Berita Borneotribun.com: Google Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Google. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Google. Tampilkan semua postingan

Senin, 24 Maret 2025

Chrome Jadi Neurobrowser! Google Tambahin Gemini ke Browser Andalan

Chrome Jadi Neurobrowser! Google Tambahin Gemini ke Browser Andalan
Chrome Jadi Neurobrowser! Google Tambahin Gemini ke Browser Andalan.

JAKARTA - Google lagi-lagi bikin gebrakan baru! Kali ini, raksasa teknologi itu bakal nyelipin kecerdasan buatan (AI) Gemini langsung ke dalam Chrome. 

Jadi, kayak Microsoft Edge yang punya Copilot, nantinya bakal ada tombol khusus buat ngakses Gemini langsung dari jendela utama browser.

Gemini di Chrome: Siap Jadi Asisten Pribadi?

Chrome Jadi Neurobrowser! Google Tambahin Gemini ke Browser Andalan
Chrome Jadi Neurobrowser! Google Tambahin Gemini ke Browser Andalan.

Kabar soal integrasi ini sebenernya udah lama beredar. Situs Windows Latest sempet ngupas soal proyek "Gemini Live in Chrome" (disingkat Glic), yang pada dasarnya adalah asisten AI interaktif buat browser ini. 

Baru-baru ini, seorang peneliti teknologi dengan nama Leopeva64 nyobain fitur ini di versi terbaru Chrome Canary. 

Sayangnya, meskipun dia udah ngaktifin semua flag tersembunyi, tombol Gemini belum bisa dipakai dengan sempurna.

Tapi tenang, beberapa setting terkait Glic udah mulai muncul! Sekarang, pengguna bisa atur sendiri cara ngaktifinnya, entah itu lewat shortcut keyboard atau nambahin fitur ini ke menu browser.

Tombol Baru di Chrome, Akses Gemini Makin Gampang!

Begitu fitur ini resmi aktif, tombol Gemini bakal muncul di deket kontrol jendela (maximize, minimize, close). 

Nah, kalau diklik, si asisten AI ini bakal nongol dalam bentuk jendela melayang (floating window). 

Rencananya, ke depannya jendela ini bisa dipin biar nggak nutup saat lagi browsing.

Bukan cuma itu, buat pengguna Windows 11, tombol Gemini nantinya bisa dipasang di taskbar. 

Pas diklik, bakalan muncul overlay dengan kontrol lengkap, termasuk fitur pencarian suara! Meski sekilas mirip Copilot di Edge, bedanya jendela AI di Chrome ini nggak bisa disembunyikan ke samping kayak Copilot waktu pertama kali rilis.

Kapan Fitur Ini Bakal Dirilis?

Sejauh ini, Google masih dalam tahap pengembangan fitur ini di Chrome Canary, jadi kemungkinan butuh waktu sebelum bisa dirilis ke versi stabil. 

Tapi kalau Google ngikutin pola perilisan biasanya, kita bisa berharap fitur ini bakal muncul dalam beberapa bulan ke depan.

Buat yang penasaran, bisa coba intip fitur ini di Chrome Canary. Siapa tahu, dalam waktu dekat, browsing bakal jadi makin canggih dengan hadirnya Gemini langsung di Chrome!

Sabtu, 22 Maret 2025

Google Pixel 10 Muncul di Kode Android, Bakal Lebih Ngebut!

Google Pixel 10 Muncul di Kode Android, Bakal Lebih Ngebut!
Google Pixel 10 Muncul di Kode Android, Bakal Lebih Ngebut!

JAKARTA - Belum lama ini Google resmi merilis Pixel 9a, tapi sekarang bocoran soal Pixel 10 udah mulai bermunculan. 

Baru-baru ini, perangkat tersebut ketahuan nongol di kode Android Open Source Project (AOSP), yang jadi dasar dari sistem operasi Android, termasuk yang dipakai di HP Pixel dan Samsung.

Pixel 10 Bakal Booting Lebih Cepat

Dikutip dari Android Authority, salah satu hal menarik yang muncul dari kode ini adalah peningkatan kecepatan booting. 

Seorang engineer Google bilang kalau Pixel 10 bakal punya proses startup yang lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya.

Kok bisa? Ini berkat teknologi baru bernama Parallel Module Loading. 

Intinya, sistem Android bakal menjalankan beberapa proses sekaligus saat booting, bukannya satu per satu kayak dulu. 

Hasilnya? Kecepatan startup meningkat hingga 30% lebih cepat dibanding sebelumnya.

Tapi tenang aja, fitur ini nggak eksklusif buat Pixel 10 doang. Kemungkinan besar, Parallel Module Loading juga bakal hadir di perangkat Android lain, terutama yang bakal dapet update ke Android 16 tahun depan.

Upgrade Kamera? Bisa Jadi!

Selain peningkatan kecepatan, Pixel 10 juga dirumorkan bakal bawa beberapa peningkatan di sektor kamera. 

Bocoran yang beredar menyebut ada kemungkinan tambahan kamera belakang ekstra, yang bisa bikin hasil jepretan makin ciamik.

Menariknya, Pixel 9a sempat bikin kejutan dengan menghilangkan desain khas bar kamera yang biasanya ada di seri Pixel. 

Tapi buat Pixel 10, sepertinya desain ini bakal balik lagi. Kita juga bisa berharap Google bakal merilis beberapa varian, termasuk mungkin penerus dari Pixel 9 Pro Fold.

Kapan Pixel 10 Rilis?

Belum ada tanggal pasti, tapi kalau ngikutin pola rilis sebelumnya, kemungkinan besar Pixel 10 bakal diumumkan pada Agustus 2025, tepat setahun setelah peluncuran Pixel 9 Series.

Sampai sekarang memang masih sedikit bocoran soal spesifikasi dan fitur lainnya, tapi mengingat Google terus nge-push inovasi di lini Pixel, kita bisa berharap bakal ada kejutan menarik lagi!

Jadi, buat yang lagi ngincer upgrade HP baru tahun depan, mungkin Pixel 10 bisa jadi salah satu kandidat kuat. 

Selasa, 18 Maret 2025

Google Gemini 2.0 Flash Bisa Hapus Watermark? Kreator Digital Wajib Waspada!

Google Gemini 2.0 Flash Bisa Hapus Watermark Kreator Digital Wajib Waspada!
Google Gemini 2.0 Flash Bisa Hapus Watermark? Kreator Digital Wajib Waspada!

JAKARTA - Dunia AI makin canggih, tapi sayangnya, ada fitur baru yang bikin kreator digital was-was! Google baru aja merilis Gemini 2.0 Flash dengan kemampuan baru dalam pembuatan gambar. Masalahnya? AI ini ternyata bisa menghapus watermark pada gambar dengan cukup mudah, dan ini bisa berpotensi disalahgunakan untuk pelanggaran hak cipta dalam skala besar.

Banyak yang Udah Coba di X (Twitter)

Nggak butuh waktu lama, pengguna di platform X (Twitter) mulai mengunggah contoh hasil eksperimen mereka menggunakan Gemini 2.0 Flash. Hasilnya? Watermark yang biasanya jadi perlindungan bagi kreator digital bisa hilang dalam sekejap.

Padahal, watermark adalah salah satu cara para kreator menunjukkan pratinjau karya mereka sebelum seseorang memutuskan untuk membeli. Kalau watermark bisa dihapus dengan mudah, maka risiko pencurian karya digital jadi makin besar.

Sebenarnya, tools AI buat hapus watermark itu bukan hal baru. Tapi, tetap aja, penggunaan alat seperti ini sangat nggak etis dan bisa bikin penggunanya tersangkut masalah hukum kalau ketahuan menggunakan gambar hasil curian.

Fitur Lain yang Bikin Heboh

Nggak cuma hapus watermark, beberapa pengguna juga menemukan kalau Gemini 2.0 Flash bisa menambahkan wajah selebriti ke dalam gambar. Meski dalam pengujian hasilnya masih acak dan sering kali AI menolak permintaan semacam ini, tetap aja ini jadi tanda tanya besar soal batasan yang diterapkan oleh Google.

Mengenal AI Studio: Fitur Baru yang Perlu Diwaspadai

Google memang udah lama punya fitur pembuatan gambar AI lewat Gemini. Tapi sebelumnya, AI ini mengandalkan Imagen 3—AI image generator utama dari Google—yang punya batasan ketat dan nggak akan menghapus watermark kalau diminta.

Yang bikin heboh sekarang, Gemini 2.0 Flash bisa bikin dan mengedit gambar sendiri tanpa perlu lewat Imagen 3. Masalahnya, fitur ini nggak bisa diakses dari Gemini biasa, melainkan lewat AI Studio, platform Google yang lebih berfokus pada developer.

Gratis dan Gampang Diakses

Siapa aja bisa akses AI Studio ini secara gratis, cuma butuh akun Google buat registrasi. Salah satu pengujian yang dilakukan adalah mengunggah gambar dengan watermark, dan ternyata AI bisa menghapusnya dengan cukup baik. Meski hasilnya belum sempurna (gambar sedikit rusak dan muncul logo bintang Gemini di pojok bawah), tapi ini tetap aja bikin khawatir.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi, Google sepertinya belum memberikan batasan yang cukup ketat buat fitur ini. Padahal, tanpa pengamanan yang jelas, fitur ini bisa jadi alat bagi pihak-pihak yang nggak bertanggung jawab buat mencuri karya digital orang lain.

Sampai sekarang, Google belum memberikan pernyataan resmi soal isu ini. Tapi yang jelas, jika fitur ini nggak dikendalikan dengan baik, dampaknya bisa besar banget bagi para kreator digital yang mengandalkan watermark sebagai perlindungan karya mereka.

AI makin canggih itu bagus, tapi kalau nggak diatur dengan baik, dampaknya bisa merugikan banyak pihak. Semoga Google segera mengambil tindakan buat mengatasi masalah ini sebelum makin banyak yang menyalahgunakan teknologinya!

Minggu, 16 Maret 2025

Google Lagi Ngembangin Fitur Buat Ubah Android Jadi PC Mini, Bakal Hadir di Android 16!

Google Lagi Ngembangin Fitur Buat Ubah Android Jadi PC Mini, Bakal Hadir di Android 16!
Google Lagi Ngembangin Fitur Buat Ubah Android Jadi PC Mini, Bakal Hadir di Android 16!

JAKARTA - Buat yang sering ngerasa Android kurang powerful buat kerjaan berat, ada kabar keren nih! Google lagi ngerjain fitur baru yang bisa bikin HP Android jadi kayak PC mini. 

Fitur ini namanya Desktop View dan diprediksi bakal meluncur bareng Android 16.

Android 16 Punya Mode Desktop Lebih Canggih

Sebenernya, mode desktop di Android itu udah ada sejak dulu, tapi masih terbatas banget dan cuma bisa diakses lewat developer settings

Nah, di Android 16 Beta 3, muncul bocoran kalau fitur ini bakal makin canggih. 

Pengguna bisa ngebuka aplikasi di jendela terpisah, ngegeser, ubah ukuran, sampai pakai keyboard dan mouse. 

Gak cuma di HP doang, tapi juga kalau disambungin ke layar eksternal. Jadi, HP Android lo bisa makin fleksibel buat kerja atau multitasking.

Belum Bisa Ngalahin Samsung DeX

Walaupun fitur ini terdengar menjanjikan, kayaknya masih bakal kalah jauh sama Samsung DeX. 

Samsung udah lama punya mode desktop yang lebih matang, dan Android 16 ini masih dalam tahap pengembangan. 

Bahkan, menurut Android Authority, kemungkinan besar fitur ini belum bakal sempurna pas Android 16 rilis.

Tapi tenang, ada harapan besar di Android 17! Bisa jadi, Google bakal bikin fitur ini lebih matang dan akhirnya bisa bikin Android berubah jadi PC mini beneran. 

Kalau beneran kejadian, kita gak perlu lagi ribet bawa laptop ke mana-mana. 

Cukup colokin HP ke layar eksternal, pakai keyboard dan mouse, dan voila! Android lo jadi kayak komputer beneran.

Kapan Rilisnya?

Android 16 sendiri diperkirakan bakal rilis lebih cepat dari biasanya, jadi belum tentu fitur Desktop View ini langsung siap pakai. 

Tapi kalau Google serius ngembanginnya, mungkin di Android 17 nanti kita bakal lihat perubahan besar. 

Jadi, buat yang udah lama nunggu fitur kayak gini, siap-siap aja karena masa depan Android makin seru!

Aplikasi 'Find My Device' di Android Sekarang Bisa Lacak Lokasi Orang!

Aplikasi 'Find My Device' di Android Sekarang Bisa Lacak Lokasi Orang.
Aplikasi 'Find My Device' di Android Sekarang Bisa Lacak Lokasi Orang.  (Gambar: Google)

JAKARTA - Google baru aja kasih upgrade keren buat aplikasi 'Find My Device' atau 'Temukan Perangkat Saya'. 

Sebelumnya, aplikasi ini cuma bisa bantu cari dan ngunci HP atau gadget lain yang hilang. 

Tapi sekarang, fungsinya makin canggih! Nggak cuma bisa lacak perangkat, tapi juga bisa buat nyari orang!

Apa yang Baru?

Sekarang, di dalam aplikasi 'Find My Device' ada fitur baru yang memungkinkan kamu buat lihat lokasi teman dan keluarga yang udah share lokasi mereka sama kamu. 

Jadi, mirip kayak fitur ‘Find My’ di iPhone, nih! Bahkan, kalau ada pengguna iOS yang udah share lokasinya lewat Google Maps, mereka juga bisa muncul di aplikasi ini.

Google juga nambahin tab baru bernama "People" atau "Orang". Di sini, kamu bisa lihat siapa aja yang udah berbagi lokasi dengan kamu dan atur berapa lama mereka bisa akses data lokasi kamu. Gampang banget buat diatur!

Tampilan Baru, Fitur Lebih Canggih

Desain baru dari aplikasi ini juga lebih kece! Sekarang ada tampilan split screen, di mana bagian atas menunjukkan peta, dan bagian bawah menampilkan daftar perangkat atau orang yang bisa dilacak. 

Jadi, pengguna bisa dengan mudah melihat semua informasi dalam satu layar tanpa ribet.

Mirip Apple 'Find My', Tapi Versi Android

Dengan fitur-fitur baru ini, 'Find My Device' jadi makin mirip sama aplikasi 'Find My' milik Apple. Bedanya, ini bisa dipakai di Android dan lebih fleksibel karena bisa menampilkan data dari berbagai perangkat, termasuk yang pake iOS asal udah share lokasi lewat Google Maps.

Cara Pakainya

Buat kamu yang pengen cobain fitur baru ini, cukup update aplikasi 'Find My Device' ke versi terbaru di Play Store. Setelah itu:

  1. Buka aplikasi dan masuk ke tab "Orang".
  2. Tambahkan teman atau keluarga yang mau berbagi lokasi dengan kamu.
  3. Atur akses lokasi sesuai kebutuhan.
  4. Pantau lokasi mereka langsung dari aplikasi.

Fitur baru ini pastinya bakal berguna banget buat kamu yang sering janjian atau sekadar pengen ngecek lokasi keluarga buat keamanan. 

Dengan pembaruan ini, 'Find My Device' jadi makin powerful dan nggak kalah dari fitur serupa di ekosistem Apple.

Jadi, udah siap update dan cobain fitur keren ini? Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kamu biar mereka juga tau!

Google Gemini Just Got Physical: AI Canggih Ini Sekarang Bisa Pegang Dunia Nyata!

Google Gemini Just Got Physical AI Canggih Ini Sekarang Bisa Pegang Dunia Nyata!
Google Gemini Just Got Physical: AI Canggih Ini Sekarang Bisa Pegang Dunia Nyata!

JAKARTA - Google Gemini selama ini dikenal sebagai salah satu platform AI paling canggih di dunia. Tapi, sebelumnya, AI ini lebih fokus pada teks, gambar, dan pemrosesan informasi digital tanpa koneksi langsung ke dunia nyata. 

Nah, sekarang semua itu berubah! Google resmi menghadirkan Gemini Robotics dan Gemini Robotics-ER (Embodied Reasoning), yang bakal bikin AI ini makin greget karena bisa berinteraksi dengan dunia fisik.

AI + Robot = Masa Depan yang Makin Dekat!

Bisa dibilang, Google lagi bikin gebrakan besar di dunia AI dan robotika. Tujuan jangka panjangnya? Humanoid robot yang bisa berpikir dan bertindak layaknya manusia dengan dukungan model AI Gemini. 

Bayangkan kalau nanti ada robot-robot yang bisa bantu pekerjaan rumah, jadi asisten pribadi, bahkan menangani tugas-tugas kompleks di industri!

Beberapa perusahaan robot besar seperti Boston Dynamics udah siap buat ngegas bareng Google di proyek ini. 

Kalau dulu kita cuma bisa lihat robot bergerak dengan perintah terbatas, sekarang mereka bisa "belajar" sendiri dalam menghadapi situasi yang belum pernah mereka alami sebelumnya.

Robot Belajar Sendiri? Ini Bukti Nyatanya!

Salah satu demonstrasi keren dari Gemini Robotics adalah sepasang lengan robot yang berhasil melakukan slam dunk bola basket mainan tanpa pelatihan khusus. 

Iya, serius! Mereka cuma dikasih tantangan, lalu dengan cepat menganalisis cara terbaik buat nyelesein tugas itu. 

Ini nunjukin kalau AI Gemini bisa bikin robot belajar secara mandiri, kayak manusia yang belajar dari pengalaman.

Balapan Menuju Revolusi Robotik Makin Kencang!

Dengan hadirnya teknologi ini, jelas banget kalau kita udah masuk ke era baru di dunia AI dan robotika. 

Gak cuma sekadar chatbot atau AI yang jago bikin gambar, sekarang Gemini bisa menghubungkan kecerdasan digital dengan dunia nyata. Ini bisa jadi awal dari robot-robot yang benar-benar bisa membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Gimana menurut kamu? Udah siap belum kalau suatu hari nanti punya asisten robot yang bisa bantu kerjaan rumah atau bahkan nemenin ngobrol? Satu yang pasti, masa depan udah di depan mata, dan Google Gemini lagi bikin semuanya jadi nyata!

Sabtu, 15 Maret 2025

Android 16 Beta 3 Telah Hadir! Ini 4 Fitur Baru yang Paling Berguna

Android 16 Beta 3 Telah Hadir! Ini 4 Fitur Baru yang Paling Berguna
Android 16 Beta 3 Telah Hadir! Ini 4 Fitur Baru yang Paling Berguna.

JAKARTA - Google baru saja merilis Android 16 Beta 3 untuk pengguna yang mengikuti program beta Android. Versi uji coba ini menghadirkan sejumlah fitur baru yang menarik, mulai dari pemantauan kesehatan baterai, pengaturan aksesibilitas terbaru, hingga alat keamanan jaringan yang lebih canggih.

Bagi pengguna Google Pixel yang tergabung dalam program beta, Anda bisa mencoba Android 16 Beta 3 di perangkat Pixel 6 atau model yang lebih baru, termasuk Pixel 9 dan Pixel 9 Pro. Sementara itu, versi stabil Android 16 dijadwalkan rilis pada kuartal kedua 2025, yang berarti kemungkinan besar kita akan melihat peluncurannya sebelum akhir Juni tahun ini.

Nah, sebelum versi stabil hadir, mari kita bahas empat fitur terbaru yang paling berguna dari Android 16 Beta 3!

1. Halaman Baru untuk Pemantauan Kesehatan Baterai

Kini, pengguna Android bisa lebih mudah memantau kesehatan baterai mereka. Android 16 Beta 3 memperkenalkan halaman baru di menu pengaturan yang menampilkan perkiraan kapasitas baterai saat ini dibandingkan dengan kapasitas aslinya saat masih baru.

Fitur ini sangat berguna karena banyak pengguna ponsel belum menyadari bahwa baterai adalah komponen yang bisa mengalami degradasi seiring waktu. Dengan adanya pemantauan ini, Anda bisa lebih bijak dalam merawat baterai agar tetap awet.

Menariknya, fitur ini sebenarnya sudah lebih dulu ada di iPhone, dan akhirnya sekarang hadir di Android! Selain itu, halaman ini juga menyediakan tautan ke sumber informasi yang memberikan tips tentang cara menjaga kesehatan baterai.

2. Outline Teks untuk Kemudahan Membaca

Membaca teks di layar smartphone bisa jadi tantangan, terutama bagi mereka yang memiliki gangguan penglihatan atau menggunakan layar kecil. Android 16 Beta 3 menghadirkan fitur aksesibilitas baru yang memungkinkan teks ditampilkan dengan outline atau garis tepi yang kontras.

Fitur ini menggantikan opsi "teks kontras tinggi" yang ada sebelumnya dengan tampilan yang lebih nyaman bagi mata. Jadi, bagi Anda yang sering merasa kesulitan membaca teks di layar, fitur ini bisa sangat membantu!

3. Fitur Audio Broadcast untuk Alat Bantu Dengar

Bagi pengguna alat bantu dengar atau earbud, Android 16 Beta 3 membawa dukungan untuk Auracast audio broadcast. Teknologi ini memungkinkan perangkat Anda terhubung ke siaran audio publik di tempat-tempat seperti bandara, konser, hingga ruang kelas.

Fitur ini menggunakan standar Bluetooth LE Audio yang memungkinkan pengalaman audio lebih baik dengan latensi rendah. Dengan ini, pengguna bisa mendengarkan siaran secara langsung dengan kualitas suara yang lebih jernih.

4. Alat Keamanan Jaringan yang Lebih Canggih

Keamanan data semakin menjadi perhatian utama, dan Android 16 Beta 3 hadir dengan pembaruan yang membantu menjaga privasi pengguna di jaringan lokal. Sebelumnya, aplikasi yang memiliki izin akses internet bisa langsung mengakses perangkat dan file di jaringan lokal Anda.

Namun, di Android 16 Beta 3, akses ke jaringan lokal sekarang memerlukan izin terpisah. Ini berarti pengguna memiliki kontrol lebih besar terhadap data yang bisa diakses oleh aplikasi tertentu, mengurangi risiko kebocoran data.

Kapan Android 16 Resmi Dirilis?

Jika sesuai jadwal, Android 16 versi stabil akan hadir di berbagai smartphone Android terbaik sebelum akhir Juni 2025. Jadi, kita tinggal menunggu sebentar lagi untuk menikmati fitur-fitur baru ini secara penuh!

Bagaimana menurut Anda tentang fitur-fitur baru ini? Mana yang paling menarik buat Anda? Yuk, bagikan pendapat Anda di kolom komentar!

Sabtu, 08 Maret 2025

Android 16 Akan Hadir dengan Widget di Layar Kunci, Ini yang Perlu Kamu Tahu!

Android 16 Akan Hadir dengan Widget di Layar Kunci, Ini yang Perlu Kamu Tahu!
Android 16 Akan Hadir dengan Widget di Layar Kunci, Ini yang Perlu Kamu Tahu!.

JAKARTA - Google kembali menghadirkan inovasi menarik dalam sistem operasi terbarunya. Kali ini, dalam Android 16, pengguna smartphone akan bisa menikmati fitur widget langsung di layar kunci. 

Fitur ini sebelumnya sudah tersedia untuk tablet Pixel Tablet, dan kini akhirnya akan hadir di perangkat smartphone.

Widget di Layar Kunci untuk Semua Aplikasi

Secara default, semua widget yang ada di Android bisa digunakan di layar kunci. 

Namun, Google memberikan kebebasan bagi para pengembang aplikasi untuk menonaktifkan fitur ini jika mereka menginginkannya. 

Artinya, tidak semua aplikasi secara otomatis akan menampilkan widget di layar kunci.

Meski begitu, beberapa aksi tertentu seperti membuka aplikasi tetap membutuhkan verifikasi keamanan, misalnya dengan sidik jari, PIN, atau pemindaian wajah. 

Ini tentu menjadi langkah yang baik untuk menjaga privasi dan keamanan pengguna.

Kapan Fitur Ini Akan Tersedia?

Fitur widget di layar kunci akan menjadi bagian dari Android Open Source Project (AOSP) dan akan dirilis melalui patch pembaruan triwulanan pertama setelah Android 16 resmi diluncurkan. 

Berdasarkan informasi yang beredar, Android 16 dijadwalkan rilis pada akhir musim panas tahun ini, sekitar bulan Juni. Saat ini, sistem operasi tersebut masih dalam tahap beta testing.

Bagaimana Cara Menggunakan Widget di Layar Kunci?

Dalam versi beta Android 16 saat ini, fitur widget di layar kunci belum tersedia secara langsung. 

Namun, seorang ahli dari Android Authority, Mishaal Rahman, berhasil mengaktifkannya lebih awal. 

Berdasarkan pengamatannya, tampilan dan cara mengakses widget di layar kunci smartphone akan sedikit berbeda dibandingkan dengan di Pixel Tablet.

  • Pada Pixel Tablet, pengguna bisa mengakses widget dengan menggeser layar ke kanan.
  • Sedangkan di smartphone, widget saat ini hanya bisa muncul dalam mode screensaver yang aktif ketika perangkat sedang diisi daya.

Google sendiri mengatakan bahwa mekanisme akses widget di layar kunci nantinya bisa dikustomisasi oleh masing-masing produsen perangkat. 

Artinya, bisa saja di beberapa merek HP, widget bisa diakses dengan cara yang berbeda.

Tampilan Widget di Layar Kunci Berbeda dengan Versi Tablet

Selain cara mengaksesnya, tampilan widget di layar kunci smartphone juga berbeda dari versi tablet. Jika pada tablet widget ditampilkan dalam bentuk grid dua baris, maka pada smartphone, widget akan muncul dalam bentuk daftar vertikal.

  • Hanya dua widget yang bisa terlihat sekaligus di layar.
  • Untuk melihat widget lainnya, pengguna harus menggulir ke bawah.

Dengan tampilan ini, Google tampaknya ingin memastikan bahwa widget di layar kunci tetap rapi dan tidak terlalu memenuhi layar.

Kesimpulan

Kehadiran widget di layar kunci Android 16 tentu menjadi kabar baik bagi pengguna yang ingin lebih mudah mengakses informasi penting tanpa harus membuka kunci layar terlebih dahulu. 

Dengan fitur ini, pengguna bisa melihat cuaca, kalender, atau catatan penting hanya dengan sekali lihat di layar kunci.

Namun, karena masih dalam tahap pengembangan, belum diketahui secara pasti bagaimana cara kerja finalnya. Kita tunggu saja rilis resminya pada pertengahan tahun ini!

Bagaimana menurutmu? Apakah fitur widget di layar kunci ini akan berguna untuk aktivitas harianmu? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar!

Rabu, 26 Februari 2025

Google Gantikan SMS Verifikasi di Gmail dengan QR Code untuk Tingkatkan Keamanan

Google Gantikan SMS Verifikasi di Gmail dengan QR Code untuk Tingkatkan Keamanan
Google Gantikan SMS Verifikasi di Gmail dengan QR Code untuk Tingkatkan Keamanan. (Gambar: Tren Digital)

JAKARTA - Google berencana menghentikan penggunaan kode SMS untuk verifikasi dua langkah (2FA) di Gmail dan menggantinya dengan QR code. 

Langkah ini diambil untuk meningkatkan keamanan akun pengguna serta mengurangi risiko penipuan yang sering terjadi melalui metode verifikasi berbasis SMS.

Mengapa Google Menghapus Verifikasi via SMS?

Saat ini, verifikasi dua langkah dengan kode SMS digunakan untuk memastikan bahwa pengguna yang login benar-benar pemilik akun. 

Metode ini juga membantu mencegah pembuatan akun palsu yang digunakan untuk spam atau penyebaran malware. 

Namun, sistem berbasis SMS ini masih memiliki kelemahan yang bisa dimanfaatkan oleh penjahat siber.

Beberapa risiko utama dari verifikasi SMS meliputi:

  • Kode bisa dicuri: Penipu dapat menggunakan metode rekayasa sosial untuk meminta kode dari pemilik akun.
  • SMS bisa disadap: Dengan teknik tertentu, peretas dapat mencegat SMS yang dikirim ke perangkat pengguna.
  • Serangan SIM Swap: Jika kartu SIM pengguna diretas atau diganti oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, akun Gmail bisa dibobol.
  • Trafik penipuan SMS: Beberapa oknum memanfaatkan layanan online untuk mengirimkan SMS dalam jumlah besar ke nomor tertentu demi keuntungan finansial.

Bagaimana Cara Kerja QR Code untuk Verifikasi Gmail?

Sebagai pengganti kode SMS, Google akan mengirimkan QR code yang harus dipindai menggunakan kamera smartphone. 

Setelah dipindai, pengguna dapat langsung mengonfirmasi login tanpa perlu memasukkan kode secara manual.

Keuntungan utama dari metode QR code ini adalah:

  • Lebih aman: QR code tidak bisa dicuri atau dicegat seperti SMS.
  • Lebih cepat dan praktis: Pengguna hanya perlu memindai QR code tanpa harus mengetik kode secara manual.
  • Tidak bergantung pada operator seluler: Pengguna tetap bisa melakukan verifikasi meskipun sedang berada di luar negeri atau tidak memiliki sinyal SMS.

Kapan Google Akan Menerapkan Perubahan Ini?

Google belum mengumumkan tanggal pasti untuk transisi ini, tetapi perubahan akan dilakukan secara bertahap. 

Pengguna disarankan untuk selalu memperbarui aplikasi Gmail dan mengikuti petunjuk yang diberikan Google terkait metode keamanan terbaru.

Dengan peralihan dari SMS ke QR code, Google berharap dapat meningkatkan perlindungan terhadap akun pengguna dari berbagai ancaman siber. 

Jadi, jangan lupa untuk selalu mengamankan akun Gmail Anda dengan metode verifikasi terbaru yang lebih aman!

Kamis, 26 September 2024

Google Foto Tambahkan Alat dan Preset Berbasis AI untuk Video Editor

Google Foto Tambahkan Alat dan Preset Berbasis AI untuk Video Editor
Google Foto Tambahkan Alat dan Preset Berbasis AI untuk Video Editor.
JAKARTA - Google baru saja mengumumkan serangkaian fitur baru untuk video editor di aplikasi Google Foto versi mobile. 

Beberapa pembaruan ini mencakup alat-alat pengeditan video serta preset berbasis kecerdasan buatan (AI) yang semakin mempermudah proses editing.

Salah satu fitur baru, yang sementara ini tersedia hanya di aplikasi versi Android, adalah alat bernama "Kecepatan." Dengan alat ini, kamu bisa membuat video slow motion (lambat) atau time-lapse (cepat) hanya dalam beberapa langkah sederhana. 

Selain itu, ada tombol "Auto-enhance" atau perbaikan otomatis, yang memungkinkan kamu mengatur warna dan menstabilkan video dengan satu ketukan.

Google Foto Tambahkan Alat dan Preset Berbasis AI untuk Video Editor
Google Foto Tambahkan Alat dan Preset Berbasis AI untuk Video Editor.
Google juga telah memperbarui fitur crop atau pemotongan video. Sekarang, kamu bisa memilih bagian-bagian video dengan lebih presisi. 

Selain itu, tata letak tombol-tombol di bawah timeline (garis waktu) juga diubah untuk membuat alat-alat yang sering digunakan, seperti mematikan suara, menstabilkan video, atau mengekspor gambar, lebih mudah ditemukan.

Preset berbasis AI ini akan tersedia di Android dan iOS. Dengan preset ini, kamu bisa memotong video, mengubah kecepatan, atau mengoptimalkan pencahayaan hanya dengan satu sentuhan. 

Tidak hanya itu, kamu juga bisa menambahkan efek seperti slow motion, zoom-in, atau membuat kamera mengikuti objek tertentu secara otomatis.

Google Foto Tambahkan Alat dan Preset Berbasis AI untuk Video Editor
Google Foto Tambahkan Alat dan Preset Berbasis AI untuk Video Editor.
Google sudah mulai merilis pembaruan ini, dan dalam waktu dekat semua pengguna akan dapat menikmatinya. 

Jadi, buat kamu yang suka mengedit video di Google Foto, pembaruan ini pasti akan membuat pengalaman editing jadi lebih praktis dan menyenangkan!

Dengan alat baru dan preset berbasis AI ini, Google Foto semakin memudahkan pengguna untuk mengedit video langsung dari ponsel mereka. 

Fitur-fitur seperti pengaturan kecepatan video dan perbaikan otomatis akan membuat editing menjadi lebih cepat dan mudah, bahkan untuk pemula.

Kamis, 19 September 2024

Google Search Akan Mampu Membedakan Gambar Asli dan Palsu Buatan AI

Google Search Akan Mampu Membedakan Gambar Asli dan Palsu Buatan AI
Google Search Akan Mampu Membedakan Gambar Asli dan Palsu Buatan AI.
JAKARTA - Google terus melakukan inovasi untuk memastikan pengalaman pencarian yang lebih aman dan andal. Salah satu inovasi terbaru yang akan segera hadir di "Google Search" adalah teknologi untuk mendeteksi asal gambar. 

Teknologi ini memungkinkan Google untuk membedakan antara gambar asli dan gambar yang dihasilkan atau diedit oleh kecerdasan buatan (AI).

Dalam beberapa bulan mendatang, Google akan meluncurkan fitur baru di tab "Tentang Gambar Ini" yang memberikan informasi tambahan mengenai gambar yang ditampilkan di hasil pencarian. 

Fitur ini diharapkan dapat membantu pengguna mengetahui apakah gambar tersebut asli atau telah dimanipulasi oleh AI.

Kolaborasi dengan C2PA

Teknologi ini dikembangkan melalui kerja sama Google dengan koalisi Coalition for Content Provenance and Authenticity (C2PA), sebuah organisasi yang menciptakan standar global untuk memverifikasi keaslian konten digital. 

C2PA sendiri sudah menjadi standar teknis yang didukung oleh banyak perusahaan besar, termasuk Amazon, Microsoft, Adobe, OpenAI, dan Intel. 

Meskipun penerapannya masih lambat, integrasi dalam hasil pencarian Google ini menjadi langkah besar pertama untuk inisiatif tersebut.

Bagaimana Teknologi Ini Bekerja?

Misalnya, jika data menunjukkan bahwa sebuah gambar diambil menggunakan model kamera tertentu, "daftar kepercayaan" akan membantu memverifikasi apakah informasi tersebut benar. 

Namun, memverifikasi asal usul konten digital tetap merupakan tantangan besar karena membutuhkan banyak pertimbangan, tergantung pada produk atau layanan yang digunakan.

Meskipun belum ada solusi universal untuk seluruh konten di internet, Google percaya bahwa kolaborasi dengan para pemimpin industri teknologi adalah langkah penting dalam memastikan keaslian konten digital.

Tantangan dan Rencana Masa Depan

Salah satu tantangan yang dihadapi saat ini adalah hanya beberapa kamera seperti Leica dan Sony yang mendukung standar teknis C2PA. 

Sementara itu, Nikon dan Canon baru berjanji untuk mendukungnya dalam waktu dekat. 

Di sisi lain, belum ada kesepakatan tentang cara terbaik untuk menampilkan data keaslian setelah ditambahkan ke sebuah foto.

Namun, Google tetap optimis dan bahkan berencana untuk mengintegrasikan metadata C2PA ini ke dalam sistem iklannya dan sedang mempelajari cara penggunaannya di YouTube. 

Ini menunjukkan bahwa Google serius dalam upaya mereka untuk memerangi penyebaran konten digital yang tidak autentik.

Dengan langkah ini, Google berharap pengguna bisa lebih percaya diri dalam mengidentifikasi konten asli di internet, dan lebih terlindungi dari penyebaran gambar palsu yang semakin marak di era AI.

Dengan teknologi baru ini, kita akan lebih mudah mengenali apakah gambar yang kita temukan di internet adalah asli atau hasil kreasi AI. 

Kolaborasi dengan C2PA serta rencana Google untuk terus mengembangkan teknologi ini menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga keaslian konten digital. Jadi, di masa depan, kita akan lebih terlindungi dari informasi yang menyesatkan.

Google Drive Kini Memiliki Fitur Pembatasan Akses ke Folder Bersama

Google Drive Kini Memiliki Fitur Pembatasan Akses ke Folder Bersama
Google Drive Kini Memiliki Fitur Pembatasan Akses ke Folder Bersama.
JAKARTA - Google baru saja memperkenalkan fitur baru untuk layanan penyimpanan cloud mereka, Google Drive. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membatasi akses ke folder bersama hanya untuk orang-orang tertentu. 

Meskipun fitur ini masih dalam tahap pengujian beta, para pengguna sudah dapat mencobanya dan memberikan umpan balik.

Apa Itu Fitur Pembatasan Akses?

Fitur ini berupa tombol “Limit access to” atau “Batasi akses,” yang memungkinkan administrator untuk menambahkan atau menghapus orang dari folder yang dibagikan melalui menu “Kelola folder bersama.” Dengan begitu, admin bisa memberikan akses kepada orang-orang tertentu saja, dan menyembunyikan folder tersebut dari pengguna lain yang tidak berwenang, meskipun mereka masih bisa melihat folder itu dalam daftar.

Menurut Google, fitur ini memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi admin dalam mengelola informasi sensitif. 

Jadi, perusahaan atau tim dapat menyimpan berbagai jenis data, termasuk informasi rahasia, dalam satu drive bersama tanpa khawatir semua orang memiliki akses ke sana.

Cara Mencoba Fitur Baru Ini

Jika Anda penasaran dan ingin mencoba fitur pembatasan akses ini, Anda bisa ikut serta dalam tahap beta. 

Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu mengisi formulir khusus yang disediakan oleh Google untuk berpartisipasi dalam pengujian fitur ini.

Manfaat Fitur Ini

Dengan adanya fitur ini, Google Drive menjadi lebih aman dan fleksibel untuk kolaborasi. 

Sekarang, admin tidak perlu lagi memisahkan folder berdasarkan tingkat kerahasiaan, melainkan bisa mengelola semuanya di satu tempat. 

Ini sangat membantu untuk menjaga agar informasi sensitif hanya bisa diakses oleh anggota tim yang tepat.

Jadi, jika Anda mengelola banyak folder bersama di Google Drive, fitur pembatasan akses ini bisa menjadi solusi praktis untuk menjaga keamanan data Anda.

Fitur pembatasan akses ke folder bersama di Google Drive adalah langkah besar dalam meningkatkan keamanan dan kemudahan penggunaan untuk pengguna. 

Meskipun masih dalam versi beta, fitur ini menawarkan fleksibilitas lebih dalam mengelola siapa yang bisa melihat dan mengakses folder tertentu. 

Jangan ragu untuk mencoba dan lihat sendiri bagaimana fitur ini bisa mempermudah kolaborasi tim Anda!

Bagaimana menurut Anda fitur baru ini? Apakah akan memudahkan pekerjaan Anda? Yuk, berikan pendapat di kolom komentar!

Senin, 16 September 2024

Chrome untuk Android Kini Memungkinkan Mematikan Notifikasi dengan Cepat

Chrome untuk Android Kini Memungkinkan Mematikan Notifikasi dengan Cepat. (Gambar: TechRadar)
Chrome untuk Android Kini Memungkinkan Mematikan Notifikasi dengan Cepat. (Gambar: TechRadar)
JAKARTA - Kini, pengguna Chrome di Android memiliki fitur baru yang memudahkan kita untuk langsung mematikan notifikasi dari situs web tertentu. 

Pernah nggak kamu secara tidak sengaja mengaktifkan notifikasi dari sebuah situs? Atau mungkin kamu merasa terganggu karena sering mendapatkan pemberitahuan yang terus menerus dari satu portal? Sekarang, ketika notifikasi dari situs itu muncul, kamu hanya perlu menekan tombol "Unsubscribe" atau "Berhenti Berlangganan" untuk mematikannya. 

Kalau kamu nggak sengaja menekan tombol tersebut, kamu bisa langsung membatalkan tindakan itu dengan mudah.

Chrome untuk Android Kini Memungkinkan Mematikan Notifikasi dengan Cepat. (Gambar: TechRadar)
Chrome untuk Android Kini Memungkinkan Mematikan Notifikasi dengan Cepat. (Gambar: TechRadar)
Selain itu, Google juga telah memperbarui fitur "Safety Check" atau "Pemeriksaan Keamanan" yang secara otomatis akan menemukan dan mencabut akses notifikasi dari situs-situs yang secara tidak jujur meminta izin untuk mengirimkan pemberitahuan. Fitur ini juga berlaku untuk situs yang sudah lama tidak kamu kunjungi atau yang berpotensi membahayakan akun kamu. Jadi, kamu akan selalu mendapatkan notifikasi dari sistem jika ada masalah keamanan yang perlu diwaspadai.

Nggak cuma itu, sekarang kamu bisa memberikan izin akses seperti kamera atau mikrofon ke situs hanya untuk satu kali pakai. Setelah kamu keluar dari situs tersebut, izin ini akan dibatalkan, dan jika kamu kembali mengunjungi situs itu, mereka akan meminta izin lagi.

Chrome untuk Android Kini Memungkinkan Mematikan Notifikasi dengan Cepat. (Gambar: TechRadar)
Chrome untuk Android Kini Memungkinkan Mematikan Notifikasi dengan Cepat. (Gambar: TechRadar)
Fitur-fitur baru ini sudah mulai dirilis di ponsel Pixel dan akan segera tersedia untuk perangkat Android lainnya dalam waktu dekat.

Dengan fitur-fitur ini, menjelajahi web di Chrome menjadi lebih aman dan nyaman, tanpa khawatir terganggu oleh notifikasi yang tidak diinginkan.

Google Memperbolehkan Developer Blokir Aplikasi Bajakan di Android

Google Memperbolehkan Developer Blokir Aplikasi Bajakan di Android. Gambar: Otoritas Android.
Google Memperbolehkan Developer Blokir Aplikasi Bajakan di Android. Gambar: Otoritas Android.
JAKARTA - Google baru saja memperbarui alat Play Integrity API, yang memungkinkan para pengembang untuk lebih mudah memerangi pembajakan aplikasi. 

Dengan pembaruan ini, para developer bisa memblokir pengunduhan aplikasi dari sumber-sumber yang tidak resmi, atau yang sering disebut sebagai aplikasi "bajakan" atau "ilegal."

Bagaimana Cara Kerjanya?

Sistem ini dirancang untuk mendeteksi asal-usul aplikasi yang diunduh. Jika aplikasi tersebut tidak berasal dari Play Store, pengguna akan mendapatkan peringatan berupa jendela pop-up yang memberi tahu bahwa aplikasi tersebut mungkin berbahaya. 

Selain itu, pengguna akan diarahkan untuk mengunduh aplikasi dari Play Store yang resmi.

Pengguna sebenarnya bisa mengabaikan peringatan ini. Namun, jika diabaikan, ada kemungkinan aplikasi tidak akan berfungsi dengan baik atau bahkan berhenti bekerja. 

Jika pengembang aplikasi setuju untuk menggunakan fitur ini, aplikasi bajakan akan otomatis dihapus, dan semua data yang terhubung dengannya juga akan ikut hilang. 

Sebaliknya, aplikasi resmi akan diunduh ulang dari Play Store dan akan terus mendapatkan pembaruan resmi.

Aplikasi Apa Saja yang Menggunakan Fitur Ini?

Menurut laporan Android Authority, beberapa aplikasi populer seperti TikTok sudah mulai menggunakan fitur ini. 

Bahkan di game seperti Diablo Immortal, sistem serupa juga sudah diterapkan. 

Keuntungan Bagi Pengguna

Fitur ini dirancang untuk melindungi pengguna dari aplikasi yang berpotensi membahayakan, yang mungkin saja mengandung malware atau melakukan tindakan penipuan. 

Google tentunya akan mendorong lebih banyak pengembang untuk menggunakan fitur ini, sehingga di masa depan akan semakin banyak aplikasi yang menerapkannya.

Dengan adanya fitur ini, Google ingin memastikan bahwa aplikasi yang diinstal di perangkat Android lebih aman dan berasal dari sumber resmi.

Bagi para pengguna Android, sangat disarankan untuk selalu mengunduh aplikasi dari Play Store guna menghindari risiko yang tidak diinginkan. 

Meskipun aplikasi bajakan mungkin terlihat menarik karena gratis, risikonya bisa lebih besar daripada manfaatnya. 

Lebih baik menggunakan aplikasi resmi yang terjamin keamanannya dan mendapatkan pembaruan secara berkala.

Jumat, 02 Agustus 2024

Google Hadirkan Fitur "School Time" untuk Membantu Orang Tua Memantau Aktivitas Anak di Sekolah

Google Hadirkan Fitur "School Time" untuk Membantu Orang Tua Memantau Aktivitas Anak di Sekolah
Google Hadirkan Fitur "School Time" untuk Membantu Orang Tua Memantau Aktivitas Anak di Sekolah.
JAKARTA - Google terus berinovasi untuk mempermudah orang tua dalam mengawasi aktivitas anak-anak mereka, bahkan ketika mereka berada jauh dari rumah. Fitur terbaru yang diperkenalkan adalah "School Time", yang dirancang khusus untuk membantu orang tua menjaga fokus anak-anak mereka selama jam sekolah.

Apa Itu Fitur "School Time"?

Fitur "School Time" memungkinkan orang tua untuk mengatur perangkat pribadi anak mereka, seperti ponsel dan tablet, dengan layar beranda khusus yang hanya menampilkan aplikasi-aplikasi yang diizinkan selama jam sekolah. Dengan cara ini, anak-anak dapat terhindar dari gangguan yang tidak perlu saat sedang mengikuti pelajaran di kelas. 

Menurut Mindy Brooks, General Manager Kids and Families dari Google, “Kami mengumumkan pengaturan baru untuk ponsel Android dan perangkat lain yang memberdayakan orang tua untuk menggunakan fitur School Time.” Pengaturan ini memungkinkan orang tua untuk menjadwalkan dan memilih aplikasi mana saja yang dapat diakses oleh anak mereka saat bersekolah.

Fitur-Fitur Lain dari "School Time"

Selain membatasi aplikasi, fitur "School Time" juga memberikan opsi kepada orang tua untuk mengizinkan panggilan atau pesan dari kontak tertentu. Jika diperlukan, orang tua juga dapat mengaktifkan fitur ini di luar jam sekolah, misalnya saat anak memerlukan waktu fokus atau istirahat dari layar.

Dukungan di Berbagai Perangkat

Awalnya, fitur "School Time" diperkenalkan melalui jam tangan pintar Fitbit Ace LTE. Namun, Google berencana untuk meluncurkan fitur ini di lebih banyak perangkat, termasuk ponsel, tablet, dan Samsung Galaxy Watch. Dengan ini, diharapkan anak-anak dapat lebih produktif dalam waktu belajar mereka di sekolah.

Pengawasan Orang Tua Lainnya dari Google

Google juga terus mengembangkan fitur-fitur untuk membantu orang tua mengawasi aktivitas anak-anak mereka di berbagai platform. Misalnya, fitur pengawasan baru untuk remaja di YouTube akan memungkinkan orang tua untuk melihat aktivitas anak mereka di platform video tersebut. Fitur ini akan diluncurkan pada akhir musim panas 2024 dan memungkinkan orang tua untuk menautkan akun mereka dengan akun anak remaja mereka.

Selain itu, melalui aplikasi Family Link, orang tua bisa melakukan pengawasan terhadap anak-anak dari semua usia. Fitur ini memberikan fleksibilitas dalam menentukan aplikasi dan pengalaman yang dapat digunakan anak-anak mereka, serta menetapkan aturan dasar digital seperti batas waktu layar dan berbagi lokasi.

Keamanan Default untuk Pengguna di Bawah 18 Tahun

Untuk semua pengguna di bawah usia 18 tahun, Google sudah menerapkan pengaturan keamanan default. Ini termasuk fitur "SafeSearch" yang membatasi konten yang tidak sesuai usia dan menonaktifkan pemutaran otomatis di YouTube untuk memastikan anak-anak tidak terpapar konten yang tidak relevan.

Dengan semua fitur ini, Google berusaha untuk memberikan solusi terbaik bagi orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka di era digital ini. Fitur "School Time" adalah salah satu langkah terbaru dalam memastikan anak-anak tetap fokus dan produktif selama jam sekolah.

Sabtu, 10 Februari 2024

Google Buka Rahasia Sukses Rayakan Tahun Baru Imlek dengan AI

Google Buka Rahasia Sukses Rayakan Tahun Baru Imlek dengan AI
Ilustrasi Tahun Baru Imlek persembahan Google. (ANTARA/HO-Image Dynamic)
JAKARTA - Tahun Baru Imlek 2024, yang juga dikenal sebagai tahun Naga Kayu, telah tiba, membawa simbol kekuatan, pertumbuhan, dan kemakmuran. 

Untuk merayakan momen ini, Google melalui kecerdasan buatannya, AI Google, memberikan sejumlah tips kepada umat Konghucu yang merayakan agar dapat memunculkan semangat dalam diri mereka melalui bantuan teknologi tersebut.

Dalam sebuah keterangan resmi dari perwakilan Google di Jakarta, Jumat, disampaikan bahwa AI Google memberikan tips yang berguna bagi umat Konghucu dalam merayakan Tahun Baru Imlek:

"Rencanakan pesta melalui fitur circle to search," kata perwakilan Google. 

Fitur lingkari untuk menelusuri (circle to search) dapat membantu masyarakat untuk memeriksa dengan cepat berbagai rekomendasi tempat yang ingin dijadikan lokasi pesta Tahun Baru Imlek bersama keluarga atau teman-teman dalam aplikasi chat. 

Tinggal lingkari, jadikan highlight atau mencorat-coret rekomendasi yang dibagikan bersama dalam chat, fitur itu akan langsung memperlihatkan lokasi yang dimaksud, sehingga masyarakat dapat segera mendiskusikannya melalui chat."

Menyambut Tahun Naga Kayu yang identik dengan kemakmuran, Google juga menyarankan untuk menghindari kemacetan dengan menggunakan fitur Lens di aplikasi Google Maps. 

Ketika sedang dikejar waktu untuk hadir di pesta Imlek, anda bisa menggunakan fitur Lens di aplikasi Google Maps, supaya menemukan jalan pintas melewati kemacetan. Untuk mengaksesnya pun cukup mudah. 

Buka aplikasi Google Maps, lalu ketuk ikon kamera, dan arahkan ponselmu ke jalan untuk mencari toko, restoran, atau tempat rekreasi terdekat.

Untuk menyegarkan percakapan bersama keluarga, Google menyarankan untuk mencoba kegiatan baru seperti bermain permainan di gawai. 

Terkadang ada masa di mana kita kehabisan topik pembicaraan ketika berusaha memulai obrolan bersama anggota keluarga. 

Hal tersebut sebenarnya dapat diakali dengan mengajak mereka mencoba kegiatan baru. 

Contohnya dengan mengajak mereka bermain permainan kesukaan kita di gawai. 

Google Play akan membantumu mencari permainan-permainan seru seperti Honkai: Star Rail dan Monster Hunter Now yang lekat dengan suasana Imlek.

Selain itu, Google juga memberikan bantuan melalui fitur Gemini untuk mempercepat pembuatan hidangan khas Tahun Baru Imlek. 

Tahun Baru Imlek adalah momen berharga yang biasa dihabiskan dengan berbagi masakan lezat bersama keluarga. 

Ketika kita bingung untuk membuat suatu hidangan seperti kue keranjang, Gemini dapat membantu untuk memberikan takaran yang tepat. Misalnya, memberikan tekstur yang sempurna, cara mencegah agar kue keranjang tidak pecah, menunjukkan takaran bahan yang tepat hingga waktu pengukusan dan tingkat kemanisan yang seimbang."

Google juga menyarankan untuk menunjukkan kreativitas melalui kartu ucapan Tahun Baru Imlek yang dapat disesuaikan dengan warna dan tema yang diinginkan. 

Fitur Gemini tidak hanya dapat membantu menakar hidangan, tetapi juga dapat mengustom kartu ucapan Tahun Baru Imlek dengan warna dan tema yang kita mau. 

Berbagai gambar menarik seperti jeruk hingga naga lucu dapat tersedia dalam hitungan detik.

Terakhir, Google juga memberikan solusi untuk menghadapi anggota keluarga yang ingin tahu dengan menggunakan fitur Gemini untuk mencari jawaban cerdas. 

Berkumpul bersama keluarga terkadang tak melulu membuat hati senang, ada saja anggota yang berusaha ‘kepo’ mengulik kehidupan pribadi kita. 

Ketika menghadapi situasi tersebut, kita dapat memanfaatkan Gemini untuk mencari jawaban cerdas seperti terkait jodoh, untuk memberikan jawaban-jawaban yang lugas dan menarik ketika membahas pertanyaan tersebut.

Oleh: Antara/Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Yakop

Bard Berganti Nama Jadi Gemini, Chatbot AI Terbaru dari Google

Bard Berganti Nama Jadi Gemini, Chatbot AI Terbaru dari Google
Ilustrasi Google Gemini (ANTARA/Blog Google)
JAKARTA - Google telah mengubah nama platform chatbot kecerdasan buatan (AI) miliknya, Bard menjadi Gemini, menjadi keluarga model AI tercanggih dari perusahaan tersebut.

"Misi kami dengan Bard selalu memberikan akses langsung ke model kecerdasan buatan kami, dan Gemini mewakili keluarga model paling canggih kami. Untuk mencerminkan ini, Bard sekarang akan dikenal sebagai Gemini," kata Wakil Presiden dan General Manager Gemini experiences dan Google Assistant Sissie Hsiao dalam postingan blog Google, Kamis (8/2).

Gemini menawarkan pengguna kemampuan untuk berinteraksi dengan model Pro 1.0 dalam lebih dari 40 bahasa di lebih dari 230 negara.

Google memperkenalkan dua fitur baru, Gemini Advanced dan Gemini untuk seluler, yang menjanjikan peningkatan kolaborasi dengan puncak kemampuan kecerdasan buatan Google.

Google memperkenalkan Gemini Advanced, pengalaman baru yang memberi pengguna akses ke Ultra 1.0, model kecerdasan buatan terbesar dan paling canggih dari perusahaan.

"Dalam evaluasi buta, Gemini Advanced dengan Ultra 1.0 muncul sebagai chatbot yang lebih disukai, model ini unggul dalam tugas-tugas kompleks," kata Hsiao.

"Dengan model Ultra 1.0, Gemini Advanced diklaim lebih mampu dalam tugas yang sangat kompleks seperti coding, penalaran logis, mengikuti instruksi rumit, dan berkolaborasi pada proyek kreatif," tambahnya.

Gemini Advanced tidak hanya memungkinkan pengguna untuk memiliki percakapan yang lebih panjang dan lebih rinci, tetapi juga lebih memahami konteks dari prompt sebelumnya.

Gemini Advanced berfungsi sebagai tutor pribadi, menciptakan instruksi langkah demi langkah dan diskusi interaktif yang disesuaikan dengan gaya pembelajaran pengguna.

"Fitur ini juga diklaim unggul dalam skenario coding tingkat lanjut, memberikan dukungan untuk ide dan evaluasi pendekatan coding yang berbeda. Selain itu, pencipta digital mendapat manfaat dari kemampuannya dalam generasi konten, analisis tren, dan strategi menjangkau audiens," jelas Hsiao.

Gemini Advanced tersedia di lebih dari 150 negara dan wilayah dalam bahasa Inggris dan akan diperluas ke banyak bahasa seiring berjalannya waktu.

Ini merupakan bagian dari Google One AI Premium Plan yang baru, dengan harga 19,99 dolar AS (Rp312 ribu) per bulan, dimulai dengan uji coba dua bulan tanpa biaya.

Pelanggan mendapatkan akses ke kemampuan multimodal yang diperluas, fitur coding interaktif, dan analisis data yang lebih mendalam. Pelanggan AI Premium juga akan segera dapat menggunakan Gemini di Gmail, Docs, Slides, Sheets, dan lainnya.

Selain itu, Google mengumumkan bahwa Gemini juga akan dengan mudah digunakan di ponsel pintar.

"Kami mendengar bahwa Anda ingin cara yang lebih mudah untuk mengakses Gemini di ponsel Anda. Jadi hari ini kami mulai meluncurkan pengalaman seluler baru untuk Gemini dan Gemini Advanced dengan aplikasi baru di Android dan di aplikasi Google di iOS," kata Hsiao.

Dengan Gemini di ponsel, pengguna dapat mengetik, berbicara, atau menambahkan gambar untuk mendapatkan bantuan dalam berbagai tugas, seperti mencari petunjuk, menghasilkan gambar kustom, atau menulis pesan teks sulit.

Di Android, Gemini adalah jenis asisten baru yang menggunakan kecerdasan buatan generatif untuk membantu pengguna menyelesaikan tugas.

Jika mengunduh aplikasi Gemini atau mengaktifkannya melalui Google Assistant, pengguna akan dapat mengaksesnya dari aplikasi atau dari tempat lain di mana pengguna biasanya mengaktifkan Google Assistant, seperti menekan tombol daya, menggeser sudut pada ponsel tertentu, atau mengatakan "Hai Google".

Banyak fitur suara Google Assistant akan tersedia melalui aplikasi Gemini, termasuk pengaturan timer, melakukan panggilan, dan mengendalikan perangkat rumah pintar.

Di iOS, tak lama lagi Google akan meluncurkan akses ke Gemini langsung dari aplikasi Google.

Gemini sedang diperkenalkan di ponsel Android dan iOS di Amerika Serikat dalam bahasa Inggris, dengan peluncuran penuh dalam beberapa minggu ke depan.

Pengguna akan dapat mengaksesnya di lebih banyak lokasi dalam bahasa Inggris, Jepang, dan Korea, dengan lebih banyak negara dan bahasa yang akan segera menyusul.

Oleh: Antara/Fathur Rochman
Editor: Yakop

Minggu, 04 Februari 2024

Waspada! Google Matikan Fitur Cache, Pengguna Harus Adaptasi

Google Matikan Fitur Cache, Pengguna Harus Adaptasi. Sumber Gambar: 9to5google/Borneotribun
Google Matikan Fitur Cache, Pengguna Harus Adaptasi. Sumber Gambar: 9to5google/Borneotribun
JAKARTA - Google telah mengumumkan bahwa mereka telah menonaktifkan kemampuan untuk melihat versi halaman web yang di-cache dalam hasil pencarian mereka. 

Proses penghapusan tautan menuju halaman cache telah berlangsung secara bertahap selama beberapa bulan terakhir, dan meskipun belum sepenuhnya selesai, perubahan ini telah terjadi, seperti yang dilaporkan oleh The Verge.

Fitur halaman cache memungkinkan pengguna untuk melihat versi arsip atau cadangan dari suatu situs web. 

Ketika seseorang mengakses sebuah halaman web, Google menyimpan salinan halaman tersebut di servernya untuk memungkinkan akses yang cepat di masa mendatang. 

Fitur ini berguna terutama saat halaman web tidak tersedia atau mengalami gangguan. 

Beberapa pengguna bahkan menggunakan fitur cache ini sebagai alternatif untuk Virtual Private Network (VPN).

Namun, menurut pernyataan yang dibagikan di jejaring sosial X, Google menyatakan bahwa dengan meningkatnya keandalan internet, fitur cache tersebut tidak lagi dianggap penting. 

Meskipun kemampuannya dihapus, operator cache masih tetap berfungsi. 

Untuk mengakses salinan halaman cache sekarang, pengguna perlu menambahkan awalan "cache:" pada URL situs sebelum melakukan pencarian. 

Namun, Google juga merencanakan untuk menghilangkan peluang ini dalam waktu dekat.

Minggu, 07 Januari 2024

Google Dipaksa Bayar Denda US$5 Miliar karena Pelacakan Pengguna di Mode Private

Foto: Logo di kantor perusahaan Google. Google Dipaksa Bayar Denda US$5 Miliar karena Pelacakan Pengguna di Mode Private. (Borneotribun/Ist)
Foto: Logo di kantor perusahaan Google. Google Dipaksa Bayar Denda US$5 Miliar karena Pelacakan Pengguna di Mode Private. (Borneotribun/Ist)
JAKARTA – Perusahaan teknologi raksasa, Google, menghadapi kewajiban membayar denda sebesar US$5 miliar (sekitar Rp 77 triliun) akibat kasus pelacakan pengguna dalam penggunaan aplikasi browser. 

Kasus ini berkaitan dengan penggunaan analitik cookie dan aplikasi Google yang tetap melacak pengguna meskipun menggunakan mode Incognito pada Chrome dan browser lainnya.

Penggugat menyatakan bahwa tindakan ini membuat Google memperoleh informasi pribadi pengguna, termasuk informasi mengenai teman, hobi, kebiasaan belanja, dan aktivitas online lainnya. 

Tuntutan senilai US$5.000 (sekitar Rp 77 juta) per pengguna diajukan pada tahun 2020 untuk setiap individu yang menggunakan platform tersebut sejak 1 Juni 2016.

Proses hukum kasus ini berlangsung di Pengadilan Distrik Amerika Serikat (AS), Distrik Utara California. 

Hakim Yvonne Gonzales Rogers menolak permintaan Google untuk menepis gugatan tersebut, meragukan apakah perusahaan telah sepakat secara hukum untuk tidak mengumpulkan data saat mode private aktif. 

Dia mengutip kebijakan privasi Google dan pernyataan perusahaan mengenai batasan pengumpulan informasi.

Perkembangan terbaru menyebutkan bahwa kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan melalui mediasi, namun detail persetujuan penyelesaian tidak diungkapkan oleh Reuters. 

Penyelesaian formal kemungkinan akan disampaikan ke pengadilan untuk mendapatkan persetujuan pada 24 Februari 2024.

Sidang gugatan yang sebelumnya dijadwalkan pada 5 Februari 2024 juga ditunda oleh Hakim Rogers setelah kemunculan kesepakatan tersebut.

Sabtu, 29 Oktober 2022

8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi

8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi. (Gambar Ahrefs)
borneoJakarta - Algoritma Google selalu terasa Perubahan dari Jangka Waktu ke Waktu. Dulu Google melakukan update besar Lebih Kurang 6 bulan sekali. 

akan tetapi Sekarang Ini Google sepertinya melakukan update setiap bulan atau bahkan 2 minggu sekali. 

Jika anda Tidak Keliru-Tidak Betul betul-betul lakukan optimasi SEO, karena itu update algoritma google terbaru mesti selalu menjadi perhatian anda. 


Google sering mengumumkan Perubahan algoritma besar jauh sebelum Perubahan itu ditangani. 

Sudah Pasti Target dari pengumuman ini yaitu Untuk Menyudutkan pemilik website Untuk lakukan penyesuaian.

Berikut 8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi

1. Backlinks

Tautan balik adalah tautan yang dapat diklik dari satu situs web ke situs web lainnya—dan itu adalah salah satu faktor peringkat terkuat Google. 
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi. (Gambar Ahrefs)
Tidak ada yang tahu apa yang membuat backlink sempurna, tetapi Google merekomendasikan untuk membangunnya dari situs web terkemuka yang memiliki konten yang relevan dan terkait.

2. Relevance

Apakah halaman Anda cocok dengan maksud pencarian? Lihatlah hasil peringkat teratas di Google sebagai titik awal.
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi. (Gambar Ahrefs)
Misalnya, hasil teratas untuk "penggorengan udara" adalah artikel dengan pilihan produk teratas.

Ini menunjukkan pencari sebagian besar dalam mode penelitian, dan bukan mode pembelian.
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi. (Gambar Ahrefs)
Jika Anda memasukkan halaman teratas ini ke alat Kesenjangan Konten Ahrefs, Anda dapat melihat peringkat kata kunci umum mereka—yang mungkin juga mengungkapkan subtopik penting.

Misalnya, peringkat halaman untuk "penggorengan udara" juga memberi peringkat untuk kata kunci yang berkaitan dengan merek terbaik:

3. Freshness

Kesegaran bergantung pada kueri. Apakah topik Anda sensitif terhadap waktu atau selalu hijau?
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi. (Gambar Ahrefs)
Hasil teratas untuk "pertunjukan baru netflix" adalah yang baru, sedangkan hasil untuk "memecahkan kubus rubik" adalah yang lama.

Jika kesegaran penting untuk kata kunci Anda, perbarui halaman Anda sesering mungkin + terbitkan artikel baru.

4. HTTPS

HTTPS meningkatkan keamanan bagi pengunjung situs web Anda, dan telah menjadi faktor peringkat Google yang ringan sejak 2014.

Jika situs web Anda tidak menggunakan HTTPS, Anda akan melihat peringatan "Tidak Aman" di browser Anda. Jika itu masalah, instal sertifikat TLS.

5. Mobile-friendliness

Keramahan seluler telah menjadi faktor peringkat di seluler sejak 2015.
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi. (Gambar Ahrefs)
Ketika Google pindah ke pengindeksan seluler pertama pada tahun 2019, itu menjadi faktor peringkat di desktop juga.

Gunakan laporan Kegunaan Seluler di Google Search Console untuk melihat apakah Anda memiliki masalah:

6. Page speed

Kecepatan halaman adalah faktor peringkat di desktop dan seluler.
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi
8 Faktor Peringkat Google yang Dikonfirmasi. (Gambar Ahrefs)
Situs Anda tidak harus secepat kilat—cukup cepat sehingga Google tidak menurunkan halaman Anda karena menawarkan pengalaman yang lambat.

Berikut cara memeriksa kecepatan halaman situs Anda:

7. Core Web Vitals

Data Web Inti mengukur kinerja pemuatan halaman, interaktivitas + stabilitas visual.

Google menggunakan tiga metrik untuk melakukan ini: Cat Konten Terbesar (LCP), Penundaan Input Pertama (FID), dan Pergeseran Tata Letak Kumulatif (CLS).

8. Intrusive interstitials

Interstisial adalah hamparan halaman. Google menganggapnya mengganggu saat menghalangi pandangan pengguna terhadap konten—menciptakan pengalaman yang buruk.

Pengantara yang mengganggu dijadikan faktor peringkat negatif pada tahun 2017.

Berikut saran Google tentang pengantara:

Itu merangkum semuanya. Memiliki umpan balik? Kami akan senang mendengarnya—jadi berikan komentar di bawah. 

(yk/and)