Berita Borneotribun.com: Kecerdasan Buatan Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Kecerdasan Buatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kecerdasan Buatan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 September 2024

Suara Canggih ChatGPT: Pengalaman Berbicara Seperti Manusia

Suara Canggih ChatGPT: Pengalaman Berbicara Seperti Manusia
Suara Canggih ChatGPT: Pengalaman Berbicara Seperti Manusia.
JAKARTA - Hai, Sobat Teknologi! Kabar baik datang dari OpenAI! Dalam beberapa hari ke depan, fitur Advanced Voice dari ChatGPT akan tersedia bagi semua pengguna berlangganan. Ini berarti kita akan dapat merasakan pengalaman berinteraksi dengan kecerdasan buatan (AI) yang suaranya hampir tidak bisa dibedakan dari suara manusia.

Apa Itu Fitur Suara Canggih?

Fitur Advanced Voice ini tidak hanya menawarkan suara yang lebih alami, tetapi juga memungkinkan kita memberikan instruksi khusus kepada AI tentang bagaimana cara berbicara. Misalnya, kita bisa menentukan bagaimana AI menyapa kita atau menggunakan nama kita dalam percakapan. Ini membuat pengalaman berbicara dengan AI menjadi lebih personal dan menarik!

Fitur Baru yang Menarik

OpenAI juga menambahkan lima suara baru yang dapat kita pilih, jadi kini total ada sembilan suara yang bisa digunakan. Sejak peluncuran versi alpha, OpenAI telah melakukan banyak perbaikan, termasuk meningkatkan aksen dalam berbagai bahasa dan mempercepat serta memperhalus percakapan. Jadi, kita bisa merasakan percakapan yang lebih lancar dan menyenangkan.

Desain yang Segar

Saat kita menggunakan fitur Advanced Voice, kita juga akan melihat desain baru yang menarik. Terdapat animasi berbentuk bola biru yang membuat antarmuka lebih hidup dan interaktif!

Siapa yang Bisa Menggunakan Fitur Ini?

Awalnya, fitur baru ini hanya akan tersedia untuk pengguna yang berlangganan paket Plus dan Team di Amerika Serikat. Namun, jangan khawatir! Setelah itu, fitur ini akan segera menyebar ke pengguna paket Edu dan Enterprise, serta pengguna di negara lain.

Dengan hadirnya fitur Advanced Voice ini, OpenAI menunjukkan komitmennya untuk terus menghadirkan pengalaman yang lebih baik dalam berinteraksi dengan AI. Kita akan segera bisa berbicara dengan ChatGPT seolah-olah kita sedang berbicara dengan teman manusia. Siap untuk mencoba?

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, kita sambut kehadiran fitur baru ini! 

Rabu, 05 Juni 2024

BTL Aesthetics Meluncurkan Exion: Inovasi Pengencang Wajah dengan Teknologi AI di Indonesia

BTL Aesthetics Meluncurkan Exion: Inovasi Pengencang Wajah dengan Teknologi AI di Indonesia
BTL Aesthetics Meluncurkan Exion: Inovasi Pengencang Wajah dengan Teknologi AI di Indonesia.
JAKARTA - BTL Aesthetics, salah satu produsen alat estetika medis terkemuka, baru saja meluncurkan inovasi terbaru mereka, Exion, di Indonesia. 

Alat ini dirancang khusus untuk pengencangan wajah dengan memanfaatkan teknologi gelombang radio-frekuensi yang canggih, ditambah dengan fitur kecerdasan artifisial (AI) untuk hasil yang lebih optimal.

"Exion merupakan alat yang canggih sekaligus pintar. Teknologi radio-frekuensinya sudah dilengkapi dengan kecerdasan artifisial," ujar Country Manager BTL Aesthetics Indonesia, Jan Valacai, dalam rilis pers yang diterima pada hari Jumat.

Valacai menjelaskan bahwa inovasi ini tidak hanya memberikan hasil perawatan wajah yang lebih terprediksi dan aman, tetapi juga tanpa rasa nyeri. 

Exion mampu memberikan dosis energi yang akurat sesuai dengan kondisi kulit setiap pasien. 

Cara kerja AI pada Exion sangat menarik. AI pada alat ini mendeteksi konduktivitas lapisan dalam kulit (dermis) dan kemudian menakar seberapa besar energi radio-frekuensi yang dibutuhkan oleh lapisan kulit tersebut. 

Pengguna alat ini, baik dokter maupun pasien, tidak perlu lagi mengatur dosis energi secara manual karena teknologi AI akan menentukan dosis yang tepat sesuai kondisi kulit masing-masing pasien. 

"Perawatan menjadi sangat praktis dan sangat aman,” kata Valacai.

Dr. Arini Widodo, SpDVE, seorang dokter spesialis kulit, kelamin, dan estetika yang telah menggunakan Exion, menjelaskan bahwa perawatan wajah menggunakan gelombang radio-frekuensi sudah lama digunakan untuk mencegah atau memudarkan tanda-tanda penuaan seperti kerutan, kulit kendur, atau kulit kisut.

“Pada prinsipnya, gelombang radio-frekuensi dapat memanaskan lapisan dalam kulit kita hingga mencapai suhu 42 derajat Celsius. Kondisi panas tersebut dapat merangsang pembentukan kolagen baru,” ujar dr. Arini. 

Kolagen adalah sejenis protein yang berfungsi membentuk kerangka kulit dan mengisi jaringan. Kolagen yang melimpah akan memberi tampilan kulit yang kencang, halus, kenyal, dan sehat.

Namun, produksi kolagen alami di kulit akan menurun seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, hampir semua perawatan pengencang wajah memiliki tujuan yang sama, yaitu merangsang pembentukan kolagen baru. 

Menurut dr. Arini, perawatan Exion adalah pilihan yang sangat baik untuk mengencangkan wajah karena telah terbukti secara ilmiah mampu merangsang pembentukan kolagen baru.

Dengan hadirnya Exion di Indonesia, BTL Aesthetics menawarkan solusi perawatan wajah yang praktis, aman, dan efektif. 

Bagi Anda yang ingin memiliki kulit wajah yang kencang dan sehat, Exion bisa menjadi pilihan yang tepat. 

Teknologi AI pada Exion memastikan setiap perawatan disesuaikan dengan kondisi kulit Anda, memberikan hasil yang optimal dan memuaskan.

Inilah saat yang tepat untuk mencoba inovasi terbaru di bidang estetika medis. Dengan Exion, perawatan pengencangan wajah menjadi lebih mudah, aman, dan hasilnya pun bisa Anda rasakan sendiri. 

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau klinik kecantikan terpercaya yang menyediakan perawatan menggunakan Exion. Selamat mencoba dan rasakan manfaatnya!

Selasa, 28 Mei 2024

Resmi! Indonesia Geser Jadwal Resmi Resmikan RAM AI

Resmi! Indonesia Geser Jadwal Resmi Resmikan RAM AI
Resmi! Indonesia Geser Jadwal Resmi Resmikan RAM AI. (Gambar ilustrasi)
JAKARTA - Indonesia secara resmi telah memulai proses pengumpulan data mengenai pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) nasional menggunakan metodologi asesmen kesiapan (Readiness Assessment Methodology/RAM) yang direkomendasikan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), pada hari Senin.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menyatakan bahwa setelah ini, kuesioner terkait penggunaan AI akan dikumpulkan di Indonesia melalui berbagai pendekatan, termasuk wawancara dengan pemangku kepentingan dan pemain dalam ekosistem AI.

"Readiness Assessment Methodology ini dibuat oleh UNESCO untuk negara-negara dalam melihat kesiapan mereka mengadopsi standar etik yang sudah ditetapkan secara global," ujar Nezar setelah menghadiri acara Peluncuran RAM AI Indonesia di Jakarta Pusat, pada hari Senin.

Wamenkominfo menjelaskan bahwa melalui kegiatan ini, pemanfaatan AI di Indonesia akan dinilai dari berbagai aspek, seperti sosial, ekonomi, teknologi, dan juga aspek regulasi yang telah ada serta kesiapan masyarakat.

Menurutnya, awalnya RAM AI di Indonesia direncanakan akan diresmikan pada bulan Juni, namun jadwal tersebut dipercepat menjadi Senin, 27 Mei 2024, agar pemerintah dapat melakukan tahap finalisasi pada bulan September.

"Kami mengumumkan hal ini hari ini dan kami berharap dapat menyelesaikannya pada bulan September nanti, ini merupakan 'fast track'. Biasanya RAM berlangsung selama enam bulan. Kami dan UNESCO memiliki komitmen untuk menyelesaikannya pada bulan September," ujar Nezar.

Nezar menyatakan optimisme terhadap implementasi AI yang telah berlangsung selama lima tahun terakhir di Indonesia di berbagai sektor industri.

"Seperti dalam media penyiaran, kita telah melihat stasiun televisi berita yang menggunakan AI generatif untuk membacakan berita," kata Nezar.

Dia menambahkan bahwa pemerintah terus memberikan perhatian penuh terhadap adopsi teknologi terbaru tersebut dengan melakukan kajian lebih lanjut.

"Saya kira diskusi ini akan terus berlanjut. Satu model bisnis sedang dicari untuk mengadopsi AI dan dapat mengoptimalkan pekerjaan jurnalistik tanpa menghasilkan misinformasi dan disinformasi," kata Nezar.

Selain Indonesia, sebanyak 139 negara anggota UNESCO telah mengadopsi dan berkomitmen untuk mengimplementasikan RAM AI UNESCO.

Inisiatif ini memberikan dukungan bagi negara-negara anggota UNESCO untuk mengukur kesiapan penerapan AI secara etis dan bertanggung jawab untuk kepentingan seluruh warga negara.

Jumat, 01 Maret 2024

BI Manfaatkan AI untuk Tingkatkan Efisiensi Pengawasan

BI Manfaatkan AI untuk Tingkatkan Efisiensi Pengawasan. (Gambar ilustrasi)
BI Manfaatkan AI untuk Tingkatkan Efisiensi Pengawasan. (Gambar ilustrasi)
JAKARTA - Kepala Departemen Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Dicky Kartikoyono, mengungkapkan bahwa BI sedang memperkuat pengawasan transaksi dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Dalam pernyataannya di Jakarta pada Kamis, Dicky Kartikoyono menjelaskan bahwa BI sedang mengembangkan sistem pengawasan yang lebih efektif dengan menggunakan teknologi AI. Dia menyebut salah satu teknologi yang saat ini tengah dikembangkan, yakni Proactive Risk Management.

"Dengan masuknya AI dalam sistem pengawasan, kami mendapatkan bantuan yang signifikan. Contohnya, teknologi Proactive Risk Management yang sedang kami kembangkan," ujar Dicky.

Dicky menegaskan bahwa pengawasan transaksi secara real-time dan deteksi penipuan juga akan ditingkatkan melalui pendekatan teknologi. Dia menyatakan bahwa penggunaan teknologi dalam pengawasan ekosistem keuangan secara menyeluruh menjadi fokus utama BI.

Selain untuk pengawasan, teknologi kecerdasan buatan juga akan dimanfaatkan dalam sistem pembayaran. Data yang dikumpulkan dari sistem pembayaran melalui AI akan digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan oleh BI dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Konsep implementasi kecerdasan buatan dalam pengumpulan data tersebut telah kami susun, dan kami berencana untuk mengembangkan AI generatif yang dapat membantu dalam analisis," jelas Dicky.

Menurutnya, pengumpulan data menjadi hal yang penting dalam proses ini. "Semua infrastruktur sudah kami bangun, dan fokus utama kami saat ini adalah pengumpulan data," tambahnya.

Sabtu, 10 Februari 2024

Google Buka Rahasia Sukses Rayakan Tahun Baru Imlek dengan AI

Google Buka Rahasia Sukses Rayakan Tahun Baru Imlek dengan AI
Ilustrasi Tahun Baru Imlek persembahan Google. (ANTARA/HO-Image Dynamic)
JAKARTA - Tahun Baru Imlek 2024, yang juga dikenal sebagai tahun Naga Kayu, telah tiba, membawa simbol kekuatan, pertumbuhan, dan kemakmuran. 

Untuk merayakan momen ini, Google melalui kecerdasan buatannya, AI Google, memberikan sejumlah tips kepada umat Konghucu yang merayakan agar dapat memunculkan semangat dalam diri mereka melalui bantuan teknologi tersebut.

Dalam sebuah keterangan resmi dari perwakilan Google di Jakarta, Jumat, disampaikan bahwa AI Google memberikan tips yang berguna bagi umat Konghucu dalam merayakan Tahun Baru Imlek:

"Rencanakan pesta melalui fitur circle to search," kata perwakilan Google. 

Fitur lingkari untuk menelusuri (circle to search) dapat membantu masyarakat untuk memeriksa dengan cepat berbagai rekomendasi tempat yang ingin dijadikan lokasi pesta Tahun Baru Imlek bersama keluarga atau teman-teman dalam aplikasi chat. 

Tinggal lingkari, jadikan highlight atau mencorat-coret rekomendasi yang dibagikan bersama dalam chat, fitur itu akan langsung memperlihatkan lokasi yang dimaksud, sehingga masyarakat dapat segera mendiskusikannya melalui chat."

Menyambut Tahun Naga Kayu yang identik dengan kemakmuran, Google juga menyarankan untuk menghindari kemacetan dengan menggunakan fitur Lens di aplikasi Google Maps. 

Ketika sedang dikejar waktu untuk hadir di pesta Imlek, anda bisa menggunakan fitur Lens di aplikasi Google Maps, supaya menemukan jalan pintas melewati kemacetan. Untuk mengaksesnya pun cukup mudah. 

Buka aplikasi Google Maps, lalu ketuk ikon kamera, dan arahkan ponselmu ke jalan untuk mencari toko, restoran, atau tempat rekreasi terdekat.

Untuk menyegarkan percakapan bersama keluarga, Google menyarankan untuk mencoba kegiatan baru seperti bermain permainan di gawai. 

Terkadang ada masa di mana kita kehabisan topik pembicaraan ketika berusaha memulai obrolan bersama anggota keluarga. 

Hal tersebut sebenarnya dapat diakali dengan mengajak mereka mencoba kegiatan baru. 

Contohnya dengan mengajak mereka bermain permainan kesukaan kita di gawai. 

Google Play akan membantumu mencari permainan-permainan seru seperti Honkai: Star Rail dan Monster Hunter Now yang lekat dengan suasana Imlek.

Selain itu, Google juga memberikan bantuan melalui fitur Gemini untuk mempercepat pembuatan hidangan khas Tahun Baru Imlek. 

Tahun Baru Imlek adalah momen berharga yang biasa dihabiskan dengan berbagi masakan lezat bersama keluarga. 

Ketika kita bingung untuk membuat suatu hidangan seperti kue keranjang, Gemini dapat membantu untuk memberikan takaran yang tepat. Misalnya, memberikan tekstur yang sempurna, cara mencegah agar kue keranjang tidak pecah, menunjukkan takaran bahan yang tepat hingga waktu pengukusan dan tingkat kemanisan yang seimbang."

Google juga menyarankan untuk menunjukkan kreativitas melalui kartu ucapan Tahun Baru Imlek yang dapat disesuaikan dengan warna dan tema yang diinginkan. 

Fitur Gemini tidak hanya dapat membantu menakar hidangan, tetapi juga dapat mengustom kartu ucapan Tahun Baru Imlek dengan warna dan tema yang kita mau. 

Berbagai gambar menarik seperti jeruk hingga naga lucu dapat tersedia dalam hitungan detik.

Terakhir, Google juga memberikan solusi untuk menghadapi anggota keluarga yang ingin tahu dengan menggunakan fitur Gemini untuk mencari jawaban cerdas. 

Berkumpul bersama keluarga terkadang tak melulu membuat hati senang, ada saja anggota yang berusaha ‘kepo’ mengulik kehidupan pribadi kita. 

Ketika menghadapi situasi tersebut, kita dapat memanfaatkan Gemini untuk mencari jawaban cerdas seperti terkait jodoh, untuk memberikan jawaban-jawaban yang lugas dan menarik ketika membahas pertanyaan tersebut.

Oleh: Antara/Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Yakop

Bard Berganti Nama Jadi Gemini, Chatbot AI Terbaru dari Google

Bard Berganti Nama Jadi Gemini, Chatbot AI Terbaru dari Google
Ilustrasi Google Gemini (ANTARA/Blog Google)
JAKARTA - Google telah mengubah nama platform chatbot kecerdasan buatan (AI) miliknya, Bard menjadi Gemini, menjadi keluarga model AI tercanggih dari perusahaan tersebut.

"Misi kami dengan Bard selalu memberikan akses langsung ke model kecerdasan buatan kami, dan Gemini mewakili keluarga model paling canggih kami. Untuk mencerminkan ini, Bard sekarang akan dikenal sebagai Gemini," kata Wakil Presiden dan General Manager Gemini experiences dan Google Assistant Sissie Hsiao dalam postingan blog Google, Kamis (8/2).

Gemini menawarkan pengguna kemampuan untuk berinteraksi dengan model Pro 1.0 dalam lebih dari 40 bahasa di lebih dari 230 negara.

Google memperkenalkan dua fitur baru, Gemini Advanced dan Gemini untuk seluler, yang menjanjikan peningkatan kolaborasi dengan puncak kemampuan kecerdasan buatan Google.

Google memperkenalkan Gemini Advanced, pengalaman baru yang memberi pengguna akses ke Ultra 1.0, model kecerdasan buatan terbesar dan paling canggih dari perusahaan.

"Dalam evaluasi buta, Gemini Advanced dengan Ultra 1.0 muncul sebagai chatbot yang lebih disukai, model ini unggul dalam tugas-tugas kompleks," kata Hsiao.

"Dengan model Ultra 1.0, Gemini Advanced diklaim lebih mampu dalam tugas yang sangat kompleks seperti coding, penalaran logis, mengikuti instruksi rumit, dan berkolaborasi pada proyek kreatif," tambahnya.

Gemini Advanced tidak hanya memungkinkan pengguna untuk memiliki percakapan yang lebih panjang dan lebih rinci, tetapi juga lebih memahami konteks dari prompt sebelumnya.

Gemini Advanced berfungsi sebagai tutor pribadi, menciptakan instruksi langkah demi langkah dan diskusi interaktif yang disesuaikan dengan gaya pembelajaran pengguna.

"Fitur ini juga diklaim unggul dalam skenario coding tingkat lanjut, memberikan dukungan untuk ide dan evaluasi pendekatan coding yang berbeda. Selain itu, pencipta digital mendapat manfaat dari kemampuannya dalam generasi konten, analisis tren, dan strategi menjangkau audiens," jelas Hsiao.

Gemini Advanced tersedia di lebih dari 150 negara dan wilayah dalam bahasa Inggris dan akan diperluas ke banyak bahasa seiring berjalannya waktu.

Ini merupakan bagian dari Google One AI Premium Plan yang baru, dengan harga 19,99 dolar AS (Rp312 ribu) per bulan, dimulai dengan uji coba dua bulan tanpa biaya.

Pelanggan mendapatkan akses ke kemampuan multimodal yang diperluas, fitur coding interaktif, dan analisis data yang lebih mendalam. Pelanggan AI Premium juga akan segera dapat menggunakan Gemini di Gmail, Docs, Slides, Sheets, dan lainnya.

Selain itu, Google mengumumkan bahwa Gemini juga akan dengan mudah digunakan di ponsel pintar.

"Kami mendengar bahwa Anda ingin cara yang lebih mudah untuk mengakses Gemini di ponsel Anda. Jadi hari ini kami mulai meluncurkan pengalaman seluler baru untuk Gemini dan Gemini Advanced dengan aplikasi baru di Android dan di aplikasi Google di iOS," kata Hsiao.

Dengan Gemini di ponsel, pengguna dapat mengetik, berbicara, atau menambahkan gambar untuk mendapatkan bantuan dalam berbagai tugas, seperti mencari petunjuk, menghasilkan gambar kustom, atau menulis pesan teks sulit.

Di Android, Gemini adalah jenis asisten baru yang menggunakan kecerdasan buatan generatif untuk membantu pengguna menyelesaikan tugas.

Jika mengunduh aplikasi Gemini atau mengaktifkannya melalui Google Assistant, pengguna akan dapat mengaksesnya dari aplikasi atau dari tempat lain di mana pengguna biasanya mengaktifkan Google Assistant, seperti menekan tombol daya, menggeser sudut pada ponsel tertentu, atau mengatakan "Hai Google".

Banyak fitur suara Google Assistant akan tersedia melalui aplikasi Gemini, termasuk pengaturan timer, melakukan panggilan, dan mengendalikan perangkat rumah pintar.

Di iOS, tak lama lagi Google akan meluncurkan akses ke Gemini langsung dari aplikasi Google.

Gemini sedang diperkenalkan di ponsel Android dan iOS di Amerika Serikat dalam bahasa Inggris, dengan peluncuran penuh dalam beberapa minggu ke depan.

Pengguna akan dapat mengaksesnya di lebih banyak lokasi dalam bahasa Inggris, Jepang, dan Korea, dengan lebih banyak negara dan bahasa yang akan segera menyusul.

Oleh: Antara/Fathur Rochman
Editor: Yakop

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno