Berita Borneotribun.com: Jagung Hibrida Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Jagung Hibrida. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jagung Hibrida. Tampilkan semua postingan

Rabu, 20 Oktober 2021

Dongkrak Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian Kalbar Galakan Komoditi Jagung Hibrida


Panen Jagung Hibrida


BorneoTribun Kuburaya, Kalbar Setelah cukup lama stagnan dan sempat memudar, semangat penanaman jagung hibrida kembali tampak di desa Korek, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya pada Senin (18/10/21) kelompok tani Raya melakukan panen jagung hibrida varietas BETRAS-5 di lahan Bp.Heri Purnomo.

Dilahan percontohan dengan luas kurang lebih 0,5 Ha (dari total 9 Ha) Poktan Raya yang sebagian besar beranggotakan petani milenial (usia 30-35 tahun) berhasil membudidayakan jagung hibrida di lahan marginal (pertama kali ditanam).

Acara di mulai dengan panen jagung bersama Perwakilan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Perwakilan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kubu Raya, Aparat Desa dan Kamtibnas Kecamatan Sungai Ambawang, Kepala BPSB Provinsi Kalimantan barat, perwakilan dari PT. Benih Citra Asia, serta perwakilan Gapoktan dan Poktan.

Dalam sambutannya Bp. Naufal sebagai perwakilan PT. Benih Citra Asia untuk Regional Kalimantan, menekankan pentingnya pemilihan benih yang baik sebagai faktor utama keberhasilan usaha pertanian.

Selanjutnya Bp.Budi Susetiyono yang mewakili dinas tanaman pangan kabupaten kubu raya mengharapkan agar lahan percontohan serupa bisa buat di lokasi-lokasi lain bekerjasama dengan BPP setempat.

Sebagai pembicara utama,mewakili Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Bp. Ir. Dony Saiful Bahri.,MMA (Kepala Bidang Tanaman pangan provinsi Kalimantan barat) menjelaskan potensi serapan jagung hibrida yang masih sangat besar di Kalimantan barat.

Kebutuhan jagung pipil pertahun sekitar 320 ribu ton, baru bisa dipenuhi sekitar 200-250 ribu ton, dan kekurangannya selama ini didatangkan dari luar.

Namun untuk memastikan serapan hasil panen, perlu peningkatan kualitas dan kontinuitas suplai jagung hibrida agar sesuai spesifikasi pabrik.

Terkait hal tersebut dinas tanaman pangan akan mengupayakan bantuan pengolahan pasca panen apabila luas penanaman di suatu kawasan sudah memenuhi kapasitas minimal mesin pengolahan hasil panen.

Acara kemudian dilanjutkan sesi diskusi. Pembina Poktan Raya Bp.Heri Purnomo berharap rencana menjadikan lahan percontohan sebagai lokasi Diklat (gerbang mas) segera terealisasi.

Ketua penyuluh swadaya sui.ambawang Bp.Abas juga menyampaikan disamping sarana dan prasarana pasca panen, tidak kalah penting akses yang lebih terjamin untuk menjual hasil panen.

Hingga akhir acara, peserta sangat antusias mengikuti jalannya diskusi, sehingga sesi tanya jawab terpaksa di batasi terkait prokes yang diberlakukan oleh panitia (pembatasan waktu acara, jumlah peserta, dan peserta wajib menggunakan masker dan handsanitizer selama dilokasi acara).

Reporter : Rinto Andreas

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno