Berita Borneotribun.com: Kerajinan Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Kerajinan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kerajinan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Agustus 2024

Windy Pamerkan Beragam Produk Kerajinan Khas Kalbar di Hadapan Peserta ASBANDA Nasional

Windy Pamerkan Beragam Produk Kerajinan Khas Kalbar di Hadapan Peserta ASBANDA Nasional. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Windy Pamerkan Beragam Produk Kerajinan Khas Kalbar di Hadapan Peserta ASBANDA Nasional. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
PONTIANAK - Penjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, memberikan sambutan hangat dan apresiasi tinggi kepada seluruh Istri Direktur Eksekutif Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA) dan para Istri Direktur Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-Indonesia. 

Mereka telah berkunjung dan berbelanja produk kerajinan khas Kalimantan Barat dalam rangkaian acara Undian Simpeda Tingkat Nasional Periode ke-1 XXXV Tahun 2024. 

Acara ini diadakan di Gedung Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat pada Kamis (8/8/2024).

"Saya tentunya sangat senang akan kehadiran para ibu-ibu yang telah bersedia berkunjung sekaligus berbelanja dari hasil produk-produk kerajinan khas Kalbar," ungkap Windy Prihastari dengan penuh rasa syukur.

Windy Pamerkan Beragam Produk Kerajinan Khas Kalbar di Hadapan Peserta ASBANDA Nasional. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Windy Pamerkan Beragam Produk Kerajinan Khas Kalbar di Hadapan Peserta ASBANDA Nasional. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)

Ragam Kerajinan Khas Kalbar

Windy menjelaskan bahwa produk kerajinan yang dipamerkan merupakan simbol dari keberagaman budaya di Kalimantan Barat. 

Produk-produk ini meliputi berbagai jenis wastra dan anyaman dari bahan rotan, bambu, hingga bemban. 

Tak ketinggalan, ada juga beragam produk aksesoris yang dirancang untuk menjangkau semua generasi, agar semakin bangga menggunakan produk kerajinan lokal.

"Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat adalah wadah bagi para perajin lokal untuk mengembangkan keterampilan, mempromosikan karya, dan meningkatkan nilai tambah dari produk kerajinan dan wastra. Hal ini sangat penting untuk mendorong perekonomian keluarga," jelas Windy. 

Galeri Dekranasda menampilkan produk-produk asli dari perajin Kalimantan Barat yang tersebar di 14 kabupaten/kota.

Windy Pamerkan Beragam Produk Kerajinan Khas Kalbar di Hadapan Peserta ASBANDA Nasional. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Windy Pamerkan Beragam Produk Kerajinan Khas Kalbar di Hadapan Peserta ASBANDA Nasional. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)

Prestasi Kerajinan Kalbar

Di hadapan para tamu, Windy juga mengungkapkan bahwa produk wastra dan kerajinan Kalimantan Barat telah meraih berbagai penghargaan tingkat nasional. 

Salah satu pencapaian terbaru adalah pada World Water Forum di Bali pada bulan Mei lalu, di mana Tenun Ikat Sintang digunakan oleh Presiden RI dan tamu kenegaraan pada acara gala dinner.

"Saat ini kami terus aktif untuk mempromosikan serta mengkreasikan produk wastra dan kerajinan agar selalu sesuai dengan model dan selera pasar. Salah satu contohnya adalah fashion show dari Wastra Kalbar. Dengan demikian, nilai tambah ekonomi akan semakin dirasakan oleh para perajin kami di seluruh Kalimantan Barat," tambahnya.

Windy juga mengingatkan bahwa Kain Tenun Sidan dan Sungkit Kapuas Hulu mendapatkan penghargaan dari Dewan Kerajinan Nasional Pusat di event Kriyanusa 2022. 

Tenun Sidan juga kembali meraih penghargaan Best Prize in Category Textiles pada Pameran Kriya Terbesar se-Asia Tenggara, Inacraft 2022.

Windy Pamerkan Beragam Produk Kerajinan Khas Kalbar di Hadapan Peserta ASBANDA Nasional. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Windy Pamerkan Beragam Produk Kerajinan Khas Kalbar di Hadapan Peserta ASBANDA Nasional.
Pada tahun 2023, Tikar Senggang Melawi meraih penghargaan di Kriyanusa 2023. 

Di Inacraft 2024, Kalbar yang diwakili oleh hiasan dinding kombinasi anyaman dan Songket Sambas meraih dua penghargaan, yaitu Best Prize in Natural Fibers Category dan Best Of The Best Inacraft Award dari tujuh kategori award 2024.

Kerajinan khas Kalbar telah membuktikan diri sebagai produk berkualitas tinggi yang disukai masyarakat Indonesia. 

Dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak tentu akan semakin memajukan industri kerajinan lokal ini. 

Dengan berbagai pencapaian tersebut, Kalimantan Barat terus menunjukkan bahwa produk kerajinan mereka memiliki nilai tinggi dan mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. 

Semoga dengan promosi yang berkelanjutan, kerajinan khas Kalbar semakin dikenal dan dihargai oleh masyarakat luas.

Senin, 15 Maret 2021

Berkat Kampung Sehat, UMKM Tenun di Sukarara Mulai Hidup

Berkat Kampung Sehat, UMKM Tenun di Sukarara Mulai Hidup
Berkat Kampung Sehat, UMKM Tenun di Sukarara Mulai Hidup.

BorneoTribun Lombok Tengah, NTB - Kehadiran kampung sehat nurut tatanan baru inisiasi Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) bersama Pemerintah Provinsi NTB, dirasakan kebangkitannya oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Provinsi NTB.

Walaupun belum maksimal namun dampaknya bagi perekonomian masyarakat sedikit lebih melegakan bagi sebagian warga, sebab melalui program kampung sehat tersebut warga belajar proaktif menerapkan protokol kesehatan dengan berbagai penekanan humanis yang dilakukan pemerintah, baik desa maupun pihak kepolisian setempat.

Seperti yang diakui pemilik galeri Darma Setia Hj Robiah di Desa Sukarara, Minggu (14/3/2021), awal masuknya Corona ke NTB usahanya sempat mati total, pengurangan karyawan terpaksa dilakukan.

Namun setelah beberapa program yang di gelar pemerintah, seperti mewajibkan prokes untuk semua orang, dan menggelar Lomba Kampung Sehat guna membiasakan masyarakat melaksanakan prokes, usahanya sedikit lebih hidup.

"saya ucapakan terimakasih kepada pemerintah atas segala upayanya menghidupkan perekonomian masyarakat, melalui berbagai program yang digelarnya," jelas Hj Robiah.

Dampak penerapan prokes 5M melalui Kampung Sehat ini, dianggap mampu mendongkrak perekonomian masyarakat, termasuk para pelaku usaha UMKM di desanya.

Sebab dapat membuat pelaku usaha tidak terlalu paranoid terhadap Corona seperti awal mewabahnya tahun 2020 lalu.

"sekarang kami rasa biasa-biasa saja sebab anjuran Prokes semua menjalankan baik pengunjung maupun warga setempat, jadi penyebaran virusnya tidak segesit awal masuknya ke NTB," terangnya.

Fakta tersebut juga dirasakan oleh Amin salah satu pelaku UMKM pemilik Art Shop Patuh di desa Sukarara, dia juga mengaku bahwa setelah berbagai program yang di gelar pemerintah bersama Tiga pilar TNI-Polri, usahanya sedikit lancar.

"Jika semua bisa menjaga diri dengan melakukan budaya 5M, maka pemulihan ekonomi kita tidak akan sulit," kata Amin.

Hal ini sudah terbukti, daya beli masyarakat atau pengunjung pada sektor UMKM di Sukarare mulai meningkat sejak prokes 5M dijalankan dengan disiplin. 

Kebiasaan baru ini sangat menolong pada dunia usaha, khususnya pelaku usaha atau pengerajin tenun di Desa Sukarara.

"Ya, walaupun putaran ekonomi masih jauh dibandingkan sebelum corona melanda," pungkasnya.

Oleh: Adbravo

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno