Berita Borneotribun.com: Infrastruktur Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Infrastruktur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Infrastruktur. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 Januari 2023

Menanggapi Pemberitaan Proyek Ruas Jalan Semidang Sejarok Param Yang Di Nilai Bermasalah, Ini Tanggapan Pelaksana Proyek

Proses pengecekan kualitas pekerjaan.
Bengkayang, Kalbar - Ramai masuk dalam pemberitaan di beberapa portal media online, Proyek ruas jalan Semidang-Sejarok Param yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK)Tahun 2022 senilai 10.133.505.000.00 (Sepuluh miliar seratus tiga puluh tiga juta lima ratus lima ribu rupiah) dengan waktu pelaksanaan 170 (Seratus tujuh puluh) Hari kalender oleh penyedia jasa CV Nico Putra Perkasa dilaksanakan tidak tepat waktu dalam hal pelaksana pekerjaan.

Menanggapi hal tersebut pihak pelaksana proyek CV.Nico Putra Perkasa memberikan klarifikasi bahwa terkait material yang di maksud setelah di tegur pihak konsultan pengawas tidak di gunakan serta terkait waktu pelaksanaan tidak mengurangi dari mutu pekerjaan.

"Setelah kami melakukan koordinasi kepada pihak pelaksana terkait material, semua material yang digunakan batu Berizin. Memang terkait batu 10/15 ada datang 2 ret seperti di dokumentasi awak media, namum setelah di tegur oleh konsultan pengawas material tersebut tidak di gunakan untuk pekerjaan," Ujarnya.

Lebih lanjut lagi pihak pelaksana menerangkan terkait waktu pelaksanaan serta metode tehnik tentunya tidak mengurangi mutu pekerjaan itu sendiri.

"Untuk waktu pelaksanaan teknis yang digunakan pastinya tidak mengurangi dari mutu pekerjaan itu sendiri, karena untuk pengujian ketebalan LPA dan LPB menggunakan Methode Core Drill untuk memeriksa ketebalan," Tukasnya menjelaskan.

Oleh :  Injil/Rinto Andreas
Editor : R. Hermanto 

Sabtu, 23 Oktober 2021

Jalan Serasa Kolam Comberan, Pemerintah Desa Papanloe Bantaeng Mendapat Sorotan


Potret jalan yang tergenang limbah rumah tangga (Red)

BorneoTribun Bantaeng, Sulsel Desa yang menjadi pertautan pertama antara Pemerintah dan Masyarakat seharusnya menempatkan Desa menjadi Pemerintahan yang paling efektik dalam hal pelayanan publik. Selain dari segi pelayanan, persoalan infrastruktur juga seharusnya menjadi lebih memadai apalagi jika ditopang dengan anggaran yang besar setiap tahunnya. 

Infrastruktur yang memadai akan menjadikan Desa lebih efektif dan efisien serta peningkatan ekonomi yang terarah apabila pembangunan infrastruktur yang tepat sasaran. Selain dari hal-hal tersebut tentunya yang paling penting adalah masalah kenyamanan masyarakat dalam beraktifitas. 

Masyarakat Desa tentunya berharap besar akan pembangunan infrastruktur yang tidak asal-asalan karena tidak dipikirkan dampak dan resikonya. Dan lebih buruk lagi jika ada masalah dalam infrastruktur tersebut tetapi masih didiamkan serta tidak ada penanggulangan yang lebih cepat dan terarah. 

Sebagai contohnya Jalan Rabat Beton yang terdapat di Dusun Kayu Loe Desa Papan Loe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng. Yang sebagian jalanannya tergenang air walaupun tidak hujan. Entah apa yang terjadi di Desa Papanloe ? 

Irwan Lawing pemuda Dusun Kayu Loe menyoroti jalan rabat beton yang dibangun Pemerintah Desa Papanloe tersebut yang menurutnya jalan tersebut bagaikan kolam penampungan limbah rumah tangga (comberan) yang mengganggu kenyamanan masyarakat setempat. 

"Ada apa dengan Pemerintah Desa Papanloe, mengapa hal yang sedemikian urgentnya masih tidak diproses dan dipoles ? Jalanan yang seharusnya mampu dilewati pengendara dan pejalanan kaki, nyatanya bagaikan kolam penampungan limbah rumah tangga," Ungkap Irwan, Sabtu (23/10/2021).

Alumni Mahasiswa Fakultas Hukum dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Makassar ini juga menyampaikan pentingnya Pemerintah Desa Papanloe membuka regulasi terkait tujuan dasar dari pembangunan Desa. 

"Pemerintah Desa Papanloe seharusnya paham mengenai tujuan dari pembangunan Desa yang tidak sekedar dibaca tetapi penerapannya yang lebih penting agar tidak asal-asalan," Lanjutnya.

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, menjelaskan bahwa tujuan pembangunan Desa adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta memenuhi pemenuhan dasar untuk mengurangi kemiskinan di Desa. Selain dari tujuan dasar tersebut tentunya dalam pembangunan Desa harus mengendepankan asas kemanfaatan dari segala aspek. 

Pemerintah Desa Papanloe dianggap kurang peka terkait jeritan masyarakat setempat pasalnya jalan bak comberan tersebut sudah dialami masyarakat setempat berbulan-bulan lamanya. Dan sampai sekarang belum ada tindakan secara nyata. 

"Hujan atau tidak hujan, air tetap tergenang dijalan. Drainase yang seharusnya menjadi solusi tepatnya nyatanya sampai sekarang belum diadakan. Dan sampai kapan Pemerintah Desa Papanloe menjadi penonton disini ?," Jelas Irwan.

Lebih lanjut Ketua Karang Taruna Desa Papanloe ini menyampaikan kekhawatirannya jika hal ini tidak dikerjakan secepatnya maka masyarakat akan kurang kepercayaannya terhadap pemerintah setempat. 

"Kita khawatir, apabila masalah tersebut tidak diselesaikan secepatnya jangan sampai masyarakat akan kurang kepercayaannya terhadap pemerintah Desa Papanloe. Dan tentunya itu tidak sehat untuk kehidupan bermasyarakat dan Berdesa,"Tambahnya.

"Menjadi bagian dari Pemerintah itu tidak mudah dan tidak bisa dimudahkan begitu saja, harus terbuka dan siap menghadapi kritikan dari masyarakatnya," Tutup Irwan Lawing.

Diketahui bahwa Dusun Kayu Loe Desa Papanloe ini merupakan Dusun tempat tinggalnya Kepala Desa Papanloe.

Reporter : Irwan

Minggu, 24 Januari 2021

DBMSDA Alokasikan Dana Rp. 5 M Untuk Jalan Kedukul-Balai Sebut

Kondisi jalan di musim penghujan

Borneotribun I Sanggau - Pemkab Sanggau melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBM SDA)  pada tahun anggaran 2020 telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3,4 miliar untuk perbaikan ruas jalan Kedukul-Balai Sebut.

Ruas Jalan Kedukul-Balai Sebut yang masuk wilayah Mukok, selama ini selalu menjadi sorotan dari masyarakat. Karena disamping peningkatan Jalan yang tidak bisa secara langsung sepenuhnya dibangun dikarenakan adanya keterbatasan anggaran Pemerintah.

Kepala DBM-SDA, John Hendri menyebutkan DBMSDA akan mengalokasikan total hingga Rp.5 Milyar untuk perbaikan ruas jalan Kedukul-Balai Sebut.

Selain itu kerusakan ruas Jalan  Kedukul - Balai Sebut yang masuk wilayah Mukok  salah satu faktor penyebabnya dikarenakan tingginya  mobilitas kendaraan khususnya angkutan TBS ( Tandan Buah Segar ) sejumlah perusahaan perkebunan yang ada di Wilayah  Kecamatan Mukok, bahkan maraknya angkutan  TBS milik Perusahaan dan milik loading RAM  yang melebihi Kapasitas  Muatan .

"Hal inilah salah satunya yang menyebabkan jalan ini selalu rusak," Ucap Hendri.

Kendati demikian, Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau tidak pernah tinggal diam dan selalu memikirkan solusi yang terbaik untuk memperbaiki Jalan tersebut.
"Bahkan setiap Tahun dianggarkan. Kedepan akan diusulkan melalui dana DAK untuk memaksimalkan penganganan," Jelasnya. 

Dengan keterbatasan anggaran, Hendri mengatakan belum akan mampu menyelesaikan pekerjaan ruas jalan Kedukul-Balai Sebut tersebut, ditambah lagi rasionalisasi anggaran untuk membantu percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Sanggau.

Bahkan sejak Tahun  Anggaran 2015 - 2020, dengan anggaran yang cukup signifikan secara bertahap dilakukan peningkatan struktur ( perkerasan aspal, beton, kerikil ).
Data tahun 2020, panjang Jalan Kedukul-Balai Sebut adalah 48,900 km, dengan kondisi 13,250 baik, 15,325 km sedang, 10,575 km rusak ringan dan 9,750 km rusak berat. 

Memang yang dikeluhkan masyarakat selama ini segmen jalan yang dengan kondisi rusak berat (tanah) apalagi musim hujan, tetapi tidak berarti sepanjang ruas ini rusak berat.

"Tahun 2020 kemarin dilakukan peningkatan struktur (aspal) dengan anggaran Rp. 3,4 M sepanjang 2,160 km dan tahun Anggaran 2021 ini pada segmen yang rusak berat, secara bertahap akan ditangani dengan dana (DID) hampir 5 Milyard," Tandasnya. ( Lbr )

Editor : Hermanto





"


Sabtu, 09 Januari 2021

Personel Polsek Belitang Cek Kondisi Jalan di Menua Prama


Kondisi jalan menua prama belitang

Borneotribun I Belitang, Sekadau - Curah hujan dalam beberapa pekan terakhir mengalami intensitas cukup tinggi sehingga mengakibatkan jalan di beberapa titik yang ada fi Kecamatan Belitang mengalami kerusakan.

Salah satu titik yang menjadi perhatian seperti jalan di desa Padak dan desa Menua Prama Kecamatan Belitang mengalami kerusakan serta mengakibatkan transportasi kendaraan terhambat.

Menyikapi hal tersebut Kapolsek Belitang IPDA M. Suyatman telah menurunkan personel untuk melakukan monitor guna membantu masyarakat yang akan melewati jalan tersebut, Sabtu (9/1/2021).

Kanit Samapta Polsek Belitang Aipda Marsudi dengan Bhabinkamtibmas Bripda Febri turun langsung ke lokasi jalan yang mengalami kerusakan di beberapa titik serta turut membantu kelancaran transportasi masyarakat.

Jalan tersebut merupakan penghubung Kecamatan Belitang menuju Belitang Hulu untuk membawa segala sembako, TBS, CPO, BBM serta barang lainnya untuk kepentingan masyarakat.

Dengan menerapkan protokol kesehatan personel Polsek turun ke lokasi serta tidak lupa menghimbau masyarakat menjaga keselamatan dan kesehatan selama situasi pandemi Covid-19.

"Semoga perbaikan jalan yang dilakukan pihak perusahaan segera selesai sehingga akses transportasi masyarakat dapat kembali normal," pungkas Kapolsek. ( Daiky )


Editor : Hermanto

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno