan tak mungkin menjadi keputusan permanen. 

Dengan sistem permainan yang sangat bergantung pada adaptasi posisi, Guardiola kerap mengejutkan publik dengan keputusan-keputusan taktis yang belakangan terbukti berhasil.

Apakah Matheus Nunes akan sukses dalam peran barunya sebagai bek kanan andalan Manchester City? 

Atau justru akan muncul nama baru yang mengisi posisi tersebut di musim mendatang? 

Satu hal yang pasti, dengan Guardiola di balik kemudi, tidak ada yang benar-benar bisa ditebak.

Selasa, 18 Maret 2025

Erling Haaland Pecahkan Rekor 30 Tahun di Premier League, Bukti Mesin Gol Man City!

Erling Haaland Pecahkan Rekor 30 Tahun di Premier League, Bukti Mesin Gol Man City!
Erling Haaland Pecahkan Rekor 30 Tahun di Premier League, Bukti Mesin Gol Man City!

JAKARTA - Manchester City memang lagi nggak dalam performa terbaiknya musim ini. Mereka harus puas dengan hasil imbang 2-2 melawan Brighton & Hove Albion, yang bikin peluang mempertahankan gelar Premier League makin sulit. Sekarang, fokus utama City lebih ke amankan tiket Liga Champions. Tapi, di tengah kekecewaan itu, ada satu berita besar: Erling Haaland kembali bikin sejarah!

Haaland Pecahkan Rekor dengan 100 Keterlibatan Gol!

Baru 11 menit pertandingan berjalan di Etihad Stadium, Haaland udah bikin milestone baru. Lewat eksekusi penalti yang sempurna, striker asal Norwegia ini mencetak gol ke-84 di Premier League sejak bergabung dengan Man City pada 2022. Gol ini juga menjadikannya pemain tercepat yang mencapai 100 keterlibatan gol (gol + assist) di Premier League, dengan catatan 84 gol dan 16 assist dalam 94 pertandingan aja!

Rekor ini sebelumnya dipegang oleh legenda Premier League, Alan Shearer, yang butuh 100 pertandingan buat mencapai angka 100 keterlibatan gol. Sementara itu, pemain lain seperti Eric Cantona dan Mohamed Salah butuh 116 pertandingan, Sergio Aguero 118 pertandingan, dan Thierry Henry 121 pertandingan.

Berikut daftar 10 pemain tercepat yang mencapai 100 keterlibatan gol di Premier League:

Erling Haaland Pecahkan Rekor 30 Tahun di Premier League, Bukti Mesin Gol Man City!
Erling Haaland Pecahkan Rekor 30 Tahun di Premier League, Bukti Mesin Gol Man City!

Rekor 100 Gol Premier League di Depan Mata!

Setelah mencatatkan rekor ini, target Haaland berikutnya adalah mencetak 100 gol di Premier League. Saat ini, dia masih butuh 16 gol lagi buat mencapai angka tersebut. Kalau dia terus gacor, bisa aja rekor Alan Shearer sebagai pemain tercepat yang mencapai 100 gol Premier League (124 pertandingan) bakal pecah juga!

Haaland memang luar biasa. Dari 100 keterlibatan gol yang dia buat, 84%-nya adalah gol yang dia cetak sendiri. Itu bukti kalau dia benar-benar striker mematikan yang selalu haus gol! Sementara itu, pemain seperti Cantona lebih banyak berbagi assist, dengan rasio hampir 50:50 antara gol dan assist.

Meski Manchester City lagi kesulitan di musim ini, Haaland tetap menunjukkan kalau dia adalah salah satu striker terbaik di dunia saat ini. Dengan usia yang masih muda dan insting mencetak gol yang luar biasa, rasanya masih banyak rekor yang bakal dia pecahkan di masa depan!

Minggu, 16 Maret 2025

Guardiola Prediksi Persaingan Tiket Liga Champions Bakal Sengit Sampai Akhir Musim!

Guardiola Prediksi Persaingan Tiket Liga Champions Bakal Sengit Sampai Akhir Musim!
Guardiola Prediksi Persaingan Tiket Liga Champions Bakal Sengit Sampai Akhir Musim!

JAKARTA - Persaingan di Premier League makin panas! Pep Guardiola, pelatih Manchester City, memprediksi bahwa perburuan tiket Liga Champions akan berlangsung sengit hingga pekan terakhir musim ini. 

Apalagi, posisi lima besar kemungkinan besar cukup untuk memastikan satu tempat di kompetisi elite Eropa tersebut.

Manchester City sendiri masih terlibat dalam pertarungan ini, terutama setelah hasil imbang 2-2 melawan Brighton pada Sabtu lalu. 

Laga di Etihad Stadium itu berlangsung dramatis, di mana City sempat unggul lewat gol Erling Haaland dan Omar Marmoush. 

Namun, Brighton tak mau kalah. Pervis Estupinan mencetak gol indah lewat tendangan bebas, sebelum gol bunuh diri Abdukodir Khusanov membuat skor kembali imbang.

Hasil ini membuat City kehilangan poin berharga di kandang sendiri. Total, mereka sudah kehilangan sembilan poin dari posisi unggul di laga kandang musim ini, yang merupakan jumlah tertinggi sejak musim 2008-09 (12 poin).

City Masih Harus Berjuang

Kondisi ini tentu bikin Guardiola makin waspada. Apalagi, City baru saja kalah 1-0 dari Nottingham Forest di laga sebelumnya. 

Sekarang, mereka tertinggal enam poin dari posisi ketiga dan bisa saja berjarak empat poin dari Chelsea di peringkat keempat jika The Blues menang melawan Arsenal.

Namun, harapan masih ada. Jika salah satu dari lima tim Inggris yang berlaga di perempat final kompetisi Eropa menang, maka posisi lima besar Premier League akan cukup untuk lolos ke Liga Champions. Tapi Guardiola sadar, perjuangan belum selesai.

"Sembilan laga tersisa, sembilan final. Sepertinya akan seperti itu," kata Guardiola. "Kami punya pertandingan yang sulit. Situasinya mirip dengan saat melawan Nottingham Forest. Oke, kami tidak kalah. Tapi hasil ini tetap kurang bagus. Persaingan bakal ketat sampai akhir."

Mental Harus Kuat Sampai Akhir

Gelandang City, Ilkay Gundogan, juga merasa kecewa dengan hasil imbang ini. Menurutnya, City sebenarnya bermain cukup baik dan punya peluang untuk menang. 

Namun, setelah kebobolan gol kedua, mereka seolah kehilangan kepercayaan diri.

"Kami kecewa. Kami dua kali unggul, bermain cukup baik, tapi akhirnya hanya dapat satu poin. Rasanya frustrasi," kata Gundogan kepada BBC Sport.

"Kami sempat membatasi penguasaan bola mereka. Tapi setelah kebobolan gol kedua, kami jadi kehilangan rasa percaya diri dan semangat juang. Kami sedikit menurun dan memberikan mereka peluang mudah. Kami harus tetap tenang, karena kesalahan bisa terjadi di level ini."

Meskipun situasinya menantang, Gundogan menegaskan bahwa City harus tetap fokus dan menjaga mental juara mereka. 

"Kami harus menampilkan yang terbaik di setiap pertandingan. Kami ingin menyalurkan energi positif dalam permainan. Tapi kadang itu saja tidak cukup," tambahnya.

Dengan sembilan laga tersisa, semua masih bisa terjadi di Premier League. Guardiola dan anak asuhnya harus segera bangkit jika ingin mengamankan tempat di Liga Champions musim depan. 

Jadi, siap-siap aja, persaingan bakal makin panas sampai akhir musim!

Selasa, 11 Maret 2025

Manchester City Incar Eduardo Camavinga untuk Perombakan Skuad Musim Panas

Manchester City Incar Eduardo Camavinga untuk Perombakan Skuad Musim Panas
Manchester City Incar Eduardo Camavinga untuk Perombakan Skuad Musim Panas.

JAKARTA - Manchester City dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk merekrut gelandang Real Madrid, Eduardo Camavinga, dalam upaya perombakan skuad mereka pada bursa transfer musim panas mendatang.

Perombakan Skuad Manchester City

Setelah mengalami awal musim 2024/25 yang mengecewakan, Man City mulai membangun kembali tim mereka pada Januari dengan mendatangkan Omar Marmoush, Abdukodir Khusanov, Vitor Reis, dan Nico Gonzalez dengan total biaya lebih dari £170 juta.

Namun, lini tengah masih menjadi perhatian utama bagi manajer Pep Guardiola. 

Ia ingin menyegarkan timnya yang mulai menua, dan menurut laporan dari Florian Plettenberg (Sky Germany), Camavinga menjadi salah satu target utama City.

Minat Serius pada Camavinga

City dikabarkan tengah “aktif” memantau Camavinga. Menariknya, pemain berusia 21 tahun ini diwakili oleh agen yang sama dengan Marmoush, yaitu CAA Stellar, yang sebelumnya telah membantu transfer Marmoush ke Etihad Stadium pada Januari lalu.

Meskipun dikenal sebagai salah satu gelandang muda terbaik di dunia, Camavinga belum menjadi starter reguler di Real Madrid sejak bergabung dari Rennes pada 2021. 

Hingga kini, ia telah mencatat lebih dari 170 penampilan bersama Los Blancos, membuktikan bahwa ia adalah pemain kunci dalam skuad Madrid.

Keberadaannya di tim semakin diperkuat dengan kontrak baru berdurasi enam tahun yang ia tandatangani pada November 2023. 

Namun, hingga kini, Camavinga belum membuat keputusan tentang masa depannya di Madrid.

Faktor Luka Modric dan Perubahan di Real Madrid

Masa depan Camavinga di Real Madrid bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah keberadaan Luka Modric. 

Gelandang veteran asal Kroasia itu akan berusia 40 tahun tahun ini, dan jika ia meninggalkan Madrid, Camavinga mungkin akan mendapatkan peran lebih besar di tim.

Selain itu, keputusan terkait siapa yang akan melatih Madrid musim depan juga bisa menjadi faktor penentu bagi masa depannya.

Manchester City Siap Belanja Besar di Musim Panas

Manchester City diprediksi akan terus memantau Camavinga serta beberapa target lainnya menjelang bursa transfer musim panas yang kemungkinan besar akan menjadi periode sibuk bagi klub. 

Beberapa pemain senior City juga dikabarkan bisa hengkang, termasuk Mateo Kovacic, Ilkay Gundogan, Bernardo Silva, dan bahkan Kevin De Bruyne.

Jika City benar-benar serius ingin mendatangkan Camavinga, mereka harus siap bersaing dengan klub-klub besar lainnya. 

Namun, dengan kekuatan finansial dan ambisi besar mereka, peluang The Citizens untuk mendapatkan tanda tangan sang gelandang muda tetap terbuka lebar.

Manchester City Pecat Gareth Taylor Lima Hari Sebelum Final Women's League Cup

Manchester City Pecat Gareth Taylor Lima Hari Sebelum Final Women's League Cup
Manchester City Pecat Gareth Taylor Lima Hari Sebelum Final Women's League Cup.

JAKARTA - Manchester City secara mengejutkan memecat pelatih kepala tim wanita, Gareth Taylor, hanya lima hari sebelum pertandingan final Women's League Cup melawan Chelsea. 

Klub langsung menunjuk mantan pelatih mereka, Nick Cushing, sebagai pengganti sementara.

Performa Menurun, Man City Bertindak

Manchester City mengalami penurunan performa sejak gagal meraih gelar Women's Super League (WSL) musim lalu karena selisih gol. 

Saat ini, mereka berada di posisi keempat klasemen dengan enam pertandingan tersisa. 

City tertinggal 12 poin dari pemimpin klasemen, Chelsea, sementara Arsenal dan Manchester United juga berada di atas mereka dengan satu pertandingan lebih sedikit.

Meskipun Taylor berhasil membawa City menang 2-0 atas Aston Villa di perempat final FA Cup pada hari Minggu lalu, manajemen tetap memutuskan untuk melakukan perubahan. 

Kemenangan itu pun menjadi laga terakhirnya sebagai pelatih kepala Manchester City Women.

Alasan Pemecatan dan Pernyataan Klub

Direktur pelaksana Manchester City, Charlotte O'Neill, menyatakan bahwa keputusan ini diambil demi memastikan tim tetap kompetitif di level tertinggi.

"Manchester City selalu berambisi untuk bersaing di puncak WSL dan mempertahankan catatan luar biasa dalam kompetisi Eropa. Sayangnya, hasil musim ini belum memenuhi standar tinggi tersebut," ujar O'Neill.

"Dengan enam laga tersisa di musim ini, kami percaya bahwa perubahan manajerial bisa membawa energi baru dalam usaha kami untuk lolos ke Women's Champions League 2025-26. Kami berterima kasih kepada Gareth atas dedikasinya selama bertahun-tahun di City. Gelar FA Cup dan League Cup yang ia menangkan akan selalu menjadi bagian dari sejarah klub ini. Kami mendoakan yang terbaik untuknya di masa depan."

Kembali ke Pelatih Lama: Nick Cushing

Manchester City kini kembali mempercayakan tim kepada Nick Cushing, yang pernah menangani tim pada periode 2013 hingga 2020. 

Di bawah asuhannya, City meraih gelar WSL pada 2016, FA Cup pada 2017, serta dua trofi League Cup pada 2014 dan 2016.

Tugas pertama Cushing adalah mempersiapkan tim menghadapi final Women's League Cup melawan Chelsea di Pride Park pada hari Sabtu mendatang. 

Selain itu, City juga akan menghadapi Chelsea tiga kali lagi sebelum akhir Maret, yaitu satu kali di WSL dan dua kali di perempat final Liga Champions.

Dengan sisa musim yang penuh tantangan, menarik untuk melihat apakah perubahan ini akan membawa dampak positif bagi Manchester City Women. 

Mampukah mereka bangkit dan mengakhiri musim dengan prestasi gemilang? Kita nantikan bersama!

Manchester City Berpisah dengan Gareth Taylor, Nick Cushing Ditunjuk sebagai Pelatih Interim

Manchester City Berpisah dengan Gareth Taylor, Nick Cushing Ditunjuk sebagai Pelatih Interim
Manchester City Berpisah dengan Gareth Taylor, Nick Cushing Ditunjuk sebagai Pelatih Interim.

JAKARTA - Manchester City resmi mengumumkan perpisahan dengan Gareth Taylor sebagai pelatih kepala setelah lima tahun menangani tim. 

Sebagai penggantinya, City menunjuk mantan pelatih mereka, Nick Cushing, sebagai pelatih interim hingga akhir musim.

Prestasi Gareth Taylor di Manchester City

Gareth Taylor pertama kali menangani tim wanita Manchester City pada tahun 2020 setelah sebelumnya bekerja di akademi klub. Di musim pertamanya, ia sukses membawa tim meraih gelar Piala FA.

Prestasi berlanjut pada 2022 ketika City kembali mencapai final Piala FA dan meraih gelar Piala Liga di tahun yang sama.

Musim lalu menjadi pencapaian terbaik City di bawah kepemimpinan Taylor di liga. Mereka bersaing ketat dengan Chelsea hingga pertandingan terakhir musim Women’s Super League (WSL). 

Meski berhasil menutup musim dengan kemenangan atas Aston Villa, mereka gagal menjadi juara karena kalah selisih gol.

Namun, musim ini City mengalami kesulitan. Cedera yang menimpa beberapa pemain kunci membuat tim kesulitan bersaing di papan atas. 

Saat ini, City berada di peringkat keempat klasemen WSL, terpaut 12 poin dari pemuncak klasemen Chelsea.

Nick Cushing Kembali ke Manchester City

Untuk mengisi posisi pelatih kepala hingga akhir musim, City menunjuk Nick Cushing. Nama Cushing bukanlah sosok asing bagi klub, karena ia pernah menangani tim wanita Manchester City dari 2013 hingga 2020. 

Di bawah kepemimpinannya, City meraih gelar WSL, Piala FA, dan Piala Liga. Sebelum kembali ke City, Cushing melatih klub Major League Soccer (MLS), New York City FC.

Charlotte O’Neill, Managing Director Manchester City, menyatakan:

“Manchester City selalu berambisi untuk bersaing di puncak WSL dan mempertahankan rekam jejak gemilang dalam kompetisi Eropa. Sayangnya, hasil musim ini belum memenuhi standar tinggi yang kami tetapkan. Dengan enam pertandingan tersisa di WSL, kami percaya bahwa pergantian manajemen akan membawa semangat baru dalam perjuangan kami untuk memastikan kualifikasi ke Liga Champions Wanita UEFA 2025/26. Kami mengucapkan terima kasih kepada Gareth atas dedikasinya selama ini. Gelar Piala FA dan Piala Liga yang diraihnya akan selalu menjadi bagian dari sejarah klub ini. Kami mendoakan yang terbaik untuk kariernya ke depan.”

Jadwal Berat Menanti Manchester City

Perubahan ini datang di tengah jadwal yang sangat padat bagi Manchester City. Baru saja meraih kemenangan di perempat final Piala FA melawan Aston Villa, City kini harus bersiap menghadapi Chelsea empat kali dalam tiga kompetisi berbeda dalam 13 hari ke depan. 

Laga pertama akan berlangsung akhir pekan ini di final Piala Liga.

Keputusan mengganti pelatih tentu menjadi langkah besar bagi City dalam menghadapi sisa musim ini. Apakah perubahan ini akan membawa dampak positif? Kita tunggu hasilnya di lapangan!

Rabu, 05 Maret 2025

Luis Enrique: Kemenangan atas Man City Ubah Segalanya untuk PSG

Luis Enrique: Kemenangan atas Man City Ubah Segalanya untuk PSG
Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique.

JAKARTA - Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique, mengungkapkan bahwa kemenangan timnya atas Manchester City di Liga Champions telah membawa perubahan besar dalam kepercayaan diri mereka. 

PSG kini bersiap menghadapi Liverpool dalam babak 16 besar Liga Champions pada Rabu mendatang.

Kemenangan Penting untuk PSG

PSG berhasil menaklukkan Manchester City dengan skor meyakinkan 4-2 di fase grup Liga Champions. 

Sejak saat itu, tim asal Paris ini tampil luar biasa dengan memenangkan 10 dari 11 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.

Dua dari kemenangan tersebut terjadi saat PSG menghadapi Brest dalam babak play-off dua leg, di mana mereka menghancurkan sesama tim Ligue 1 itu dengan agregat 10-0. 

Hasil ini menjadikan PSG sebagai tim dengan kemenangan agregat terbesar dalam sejarah Liga Champions yang tidak kebobolan di fase gugur. 

Rekor ini hanya kalah dari Bayern Munich, yang pernah mengalahkan Sporting CP dengan agregat 12-1 di babak 16 besar musim 2008-09.

Dengan tren kemenangan ini, PSG semakin percaya diri saat bersiap menghadapi Liverpool, pemimpin klasemen sementara Premier League, di Parc des Princes.

Luis Enrique: "Kemenangan atas Man City Mengubah Segalanya"

Luis Enrique menyatakan bahwa kemenangan atas Manchester City menjadi titik balik bagi timnya.

"Saya pikir pertandingan melawan Manchester City mengubah sesuatu dalam tim kami karena cara kami menang di laga itu," ujar Luis Enrique.

"Sekarang ini adalah pertandingan yang berbeda, stadion yang berbeda, dan kami akan menghadapi mungkin tim terbaik di Eropa musim ini. Saya rasa ini akan menjadi pertandingan yang luar biasa untuk disaksikan, dan kami berharap bisa mengelolanya dengan baik. Kami sangat menantikan pertandingan ini."

Rekor Pertemuan PSG vs Liverpool

Laga ini akan menjadi pertemuan ketiga PSG dan Liverpool di Liga Champions. Sebelumnya, kedua tim bertemu di fase grup musim 2018-19. 

Saat itu, Liverpool menang 3-2 di Anfield, tetapi kalah 1-2 saat bertandang ke Paris.

PSG saat ini sedang dalam tren positif di Liga Champions dengan lima kemenangan beruntun, mencetak 21 gol dan hanya kebobolan tiga kali dalam periode tersebut. 

Mereka terakhir kali memenangkan enam pertandingan berturut-turut di kompetisi ini pada musim 1994-95 di bawah asuhan Luis Fernandez.

Di sisi lain, Liverpool memiliki catatan buruk saat bertandang ke Prancis. 

The Reds tidak pernah menang dalam lima laga tandang terakhir mereka melawan tim Prancis di kompetisi Eropa (2 imbang, 3 kalah). 

Kemenangan tandang terakhir mereka di Prancis terjadi pada September 2008, ketika mereka mengalahkan Marseille 2-1 di Liga Champions.

Luis Enrique: "Menang di Leg Pertama Itu Penting, Tapi Tidak Menentukan"

Meskipun yakin dengan performa timnya, Luis Enrique menegaskan bahwa kemenangan di leg pertama belum tentu menentukan hasil akhir babak 16 besar.

"Saya pikir kami bisa kalah di pertandingan pertama dan menang di laga tandang, begitu juga sebaliknya," kata pelatih asal Spanyol itu.

"Ini adalah salah satu pertandingan terbaik yang bisa disaksikan di Eropa saat ini. Yang pasti, kami sedang dalam performa terbaik musim ini. Kami berharap dan akan berusaha untuk terus mempertahankannya."

Pertandingan PSG vs Liverpool ini akan menjadi salah satu laga yang paling dinantikan di babak 16 besar Liga Champions. 

Apakah PSG bisa melanjutkan tren kemenangan mereka, atau justru Liverpool yang akan menunjukkan dominasi mereka? Kita tunggu hasilnya!

Senin, 03 Maret 2025

Hasil Undian Perempat Final Piala FA: Fulham Hadapi Crystal Palace, Man City Tantang Bournemouth

Hasil Undian Perempat Final Piala FA Fulham Hadapi Crystal Palace, Man City Tantang Bournemouth
Hasil Undian Perempat Final Piala FA: Fulham Hadapi Crystal Palace, Man City Tantang Bournemouth.

JAKARTA - Undian babak perempat final Piala FA telah resmi dilakukan! Fulham akan berhadapan dengan Crystal Palace, sementara Manchester City harus bertandang ke markas Bournemouth.

Fulham Hadapi Crystal Palace di Kandang

Fulham berhasil melaju ke perempat final Piala FA setelah menang dramatis atas Manchester United melalui adu penalti. 

Setelah bermain imbang 1-1 di Old Trafford dan gagal mencetak gol di babak perpanjangan waktu, pertandingan akhirnya ditentukan lewat adu penalti.

Kiper Fulham, Bernd Leno, menjadi pahlawan setelah menggagalkan tendangan penalti dari Victor Lindelof dan Joshua Zirkzee. 

Kemenangan ini membawa The Cottagers ke perempat final untuk kedua kalinya dalam tiga musim terakhir, pencapaian yang sama dengan total perjalanan mereka di Piala FA sejak musim 2004-05 hingga 2021-22.

Di babak delapan besar, Fulham akan menjamu Crystal Palace di kandang sendiri. 

Duel ini diprediksi akan berlangsung sengit, mengingat kedua tim memiliki performa yang cukup seimbang di kompetisi domestik.

Manchester City Tantang Bournemouth

Manchester City akan menghadapi tantangan berat jika ingin lolos ke semifinal, karena mereka harus bertandang ke markas Bournemouth.

Tim asuhan Pep Guardiola lolos ke perempat final setelah susah payah mengalahkan Plymouth Argyle dengan skor 3-1. 

City baru bisa memastikan kemenangan di menit-menit akhir berkat dua gol dari pemain muda Nico O'Reilly, sebelum Kevin De Bruyne menutup laga dengan gol penentu.

Bournemouth saat ini sedang dalam performa apik dan akan menjadi lawan yang tidak bisa dianggap remeh oleh The Citizens.

Aston Villa vs Preston North End, Brighton Tunggu Lawan

Di laga lainnya, Aston Villa akan menghadapi Preston North End, satu-satunya tim dari divisi Championship yang masih bertahan di kompetisi ini. 

Menariknya, ini akan menjadi pertemuan pertama mereka sejak duel di Divisi Championship pada Desember 2018 yang berakhir imbang 1-1.

Sementara itu, Brighton akan menunggu pemenang antara Nottingham Forest dan Ipswich Town, yang baru akan bertanding pada Senin mendatang.

Jadwal Perempat Final Piala FA:

  • Fulham vs Crystal Palace
  • Manchester City vs Bournemouth
  • Aston Villa vs Preston North End
  • Brighton vs Nottingham Forest/Ipswich Town

Siapakah yang akan melaju ke semifinal? Kita tunggu keseruannya!

Hasil Undian Perempat Final FA Cup: Manchester City Bertemu Bournemouth, Aston Villa Hadapi Preston

Hasil Undian Perempat Final FA Cup: Manchester City Bertemu Bournemouth, Aston Villa Hadapi Preston
Hasil Undian Perempat Final FA Cup: Manchester City Bertemu Bournemouth, Aston Villa Hadapi Preston.

JAKARTA - Undian perempat final FA Cup telah resmi dilakukan, dengan sejumlah pertandingan menarik yang akan digelar. Manchester City akan bertandang ke markas Bournemouth dalam laga utama babak delapan besar, sementara Aston Villa akan menghadapi Preston North End.

Perjalanan Manchester City dan Aston Villa ke Perempat Final

Manchester City berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Plymouth Argyle dengan skor 3-1 pada Sabtu lalu. 

Sementara itu, Aston Villa mengamankan tiket setelah menang atas Cardiff City dalam pertandingan yang digelar Jumat malam.

Kini, City harus menghadapi tantangan dari Bournemouth, tim yang tengah menunjukkan performa apik di bawah asuhan Andoni Iraola. 

Sementara itu, Aston Villa akan bertandang ke markas Preston North End yang sukses menyingkirkan Burnley di babak sebelumnya.

Hasil Undian Perempat Final FA Cup

Berikut adalah hasil lengkap undian perempat final FA Cup:

  • Fulham vs Crystal Palace
  • Preston North End vs Aston Villa
  • Bournemouth vs Manchester City
  • Brighton & Hove Albion vs Nottingham Forest atau Ipswich Town

Jadwal Pertandingan Perempat Final FA Cup

Keempat pertandingan perempat final ini akan digelar setelah jeda internasional, tepatnya pada akhir pekan 29-30 Maret. 

Seperti babak sebelumnya, tidak ada pertandingan ulang jika laga berakhir imbang. 

Jika skor tetap sama hingga akhir waktu normal, pertandingan akan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu dan adu penalti jika diperlukan.

Menuju Semifinal di Wembley

Setelah perempat final, dua pertandingan semifinal akan dimainkan di Stadion Wembley pada akhir April. 

Pemenang dari babak ini akan melangkah ke partai final yang dijadwalkan berlangsung di tempat yang sama pada Sabtu, 17 Mei.

Siapakah yang akan melangkah ke babak selanjutnya dan mendekati trofi FA Cup? Kita nantikan hasilnya di bulan Maret mendatang!