Trump Ancam Hamas: "Bebaskan Sandera atau Kalian Akan Musnah"
![]() |
Trump Ancam Hamas: "Bebaskan Sandera atau Kalian Akan Musnah". |
JAKARTA - Hamas menuduh ancaman yang dilontarkan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mendorong Israel untuk keluar dari kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Pernyataan ini disampaikan Hamas pada Kamis (6/3), sehari setelah Trump mengeluarkan peringatan keras kepada kelompok tersebut.
Dalam unggahannya di platform media sosial Truth Social, Trump menulis, "Bebaskan semua sandera sekarang.
Jangan tunda, dan segera kembalikan semua mayat orang-orang yang kalian bunuh, atau kalian akan MUSNAH." Ia juga menambahkan bahwa dirinya telah mengirimkan segala yang dibutuhkan Israel untuk menuntaskan perang ini.
"Tidak seorang pun anggota Hamas akan selamat jika kalian tidak melakukan apa yang saya katakan," tegasnya.
Situasi Gencatan Senjata yang Rawan
Fase pertama gencatan senjata di Gaza dijadwalkan berakhir pada Sabtu (8/3). Hingga saat ini, Hamas telah membebaskan 33 sandera Israel serta lima warga Thailand.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Israel juga telah membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina.
Namun, ketegangan kembali meningkat setelah Gedung Putih mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan pembicaraan langsung dengan Hamas.
Sumber yang mengetahui pembicaraan itu menyebut bahwa fokus utama adalah pembebasan sandera Amerika yang masih ditahan di Gaza.
Karoline Leavitt, juru bicara Gedung Putih, mengatakan bahwa dialog ini adalah "upaya dengan itikad baik untuk melakukan apa yang benar bagi rakyat Amerika." Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa Israel telah mengungkapkan sikapnya kepada AS mengenai perundingan langsung dengan Hamas.
Eskalasi Perang di Gaza
Konflik di Gaza kembali memanas sejak serangan Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023. Serangan tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan 250 orang lainnya disandera.
Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan besar-besaran di Gaza yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 48.400 warga Palestina, berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan di Gaza.
Seiring dengan makin dekatnya tenggat waktu gencatan senjata, dunia tengah menunggu apakah ancaman Trump akan memperburuk situasi atau justru mendorong upaya penyelesaian konflik yang lebih damai.
Bagaimana pun, tekanan dari berbagai pihak terus meningkat untuk segera menemukan solusi yang dapat mengakhiri penderitaan rakyat di wilayah konflik ini.