Berita Borneotribun.com: KIP Hari ini
Tampilkan postingan dengan label KIP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KIP. Tampilkan semua postingan

Kamis, 25 Maret 2021

KIP dan AMSI Tandatangani Nota Kesepahaman Peran Media Siber Mendorong Keterbukaan Informasi Publik

Komisi Informasi Pusat dan Asosiasi Media Siber Indonesia Tandatangani Nota Kesepahaman Peran Media Siber Mendorong Keterbukaan Informasi Publik
Komisi Informasi Pusat (KIP) teken MoU dengan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).

BorneoTribun Jakarta -- Komisi Informasi Pusat dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (Memory of Understanding/ MoU) Peran Media Siber Mendorong Keterbukaan Informasi Publik. Kerja ini dalam rangka untuk penguatan tata kelola informasi Publik di Indonesia. 

Kerja sama  dua lembaga  ini didasari pemahaman bersama bahwa keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara, serta sebagai  upaya dalam mengembangkan masyarakat informasi (information society). 

Sekaligus kerja sama ini merupakan upaya pemenuhan hak informasi publik dan hak atas akses informasi publik dijamin Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP). 

Ketua Komisi Informasi Publik Gede Narayana dalam pengantar penandatanganan yang dilakukan secara virtual menyampaikan kerjasama ini dapat mendukung keterbukaan informasi publik. “Sehingga pelaksanaan keterbukaan informasi publik bisa tersiar serta diinformasikan kepada masyarakat luas,” kata Gede Narayana, Kamis, 25 Maret 2021 di Jakarta. 

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Wenseslaus Manggut, Ketua Umum AMSI menyampaikan nota kesepahaman ini untuk memaksimalkan partisipasi publik dalam pengelolaan negara, terutama dalam mengawasi jalannya program pemerintah dengan informasi yang memadai  bagi publik.

“Menyediakan informasi yang memadai itu adalah tanggung jawab media massa.  Tapi informasi yang memadai bisa disajikan, mengandaikan media memiliki akses kepada sumber informasi. Informasi yang memadai itu menyangkut apa saja, termasuk data,” kata Wenseslaus Manggut.

Ia menambahkan akses terhadap data tidak saja mengembalikan jurnalisme menjadi berkualitas, “Tapi juga membuka kesempatan bagi publik untuk memahami jalannya negara dalam data dan angka.”

Penandatanganan kesepahaman dilanjutkan dengan rangkaian “Dengar Pendapat Publik Perbaikan Sengketa Informasi Publik” Wilayah Indonesia Timur melibatkan AMSI Papua. Diskusi ini dihadiri 29 perwakilan media anggota AMSI dari Indonesia Timur, akademisi dan NGO. 

Dengar pendapat serupa sebelumnya dilaksanakan melibatkan AMSI Aceh dengan mengundang peserta dari wilayah Indonesia Barat pada 23 Maret 2021 lalu dan dihadiri 59 peserta. Rangkaian kegiatan ini merupakan kerja sama AMSI dan Komisi Informasi dengan dukungan UNESCO. 

Selain menyelenggarakan diskusi publik, AMSI juga melakukan review kebijakan terhadap draft Revisi Peraturan Komisi Informasi (Perki) Nomor  1 Tahun 2013 Tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik. Prosedur ini merupakan faktor penting yang menentukan kualitas performa penyelesaian sengketa informasi. Dua ekspert yang dilibatkan adalah Dessy Eko Prayitno dan Astrid Deborah. 

Arif Kuswardono, Komisioner Komisi Informasi saat  sesi Dengar Pendapat Publik Wilayah Barat menyampaikan upaya perbaikan prosedur sengketa informasi sedang dilakukan agar ke depan tidak terjadi penumpukan kasus karena lambatnya proses sengketa. “Kemudahan dan kecepatan menjadi value yang perlu terus diupayakan akan kami catat. Sengketa adalah satu bagian saja sedang di hulunya adalah perbaikan layanan agar publik dan jurnalis mendapatkan informasi publik yang berkualitas,” katanya. 

Sementara Dessy Eko Prayitno menyampaikan Badan Publik perlu didorong agar terus lebih cepat membuka informasi publik. Ia melihat saat ini masih ada masalah pada Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik karena masih memberikan ruang 100 hari kerja bagi badan publik untuk membuka data. 

“Tapi untuk penyelesaian sengketa, Komisi Informasi mempunyai peran untuk mendesain aturan agar proses sengketa bisa lebih cepat,” ujar Eko. Ia menambahkan ketika informasi dapat diperoleh dengan cepat, sumber terpercaya, “Harapannya dapat membantu pemberantasan hoaks.”

Sedangkan Nuruddin Lazuardi, Pengurus Bidang Advokasi AMSI menambahkan peran Komisi Informasi penting untuk menjembatani agar proses pembukaan data publik bisa lebih cepat. “Bagi media khususnya, sumber informasi yang akurat sangat penting agar dapat memberikan informasi yang berkualitas kepada masyarakat,” katanya.

Oleh: AMSI

Rabu, 07 Oktober 2020

Gubernur Kalbar : Inovasi Dan Kolaborasi KIP Dalam Input Data


BORNEOTRIBUN I PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), H. Sutarmidji, memaparkan mengenai Inovasi dan Kolaborasi Keterbukaan Informasi Publik secara virtual serta menjelaskan jajarannya menginput data-data untuk masuk ke Data Analityc Room.

Gubernur berharap Data Analityc Room ini berpusat untuk seluruh data dan harus terintegrasi.

“Termasuk dana APBD ada berapa dan kemudian proyek ini dikerjakan perusahaan apa dan dimana lokasinya, berapa nilainya, sampe seperti itu akan kita buat,” harap H.Sutarmidji.

Gubernur menegaskan semua data harus transparan sehingga tidak ada kecurigaan-kecurigaan lain terhadap penyelenggara.

“Kemudian, data penduduk miskin harus bisa diakses by name by address. Kemudian, beasiswa pendidikan, bantuan sosial, dan hibah, semua harus transparan di Data Analytic Room ini, sehingga tidak ada kecurigaan-kecurigaan lain terhadap penyelenggaraan,” tegas Gubernur Kalbar di Ruang Data Analityc Room, Selasa (6/10/2020).

Gubernur juga menjelaskan Kalimantan Barat mempunyai suatu sistem inovasi yang namanya Sistem Kelola Daftar Informasi Publik (SIKEDIP) yang dapat diakses melalui android dan sistem ini mempersentasikan data yang ada di Kab/Kota se-Kalimantan Barat.

“Informasi ini mengakses apa saja yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya tentang kebakaran lahan, kondisi-kondisi proyek apa yang sedang dikerjakan, semua bisa dilihat,” jelas Gubernur.

Gubernur juga berharap semakin masyarakat banyak mengetahui, semakin mereka ingin berpartisipasi dalam pembangunan.

“Terutama dalam hal pengawasan kegiatan-kegiatan proyek lapangan, supaya dikerjekan sesuai dengan speknya dan sebagainya,” harap Gubernur.

Penulis : Humas Pemprov
Editor    : Hermanto

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno