Berita Borneotribun.com: Kepresidenan Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Kepresidenan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kepresidenan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 14 Juni 2020

TNI AL Siap Dukung Penerapan New Normal Life Dan Mendisiplinkan Masyarakat


Fhoto : Kasal Laksamana TNI Yudo Margono Olahraga Santai Bersama Presiden RI Ir. Joko Widodo.

BORNEOTRIBUN I JAKARTA -  TNI Angkatan Laut siap mendukung upaya pemerintah dalam  menjalankan adaptasi kebiasaan baru di tengah masyarakat dan prajurit TNI AL akan turut mendisiplinkan masyarakat untuk menaati protokol kesehatan sehingga masyarakat tetap produktif sekaligus aman dari Covid-19. 

Hal tersebut disampaikan Kepala staf  Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., seusai mengikuti olahraga santai jalan kaki bersama Presiden Republik Indonesia  Ir. Joko Widodo menyusuri lingkungan Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Minggu pagi, 14/6/20.

"Tentunya TNI Angkatan Laut akan tetap membantu percepatan penanganan Covid-19 ini. Saat ini pada tahap untuk pendisiplinan masyarakat, tentunya kita akan lebih giat lagi, terutama pasukan-pasukan yang di lapangan untuk membantu pemerintah daerah untuk mendisiplinkan masyarakat ". kata Laksamana TNI Yudo Margono.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo pada kesempatan ini memerintahkan kepada jajaran TNI agar terlibat aktif membantu pemerintah dalam rangka mendisiplinkan masyarakat agar taat kepada protokol kesehatan sehingga masyarakat bisa hidup produktif dan aman dari  Covid. 

Presiden juga mengharapkan kesiapan pasukan TNI untuk digunakan Panglima TNI  dalam mengantisipasi jika ada Covid gelombang dua.

Olahraga santai di Istana Kepresidenan yang juga  dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad)  Jenderal TNI Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D., dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI  Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yakni menjaga jarak fisik dan sosial dengan tetap menggunakan masker. 


Penulis : Dispen AL
Editor    : Herman




Rabu, 10 Juni 2020

Vidcon Dengan Gubernur Kalbar, Presiden Jokowi Sampaikan 5 Hal


Fhoto : Presiden RI, Joko Widodo ( Jokowi ).

BORNEOTRIBUN I JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyampaikan lima arahan terkait adaptasi kebiasaan baru agar masyarakat tetap produktif dan aman dari penularan Covid-19. Saat Video conference dengan Gubernur kalbar. Rabu, 10/6/20.

Pertama, Presiden mengingatkan pentingnya prakondisi yang ketat. Sosialisasi kepada masyarakat harus dilakukan secara masif terutama mengenai sejumlah protokol kesehatan yang harus diikuti seperti menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan atau keramaian, hingga menjaga
imunitas tubuh.

" Saya kira ini terus disampaikan kepada masyarakat, diikuti dengan
simulasi-simulasi yang baik, sehingga saat kita masuk ke dalam tatanan normal baru, kedisiplinan warga itu sudah betul-betul siap dan ada. Inilah prakondisi yang kita siapkan sehingga disiplin memakai masker, jaga jarak aman, sering cuci tangan, hindari kerumunan, tingkatkan imunitas saya kira perlu terus disampaikan kepadamasyarakat ". paparnya.

Presiden juga memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk menghadirkan aparat di titik-titik keramaian di setiap daerah untuk mengingatkan warga agar disiplin dan mematuhi protokol kesehatan. 

Kedua, Presiden mengingatkan pentingnya perhitungan yang cermat dalam mengambil kebijakan yang harus didasarkan data dan fakta di lapangan. 
Terkait hal tersebut, Presiden meminta tiap kepala daerah yang ingin memutuskan daerahnya masuk ke fase adaptasi kebiasaan baru agar berkoordinasi dengan Gugus Tugas.

"Datanya seperti apa, pergerakannya seperti apa, faktanya seperti apa, karena saya lihat di sini datanya ada semua. Jadi lihat perkembangan data epidemiologi terutama angka Ro dan Rt. Perhatikan juga tingkat kepatuhan dan masyarakat. Pastikan manajemen di daerah siap atau tidak melaksanakan ". Jelasnya. 

"Kemudian hitung kesiapan setiap daerah untuk pengujian yang masif, pelacakan yang agresif, kesiapan fasilitas kesehatan yang ada. Ini benar-benar semuanya harus kita hitung dan pastikan ". Tambahnya.

Ketiga, Presiden juga mengingatkan soal penentuan prioritas yang harus disiapkan
secara matang mengenai sektor dan aktivitas mana saja yang bisa dimulai dan dibuka secara bertahap. 

Sebagai contoh, pembukaan tempat ibadah secara bertahap dengan terlebih dahulu menyiapkan dan menerapkan protokol kesehatan di tempat ibadah dinilai Presiden sudah sangat baik. 

"Sektor ekonomi, sektor dengan penularan Covid yang rendah tapi memiliki dampak ekonomi yang tinggi itu didahulukan dan terutama ini sektor pertanian, peternakan,
perkebunan, perikanan, industri manufaktur, sektor konstruksi, logistik, transportasi barang, sektor pertambangan, perminyakan, saya kira ini sudah disampaikan oleh Ketua Gugus Tugas agar hal ini menjadi catatan kita semua ". Ujarnya.

Keempat, Kepala Negara ingin agar konsolidasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dengan daerah, mulai dari provinsi hingga tingkat RT, terus diperkuat.
Ia juga meminta agar koordinasi di internal Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) diperkuat. 

"Lebih penting lagi libatkan semua elemen masyarakat sehingga kita semuanya bergotong royong, bersinergi, bekerja menyelesaikan persoalan besar ini ".  imbuhnya.

Kelima, Presiden meminta agar dilakukan evaluasi secara rutin. Meskipun sebuah daerah kasus barunya sudah menurun, Presiden mengingatkan agar jajarannya tidak lengah terutama karena kondisi dilapangan masih sangat dinamis. 

Menurutnya, keberhasilan pengendalian Covid ini sangat ditentukan oleh kedisiplinan dan protokol kesehatan.

"Perlu saya ingatkan jika dalam perkembangan ditemukan kenaikan kasus baru, maka langsung akan kita lakukan pengetatan atau penutupan kembali ". Tegasnya.

"Saya kira kita harus optimistis bahwa tantangan yang kita hadapi ini bisa kita kendalikan dengan baik, dengan harapan kita bisa menyelesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya sehingga kita bisa beraktivitas kembali ". Tandasnya mengakhiri.

Penulis : Tim Liputan 
Editor    : Herman

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno