Sabtu, 13 Januari 2024
Jumat, 10 November 2023
Anggota Fraksi Gerindra Kabupaten Sukabumi Pertanyakan Selisih Anggaran Rp16 Milyar Pemkab
Selasa, 07 Maret 2023
Presiden Jokowi Apresiasi Model Bisnis Ponpes Al-Ittifaq dalam Mengelola Hasil Pertanian dan Ajak Ponpes Lainnya Menjadi Induk Bisnis Pertanian
Presiden Jokowi hasil pertanian di Ponpes Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (06/03/2023). (Foto: BPMI Setpres/Lalily Rachev) |
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasi kepada model bisnis yang diterapkan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dalam mengelola hasil pertanian. Kepala Negara menyampaikan apresiasi tersebut dalam sambutannya setelah meninjau Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, pada Senin (06/03/2023).
Presiden menilai perencanaan yang dilakukan di Ponpes Al-Ittifaq sangat baik dan dapat dijadikan contoh, role model, dan model bisnis yang tinggal difotokopi saja. Oleh karena itu, Presiden mendorong pondok pesantren di seluruh Indonesia untuk mengadopsi model bisnis yang diterapkan Ponpes Al-Ittifaq dalam mengelola hasil pertanian. Menurut Presiden, Ponpes Al-Ittifaq juga dapat dijadikan induk dalam bisnis pertanian.
Presiden mengajak Ponpes lainnya di Indonesia untuk belajar dari Ponpes Al-Ittifaq, terutama karena pimpinan Ponpes Al-Ittifaq mengaku terbuka untuk berbagai pengetahuan dan pengalaman kepada ponpes lain. Presiden bahkan menyebut bahwa "menginduk" dalam menjalankan sebuah bisnis itu penting dilakukan, seperti yang pernah dilakukannya saat menjalankan bisnis beberapa waktu yang lalu.
Meskipun dinilai berhasil, Ponpes Al-Ittifaq masih menghadapi kesulitan teknis di lapangan. Oleh karena itu, Presiden meminta berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi ponpes, termasuk Bank Indonesia, Medco, dan Menteri UKM.
Presiden berjanji untuk kembali mengundang para pelaku bisnis dari Kopontren Al-Ittifaq ke Istana dalam waktu enam bulan mendatang untuk mengetahui perkembangan bisnis pertanian yang dijalankan oleh Kopontren Al-Ittifaq.
Editor: Yakop
Senin, 06 Maret 2023
Presiden Jokowi Resmikan Mayapada Hospital Bandung sebagai Green Hospital Modern
Presiden Jokowi saat meresmikan Mayapada Hospital Bandung di Jalan Terusan Buah Batu No. 5, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (06/03/2023). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev) |
JAKARTA - Mayapada Hospital Bandung resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana Joko Widodo pada hari Senin (06/03/2023).
Rumah sakit modern ini terletak di Jalan Terusan Buah Batu No. Lima, Kota Bandung, Jawa Barat, dan menawarkan konsep rumah sakit hijau (green hospital) yang inovatif.
Dalam sambutannya, Presiden memberikan apresiasi terhadap konsep rumah sakit hijau yang diusung di Indonesia dan mengharapkan rumah sakit modern seperti Mayapada Hospital Bandung dapat mengurangi jumlah masyarakat Indonesia yang pergi berobat ke luar negeri.
Menurut data pemerintah, hampir dua juta warga Indonesia masih memilih berobat ke luar negeri, dengan Malaysia dan Singapura sebagai destinasi utama.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan mendukung sepenuhnya pembangunan rumah sakit dengan standar internasional, agar Indonesia tidak kehilangan devisa dalam jumlah besar.
Menurutnya, sekitar Rp165 triliun devisa Indonesia hilang akibat masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri.
Mayapada Hospital Bandung memberikan kesempatan luas bagi masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Presiden menekankan pentingnya menghindari kesenjangan dalam akses dan pelayanan kesehatan di masyarakat dan meminta agar rumah sakit ini tidak hanya melayani kalangan atas, tetapi juga masyarakat yang menggunakan BPJS, dan telah menyediakan layanan BPJS di sana.
Peresmian ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Diharapkan bahwa Mayapada Hospital Bandung dapat menjadi contoh bagi rumah sakit lainnya di Indonesia untuk mengadopsi konsep ramah lingkungan dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.
Editor: Yakop
Minggu, 19 Juni 2022
Danrem 062/TN Tutup Kegiatan Sail dan Touring Sekeseler Siliwangi
Selasa, 12 Oktober 2021
Pameran Triennalle TerraCotta Majalengka Resmi Di Buka
Senin, 13 September 2021
Kapolri Resmikan Gedung Baru Ponpes Assalam Sekaligus Tinjau Vaksinasi se-Jawa Barat
Kapolri Resmikan Gedung Baru Ponpes Assalam Sekaligus Tinjau Vaksinasi se-Jawa Barat. |
Kapolri Resmikan Gedung Baru Ponpes Assalam Sekaligus Tinjau Vaksinasi se-Jawa Barat. |
Kapolri Resmikan Gedung Baru Ponpes Assalam Sekaligus Tinjau Vaksinasi se-Jawa Barat. |
Kamis, 19 Agustus 2021
Ridwan Kamil Menyerahkan bonus kepada atlet Olimpiade Tokyo 2020 asal Jabar
Ridwan Kamil Menyerahkan bonus kepada atlet Olimpiade Tokyo 2020 asal Jabar. (Foto:Antara) |
Selasa, 30 Maret 2021
Ridwan Kamil: Ada Tol Cisumdawu, Bandara Kertajati dan Kawasan Rebana Akan Berkembang Pesat
Selasa, 29 September 2020
Masuk Rekor Muri Upacara Penutupan Pendidikan dan Pelantikan Perwira Sekolah Inspektur Polisi Angkatan Ke-49 Tahun 2020
Upaca Penutupan Pendidikan dan Pelantikan Perwira Sekolah Inspektur Polisi Angkatan Ke-49 Tahun 2020. (Foto: RLS) |
BorneoTribun | Sukabumi, Jabar - Upacara penutupan pendidikan, pelantikan dan pengambilan Sumpah Perwira bagi lulusan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) Angkatan ke 49 tahun 2020 dilaksanakan terpusat di Lapangan Soetadi Ronodipuro Setukpa Lemdiklat Polri Sukabumi dengan Inspektur Upacara Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Drs. Arief Sulistyanto, M.Si. dan disiarkan secara vurtual ke jajaran Polda dan SPN se-Indonesia. Senin 28/09/2020.
Rangkaian kegiatan upacara kali ini berbeda dengan tahun -tahun sebelumnya dengan menghadirkan semua perserta didik yang dilantik, kali ini hanya dihadiri oleh 422 perwakilan peserta didik asal pengiriman Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Papua dan Papua Barat, sementara Perwira yabg dilantik lainnya mengikuti upacara secara virtual serentak di SPN Polda.
Upaca Penutupan Pendidikan dan Pelantikan Perwira Sekolah Inspektur Polisi Angkatan Ke-49 Tahun 2020. (Foto: RLS) |
Dalam amanatnya, Inspektur Upacara menyampaikan bahwa proses pendidikan SIP angkatan ke 49 dilaksanakan dalam masa pandemi global yang telah melalui satu dinamika yang berbeda dengan tahun- tahun sebelumnya.
Kita telah melakukan modifikasi metode dan pola pembelajaran untuk menjaga kualitas keberlangsungan proses pendidikan ini, alhamdulillah semua proses berjalan lancar, ungkap Komjen Pol Arief Sulistyanto.
Upaca Penutupan Pendidikan dan Pelantikan Perwira Sekolah Inspektur Polisi Angkatan Ke-49 Tahun 2020. (Foto: RLS) |
Dengan penutupan pendidikan dan pelantikan menjadi Perwira, merupakan wujud dan bukti legalitas dan legitimitas untuk menyandang pangkat sebagai Perwira Pertama Polri.
Semua proses yang telah dilalui hendaknya menjadi bekal dalam pelaksanaan tugas sebagai first line supervisor, penyelia tingkat pertama dikesatuan masing- masing nantinya.
Upaca Penutupan Pendidikan dan Pelantikan Perwira Sekolah Inspektur Polisi Angkatan Ke-49 Tahun 2020. (Foto: RLS) |
Atas nama pimpinan Polri, Inspektur Upacara menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan menjadi Perwira Polri kepada para Perwira beserta keluarga.
Setelah pelantikan ini, para Perwira akan ditempatkan dan kembali ke kesatuan baru, diharapkan senantiasa memegang teguh sumpah jabatan dan sumpah Perwira dimanapun saudara ditugaskan dan kapanpun status Perwira disandang dalam diri saudara, jangan pernah mengkhianati sumpah yang telah diikrarkan, karena sumpah kaitannya dengan Tuhan yang maha esa, tegas Komjen Pol Arief.
Upaca Penutupan Pendidikan dan Pelantikan Perwira Sekolah Inspektur Polisi Angkatan Ke-49 Tahun 2020. (Foto: RLS) |
Dengan pelantikan ini Polri telah menambah 1600 Perwira, diharapkan dengan penambahan ini akan meningkatkan kinerja organisasi Polri ke depan.
Selanjutnya Komjen Pol Arief menyampaikan tugas para Kasatwil dan Kasatker untuk melakukan proses pembinaan, perawatan dan pendayagunaan para Perwira yang nanti akan ditempatkan di wilayah tugasnya untuk tetap bisa menjaga diri, martabat dan kinerja sebagai seorang Perwira.
Upaca Penutupan Pendidikan dan Pelantikan Perwira Sekolah Inspektur Polisi Angkatan Ke-49 Tahun 2020. (Foto: RLS) |
Diakhir amanatnya Kalemdiklat Polri menyampaikan covid 19 masih didepan mata, para Perwira sekalian harus tetap dapat menerapkan protokol covid 19 sehingga dapat melaksanakan tugas dengan sehat dan selamat, rasa bangga dengan status keperwiraan harus dibarengi dan diwujudkan dengan pengabdian dalam pelaksanaan tugas yang penuh semangat dan prestasi yang tinggi.
Setelah rangkaian upacara selesai, Museum Rekor Indonesia menganugerahkan penghargaan rekor MURI kepada Kapolri, Kalemdiklat Polri Dan Kasetukpa Lemdiklat Polri, dengan catatan rekor pendidikan Perwira Polri penyandang difabilitas dan pembelajaran secara daring terbanyak. (red)
Jumat, 25 September 2020
Hadapi Potensi Tsunami 20 Meter, Begini Langkah Pemprov Jabar
ILUSTRASI. (Foto: klausdie) |
BorneoTribun | Jabar - Pemprov Jawa Barat tengah membuat sejumlah upaya untuk menghadapi potensi tsunami di sepanjang pantai selatan Jawa Barat. Salah satunya adalah menyiapkan cetak biru provinsi berbudaya tangguh bencana atau West Java Resilience Culture Province (JRCP)
"Blue print ini untuk menjawab kondisi kebencanaan Jabar yang memang sedemikian rupa di utara, selatan dan di tengah. Artinya sebenarnya prinsip dari JRCP itu tangguh bencana, yang pertama masyarakat yang memahami, mengetahui dan menyadari risiko bencana," ucap Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Dani Ramdan saat dihubungi detikcom, Kamis (24/9/2020).
"Yang kedua adalah aktif dalam mengurangi risiko bencana, karena paradigma kita bukan pada penanggulangan, tapi pada aspek pengurangan dampak bencana, lalu aspek selamat ketika bencana itu terjadi," katanya.
Dani mengatakan penerapan JRCP ini tengah digenjot dari 2019 dan ditargetkan rampung pada 2028 mendatang. Menurut Dani, membentuk budaya tangguh bencana ini tidak mungkin memakan waktu sebentar, sehingga ada beberapa jenjang waktu sosialisasi.
"Tidak bisa 2 - 3 tahun, ada beberapa tahun. JRCP ini memang targetnya agresif, terlalu optimistis kita sadar. Namun hal ini juga seiring dengan kondisi bencana di Jabar yang terus meningkat, tapi ini harus terus digenjot yang mencakup enam dimensi, jadi dimensi masyarakat, infrastruktur, institusi policy, ekologi, knowledge dan local wisdom and financing," katanya.
Selain itu, upaya lainnya adalah memasang sistem peringatan dini (early warning system/EWS) yang dipasang di sepanjang pantai Jabar Selatan. Alat deteksi hasil kerjasama dengan BMKG itu, akan memberikan peringatan dini begitu terdapat anomali pergerakan air laut.
"Memang kondisinya belum ideal, karena alatnya belum terpasang sekian radius kilometer satu sirine. Tetapi setiap tahun kita akan tambah secara bertahap," ujar Dani.
Kemudian adalah menyiapkan rambu-rambu evakuasi sepanjang pantai selatan, seperti di Pangandaran. Walau begitu, ujar Dani, jalur evakuasi akan tetap dievaluasi secara periodik. "Memang rambu ini juga belum merata, ini harus dievaluasi jalurnya karena pernah saat kita gelar simulasi, karena orang dan kendaraan berseliweran karena jalurnya sempit," ucap Dani.
Selain itu, Pemprov Jabar juga telah membuat program Safari Desa Tangguh Bencana di desa-desa yang berada di Jabar selatan. "Ini harus dilakukan setiap tahun agar terpelihara pengetahuannya dan juga memang perangkat desa itu berganti-ganti, tahun ini kita terkendala pandemi. Mudah-mudahan tahun depan kita bisa lanjutkan desa tangguh bencana ini," tutur Dani.
Sebelumnya, Peneliti ITB Sri Widiyantoro menjelaskan tinggi tsunami dapat mencapai 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur, dengan tinggi maksimum rata-rata 4,5 meter di sepanjang pantai selatan Jawa jika terjadi secara bersamaan.
Menurut Sri, riset tersebut berdasarkan hasil pengolahan data gempa yang tercatat oleh stasiun pengamat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan data Global Positioning System (GPS). Diperoleh indikasi adanya zona dengan aktivitas kegempaan yang relatif rendah terhadap sekitarnya, yang disebut sebagai seismic gap, di selatan Pulau Jawa.
"Seismic gap ini berpotensi sebagai sumber gempa besar (megathrust) pada masa mendatang. Untuk menilai bahaya inundasi, pemodelan tsunami dilakukan berdasarkan beberapa skenario gempa besar di sepanjang segmen megathrust di selatan Pulau Jawa. Skenario terburuk, yaitu jika segmen-segmen megathrust di sepanjang Jawa pecah secara bersamaan," kata Sri.
Riset ini sekaligus menjawab seismic gap di sepanjang Jawa dengan total populasi lebih dari 150 juta orang yang sebelumnya masih kurang dipelajari secara intensif. Daerah-daerah di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa, misalnya Palabuhanratu, Pangandaran, Pacitan, dan Banyuwangi yang telah berkembang pesat belakangan ini, rentan terhadap ancaman gempa besar dan tsunami destruktif.
Sebagaimana terjadi pada 1994 dan 2006 yaitu gempa yang menimbulkan tsunami (gempa tsunamigenik) dengan magnitudo momen 8 terjadi di selatan Banyuwangi (Mw 7,8) dan Pangandaran (Mw 7,7). Tsunami yang ditimbulkan oleh kedua gempa ini menewaskan hampir 1.000 orang di kedua tempat tersebut.
"Tidak adanya gempa bumi besar (Mw > 8) dalam beberapa ratus terakhir tahun ini mengindikasikan bahwa gempa tsunamigenik yang dahsyat di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa merupakan ancaman yang harus diwaspadai," ujar Sri. (*)
Selasa, 22 September 2020
Banjir Bandang Di Kampung Cibuntu Menewaskan 3 Orang
Kolonel Inf Deddy Suryadi meninjau lokasi bencana alam banjir bandang di wilayah Sukabumi. (Foto: BT/LB) |
BorneoTribun | Sukabumi, Jabar - Kolonel Inf Deddy Suryadi meninjau lokasi bencana alam banjir bandang di wilayah Sukabumi, tepatnya di Kampung Cibuntu Rt. 04 Rw.04 Desa Pasawahan Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Senin malam (21/9/2020).
Kolonel Inf Deddy Suryadi mengatakan,, banjir Bandang di akibatkan luapan sungai Cibuntu Kabupaten Sukabumi.
"Intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah kecamatan Cicurug, sehingga mengakibatkan debit air sungai Cibuntu naik dan meluap ke pemukiman masyarakat." terang Deddy.
Kolonel Inf Deddy Suryadi meninjau lokasi bencana alam banjir bandang di wilayah Sukabumi. (Foto: BT/LB) |
Deddy menerangkan, kerugian materil yang di akibatkan yaitu Fasilitas publik Jembatan Cibuntu rusak berat dan 43 rumah warga rusak berat, 95 rumah warga rusak ringan, 8 unit kendaraan roda empat dan 1 kendaraan roda dua terbawa arus.
"Sampai saat ini dilaporkan korban belum di temukan sebanyak 3 orang, serta 3 korban terbawa arus di antanya, 2 orang korban jiwa sudah di temukan atas nama Bapak Juned 60 tahun di temukan di Tenjojaya dan Bapak Hasyim usia 70 tahun di temukan di Sundawenang, sedangkan 1 orang atas nama Bapak Nanang Usia 21 tahun masih dalam pencarian. (Penrem 061/Sk)." terangnya. (YK/LB)