Prototipe Koin Dolar AS Pertama Dilelang Seharga Rp12,2 Miliar
Sekeping prototipe koin dolar AS pertama tahun 1974, dilelang seharga Rp12,2 Miliar. (Emily Clements/Heritage Auctions via AP) |
BorneoTribun Jakarta -- Sepotong tembaga yang dibuat oleh badan pencetak uang Amerika Serikat, U.S. Mint, di Philadelphia pada 1794 dan merupakan prototipe untuk uang resmi negara yang baru berdiri itu, dilelang seharga $840 ribu atau setara dengan Rp12,2 miliar. Seorang pejabat mengatakan harga lelang itu jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Juru bicara rumah lelang Heritage, Eric Bradley, mengatakan lelang "No Stars Flowing Hair Dollar" dibuka pada harga $312 ribu ketika ditawarkan pada Jumat (23/4) malam. Namun, "dalam waktu kurang dari satu menit, penawaran yang berlangsung intens dengan cepat mendorong koin ke harga lelang terakhir $840 ribu."
Koin, yang sebelumnya dimiliki oleh pengusaha dan kepala Texas Rangers Bob Simpson, kata Bradley, diharapkan terjual seharga $350 ribu hingga $500 ribu.
Meskipun sangat mirip dengan dolar perak yang dicetak di Philadelphia, koin itu mendapatkan namanya karena tidak memiliki gambar bintang. Jacob Lipson dari rumah lelang Heritage mengatakan sebelumnya bahwa koin tanpa bintang dianggap oleh kolektor dan institusi sebagai "prototipe satu-satunya untuk contoh perak yang akan menyusul."
Dikenal sebagai contoh, bagian depan koin itu menampilkan potret rambut Liberty dan tanggal 1794, sedangkan sisi sebaliknya menunjukkan elang kecil di atas batu di dalam karangan bunga. Contoh koin tanpa bintang serupa adalah bagian dari Koleksi Numismatik Nasional Lembaga Smithsonian.
Bagian belakang sepotong tembaga prototipe untuk uang negara AS. (Foto: Heritage Auctions/(Emily Clements/Heritage Auctions via AP) |
Koin pola tersebut terlupakan saat lembaga pencetak uang itu melanjutkan proses pembuatan dolar perak pertama AS.
"Pengetahuan mengumpulkan koin menyatakan koin langka unik itu digali dari situs Philadelphia Mint pertama sebelum 1876," kata Lipson. Begitulah cara pemilik pertama koin menggambarkan sejarahnya dalam pelelangan pertama pada 1890.
Koin pola itu berkarat dan tidak dalam kondisi sempurna, kata Lipson, kemungkinan karena terkubur di lokasi Mint asli. Ada beberapa goresan dan tanda lain pada permukaannya yang berwarna cokelat. Menurut rumah lelang, koin tersebut telah berpindah tangan sebanyak delapan kali.
Simpson, yang berusia 73 tahun, membelinya bersama dengan koin pola lainnya pada 2008 untuk menambahkan koleksinya.
“Saya pikir koin harus dihargai hampir sebagai karya seni,” katanya. [ah/au/ft]
Oleh: VOA