Berita Borneotribun.com: Kim Jong Un Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Kim Jong Un. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kim Jong Un. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 Juni 2021

Korea Utara: Pertemuan dengan AS Hanya Buang-Buang Waktu

Korea Utara: Pertemuan dengan AS Hanya Buang-Buang Waktu
Korea Utara: Pertemuan dengan AS Hanya Buang-Buang Waktu.

BorneoTribun Internasional - Korea Utara tidak mempertimbangkan untuk menjalin kontak dengan Amerika Serikat (AS) karena itu hanya akan membuang-buang waktu. Hal itu dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Son Gwon pada Rabu (23/6).  

“Kami bahkan tidak mempertimbangkan kemungkinan kontak apa pun dengan AS, apalagi melakukannya, karena tidak akan membawa kami ke mana-mana, hanya membuang-buang waktu yang berharga,” kata Ri dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah, KCNA.  

Dia membuat pernyataan itu setelah utusan baru AS untuk Korea Utara mengatakan di Seoul pada Senin (21/6) bahwa dia menantikan “tanggapan positif segera” dari Pyongyang untuk berdialog.  

Program senjata nuklir Korea Utara telah menjadi masalah yang sulit bagi Washington selama bertahun-tahun dan dalam upaya untuk mengubahnya, pemerintahan baru Presiden Joe Biden melakukan tinjauan kebijakan dan mengatakan akan mencari cara-cara yang “disesuaikan dan praktis” untuk membujuk Pyongyang melakukan denuklirisasi.  

Pada Selasa (22/6), saudara perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa AS tampaknya keliru menafsirkan sinyal dari Korea Utara. 

Kim Yo Jong, seorang pejabat senior partai yang berkuasa di Korea Utara, menanggapi penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan, yang pada Minggu (20/6) mengatakan dia melihat “sinyal menarik” dari pidato Kim Jong Un baru-baru ini tentang persiapan konfrontasi dan diplomasi dengan AS. [lt/mg]

Oleh: VOA

Minggu, 11 April 2021

Di Bawah Kim, Korut Dinilai Tak Mungkin Denuklirisasi

Di Bawah Kim, Korut Dinilai Tak Mungkin Denuklirisasi
Gambar ini diambil pada 8 April 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 9 April 2021 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyampaikan sebuah pidato. (Foto: AFP)

BorneoTribun Korut, Internasional -- John Bolton, penasihat keamanan nasional Amerika dalam pemerintahan Presiden Donald Trump, mengatakan Korea Utara belum membuat keputusan strategis untuk menghentikan pembuatan senjata nuklir. Ia menilai prospek upaya mencapai denuklirisasi melalui diplomasi tetap redup.

Jika Amerika mengupayakan "kesepakatan dengan Kim Jong Un, bergantung padanya untuk berjanji menghentikan program senjata nuklirnya dengan imbalan bantuan sanksi," itu akan gagal, kata Bolton dalam wawancara dengan VOA minggu ini.

Penilaian Bolton itu disampaikan sementara pemerintahan Biden mendekati akhir kajian tentang cara mendekati Korea Utara.

"Menurut saya, rezim itu bertekad membuat dan menpertahankan senjata nuklir. Mereka melihatnya penting bagi kelangsungan hidup mereka," tambah Bolton.

Januari lalu, dalam Kongres ke-8 Partai Pekerja Korea (WPK), Kim mengatakan, ia akan mendukung program senjata nuklir negaranya. [ka/ah]

Oleh: VOA

Sabtu, 12 September 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Tinjau Rekonstruksi Daerah yang Dilanda Banjir

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa area terdampak banjir, 5 September. (Foto: Reuters)


BORNEOTRIBUN -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meninjau pekerjaan rekonstruksi di daerah yang dilanda banjir, media pemerintah KCNA melaporkan pada hari Sabtu (12/9). Korea Utara dihantam topan dan mengalami curah hujan yang tinggi baru-baru ini.


KCNA mengutip Kim, mengatakan ekonomi Korea Utara "telah menghadapi masalah dan tekanan akibat kerusakan besar yang disebabkan oleh hujan lebat dan topan baru-baru ini.” Kim menyatakan kepuasannya atas kemajuan rekonstruksi di Taechong-ri, sebuah desa di Provinsi Hwanghae Utara, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters.


Setelah meninjau kerusakan akibat topan pada awal pekan ini, Kim mengatakan kepada loyalis Partai Pekerja bahwa mereka harus memikirkan kembali rencana revitalisasi ekonomi Korea Utara yang sudah tertatih-tatih oleh sanksi dan dampak virus corona. 


Sb: www.voaindonesia.com

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno