Berita Borneotribun.com: Jembatan Gantung Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Jembatan Gantung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jembatan Gantung. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Februari 2024

Foto Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk

Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
SEKADAU - Tingginya intensitas curah hujan beberapa hari terakhir menyebabkan ambruknya jembatan penghubung Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang, Selasa (13/2/2024) sekitar pukul 10.20 WIB. Jembatan gantung tersebut dibangun pada tahun 2020 dengan APBD Kabupaten Sekadau.

"Awal mulanya jembatan tersebut dibangun pada tahun 2020, menggunakan dana APBD daerah. Pada hari Senin, tanggal 12 Februari terjadi banjir. Pada hari ini, tanggal 13 Februari 2024, sekitar pukul 10.20 WIB, jembatan tersebut ambruk total membawa 1 unit motor Honda Verza AB 6145 VG yang membawa satu pengendara motor dan satu penumpang," cerita Kepala Desa Sungai Sambang, Vinsensius Lican.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.

Kepala Desa memperingatkan seluruh warga yang akan melintas untuk membalik arah karena jembatan sudah tidak dapat dilalui kendaraan bermotor.

"Jembatan tidak dapat dilalui. Korban pengendara mengalami luka lecet dan motor saat ini harus dibawa ke Bengkel," tukas Lican.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.

Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Kejadian ini menimbulkan dampak signifikan bagi masyarakat yang bergantung pada jembatan tersebut sebagai jalur utama penghubung antar desa. Langkah-langkah penanganan darurat sedang dilakukan oleh pemerintah setempat untuk memulihkan akses transportasi dan memastikan keselamatan warga sekitar.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.

Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.

Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.

Minggu, 04 Februari 2024

Bupati Sekadau Resmikan Jembatan Gantung di Desa Nanga Kiungkang

Bupati Sekadau, Aron, S.H., secara resmi mengukuhkan Jembatan Gantung Sungai Sekadau di Desa Nanga Kiungkang, Kecamatan Nanga Taman
Bupati Sekadau, Aron, S.H., secara resmi mengukuhkan Jembatan Gantung Sungai Sekadau di Desa Nanga Kiungkang, Kecamatan Nanga Taman.
SEKADAU - Bupati Sekadau, Aron, S.H., secara resmi mengukuhkan Jembatan Gantung Sungai Sekadau di Desa Nanga Kiungkang, Kecamatan Nanga Taman, pada Jumat (2/2/24). 

Acara peresmian ini diramaikan oleh sejumlah pejabat terkait serta tokoh masyarakat yang turut hadir.

Dalam pidatonya, Bupati Aron menegaskan signifikansi partisipasi masyarakat dalam memelihara dan menjaga infrastruktur yang baru saja dibangun ini. 

Beliau berharap jembatan gantung tersebut akan berperan aktif dalam memperkuat perekonomian lokal.

"Pembangunan jembatan ini mencerminkan komitmen kuat Pemerintah Daerah dalam mewujudkan aspirasi dan keinginan masyarakat. Kami berharap agar masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari pembangunan ini," kata Bupati Aron.

Bupati Aron juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembangunan jembatan. Ia menyoroti bahwa proyek ini berhasil terwujud berkat kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, yang memiliki dampak positif bagi kemajuan daerah.

Acara peresmian ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Sekadau, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Perkimtan, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Satpol PP, Forkopimcam Nanga Taman, Kepala Desa Nanga Kiungkang, serta undangan lainnya. Mereka menyambut momen bersejarah ini sebagai wujud dukungan terhadap pembangunan infrastruktur yang mendukung kesejahteraan masyarakat.

Jembatan Gantung Sungai Sekadau diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah, membuka aksesibilitas baru, serta menggalakkan kegiatan ekonomi di sekitar Sungai Sekadau. 

Dengan peresmian ini, diharapkan akan lebih memudahkan masyarakat dalam mengakses peluang ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan bersama.

Senin, 04 September 2023

Menteri PUPR Resmikan Jembatan Gantung Megah di Perbatasan Kalbar-Kaltim

Menteri PUPR Resmikan Jembatan Gantung Megah di Perbatasan Kalbar-Kaltim.
KAPUAS HULU - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M Basuki Hadimuljono secara resmi meresmikan sebuah jembatan gantung di Sepan Desa Kereho, Kecamatan Putussibau Selatan, yang terletak di daerah perbatasan antara Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.

"Mudah-mudahan masyarakat dapat merasakan manfaat dari keberadaan jembatan gantung ini dalam kehidupan sehari-hari mereka dan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Desa Kereho, Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, pada hari Minggu.

Beliau menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia adalah salah satu program Presiden Joko Widodo yang bertujuan untuk membangun seluruh wilayah, termasuk wilayah terpencil, dengan fokus pada fasilitas yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti jembatan gantung yang baru saja diresmikan di Desa Kereho, Kabupaten Kapuas Hulu.

Jembatan gantung ini memiliki panjang sekitar 120 meter dan lebar 1,80 meter, dengan biaya pembangunan sekitar Rp13 miliar yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2023.

Menteri PUPR berharap bahwa masyarakat akan dapat memanfaatkan jembatan gantung ini dengan baik untuk membuka akses ke wilayah pedalaman.

"Jembatan ini merupakan usulan dari Ketua Komisi V DPR untuk membantu masyarakat di Desa Kereho yang merupakan salah satu wilayah pedalaman di Kalimantan Barat," ucap Menteri Basuki.

Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menyatakan bahwa pembangunan jembatan gantung di Desa Kereho adalah bukti nyata dari perhatian pemerintah dalam upaya memajukan infrastruktur di wilayah pedalaman.

"Jembatan gantung Sepan Kereho berada di salah satu wilayah pedalaman paling terpencil di Kalimantan Barat, dan kita harus bersyukur serta berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat," kata Lasarus.

Ia melanjutkan bahwa perhatian dari Kementerian PUPR sangat membantu dalam pembangunan di wilayah-wilayah yang memiliki keterbatasan anggaran.

Lasarus juga menekankan bahwa di Kapuas Hulu, terdapat beberapa jembatan lain yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah pusat, termasuk jembatan gantung di Desa Nanga Nyabau.

"Kami berharap pembangunan akan terus berkelanjutan, dan kami juga mengusulkan pembangunan jembatan gantung di Nanga Nyabau," tambahnya.

Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat yang telah disalurkan melalui Kementerian PUPR.

Dia menjelaskan bahwa sebelum adanya jalan dan jembatan, satu-satunya sarana transportasi adalah melalui sungai dengan biaya yang cukup tinggi. Dengan adanya akses jalan yang telah dibangun, ini sangat membantu masyarakat, terutama dalam situasi darurat ketika ada warga yang sakit, dan juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Kami, atas nama masyarakat, ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, terutama kepada Menteri PUPR dan Ketua Komisi V DPR RI," ungkap Fransiskus.

(Tim Liputan)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno